KEANEKARAGAMAN DAN
KRITERIA HAYATI YANG
HARUS DILINDUNGI
MANUSIA DAN KERAGAMAN HAYATI
Kelangsungan hidup manusia sangat
tergantung pada kelestarian kehati
karena:
Kehati sebagai penyedia kebutuhan
dasar hidupnya (oksigen, air, bahan
pangan, bahan bakar, sandang papan,
peralatan RT, obat-obatan, industri)
Kehati sebagai pengatur kondisi
Jenis hayati sebagai devisa
negara
Bahan obat
283 jenis tumbuhan yang sudah terdaftar
180 jenis digunakan oleh industri obat indonesia
45 macam obat di USA berasal dari tumbuhan obat dan
aromatik tropika (14 jenis dari indonesia)
Di Cina sarang burung walet sangat diperlukan untuk ramuan
obat dan 90% pangsa pasar walet dunia diisi oleh indonesia
setiap tahun indonesia meraup dana sekitar 900 milyar dari
eksport sarang walet.
untuk dapat tetap berfungsi sebagai sumber dana perlu
dilakukan optimalisasi penyediaan serangga pakan dan hal ini
dapat terlaksana jika ekosistem pendukung ketersediaan
pakannya dalam keadaan baik
Jenis hayati sebagai devisa negara
Bahan perhiasan
Jenis karang pinctada maxima setiap tahun
sekitar 26 % dari 4,5 ton (sekitar 1.170.000
gram) dihasilkan mutiara dari Indonesia
dengan total nilai 90 milyard/th
Indonesia memiliki hampir 10 jenis kerang
mutiara yang lain
Kerang mutiara harus diproduksi di
Jenis hayati sebagai devisa negara
Perdagangan karbon
Kegiatan manusia menghasilkan gas buangan yang terkumpul
diangkasa dan menimbulkan efek rumah kaca yang mengakibatkan
meningkatnya suhu dipermukaan bumi sehingga dikhawatirkan th 2100 suhu permukaan bumi naik sampai 4,5oC dan muka air laut naik 60 cm
KTT bumi 1992 150 negara sepakat untuk menurunkan gas rumah kaca
yang menghasilkan protokol kyoto. Di dalam protokol kyoto : negara maju sepakat untuk menekan emisi mereka selain itu emisi juga dapat ditekan melalui negera lain melalui emisin trading joint implementation dan clean mechanism development
Emisi yang dapat diperdagangkan indonesia adalah CO2 dan CH4.
dalam keadaan tidak rusak hujan indonesia dapat menyerap karbon sekitar 1.238,5 gigaton (1,238,5 x 109 ton)/th
Penyerapan setiap ton karbon dinilai sebesar US$ 10 maka dengan
perhitungan kasar dalam keadaan sekarang kita bisa menghasilkan dana sebesar 1238 x 109 x 10 x RP 8500,- atau sekitar 10,5 x 10 16/th tanpa
Keanekaragaman Dan Kriteria Hayati Yang
Harus Dilindungi
Penggalian manfaat baru
Rama-rama Indonesia sesang dikembangkan di Jepang
untuk memperoleh bahan sutera lain yang mungkin
memiliki kelebihan dari ulat sutera bombyx mori
Untuk mengobati penyakit AIDS sedang diuji coba
tumbuhan Calophyllum yang diambil dari pulau Bangka
Perjanjian mengenai bagi hasil penggunaan bahan
hayati dari Indonesia dengan negara lain belum ada
Penelitian mengenai potensi serta skegunaan
masing-masing jenis hayati masih jarang dilakukan sehingga ada
sikap acuh terhadap kelestararian keanekaragaman
KRITERIA LANGKA DAN RAWAN PUNAH
IUCN 2001 List Categories and Criteria Version 3.1
Perubahan populasi (populasi awal, dinamika
populasi, prakiraan perubahan populasi)
Perubahan sebaran (sebaran awal, luas setiap daerah
sebaran, jumlah daerah sebaran)
Kriteria tersebut memerlukan banyak biaya dan
tenaga ahli sehingga belum mungkin dilakukan di
Indonesia
Kriteria tersebut bersifat pelestarian jenis, belum
KRITERIA LANGKA DAN RAWAN PUNAH
Kepadatan jenis satwa yang hidup dalam ekosistem yang
sama akan berbeda terkait dengan besarnya daerah
jelajah atau home range
Sepasang elang jawa (
Spizaetus bartelsi
) mencari makan
sejauh 5 km (22/7 x 5
2) km2 = 78,5 km2 sedangkan sepasang
burung sesap madu (
Anthreptes sp
) memiliki home range
sebesar 0,5 km = 0,789 km2 sehingga jika suatu ekosistem
yang sesuai bagi keduanya sebesar 785 km terdapat 10 pasang
elang jawa pada kawasan tersebut dianggap tidak langka.
Namun pada kawasan tersebut terdapat 10 pasang burung
sesap madu maka burung sesap madu pada kawasan tersebut
dikatakan sangat langka karena seharusnya dikawasan
KRITERIA LANGKA DAN RAWAN PUNAH
Suatau jenis hayati paling rentan punah bila
mempunyai sifat sebarannya sangat sempit,
hanya beberapa populasi, ukuran populasi kecil,
populasi cenderung menurun dan eksploitasi
berlebih, kepadatan populasi rendah, home
range luas, ukuran tubuh besar, pertumbuhan
lambat, kemampuan memencar rendah, perlu
melakukan migrasi dihabitat yang berbeda,
memerlukan relung ekologi khusus, memerlukan
lingkungan stabil atau mempunyai sifat
JENIS HAYATI LANGKA DAN RAWAN PUNAH
1.
FAKTOR PERUBAHAN EKOSISTEM OLEH
MANUSIA
•
Pertambahan penduduk yang tidak dapat
dikendalikan
•
Perencanaan tata ruang
•
Masuknya modal
JENIS HAYATI LANGKA DAN RAWAN PUNAH
2.
TEKANAN LANGSUNG TERHADAP POPULASI JENIS
HAYATI
•
Dinikmati suaranya
•
Dinikmati keindahan bulunya
•Mainan
•
Memenuhi kebututan rumah makan
•Untuk kebanggan
•
Memenuhi kegiatan perburuan
•
Memenuhi kebutuhan obat tradisional
•Memenuhi permintaan pasar
•