• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profesionalisme Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

korelasional dengan menggunakan analisis data kuantitatif. Metode korelasional

adalah metode yang meneliti hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel

yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu

memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini

menghubungkan dua variabel saja, maka korelasinya disebut korelasi sederhana.

Pendekatan kuantitatif diterapkan dengan menggunakan rumus statistik untuk

membantu menganalisa data yang diperoleh dari responden.

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan di

Jalan Gaperta Nomor 311 Medan Helvetia.

2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan

populasi yang akan diteliti. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

(2)

populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang akan

diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

pegawai Kantor Badan Pusat Statistik Kota Medan yang berjumlah 37 pegawai.

2.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai refresentatif

dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan

populasi. Menurut Arikunto, bila populasi kurang dari 100 orang, maka diambil

keseluruhannya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil 10-15 persen

atau 20-25 persen sampel atau lebih.

Untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teknik

penarikan sampel berdasarkan jumlah populasi. Hal ini dikarenakan jumlah

populasi yang kurang dari 100 orang, maka jumlah sampel yang di gunakan

adalah seluruh jumlah pegawai yang bekerja di Kantor Badan Pusat Statistik Kota

Medan sebanyak 37 orang.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data

dibagi menjadi dua cara, yaitu :

1. Pengumpulan Data Primer, yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan

(3)

lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti dan dilakukan

melalui :

a. Penyebaran Kuesioner, yaitu pemberian daftar pertanyaan yang

dilengkapi dengan beberapa alternatif jawaban yang sudah tersedia.

b. Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung dan

selanjutnya mengadakan pencatatan yang ditemukan terhadap

gejala-gejala yang ditemukan di lapangan.

2. Pengumpulan Data Sekunder, data ini diperoleh dari :

a. Penelitian kepustakaan, cara ini ditempuh dengan mempelajari

sejumlah buku, tulisan, dan karya ilmiah yang ada hubungannya

dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, cara ini dilakukan dengan jalan melakukan

penelaahan terhadap catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi

penelitian.

2.5. Teknik Pengumpulan Skor

Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan

diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Teknik

pengukuran skor yang dilakukan dalam penelitian ini memakai Skala Likert untuk

menilai jawaban kuesioner (Sugiono, 2010:107). Penentuan ini dihitung

berdasarkan alternatif jawaban akan diberi skor sebagai berikut:

1. Untuk pilihan jawaban “Sangat Setuju” diberi nilai skor 5

2. Untuk pilihan jawaban “Setuju” diberi nilai skor 4

(4)

4. Untuk pilihan jawaban “Tidak Setuju” diberi nilai skor 2

5. Untuk pilihan jawaban “Sangart Tidak Setuju” diberi nilai skor 1

Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah

tergolong tinggi, sedang dan rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala

interval dengan cara sebagai berikut:

I = Skor Tertinggi – Skor Terendah

banyaknya bilangan

maka diperoleh, = 5 – 1

5

= 0,8

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk

masing-masing variabel, yaitu:

Tabel 2.1

Tabel Pedoman Untuk Kategori Jawaban Responden

Kategori Nilai

Sangat Tinggi 4,24 - 5,00

Tinggi 3,43 – 4,23

Sedang 2,62 – 3,42

Rendah 1,81 – 2,61

(5)

2.6. Teknik Analisa Data

Untuk menjawab tujuan penelitian, peneliti menggunakan metode kuesioner

dengan pernyataan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Analisis Pertanyaan Penelitian

Variabel Indikator Pernyataan

(terlampir)

Profesionalisme

Kompetensi Aparatur Kuesioner nomor 1, 2 dan 3

Loyalitas Kuesioner nomor 4,5,6 dan 7

Budaya Organisasi Kuesioner nomor 8 dan 9

Performansi Kuesioner nomor 10

Akuntabilitas Kuesioner nomor 11, 12 dan 13

Produktivitas Kerja Pegawai

Kemampuan Kuesioner nomor 1 dan 2

Hasil Kerja Kuesioner nomor 3 dan 4

Meningkatkan Hasil

yang Dicapai Kuesioner nomor 7 dan 12

Semangat Kerja Kuesioner nomor 5 dan 6

Pengembangan Diri Kuesioner nomor 8

(6)

Teknik Analisa Data yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

profesinalisme terhadap produktivitas kerja pegawai pada Kantor Badan Pusat

Statistik Kota Medan adalah sebagai berikut:

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Korelasi product moment disebut juga korelasi Pearson adalah teknik

analisis statistik yang mempunyai kegunaan untuk menganalisis data penelitian

yang mempunyai karakteristik di antaranya:

1) Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis asosiatif

2) Datanya berskala minimal interval

3) Penyebaran data berdistribusi normal

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Adapun rumus koefisien korelasi product moment adalah sebagai berikut:

(

)( )

X = Skor variabel bebas (Profesionalisme)

Y = Skor Variabel terikat (Produktivitas Kerja Pegawai)

n = Jumlah Responden

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,

maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai

(7)

1. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif

dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang

lain.

2. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif

dimana kenaikan nilai variabel yang satu diikuti dengan variabel yang

lain.

3. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan

hubungan dimana variabel yang satu tetap meskipun variabel yang lain

berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah

antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan

penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut:

Tabel 2.3

Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel

korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel

korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah

bila r dihitung lebih kecil dari r tabel (r hitung < r tabel) maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Sebaliknya, apabila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel)

(8)

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal

ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa

kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

2. Uji Signifikansi

Untuk menguji pengaruh profesionalisme (X) dengan produktivitas kerja

pegawai (Y), maka diadakan pengujian dengan rumus “t” yaitu:

Hasil thitung dikonfirmasikan pada nilai ttabel untuk mengetahui sejauh mana

hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data empiris. Kriteria pengujian

adalah jika harga thitung < ttabel. Maka hipotesis alternative ditolak dan jika harga

thitung > ttabel, maka hipotesis alternative diterima.

3. Koefisien Determinan

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya

pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Perhitungan dilakukan

dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy) dikalikan

dengan 100%.

Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu :

( )

r 2x100%

D= xy

Keterangan:

D = Koefisien Determinan

Gambar

Tabel Pedoman Untuk Kategori Jawaban Responden
Tabel 2.2
Tabel Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui ada pengaruh penurunan libido pada akseptor KB suntik DMPA terhadap pola adaptasi seksual dengan pendekatan model adaptasi

2. Dacrah Tk.I Djatiu di Surabaja*. Kantor Pcndai'taran dan Pencavracan P^ndaftaran Tanah di Surabaja 13* Kopala ICantor Pueat PonbcfifiabaDaan Mofara di Surabaja...

Penelitian ini bertujuan untuk sintesis dan karakterisasi material magnetik berbasis senyawa kompleks inti ganda nikel(II) dengan 2,2’-bipiridin menggunakan ligan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis dapat mengemukakan dua kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: (1) Penggunaan metode arus uang

Dalam menunjang nilai efektifitas sarana media yang dirancang strategi media informasi dan penunjang promosi adalah dengan menggunakan bentuk media buku company profile,

DAN POWDER DARI TERIPANG EMAS (Stychopus hermanii) DI KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU..

Abelindo Jaya Samudera adalah bentuk per-janjian kerjasama penunjukan dan pengangkatan dari Main Dealer kepada dengan Channel 2 dan 3 atau AHASS H 2,3.; (2) Prosedur

Konflik yang terjadi antara etnik Dayak dan Madura di Kalimantan Barat, pada umumnya, lebih disebabkan oleh masalah perbedaan sosial budaya, sementara masalah ekonomi, politik