• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Pelanggaran Tata Tertib oleh Siswa Berlatar Keluarga Broken Home di SMP Negeri 4 Ungaran Tahun Ajaran 2015 2016 T1 132011049 BAB IV"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan penelitian

Persiapan penelitian

Dalam penelitian ini persiapan penelitian dengan membuat rancangan penelitian.yaitu dengan langkah menetapkan kancah penelitian yaitu perilaku

pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home. pada bulan juni 2014 peneliti mencari subyek dengan mendatangi Smp 4 Ungaran sebagai tempat peneliti melakukan penelitian. Di sekolahan SMP 4Ungaran peneliti

menemukan berbagai masalah dalam perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh siswa yang berlatar keluarga broken home.

Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti melakukan observasi untuk mengamati siswa yang mempunyai daftar riwayat perilaku pelanggaran tata

tertib disekolah, dengan didampingi guru BK dari sekolah SMP 4 Ungaran, peneliti menemukan 2 subjek yang akan menjadi subjek penelitian yang telah memasuki beberapa kategori untuk dikembangan dalam penelitian mengenai

perilaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa berlatar keluarga broken home. peneliti menemukan bahwa ada 2 subjek untukk menjadi objek

(2)

2

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek

Karakteristik Subjek A Subjek B

Nama subjek AA BB

Umur 13 14

Pekerjaan orang tua Bekerja di luar negeri Pekerja pabrik

Agama Islam Islam

Lama orang tua bercerai

4.1.1 pelaksanaan penelitian

Pengambilan data dilakukan di lingkungan sekolah SMP 4 Ungaran dan berlangsung pada bulan juli. Selama pengambilan data peneliti melakukan

dengan menggunakan metode wawancara dengan mengali informasi dari kedua subjek dan dilengkapi dari guru BK.

Dari kedua subjek dan persetujuan guru BK terbuka dan bersedia melakukan sesi wawancara kapan saja asalakan tidak saat jam pelajaran. Kemudian peneliti melakukan sesi wawancara terhadap subjek A pada tanggal

29 Juli 2015 kemudian dilanjutkan pada tanggal 30 juli dengan subjek B. Sesi wawancara berlangsung di sekolah ketika jam kososng di kelas/ saat istirahat .

4.1.2 Wawancara

Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terbuka dan tertutup. Peneliti lakukan observasi pada tahap pendahuluaan karena peneliti

(3)

3

pendahuluan ini peneliti mendapat informasi awal mengenai isu atau permasalahan yang ada pada subjek. Wawancara dilakukan dengan situasi

santai sehingga tidak tegang dalam pelaksanaanya peneliti banyak mengunkaan bentuk wawancara terbuka untuk mengali informasi lebih lanjut dari subjek. Pada saat wawancara peneliti mengunakan alat tulis, kertas

kosong.

4.1.3 Dokumentasi

Dari hasil wawancara, peneliti kemudian membuat transkip wawancara sebagai dokumentasi dari penelitian selain itu peneliti memperoleh latar belakang penyebab subjek melakukan perilaku pelanggaran tata tertib di

sekolah.

Selanjutnya peneliti mengamati perilaku – perilaku yang dilakukan

oleh ke – 2 subjek, peneliti mengamati perilaku siswa di luar kelas saat berinteraksi dengan teman – teman ataupun di dalam kelas saat proses belajar

mengajar. Pada tanggal 27 Juli 2015 peneliti mendapati subjek A, kebetulan melakukan tindakan membolos atau cabut pada saat proses belajar dimulai subjek A ketahuan tidak mengikuti pelajaran, berkat informasi dari guru mapel

yang mengajar di kelas tersebut, perilaku subjek A nampaknya cukup berbeda diantara teman – temannya.

Subjek A, memiliki penampilan yang kurang rapi dalam berseragam, dari potongan rambut yang sedikit berantakan, berpakaian seragam selalu dikeluarkan, memakai warna sepatu yang tidak semestinya dikenakan, serta

(4)

4

dilakukan seperti subyek tidak berminat dalam mengikuti pelajaran, ketika guru mapel sedang menerangkan subyek lebih sering berbincang – bincang

dengan teman sebangkunya, serta tidak bisa fokus dalam mengikuti pelajaran tidak heran jika guru mapel sering memberikan peringatan terhadap subyek A

atas tindakan gaduhnya.

Di hari yang sama peneliti mengamati subjek B, yang menurut guru BK di sekolahan tersebut juga termasuk dalam kategori penelitian peneliti,

mempunyai catatan perilaku pelanggaran tata tertib di sekolah, nampaknya subjek B juga tidak jauh berbeda dengan subjek A yang berpenampilan kurang rapi. Pada hari yang sama peneliti dan guru BK mendapat laporan bahwa

subyek B telah melakukan tindakan pemerasan uang secara paksa terhadap temanya, korban melapor ke guru BK bahwa uang saku yang subjek miliki

telah diminta paksa oleh subyek B sebesar RP.2000. Tentunya laporan ini sangat bermanfaat bagi peneliti untuk mengetahui lebih jelas tentang subyek

B.

Peneliti melanjutkan penelitian dengan mengamati perilaku subyek B ketika mengikuti proses belajar di kelas, ada perbedaan atara subyek A dan B

jika subyek A sering membuat gaduh di kelas ternyata subyek B lebih tenang tidak banyak bicara ketika proses belajar berlangsung,

Selanjutnya melalui informasi dari guru BK di sekolahan tersebut subyek A dan B memiliki permasalahan keluarga yang sama yaitu sama sama berlatar keluarga broken home. Peneliti melanjutkan penelitian dengan

(5)

5 4.1.4 Observasi

Dari data observasi peneliti mengidentifikasi perilaku pelanggaran

subjek terkait. Observasi partisipan dilakukan pada saat peneliti mengamati perilaku di sekolah dan pada saat melakukan sesi wawancara. Peneliti membawa alat bantu pedoman observasi, untuk mengidentifikasi perilaku

pelanggaran tata tertib oleh siswa berlatar keluarga broken home.

4.2 Gambaran subjek

4.2.1 Subjek 1.

Wawancara berlangsung di ruangan guru BK disalah satu sudut sekolah, wawancara berlangsung santai dan tenang, karena siswa yang lain

sedang mengikuti proses belajar dan subjek mendapat jam kosong saat dikelasnya. Subjek A memiliki rambut hitam, badan tegap, kulit sawo matang,

pandangan tajam, pada saat wawancara berlangsung peneliti meminta ijin untuk bertanya kepada subjek mengenai kehidupan subjek mengenai kondisi keluarga. Awalnya memang agak terasa tegang, namun dengan obrolan

obrolan santai subjek A mengiyakan dirinya menjadi objek penelitian.

Subjek A adalah seorang laki – laki dan anak menjelang remaja pada

umumnya, tidak berbea jauh dengan teman – temanya memiliki fisik yang sempurna, subjek adalah anak tunggal, tidak memiliki kakak atau adik, orang tua subjek kondisi dalam bercerai ayahnya tidak tau keberadaanya dan ibu nya

merantau keluar negri

Setiap di rumah, tak mendapatkan kasih sayang, perhatian, dari kedua

(6)

6

teman sebaya. Subjek A juga mengakui bahwa ia sering merokok di usianya sekarang yang berusia 14 tahun. Alasan enak dan ikut ikutan teman kadang

diaat saya merokok saya merasa seperti laki – laki sejati menurut penataran subjek A. Di dalam prestasi belajar subjek juga membenarkan bahwa minat dan motivasi belajarnya sangat rendah subjek merasa malas. Stiap malam

tidak pernah membaca buku pelajaran subjek lebih senang pergi bermain di sektiaran tempat tinggal

Pelanggaran yang sering dilakukan. Mengeluarkan baju, membolos pada jam mata pelajaran yang tidak disukai, tidur didalam kelas, makan pada saaat jam pelajaran, sering terlambat masuk kedalam kelas, menurut subjek A faktor

keterlambatan subjek ke sekolah saat bangun selalu siang dan kalau tidur subjek selalu larut malam karena setiap malam subjek sering bermain di

sektiaran tempat tinggal. Subjek tidak pernah dimarahin oleh orang tua karena hanya tinggal bersama nenek, orang tua subjek A sudah lama bercerai, ibu pergi ke Arab Saudi menjadi tkw untuk mencari uang untuk A dan neneknya

di rumah. Ayahnya tidak diketahui keberadaanya setelah bercerai dengan ibunya sejak subjek menginjak sekolah dasar. Subjek A banyak bercerita

mengenai dirinya yang merasa kesepian.

4.2.2 Subjek 2

Wawancara berlangsung di ruangan BK sekolah pada saat jam istirahat, subjek bersedia datang untuk melakukan sesi wawancara, sama sebelumnya dengan subjek A, subjek B bersedia berceritan mengenai kondisi keluarga dan

(7)

7

ayahnya menikah lagi, kondisi keluarga subjek ayah dan ibu sudah resmi bercerai.Subjek lebih senang bermain dari pada haru membaca buku pelajaran

hal ini berakibat terhadap prestasi belajar yang rendah, kedua orang tua B sudah 2 tahun ini bercerai ayang B menikah lagi dengan orang lain, dan kini B tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Subjek B termasuk kategori anak

pendiam ia lebih pasif dalam berbicara namun bertindak sesuka hatinya. Katanya ia belum menemukan jatidirinya ia sering mencoba coba hal baru

yang ia kenali.

Tak jarang terjerumus terhadap perilaku kenakalan remaja mulai dari berjudi, minum – minuman keras dan tawuran pernah ia lakukan di luar

sekolah. Ibu B yang bekerja di pabrik kurang ada waktu dengan B ibunya bergkat kerja pukul 6 pagi dan pulang pukul 6 malam kurang bisa mengontol

kegiatan B selama ibunya bekerja. Tak jarang ibu B sering mendapat laporan dari tetangga – tetangga dengan tindakan yang subjek lakukan. pelanggaran yang sering subjek lakukan di sekolah. Pelanggaran seragam sekolah, sering

terlambat kesekolah, membolos sekolah, sering bikin surat ijin palsu, kurang sopan terhadap guru, merokok di area sekolah, sebenarnya subjek B sudah

mendapat banyak teguran dari pihak guru tatapi ia tidak menghiraukanya. B juga termasuk siswa dari latar keluarga broken home .

4.3 Hasil penelitian

Hasil penelitian ini mengungkapkan perilaku pelanggaran anak berlatar keluarga broken home. dengan mengunakan indikator indikator dari perilaku

(8)

8

guru BK disekolah. Teknik ini membantu peneliti dalam mendaptkan informasi mendalam tentang perilaku pelanggaran tata tertib si sekolah yang di lakukan subjek

setiap harinya.

4.4 Data hasil wawancara

4.4.1. Subjek A.

A. Adanya pengaruh kurang sosialisainya peraturan tata tertib

Subjek merasa dirinya kurang begitu memahami aturan tata tertib yang berada

di sekolah sehingga subjek agak sedikit meremehkan apa yang terjadi jika subjek melakukan tindakan pelanggaran tata tertib

ahhh boong tu kak aku ngelanggar hanya beberapa kali saja kok, tapi berapa kalinya lupa (A15)

apa ya kak, kayaknya aja stiap apa yang aku lakukan salah deh. Terus sanksinya juga biasa biasa saja jadi aku santai santai aja kak, kadang – kadang temen temen juga pada melanggar ya aku ikut ikutan sih (A16)

apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus berkelahi, memukulin temen, kadang meminta – mintain uang temen dengan paksaan kak. Ya begitu begitulah kak (A20)

sekarang sih ketahuan kak. Tapi masih saja aku meminta uang ke temen dengan memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya pukul kak. (A21)

pernah kk biasa sih, cuman di pangil orang tua, di skors dan lain lain. (A25) B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di masyarakat

Perilaku hidup bebas yang sering dilakukan oleh subjek A, berdampak besar bagi kegiatan belajarnya di sekolah dengan dilakukanya pelanggaran tata tertib

sebenernya yang banyak memberikan perhatian ialah nenk saya kak. Di rumah sepi kak (A7) Subjekmerasa semua kegiatanya dilakukan sendiri dirumah tanpa ada

(9)

9

C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran

kurangnya minat dan semangat dalam mengikuti pelajaran adalah penyebab

subjek lebih memilih membolos pada mata pelajaran tertentu dari pada harus mengikutinya kalau sering sih endak kak cuman kadang kadang saja, tergantung kalo mengajak biasanya saya mau, apalagi pas kalo ada pelajaran yang tidak saya sukai

wah pas ituu, bisa pergi gak masuk sekolah sama temnku itu kak. Bosen suka males kalo ketemu mata pelajaran yang gak tak sukain. (A17)

Kurangnya semangat yang mendasari subjek tidak menyukai beberapa mata pelajaran subjek lebih memilih membolos dari pada harus ikut mata pelajaran yang

subjek tidak suka

D. Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari

perhatian

sifat atau perilaku malas yang menyebabkan subjek melakukan tindak

pelanggaran ataukurangya disipli menaati peraturan tata tertib di sekolah

apa ya, emmmmm mengeluarkan baju, berseragam tidak sesuai aturan, trus berkelahi, memukulin temen, kadang meminta – mintain uang temen dengan paksaan kak. Ya begitu begitulah kak (A20)

aku meminta uang ke temen dengan memaksa, kalo endak ya saya ancam atau saya pukul kak. (A21)

(10)

10

E. Adanya pengaruh r pengaruh buruk dari lingkungan dan teman – teman

beberapa alasan yang di lakukan subjek adalah faktor teman – teman dan lingkungan yang mengajaknya untuk melakukan tindak pelanggaran

banyak kak, cuman kebanyakan mreka juga sama kaya saya tapi lebih nakalan saya sih heheheheehhehe, yang baik – baik dan rajin juga banyak imbang pokoknya. (A19)

F. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggungjawab

kurangnya perhatian yang didapat dari orang tua yang diberikan membuat

subjek kurang merasa dihargai dan disayangi, keputusan ayah dan ibu subjek yang berpisah membuat keadaan subjek juga semakin kurang begitu di perhatikan,

iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa – siapa makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8)

iya kak berdua saja saya gak pernah bertemu dengan bapak sudah lama sekali, sejak aku masih kecil kakak, sekarang bapak saya dimana saja aku gak tau kak. (A10)

G. Adanya pengaruh ketidak dewasaan sikap orang tua

ketidak dewasaan orang tua yang menyebabkan tumbuh kembang subjek kurang begitu baik, keadaan ekonomilah yang memaksa orang tua subjek merantau

keluar megri untuk membiayai hidup sabjek yang berada di rumah,

iya kak aku tinggalnya di rumah bersama nenek saja, ibu pergi ke arab bekerjamenjadi TKW. Ya sudah lama sih kakak.di rumah tidak ada siapa – siapa makanya akau tinggalnya sama nenek. (A8)

(11)

11 4.4.2. Subjek B

A. Indikator kurang sosialisainya peraturan tata tertib

kurangnya sosialisasi dan dampak seringnya melanggar aturan tata tertib akan berpengaruh dengan tingkat kedisiplinan subjek

B. Adanya pengaruh merasa hidup bebas baik di rumah atau di masyarakat

kesepian yang selallu melanda diri subjek, menjadikan dirinya sebagai seorang

yang bebas, tidak ada orang yang mengatur hidupnya dan apa yang dilakukanya setiap harinya, ketidak hadiran orang tua dalam hidupnya membuat indikator merasa bebas

semakin besar.

C. Adanya pengaruh tidak menyukai bebrapa mata pelajaran

Subjek memiliki ketidak sukaan dengan beberapa mata pelajaran, ketika mata

pelajaran itu akan berlangsung subjek terkadang memeilih untuk meninggalkan kelas tanpa iji atau membolos sekolah

ya hanya beberapa mata pelajaran kaka, kadang kadang juga kalo lagi males

berangkat kesekolah aku bolos, (B19)

kesulitan berkonsentrasi kk, yang kepikiran jam istirahat, pulang dan main kk (B27)

C.Adanya pengaruh rasa malas, kurang bertanggung jawab dan ingin mencari perhatian

subjek merasa pelanggaran yang dilakukanya tidak berdampak besar bagi dirinya dan tidak takut akan sanksi

(12)

12

Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa terpikirkan.(B18)

D. Adanya pengaruh buruk dari lingkungan dan teman – teman

teman – teman sebaya subjek juga berdampak besar bagi perilaku subjek, terbukti bahwa subjek seing ikut melakukan pelanggaran karna terbujuk teman –

teman, terkadang juga karna keinginan diri subjek sendiri

sering kak hahahhaha, ya ikut ikut temen terus kadang iseng aja pgn

melanggar heheeheheh (B17)

Gak papa sih kak, ngelangar tata tertib kayaknya kejadian sendiri tanpa

terpikirkan.(B18)

E. Adanya pengaruh orang tua kurang bertanggung jawab

dengan mengambil keputusan percerain yang terjadi oleh kedua orang tua subjek, membuat subjek kurang begitu diperhatikan, terbukti dengan nilai pelajaran

yang kurang baik dalam hasilnya.

tidak kak, dapam menangkap mata pelajaran aja susah, apalagi dengan hasil hasilnya (B24)

hahahhah sering kak, kadang lupa, kadang juga mengerjakanya disekolahan (B25) 4.5 Data hasil observasi

Tabel. 4.2

No Indikator Deskripsi observasi

Subjek 1 1 Kurangnya sosialisasi

pengetahuan tentang tata tertib sekolah

(13)

13

subjek yang berlatar keluarga broken home hendaknya pihak pihak sekolah seperti guru perlunya memberikan perhatian yang lebih terhadap subjek

2 Merasa hidup bebas baik dirumah ataupun dimasyarakat

Perilaku subjek yang sudah melekat teradap dirinya adalah sikap hidup bebas terbukti tidak adanya orang tua ataupun di lingkunganya yang mengatur apa saja yang di kerjakan dan dilakukan subjek, ia merasa senang karena apa yang dilakukanya tidak ada yang mencegah bebas dalam bertindak dan mengambil keputusan

3 Tidak menyukai beberapa mata pelajaran

Antusias dan semangat dalam menerima pelajaran masih dirasa mini, hal ini dapat terlihat ketika subjek membolos untuk tidak mengikuti beberapa mata pelajaran yang ia sukai, subjek merasa engan dan malas sekali ketika harus berhadapan dengan pelajaran yang ia rasa susah dan tidak enak

4 Rasa malas, kurang bertanggungjawab dan ingin mencari perhatian

Sifat yang sangat melekat pada diri subjek adalah rasa malasnya, hal ini yang menyebabkan subjek sering tidak fokus dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, kuarangnya bertanggung jawab terbukti subjek sering melakukan tindakana pelanggaran tata tertib dan alasanya juga sering kali hanya karna inginmendapatkan perhatian dari guru ataupun teman – temanya

5 Pengaruh buruk dari lingkungan dan teman – teman bermain

Kondisi rumah yang selalu tidak ada orang, disertai lingkungan yang mendukung untuk tumbuh kembang subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi pengaruh kurang baik

6 Orang tua kurang bertanggungjawab

(14)

14

menjadi tkw di luar negri kurang memberikan perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya di rumah

7 Ketidak dewasaan sikap orang tua

Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian yang buruk, berdampak pada kondisi subjek

Subjek 2 1 Kurangnya sosialisasi

pengetahuan tentang tata tertib sekolah

Subjek merasa pelanggaran yang subjek lakukan tidak ada sanksinya dan hanya sebatas peraturan, ia sering melakukan karna tidak takut akan sanksi yang di berikan terhadap subjek ketika ia melanggar peraturan sekolah

2 Merasa hidup bebas baik dirumah ataupun dimasyarakat

Kurangnya pantauan orang tua subjek terhadap dirinya menyebabkan tidak ada peraturan dalam rumah hal ini mengakibatkan kurangnya disiplin terhadap diri subjek, subjek merasa dirinya bebas, dikarenakan tidak ada orang tua, ataupun kerabat yang akan memarahinya ketika ia melakukan sesuatu

3 Tidak menyukai beberapa mata pelajaran

Subjek menjadikan ketidak sukaan dengan beberapa pelajaran menjadi alasan untuk melakukan tindakan pelanggarantata tertib disekolah subjek kerap kali merasa bosan, jenuh ketika harus mengikuti pelajaran yg tidak disuka

4 Rasa malas, kurang bertanggungjawab dan ingin mencari perhatian

Tidak adanya penyemangat dalam diri subjek, membuat semangat belajar subjek kurang baik, perceraian orang tua subjek berdampak besar bagi diri subjek, kini subjek mempunyai sifat pemalas, kurang disiplin terbukti sering melakukan tindak pelanggaran, 5 Pengaruh buruk dari

lingkungan dan teman

(15)

15

– teman bermain subjek menjadi kurang baiklah yang mempengaruhi pengaruh kurang baik

6 Orang tua kurang bertanggungjawab

Orang tua kurang memperhatikan bagaimana kondisi anak setelah mereka bercerai, hendaknya mereka memikirkan anak mereka jika ibu subjek yang bekerja menjadi tkw di luar negri kurang memberikan perhatian, harusnya ada sosok pengati sebagai ibunya di rumah

7 Ketidak dewasaan sikap orang tua

Permasalahan yang terjadi membuat orang tua kurang dewasa dalam menangapi permasalahan penyelesaian yang buruk, berdampak pada kondisi subjek

4.6 Analisis data

analisis penulis lakukan mulai dari pengumpulan data sampai data yang terkumpul telah jenuh dan kredible. Setelah data – data terkumpul penulis

mengorganisasikanya denganmengubah hasil wawancara kedalam bentuk transkip wawancara berikut langkah – langakah analisis data dalam penelitian ini

4.7 Reduksi data

penulis memberikan kode dalam setiap percakapan antara penulis dan subjek berupa huruf kapital ( A ) untuk subjek A, untuk wawancara dengan subjek ke dua

penulis memberikan kode huruf kapital ( B ) untuk subjek B. setelah itu ddata dipilah – pilah memilih yang penting dan membuang yang tidak perlu. kemudian penulis

mengkategorikan data – data tersebut dengan memasukan setiap data kemasing – masing indikator yang terdapat pada perilaku pelanggaran tata tertib oleh siswa

(16)

16 4.7.1 Kategori dan klasifikasi data

Table 4.3

Variable Indikator Bagian transkip

Subjek 1 subjek 2

penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. mils and huberman ( dalam sugiono 2011), menyatakan yang paling sering digunakan dalam penyajian dalam penelitian kualitatif

(17)

17

4.7.3 Penariak kesimpulan dan verivikasi data

dari uraian diatas dan analisis data dari tiap tiap indikator perilaku pelanggaran

tata tertib, maka peneliti menarik kesimpulanmengklasifikasikan faktor perilaku pelanggaran, yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home. latar belakang

terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh anak berlatar keluarga broken home

Subjek 1.

perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi,

karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah tidak tau kemana dan ibu bekarja di luar negri, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh

kembang pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak pelanggaran untuk mencari simpatik dari orang lain atau dari lingkungan sekitar.

ketidak disiplinan subjek berdampak terhadap hasil belajar, dan sikap subjek di lingkungan, di usia subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi

dari lingkunganya yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus ketindak yang kurang baikk.

perilaku pelanggaran broken home yang dilakukan subjek di sekolah terjadi,

karna diri subjek merasa kurang diperhatikan, dari lingkungan keluarga subjek berlatar keluarga broken home, orang tua bercerai, ayah mempunyai keluarga lagi

dan ibu bekarja dari pagi hingga malam, kurang ada waktu untuk subjek bercerita atau berbagi, hal ini membuat subjek kuarng diperhatikan dalam tumbuh kembang pribadinya, hal ini mengakibatkan subjek sering melakukan tindak pelanggaran untuk

(18)

18

subjek yang masih muda dan labil subjek mudah saja dipengaruhi dari lingkunganya yang cenderung membuatnya kearah negatif dan menjerumus ketindak yang kurang

baikk.

4.8 Hasil penelitian analisis

mengungkapkan hasib subjek A dan B serta pengungkapan indikator – indikator dalam perilaku pelanggaran berlatar keluarga broken home. berdasar hasil penelitian terdapat satu perilaku yang paling dominan yaitu pelanggaran untuk

mencari simpatik dari orang lain, perilaku pelanggaran ini bukan terjadi di karenakan karna ketidak sengajaan tetapi memang dalam melakukan tindak pelanggaran dalam keadaan sadar dan tau apa yang dilakukan adalah tindakan pelanggaran. Subjek

diminta menjadi pribadi yang dewasa dalam kondisi seperti ini, dukungan keluarga tidak dapat di berikan dikarenakan keluarga di masing masing subjek adalah keluarga

yang berlatar keluarga broken home. Peneliti menganalisa latar belakang dari terjadinya tindak pelanggaran karena keluarga yang kurang memeperhatikan memberikan kasih sayang, setiap harinya, tidak adanya tempat untuk bercerita dan

mengadu, Menurut Djiwandono (2005) perceraian mengakibatkan anak akan menderita kekurangan dukungan dalam perkembangan dan pertumbuhan yang sehat

karena terdapat perasaan kehilangan yang mendalam. sedangkan faktor lain seperti perpisahan orang tua karena perceraian memberikan dampak remaja akan tidak pernah bertemu dengan orang tuanya kembali. menurut Hurlock (1991) remaja akan

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek
Tabel. 4.2
Table 4.3

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dipilih dalam penelitian ini adalah penghapusan derau secara adaptif untuk mendapatkan hasil pengolahan isyarat terbaik dari isyarat.. bioelektris

Melakukan penelitian/evaluasi secara seksama terhadap surat penawaran sebanyak 2 (dua) penyedia yang dinyatakan lulus pada tahap evaluasi administrasi dan evaluasi

Penyesuaian diri pada anak akselerasi memang berbeda dengan anak reguler, hal ini disebabkan karena pada anak akselerasi lebih banyak disibukkan dengan pelajaran yang

diimplementasikan dengan paradigma pembelajaran on-line terpadu dengan menggunakan LMS ...

Kebutuhan masyarakat Kota Jayapura akan perumahan meningkat rata-rata 5% per tahun. Pengusaha yang bergerak di bidang properti dengan kemampuan rata-rata cukup

dengan hasil evaluasi penawaran sa n dan Jembatan Pa' Padi - Lon ermasuk telah dinyatakan lulus evaluasi ngundang saudara untuk hadir dalam. or Bupati Nunukan

Ini sangat merugikan Daerah, tetapi dalam hal ini terkadang tidak sepenuhnya kesalahan masyarakat , tetapi kurang pengsosialisasian tentang pajak bumi dan bangunan juga bisa

Selanjutnya Pokja ULP akan melakukan pelelangan ulang, dengan dilakukan pengumuman lelang ulang dan mengundang peserta baru selain peserta yang telah