• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Penggunaan Antipiretik dengan Profil Demam Dibagian Anak di RSUP. Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Penggunaan Antipiretik dengan Profil Demam Dibagian Anak di RSUP. Haji Adam Malik Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Demam adalah peningkatan suhu tubuh dari batas normal yang berhubungan dengan

peningkatan set point di hipotalamus akibat infeksi virus dan bakteri atau adanya

ketidakseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas. Suhu tubuh normal berkisar

antara 36,50C - 37,20C (Nelwan, 2009). Demam biasanya terjadi sebagai respon terhadap

infeksi atau peradangan.

Demam bukan suatu penyakit melainkan hanya merupakan gejala dari suatu

penyakit.Demam juga dapat merupakan suatu gejala dari penyakit yang serius seperti

Demam Berdarah Dengue, demam typhoid, infeksi dan lain-lain (Riandita, 2012) . Maka

dari itu, terlebih dahulu harus difikirkan penyebab demam pada anak.

Demam dengan peningkatan suhu tubuh yang terlalu tinggi memerlukan

kewaspadaan karena dapat berdampak buruk seperti meningkatkan resiko kejang demam

terutama pada anak dibawah 5 tahun. Selain itu demam di atas 410C dapat menyebabkan

hiperpireksia yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan berbagai perubahan

metabolism, fisiologis, dan akhirnya kerusakan susunan saraf pusat. Keadaan koma terjadi

bila suhu >430C dan kematian terjadi dalam beberapa jam bila suhu 430C sampai 450C

(Riandita, 2012).

Pada pasien demam yang diakibatkan oleh infeksi virus maupun bakteri perlu untuk

dilakukan rawat inap di rumah sakit dibagian anak. Karena pada pasien demam yang

diakibatkan infeksi virus ataupun bakteri butuh perawatan yang intensif dan pengobatan

yang tepat. Jika demam pada anak tidak membahayakan, cukup diberikan terapi

(2)

simptomatis kepada anak berupa pemberian obat Antipiretik yang diberi hanya pada saat

anak demam/kalau perlu.

Pemberian obat Antipiretik adalah pilihan utama dalam menurunkan demam pada

anak. obat antipiretik yang sering digunakan adalah Paracetamol (Acetaminofen) dan

Ibuprofen. Paracetamol cepat dalam menurunkan demam dan paling aman diberikan pada

anak dengan syarat dosisnya tidak berlebihan, sedangkan ibuprofen memiliki efek kerja

yang lama dan dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal jika di konsumsi dalam jangka

panjang (Wilmana dan Gun, 2009).

Obat Antipiretik diberi hanya pada saat anak demam, dan kalau demam pada anak

turun maka hentikan pemberian obat Antipiretik. Karena penggunaan obat Antipiretik dalam

jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan efek samping yang serius seperti

kerusakan hati bahkan dapat menyebabkan over dosis pada anak.

Sebelumnya peneliti telah melakukan survei awal ke RSUP. Haji Adam Malik untuk

melihat pasien anak demam yang dirawat inap dan yang dapat terapi antipiretik. Dari hasil

survei awal yang telah peneliti lakukan selama 1 minggu di RSUP. Haji Adam Malik

medan, bahwa ada beberapa anak yang tidak demam tapi masih tetap diberi antipiretik

dengan suhu tubuh 360C. Padahal obat antipiretik hanya dapat diberikan jika anak demam.

Oleh karena itu perlu diteliti hubungan penggunaan antipiretik dengan profil demam

dibagian anak di RSUP. Haji Adam Malik Medan

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan penggunaan Antipiretik dengan profil demam dibagian

anak di RSUP. Haji Adam Malik Medan.

2. Apakah ada anak yang demam namun tidak mendapat antipiretik dan anak yang

tidak demam mendapat antipiretik?

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan penggunaan Antipiretik dengan profil demam dibagian

anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.3.2. Tujuan khusus

(3)

a. Untuk mengetahui proporsi anak demam yang mendapat antipiretik

b. Untuk mengetahui kapan obat antiiretik dihentikan pada anak yang dirawat

dibagian anak di RSUP. Haji Adam Malik Medan.

c. Untuk mendata jenis Antipiretik yang digunakan pada anak yang dirawat dibagian

anak di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Di bidang akademik/ilmiah

Meningkatkan pengetahuan peneliti dibidang pengobatan demam anak.

Khususnya dalam hal hubungan pengguaan obat antipiretik dengan profil

demam anak

2. Dibidang pelayanan masyarakat

Meningkatkan pelayanan kesehatan anak, khususnya untuk mengatasi demam

pada anak dan pengobatan yang tepat untuk demam pada anak

3. Dibidang pengembangan penelitian

Dapat memberi masukan kepada peneliti lain dan sebagai rujukan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan obat antipiretik untuk

anak, khususnya pada anak demam

Referensi

Dokumen terkait

Mutu pemberian pelayanan keperawatan salah satunya dapat dilihat dari aspek asuhan yang berfokus pada anak terutama dalam hal mengatasi dampak hospitalisasi

Penelitan pada kasus ini baru hanya pada profil jenis tumor tulang yang dijumpai dimana jenis tumor tulang benigna yang terbanyak adalah osteokondroma dan yang maligna

Tingkat Pengetahuan tentang kejang demam pada anak - Baik - Cukup - Kurang.. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu mengenai

analgetik-antipiretik pada pasien DBD anak yang meliputi tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.. Soeradji

Tidak dilakukan percobaan kepada hewan karena pada penelitian ini hanya perlu menganalisis data rekam medis dari Instalasi Rekam Medis, RSUP Haji Adam Malik, Medan, untuk

Mengetahui distribusi penyakit diare akut pada anak berdasarkan riwayat.

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui meneliti karakteristik pasien kanker anak dengan demam neutropenia pada pasien kanker anak di RSUP Haji Adam

Karakteristik Demam Berdarah Dengue pada Anak di Rumah Sakit.