ASKEP IBU HAMIL DENGAN
HIPEREMESIS
A.Pengertian
• Hiperemesis Gravidarum
adalah :
Mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu pekerjaan sehari-hari yang pada umumnya
menjadi buruk karena terjadi dehidrasi yang berlangsung sampai usia kehamilan 22
B. Etiologi:
Penyebab Hiperemesis
gravidarum belum diketahui secara pasti.
Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan
C. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :
1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah ;
o Primigravida
o Mola hidatidosa
2. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi
maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu
4. Faktor psikologik memegang peranan penting walaupun hubungannya
dengan
terjadinya hiperemesis gravidarum belum
diketahui dengan pasti antara lain :
Rumah tangga yang retak Kehilangan pekerjaan
Takut terhadap kehamilan dan
persalinan
Takut terhadap tanggung jawab
sebagai ibu
dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah sebagai
ekspresi tidak sadar terhadap keengganan
menjadi hamil atau sebagai pelarian karena
D. Patofisiologi
hormon estrogen
mual muntah yg berlebihan
cadangan karbo hidrat dan lemak
Ketosis ( asam asetat )
Dehidrasi
Hemokonsentrasi
Robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung
E. TANDA DAN GEJALA
Menurut berat ringannya gejala
Hiperemesis gravidarum, dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan yaitu :
Tingkatan I :
Muntah terus menerus yang mempengaruhi
keadaan umum penderita
Ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada,
berat badan menurun dan nyeri pada epigastrium.
Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit Tekanan darah sistol menurun
Turgor kulit berkurang, lidah mengering dan
Tingkat II :
Penderita tampak lebih lemah dan apatis Turgor kulit mulai jelek
Lidah mengering dan tampak kotor Nadi kecil dan cepat
Suhu badan naik ( dehidrasi) Mata mulai ikterik
Berat badan turun dan mata cekung
Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan
konstipasi
Aseton tercium dari hawa pernafasan dan
terjadi aseton uria
Tingkatan III:
Keadaan umum lebih parah muntah berhenti,
kesadaran dari menurun dan somnolen sampai koma
Nadi kecil dan cepat
Suhu badan meningkat dan tensi menurun.
Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf
yang dikenal sebagai ensefalopati Wemicke,
Penatalaksanaan
www.themegallery.com Company Name
1
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik pada
www.themegallery.com Company Name
2
Mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
3 Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
4
5. Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara
6. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan.
7. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan
Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik seperti Disiklomin
hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga dianjurkan seperti
8. Isolasi
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan
masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
9. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari. Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin,
4. Dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan.
5. Keputusan untuk melakukan abortus
terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu
Penghentian kehamilan
1. Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
2. Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan memburuk.
G. Diet
a. Diet hiperemesis I
diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya.
Makanan ini kurang dalam semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II
diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang.
Secara berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zal gizi kecuali vitamin A dan D.
H. Prognosis
Dengan penanganan yang baik prognosis
ASKEP PADA HIPEREMESIS GRAVIDARUM
A. Pengkajian
1. Aktifitas istirahat
Tekanan darah sistol menurun, denyut nadi meningkat (> 100 kali per menit).
2. Integritas ego
Konflik interpersonal keluarga, kesulitan ekonomi, perubahan persepsi tentang kondisinya, kehamilan tak direncanakan.
3. Eliminasi
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah yang berlebihan (4 – 8
minggu) , nyeri epigastrium, pengurangan berat badan (5 – 10 Kg), membran mukosa mulut iritasi dan merah, Hb dan Ht rendah, nafas berbau
aseton, turgor kulit berkurang, mata cekung dan lidah kering.
5. Pernafasan
Frekuensi pernapasan meningkat. 6. Keamanan
10. Pemeriksaan diagnostik
- USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel, mendeteksi
abnormalitas janin, melokalisasi plasenta. - Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri,
BUN.
7. Seksualitas
Penghentian menstruasi, bila keadaan ibu membahayakan maka dilakukan abortus terapeutik.
8. Interaksi sosia
9. Pembelajaran dan penyuluhan
- Segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan apalagi kalau belangsung sudah lama
- Berat badan turun lebih dari 1/10 dari berat badan normal
- Turgor kulit, lidah kering
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
3. Koping tidak efektif berhubungan dengan perubahan psikologi kehamilan.
C. RENCANA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan frekuensi mual dan muntah berlebihan.
INTERVENSI/ RASIONALISASI
1. Batasi intake oral hingga muntah berhenti.
2. Berikan obat anti emetik yang diprogramkan dengan dosis rendah, misalnya Phenergan 10-20mg/i.v.
3. Pertahankan terapi cairan yang diprogramkan. 4. Catat intake dan output.
7. Anjurkan untuk makan makanan selingan seperti biskuit, roti dan the (panas) hangat sebelum bagun tidur pada siang hari dan sebelum tidur
8. Catal intake TPN, jika intake oral tidak dapat diberikan dalam periode tertentu.
9. Inspeksi adanya iritasi atau Iesi pada mulut. 10. Kaji kebersihan oral dan personal hygiene
11. Pantau kadar Hemoglobin dan Hemotokrit
12. Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa. 13. Ukur pembesaran uterus.
Rasional
1. Memelihara keseimbangan cairan elektfolit dan mencegah muntah selanjutnya.
2. Mencegah muntah serta memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit. 3. Koreksi adanya hipovolemia dan keseimbangan elektrolit
4. Menentukan hidrasi cairan dan pengeluaran melului muntah. 5. Dapat mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh
6. Dapat menstimulus mual dan muntah
8. Untuk mempertahankan keseimbangan nutrisi. 9. Untuk mengetahui integritas mukosa mulut.
10. Untuk mempertahankan integritas mukosa mulut. 11. Mengidenfifikasi adanya anemi dan potensial
penurunan kapasitas pcmbawa oksigen ibu. Klien dengan kadar Hb < 12 gr/dl atau kadar Ht < 37 % dipertimbangkan anemi pada trimester I.
12. Menetapkan data dasar ; dilakukan secara rutin untuk mendeteksi situasi potensial resiko tinggi seperti
ketidakadekuatan asupan karbohidrat, Diabetik ketoasedosis dan Hipertensi karena kehamilan.
13. Malnutrisi ibu berdampak terhadap pertumbuhan janin dan memperberat penurunan komplemen sel otak pada janin, yang
2. Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan
INTERVENSI/ RASIONAL
1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah
medis lain (misalnya Ulkus peptikum, gastritis). 3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran
mukosa, TD, input/output dan berat jenis urine Timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
4. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan jumlah sedikit.
• Rasional
1. Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi. Peningkatan kadar hormon Korionik gonadotropin (HCG), perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastrik memperberat
mual/muntah pada trimester
2. Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi.
3. Sebagai indikator dalam membantu mengevaluasi tingkat atau kebutuhan hidrasi.
3. Cemas berhubungan dengan Koping tidak efektif; perubahan psikologi kehamilan
INTERVENSI /RASIONAL
1. Kontrol lingkungan klien dan batasi pengunjung 2. Kaji tingkat fungsi psikologis klien
3. Berikan support psikologis 4. Berikan penguatan positif
5. Berikan pelayanan kesehatan yang maksimal • Rasional
• 1. Untuk mencegah dan mengurangi kecemasan 2. Untuk menjaga intergritas psikologis
3. Untuk menurunkan kecemasan dan membina rasa saling percaya
4. Untuk meringankan pengaruh psikologis akibat kehamilan