• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Untuk melaksanakan tanggung jawab kependidikan sebagaimana yang

diamanatkan oleh UU RI NO 20 tahun 2003 dan sejumlah peraturan lainya,

diperlukan pedidikan yang kondusif salah satu iklim yang memungkinkan

berlangsungnya suatu proses suatu pendidikan berjalan efektif dan bergerak

menuju arah pembangunan diharapka di atas, adalah penerapan disiplin sekolah

yang berwibawa dan ditaati oleh semua unsur dalam pendidikan terutama oleh

para siswa.Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu

yang di tuangkan dalam bentuk aturan salah satunya aturan sekolah yang di sebut

tata tertib.

Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di dalam menuju

keberhasilan proses belajar mengajar, membentuk karakteristik siswa agar disiplin

dan bertangung jawab.Kebiasaan melanggar tata tertib sekolah merupakan suatu

masalah yang perlu ditangani dan memerlukan bantuan guru pembimbing.

(Gunarsa 2002), mengemukakan bahwa perilaku disekolah yang bertahan dengan

kurang pembentukan kesanggupan disiplin diri, pengendalian perilaku dan

memerlukan bimbingan guru antara lain. Datang terlambat, membolos, menentang

guru, berkelahi, memeras uang, berperilaku tidak baik dan pelangaran tata tertib

(2)

Dipandang dari segi pendidikan melangar tata tertib dapat menghambat

perkembangan sumberdaya manusia menjadi siswa yang baik. Siswa yang

melanggar tata tertib tidak dapatbertangung jawab dalam belajarnya, yang dapat

merusak potensi, bakat, kemampuan cita cita dan masa depan siswa. Maka

perilaku melanggar tata tertib dapat menghambat tercapainya tujuan pendidikan

nasional.Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke

dalam perilakumenyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah

sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan

sosial ataupun dari nilai dan norma sosialyang berlaku.

Di kalangan remaja, memiliki banyak teman adalah suatu bentuk prestasi

tersendiri. Semakin banyak teman semakin tinggi nilai siswa dikalangan teman

temannya.Masa remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa

kekanak kanak menuju kedewasaan. Pada masa ini adalah remaja mencari jati diri,

pencarian jati diri merupakan proses dari perkembangan pribadi anak.

(Kartinikartono 2003),Adabeberapa teori penyebab kenalakan remaja. Teori

biologis, teori psikogensis, teori sosiologi dan teori subkultural. Teori

psikogenesis adalah teori yang menekan sebab sebab tingkah laku atau kenakalan

dari aspek psikologis atau kejiwaan. Beberapa faktor yang berangkat dari

psikogenesis orang tua bercerai dan diawali dengan saling mendiamkan dalam

keluarga, (kartini 2002 ).

Anak anak seusia SMP sangat rentan terhadap pengaruh dari luar,

misalnya lingkungan bermain, lingkungan masayarakat yang terkadang

(3)

pengaruh dari bebrapa tayangan yang disuguhkan baik dari media cetak dan

elektronik khususnya televisi sehinga melupakan kewajibanya sebagai pelajar

Broken home biasanya digunakanuntuk mengambarkan suatu keluarga

yang tidak harmonis dan tidak berjalan layaknya keluarga yang rukun dan

sejahtera akibat sering terjadinya konflik dan pertengkaran dan berujung

terjadinya perceraian. Hal ini akan berdampak besart terhadap situasi rumah

yang tidak lagi kondusif, orang tua tidak lagi perhatian terhadap anak anaknya

sehinga berdampak pada perkembangan anak khususnya remaja. Yang

dimaksud dengan broken home dapat dilihat dari dua aspek yaitu (1) keluarga

itu terpecah karna strukturnya tidak utuh sebab salah satu dari kepala itu telah

meningal atau telah vercerai, (2) orang tua tidak bercerai tetapi struktur

keluarga tidak utuh lagi karna ayah dan ibu sering tidak dirumah, atau tidak

memperlihatkan kasih sayang lagi. Misal oarng tua sering bertengkar sehingga

kerluarga itu tidak sehat secara psikologis. (kartono 2002).

Dampak pengaruh dari situasi keluarga broken home tidak bisa

diangap remeh terhadap siswa yang mengalami. siswa dapat mengalami

kerusakan jiwa sehinga dalam bersikap bisa seenaknya , tidak disiplin di

kehidupan sehari hari dan di sekolahnya, selalu berbuat keonaran dan

pelangaran tata tertib sekolah. Perbuatan ini dilakukan hanya ingin mencari

simpati pada teman teman dan guru. Untuk menyikapi hal semacam ini guru

BK harus memberikan perhatian lebih terhadap siswa yang mengalami situasi

keluarga broken home, agar siswa tidak terjerumus dalam perilaku negatif saat

(4)

1.1RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah di penelitian ini adalah

1. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan anak anak dari keluarga broken

home melanggar tata tertib.

2. Adakah pengaruh keluarga broken home terhadap perilaku pelangaran tata

tertib

1.2TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui faktor - faktor penyebab pelangaran tata tertib di SMPN 4

ungaran

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kerluarga broken home terhadap

pelangaran tata tertib di SMPN 4 ungaran

1.3MANFAAT PENELITIAN 1.3.1 Manfaat teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kajian yang

mendukung teori persepsi terhadap anak broken home melangar tata tertib.

Slameto ( 1998)

1.3.2 Manfaat praktik

1. Bagi guru pembimbing. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan

pelaksakaan prosedur bimbingan yang menjauhan siswa melakukan

pelangaran tata tertib sekolah sehingga berperilau disiplin siswa meningkat.

(5)

2. Bagi sekolah. Sebagai masukan sekolah agar mampu melihat fenomena, gejala

siswa yang akan melangar tata tertib sekolah. Serta dapat mengambil

keputusan dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas belajar terhadap siswa

siswa yang mempunyai latar keluarga broken home.

3. Bagi siswa.

a. Meningkatkan semangat belajar

b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa agar tidak

Referensi

Dokumen terkait

Dari permasalahan yang ada , maka saya membatasi pengkajian pada pengaruh kondisi lingkungan keluarga terhadap peningkatan kepatuhan siswa dalam melaksanakan tata

perilaku menyimpang yang dialami oleh siswa dari keluarga broken home di.. SMP Negeri 01 Kunduran Kabupaten Blora Tahun

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Interaksi yang terjadi dalam keluarga broken home , 2) Masalah-masalah interaksi yang terjadi didalam keluarga broken

Skripsi yang berjudul analisis pola komunikasi orang tua dan anak di dalam lingkup keluarga yang broken home ( Studi kasus pada keluarga broken home di Rt.48 Kota Balikpapan)

Hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara persepsi terhadap keluarga dengan depresi pada remaja putri keluarga broken home.

Siswa yang berasal dari keluarga broken home, perhatian orang tua (ibu) terhadap proses kegiatan belajarnya dirumah sangat luar biasa, sang ibu tidak menuntut terlalu

Siswa Broken Home 4 IP Berdasarkan hasil wawancara dengan konseli, diperoleh gambaran perkembangan siswa yang berasal dari keluarga broken home yaitu 1 mengikuti belajar dan

Remaja yang berada pada kondisi keluarga broken home sering kali mengalami hidup yang penuh tekanan Ifdil et al., 2020, dan dampak negatif yang dialami oleh anak broken home akan