• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN KULIAH KERJA NYATA KKN TEMATIK F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PANDUAN KULIAH KERJA NYATA KKN TEMATIK F"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015

TEMA KKN:

BUDAYA DAN PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME karena atas berkat dan rahmatNya, kami dapat menyusun Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Panduan ini berisi informasi secara ringkas dan khusus bagi para Mahasiswa KKN Tematik di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya tentang permasalahan pola KKN Tematik yang berbasis pemberdayaan masyarakat khususnya pemberdayaan budaya dan pariwisata. Tujuan dari penerbitan panduan ini ialah untuk memudahkan mahasiswa dalam menyusun laporan KKN Tematik dan menyeragamkan pola laporan.

Harapan kami semoga buku panduan ini dapat bermanfaat, berguna dan dapat memberi arahan/acuan yang lebih baik. Kritik dan saran sangat diharapkan guna keberhasilan program dimaksud. Kepada semua pihak, yang telah membantu kelancaran penyusun panduan ini disampaikan terima kasih.

Malang, 30 Januari 2015

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 2

1.3 Dasar Hukum ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Sasaran ... 3

1.6 Luaran Program ... 3

1.7 Lokasi Program Kuliah Kerja Nyata Tematik ... 3

1.8 Pengertian Kuliah Kerja Nyata Tematik ... 4

1.9 Prinsip Kuliah Kerja Nyata Tematik ... 4

1.9.1 Prinsip Dasar ... 4

1.9.2 Prinsip Pelaksanaan ... 5

1.10 Tema Kuliah Kerja Nyata Tematik ... 5

1.11 Status dan Beban Studi ... 6

1.12 Persyaratan Menjadi Peserta ... 6

BAB II KONSEP DAN PENGELOLAAN 2.1 Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 7

2.1.1 Definisi ... 7

2.1.2 Prinsip Utama Program Pemberdayaan Masyarakat ... 7

2.2 Metode Pelaksanaan Program ... 7

2.2.1 Ruang Lingkup KKNT ... 7

2.2.2 Metode KKNT ... 7

2.2.3 Jejaring Program ... 7

2.3 Lembaga Pengelola ... 7

BAB III TAHAP PELAKSANAAN 3.1 Tahap Persiapan ... 9

3.2 Tahap Pelaksanaan Program ... 10

3.3 Tahap Pelaporan ... 10

3.4 Sistematika Laporan ... 11

3.5 Ketentuan Laporan ... 12

3.6 Kriteria Evaluasi (Penilaian) ... 12

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip: kompetensi akademik, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Seiring dinamika masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka program KKN di Universitas Brawijaya diarahkan pada pola KKN Tematik berbasis pemberdayaan masyarakat.

KKN Tematik adalah program KKN dengan fokus dan mempunyai relevansi dengan program pembangunan daerah atau pemerintah pusat, gayut dengan kebutuhan masyarakat, dan relevan dengan visi, misi, renstra, kepakaran, dan IPTEKS yang dimiliki Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya (FIB UB).

Salah satu daerah yang menjadi perhatian utama dalam kegiatan KKN Tematik FIB UB adalah Kota Wisata Batu. Kota Batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah kota batu merupakan bagian dari SubSatuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota ini sedang mempersiapkan diri untuk mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan serta mengevaluasian proyek-proyek pembangunan secara mandiri sehingga masyarakat di wilayah ini semakin rneningkat kesejahterannya Kota Batu yang terletak 800 meter di atas permukaan air laut ini dikarunia keindahan alam yang memikat. Potensi ini tercermin dari kekayaan produksi pertanian, buah dan sayuran, serta panorama pegunungan dan perbukitan, sehingga dijuluki the real tourism city of Indonesia oleh Bappenas.

Kota Batu secara astronomis terletak di 112°17'10,90"-122°57'11" Bujur Timur dan 7°44'55,11"-8°26'35,45 Lintang Selatan. Sedangkan batas adminstratif wilayahnya dapat digambarkan sebagai berikut:

• Batas wilayah utara :Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan • Batas wilayah selatan : Kabupaten Malang

• Batas wilayah Barat : Kabupaten Malang • Batas wilayah Timur : Kabupaten Malang

Terdapat tiga kecamatan di kota Batu, yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Bumiaji, dan Kecamatan Junrejo. Setiap kecamatan tersebut, terdapat 10 desa yang menjadi tempat kegiatan KKN Tematik FIB UB, sebagai berikut: desa Pesanggrahan, desa Oro-Oro Ombo, desa Sidumulyo, dan desa Sumber Rejo yang terletak di kecamatan Batu; desa Bumiaji, desa Padan Rejo, desa Tulung Rejo, desa Gunung Sari, dan desa Punten yang masuk ke dalam kelompok kecamatan Bumiaji; dan desa Junrejo yang terletak di kecataman Junrejo.

Banyak potensi wisata alam yang bisa dikembangkan dari desa-desa tersebut. Sebagai contoh adanya pemandian air panas Cangar, wisata olahraga paralayang yang berada di Gunungbanyak, Kecamatan Bumiaji dan membentang hingga Kecamatan Batu dan Junrejo.

Potensi lain yang segera akan dikembangkan adalah akan dibangun wisata bunga yang rencananya akan mengambil lokasi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu.

(5)

Rencana lainnya adalah dengan menggarap puluhan goa peninggalan Jepang yang terletak di tiga lokasi, yaitu Cangar (Kecamatan Bumiaji), Tlekung (Kecamatan Juntrejo) dan Songgokerto (Kecamatan Batu).

Hasil perkebunan andalan yang menjadi komoditas utama Kota Batu adalah buah apel. Apel batu ini memiliki empat varietas yaitu manalagi, rome beauty, anna, dan wangling. Namun beberapa tahun belakangan ini, apel batu tidak lagi dapat

diunggulkan karena selain terjadi penurunan produksi antara 0,8-2,1%, apel batu juga harus bersaing dengan apel-apel impor dari Amerika, Australia, dan New Zealand.

Selain apel batu, Batu juga menghasilkan berbagai jenis buah lain seperti jeruk

alpukat, nangka, dan pisang. Misalnya Kecamatan Bumiaji yang penghasil bermacam-macam buah-buahan, juga menjadi sentra produksi jeruk keprok batu, jeruk keprok punten, dan jeruk manis. Dengan nilai produksi mencapai 23.152 ton dari 24.205 pohon, jeruk-jeruk batu tersebut didistribusikan ke Surabaya, Bali, dan Jakarta.

1.2 PERMASALAHAN

Kota Batu memiliki potensi wisata yang beragam,tetapi masih terdapat permasalahan yang dihadapi oleh penduduknya, yaitu:

a. Belum adanya pemetaan potensi wisata yang lengkap dari tiap desa wisata, sehingga potensi wisata tersebut belum dapat dioptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh wilayahnya

b. Diperlukan adanya pendampingan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bagi penduduk desa setempat agar dapat mengoptimalkan motivasi penduduk

c. Belum adanya fasilitas promosi wisata (website, blog) yang memadai dari tiap desa, sehingga potensi wisata yang dimiliki oleh tiap desa belum berkembang.

d. Banyaknya kelompok kesenian tradisional misalnya banthengan dan jaranan yang belum dibina sebagai aset wisata.

1.3 DASAR HUKUM

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik dilakukan berdasarkan: 1. Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003

2. Pedoman Akademik Universitas Brawijaya 2014/2015 3. Pedoman Akademik Fakultas Ilmu Budaya 2014/2015

4. Surat Tugas Dekan Fakultas Ilmu Budaya Nomor 0041/UN10.12/KN/2015 tentang penugasan TIM Pelaksana KKN FIB

1.4 TUJUAN

Program Kuliah Kerja Nyata Tematik bertujuan: A. Tujuan Umum:

a. Terbentuknya sarjana yang mampu memetakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan desa.

b. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan yang peduli terhadap masyarakat c. Mendekatkan Lembaga Pendidikan Tinggi pada masyarakat

d. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat B. Tujuan Khusus

a. Memetakan potensi 10 desa wisata di kota Batu

(6)

1.5 SASARAN

Sasaran program Kuliah Kerja Nyata Tematik terdiri dari: 1. Mahasiswa

Mahasiswa yang menjadi peserta program KKNT berasal dari berbagai program studi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya

2. Perguruan Tinggi

Memperoleh umpan baik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswanya dengan proses pembangunan di tengah-tengah masyarakat sehingga kurikulum, materi perkuliahan, dan pembangunan ilmu pengetahuan yang diasuh diperguruan tinggi dapat

disesuaikan dengan tuntutan nyata dari pembangunan.

3. Masyarakat

Masyarakat yang menjadi sasaran program adalah masyarakat di 10 desa wisata kota Batu

4. Pemerintah

Dalam hal ini, program KKN-T dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu.

1.6 LUARAN PROGRAM

Hasil luaran dari program Kuliah Kerja Nyata Tematik yang diharapkan sebagai berikut: 1. Mahasiswa mempunyai kepedulian pembangunan manusia

2. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa peserta KKNT 3. Terbentuknya kembali Kelompok Sadar Wisata dari tiap desa

1.7 LOKASI PROGRAM KULIAH KERJA NYATA TEMATIK Program Kuliah Kerja Nyata Tematik berada di 10 desa, yaitu:

1. Desa Pesanggarahan 2. Desa Oro-Oro Ombo 3. Desa Sidomulyo 4. Desa Sumber Rejo 5. Desa Bumiaji 6. Desa Pandan Rejo 7. Desa Tulung Rejo 8. Desa Gunung Sari 9. Desa Punten 10.Desa Junrejo

1.8 PENGERTIAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK

Ada dua unsur pengertian yang mendasari kegiatan, yaitu KKN dan Tematik :

(7)

2. Tematik mengandung pengertian kegiatan KKNT yang mempunyai kepastian tema dan program kegiatan yang akan dikerjakan. KKN-T UB bertemakan Budaya dan Pariwisata.

1.9 PRINSIP KULIAH KERJA NYATA TEMATIK 1.9.1 Prinsip Dasar

Seperti pola KKN sebelumnya, KKN Tematik FIB UB dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip :

a. Keterpaduan aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi : aspek pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis penelitian menjadi landasan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan tolak ukur evaluasi KKN Tematik.

b. Pencapaian Tiga Manfaat Utama KKN Tematik : KKN Tematik dilaksanakan untuk mencapai pengembangan kepribadian mahasiswa (personality development), pemberdayaan masyarakat ( community

empowerment ), dan pengembangan institusi ( institutional development ).

c. Empati - Partisipatif : KKN Tematik dilaksanakan untuk menggerakkan masyarakat dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan yang dapat melibatkan, mengikutsertakan, dan menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap pembangunan. KKN Tematik dilaksanakan secara interaktif dan sinergis antara mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya, keterlibatan kedua belah pihak dalam satiap kegiatan mutlak diperlukan. Keterlibatan itu dimulai sejak perencanaan program kegiatan lapangan, pelaksanaan, dan pengusahaan pendanaan. Untuk itu, para mahasiswa dan pengelola KKN Tematik harus mampu mengadakan pendekatan sosio-kultural terhadap masyarakat sehingga lebih kooperatif dan partisipatif.

d. Aspek Interdisipliner : KKN Tematik dilaksanakan oleh mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya dan pelaksanaanya dikoordinasikan oleh Tim KKN FIB UB. Dalam

operasionalnya mahasiswa mengembangkan mekanisme pola pikir dan pola kerja interdisipliner untuk memecahkan permasalahan yang ada di lokasi KKN-Tematik.

e. Komperehensif-Komplementatif dan berdimensi luas : KKN Tematik berfungsi sebagai pengikat, perangkum, penambah dan pelengkap kurikulum yang ada. Dengan demikian diharapkan mahasiswa mampu

mengaktualisasikan diri secara profesional dan proporsional.

f. Realistis-Pragmatis : Program - program kegiatan yang direncanakan pada dasarnya bertumpu pada permasalahan dan kebutuhan nyata di lapangan, dapat dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber daya yang tersedia di

lapangan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

g. Enviromental development : KKN Tematik dilaksanakan untuk melestarikan dan mengembangkan lingkungan fisik dan sosial untuk kepentingan

(8)

masyarakat sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan harapan masyarakat mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.

Mengacu pada prinsip-prinsip tersebut, maka diharapkan mahasiwa KKN Tematik mampu mengidentifikasi permasalahan secara cermat yang ada di masyarakat dan bersama

masyarakat menyusun langkah penyelesaiannya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Dengan harapan, masyarakat mampu berswadaya, berswakelola, dan berswadana dalam pembangunan.

1.9.2 Prinsip Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan KKN Tematik dilakukan dengan karakteristik sebagai berikut: a. Co-creation (gagasan bersama): KKN Tematik dilaksanakan berdasar pada

suatu tema dan program yang merupakan gagasan bersama antara universitas (dosen, mahasiswa, Pusat Studi) dengan pihak Pemerintah Daerah

(Lingkungan, Desa atau Kecamatan), mitra kerja dan masyarakat setempat. b. Co-financing/co-funding (dana bersama): KKN Tematik dilaksanakan dengan

pendanaan bersama antara mahasiswa pelaksana, universitas dengan pihak Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat setempat, disesuaikan dengan tema dan program yang telah disepakati.

c. Flexibility (keluwesan): KKN Tematik dilaksanakan berdasarkan pada suatu tema dan program yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan Pemerintah Daerah, mitra kerja dan masyarakat dalam proses pembangunan di daerah. Mahasiswa dapat memilih tema dan waktu pelaksanaan KKN Tematik yang ditawarkan universitas sesuai dengan keinginannya.

d. Sustainability (berkesinambungan): KKN Tematik dilaksanakan secara berkesinambungan berdasarkan suatu tema dan program yang sesuai dengan tempat dan target tertentu.

e. KKN Tematik sedapat mungkin dilaksanakan berbasis riset (Research based Community Services).

1.10 TEMA KULIAH KERJA NYATA TEMATIK

Tema Kuliah Kerja Nyata Tematik 2015 di Kota Batu adalah: “Pemetaan Potensi Desa Wisata di Kota Batu”

1.11 STATUS DAN BEBAN STUDI

Status Kuliah Kerja Nyata Tematik merupakan program wajib karena:

1. Program terstruktur, artinya hanya dapat diikuti oleh mahasiswa dengan persyaratan akademik tertentu dan untuk mencapai keberhasilan harus melalui tahapan tertentu. 2. Mempunyai bobot akademik, dan beban kredit KKN Tematik harus dilakukan

bersama dengan kegiatan kurikuler lainnya yaitu melalui proses evaluasi.

(9)

4. Diprogramkan dalam kartu rencana studi

5. Dalam pelaksanaannya dilakukan bimbingan, pembinaan, dan evaluasi.

1.12 PERSYARATAN MENJADI PESERTA

1. Memprogram KKN dalam Kartu rencana Studi (KRS)

2. Pada saat memprogramkan KKN, mahasiswa telah mengumpulkan sekurang-kurangnya 90 - 100 SKS atau 75 % dari seluruh beban studi yang ditetapkan oleh FIB UB

3. Mendaftarkan diri ke bagian akademik

4. Pembekalan kompetensi materi Tematik dilaksanakan oleh Tim KKN-T FIB UB

BAB II

(10)

2.1. KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 2.1.1. Definisi

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakan/ meningkatkan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok, dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, dan kesejahteraannya. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang lebih besar dari perangkat pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai.

2.1.2 Prinsip Utama Program Pemberdayaan Masyarakat

Program Pemberdayaan Masyarakat menekankan beberapa prinsip sebagai berikut ini : 1. Perubahaan pola pikir masyarakat yang lebih produktif dari sebelumnya.

2. Perubahan positif taraf perekonomian masyarakat. 3. Penguatan kelembagaan desa.

2.2 METODE PELAKSANAAN PROGRAM 2.2.1 Ruang Lingkup KKNT

Ruang lingkup program KKNT FIB UB adalah sebagai berikut: a. Pembentukan peta wisata

b. Peningkatan kepedulian desa sadar wisata

2.2.2 Metode KKNT

Metode yang digunakan adalah metode partisipatif di mana tim pelaksana FIB UB, peserta mahasiswa FIB UB, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu bersama masyarakat merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pelaksanaan program.

Prosedur pelaksanaan KKN-T:

a. Sosialisasi pedoman umum KKNT kepada calon anggota peserta KKN-T, pengurus desa dan tokoh masyarakat

b. Pembentukan kelompok program KKN-T yang bekerja sama dengan kelompok sadar wisata

2.2.3 Jejaring Program

KKN-T FIB UB melibatkan instansi pemerintahan lain, yaitu Dinas Pariwisata Kota Batu , perangkat desa setempat, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

2.3 LEMBAGA PENGELOLA

Penyelenggaraan KKN Tematik dikoordinasikan oleh Tim KKN FIB UB 2014/2015 dan dilaksanakan oleh Ketua Pusat Pelayanan KKN Tematik yang dibantu oleh Sekretaris, Divisi Kerja sama dan Pengembangan Tema, Divisi Operasional dan Monitoring, dan Divisi

Pembekalan dan Evaluasi.

1. Ketua Tim KKN dan Sekretaris

(11)

1. Merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi serta mengembangkan pelaksanaan KKN Tematik

2. Menyusun laporan pelaksanaan setiap periode KKN Tematik sebagai bentuk

pertanggungjawaban kepada Dekan atau Pembantu Dekan I dan pihak-pihak terkait.

2. Divisi Humas dan Kerja sama

Divisi Humas dan Kerja sama memiliki tugas dan wewenang:

1. Merencanakan dan melakukan kerja sama dengan mitra kerja dalam penerapan dan pengembangan IPTEKS, baik dilingkungan FIB UB maupun pemerintah

(pusat/daerah), swasta dalam dan luar negeri

2. Menjalin kerja sama dengan pihak internal dan eksternal dalam rangka penerapan dan pengembangan IPTEKS dan pemberdayaan serta penguatan potensi masyarakat 3. Merencanakan dan mengembangkan tema untuk program KKN Tematik yang terkait

dengan kerja sama dengan pihak internal/eksternal dalam rangka penerapan dan pengembangan IPTEKS

4. Inventarisasi dan memformulasikan hasil-hasil KKN Tematik untuk tema-tema riset dan tema pengabdian di lingkungan FIB UB.

5. Divisi Program dan Evaluasi

Divisi program dan Evaluasi mempunyai tugas dan wewenang: 1. Memetakan potensi desa yang dijadikan tempat KKN

2. Menyusun program-program KKN yang diselaraskan dengan pihak atau instansi yang terkait

3. Mengawasi jalannya program-program KKN yang telah diputuskan oleh mahasiswa KKN dan pihak terkait

4. Mengevaluasi jalannya program-program KKN untuk perbaikan pada program KKN berikutnya

5. Merekomendasikan berbagai temuan di lokasi KKN yang memungkinkan untuk dibuka kerjasama, baik penelitian maupun pengabdian pada tim KKN maupun jajaran dekanat FIB UB

5. Divisi Koordinator Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Divisi koordinator DPL mempunyai tugas dan wewenang:

1. Menyiapkan pembekalan KKN 2. Menyiapkan materi pembekalan KKN

3. Melakukan koordinasi dengan dosen pendamping lapangan

6. Divisi Administrasi

Divisi administrasi memiliki tugas dan wewenang: 1. Mengurus pendaftaran KKN

(12)

BAB III

TAHAP PELAKSANAAN Penyelenggaraan program dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

3.1 TAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan terdiri dari rekruitmen mahasiswa peserta, sosialisasi, dan pelepasan dari FIB UB

a. Rekruitmen mahasiswa peserta dilakukan dengan cara mendaftarkan diri ke bagian akademik FIB UB

Dalam kegiatan ini, terdapat 78 mahasiswa dari 8 program studi (mahasiswa program studi Bahasa dan Sastra Indonesia tidak mengikuti kegiatan KKN semester genap 2014-2015) yang dikelompokkan ke dalam 12 kelompok.

b. Koordinasi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Batu c. Koordinasi kepada pemerintah desa setempat

d. Sosialisasi program (pembekalan) kepada mahasiswa, dosen pembimbing lapang (DPL), Ketua Program Studi, dan pihak terkait.

Jadwal, materi, dan narasumber pembekalan KKNT untuk mahasiswa dan dosen

SESI I oleh Pembantu Dekan I

Pukul 08.00 – 09.00

b. Teknik komunikasi di masyarakat

oleh Wahyu Widodo, M.Hum.

Pukul 09.00 – 10.30

c. Administrasi KKN: Panduan dan Evaluasi oleh Tantri Refa I., M.A.

Pukul 10.30-11.30

d. Tanya Jawab Pukul 11.30 – 12.00

a. Magang: Etika dunia kerja dan layanan prima

oleh Efrizal, M.A. Pukul 13.00 – 14.00

b. Pariwisata: Kelompok sadar wisata disparbud kota batu

oleh perwakilan dari Disparbud kota Batu Pukul 14.00 – 15.00:

Kerja kelompok penyusunan program kerja oleh mahasiswa

PESERTA Mahasiswa yang mengambil KKN

Magang (54 mahasiswa) dan KKN Tematik Disparbud kota Batu (66 mahasiswa)

Mahasiswa yang mengambil KKN Magang (56

mahasiswa) dan KKN Tematik Disparbud kota Batu (75

Mahasiswa yang mengambil KKN Magang (56

(13)

mahasiswa) mahasiswa) RUANG Gedung FIB Ruang II.4

dan II.5

Gedung FIB Ruang II.4, II.5 (untuk Tematik Disparbud), Ruang II.3 (untuk KKN Magang)

Gedung FIB Ruang II.4, II.5 (untuk Tematik Disparbud), Ruang II.3 (untuk KKN Magang)

e. Survei desa oleh DPL dan perwakilan mahasiswa

3.2 TAHAP PELAKSANAAN PROGRAM

Tahap pelaksanaan KKNT FIB UB dimulai dari kegiatan pelepasan mahasiswa di FIB UB, penyambutan dan pelepasan mahasiswa di Dinas Pariwisata Kota Batu, dan penempatan mahasiswa peserta KKNT ke lapang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 1 bulan. Setelah mahasiswa ditempatkan di desa dengan didampingi oleh DPL dan pihak Disparbud kota Batu, pelaksanaannya dilanjutkan dengan:

a. 21 Januari 2015: silaturahmi ke masyarakat desa dan perangkat desa b. Program

 26 Januari 2015: penetapan program prioritas yang mengacu pada 7 program Disparbud kota Batu.

 27 Januari 2015 – 7 Februari 2015 pelaksanaan program pertama beserta monitoring lapangan oleh DPL pada tanggal 2 Februari 2015

 9 Februari 2015 – 20 Februari 2015 pelaksanaan program kedua beserta monitoring lapangan oleh DPL pada tanggal 16 Februari 2015

Program individual mahasiswa KKN dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam program, yaitu:

1. Program Pokok

Program Pokok adalah program yang dirumuskan sesuai dengan

Bidang/Tema program (Proposal) yang telah disepakati Pihak Internal P.T dan Pihak Eksternal (Pemda).

Program pokok merupakan program yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN Tematik. Mahasiswa yang bersangkutan bertanggungjawab penuh atas program tersebut baik secara ilmiah maupun operasional (kegiatan lapangan).

2. Program Tambahan

Program Tambahan adalah program yang sangat dibutuhkan masyarakat di luar bidang program yang telah disepakati dan di luar bidang Ilmu kelompok kerja mahasiswa KKN.

 Program Tambahan merupakan program yang menjadi tanggungjawab seorang mahasiswa KKN Tematik, di luar bidang ilmu dan temanya. Hal ini karena ada mahasiswa yang mempunyai ilmu dan keterampilan tambahan di luar tema KKN Tematik.

3.3TAHAP PELAPORAN

(14)

3.4 SISTEMATIKA LAPORAN KKNT: Halaman Judul (Sesuai dengan Lampiran 1) Halaman Pengesahan (Sesuai dengan Lampiran 2) Kata pengantar

Ringkasan Daftar isi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

1.2Tujuan penyelenggaraanKKNTEMATIK POKDARWIS KOTA BATU

BAB II. METODOLOGI PELAKSANAAN KKN TEMATIK POKDARWIS KOTA BATU 2.1Lokasi dan Waktu (Demografi dan Geografi)

2.1.1 Gambaran Peta Desa 2.1.2 Batas Wilayah

2.1.3 Struktur Pemerintahan Desa

2.1.4 Jumlah penduduk dan mata pencaharian 2.1.5 Waktu Pelaksanaan

2.2Metode Pelaksanaan (Program Unggulan) 2.2.1 Program Prioritas

2.2.2 Metode pelaksanaan

BAB III. HASIL PENYELENGGARAAN KKN TEMATIK POKDARWIS KOTA BATU 5.1Laporan awal

(kegiatan 2 minggu pertama, diserahkan dalam bentuk softcopy ke Tim KKN FIB UB melalui email tantri.refa@ub.ac.id)

5.1.1 Organisasi POKDARWIS Kota Batu 5.1.2 Kondisi awal POKDARWIS

5.1.3 Permasalahan yang ditemukan (Permasalahan yang muncul di POKDARWIS)

5.2Laporan Akhir

5.2.1 Pelaksanaan program prioritas 5.2.2 Kegiatan Kemasyarakatan

5.2.3 Faktor pendukung dan penghambat 5.2.4 Upaya mengatasi hambat

5.2.5 Keberhasilan program

BAB IV. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1Kesimpulan

4.2Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

3.5 KETENTUAN LAPORAN

Laporan dikumpulkan dalam bentuk hardcopy 3 dan soft-copy (CD) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Huruf Times New Roman font 12 2. Spasi 1,5

3. Ukuran kertas A4 70 gram 4. Margin:

a. Atas : 4 b. Bawah : 3 c. Kanan : 3 d. Kiri : 4 5. Penomoran halaman

a. Halaman judul sampai dengan halaman daftar isi menggunakan penomoran angka romawi kecil

b. Di pojok kanan atas, kecuali halaman bab baru ditulis di tengah bawah 6. Penjilidan

a. Draft laporan KKN dijilid dengan warna biru muda b. Dibuat sebanyak 4 eksemplar

c. Dikumpulkan maksimal 3 minggu setelah presentasi

3.6 KRITERIA EVALUASI (PENILAIAN)

Sistem penilaian yang dilakukan mengikuti prosentase kegiatan yang dilakukan mahasiswa peserta KKNT. Berikut ini komponen evaluasi dengan indikator penilaian terlampir

(lampiran 5):

(16)

Lampiran 1. Cover Laporan

LAPORAN AKHIR

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T) POKDARWIS KOTA BATU SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

TEMA ...

LOGO FIB UB TERBARU

`

Oleh:

1. ... 2. ... 3. ... 4. ... 5. ... 6. ...

NIM ...(Koordinator) NIM ...(Anggota) NIM ...(Anggota) NIM ...(Anggota) NIM ...(Anggota) NIM ...(Anggota)

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(17)

Lampiran 2. Halaman Pengesahan

LEMBAR PENGESAHAN

KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T) POKDARWIS KOTA BATU SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

TEMA: (Contoh)

PEMBERDAYAAN POKDARWIS PETIK MAWAR DI DESA GUNUNG SARI KOTA BATU BERBASIS PENGELOLAAN WSATA RAMAH LINGKUNGAN

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan

(Nama Dosen Pembimbing) NIP./NIK.

Malang, ... Koordinator Kelompok

Nama………. NIM. ...

Mengetahui, a.n. Dekan Pembantu Dekan 1

(18)

Lampiran 3. Nama kegiatan dan dokumentasi POKDARWIS Kota Batu

Nama Kegiatan Foto Dokumentasi Kegiatan

Kegiatan mendata posdaya dan kegiatan desa yaitu Bantengan yang

dilaksanakan di Dusun Jurang Rejo.

Kegiatan PKK se-Desa Pandesari yang dilaksanakan di Dusun Gesingan.

(19)

Lampiran 4. Catatan Lapang Kelompok

CATATAN LAPANG

PEMBERDAYAAN POKDARWIS PETIK MAWAR DI DESA GUNUNG SARI KOTA BATU BERBASIS PENGELOLAAN WSATA RAMAH LINGKUNGAN

HARI

TANGGAL DESKRIPSI KEGIATAN

PERMASALAHAN YANG MUNCUL

UPAYA MENGATASI PERMASALAHAN Senin

1 Januari 2015

Koordinasi dengan ketua POKDARWIS dan perangkat desa untuk kegiatan pemetaan potensi wisata

Belum terbentuknya struktur organisasi POKDARWIS

1. Dalam waktu 1 minggu perangkat desa berusaha membentuk struktur POKDARWIS sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

2. Mahasiswa KKN diminta untuk membantu menyiapkan draft struktur POKDARWIS dan tugas

(20)

Lampiran 5. Format Penilaian Teman Sejawat (Tidak disertakan dalam laporan)

PENILAIAN TEMAN SEJAWAT

PEMBERDAYAAN POKDARWIS PETIK MAWAR DI DESA GUNUNG SARI KOTA BATU BERBASIS PENGELOLAAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN

Nama : (Nama teman yang dinilai) NIM : ... Tempat KKN : Desa...

Dusun ... Jumlah Anggota : ... orang

NO. INDIKATOR PENILAIAN

SKOR PENILAIAN

3 Tertib dalam mengikuti kegiatan 4 Kerja sama dalam menyelesaikan

tugas

5 Toleransi terhadap kinerja anggota 6 Patuh terhadap peraturan kelompok 7 Sopan terhadap masyarakat sekitar 8 Melaporkan data atau informasi terkait

tugas sebagaimana mestinya (jujur) 9 Keberanian untuk mengemukakan

pendapat

10 Kemampuan dalam memecahkan masalah

TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Malang, ... Ttd

Nama mahasiswa yang menilai NIM...

* Semua peserta KKN menilai semua temannya secara objektif, kecuali dirinya sendiri (yang bersangkutan

(21)

Lampiran 6: Format Penilaian Perangkat Desa/Ketua Pokdarwis (Tidak disertakan dalam laporan)

PENILAIAN PERANGKAT DESA/KETUA POKDARWIS

PEMBERDAYAAN POKDARWIS PETIK MAWAR DI DESA GUNUNG SARI KOTA BATU BERBASIS PENGELOLAAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN

Nama :... NIM : ... Tempat KKN : Desa...

Dusun ...

NO. INDIKATOR PENILAIAN

SKOR PENILAIAN 1 Sikap dan perilaku di masyarakat

2 Disiplin 3 Inisiatif 4 Komunikatif 5 Kreatif 6 Kerja sama

7 Aktif mengikuti kegiatan warga 8 Tanggung jawab

9 Patuh terhadap norma/adat/tradisi di masyarakat

10 Kemampuan dalam memecahkan masalah

TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Batu, ...

Ttd dan stempel Nama... Jabatan...

*Lembar penilaian ini dinilai oleh pejabat yang berwenang di lingkungan tempat KKN, yakni Kepala desa/Sekretaris Desa/Ketua Pokdarwis

(22)

Lampiran 7 : Format Penilaian DPL (Tidak disertakan dalam laporan)

PENILAIAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN (DPL)

PEMBERDAYAAN POKDARWIS PETIK MAWAR DI DESA GUNUNG SARI KOTA BATU BERBASIS PENGELOLAAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN

Nama Penilai : ... Nama yang Menilai : ... NIM : ... Tempat KKN : Desa...

Dusun ...

NO. INDIKATOR PENILAIAN

SKOR PENILAIAN 1

Kurang 60 – 69

2 Cukup 70 - 75

3 Baik 76 - 80

4 Sangat baik 81 - 100 1 Sikap dan perilaku di masyarakat

2 Disiplin 3 Inisiatif 4 Komunikatif 5 Kreatif 6 Kerja sama

7 Aktif mengikuti kegiatan warga 8 Tanggung jawab

9 Patuh terhadap norma/adat/tradisi di masyarakat

10 Kemampuan dalam memecahkan masalah

TOTAL SKOR (Jumlah nilai dibagi 10) =

Malang,...

Ttd

(23)

Lampiran 8 : Format Penilaian Presentasi Hasil (Tidak disertakan dalam laporan)

PENILAIAN PRESENTASI HASIL

PEMBERDAYAAN POKDARWIS PETIK MAWAR DI DESA GUNUNG SARI KOTA BATU BERBASIS PENGELOLAAN WISATA RAMAH LINGKUNGAN

NAMA

NO. INDIKATOR PENILAIAN

SKOR PENILAIAN

2 Cara Menyajikan Materi 3 Bahasa

4 Keruntutan Gagasan 5 Kelancaran

6 Keberanian

7 Tanya-Jawab/diskusi 8 Bukti dan ilustrasi

Referensi

Dokumen terkait

“Pengendalian Kualitas Produk Kemasan Botol 600 ml Dengan Metode Six Sigma” sebagai salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan dan memperoleh gelar sarjana

interaksi/pembicaraan yang terjadi antara satu orang pewawancara dengan satu orang informan (Manzilati, 2017). Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk

bahwa sehubungan dengan itu perlu ditetapkan prosedur dan standarisasi dana pemberian bantuan dimaksud sesuai dengan alokasi dana yang tersedia pada Dinas

Terhadap akibat putusan pailit terhadap debitor yang berprofesi sebagai notaris dalam menjalankan profesi atau jabatannya, dari hasil wawancara yang penulis lakukan

Selain itu penelitian oleh Yustisa Puspaningrum (2017) yang berjudul pengaruh corporate social responsibility dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan dengan

Setelah dilakukan sosialisasi, langkah selanjutnya adalah menyusun program bersama perangkat desa serta masyarakat desa Oro-oro Ombo Kota Batu agar kegiatan

Kecenderungan ini dapat disebabkan karena dengan pemanasan akan membuat bioetanol menjadi lebih mudah terbakar sehingga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk

Jawaban dari permasalahan tersebut adalah bahwa rekayasa balik yang dilakukan dalam rangka pembuatan program keygen termasuk perbuatan yang dilarang dalam pasal 30 ayat