• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengambilan Keputusan Berdasarkan Sistem Informasi Manajemen dan Struktur Organisasi Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Sumatera Utara I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengambilan Keputusan Berdasarkan Sistem Informasi Manajemen dan Struktur Organisasi Pada Direktorat Jenderal Pajak Kantor Wilayah Sumatera Utara I"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

66 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

P = Peneliti I = Informan

P : Apa jabatan Anda di DJP ini?

I : Pelaksana Sub. Bagian Kepegawaian

P : Apakah Saya tidak bisa mewawancarai Kepala pimpinan DJP ataupun kepala bagian umum?

I : Kalau disinikan, ada jenjangnya dek jadi menurut kakak pribadi terlalu sibuk lah maksudnya banyak kali yang mau diurus masalah lain selain masalah disitu (informan memaksudkan menjadi narasumber untuk wawancara penelitian saya ini) jadi gak bisa gitu. Tapi sebenarnya kita mengasih jawaban ke kalian pun yah udah kita omongin dulu kan dan sudah kita diskusikan dulu. Yah, jadi berdasarkan masukan dari atasan-atasan itu juga. Gitu. Yah kami ini pun jumpa sama kepala kanwilnya itu sendiri jarang.

P : Apa itu SIKKA?

I : SIKKA itu, sistem informasi yang dijalankan oleh sebuah aplikasi online. Bisa juga melaui intranet, offline. Tapi di DJP doang yang memberikan informasi di bidang kepegawaian, keuangan dan aktiva.

P : Apa kegunaan SIKKA di DJP?

I : Ininih, sumber daya manusia DJP itu 30.000 wilayah kerjanya itu dari sabang sampai merauke. Jadi latar belakang itu sebenarnya untuk meng-handle informasi seluruh pegawai yang lebih dari 30.000 itu, dibuatlah SIKKA.

P : Bagaimana cara mengakses SIKKA?

I : Jadi mengakses SIKKA itu kayak gini nih (Informan membuka situs SIKKA miliknya dan menunjukkan halaman untuk mengakses SIKKA), pakai IP pendek pegawai yang dijadikan sebagai username pegawai, terus masukin password. Disini ada tahun anggaran, sesuai dengan tahun sekarang. Kalau seandainya ada karyawan yang lupa password bisa telepon ke direktorat TIP teknologi informasi.

P : Apakah pimpinan dapat mengakses secara bebas setiap portal pegawai? I : Tergantung, jadi dia itu kepala sub bagian apa. Kalau di bagian umum

(2)

masing-67 masing sesuai dengan bagiannya. Nih, misalnya kan kakak dibawah Bapak ini, jadi Bapak ini bisa liat profil kakak dan pegawai lain di bagian Kepegawaian. Kalau untuk daerah kanwil I ini, jumlahnya 910 orang.

P : Apakah peranan dari SIKKA pada DJP?

I : Peranannya SIKKA itu ya menerapkan kebijakan penempatan sumber daya manusia berdasarkan kompetensi, terus sebagai sistem pengukuran kinerja pegawai disini. Merancang kebutuhan rekrutment berbasis kompetensi. Dan terakhir pemerataan kebutuhan diklat pegawai. Gitu..

P : Apakah fungsi dari SIKKA pada DJP?

I : Sebagai aplikasi online SIKKA yang menjadi sumber informasi di bidang kepegawaian dalam rangka optimalisasi pencapaian sejumlah sasaran. Dan sebagai sebuah sistem informasi yang mampu menyelenggarakan proses-proses bisnis di bidang kepegawaian.

P : Apakah tujuan dari penggunaan SIKKA pada DJP?

I : Tujuan penggunaan SIKKA untuk pengoptimalan pencapaian sejumlah sasaran DJP dan mendukung pengembangan sistem perencanaan dan manajemen SDM yang merupakan salah satu inisiatif strategis DJP.

P : Adakah kemudahan dalam penggunaan SIKKA dibanding tidak menggunakannya?

I : Ya pastilah. Kalau kita pakai SIKKA kan itu suatu sistem yang di

integrasi, jadi aksesnya mau akses kemana aja gampang. Kalau gak ada SIKKA ya kita harus nelpon-nelpon lagi kan. Misalnya nelpon ke Sibolga, ini gimana nih yang kayak-kayak gitu lah. Lebih efisienlah dengan SIKKA.

P : Adakah hambatan atau kendala dalam pengaksesan SIKKA?

I : Hambatannya ya pasti adalah lah ya. Kayak jaringan, yang namanya data lebih dari 30.000 pegawai di akses diseluruh Indonesia dengan jaringan internet di Indonesia kita tau sendiri di banding negara-negara lain. Ya pasti paling besar hambatan itu jaringan karena ya itu tadi kita menjalankannya lewat internet.

P : Sejauh apa peran SIKKA dalam membantu pengambilan keputusan? I : Yang pasti informasi mengenai kepegawaian dan keuangan pun

(3)

68 P : Siapa yang bertanggung jawab dalam meng-input data kedalam SIKKA? I : Ada. UPK (Unit Pelaksana Kepegawaian), tergantung kalau di KPP itu

ada UPK lokal kalau di Kanwil itu ada UPK kanwil, di UPK kanwil itu ada beberapa yang bisa. Kayak kakak kan UPK Kanwil, kakak bisa mengakses SIKKA 908 pegawai yang ada di Sumatera Utara bagian I ini. Kalau UPK lokal ya cuman yang ada di kantor itu misalnya KPP Polonia, ya cuman bisa di KPP Polonia, misalnya 86 orang. UPK nya Cuma bisa mengakses 86 orang itu.

P : Apakah struktur organisasi yang diterapkan pada DJP sudah mutlak? I :Untuk sekarang sudah mutlak karena struktur organisasi DJP sendiri telah

ditetapkan dari pusat ya.. sesuai peraturan menteri keuangan lah.

P : Apakah pernah ada pergeseran atau perombakan struktur?

I : Ada. Baru ini 2014, berdasarkan PMK No.206.2. PMK itu Peraturan Menteri Keuangan. Jadi ada penambahan jadi kayak di PPIP misalnya. Itu dulu namanya PPPP, dulu itu gak ada seksi inteligen, sekarang udah ada seksi inteligen. Kalau di PPIP itu ada kepatuhan internal yang menangani pegawai ada disana sekarang udah dipindahkan ke bagian Umum. Banyak sih yang berubah untuk di Kanwil. Penyuluhan dulu sekarang satu seksi dengan kerjasama sekarang kerjasama, kerjasama sendiri. Penyuluhan, penyuluhan sendiri. Jadi lebih spesifik.

P : Apakah setiap DJP memiliki struktur yang sama?

I : Untuk DJP Kanwil selain Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan Kanwil DJP Jakarta Khusus memiliki struktur organisasi yang sama.

P : Bagaimana bentuk struktur organisasi DJP? I :

P : Apa wewenang dan tanggung jawab setiap jabatan pada struktur organisasi DJP?

I : Panjang jawabannya ini. Hahaha.. Bisa di akses aja di internet. PMKRI No. 62 itu..

P : Apakah struktur organisasi bersifat sentralisasi atau desentralisasi? I : Kalau disini ya namanya juga kita PNS ya, ya pasti sentralisasi lah ya.

Semuanya ke pusat.

P : Bagaimana rentang kendali di DJP?

I : Tergantung jabatan. Dan bawahan setiap kepala bagian berbeda,

tergantung kantornya juga. Tapi kita punya umm.. dan jumlah batasan bawahan untuk setiap jabatan tidak bisa kita beritahu..

P : Siapa yang paling berperan dalam pengambilan keputusan?

(4)

69 teknis maupun masalah kepegawaian mereka pasti punya, tapi sebenarnya dia taunya yang umum-umumnya aja gitu loh. Ada spesifikasinya, misalnya ada masalah pajak, penagihan pajak itu ada direktorat penagihan pajak. Kalau untuk peraturan kita ada direktorat peraturan perpajakan, yang buat ya mereka, tapi yang melegalkan ya direktorat itu.

P : Jadi siapa yang mengambil keputusan untuk Kanwil DJP Sumut I? I : Tergantung keputusannya, ada keputusan kepala kantor, wilayah. Yang

mengambil keputusan ya si kepala Kanwil itu. Ada juga keputusan kepala kantor KPP. Jadi misalnya masalah mutasi, kakak ngomongin mutasi karena kakak kan di bagian kepegawaian ya, kita ada mutasi internal maupun kanwil ya . ada juga mutasi nasional. Kalao mutasi nasional itu yang ngurus itu orang kepegawaian kantor pusat. Tapi kalo mutasi kanwil ya misalnya dari KPP mana, dari sini ke KPP belawan atau binjai ya keputusannya yang ngasih tanda tangan ya kepala kanwil. Tergantung keputusannya juga sih sebenarnya. Kalau pemindahan pegawai disini-disini aja (dalam lingkup kantor DJP) misalnya ya dia bagian umum nih, yah jadi kepala bagian. Yang kayak gitu.

P : Apakah karyawan sama sekali tidak berhak memberikan masukan? I : Karyawan bisa juga sih, sebenarnya kita ada rapat pembinaan setiap

bulan. Kita juga bisa ngasih masukan terhadap fungsi-fungsinya kita, rencana kerja kita. Ada monitoring evaluasi juga. Atau pada saat workshop.

P : Apakah keputusan yang diambil selalu efektif?

Referensi

Dokumen terkait

Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian yang dalam hal ini adalah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara

Meilinda Sihotang : Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara, 2002... Meilinda Sihotang : Sistem Pengelolaan Arsip

Sistem Informasi Akuntansi Gaji dan Upah Pegawai Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara. Telah diuraikan sebelumnya bahwa suatu sistem terdiri dari

BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS ASET TETAP PADA KANWIL DJKN SUMATERA UTARA. Pada Bab ini Penulis akan membahas tentang

BAB III: PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI GAJI PEGAWAI PADA KANWIL DIREKTORAL JENDERAL KEKAYAAN NEGARA SUMATERA UTARA. Bab ini menguraikan pengertian gaji dan upah,

Namun dapat dilihat bahwa keseluruhan pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dilakukan melalui permohonan Wajib Pajak, dengan kata lain tidak terlaksananya keputusan

BAB III : PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA KANWIL DJBC SUMATERA UTARA. Pada Bab ini Penulis akan membagi dua topik yaitu Landasan Teori

melaksanakan penyuluhan sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh Kepala Kanwil DJP/Kepala Bidang P2Humas; dan.. melakukan koordinasi dengan Kantor Pusat DJP apabila terdapat