• Tidak ada hasil yang ditemukan

04.Rahman Hidayat Deputi Infrastruktur Kemenkomar Bahan Paparan SMTD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "04.Rahman Hidayat Deputi Infrastruktur Kemenkomar Bahan Paparan SMTD"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Infrastruktur, Sarana Prasarana dan

Kelembagaan Untuk Mendukung Pengembangan Wisata

Bahari

Dr. Rahman Hidayat,

Asdep Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

National Seminar On Science Technology For Sabang Marine Tourism Development And The 4th

International Workshop On Sato Umi

Auditorium BPPT-Jakarta, 5 Oktober 2017

(2)

Pembangunan

Berkelanjutan Dan

Peran Kemenko

Kemaritiman

Pengembangan

Infrastruktur,

Sarana Prasarana

dan Kelembagaan

Untuk

Mendukung

Pengembangan

Wisata Bahari

(3)

Pembangunan

Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah proses

pembangunan (lahan, kota, bisnis, masyarakat,

dan sebagainya) yang berprinsip:

"

memenuhi kebutuhan sekarang tanpa

mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi

masa depan

"

(Brundtland, PBB, 1987).

Secara umum, visi, misi, dan arah kebijakan

Pemerintah telah sesuai dengan tujuan

pembangunan berkelanjutan

(4)

Komitmen Indonesia Pada SDG dan

Pembangunan Berkelanjutan

4

• Di dalam SDGs juga terdapat 169 Target Pembangunan Global yang direncanakan berlaku selama 15 tahun hingga 2030, yang akan

melengkapi visi-misi Nawacita dan mempercepat pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.

• Visi-misi Nawacita menganggap penting kerjasama global seperti SDGs

da se ara jelas e ye utka perlu ya e gi te sifka kerjasa a

internasional dalam mengatasi masalah-masalah global yang

mengancam umat manusia seperti penyakit menular, perubahan iklim, penyebaran senjata ringan ilegal, perdagangan manusia, kelangkaan air,

ketaha a e ergi da pe ye ara arkotika. (Program kerja #25) Menghadirkan Kembali Negara untuk Melindungi Segenap Bangsa dan

Memberikan Rasa Aman kepada Seluruh Warga Negara

Agenda # 1

Membangun tata kelola Pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

Agenda #2

Membangun Indonesia dari Pinggiran dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam Kerangka Negara Kesatuan

Agenda # 3

Memperkuat Kehadiran Negara Dalam Melakukan Reformasi Sistem Dan Penegakan Hukum Yang Bebas Korupsi, Bermartabat Dan Terpercaya

Agenda # 4

Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia

Agenda #5

Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing Di Pasar Internasional

Agenda # 6

Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakkan Sektor Strategis

Agenda # 7

Melakukan revolusi karakter bangsa

Agenda #8

Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui kebijakan memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga

Agenda #9

Nawacita

(5)

Arah Kebijakan

Arah Kebijakan Umum Pembangunan

Nasional 2015-2019

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

Meningkatkan Pengelolaan dan Nilai Tambah Sumber Daya Alam (SDA) yang Berkelanjutan

Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup, Mitigasi Bencana Alam dan Penanganan Perubahan Iklim

Penyiapan Landasan Pembangunan yang Kokoh

Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kesejahteraan Rakyat Yang Berkeadilan

Mengembangkan dan Memeratakan Pembangunan Daerah

Arah Kebijakan Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman 2015-2019

5

Memperkuat Kedaulatan Maritim

Memperkuat Sumberdaya Manusia, Iptek dan Budaya Maritim

Meningkatkan Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Jasa yang Berkelanjutan

Meningkatkan Pembangunan dan pemerataan Infrastruktur Poros Maritim

(6)

Pilar dan Prinsip Kebijakan Pembangunan

Kemaritiman

Pilar Kebijakan

Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia

1

Pertahanan, Keamanan, Penegakan

Hukum dan Keselamatan di Laut

2

Tata Kelola dan kelembagaan di Laut

3

Ekonomi, Infrastruktur, dan Peningkatan

Kesejahteraan

4

Pengelolaan Ruang Laut dan

Pelindungan Lingkungan Laut

5

Budaya Bahari

6

Diplomasi Maritim

7

Prinsip Kebijakan

Wawasan

Nusantara

Pembangunan

berkelanjutan

Ekonomi biru

Pengelolaan

terintegrasi dan

transparan

Partisipasi

Pemerataan

dan kesetaraan

6

(7)

Meningkatkan Pembangunan dan Pemerataan

Infrastruktur Poros Maritim

Mendorong diterapkannya konsep pengembangan infrastruktur konektivitas terpadu yang mengintegrasikan infrastruktur konektivitas laut dengan moda transportasi lainnya sehingga tercipta sistem transportasi nasional yang efisien.

Mendorong terciptanya tatakelola sistem konektivitas dan logistik nasional terpadu yang kuat sehingga mampu mempercepat arus barang untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan.

Mendorong pembangunan infrastruktur pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah sumberdaya secara mandiri dengan meningkatkan kontribusi kandungan lokal;

Pengembangan infrastruktur energi diarahkan untuk mencapai kemandirian/kedaulatan energi dan kelistrikan dengan menyinergikan kemampuan nasional dan meningkatkan kandungan dalam negeri (local content).

Meningkatkan pembangunan infrastruktur pariwisata bahari, perikanan, dan pelayaran rakyat yang berdaya saing dan berkelanjutan

dengan melibatkan partisipasi masyarakat sehingga mampu meningkatkan daya dukung dan daya gerak pertumbuhan ekonomi dan sosial

Mendorong terbangunnya industri penunjang infrastruktur yang kuat dan mandiri serta berbasis industri nasional yang meliputi

(8)
(9)

Konstruksi Berkelanjutan

Konstruksi berkelanjutan merupakan aplikasi dari

prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan pada sektor

konstruksi. Hal tersebut dilaksanakan dengan tujuan

untuk menghasilkan bangunan yang dapat meningkatkan

mutu kehidupan, melindungi lingkungan, dan

penyelenggaraannya dilakukan secara efisien,

bermanfaat serta berkeadilan. Tiga indikator utama

dalam penerapan konstruksi berkelanjutan (

triple bottom

line

) adalah

lingkungan

,

ekonomi

, dan

manusia/sosial

.

Enam Prinsip Konstruksi Berkelanjutan:

Meminimalkan konsumsi sumberdaya.

Maksimalkan pemanfaatan kembali (re-use) sumberdaya.

Menggunakan sumberdaya yang terbarukan (renewable) dan

didaur ulang (re-cycleable).

Melestarikan lingkungan alam.

Menciptakan lingkungan yang sehat dan tidak berbahaya.

Menjadikan kualitas sebagai tujuan dalam membangun.

9

wikipedia

(10)

Konstruksi Berkelanjutan

• Konstruksi berkelanjutan merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan pada sektor konstruksi. Yang dimaksud dengan sektor konstruksi adalah semua yang memproduksi, mengembangkan, merencanakan, merancang, membangun, mengubah, atau memelihara lingkungan binaan, dan termasuk produsen bahan bangunan dan pemasok, serta klien dan pengguna akhir.

• Industri konstruksi merupakan alat utama yang dapat digunakan pemerintah untuk menyampaikan banyak kebijakan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan:

• Peremajaan perumahan, terutama untuk merevitalisasi pusat kota (sosial / ekonomi)

• Merencanakan masyarakat untuk mengurangi penggunaan mobil (sosial / lingkungan)

• Menggunakan energi dan air lebih efisien (ekonomi / lingkungan)

• Meminimalkan ekstraksi mineral (ekonomi / lingkungan)

• Perlindungan pedesaan/pesisir (lingkungan)

• Penyediaan pelatihan (sosial)

• Dan lain-lain

• Melalui kegiatannya, apakah itu penyediaan bangunan, pembangunan infrastruktur atau reklamasi lahan yang terkontaminasi, industri konstruksi memiliki peran besar dalam penyampaian pembangunan berkelanjutan. Tantangan bagi industri ini adalah memainkan peran integral dalam memberikan kualitas hidup yang lebih baik melalui aktivitasnya, sekaligus meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.

10

(11)

Pariwisata Berkelanjutan

Kementerian Pariwisata dalam Undang-undang

No. 10 Tahun 2009 secara eksplisit

menuangkan ide dan gagasan dukungan dalam

pengembangan kepariwisataan yang

berkelanjutan yakni

“perlu upaya untuk

meningkatkan kontribusi pariwisata terhadap

pengembangan ekonomi, kesejahteraan

masyarakat, penguatan nilai-nilai sosial dan

budaya, serta pelestarian

lingkungan”.

Definisi pembangunan pariwisata berkelanjutan

seperti disebutkan dalam Piagam Pariwisata

Berkelanjutan (1995) adalah, pembangunan

yang didukung secara

ekologis

sekaligus layak

secara

ekonomi

, juga adil secara

etika dan

sosial

terhadap masyarakat. Di samping itu,

adalah sebuah upaya terpadu dan terorganisasi

untuk mengembangkan kualitas hidup dengan

cara mengatur penyediaan, pengembangan,

pemanfaatan, dan pemeliharaan sumber daya

secara berkelanjutan (I Nengah Subadra).

11

Partisipasi aktif dari masyarakat lokal dalam

pengembangan pariwisata;

Menciptakan keseimbangan antara kebutuhan wisatawan

dan masyarakat;

Keikutsertaan para pelaku/ stakeholder

involvement;

Kepemilikan lokal (terutama dalam skala

kecil dan menengah;

Penggunaan sumber daya yang berkelanjutan;

Mewadahi tujuan masyarakat;

Multiplier effect pada bisnis lainnya;

Daya dukung daerah wisata;

Monitor dan evaluasi secara berkala;

Training & Scale up sumber daya manusia;

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

Akuntabilitas;

Pelatihan, dan Promosi.

Prinsip dasar pariwisata berkelanjutan

(12)

One Destination,

One Management

10

Destinasi Pariwisata Prioritas

(13)

Wisata Bahari

Beberapa definisi wisata bahari:

• Sebuah wisata dimana tempat wisata tersebut didominasi perairan dan kelautan.

• Sebuah kegiatan untuk menikmati keindahan dan keunikan pesisir pantai dan juga lautan.

• Sebuah usaha untuk memanfaatkan wilayah pantai dan laut sebagai tempat wisata.

• Kegiatan untuk menghabiskan waktu di pantai dan lautan.

• Kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem alam khususnya pantai dan lautan.

Coastal Tourism vs Maritime Tourism

• Coastal tourism covers beach-based tourism and recreation activities, e.g. swimming and sunbathing, and other activities for which the proximity of the sea is an advantage, such as coastal walks and wildlife watching.

• Maritime tourism covers predominantly water-based activities, e.g. sailing and nautical sports (often carried out in coastal waters) and cruising, where marine regions such as the

Mediterranean or Baltic can be covered in the course of a week’s holiday

(14)

Contoh Pengembangan Wisata Berkelanjutan:

Plataran Menjangan Bali

• Best Practice for Sustainable Development (UNWTO, 2003)

• The Best Nature Based Tourism Operator in Conservation Area from Ministry of Forestry, 2011

• The Best Nature Based Tourism Operator in

Conservation Area from Ministry of Environment & Forestry, 2015

(15)

Permasalahan Pengembangan Infrastruktur

dalam Mendukung Pariwisata Berkelanjutan

15

Konflik Kebutuhan lahan bagi

pembangunan infrastruktur dengan kebutuhan mempertahankan proses ekologi dan pelestarian warisan alam

Konflik Keinginan membuka diri (akses dan konektivitas) dengan penghormatan keaslian budaya (otensitas) masyarakat setempat

Konflik Manfaat Keuangan dengan Manfaat Ekonomi dengan Manfaat Sosial

Konflik fasilitasi tujuan Nasional dan toleransi terhadap kebutuhan

masyarakat setempat

Kebutuhan pembiayaan untuk keberlanjutan

(16)

Beberapa Isu

• Dukungan infrastruktur yang memadai

(angkutan

penyeberangan, akomodasi, venue, fasilitas dermaga, dll)

• Pengembangan Fasilitas pelabuhan (alur,

dermaga & terminal) yang representatif untuk disinggahi kapal cruise

• CIQP (Costum,

Imigration, Quarantine & Port)

• Memastikan prinsip Eco-Port terpenuhi

• Fasilitasi komunikasi dan sinkronisasi pencapaian tujuan nasional dan daerah dengan tetap menghormati budaya dan penghargaan pada kearifan lokal

• Fasilitasi komunikasi dan penyusunan regulasi untuk menjawab

kehawatiran masyarakat terhadap metode

pemusnahan

pembangkitan energi yang digunakan

…Da

lain-lain

(17)

Kunci Dukungan Pembangunan Berkelanjutan:

Prinsip Kebijakan

17

Wawasan Nusantara

Pembangunan berkelanjutan

Ekonomi biru

Pengelolaan terintegrasi dan

transparan Partisipasi

Pemerataan dan kesetaraan

(18)

Terima Kasih

National Seminar On Science Technology For Sabang Marine Tourism Development And The 4th

International Workshop On Sato Umi

Jakarta, 5 Oktober 2017

Referensi

Dokumen terkait

Pada prinsipnya proses pembiusan ikan meliputi tiga tahap yaitu: berpindahnya bahan pembius dari lingkungan ke dalam muara pernapasan organisme, difusi membran

kelalaian atau ketidakdisiplinan dari pasien dan keluarga atas jatuhnya Tn.T. Segi perawat se$ara perorangan& harus dilihat dahulu apakah perawat tersebut kompeten dan

Sebagai daerah agraris yang kebanyakan penduduknya hidup dari pertanian, sebagian besar wilayah Kabupaten Demak terdiri atas lahan sawah yang mencapai luas 50.893

Inti dari putusan tersebut adalah hakim menerima dan mengabulkan permohonan dan gugatan dari kedua belah pihak.Dalam posita gugatan dijelaskan bahwa yang menjadi

Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana

Belajar ialah suatu perubahan suatu usaha yang dilakukan seseorang dalam merubah tingkah laku sesuai dengan pengalaman yang dialaluinya secara keseluruhan yang berasal dari

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) untuk mengetahui pengelolaan panen dan pasca panen produk kopi beras di tingkat petani; (2) untuk mengetahui faktor-faktor

Pencemaran udara ambien menimbulkan dampak terhadap keseimbangan ekosistem, sehingga perlu mendapat perlindungan. Jawa Barat memiliki sumberdaya alam yang rentan