xiii ABSTRAK
Kawasan Danau Toba dianugerahi dengan kekayaan alam yang membawa sejuta manfaat bukan hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi banyak orang. Kawasan Danau Toba juga menawarkan berbagai macam keunikan, mulai dari sektor pariwisata, budaya bahkan kuliner. Semuanya menjadi alternatif yang menarik bagi turis untuk datang melihat dan menikmati keindahan Danau Toba. Oleh karena banyaknya kekayaan alam yang bisa digali dan dimanfaatkan maka sebuah perusahaan ikan yang berasal dari Swiss pun berhasil menanamkan sahamnya di 3 Kabupaten sekitar Danau Toba yakni Kabupaten Simalungun, Tobasa dan Samosir sejak tahun 1998. Perusahaan Aquafarm Nusantara merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak di bidang budidaya ikan air tawar khususnya ikan Nila Merah (Red Tilapia) dan Nila Hitam (Mersi) yang terdiri dari empat proses pengolahan, mulai dari pembenihan ikan (Hatchery), pembesaran ikan (Farming) pengolahan ikan (Processing Plant) dan pabrik pakan ikan (Feed Mill) yang berada di areal seluas 9,06 ha di kawasan Danau Toba. Sebuah perusahaan dimanapun berada pasti memiliki dampak, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dampak positif yang diberikan bagi masyarakat sekitar Aquafarm ialah menjadi lapangan pekerjaan yang produktif di Ajibata dan juga mendatangkan devisa bagi negara. Sedangkan dampak negatifnya adalah merusak keindahan alam, mematikan potensi wisata Danau Toba, juga menimbulkan konflik antara pihak karyawan dengan petani ikan tradisioanal yang berhubungan dengan ekonomi masyarakat. Ditambah lagi banyaknya statement masyarakat (pernyataan) negatif yang menghampiri nama perusahaan menambah maraknya issue yang beredar terkait dengan penutupan perusahaan asal Swiss tersebut.