• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR KOLASE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN) BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa SMA Laboratorium UPI Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR KOLASE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN) BAHASA JEPANG : Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa SMA Laboratorium UPI Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR KOLASE DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

(SAKUBUN) BAHASA JEPANG

-Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa SMA Laboratorium UPI

Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014-

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh Eni Mulyani

1000263

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR KOLASE DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

(SAKUBUN) BAHASA JEPANG

-Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa SMA Laboratorium UPI

Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014-

Oleh Eni Mulyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Eni Mulyani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ENI MULYANI

EFEKTIVITAS MEDIA GAMBAR KOLASE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN) BAHASA JEPANG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing pembimbing I

Drs. Aep Saeful Bachri, M.Pd NIP: 196008061988031002

Pembimbing II

Juju Juangsih, M.Pd NIP: 197308302008122000

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

(4)

Efektivitas Media Gambar Kolase dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan (Sakubun) Bahasa Jepang

-Penelitian Eksperimen Murni terhadap Siswa SMA Laboratorium UPI Kelas XI Tahun Ajaran 2013/2014-

Eni Mulyani 1000263

ABSTRAK

Secara umum ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai para pembelajar bahasa, yaitu keterampilan mendengar (menyimak), keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Salah satu keterampilan yang dianggap sulit oleh siswa adalah keterampilan menulis. Dalam menulis karangan, kendala yang sering dialami siswa adalah kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam bahasa Jepang. Oleh karena itu, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, pembelajar perlu menerapkan media yang tepat dan sesuai dengan kondisi pembelajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis melakukan penelitian dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang dengan menggunakan media gambar Kolase.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media gambar Kolase. Penulis menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain Randomized Control Group Pre-test Post-tets. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPS 1 sebanyak 25 orang sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebanyak 24 orang sebagai kelompok kontrol. Instrumen ynag digunakan adalah tes dan angket.

Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil db = 50, t hitung 3,38, t tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,01 dan 1% yaitu 2,68. Hal ini menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media gambar Kolase.

Hasil analisis angket menunjukkan sebagian besar siswa berpendapat positif terhadap media gambar Kolase yang memudahkan pembelajar menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar.

(5)

THE EFFECTIVENESS OF KOLASE IMAGE IN IMPROVING JAPANESE

WRITING ESSAY SKILL

(An Experimental Research in 11th Grade of SMA Labschool UPI Academic Year 2013/2014)

Eni Mulyani 1000263 ABSTRACT

Generally, there are four language skills that must be mastered by language learners. They are listening skill, speaking skill, reading skill, and writing skill. One of the skills that are considered difficult by language learners are writing skill. Particularly, the obstacle that is often faced by language learners in writing essay is difficult to convey the idea into Japanese. Therefore, in order to achieve a good learning objective, the languagelearners need to use the right media and in accordance with their condition. Based on the research background, the researcher conducted a study in learning Japanese writing essay using Kolase Image.

The research is intended to determine the students achievement in learning basic Japanese writing essay by using kolase image. The research was conducted by using true experimental research with Randomized Control Group Pretest-Posttest design. It involves two classes of eleventh grade of SMA Labschool UPI which were choosen based on random sampling. One class acted as control class (IPA 2) consisting of 24 students, and the other hand acted as experimental class (IPS 1) consisting of 25 students.To analyze and collect the data, the researcher obtained through test and questionnaire.

The analysis of the data showed that there was a significant difference of students achievement before and after using kolase image in learning Japanese writing essay.It could be seen from the students’ posttest score showed that t obtain 3,38 was higher than either t table 2,01 in significance level of 5% or t table 2,68 in significance level of 1% with degree of freedom (df) 50.

Furthermore, based on the questionnaireshowed that the students looked more enthusiastic in teaching learning process. They tended to respond positively toward the feedback provided by using kolase image and they considered it helpful for them to write Japanese essay easier.

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai para pembelajar bahasa, yaitu keterampilan mendengar (menyimak), keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis, yang masing-masing dalam bahasa Jepang dikenal dengan istilah kiku ginou, hanasu ginou, yomu ginou dan kaku ginou,. Dalam mempelajari bahasa Jepang

pun, semua aspek keterampilan tersebut harus dikuasai dan diperlukan keseimbangan antara aspek-aspek tersebut.

Menurut Zainurrahman (2011, hlm. 206) dalam menulis atau mengarang, sama halnya dengan hal-hal yang menyangkut aktifitas berbahasa yang lain, terdapat kendala-kendala baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus. Kendala yang bersifat umum artinya kendala yang dialami hampir oleh semua penulis, sedangkan kendala yang bersifat khusus adalah kendala yang mungkin dialami oleh penulis-penulis tertentu secara individual dan sifatnya, kurang lebih unik. Secara garis besar, kendala umum dalam menulis meliputi: kesulitan karena kekurangan materi, kesulitan menentukan titik mulai (starting point) dan titik akhir (ending point), kesulitan strukturasi dan penyelarasan isi,

dan kesulitan pemahaman topik. Sementara itu, kendala khusus meliputi kehilangan mood menulis, dan writer’s block yaitu seluruh kesulitan atau masalah yang berpotensi menghentikan gerak penulis untuk menulis.

(7)

Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, maka peneliti berasumsi bahwa diperlukan adanya metode atau strategi yang dapat menarik minat pembelajar. Untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran menulis karangan diperlukan kepekaan dari pengajar untuk mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran. Selain itu, peranan media pembelajaran pun tidak kalah pentingnya untuk mempermudah siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang. Dalam hal ini, penulis akan mencoba menerapkan media gambar Kolase untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan bahasa Jepang.

Media gambar yang disajikan dalam bentuk Kolase diyakini peneliti dapat menarik perhatian siswa, karena Kolase menyajikan gambar dengan nuansa yang berbeda. Sehingga dapat merangsang imajinasi serta dan dapat memudahkan siswa dalam menuliskan ide-ide dalam sebuah karangan atau karangan. Nicholson (2007, hlm. 4) menjelaskan bahwa Kolase adalah gambar yang dibuat dari potongan kertas atau material lain yang ditempel. Dengan kata lain, kolase bisa terbuat dari kain-kain, biji-bijian, benang, foto dari majalah atau koran, sketsa, karikatur, teks yang digunting/ dibentuk untuk disatukan dalam sebuah karton atau media lainnya menjadi satu kata benda. Melalui gambar berbentuk kolase, siswa dapat mengimajinasikan gambar tersebut, kemudian mendeskripsikannya dalam sebuah karangan bahasa Jepang secara rinci.

(8)

B. Rumusan dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

a. Bagaimana kemampuan siswa pada kelas eksperimen dalam menulis karangan bahasa Jepang setelah diterapkan media gambar Kolase? b. Bagaimana kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam menulis

karangan bahasa Jepang tanpa menggunakan media gambar Kolase? c. Adakah perbedaan yang signifikan dalam menulis karangan bahasa

Jepang antara kelas eksperimen yang menggunakan media gambar Kolase dan kelas kontrol yang tidak menggunakan media gambar Kolase?

d. Bagaimana respon siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang setelah menggunakan media gambar Kolase?

2. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus maka penulis membatasi masalah penelitian untuk menulis karangan bahasa Jepang yang terdapat pada buku pelajaran bahasa Jepang 2 “Sakura” kelas XI semester genap, pada bab 35 (yuubinkyoku wa doko ni arimasuka) dan bab 36 (donna machi. Donna tokoro).

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada hakekatnya adalah untuk mencari jawaban atas semua masalah penelitian yang telah dirumuskan Suharto, (1989, hlm. 129). Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(9)

b. Mengetahui kemampuan siswa pada kelas kontrol dalam dalam menulis karangan bahasa Jepang tanpa menggunakan media gambar Kolase?

c. Mengetahui adakah perbedaan yang signifikan dalam menulis karangan bahasa Jepang antara kelas elsperimen yang menggunkan media gambar kolase dan kelas kontrol yang tidak menggunakan media gambar Kolase? d. Mengetahui respon siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang setelah

menggunkan media gambar Kolase?

2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Manfaat yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai bagaimana media gambar kolase dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang dan melatih kreatifitas dalam mengembangkan ide pikiran.

b. Manfaat Praktis

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan secara langsung oleh penulis yang merupakan calon pengajar untuk dijadikan metode pembelajaran yang lebih menarik dan efektif dalam mengajarkan menulis karangan bahasa Jepang.

2) Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan variasi sebagai sarana kreatifitas dalam teknik pengajaran bahasa Jepang, juga mempermudah dalam mengatasi kesulitan- kesulitan dalam pembelajaran, khususnya dalam menulis karangan bahasa Jepang.

3) Bagi siswa

(10)

4) Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran atau referensi kepada guru mata pelajaran bahasa Jepang untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam memakai istilah yang digunakan, maka penulis perlu menjelaskan definisi dari kata-kata yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Media Gambar Kolase

Kolase berasal dari kata “collage” dalam bahasa Perancis yang berarti “penempelan” atau “pengeleman”. Selanjutnya kolase dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam materi selain cat, seperti kertas, kain, kaca, logam dan lain sebagainya kemudian dikombinasi dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik lainnya. (Susanto, 2002, hlm. 63)

Gambar 1.1 Gambar kolase 2. Karangan (karangan)

(11)

berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut (Tarigan, 1994, hlm. 50). Dengan kata lain, menuangkan ide pikiran berdasarkan media gambar Kolase yang dilihat, lalu menuliskan dalam bahasa Jepang tingkat dasar sesuai dengan pola kalimat dan aturan bahasa Jepang.

E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009, hlm. 45). Selain itu, Syamsuddin dan Vismaia, (2007, hlm. 14) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode eksperimental adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2011, hlm. 72). Selain itu, menurut Sutedi, (2009, hlm. 64), menjelaskan bahwa penelitian eksperimental atau penelitian uji coba merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalm bidang pengajaran yang bertujuan untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga dapat diterapkan jika hasilnya memang baik atau tidak digunakan jika memang hasilnya tidak baik.

(12)

a. Adanya manipulasi terhadap variabel bebas, yaitu memberikan perlakuan secara terencana dan sistematis yang merupakan inti dari kegiatan eksperimen terhadap variabel bebas.

b. Adanya kegiatan pengontrolan terhadap variabel lain yang berpengaruh. Perlu dibuat kelas kontrol untuk dijadikan bahan pembanding dan untuk membuktikan baik tidaknya materi yang diuji coba.

c. Adanya pengamatan dan pengukuran terhadap efek atau pengaruh dari manipulasi terhadap variabel bebas. Peneliti perlu mengamati atau mencatat apa yang terjadi pada kelas kontrol, karena efektif tidaknya suatu perlakuan dapat dilihat dari variabel terikat yang menjadi respon.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan metode eksperimen murni (True Exprimental) dengan Random Control Group Pretest-Posttest Design, yaitu suatu perlakuan yang dilaksanakan dengan adanya kelompok pembanding atau kelas kontrol (Arikunto, 2006, hlm. 85). Dengan kata lain, sampel penelitian dibagi menjadi dua yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol dan keduanya ditentukan secara acak. Kelas ekperimen adalah kelas yang diberi penerapan dengan menggunakan media gambar Kolase, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang diberi perlakuan tanpa menggunakan media gambar Kolase. Kelas kontrol dibuat sebagai perbandingan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya penerapan media gambar Kolase terhadap kemampuan menulis karangan (Sakubun) bahasa Jepang.

Berikut desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:

Kelas Pre test Treatment Post test

(13)

A dan B diasumsikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Keduanya diambil atau dibentuk secara acak dari populasi. Kelompok demikian diberi nama kelompok acak atau random (R). Pada desain ini kedua kelas diberi pre-test sebagai tes awal dengan soal tes yang sama. Kemudian kelas A sebagai kelas eksperimen yang diberi treatment perlakuan dengan menggunakan media gambar Kolase, sedangkan kelas B tanpa menggunakan media gambar Kolase. Kemudian setelah beberapa saat, kedua kelas tersebut diberikan post test sebagai tes akhir dengan soal tes yang sama .

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi literatur, dilakukan untuk memperoleh bahan-bahan teoritis yang ada hubungannya dengan masalah penelitian.

b. Mengadakan pre-test diawal kegiatan belajar mengajar untuk mengetahui kemampuan awal, baik di kelas eksperimen yang menggunakan media gambar kolase maupun di kelas kontrol yang tidak menggunakan media gambar Kolase.

c. Mengadakan treatment sebanyak tiga kali, di kelas eksperimen untuk menguasai menulis karangan bahasa Jepang dengan menerapkan media gambar Kolase dan di kelas control tanpa menggunakan media gambar Kolase.

d. Mengadakan post-test diakhir kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil belajar, baik di kelas eksperimen yang menggunakan media gambar Kolase maupun di kelas kontrol yang tidak menggunakan media gambar Kolase.

e. Menyebarkan angket mengenai tanggapan siswa terhadap penerapan media gambar Kolase terhadap kemampuan menulis karangan bahasa Jepang. 3. Anggapan Dasar dan Hipotesis

(14)

Anggapan dasar adalah suatu teori yang dijadikan kerangka berfikir oleh peneliti yang telah diyakini kebenarannya (Danasasmita dan Sutedi, 1996, hlm. 13). Adapun anggapan dasar dari penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang kelas XI dapat ditingkatkan dengan menerapkan media gambar Kolase. Karena media tersebut mampu memacu peserta didik untuk kreatif dan merangsang imajinasi melalui gambar dengan teknik tempel dan warna tersebut.

b. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya (Nasution, 1987, hlm. 61)

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis nol (Ho) : tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil post –test kelas eksperimen yang menggunakan media gambar Kolase dan kelas kontrol tanpa menggunakan media gambar Kolase. 2. Hipotesis kerja (Hk) : terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

post –test kelas eksperimen yang menggunakan media gambar Kolase

dan kelas kontrol tanpa menggunakan media gambar Kolase. 4. Instrumen Penelitian

(15)

a. Soal tes

Soal tes dilakukan untuk memperoleh data pre-test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan perlakuan, dan data post-test untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar setelah diberikan treatment dengan media gambar Kolase pada kelas eksperimen dan tanpa menggunakan media gambar Kolase pada kelas kontrol. Soal yang digunakan berupa tes menulis karangan yang mencakup pola kalimat, kosakata dan kesatuan sebuah paragraf yang terdapat dalam buku pelajaran bahasa Jepang Jilid 2 “sakura” bab 35 dan 36.

b. Angket

Teknik angket dilakukan dengan cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden (Faisal, 1981, hlm. 2). Dalam penelitian ini angket dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media gambar kolase dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang.

Rumus mengolah angket dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

P =

Keterangan: P: Presentase f: Frekuensi

n: Jumlah responden

5. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

(16)

populasinya adalah siswa kelas XI SMA Laboratorium UPI tahun ajaran 2013/2014.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2009, hlm. 179). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol di SMA Laboratorium UPI dengan jumlah 30 siswa. F. Sistematika Pembahasan

Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

(17)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009, hlm. 45).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian eksperimental. Metode eksperimental adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2011, hlm. 72). Selain itu, Sutedi, (2009, hlm. 64), menjelaskan bahwa penelitian eksperimental atau penelitian uji coba merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam bidang pengajaran yang bertujuan untuk menguji efektivitas dan efisiensi dari suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya diterapkan jika hasilnya memang baik atau tidak digunakan jika memang hasilnya tidak baik.

B. Desain Penelitian

(18)

untuk mengetahui berhasil atau tidaknya penerapan media gambar Kolase terhadap kemampuan menulis karangan (Sakubun) bahasa Jepang.

Tabel 3.1

Randomized Control Group Pre test – Post test Desaign

Kelompok Pre test Perlakuan Post test

Eksperimen X1 T1 X2

kontrol Y1 T2 Y2

Keterangan:

X1 : Pre test pada kelas eksperimen X2 : Post test pada kelas eksperimen

T1 : Perlakuan dengan penggunaan media gambar kolase T2 : Perlakuan dengan metode konvensional

Y1 : Pre test pada kelas kontrol Y2 : Post test pada kelas kontrol

Perbedaan X1 – X2 diasumsikan sebagai efek dari perlakuan (T1) yang terjadi pada kelas eksperimen. Sedangkan perbedaan Y1 – Y2 diasumsikan sebagai efek dan perlakuan (T2) yang terjadi pada kelas kontrol. C. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi

Data penelitian bisa bersumber dai manusia atau bukan manusia. Manusia yang dijadikan sebagai sumber data disebut dengan populasi penelitian (Sutedi, 2009, hlm. 179).

Populasi dalam penelitian ini yakni siswa kelas XI SMA Laboratorium UPI.

b. Sampel

(19)

43

dengan jumlah siswa dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol yang sama yakni sebanyak 25 orang.

Dalam penelitian ini, teknik penarikan sampel yang digunakan adalah simple random sampling karena anggota populasi dianggap homogen. Sugiyono

(2013, hlm. 120) menjelaskan bahwa simple random sampling adalah pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian eksperimental ini, penulis meneliti pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat, variabel tersebut akan dimanipulasi. Sesuai dengan judul penelitian ini, yaitu “Efektifitas Media Gambar Kolase dalam Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan (Sakubun) Bahasa Jepang”, maka dapat diketahui bahwa:

a. Variabel Bebas (variable independent) adalah proses belajar mengajar dengan menggunakan media gambar Kolase dalam pembelajaran manulis karangan (sakubun) bahasa Jepang tingkat dasar yang dilakukan dalam tiga kali pertemuan.

b. Variabel Terikat (variable dependent) adalah penguasaan materi setelah diberikan perlakuan (treatment), hal ini berguna untuk mengukut apakah siswa dapat menguasai materi tersebut. Untuk mengetahui pencapaian materi siswa, maka dilakukan dengan melaksanakan pos test, yaitu tes tertulis sesuai dengan materi yang telah disampaikan melalui media gambar Kolase.

E. Instrumen Penelitian

(20)

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP sebagai acuan berjalannya alur treatment. b. Buku Pelajaran “Sakura” Jilid 2

Buku Sakura sebagai sumber bahan penelitian yakni kosakata nomina sebagai materi ajar siswa kelas XI.

c. Soal Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test dan post test yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap pembelajaran mengarang (sakubun) bahasa jepang tingkat dasar dengan menggunakan media gambar Kolase. Pre test berguna untuk mengukur kemampuan awal sebelum treatment diberikan. Sedangkan post test berguna untuk mengukur kemampuan akhir setelah treatment diberikan. Soal pre test dan post test yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal yang berisi petunjuk untuk membuat sebuah karangan. Adapun kisi-kisi soal pre test dan soal post test sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Pre-Test Standar

Kompetensi

(21)

45

struktur yang benar aturan penilaian yang telah

Indokator materi Nomor soal

(22)

test. Angket ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat kelas

eksperimen mengenai pembelajaran sakubun menggunakan media gambar Kolase.

Dalam penelitian ini, angket yang digunakan adalah angket tertutup dan angket terbuka. Angket tertutup menggunakan skala likert dengan pertanyaan sebanyak 12 butir dan angket terbuka hanya 3 pertanyaan dengan memberikan kebabasan kepada responden untuk menjawab tanpa adanya pilihan jawaban sebagaimana angket tertutup.

Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket

No. Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1. Mengetahui kesan siswa terhadap bahasa Jepang

1,2 2 soal

2. Mengetahui kesan siswa terhadap pembelajaran menulis karangan (sakubun) bahasa Jepang

3,4,5 3 soal

3. mengetahui pendapat siswa mengenai efektivitas media gambar Kolase dalam

pembelajaran menulis karangan (sakubun) bahasa Jepang

6,7,9 4 soal

4. Mengetahui kesan siswa terhadap media gambar Kolase dalam pembelajaran menulis karangan (sakubun) bahasa Jepang

10,11,12 3 soal

(23)

47

Pengujian kelayakan instrumen yang dilakukan peneliti adalah melakukan expert judgement kepada dosen diluar dosen pembimbing yang dianggap ahli.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni: a. Studi Literatur

Studi literatur digunakan untuk memperdalam pemahaman mengenai teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian serta sebagai landasan teori yang menjadi acuan dalam analisis penelitian. Dalam hal ini, yang dimaksud adalah teori yang relevan mengenai media gambar Kolase. b. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tes tertulis yang berupa pre tes (tes awal) dan pos test (tes akhir)

c. Treatment (perlakuan)

Hasil perkembangan siswa pada setiap treatment pun dikumpulkan untuk kemudian dijadikan acuan efektivitas penerapan media gambar Kolase. d. Angket

Teknik angket ini dilakukan dengan cara pengumpulan datanya melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari responden (faisal dalam Sutedi, 2009, hlm. 164).

H. Teknik Pengolahan Data

(24)

penelitian sedang berlangsung. Oleh karena itu data tes yang terkumpul diolah menggunakan statistik yaitu dengan cara:

a. Membuat tabel persiapan

Tabel 3.5

No X Y

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

- - - -

M

Keterangan:

1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut sesuai dengan jumlah sampel. 2. Kolom (2) diisi dengan skor yang diperoleh kelas eksperimen,

disesuaikan dengan jumlah siswa yang mengikuti tes tersebut.

3. Kolom (3) diisi dengan skor yang diperoleh kelas kontrol, disesuaikan dengan jumlah mahasiswa yang mengikuti tes tersebut. Disini bisa terjadi antara kelas kontrol dan kelas eksperimen jumlahnya tidak sama.

4. Kolom (4) deviasi dari skor X. Caranya hitung terlebih dahulu berapa mean dari X, kemuadian tiap skor tersebut berapa selisihnya dengan mean tadi, sehingga untuk kolom (4) akan terdapat angka negatif dan angka positif, dan jika dijumlahkkan akan nol.

(25)

49

6. Kolom (6) diisi dengan hasil pengkuadratan kolom (4). 7. Kolom (7) diisi dengan hasil pengkuadratan kolom (5). b. Mencari mean dari kedua variabel dengan rumus sebagai berikut:

c. Mencari standar deviasi dari variabel X dan Y dengan rumus sebagai berikut:

d. Mencari standar error mean kedua variabel tersebut dengan rumus sebagai berikut:

e. Mencari standar error perbedaan mean X dan Y, dengan rumus sebagai berikut:

f. Mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut:

g. Memberikan interpretasi dengan terhadap nilai t „hitung‟ tersebut.

 Hk : terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media gambar Kolase dan pembelajaran menulis

My= Mx=

Sdx=

Sdx=

SEMy=

SEMx=

SEMxy=

t

o

=

(26)

karangan bahasa Jepang tingkat dasar pada kelas kontrol tanpa menggunakan media gambar Kolase.

 Ho: tidak ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media gambar Kolase dan pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar pada kelas kontrol tanpa menggunakan media gambar Kolase.

Pedoman pengambilan keputusan

> = Hk diterima

< = Hk ditolak

h. Menguji kebenarannya dengan membandingkan nilai t tabel. db atau df = (N1 + N2) – 1

db atau df = derajat kebebasan N1 = Jumlah sampel variable X N2 = Jumlah sampel variable Y (Sutedi, 2009:195)

I. Pengolahan Data Angket

Rumus yang digunakan untuk menghitung presentasi dari hasil angket yang dikemukakan oleh Sudjiono (2001, hlm. 40-41) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

P : Presentase jawaban

f : Frekuensi jawaban responden n : Jumlah responden

Tabel 3.6

(27)

51

0% Tidak ada seorangpun

1% - 5% Hampir tidak ada

6% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Lebih dari setengah

76% - 95% Sebagian besar

96% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

J. Rancangan Eksperimen

Penelitian ini akan dilakukan pada dua kelompok kelas yaitu pada kelompok kelas eksperimen akan dilakukan pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media gambar Kolase, sedangkan pada kelompok kelas kontrol akan dilakukan pembelajaran tanpa media pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran atau prosedur penelitian yang dilakukan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol:

1. Tahap awal (persiapan)

a. Membuat rancangan pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar dengan media gambar Kolase.

b. Membuat instrumen penelitian berupa soal pretes dan postes.

c. Uji kelayakan soal pretes dan postes dengan melakukan expert judgement di luar dosen pembimbing.

d. Membuat skala penilaian untuk pretes dan postes. e. Menentukan sampel penelitian sebanyak 25 orang. 2. Tahap Pelaksanaan

(28)

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian Pertemuan

ke-

Hari / Tanggal Waktu Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

(29)

53 b. Mengumpulkan data dari proses eksperimen

(30)

e. Menyusun laporan 3. Tahap Akhir (kesimpulan)

Tahap pengambilan kesimpulan yang didalamnya terdapat gambaran mengenai hasil yang diperoleh dari penelitian ini.

K. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Karangan Bahasa Jepang dengan Menggunakan Media Gambar Kolase di Kelas Eksperimen a. Pra kegiatan (Kegiatan Persiapan)

1) Menerangkan tema, situasi yang telihat pada media gambar Kolase, dan tujuan menulis

2) Menerangkan kosakata, ungkapan, pola kalimat yang disarankan. Kalau ada yang baru mengenalkannya dan melatihnya.

3) Menerangkan cara kegiatan (komposisi, susunan, dan waktu menulis). b. Kegiatan Menulis

1) Siswa menulis di lembar kerja yang telah disediakan. 2) Guru membimbing aktivitas siswa.

c. Pasca kegiatan (Feedback)

1) Memberi komentar tentang isi

2) Memperbaiki kesalahan (huruf, kosakata, ungkapan, pola kalimat). 3) Melatih bagian yang banyak kesalahan. (biasanya di lakukan pada

pertemuan berikutnya).

2. Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Karangan tanpa menggunakan media gambar Kolase di Kelas Kontrol

a. Pra kegiatan (Kegiatan Persiapan)

(31)

55

2) Menerangkan kosakata, ungkapan, pola kalimat yang disarankan. Kalau ada yang baru mengenalkannya dan melatihnya.

3) Menerangkan cara kegiatan (komposisi, susunan, dan waktu menulis). b. Kegiatan Menulis

1) Siswa menulis di lembar kerja yang telah disediakan. 2) Guru membimbing aktivitas siswa.

c. Pasca kegiatan (Feedback)

1) Memberi komentar tentang isi

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis dan di interpretasikan, penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sebelum dilakukan treatment diketahui nilai rata-rata yang diperoleh melalui pre-test pada kelas eksperimen 35 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol 37,5. Perbedaan diantara keduanya tidak signifikan. Tetapi setelah dilakukan treatment dalam pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar dengan menggunakan media gambar Kolase, nilai rata-rata kelas eksperimen menjadi 77,4, sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol menjadi 61,25. Dengan demikian dapat dilihat bahwa meski ada peningkatan hasil belajar dari kedua kelompok, namun jika dibandingkan dengan pembelajaran menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar yang dibantu dengan media gambar Kolase jauh lebih baik daripada kelas yang tanpa menggunakan media gambar Kolase. Hal yang sama dapat dibuktikan dengan menggunakan penilaian standar UPI, maka diketahui bahwa rata-rata nilai pada kelas eksperimen termasuk dalam kategori baik, sedangkan rata-rata pada kelas kontrol termasuk dalam kategori cukup. 2. Berdasarkan hasil analisis post-test dengan menggunakan perhitungan

statistik diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,38 yang kemudian dibandingkan dengan t-tabel dengan db 50 pada taraf signifikansi 5% yaitu 2,01 dan 1% yaitu 2,68, maka dapat disimpulkan bahwa nilai t-hitung > t-tabel. Hasil ini menunjukkan bahwa Hk (hipotesis kerja)

(33)

Kolase lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan media gambar Kolase.

3. Berdasarkan perhitungan normalized gain, didapatkan nilai rata-rata pada kelas eksperimen mencapai 0,68 dengan kategori efektif dan nilai rata-rata pada kelas kontrol 0,5 masih termasuk kategori efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar, baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol dapat dikatakan efektif, namun dapat dilihat bahwa kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan kelas kontrol.

4. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan kepada responden di kelas eksperimen diketahui pula tanggapan siswa terhadap media gambar Kolase sangat positif. Media ini dapat membuat siswa lebih mudah untuk menuangkan ide-idenya dalam menulis karangan. Dengan penggunaan media ini pun, dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat memotivasi siswa dalam pembelajaran menulis karangan, sehingga hasil menulis karangan bahasa Jepang tingkat dasar siswa pada setiap pertemuannya mengalami peningkatan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan, yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan media gambar Kolase tidak hanya dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan (sakubun) saja, tetapi dapat pula diterapkan pada beberapa materi pembelajaran bahasa Jepang lainnya karena media ini merupakan salah satu media yang menarik untuk siswa bila digunakan sebagai media pembelajaran.

(34)

penyajian tidak menarik dan tidak jelas, bukan hanya membuat siswa jenuh tetapi dapat membuat siswa bingung sehingga tidak dapat menuangkan ide serta gagasan mereka dengan baik.

Gambar

Gambar 1.1 Gambar kolase
gambar Kolase terhadap kemampuan menulis karangan (Sakubun) bahasa
Tabel 3.2
Tabel 3.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat

Kondisi relatif baik dari proses elektrodialisis diperoleh pada tegangan 6 Volt dan waktu 60 menit pada keasaman 0,9995 N dengan kadar uranium yang terpungut dalam bilik

3.2 Hasil Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan untuk membagun Sistem Informasi Sistem Pelatihan Kerja Nasional Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Energi

[r]

Salah satu faktor penyebab banjir adalah perubahan alih fungsi lahan dari lahan pertanian atau hutan berubah menjadi perumahan dan akan dapat menimbulkan dampak

Salah satu cara untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah dengan menggunakan analisis sentimen untuk mengklasifikasikan opini pelanggan terhadap layanan tersebut ke dalam

[r]

Salah satu metode kontrol yang secara potensial bisa dimanfaatkan untuk permasalahan ini adalah dengan melakukan pengaturan engine torque pada Spark Ignition (SI) engine