• Tidak ada hasil yang ditemukan

BOOK Ni Made Ras AG Efektivitas Media Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BOOK Ni Made Ras AG Efektivitas Media Komunikasi"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Pada Media Komunikasi Universitas Udayana)

Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel S.Sos M.Si

Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Udayana

rasamanda13@gmail.com

Pendahuluan

Latar Belakang

Perguruan Tinggi memiliki kewajiban tri dharma, yakni, penelitian, pengajaran, dan pengabdian. Dalam melakukan kewajibannya, PT kerap kali melupakan bahwa PT adalah entitas organisasi di mana membutuhkan hubungan yang harmonis antara stakeholders dengan pihak PT. Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang memiliki peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan (Emshof, 1987 dalam Kasali, 1994). Stakeholders dalam PT dapat terbagi menjadi dua yakni stakeholders eksternal dan internal. Dalam hal ini PT diharapkan dapat membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak tersebut melalui proses komunikasi.

Untuk menjamin terjalinnya komunikasi yang efektif melalui media-media internal, maka diperlukan riset public relations. Riset ini penting dalam memahami sikap orang-orang yang menjadi bagian dalam khalayak sasarannya (stakeholders). PR atau humas diharapkan mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya, terutama yang menyangkut opini dan sikap stakeholders terhadap sebuah kebijakan.

(2)

di stakeholders eksternal seperti calon mahasiswa, pengguna lulusan perguruan tinggi. Lain halnya dengan peran Humas di PTN, di mana seringkali belum berfungsi maksimal, bahkan di beberapa Universitas tidak memiliki divisi humas khususnya.

Universitas Udayana adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang baru satu tahun terakhir ini menggelola divisi humas secara khusus. Sejajar dengan divisi humas yang dibawahi Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Humas, dibentuklah Unit Media Komunikasi Universitas Udayana, di mana di dalamnya terdiri dari Radio dan TV Komunitas, dan Newsletter Universitas Udayana, MEDIA UNUD.

Media komunikasi yang selama ini digunakan oleh Universitas Udayana adalah Newsletter Media Udayana, dan Radio Suara Udayana. Namun dalam dua tahun terakhir, kedua media komunikasi ini tidak dapat berjalan dengan maksimal. Semenjak tahun 2016 akhir, Program studi ilmu komunikasi mendapatkan kepercayaan untuk mengelola media komunikasi ini. Untuk itu, diperlukan sebuah penelitian mengenai persepsi civitas akademik Universitas Udayana,mengenai keberadaan Radio Udayana dan newsletter Media Udayana. Hasil kajian ini akan dapat menjadi bahan evaluasi guna perbaikan kualitas siaran Radio dan newsletter Media Unud.

Rumusan Masalah

• Bagaimana persepsi civitas akademik terhadap Radio Suara Udayana dan Media Unud?

• Bagaimana persepsi dosen Universitas Udayana terhadap Newsletter Media UNUD?

• Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap Radio dan TV Komunitas UNUD?

Manfaat Penelitian

• Mengetahui persepsi civitas akademik terhadap Radio Suara Udayana dan Media UNUD.

• Memberi masukan pada proses komunikasi Universitas Udayana dengan civitas akademiknya.

(3)

Kajian Pustaka

Media Komunikasi Udayana sendiri tidak dapat terlepas dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. TV dan Radio Komunitas Udayana tidak menggunakan frekuensi namun menggunakan teknologi streaming. Teknologi streaming ini menggunakan lossy audio codec, yaitu program komputer yang berfungsi untuk mengkompres audio maupun video berdasarkan data yang diformat melalui streaming suara ke radio internet. Format audio streaming termasuk MP3, Ogg Vorbis, Windows Media Audio, RealAudio dan HEAAC. Secara singkat streaming adalah tayangan langsung yang di-broadcast kepada banyak orang (viewers) dalam waktu yang bersamaan dengan kejadian aslinya, melalui media data komunikasi (network) baik yang terhubung dengan kabel atau wireless (Efendy dan Mukhsin, 2014). Maka penelitian mengenai eksistensi Media Komunikasi tergolong pada penelitian dengan menggunakan inovasi. Dalam hal ini berkaitan dengan perkembangan penelitian difusi inovasi dan manfaat kemasyarakatan dalam kondisi sosial yang mengalami dinamika perubahan teknologi untuk menggantikan metode lama ke model penelitian yang baru. Media yang digunakan diasumsikan akan memiliki efek yang berbeda-beda pada titik yang berlainan, mulai dari menimbulkan pengetahuan sampai mempengaruhi adopsi atau bahkan terjadi penolakan akan inovasi (Ruslan, 2013:120).

(4)

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian berparadigma positivis. Metode kuantitatif mendapat pengaruh dari paradigma positivis, sehingga menganggap bahwa pengetahuan yang sahih didasarkan pada sesuatu yang bisa diamati. Dengan kata lain, objektif dan bisa diraba. Karena epistemologi yang demikian, maka riset yang diinginkan adalah riset survey dengan pendekatan terstandarisasi untuk mewawancarai berdasarkan kuesioner dan pertanyaan tertutup yang telah ditentukan sebelumnya (Mars dan Stoker, 2012). Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran tentang persepsi civitas akademik terhadap media komunikasi berupa radio, televisi dan newsletter milik Universitas Udayana, bukan mencari hubungan sebab akibat antar variabel. Pengumpulan data utama dilakukan dengan wawancara terstruktur terhadap responden dengan menggunakan kuesioner.

Adapun obyek penelitian adalah tiga media komunikasi Universitas Udayana, yakni Radio Suara Udayana, Televisi Komunitas, dan Newsletter Media Unud. Setiap media komunikasi ini memiliki audiens yang berbeda. Newsletter Media Unud lebih ditujukan pada Pegawai dan Dosen, sedangkan TV Komunitas dan Radio Suara Udayana lebih banyak ditujukan kepada mahasiswa. Dari pada itu, penentuan sampel pun berbeda.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yaitu data yang langsung berasal dari sumber pertama (responden) di lokasi penelitian atau objek penelitian. Secara teknis, peneliti menggunakan metode survey. Untuk melaksanakan metode ini, penulis akan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam sebuah kuesioner dijawab oleh responden dengan bantuan pewawancara (face to face interview).

Selain itu, penelitian juga dilengkapi dengan studi literatur dengan mencari sumber skunder berupa buku, jurnal, laporan penelitian, dokumen, dan sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Studi literatur ini diperlukan untuk memperkuat konsep dan teori yang menunjang penelitian ini. Studi literatur dilakukan sebelum penelitian lapangan dilaksanakan.

(5)

di lingkungan Universitas Udayana angkatan 2014 dan 2015 sebanyak 8797 orang. Sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel dari Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 5% dan jumlah populasi sebanyak 8797 orang maka dapat ditentukan jumlah sampelnya sebanyak 123 orang. Untuk objek penelitian TV Komunitas, hanya menyasar mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik saja, karena di fakultas ini saja yang baru menerima siaran percobaan TV Komunitas Udayana. Adapun Populasinya adalah 841 orang, dengan sampel 245 mahasiswa. Untuk objek penelitian Newsletter UNUD, sampel yang diambil hanya 51 dosen, dengan teknik accidental sampling.

Hasil Penelitian

Persepsi Mahasiswa terhadap Radio Suara Udayana

Dari data penelitian didapat hasil bahwa keberadaan Radio Suara Udayana sebagai radio komunitas untuk memberikan informasi mengenai Universitas Udayana belum banyak diketahui oleh mahasiswa Universitas Udayana sendiri. Sebanyak 60,2% responden menyatakan tidak mengetahui Radio Suara Udayana. Sedangkan yang menyatakan tahu mengenai Radio Suara Udayana sebanyak 39,8%. Hasil ini membuktikan bahwa mahasiswa Universitas Udayana lebih banyak belum mengetahui keberadaan Radio Suara Udayana sebagai salah satu media informasi dan komunikasi di Universitas Udayana. Selain itu, didapatkan hasil bahwa responden yang tidak pernah mendengarkan siaran Radio Suara Udayana sebanyak 87%. Sedangkan sisanya sebanyak 13% menyatakan pernah mendengarkan siaran Radio Suara Udayana.

(6)

dengan program radio lainnya seperti informasi/berita dan edukasi. Selengkapnya dapat dilihat dalam diagram berikut:

Data persepsi terhadap Radio Suara Udayana dibagi menjadi beberapa aspek yaitu: Pentingnya keberadaan Radio Suara Udayana, Ketertarikan terhadap Radio Suara Udayana, Nama Suara Udayana menarik, Radio Suara Udayana menyiarkan program edukatif, informatif, hiburan, Radio Udayana bersiaran setiap hari, Radio Udayana bersiaran Sabtu-Minggu, dan Senang karena Universitas Udayana memiliki Radio Suara Udayana.

Dari aspek tersebut, didapat hasil bahwa Radio Suara Udayana penting bagi mahasiswa Universitas Udayana sebanyak 27,6% responden menyatakan sangat setuju, 33,3% menyatakan setuju, sebanyak 33,3% juga menyatakan ragu – ragu, 2,4% tidak setuju, dan ternyata sebanyak 3,3% responden menyatakan sangat tidak setuju akan pentingnya keberadaan Radio Suara Udayana bagi mahasiswa. Di segi lain, nama dari Radio Suara Udayana sendiri dianggap menarik oleh responden. Terbukti dengan temuan sebanyak 20,3% responden menyatakan sangat setuju nama Radio Suara Udayana dikatakan menarik, 32,5% menyatakan setuju, 32,5% ragu-ragu, 9,8% tidak setuju, dan sebanyak 4,9% menyatakan sangat tidak setuju jika nama Radio “Suara Udayana” dikatakan menarik.

(7)

Begitu juga dengan konten bersifat informatif, hasil temuan peneliti menyatakan bahwa 44,7% responden menyatakan sangat setuju konten bersifat informatif disiarkan Radio Suara Udayana, 31,7% menyatakan setuju, 14,6% ragu-ragu, 2,4% tidak setuju, dan 6,5% sangat tidak setuju konten yang disiarkan oleh Radio Suara Udayana bersifat informatif.

Konten hiburan juga diminati oleh mahasiswa Universitas Udayana, terbukti sebanyak 36,6% responden menyatakan sangat setuju konten bersifat hiburan disiarkan Radio Suara Udayana, 39,0% setuju, 17,9% ragu-ragu, dan jumlah seimbang terlihat pada responden yang tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan persentase masing-masing 3,3%.

Jika Radio Suara Udayana melakukan siaran setiap hari, sebanyak 26,0% responden sangat setuju, 31,7% setuju, 33,3% ragu-ragu, 5,7% tidak setuju, dan 3,3% menyatakan sangat tidak setuju.

Berkaitan dengan konten siaran, mahasiswa Universitas Udayana memiliki berbagai kegiatan yang diselenggarakan hampir setiap hari, seperti seminar, kuliah umum, lomba, ekstrakurikuler, dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu peneliti juga mencari tahu jika Radio Suara Udayana menyiarkan kegiatan yang dilakukan civitas akademika Universitas Udayana secara langsung dari lokasi acara. Ditemukan hasil bahwa 45,5% responden menyatakan sangat setuju , 35,0% responden setuju, 11,4% responden menyatakan ragu-ragu, 4,9% responden tidak setuju, dan sisanya 3,3% responden menjawab sangat tidak setuju atau tidak ingin apabila Radio Suara Udayana menyiarkan kegiatan yang dilakukan civitas akademika Universitas Udayana secara langsung dari lokasi acara.

Berdasarkan hasil uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Universitas Udayana cenderung ingin mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lingkungan kampus Universitas Udayana melalui siaran Radio Suara Udayana.

(8)

dikatakan bahwa mahasiswa Universitas Udayana menyambut baik akan hadirnya Radio Suara Udayana di tengah kehidupan perkuliahan di Universitas Udayana. Memperhitungkan juga persepsi mahasiswa Universtas Udayana didominasi merasa sangat senang karena Universitas Udayana telah memiliki Radio Suara Udayana.

Berpedoman pada hasil-hasil dari temuan data di atas dapat diketahui bahwa persepsi mahasiswa Universitas Udayana terhadap Radio Suara Udayana adalah cukup positif. Pertama, sebanyak 33,3% mahasiswa menyatakan keberadaan Radio Suara Udayana penting bagi mahasiswa, kemudian sebanyak 32,5% mahasiswa menganggap nama “Radio Suara Udayana” menarik, dan sebanyak 44,7% mahasiswa menyatakan merasa senang karena Universitas Udayana memiliki Radio Suara Udayana. Didukung juga oleh temuan data yang menyatakan bahwa 31,7% mahasiswa setuju Radio Suara Udayana bersiaran setiap hari, ditambah dengan 26,0% mahasiswa yang menyatakan sangat setuju.

Akan tetapi perlu menjadi catatan, persepsi pada jenis konten di dalam program siaran Radio Udayana cukup bervariasi. Seperti yang dinyatakan dalam teori uses and gratiications, bahwa pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi dengan berusaha mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, uses and gratiications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Ini didukung oleh temuan data mengenai desain website streaming dan penyiar radio yang diinginkan mahasiswa Universitas Udayana seperti tertera pada graik di bawah ini :

(9)

Dalam graik di atas peneliti mencoba untuk mencari tahu desain apa yang diinginkan oleh responden untuk diterapkan pada website streaming Radio Suara Udayana. Berdasarkan hasil temuan data, sebanyak 53,7% responden menginginkan desain website yang mudah dipahami, disusul dengan desain elegan sebanyak 27.6%, serta sebanyak 11.6% untuk desain website streaming yang penuh warna. Dari segi penyiar radio, sebanyak 63,4% responden menginginkan penyiar radio perempuan. Dan responden yang menginginkan penyiar laki-laki di Radio Suara Udayana sebanyak 36.6%. Meskipun 63,4% responden menginginkan penyiar perempuan, perlu diingat bahwa berdasarkan jenis kelamin, 40% responden adalah laki-laki dan 60% adalah perempuan. Artinya terdapat peluang lebih pada penyiar perempuan di Radio Suara Udayana dibandingkan penyiar laki-laki.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Keberadaan Radio Suara Udayana sebagai radio komunitas untuk memberikan informasi mengenai Universitas Udayana belum banyak diketahui oleh mahasiswa Universitas Udayana sendiri. Sebanyak 60,2% responden menyatakan tidak mengetahui Radio Suara Udayana. Sedangkan yang menyatakan tahu mengenai Radio Suara Udayana hanya sebanyak 39,8%. Dengan persentase yang pernah mendengarkan siaran Radio Suara Udayana hanya 13%. Disamping itu, Persepsi mahasiswa Universitas Udayana terhadap Radio Suara Udayana tergolong cukup positif. 33,3% mahasiswa menyatakan pentingnya keberadaan Radio Suara Udayana bagi mahasiswa, 32,5% menganggap nama “Radio Suara Udayana” menarik, dan sebanyak 44,7% mahasiswa menyatakan merasa senang karena Universitas Udayana memiliki Radio Suara Udayana. Sedangkan Persepsi pada jenis konten di dalam program siaran Radio Udayana yang cukup bervariasi menunjukkan teori uses and gratiications berlaku pada bagaimana pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

Persepsi Mahasiswa terhadap TV Udayana

(10)

intensitas seberapa sering mahasiswa FISIP menonton televisi dalam seminggu, 38,2 % mengatakan mereka menonton televisi kurang dari 4 kali dalam seminggu.

Namun, Dari diagram di atas didapat bahwa sebagian besar mahasiswa FISIP belum mengetahui mengenai televisi udayana yaitu sebesar 51,7%. Sedangkan, hasil selanjutnya didapat bahwa sebanyak 85,4 % mengatakan tidak pernah menonton siaran televisi Udayana, dan 14,6% sisanya sudah pernah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sedikit dari mahasiswa FISIP yang menonton siaran televisi udayana, yaitu sebanyak 79,8% tidak pernah menonton. Dan sisanya 19,1% menonton kurang dari 30 menit, dan hanya 0,2% saja yang lebih dari 1 jam menonton.

Untuk mengetahui presepsi mahasiswa FISIP terhadap kehadiran Televisi Udayana dapat dilihat dari diagram diagram di bawah ini. Di mana presepsi dan konten yang diinginkan mahasiswa FISIP untuk ditayangkan di Televisi Udayana.

(11)
(12)

Dapat disimpulkan bahwa sebanyak 51,7% mahasiswa FISIP tidak mengetahui tentang adanya Televisi Udayana dan sebanyak 48,3% sudah mengetahui mengenai keberadaan Televisi Udayana. Sebagian besar mahasiswa FISIP menginginkan Televisi Udayana menjadi bentuk Televisi Publik yang artinya Televisi Udayana dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat daerah khususnya masyarakat Provinsi Bali. Dengan kata lain, Televisi Udayana harus memiliki salurannya sendiri bukan melalui streaming youtube untuk dapat ditonton. Dan meskipun banyak mahasiswa FISIP yang tidak mengetahui tentang adanya Televisi Udayana, namun tingkat antusiasme mahasiswa FISIP akan hadirnya Televisi Udayana cukup tinggi, yang terbukti dari banyak mahasiswa FISIP mengharapkan program yang ditayangkan oleh Televisi Udayana bersifat edukatif dan informatif namun tidak lupa juga menyisipkan unsur hiburan. Hampir seluruh mahasiswa yang mengetahui ataupun tidak mengetahui mengenai keberadaan Televisi Udayana ini menganggap bahwa keberadaan Televisi Udayana cukup penting dan dapat menjadi televisi yang dapat memberikan sumber informasi yang positif baik kepada civitas akademika Universitas Udayana maupun kepada seluruh masyarakat.

Persepsi Dosen Universitas Udayana Tentang Media Cetak Universitas Udayana

(13)

Universitas Udayana, sedangkan sebanyak 17,6% lainnya mengatakan tidak tahu tentang newsletter media cetak Universitas Udayana. Sebagian besar responden yakni 80% dosen menyatakan pernah membaca newsletter media cetak Universitas Udayana, sedangkan sebanyak 2% mengatakan tidak pernah membaca newsletter media cetak Universitas Udayana.

Responden pun memberikan penilaian positif mengenai konten dalam newsletter media cetak Universitas Udayana. Sebanyak 73% yaitu 39 orang mengatakan paham dengan konten yang dimuat dalam newsletter media cetak Universitas Udayana, sedangkan 7% mengatakan tidak paham dengan konten yang dimuat dalam newsletter media cetak Universitas Udayana.

Penilaian yang positif ini pun mendorong 76% dosen mempersepsikan agar diterbitkan sebulan sekali, sebanyak 24% yaitu 12 orang menginginkan newsletter media cetak Universitas Udayana diterbitkan seminggu sekali. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menginginkan newsletter media cetak Universitas Udayana diterbitkan sebulan sekali. Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa responden lebih mudah mendapatkan informasi mengenai Universitas Udayana melalui newsletter media cetak Universitas Udayana, sehingga responden seringkali mendapatkan tambahan informasi.

Responden pun menilai bahwa newsletter media cetak Universitas Udayana mampu mewadahi segala informasi mengenai Universitas Udayana. Sebanyak 12% mengatakan tidak setuju, sebanyak 33% mengatakan netral, sebanyak 51% mengatakan setuju, sedangkan sebanyak 4% mengatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa newsletter media cetak Universitas Udayana mampu mewadahi segala informasi mengenai Universitas Udayana.

(14)

sebagian responden setuju bahwa newsletter media cetak Universitas Udayana telah terdistribusi dengan baik ke setiap dosen di masing-masing fakultas, namun tidak sedikit juga responden yang mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Namun sebagian besar responden berharap setiap dosen mendapatkan newsletter tersebut dengan regular. Hal ini dikarenakan sebagian besar dosen menilai bahwa konten dalam newsletter UNUD itu sendiri menarik untuk dibaca.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar responden pernah membaca dan memahami konten yang ada dalam newsletter media cetak Universitas Udayana, dan konten yang paling diinginkan oleh dosen Universitas Udayana adalah berita utama. Dan untuk aspek pendistribusian newsletter media cetak Universitas Udayana sudah merata menurut dosen Universitas Udayana. Newsletter media cetak Universitas Udayana dirasa penting oleh dosen Universitas Udayana karena dengan adanya newsletter media cetak Universitas Udayana, dosen lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai Universitas Udayana dengan konten-konten yang menarik untuk dibaca. Sehingga dosen-dosen menginginkan penerbitan newsletter media cetak Universitas Udayana setiap sebulan sekali.

Kesimpulan dan Saran

(15)

Datar Pustaka

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan

Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Graiti

Marsh, David dan Gerry Soker, 2012, heory and Methods in Political Science (terj.), Bandung: Nusa Medi

Rakmat, Jalaludin. 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ruslan, Rosady. 2013. Metode Penelitian: Public Relation & Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, pemerintah juga perlu menerapkan kebijakan pembatasan lalu lintas, terutama pada area yang layanan angkutan umum dan fasilitas kendaraan tidak bermotornya sudah

19 dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas ridho-Nya, penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul KOMUNIKASI INTERPERSONAL MEMBANGUN KEPERCAYAAN KOMUNITAS NEBENGERS

Agar terarahnya pembahasan dan tidak menyimpang dari materi-materi pokoknya, maka ruang lingkup dalam penelitian ini difokuskan pada kajian dan pembahasan mengenai

Kekurangan cara ini adalah butuhnya waktu lebih untuk melakukan pemesanan ke toko lain dan tidak dapat mengambil untung karena harga jual yang ditawarkan sama dengan harga yang

Kami memahami kebimbangan anda dan kami prihatin dan sedia membantu dengan pelan bantuan yang bersesuaian dengan keperluan kewangan anda. Sekiranya kami tidak

3.3 Menggali informasi tentang perubahan cuaca dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia yang disajikan dalam bentuk lisan,tulisan,visual 4.3 Menyajikan hasil penggalian