• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PPB 1200376 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PPB 1200376 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab satu ini akan dibahas mengenai pentingnya citra tubuh pada

remaja, pengaruh citra tubuh terhadap kepercayaan diri siswa dan pentingnya

sikap percaya diri untuk siswa. Sebagai landasan penelitian, akan dibahas pula

mengenai rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikansi

penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

A. Latar Belakang Penelitian

Citra tubuh merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan

psikologis dan interpersonal remaja. Menurut Cash & Fruzinsky (2002, hlm. 77),

citra tubuh merupakan komponen yang dapat memengaruhi harga diri remaja

secara umum. Perubahan fisik dan emosi yang drastis selama pubertas diiringi

dengan cara pandang remaja terhadap tubuhnya. Komentar teman, pengaruh

media, dan tekanan orang tua atau lingkungan sekitar seringkali menjadi hal yang

membuat remaja mengembangkan citra tubuh yang negatif (Sehatfresh.com,

2016). Hal ini diperkuat oleh pernyataan Carlson (dalam Fortman, 2006, hlm.4),

perkembangan citra tubuh negatif merupakan hasil dari berbagai faktor antara lain

masa tubuh, perbandingan sosial, dan percakapan mengenai penampilan dengan

teman sebaya. Perkembangan citra tubuh yang negatif mengakibatkan remaja

memiliki ketidakpuasan terhadap keadaan fisiknya dan berkorelasi dengan harga

diri yang rendah yang berakibat pula pada menurunnya kepercayaan diri remaja.

Korelasi antara citra tubuh dan harga diri berpengaruh lebih besar untuk

remaja perempuan dibandingkan untuk remaja laki-laki. Korelasi ini mungkin

menjelaskan mengapa sifat murung dan penolakan pribadi atau merasa diabaikan

di sekolah banyak ditemukan pada remaja perempuan dibandingkan remaja

laki-laki. Keadaan ini mulai dialami remaja sekitar usia 14 tahun yang disebabkan oleh

kecenderungan remaja perempuan merasa kurang positif terhadap perubahan

bentuk tubuhnya (Cash & Fruzinsky, 2002, hlm. 78). Citra tubuh yang positif

akan membuat remaja merasa nyaman dengan keadaan tubuhnya dan memiliki

(2)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Citra tubuh merupakan gambaran mental seseorang mengenai keadaan

tubuhya yakni bagaimana seseorang memberikan pandangan atau penilaian

mengenai ukuran dan bentuk tubuhnya, serta bagaimana kira-kira penilaian orang

lain terhadap dirinya. Terdapat perbedaan gambaran ideal antara laki-laki dan

perempuan. Perempuan mempersepsikan langsing sebagai tubuh idealnya,

sedangkan pada laki-laki, berotot, lebih besar, dan tinggi merupakan gambaran

tubuh idealnya. Pernyataan ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Untas, dkk (2009) terhadap 189 responden laki-laki dan 583 responden

perempuan yang menunjukan bahwa laki-laki kurang mempermasalahkan soal

penampilan dan berat badan daripada perempuan.

Dalam lingkup pendidikan formal, lingkungan sosial budaya dan teman

sebaya adalah penguat yang paling penting dari persepsi tubuh pada siswa

(Zsakai,dkk, 2015, hlm. 4). Siswa menyadari bahwa daya tarik fisik berperan

penting dalam hubungan sosial sehingga siswa yang memiliki citra tubuh negatif

cenderung akan menghindari situasi atau orang tertentu karena merasa begitu

rendah diri atau malu (Nazillaturrohmah, 2015). Seperti yang dialami oleh

beberapa orang siswa di SMAN 6 Bandung, berdasarkan hasil wawancara, siswa

mengungkapkan bahwa ia merasa tidak percaya diri untuk mengikuti ekskul

tertentu seperti ekskul PASKIBRA, POLSIS, paduan suara, dan lain-lain yang

menurut mereka biasanya di dominasi oleh orang-orang populer. Mereka merasa

tidak percaya diri karena merasa tidak menarik secara fisik dan merasa tidak

cocok bergaul dengan orang-orang yang menurutnya populer tersebut.

Selain berdampak pada masalah sosial, citra tubuh negatif dapat

berpengaruh terhadap masalah akademik siswa. Hal ini dikarenakan siswa merasa

kurang percaya diri untuk menunjukan kompetensi mereka secara ekspresif.

Misalnya siswa yang merasa dirinya tidak menarik merasa tidak percaya diri

untuk aktif terlibat dalam kegiatan kelas, seperti menjadi ketua kelompok, maju ke

depan mengerjakan soal dari guru serta siswa menjadi kurang fokus dikelas

karena pikirannya dipenuhi dengan pikiran-pikiran negatif mengenai

penampilannya. Hal ini dikarenakan secara tidak langsung siswa sering

membanding-bandingkan penampilan fisiknya dengan penampilan fisik

(3)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dampak dari citra tubuh negatif terhadap akademik siswa. Penelitian yang

dilakukan oleh Itani (2011) yang dilakukan terhadap 120 orang partisipan yang

terdiri dari siswa kelas 8 dan kelas 11 di dua sekolah di Beirut. Partisipan terdiri

atas 65 siswa perempuan dan 55 siswa laki-laki. Hasil penelitian menunjukan

kepercayaan diri dipengaruhi oleh persepsi mereka tentang penampilan mereka

dan penilaian orang tentang penampilan mereka. Ketika siswa merasa khawatir

tentang fisik mereka, mereka cenderung kurang berkonsentrasi pada studi mereka

dirumah, dan ketika mereka membandingkan diri mereka dengan

teman-temannya, mereka menjadi kurang fokus dikelas (Nauert, dalam Itani, 2011, hlm.

50). Penelitian lain yang dilakukan oleh Nesbitt & Newton (2015) kepada 373

siswa sekolah menengah atas mengenai dampak citra tubuh terhadap kepercayaan

diri akademik. Hasil penelitian tersebut adalah bahwa citra tubuh memiliki

dampak yang signifikan terhadap kepercayaan diri akademik mereka. Citra tubuh

yang rendah memiliki dampak yang signifikan terhadap kepercayaan diri

akademik siswa dalam bidang tertentu yaitu dalam kemampuan bahasa asing dan

bahasa inggris.

Berdasarkan pemaparan diatas, citra tubuh berhubungan dengan

kepercayaan diri. Remaja yang memiliki citra tubuh negatif cenderung memiliki

masalah terhadap kepercayaan dirinya. Kepercayaan diri yang tinggi sangat

penting karena dapat menjadi pendorong seseorang untuk dapat mengkespresikan

diri dan mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya secara optimal. Benabou &

Tirole (2001, hlm.5), mempersepsikan kepercayaan diri secara luas dianggap

sebagai asset individu yang berharga. Lawrence (dalam Norman & Hyland (2003,

hlm. 6), mendefinisikan kepercayaan diri sebagai harga diri dalam praktek yang

memiliki dua aspek: a) kepercayaan pada kemampuan dan b) kepercayaan pada

kepribadian. Erwin & Kelly (dalam Norman & Hyland, 2003, hlm. 6)

mendefinisikan kepercayaan diri sebagai keyakinan dalam diri sendiri dan

kemampuan seseorang. Kepercayaan diri remaja akan mudah sekali berubah

sesuai dengan pengalaman-pengalaman yang diperoleh remaja tersebut dalam

berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya (Dewi, 2014).

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh remaja tidak selamanya memberikan umpan balik

(4)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kepercayaan diri merupakan kunci keberhasilan pribadi. Salah satunya

adalah keberhasilan dalam bidang akademik. Siswa yang memiliki kepercayaan

diri akan memiliki dorongan untuk berprestasi sebab orang yang memiliki

kepercayaan diri memiliki keyakinan akan kekuatan, kemampuan, dan

keterampilan yang dimilikinya (Salama, 2014). Dengan begitu, seseorang yang

memiliki kepercayaan diri akan sepenuh hati untuk melakukan sesuatu sesuai

dengan kemampuannya secara optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional dan

realistis (Mastuti, 2008, hlm.13). Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh

Stankov, dkk (dalam Briggs, 2014), kepercayaan diri adalah prediktor yang lebih

baik untuk prestasi akademik siswa daripada ukuran non-kognitif lainnya.

Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Al-Hebaish (2012) tentang

korelasi antara percaya diri umum dan prestasi akademik pada kelas presentasi

lisan. Hasil penelitian menyatakan peserta didik yang memiliki kepercayaan diri

yang tinggi mereka siap berbicara didepan umum. Mereka akan bekerja keras

melakukan yang terbaik dan sesuai sehingga mencapai kemajuan akademik,

sedangkan pada peserta didik yang memiliki kepercayaan diri yang rendah,

mengembangkan keterampilan komunikasi lisan menjadi bermasalah. Peserta

didik merasa tidak nyaman, takut, dan frustasi di kelas akibatnya mereka

cenderung kurang efektif yang memengaruhi prestasi akademik mereka secara

umum. Martin (dalam Hikmah, 2012) melakukan penelitian tentang kepercayaan

diri pelajar Indian di BIA Boarding School yang berada di Oklahoma. Hasil

penelitianya menunjukkan bahwa pelajar yang memiliki kepercayaan diri yang

tinggi akan lebih cepat untuk menyelesaikan studinya dibanding dengan pelajar

yang memiliki kepercayaan diri yang rendah. Dari hasil penelitian yang telah

dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri mempunyai

pengaruh terhadap prestasi, motivasi belajar, dan penyesuaian sosial.

Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah akan sangat peka

terhadap bermacam-macam situasi yang menekan. Menurut Farida (2014, hlm.3),

seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah merasa bahwa dirinya

tidak berharga, selalu merasa khawatir dan berpikiran buruk terhadap keadaan

fisiknya, merasa banyak kekurangan, takut mencoba hal baru, takut berbuat salah,

(5)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ditunjukan oleh siswa disekolah berkaitan dengan rendahnya rasa percaya diri

siswa antara lain siswa menunjukan sikap konformis demi mendapatkan

pengakuan dan penerimaan dalam suatu kelompok, menyimpan rasa takut atau

kekhawatiran akan penolakan oleh lingkungan sekitar, takut gagal dalam suatu

aktivitas tertentu misalnya mengikuti lomba-lomba sehingga memilih untuk

menghindari segala resiko yang akan terjadi, dan tidak memasang target untuk

berhasil untuk mencapai suatu prestasi karena sudah memunculkan sikap pesimis

(Mastuti, 2008). hal inilah yang dapat menjadikan siswa gagal untuk berprestasi

disekolah serta gagal dalam dalam proses melakukan kontak dengan lingkungan

sosialnya.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Pertanyaan penelitian ini adalah :

1. Seperti apa gambaran citra tubuh siswa SMA kelas XI di SMAN 6 Bandung

Tahun Ajaran 2016/2017?

2. Seperti apa gambaran kepercayaan diri siswa SMA kelas XI di SMAN 6

Bandung Tahun Ajaran 2016/2017?

3. Apakah terdapat hubungan antara citra tubuh dengan kepercayaan diri siswa

SMA kelas XI di SMAN 6 Bandung Tahun Ajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini berupaya untuk:

1. Mendeskripsikan gambaran citra tubuh siswa SMA kelas XI di SMAN 6

Bandung Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Mendeskripsikan gambaran kepercayaan diri siswa SMA kelas XI di SMAN 6

Bandung Tahun Ajaran 2016/2017.

3. Menguji secara empirik hubungan antara citra tubuh dengan kepercayaan diri

(6)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Manfaat/signifikansi penelitian ini terdiri dari dua kategori yakni manfaat

secara teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan wawasan

atau pengetahuan dan menjadi sumber rujukan bagi pembaca khususnya bagi

calon pendidik maupun pendidik khususnya dalam dunia bimbingan dan

konseling tentang citra tubuh remaja dan hubungannya dengan kepercayaan

diri siswa.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, manfaat dari hasil penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

a. Bagi Perkuliahan

Manfaat praktis bagi perkuliahan antara lain sebagai bahan rujukan

atau referensi yang dapat memperkaya wawasan serta keterampilan

mahasiswa dalam melakukan studi kasus terhadap permasalahan siswa

disekolah yang yang disebabkan oleh citra tubuh yang negatif.

b. Bagi konselor/guru BK

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk membuat

program bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan tugas

perkembangan fisik siswa SMA serta dinamika perkembangannya yang

menimbulkan berbagai masalah seperti menurunnya prestasi akademik,

kurang aktif dikelas, dan hubungan sosial dengan teman sebaya. Program

tersebut dapat memberikan pemahaman kepada siswa untuk

mengembangkan citra tubuh yang positif agar siswa dapat

mengembangkan potensinya secara optimal.

3. Manfaat Segi Kebijakan

Manfaat segi kebijakan dari penelitian ini adalah untuk menambah

(7)

Nida Safa Hanipah, 2016

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN KEPERCAYAAN DIRI

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling serta menjadi dasar bagi

penelitian selanjutnya.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur laporan penelitian secara umum terdiri dari 5 bab. Untuk lebih

jelasnya akan dipaparkan dibawah ini :

1. Bab 1 Pendahuluan yang terdiri atas : latar belakang penelitian, rumusan

masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, dan

struktur organisasi skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka/landasan teoritis yang terdiri atas : konsep-konsep

atau teori-teori, penelitian terdahulu, dan posisi teoritis peneliti yang

berkenaan dengan masalah yang diteliti.

3. Bab III Metode Penelitian yang terdiri atas: desain penelitian, partisipan,

populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan

analisis data.

4. Bab IV Hasil dan Pembahasan yang terdiri atas: pemaparan hasil

pengolahan dan analisis data serta pembahasan temuan penelitian untuk

menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

STUDI KUAT LENTUR KANAL C GANDA BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR HEBEL, Panji Satria Trihono, NPM 05 02 12181, tahun 2009, Bidang Keahlian Struktur,

b. Munculnya hama spesies baru yang lebih tahan terhadap takaran pestisida. Oleh karena itu, diperlukan dosis pemakaian pestisida yang lebih tinggi atau pestisida lain yang

Untuk penelitian selanjutnya, sebaik- nya pasien dikategorikan khusus menjadi pasien infeksi HIV fase awal atau lanjut dengan menghitung limfosit CD4+ <200/mm³ karena

Rp.124.32O.OOO,OO (Seratus Dua Puluh JutaTiga Ratus DuaPuluh Ribu Rupiah) Rp.|Z4.32O.O00,OO (Seratus Dua Puluh JutaTiga Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah

Selain itu juvenile- human primary keratinocytes juga memiliki Klf4 dan c-Myc yang lebih tinggi dibanding- kan dengan fibroblas.Klon iPS dari sel keratinosit dewasa

"(Warga) tiga desa yang berada di Kecamatan Naman Teran, yakni Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sigorong - gorong, pada pagi ini sedang mempersiapkan diri mengungsi

Langsung Paket Pekerjaan Pengadaan Nat-alat Kontruksi Kolam Kegiatan Pendampingan Pada Kelompok Tani pembudidaya rkan, Nomor : 07./Penetapan.Barang/IY / 2Ol5 Tanggal l

Ukurannya adalah, semakin baik mutu mengajar yang dilakukan guru, akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai;