• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPE"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PT BANK MUAMALAT INDONESIA

CABANG YOGYAKARTA

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan mempunyai tujuan untuk berkembang dan mengalami kemajuan sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh perusahaan, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan yang mampu bersaing dengan para pesaingnya adalah perusahaan yang memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sebaliknya apabila Sumber Daya Manusianya rendah maka tujuan suatu perusahaan akan terhambat.

Unsur manusia merupakan fakor terpenting yang mendukung tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh organisasi secara efektif dan efisien, terutama peranannya dalam setiap usaha penyelenggaraan kerja sama dan tanggung jawab. Selain itu berhasil tidaknya penyelenggaraan kegiatan dalam organisasi ditentukan sejauh mana pemimpin memimpin bawahannya dengan baik, agar para karyawan mau bekerja sesuai dengan pencapaian tujuan yang dikehendaki.

Kompensasi yang adil dan layak terhadap karyawan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan tersebut. Dengan adanya tunjangan-tunjangan dan asuransi yang memadai karyawan akan merasa betah dan nyaman terhadap pekerjaannya. Begitu juga sebaliknya, semakin buruk pembagian kompensasi terhadap karyawan semakin buruk juga prestasi kerja karyawan tersebut.

(2)

2 Bank sebagai salah satu wujud dari kesuksesan pembangunan suatu bangsa. Keberadaan bank sebagai suatu lembaga keuangan tidak akan terlepas fungsinya dalam memberikan suatu pelayanan baik dalam bentuk penyimpanan maupun penyaluran dana yang ada pada masyarakat. Untuk itu fungsi bank tersebut akan tercermin dari seberapa besar aktivitas yang dijalankan dalam menghimpun dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya baik dalam bentuk investasi maupun portofolio.

Berbicara tentang perbankan, Bank Muamalat merupakan bagian dari perbankan nasional. Keyakinan pada kebenaran perekonomian dan kegiatan muamalat yang sesuai dengan syari’ah, dan penerimaan masyarakat atas kegiatan perbankan

syari’ah, telah memberikan semangat kepada Bank Muamalat untuk memberikan

pelayanan terbaik dengan berlandaskan empat prinsip operasional, yakni: Keadilan, kemitraan, keterbukaan, dan universalitas; yang berorientasi pada pelayanan seluruh golongan masyarakat tanpa membedakan latar belakang suku, agama, dan ras.

(3)

3 seterusnya, yang akhirnya membawa bank muamalat ke era pertumbuhan baru memasuki tahun 2004 dan seterusnya.1

Bank Muamalat sebagai salah satu perbankan syari’ah tentu memperhatikan

kinerja karyawannya, sebagaimana yang tertera pada rencana kerja lima tahunnya. Dalam hal ini kepemimpinan sangat berpengaruh dalam memotivasi karyawan agar memiliki kinerja yang optimal. Di samping itu, kompensasi yang diterima oleh karyawan juga berpengaruh. Besarnya gaji serta bonus dapat menjadi motivasi bagi karyawan. Uraian kepemimpinan dan kompensasi serta keterkaitanya dengan prestasi kerja karyawan tersebut, penulis mengadakan penelitian guna mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi pada PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta.

Penelitian tentang analisis pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pernah dilakukan oleh Sandi Saputra dkk (2011) menyatakan bahwa kepemmpinan dan kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Namun sebaliknya dengan penelitian yang dilakukan oleh Slamet Riyadi (2011) yang dilakukan pada perusahaan manufaktur, menunjukkan bahwa kompensasi finansial tidak mempenagruhi kinerja karyawan. Dari hal ini peneliti ingin mengetahui lebih lanjut pengaruh kepemimpinan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan. Judul penelitian yang ingin disampaikan ialah “Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap kinerja Karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta” dengan menggunakan tiga variabel yakni kepemimpinan, kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.

1

(4)

4

B. Rumusan Masalah

Pengaruh kepemimpinan dan kompensasi dalam PT Bank Muamalat Indonesia khususnya cabang yogyakarta menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Karena Bank Muamalat merupakan perbankan syariah pertama yang berdiri di Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti merumuskan beberapa permasalahan berikut:

1. Apakah kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta?

2. Apakah Kompensasi Finansial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta?

3. Apakah Kompensasi Non Finansial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta

2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta

3. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi finansial terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(5)

5 2. Hasil penelitian ini diharapkan akan melengkapi bahan penelitian selanjutnya dalam rangka menambah khasanah akademik sehingga berguna untuk pengembangan ilmu.

3. Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya studi tentang manajemen sumber daya manusia

4. Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat menambah sudut pandang baru terhadap manajemen suatu perusahaan khususnya PT Bank Muamalat cabang Yogyakarta

E. Tinjauan Pustaka

Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian ini, maka diperlukan beberapa penelitian terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Sandi Saputra dkk (2012) dengan objek penelitian karyawan PT Federal International Finance (FIF) Di Samarinda menyimpulkan bahwa kepemimpinan dan kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan.2

Penelitian lain juga dilakukan oleh Sudarwanti Retnaningsih (2007) mengindikasikan bahwa kompensasi yang adil akan menumbuhkan rasa nyaman dan mampu meningkatkan komitmennya yang berdampak pada hasil output yang baik berupa peningkatan kinerja karyawan3. Dan penelitian yang sama juga dilakukan oleh I Wayan Niko Susanta dkk. (2013) diketahui bahwa kompensasi dan kepemimpinan secara parsial berpengaruh positif dan nyata terhadap kinerja karyawan jasa konstruksi di Denpasar.

2

Sandi Saputra dkk. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt Federal International Finance (Fif) Di Samarinda. Hal: 12

3

(6)

6 Sedangakan penelitian yang dilakukan oleh Slamet Riyadi (2011) memliki perbedaan hasil. Yakni dilakukan pada perusahaan manufaktur didapatkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kompensasi finansial tidak mempengaruhi motivasi kerja maupun kinerja karyawan. Sedangkan gaya kepemimpinan secara signifikan mempengaruhi motivasi kerja maupun kinerja karyawan, dan motivasi kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan.4

F. Kajian Teori

1. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan masalah sentral dalam pengurusan suatu organisasi. Maju mundurnya organisasi, dinamis statisnya organisasi, tumbuh kembangnya organisasi, mati hidupnya organisasi, senang tidaknya seseorang bekerja dalam suatu organisasi, serta tercapai tidaknya tujuan organisasi, sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dipungkiri bahwa pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat tercapai, sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh para bawahannya atau anggotanya, tetapi yang akan dikenal adalah pemimpin itu sendiri.

Menurut Siagian (2005) mendefinisikan kepemimpinan sebagai berikut : Kepemimpinan adalah faktor atau daya penggerak semua sumber-sumber dan alat-alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Karenanya dapat dikatakan bahwa sukses atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan yang telah ditentukan sangat tergantung atas kemampuan para anggota pemimpinnya untuk

4

(7)

7 menggerakkan sumber-sumber dan alat-alat tersebut hingga penggunaannya berlangsung dengan efisien, ekonomis, dan efektif.5

Sedangkan menurut Terry (2003) definisi kepemimpinan adalah kemampuan seorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-keinginan dalam suatu keadaan tertentu.6

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas maka diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mendorong, menuntun, dan menggerakan orang lain serta sumber-sumber yang tersedia agar berjalan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya dan bekerja sama dalam suasana moralitas yang tinggi, penuh semangat dan kesadaran, sesuai dengan peraturan yang ada, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Menurut Chapman seperti dikutip oleh Umar (2002) menyatakan bahwa kepemimpinan memiliki lima landasan atau pondasi yang kokoh dan kuat agar menunjang dan mendukung kepemimpinan dalam suatu organisasi yaitu sebagai berikut:7

a. Kemampuan memimpin adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam menggerakkan, mengarahkan dan member petunjuk pada orang-orang yang dipimpinnya, sehingga pencapaian tujuan yang ditetapkan dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

b. Kemampuan memotivasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin untuk menciptakan hubungan kerja dan mempertinggi rasa tangung

5

Siagian, Sondang P. 2005. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Hal: 5 6

Terry, George R. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen.Cetak ketujuh, Bumi aksara, Jakarta Hal: 192

7

(8)

8 jawab orang-orang yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

c. Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam melakukan komunikasi dengan para pegawai, baik dalam bentuk komunikasi antar personal maupun inter personal sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan baik demi pencapaian tujuan organisasi.

d. Pengambilan keputusan adalah kemampuan yang dimiliki seorang pemimpin dalam proses pengambilan keputusan atas masalah-masalah pekerjaan baik yang berhubungan dengan kepentingan organisasi maupun kepentingan karyawan sehingga pelaksanaan tugas dapat dilakukan dengan baik demi pencapaian tujuan organisasi.

e. Kekuatan yang positif

Pendapat tersebut perlu ditambahkan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang serta merta memiliki semua sifat-sifat tersebut, karena itu sangat penting seorang pemimpin untuk menganalisis diri sendiri untuk melihat ciri-ciri kepemimpinan apa yang telah dimilikinya dan ciri-ciri apa saja yang masih perlu dikembangkan melalui pendidikan formal maupun informal. Tugas seorang pemimpin bukanlah mudah, oleh karena itu seorang pemimpin harus mempunyai kecakapan dalam menjalankan berbagai tugas-tugas agar pegawai mau dan bersedia bekerja dengan penuh semangat sehingga apa yang menjadi sasaran atau tujuan organisasi tercapai dengan baik.

2. Sifat Kepemimpinan

(9)

9 Menurut Terry (2003) Menyatakan bahwa ada sepuluh sifat pemimpin, yaitu:8

j. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial

3. Kompensasi

Pada umumnya manusia bekerja untuk mendapatkan imbalan atas setiap pekerjaan yang dilakukannya. Di dalam perusahaan hal ini sering disebut dengan kompensasi atau balas jasa. Kompensasi merupakan faktor penting untuk dapat menarik, memelihara, maupun mempertahankan karyawan bagi kepentingan perusahaan.

Kompensasi menurut Hasibuan (2005) adalah : “Semua pendapatan yang

berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan”.9 Sedangkan

pengertian kompensasi menurut Simamora (2001) adalah : “Apa yang diterima

oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi”.10

8

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Hal: 47 9

Hasibuan, Malayu S. P. 2005. Manajemen SDM.Hal: 118 10

(10)

10 Dari uraian mengenai kompensasi di atas, dapat disimplkan bahwa kompensasi merupakan balas jasa dari perusahaan terhadap karyawanya. kompensasi dibagi menjadi dua jenis yakni kompensasi finansial, yang terdiri dari kompensasi langsung dan tidak langsung serta kompensasi non finansial.

a. Pengertian Kompensasi Finansial

Menurut Moldy dan Noe dikutip Panggabean (2004) : “Kompensasi keuangan

langsung terdiri dari gaji, upah, dan insentif (komisi dan bonus). Sedangkan kompensasi keuangan tidak langsung dapat berupa berbagai fasilitas dan

tunjangan”.11

1) Gaji

Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan, atau mingguan.

2) Upah

Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relative tetap, besarnya upah berubah-ubah.

3) Insentif

Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan.

b. Pengertian Kompensasi Non Finansial

Selain kompensasi finansial, perusahaan atau organisasi juga harus memberikan kompensasi non finansial atau yang lebih lazim disebut kompensasi pelengkap (tambahan). Pengertian kompensasi tidak langsung

11

(11)

11 (tambahan, pelengkap) menurut Panggabean (2004) : “Kompensasi tidak

langsung (fringe benefit) merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha

meningkatkan kesejahteraan para karyawannya”.12

Simamora (2004) membagi kompensasi non finansial menjadi dua bagian, yaitu :

1) Berasal dari pekerjaan yaitu tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan, rasa pencapaian.

2) Berasal dari lingkungan kerja yaitu kebijakan yang sehat, supervise dan kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kompensasi

Kompensasi yang diberikan perusahaan atau organisasi berbeda satu dengan yang lain. Panggabean (2004) mengemukakan hal ini dipengaruhi oleh:

a. Penawaran dan permintaan b. Serikat pekerja

c. Kemampuan untuk membayar d. Produktifitas

e. Biaya hidup f. Pemerintah

g. Tujuan Pemberian Kompensasi

12

(12)

12 Hasibuan (2003) mengemukakan tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain :

a. Sebagai ikatan kerjasama b. Kepuasan kerja

c. Pengadaan efektif d. Motivasi

e. Stabilitas karyawan f. Disiplin

g. Pengaruh serikat buruh dan pemerintah

G. Kerangka Konsep

H. Hipotesis

1. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta

Sebagaimana yang diungkapkan Terry (2003) definisi kepemimpinan adalah kemampuan seorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-keinginan dalam suatu keadaan tertentu. Hipotesis dapat dirumuskan dengan:

H1: Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta

Kepemimpinan (X1)

Kompensasi finansial

(X2)

Kompensasi non finansial (X3)

(13)

13 2. Pengaruh Kompensasi Finansial Terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat

Indonesia Cabang Yogyakarta

Menurut Moldy dan Noe dikutip Panggabean (2004) : “Kompensasi

keuangan langsung terdiri dari gaji, upah, dan insentif (komisi dan bonus). Sedangkan kompensasi keuangan tidak langsung dapat berupa berbagai fasilitas

dan tunjangan”. Sedangkan menurut Handoko, Kompensasi adalah segala sesuatu

yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Jadi melalui kompensasi tersebut karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan kebutuhan hidupnya13. Dan Dengan ungkapan ini dapat dirumuskan hipotesis:

H2: Kompensasi Finansial berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta

3. Pengaruh Kompensasi Non Finansial Terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta

Selain kompensasi finansial, perusahaan atau organisasi juga harus memberikan kompensasi non finansial atau yang lebih lazim disebut kompensasi pelengkap (tambahan). Pengertian kompensasi tidak langsung (tambahan, pelengkap) menurut Panggabean (2004), Kompensasi tidak langsung (fringe benefit) merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawannya.

Hasibuan (2003) mengemukakan tujuan pemberian kompensasi (balas jasa) antara lain: sebagai ikatan kerjasama, kepuasan kerja, pengadaan efektif,

13

(14)

14 motivasi, stabilitas karyawan, disiplin, pengaruh serikat buruh dan pemerintah. Dari teori tersebut dapat dirumuskan:

H3: Kompensasi non Finansial berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta

I. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini yaitu, karyawan tetap dan karyawan kontrak. Pengambilan sampel, penulis menggunakan ukuran dari rumus Sloving yang dijelaskan oleh Umar (2003) sebagai berikut:

N n =

1 + N.e2 keterangan :

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Persen Kelonggaran Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (10%).

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data itu antara lain: a. Penelitian Lapangan (field Work Research)

Yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan atau langsung dari objek penelitian, dengan cara :

1) Kuisioner

(15)

15

3. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono, Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pengukuran Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan pengisian kuesioner yang disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan dan responden diminta mengisi daftar pertanyaan tersebut dengan cara member tanda silang (X) pada lembar jawaban kuesioner. 14

Tabel 2.1 Pengukuran Nilai Jawaban

No Nilai Jawaban Keterangan

1. 5 Sangat setuju

2. 4 Setuju

3. 3 Cukup setuju

4. 2 Tidak setuju

5. 1 Sangat tidak setuju

4. Uji Hipotesis

Untuk melihat pengaruh yang signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependen baik secara simultan maupun secara persial, maka dilakukan tahapan uji penelitian.

a. Uji F

Uji F dugunakan untuk menunjukan apakah variabel independent secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, oleh karena itu uji F digunakan pada persamaan regresi berganda. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesis statistic yang digunakan :

14

(16)

16 Ho : 1 = 0

Ho : 1 ≠ 0

2) Level of significance (α) : 0,05 dengan df = (n-k-1)

3) Nilai statistic F hitung rumus Rangkuti (2007) sebagai berikut:

�ℎ� �� = 2 /

(1− 2) /( �− −1) Dimana :

2 = koefisien Kolerasi berganda = Jumlah variabel independen � = Banyak sampel

4) Criteria penolakan dan penerimaan Ho dan Ha adalah : Jika �ℎ� �� < � � : maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika �ℎ� �� > � � : maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh persial variabel bebas terhadap variabel terikat, adapun prosedur pengujiannya adalah :

1) Merumuskan hipotesis statistic yang digunakan : Ho : 1 = 0

Ho : 1 ≠ 0

2) Level of significance (α) : 0,05 dengan df = (n-k-1)

3) Nilai statistic t hitung rumus Rangkuti (2007 : 165) sebagai berikut :

(17)

17 Dimana :

b : Parameter Estimasi Sb : Standard Error

4) Criteria penolakan dan penerimaan Ho dan Ha adalah : Jika ℎ� �� < � : maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika ℎ� �� > � : maka Ho ditolak dan Ha diterima

5. Alat Analisis

Untuk mengetahui besaran pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kinerja Keryawan PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta, maka penulis menggunakan alat analisis Regresi Linier berganda dan berikut persamaan regresi berganda menurut Hasan (2003):

Y = a + 1 �1 + 2�2+ b3X3

Dimana :

Y = kinerja karyawan �1 = Kepemimpinan �2 = Kompensasi finansial

X3 = Kompensasi non Finansial

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Hasibuan, Malayu S. P. 2005. Manajemen SDM : Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen SDM. Bogor: Ghalia Indonesia.

Siagian, Sondang P. 2005. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja Cetakan keempat. Jakarta: Rineka cipta.

Simamora, Henry. 2001. Manajemen SDM. Cetak ketiga belas, Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Administrasi. Edisi kesepuluh, CV Alfabeta, Bandung

Terry, George R. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen. Cetak ketujuh, Bumi aksara, Jakarta Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

2. Penelitian

Saputra, Sandi dkk. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pt Federal International Finance (Fif) Di Samarinda.

Retnaningsih, Sudarwanti. 2007. Analisis Pengaruh Keadilan Kompensasi, Peran Kepemimpinan, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Dalam Meningkatkan

Kinerja Karyawan (Studi Kasus: Pada Sentral Pengolahan Pos Semarang).

Riyadi , Slamet. 2011. Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur.

3. Website

Gambar

Tabel 2.1 Pengukuran Nilai Jawaban

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu pada orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang

‐ Meny kesim kepa pelan ‐ Argu satu Tidak kalimat mengaja pelangga testimon Sehingg kesimpu bagaima Mobile ditangan pelangga Yang ad yang alah p menyertakan tari ktur Pesan

Demikian simpulan hasil evaluasi atas akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah pada (unit organisasi yang dievaluasi) Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran ……….,

Berbicara tentang era modern maka tidak lepas dari alat-alat digital dan program - program yang semaking berkembang di era modern saat ini, dengan adanya alat

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi eselon I I lingkup Badan Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat dijabarkan dalam

30 NURUL HUDA Bahasa Arab MTs IHYAUL ULUM Gresik 30. 31 AISYAH Bahasa Arab MA Swasta MAMBAUL FALAH

Pengadaan Reproduksi Modul dan Perlengkapan Peserta Diklat Dasar Instruktur Kejuruan Teknik Las dan Teknik Listrik.. JB: Barang/jasa

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi