• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMF DAN KEBIJAKANNYA DI INDONESIA PADA S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMF DAN KEBIJAKANNYA DI INDONESIA PADA S"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Kelompok 6

Bagus Subkhan

(151150129)

Hesti Rochawati

(151150097)

Octa Dwiki

(151150099)

(2)

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

IMF DAN KEBIJAKANNYA DI

INDONESIA PADA SAAT KRISIS

(3)

Pendahuluan

Tujuan Utama IMF

Tujuan Utama IMF

Bentuk Pinjaman Dari IMF

Bentuk Pinjaman Dari IMF

Syarat Negara Peminjam IMF

Syarat Negara Peminjam IMF

IMF Dalam Krisis 1998

IMF Dalam Krisis 1998

Kesimpulan

Kesimpulan

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

(4)

PENDAHULUAN

Sejarah Pendirian IMF

Konferensi Internasional berlangsung pada tanggal

1 juli sampai 22 juli 1944. konferensi yang di

selenggarakan PBB di hadiri oleh 44 Negara,

Konferensi Internasional ini bertujuan untuk

membangun ekonomi dunia setelah perang, dan

menyepakati hal-hal yang dapat mengurangi

kebijakan perdagangan, pembayaran nilai tukar

yang memiliki dampak menghalangi perdagangan.

Konefrensi ini mendirikan tiga lembaga

(5)

LATAR BELAKANG

Latar Belakang berdirinya IMF adalah untuk

membangun kembali ekonomi dunia setelah perang

dunia dan bagaimana konferensi tersebut dapat

menyepakati hal-hal yang dapat mengurangi kebijakan

perdagangan, pembayaran dan nilai tukar yang

memiliki dampak yang menghambat perdagangan.

(6)

PEMBAHASAN

Hubungan bank dunia dengan IMF

merupakan badan perwakilan

system

agency

dari Bank Dunia, didirikan

bersama sama dengan Bank Dunia. IMF

menitik beratkan ada moneter

sedangkan Bank Dunia menitik beratkan

pada pembangunan perkonomian ,

kedua lembaga ini mengadakan rapat

tahunan bersama , dengan kantor pusat

yang berdekatan , untuk memudahkan

inforamasi dikeduanya. Enam dari 20

Direktur Pelaksana Bank Dunia

(7)

TUJUAN UTAMA IMF

Meningkatkan kerjasama moneter internasional.

Mengembangakan ekspansi dan pertumbuhan yang

seimbang dalam perdagangan internasional.

Meningkatkan stabilitas kurs.

Menurunkan restriksi kurs.

Memperbaiki pertumbuhan ekonomi negara-negara

anggotanya melalui pemberian pinjaman untuk

proyek-proyek pembangunan yang produktif.

Membantu penciptaan dari sistem pembayaran

multilateral antarnegara anggota.

Penghapusan hambatan transaksi valuta asing yang

(8)

BENTUK PINJAMAN DARI IMF

Bentuk pinjaman regular

(bunga

pinjaman hanya dikenakan tingakat

bunga pinjaman umum)

-

extended fund facility

- stand-by Arragement

-Comensatory financy faciylity

Bentuk pinjaman komersil

,

Supplementary Reserve Facility

diberikan kepada negara negara

yang mengalamai krisis neraca

(9)

BENTUK PINJAMAN DARI IMF

Bentuk pinjaman siaga

Contingentcy Credit

Line

memiliki bentuk pinjaman yang tidak

untuk di cairkan kecuali sangat dibutuhkan

dengan bunga yangf sedikit lebih rendah.

Negara yang menginginkan fasillitas

pinjaman ini harus memenui sarat sarat

khusus.

Bentuk pinjaman khusus

Proverty Reduction

and Growth Faclity

pinjaman ini disalurkan

kepada negara negra miskin dengan

(10)

SYARAT NEGARA PEMINJAM DANA DARI IMF

Disiplin

Fiskal

Prioritas

Pengeluara

n Global

Reformasi

Pemungut

an Pajak

Liberalisasi

Finansial

Kebijakan luar

negri yang

mendorong

(11)

SYARAT NEGARA PEMINJAM DANA IMF

antara perusahaan asing

(12)

IMF DALAM KRISIS INDONESIA

1998

Dana Moneter Internasional (IMF) mulai turun tangan di Indonesia sejak Oktober 1997, namun terbukti tidak bisa segera memperbaiki stabilitas ekonomi dan rupiah. Bahkan situasi seperti lepas kendali, krisis

ekonomi Indonesia bahkan tercatat sebagai yang terparah di Asia Tenggara.

Krisis yang semula hanya berawal dari krisis nilai tukar baht di Thailand 2 Juli 1997, dalam tahun 1998 dengan cepat berkembang menjadi krisis ekonomi, berlanjut lagi krisis sosial kemudian ke krisis politik.

Dari total utang luar negeri per Maret 1998 yang mencapai 138 milyar dollar AS, sekitar 72,5 milyar dollar AS adalah utang swasta yang dua pertiganya jangka pendek, di mana sekitar 20 milyar dollar AS akan jatuh tempo dalam tahun 1998. Sementara pada saat itu cadangan devisa tinggal sekitar 14,44 milyar dollar AS.

Terpuruknya kepercayaan ke titik nol membuat rupiah yang ditutup

pada level Rp 4.850/dollar AS pada tahun 1997, meluncur dengan cepat ke level sekitar Rp 17.000/dollar AS pada 22 Januari 1998, atau

(13)

IMF DALAM KRISIS INDONESIA

1998

Krisis yang membuka borok-borok kerapuhan fundamental ekonomi

ini dengan cepat merambah ke semua sektor. Anjloknya rupiah

secara dramatis, menyebabkan pasar uang dan pasar modal juga

rontok, bank-bank nasional dalam kesulitan besar dan peringkat

internasional bank-bank besar bahkan juga surat utang pemerintah

terus merosot ke level di bawah 

junk

 atau menjadi sampah.

Puluhan, bahkan ratusan perusahaan, mulai dari skala kecil hingga

konglomerat, bertumbangan. Sekitar 70 persen lebih perusahaan

yang tercatat di pasar modal juga

insolvent

 atau 

nota

bene

 bangkrut.

Sektor yang paling terpukul terutama adalah sektor konstruksi,

manufaktur, dan perbankan, sehingga melahirkan gelombang besar

pemutusan hubungan kerja (PHK). Pengangguran melonjak ke level

yang belum pernah terjadi sejak akhir 1960-an, yakni sekitar 20 juta

orang atau 20 persen lebih dari angkatan kerja.

Akibat PHK dan naiknya harga-harga dengan cepat ini, jumlah

penduduk di bawah garis kemiskinan juga meningkat mencapai

sekitar 50 persen dari total penduduk. Sementara si kaya sibuk

(14)

IMF DALAM KRISIS INDONESIA

1998

Pendapatan per kapita yang mencapai 1.155 dollar/kapita tahun 1996 dan 1.088 dollar/kapita tahun 1997, menciut menjadi 610 dollar/kapita tahun 1998, dan dua dari tiga penduduk Indonesia disebut Organisasi Buruh Internasional (ILO) dalam kondisi sangat miskin pada tahun 1999 jika ekonomi tak segera membaik.

Data Badan Pusat Statistik juga menunjukkan, perekonomian yang masih mencatat pertumbuhan positif 3,4 persen pada kuartal ketiga 1997 dan nol persen kuartal terakhir 1997, terus menciut tajam menjadi kontraksi sebesar 7,9 persen pada kuartal I 1998, 16,5 persen kuartal II 1998, dan 17,9 persen kuartal III 1998.

Demikian pula laju inflasi hingga Agustus 1998 sudah 54,54 persen, dengan angka inflasi Februari mencapai 12,67 persen.

Di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) anjlok ke titik terendah, 292,12 poin, pada 15 September 1998, dari 467,339 pada awal krisis 1 Juli 1997. Sementara kapitalisasi pasar menciut drastis dari Rp 226 trilyun menjadi Rp 196 trilyun pada awal Juli 1998.

Di pasar uang, dinaikkannya suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) menjadi 70,8 persen dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) menjadi 60 persen pada Juli 1998 (dari masing-masing 10,87 persen dan 14,75 persen pada awal krisis),

(15)

IMF DALAM KRISIS INDONESIA

1998

Sektor ekspor yang diharapkan bisa menjadi penyelamat di tengah krisis, ternyata

sama terpuruknya dan tak mampu memanfaatkan momentum depresiasi rupiah,

akibat beban utang, ketergantungan besar pada komponen impor, kesulitan trade

financing, dan persaingan ketat di pasar global.

Selama periode Januari-Juni 1998, ekspor migas anjlok sekitar 34,1 persen

dibandingkan periode sama 1997, sementara ekspor nonmigas hanya tumbuh 5,36 persen

Situasi yang terus memburuk dengan cepat membuat pemerintah seperti kehilangan

arah dan orientasi dalam menangani krisis. Di tengah posisi goyahnya, Soeharto

sempat menyampaikan konsep "IMF Plus", yakni IMF plus CBS (Currency Board

System) di depan MPR, sebelum akhirnya ide tersebut ditinggalkan sama sekali tanggal 20 Maret, karena memperoleh keberatan di sana-sini bahkan sempat

memunculkan ketegangan dengan IMF, dan IMF sempat menangguhkan bantuannya.

Ditinggalkannya rencana CBS dan janji pemerintah untuk kembali ke program IMF,

membuat dukungan IMF dan internasional mengalir lagi. Pada 4 April 1998, Letter of

Intent ketiga ditandatangani. Akan tetapi kelimbungan Soeharto, telah sempat

(16)
(17)

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari hasil diskusi kami

adalah IMF merupakan lembaga kreditur internasional yang

mempunyai tujuan baik “sebenarnya” untuk membantu dan

mengembangkan negara-negara berkembang atau negara

periferi. Namun di balik tujuan baiknya tersebut, terdapat

banyak faktor yang membuat negara peminjam dana dari IMF

menjadi negara setengah boneka perkonomiannya akibat

syarat yang di berikan oleh IMF.

Negara yang besar dan berdikari dalam perokonomiannya

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lia. Ekonomi Internasional. Graha Ilmu. 2007.

Yogyakarta

(19)

Terima kasih

atas

Referensi

Dokumen terkait

Seba liknya, apabila perbandingan kinerja syaraf baru dan kinerja syaraf lama kurang dari maksimum kenaikan kerja, maka nilai bobot-bobot akan dipertahankan, dan nilai

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ayem dan Nugroho (2016) yang mengambil variabel

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara pola makan dan aktifitas fisik dengan obesitas pada

Bila diketahui suatu switching network mempunyai group inlet dan outlet = 100, jumlah inlet dan outletnya 1000 se-dangkan jumlah array tengahnya = 10, hi- tung jumlah matrik

√ 18 Merokok dapat merusak lapisan pelindung lambung, orang yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis √ 19 Penderita gastritis tidak perlu mengkonsumsi antasida. √

Guru sanggar gambar yang memiliki kompetensi profesional yang baik memiliki anak didik dengan ekspresi gambar yang baik lebih banyak.. Sedangkan guru sanggar gambar yang

Pencapaian kejayaan dalam keenam-enam aktiviti menunjukkan keberkesanan kaedah yang digunakan dalam meningkatkan kebolehan murid - murid tahun satu

Menurut Utami (2010:253), Secara umum promosi penjualan yang dijalankan oleh ritel mempunyai beberapa tujuan antara lain: mempertahankan minat pelanggan untuk tetap berbelanja