• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai kegiatan-kegiatan yang

mengharuskan kita untuk bergerak serta bekerja lebih cepat dan tepat agar tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan efektif dan efisien. Di era

modern ini seringkali masalah yang kita hadapi adalah mengenai penyimpanan

database yang baik, pengarsipan dokumen, pembuatan laporan dan lain-lain yang

berhubungan dengan pengelolaan data. Untuk itu diperlukan suatu teknologi

informasi yang di dalamnya memberikan sistem multifungsi sesuai dengan apa

yang diharapkan sehingga nantinya dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.

Menyongsong era globalisasi, Sistem Informasi (SI) semakin dibutuhkan

oleh perusahaan atau instansi, khususnya dalam meningkatkan kesehatan aliran

informasi, kontrol kualitas dan menciptakan aliansi atau kerjasama dengan

rekanan lainnya. Perusahaan atau instansi yang sudah melakukan otomatisasi pada

setiap manajerialnya, perlu menindaklanjuti dengan membangun suatu Sistem

Informasi Manajemen (SIM) yang terpadu.

Salah satu pendukung dalam kemajuan suatu perusahaan atau instansi

adalah ketersediaan dan pengembangan sistem informasi manajemen di segala

bidang. Karena sistem informasi manajemen dapat mengolah data dengan tepat,

akurat dan fleksibel, sehingga informasi yang di peroleh tersusun secara sistematis

dan praktis. Hal ini akan menunjang kelancaran aktivitas di perusahaan atau

(2)

Pada umumnya apabila membicarakan tentang sistem informasi

manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang di ciptakan untuk

melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu perusahaan

atau instansi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjangan pada tugas-tugas

rutin, evaluasi terhadap prestasi, atau untuk pengambilan keputusan. Sistem

Informasi Manajemen (SIM) merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang

semenjak tahun 1960-an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara umum

SIM di identifikasikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang di

gunakan untuk mendukung operasi, managemen, serta pengambilan keputusan

sebuah organisasi. Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem

informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan

(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu

dalam suatu kegiatan manajemen.

SIM bukan merupakan hal baru. Ruanglingkup SIM sebenarnya tertuang

pada tiga pembentuknya, yakni sistem, informasi dan manajemen.

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau

himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling

berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, 1987:5).

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input),

pengolahan (processing), dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem

senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitanya, oleh karenanya umpan balik

(feed-back) tidak hanya berasal dari output tetapi dapat juga berasal dari

(3)

Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga

bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang

akan menggunakannya untuk membuat keputusan. Syarat-syarat mengenai

informasi yang baik diuraikan oleh Parker (1989:151) :

1. Ketersediaan

2. Mudah dipahami

3. Relevan

4. Bermanfaat

5. Tepat waktu

6. Keandalan

7. Akurat

8. Konsisten

Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang

pemimpin / manager didalam organisasi, perusahaan atau instansi untuk mencapai

tujuan bersama. Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan

oleh seorang manager dapat tercakup dalam akronim POSDCORB, Planning,

Organizing, Staffing, Directing, Coordinating / Controlling, Budgeting. Lebih

ringkas lagi mak, kegiatan manajemen tercakup dalam tiga jenis kegiatan yaitu :

Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), dan Controlling

(Pengendalian).

Akhirnya setelah dibahas pengertian masing-masing unsur pembentuk

istilah, yakni sistem, informasi dan manajemen dapatlah disimpulkan bahwa

tujuan dari dibentuknya Sim (Sitem Informasi Manajemen) adalah agar organisasi

(4)

informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang

menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.

Dengan demikian SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola

organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas

organisasi.

Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa

pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit

memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit

juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat

tergantung pada status kepemilikan rumah sakit.Dalam era globalisasi sekarang

ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai

badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya.

Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain

efisiensi dari dalam organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu

secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan

kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif,

efektif, efisien dan menguntungkan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang yang berlokasi di

Kabupaten Deli Serdang merupakan rumah sakit yang menampung pelayanan

rujukan dari rumah sakit kabupaten. RSUD Deli Serdang adalah rumah sakit

negeri kelas B, dimana rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran

spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini pastilah menggunakan Sitem

(5)

sesuai dengan yang diharapkan. Mengingat rumah sakit ini merupakan rumah

sakit negeri kelas B, pastilah dalam meberikan pelayanan harus cepat dan tepat

karena begitu banyak pasien serta kegiatan-kegiatan lain yang harus ditangani,

dengan perkembangan Sitem Informasi Manajemen diharapkan dapat memberikan

pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga pelayanannya lebih cepat,

tepat serta penyusunan datanya lebih akurat dan relevan.

Oleh sebabitu dalam hal ini RSUD Deli Serdang harus

bisamemanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya.

Dengan menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat

diambil keputusan yang tepat sehingga nantinya bisa berkembang ke arah yang

positif dan efektif. Hal ini tentunya tidak terlepas dari evektivitas kerja pegawai

pada RSUD itu sendiri.Dengan demikian RSUD Deli Serdang dapat tetap eksis

dalam perubahan yang terjadi di lingkungannya terutama perkembangan

informasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik dan berkeinginan

untuk melakukan suatu kajian ilmiah dengan judul ‘Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di kemukakan diatas, maka

rumusan masalah dari penelitian ini adalah : ‘Bagaimana Pengaruh Sistem

Informasi Manajemen Terhadap Efektifitas Kerja Pegawai di RSUD Deli Serdang

(6)

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem informasi manajemen

terhadap efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem informasi manajemen

terhadap efektivitas kerja pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

Deli Serdang Kabupaten Deli Serdang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang hendak di capai dalam penelitian ini

adalah :

1. Secara Subjektif, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan

kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk

menerapkan teori-teori yang telah di peroleh selama perkuliahan di

Departemen Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Sumatera Utara.

2. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi

pelengkap referensi maupun bahan perbandingan bagi mahasiswa yang

ingin mengadakan penelitian mengenai pengaruh Sistem Informasi

Manajemen terhadap efektifitas pelayanan kesehatan dimasa yang akan

(7)

3. Secara Praktis, bagi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang, penelitian ini diharapkan dapat mampu

memberikan sumbangsih pemikiran, informasi dan saran dalam

meningkatkan eketifitas pelayanan kesehatan.

E. Kerangka Teori

Dengan adanya kerangka teori, maka memudahkan penulis dalam

rangka menyusun penelitian ini dimana kerangka teori digunakan untuk

memberikan landasan berfikir yang berguna untuk membantu peneleitian

dalam memecahkan masalah. Kerangka teori dimaksudkan untuk member

gambaran dan batasan tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan

penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian penulis dapat

menggunakan teori-teori yang relevan dengan tujuan penelitian.

a. Sitem Informasi Manajemen

a) Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen bukan merupakan hal baru. Ruang

lingkup SIM sebenarnya tertuang pada 3 kata pembentuknya, yaitu

“Sistem, Informasi, Dan Manajemen”

a).1 Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau

elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan

dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk suatu kesatuan untuk

(8)

Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan

atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable-variabel yang

terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan

terpadu (Lucas, 1987:5).

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu

kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Filippo dalam

Paulus, 2005:23).

Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan

(input), pengolahan ( processing), dan keluaran (output). Disamping itu

suatu sistem senantiasa tidak lepas dari lingkungan sekitarnya. Maka

umpan balik (feed-back) dapat berasal dari output tetapi dapat juga berasal

dari lingkungan system yang dimaksud.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah sekumpulan atau jaringan kerja yang terorganisir, saling bekerja

sama dan saling tergantung satu sama lain untuk menyelsaiakan suatu

kegiatan.

b). 2 Informasi

Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga

bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada

(9)

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk

yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara

langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.

Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah

dan unit pengolah.

Burch & Grudnitski (1989:6) menyebutkan adanya tiga pilar utama

yang menentukan kualitas informasi, yaitu: akurasi, ketepatan waktu, dan

relevansi. Syarat-syarat tentang informasi yang baik yang lebih lengkap

diuraikan pula oleh Parker (1989:151). Berikut adalah syarat-syarat yang

dimaksud :

1. Ketersediaan (availability)

Syarat yang mendasar bagi suatu informasi adalah tersedianya

informasi itu sendiri.Informasi harus dapat diperoleh bagi orang

yang hendak memanfaatkannya.

2. Mudah dipahami (comprehensibility)

Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu

informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun

keputusan-keputusan yang bersifat strategis.Informasi yang rumit dan

berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan

(10)

3. Relevan

Dalam konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang

benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan

organisasi.

4. Bermanfaat

Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, informasi juga harus

bermanfaat bagi organisasi.Karena itu informasi juga harus dapat

tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan pemanfaatan

oleh organisasi yang bersangkutan.

5. Tepat waktu

Informasi harus tersedia tepat pada waktunya.Syarat ini sangat

penting terutama pada saat organisasi membutuhkan informasi

ketika manajer hendak membuat keputusan-keputusan yang

krusial.

6. Keandalan

Informasi harus di peroleh dari sumber-sumber yang dapat

diandalkan kebenarannya.Pengolah data atau pmeberi informasi

harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas

informasi yang disajikannya.

7. Akurat

Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahn dan

kekeliruan.Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara

akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data

(11)

8. Konsisten

Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam

penyajiannya karena konsistensi merupakan syarat penting bagi

dasar pengambilan keputusan.

Pengolah data atau penyedia informasi harus memperhitungkan

segi-segi waktu penyajian, isi, format maupun segi-segi lain dari informasi

tersebut. Ini dapat dipahami karena di dalam organisasi-organisasi modern,

kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen itulah yang akan

menentukan efisiensi dan efektivitas organisasi yang bersangkutan.

Faktor- faktor yang berpengaruh terhadap suatu informasi adalah

fungsi, biaya, nilai, dan mutu informasi. Informasi mempunyai beberapa

fungsi antara lain :

1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menembah pengetahuaan bagi

penerimanya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

yang mendukung proses pengambilan keputusan

2. Mengurangi ketidakpastian

Adanya informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa

yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga

menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan,.

3. Mengurangi resiko kegagalan

Adanya informasi akan mengurangi resiko kegagalan, karena apa

(12)

kenmungkinan terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan

pengambilan keputusan.

4. Mengurangi keanekaragaman/variasi yang tidak diperlukan

Adanya informasi akan mengurangi keanekaragaman yang tidak

diperlukan, karena keputusanyang akan di ambil lebih terarah

5. Member standart aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan

keputusan-keputusan yang

menentukan pencapaian sasaran dan tujuan.

Adanya informasi akan memberikan satndart,atruan, ukuran, dan

keputusan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan

yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang

diperoleh.

c). 3 Manajemen

Manajemen dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai

sumber daya yang tersedia untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen juga

dapat dimaksudkan sebagai suatu system kekuasaan dalam organisasi agar

orang-orang menjalankan pekerjaannya.Umumnya, sumber daya yang

tersedia dalam manajemen meliputi manusia, material, dan modal.Dalam

sistem informasi manajemen, sumber daya manajemen meliputi tiga

sumber daya tersebut di tambah dengan sumber daya berupa informasi.

Mengenai pengertian manajemen banyak ahli memberikan

definisinya misalnya James A.F Stoner memberiakn definisi Manajemen

(13)

upaya anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Seperti halnya yang dikemukakan

oleh Sutedjo (2002:22): “Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang

dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan

strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai,

mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan”.

Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan, adapun

alasan-alasan tersebut :

1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan

organisasidan pribadi

2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

bertentangan daripihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi

seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen dan pemerintah

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatukerja organisasi dapat di

ukur dengan banyak cara yang berbebeda. Salah satu cara umum

adalah efisiensi dan efektifitas.

d). 4 Sistem Informasi Manajemen

Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut Turban ,

McLean, serta Waterbe (1999) dalam buku Technology for Management Making

Connection for Strategies Advantages dalam bahasa Indonessia (Teknologi

Informasi untuk Manajemen Strategi untuk Membuat Koneksi Keuntungan)

(14)

menimpan (save), menganalisa (analyze), serta juga menyebarkan (spread)

informasi untuk tujuan yang lebih spesifik.

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai sistem informasi

manajemen yakni :

a. Menurut Frederick H.Wu (Jogiyanto,2005,14), Sistem Informasi

Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang

menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.

b. Menurut Barry E.Cushing (Jogiyanto,2005,14), Sitem Informasi

Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal

di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan

dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna

untuk semua tingkatan manajemen didalam kegiatan perencanaan

dan pengendalian.

c. Menurut Gordon B.Davis (Gordon B.Davis,1985,23) dalam buku

kerangka dasar SIM, Sistem Informasi Manajemen adalah suatu

serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam

pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan

keorganisasian.

Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi

Manajemen atau SIM adalah kumpulan dari sistem dan manusia serta

sumber daya modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab dalam

(15)

Sistem informasi manajemen juga merupakan suatu sistem yang

diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan

oleh suatu organisasi. Pemanfaatan data disini dapat berarti penunjangan

pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau

pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut.Para pemimpin yang yang

betugas di bidang perencanaan ataupun yang menangani bidang

pengawasan dalam rangkaian usaha mengambil keputusan yang baik dan

cepat, dan selalu membutuhkan informasi untuk mendukung kelancaran

tugas- tugasnya. Oleh sebab itu informasi baru dapat dikatakan berguna

apabila mampu berfungsi membantu pimpinan dalam pengambilan

keputusan , terlebih dalam bidang perencanaan dan pengawasan dalam

penentuankerja.

Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi

biasa karena SIM digunakan menganalisis sistem informasi lain yang di

terapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini

umum digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen

informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap

pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan,

sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

b) Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen

1. Menyediakan informasi yang di pergunakan dalam perhitungan harga

pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,

(16)

3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya

perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui

bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat

membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan

mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dan dipergunakan dalam

semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan

keputusan.

Proses manajemen didefenisikan sebagai aktivitas-aktivitas :

1. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu

adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya

perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifiksi metode untuk

mencapai tujuan tersebut.

2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari pertempuran. Setelah

suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus di implementasikan, dan

manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan

rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial

untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif

sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

3. Pengambilan keputusan, proses pemilihan diberbagai pilihan alternative

disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini

(17)

memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan

yang dipilih.

c) Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

Karakteristik Sistem Informasi Manajemen guna mendapatkan sinyal yang

lebih dini tentang keberadaan dan kondisi sistem informasi manajemen (SIM) di

organisasi.

1. SIM membantu manajer secara terstruktur pada tingkat operasional dan

tingkat kontrol saja. Meskipun demikian,, SIM dapat digunakan pula

sebagai alat untuk perencanaan bagi staf yang sudah senior.

2. SIM di desain untuk memberikan laporan operational sehari-hari sehingga

dapat member informasi untuk mengontrol operasi tersebut dengan lebih

baik.

3. SIM sangat bergantung pada data organisasi secara keseluruhan, serta

bergantung pada alur informasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut.

4. SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah.

Kemampuan untuk menganalisis masalah terletak pada Decision Support

Systems.

5. SIM biasanya berorientasi pada data-data yang sudah terjadi atau data-data

yang sedang terjadi, bukan data-data yang akan terjadi.

6. SIM juga berorientasi pada data-data dari luar organisasi. Oleh karena itu

informasi yang dibutuhkan oleh SIM adalah informasi yang sudah

diketahui formatnya secara relative stabil.

7. SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang

(18)

memiliki kemampuan agar manajer dapat membuat laporannya sendiri,

tetapi sebenarnya data-data yang dibutuhkan manajer tersebut sudah ada

dan sudah di siapkan lebih dulu.

8. Sebagaimana problematika yang telah disebutkan diatas, SIM

membutuhkan perencanaan sangan sangat matang dan panjang, sambil

memperhitungkan perkembangan organisasi dimasa mendatang.

b. Efektivitas Kerja

Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja.

a) Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal bari bahasa inggris yaitu : ”effective” yang berarti

berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan mujur. Dari sederet arti diatas,

yang paling tepat adalah berhasil dengan baik. Jika seseorang dapat

bekerja dengan baik maka ia dapat dikatakan bekerja dengan efektiv.

Amin Tunggul (1993 : 32) mengemukakan efektivitas adalah hasil

membuat keputusan yang mengarahkan,melakukan sesuatu dengan benar,

yang membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan.

Selanjutnya Permata Wesha (1992 : 148) mengatakan bahwa efektivitas

adalah keadaan atau kemampuan berhasilnya suatu kerja yang dilakukan

oleh manusia untuk memberikan hasil yang diharapkan.

Pengertian efektivitas secara umum menunjukkan sampai seberapa

jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu di tentukan. Hal

tersebut sesuai dengan pengertian efektivitas menurut Hidayat (1986) yang

(19)

“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh

target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai.Dimana makin besar

presentase target yang di capai, makin tinggi efektivitasnya”.

Dari pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa efektifitas adalah hasil dari keputusan yang diambil, yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) yang telah

di capai oleh manajemen yang mana target tersebut sudah di tentukan

terlebih dahulu.

a). 1 Ukuran Efektivitas

Mengukur efektivitas bukanlah suatu hal yang sangat sederhana,

Karenaefektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung

pada siapa yang menilai serta menginterpretasikannya.

Adapun kriteria atau ukuran mengenai pencapaian tujuan efektif

atau tidak, seperti yang dikemukakan oleh S.P. Siagian (1978:77) yaitu :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

3. Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantab

4. Perencanaan yang matang

5. Penyusunan program yang tepat

6. Tersediannya sarana dan prasarana kerja

7. Pelaksanaan yang efektif dan efisien

8. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat

(20)

Sedangkan Ducan yang dikutip Richard M. Streers (1985:53)

dalam bukunya “Efektivitas Organisasi” mengatakan mengenai ukuran

efektivitas sebagai berikut :

a. Pencapaian Tujuan

Pencapian tujuan terdiri dari beberapa faktor, yakni kurun

waktu dan sasaran yang merupakan target konkrit.

b. Integrasi

Integrasi yaitu pengukuran terhadap tingkat kemampuan suatu

organisasi untuk mengadakan sosilalisasi, pengembangan

konsensus dan komunikasi dengna berbagai macam organisasi

lainnya.

c. Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan

diri dengan lingkungannya.

Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara

rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah

diwujudkan.Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang

dilakukan tidak tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran

yang diharapkan, maka hal tersebut dikatakan tidak efektif.

b) Pengertian Kerja

Menurut Liang Gie (1990 :42) kerja adalah keseluruhan pelaksanaan

aktivitas-aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan manusia untuk

(21)

Menurut Prajudi Atmosudirjo (1989:148) kerja yakni pengerahan tenaga

(mental, status, kekuatan, dan jasmaniah) untuk menciptakan atau

mewujudkan sesuatu yang sebelumnya sudah merupakan rencana atau

objektif.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kerja merupakan

pengarahan segala daya yang dimiliki manusia melalui aktivitas-aktivitas yang

dilakukan oleh manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

c) Pengertian Efektivitas Kerja

Menurut Sondang P. Siagian (1985:151) efektivitas kerja adalah

penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan, artinya

apakah pelaksanaan suatu tugas dinilai baik atau tidak, bergantung pada bila

mana tugas itu diselesaikan dan tidak terutama menjawab pertanyaan

bagaimana cara melaksanakana dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.

Menurut Gito Sudarmo dan Mulyono (2001:128) efektivitas kerja berarti

harus mampu menggambarkan hubungan timbale balik yang harmonis antara

organisasi dengan lingkungannya yang lebih luas.Sedangkan menurut Etzioni

(1985:54-55) efektivitas kerja dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan

organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran.

Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

efektivitas kerja adalah keadaan yang menunjukkan ketercapaiannya suatu

tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya dengan pengarahan segala daya

(22)

d) Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja

Untuk terwujudnya kerja yang efektif, ada beberapa faktor yang

mempengaruhinya.Richard M. Streers (1985:9-11) mengidentifikasikan empat

faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja yaitu karakteristik organisasi,

karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, karakteristik kebijakan

manajemen.

1. Karateristik organisasi mempengaruhi efektivitas kerja, karena

karakteristik organisasi ini menggambarkan struktur yang harus dilalui

oleh karyaan dalam melakukan pekerjaannya. Struktur organisasi

merupakan cara menempatkan manusia sebagai bagian dari pada suatu

hubungan yang relatif tetap yang akan menentukan pola-pola interaksi dan

tingkah laku yang berorientasi pada tugas.

2. Karakteristik lingkungan ini secara keseluruhan berada dalam lingkungan

organisasi seperti peralatan, perlengkapan, hubungan antar pegawai dan

kondisi kerja. Cirri lingkungan ini mengalami perubahna artinya memiliki

sifat ketidakpastian karena selalu terjadi proses dinamisasi.

3. Karakteristik pekerja, faktor inilah yang paling berpengaruh terhadap

efektivitas kerja, karena betapapun lengkapnya sarana dan prasarana,

betapapun baiknya mekanisme kerja tanpa didukung kualitas sumber daya

yang mengisinya tidak akan ada artinya.

4. Karakteristik kebijakan dan prakter manajemen, praktek manajemen

adalah strategi dan mekanisme kerja yang dirancang dalam

mengkoondisikan semua hal ada didalam organisasi. Kebijakan dan

(23)

individu yang memiliki perbedaan bukan hanya mementingkan strategi

mekanisme kerja saja. Mekanisme kerja meliputi penetapan tujuan

strategis, pencarian dan pemanfaatan sumber daya dan menciptakan

lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan

keputusan yang bijaksana, adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan

inovasi organisasi.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan faktor yang

berpengaruh dalam efektivitas kerja suatu organisasi adalah faktor manusia

sebagai para pekerjanya.

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2005:70) hipotesis adalah jawaban terhadap

rumusan masalah penelitian di nyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

berdasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta

empiris yang di peroleh melalui pengumpulan data dan harus di uji

kebenarannya melalui pengujian hipotesis.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Nihil (Ho)

“Tidak ada pengaruh positif antara Sistem Informasi

Manajemen terhadap efektivitaskerja pegawai di RSUD Deli

Serdang Kabupaten Deli Serdang “.

(24)

“Ada pengaruh positif antara Sistem Informasi Manajemen

terhadap efektivitaskerja pegawai di RSUD Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang.

G. Defenisi Konsep

Konsep menurut Singarimbun (2006:33) adalah merupakan

defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,

keadaan atau kelompok dalam individu yang menjadi pusat perhatian ilmu

sosial.Melalui konsep peneliti diharapkan dapat menyederhanakan

pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian

yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, yang menjadi

konsep dari penelitian ini adalah :

1. Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah kumpulan dari

sistem dan manusia serta sumber daya modal dalam suatu

organisasi yang bertanggung jawab dalam mengolah data untuk

menghasilkan informasi.

2. Efektivitas Kerja adalah keadaan yang menunjukkan

ketercapaiannya suatu tujuan yang telah di tetapkan

sebelumnya dengan pengarahan segala daya yang terdapat pada

manusia melalui aktivitas-aktivitasnya.

H. Defenisi Operasional

Defenisi operasional menurut Singarimbun (2006:46) adalah unsur

(25)

variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui

indicator-indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel-variabel tersebut.

Adapun yang menjadi defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas atau Independent Variable(X) yaitu variabel yang

mempengaruhi, dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi

Manajemen,

Dengan indikator sebagai berikut :

1) Data

2) Manusia

3) Aktivitas Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen dapat dikatakan efektif dan

efisien jika :

3.1Volume data yang diolah dalam jumlah yang besar

3.2Pengolahan data memerlukan perhitungan yang rumit

3.3Pengolahan data atau pekerjaan yang berulang-ulang

3.4Memerlukan proses pengolahan yang cepat

3.5Memerlukan file yang baik sehingga mudah menemukan

kembali data-data yang diperlukan

3.6Memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi.

4) Jaringan Telekomunikasi

5) Teknologi Komputer

2. Variabel terikat atau Dependent Variabel (Y) yaitu variabel yang

dipengaruhi, dalam penelitian ini adalah Efektivitas Kerja Pegawai.

(26)

1) Kesiagaan

Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan bahwa

organisasi mampu menyelesaikan semua tugas khusus jika

diminta.

2) Kemangkiran

Frekuensi kejadian-kejadian pekerja bolos dari pekerjaan pada

saat jam kerja.

3) Motivasi

Kecenderungan seorang individu melibatkan diri dalam

kegiatan berdasarkan sasaran dalam pekerjaan.Ini bukanlah

perasaan senang yang relative terhadap hasil berbagai

pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih

merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai

tujuan pekerjaan.

4) Kepuasan Kerja

Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peran

pekerjaannya dalam organisasi.Tingkat rasa puas individu

bahwa mereka merasa dihargai karena pekerjaan mereka.

5) Beban Pekerjaan

Beban pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada bawahan

sesuai dengan kemampuan seseorang dengan jumlah kelompok

mereka.

(27)

Waktu merupakan salah satu pengukuran efektifitas kerja yang

sangat penting sebab dapat dilihat apakah waktu yang

digunakan organisasi sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini penulis menggukan 11 kriteria penilaian untuk mengukur antara website

BAB IV : TANGGUNG JAWAB DEALER SEBAGAI PELAKU USAHA TERHADAP INDENTOR DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SEPEDA MOTOR SECARA INDENT (Studi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis berusaha melakukan penelitian terhadap proses pemanfaatan kembali klise foto yang dapat dilakukan dengan proses

Kini, dunia PR memasuki masa keemasan, karena teknologi internet ini telah membawa praktisi mampu mencapai publik sasaran secara langsung, tanpa intervensi dari pihak-pihak

Selain itu untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas merek, emotional branding terhadap loyalitas merek dan citra merek terhadap loyalitas

Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Kelompok Usaha hanya memiliki liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang terdiri dari hutang usaha,

Steganografi merupakan suatu teknik menyembunyikan data rahasia di dalam suatu wadah atau media digital sehingga keberadaan data rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang

[r]