BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tahapan Penelitian
Adapun tahapan penyusunan tugas akhir ini seperti yang terlihat dalam bagan
alir dibawah ini :
Pengumpulan Data
Data Primer: - Penelitian dengan pengumpulan data yang mengunakan metode test vehicle techniques.
Data Sekunder: - Jumlah penduduk kota Medan - Peta
Lokasi Penelitian
Studi Literatur: Mengumpulkan data dari buku referensi dan teori-teori dasar
Analisis Data Tujuan Penelitian :
1. Mengetahui lamanya waktu perjalanan yang diperlukan untuk melakukan
aktivitas berkendaraan dari pusat kota medan ke luar kota Medan melalui
5 jalan keluar utama.
2. Mengetahui kecepatan rata rata setiap segmen seperti yang telah
III.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup dan pembatasan masalah sebagai
berikut :
1. Lokasi penelitian adalah empat jalan keluar utama dari pusat kota Medan di
sore hari menuju batas kota. Yaitu :
a) Pusat kota Medan ke arah Pancurbatu
Pusat Kota Medan (Kantor Pos) Simpang TVRI Simpang SIB
-Simpang Iskandar Muda – Simpang Gajah Mada – Simpang Sitihajar –
Simpang Kampus – Simpang Pos – Simpang Simalingkar – Simpang Adamalik - Gapura Medan yang berbatas dengan Pancur Batu (Simpang
Tuntugan) .
b) Pusat kota medan ke arah Binjai.
Pusat Kota Medan – Simpang TVRI - Simpang SIB - Simpang Iskandar Muda - Simpang K. Wahid Hasyim - Simpang Ayahanda – Simpang
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Kesimpulan dan Saran Menjelaskan travel time.
Studi moving observer ini bertujuan untuk mencari waktu tempuh
dari kendaraan antara segmen segmen yang telah ditentukan
sebagai titik pengamatan.
Kapten Muslim –Simpang Ringroad –Simpang Jalan Patriot (Kodam) –
Simpang Pinang Baris–Gapura Perbatasan Medan arah ke Binjai . c) Pusat kota Medan Ke arah Belawan
Pusat Kota Medan – Simpang TVRI – Simpang Putri Merak Jingga –
Simpang Gelugur – Simpang Bilal ( Pom Bensin) - Simpang Brayan –
Simpang Jalan Platina Raya – Simpang Jalan Pancing – Simpang Titi Pahlawan – Gapura Belawan Km 20,5 ( Jembatan ) - Simpang Tol Balmera
d) Pusat kota Medan ke Tanjung Merawa.
( Pusat Kota Medan – Simpang Uniland - Simpang Tirtanadi - Simpang Mesjid Raya- Simpang Halat - Simpang Armada (Pasar Merah) –
Simpang Jalan Turi- Simpang Alphala – Simpang Marendal – Simpang Amplas–Gapura Perbatasan Medan - Tanjung Merawa ).
e) Pusat kota Medan ke Tembung
( Pusat Kota Medan – Simpang Jalan Putri Merak Jingga - Simpang Jln. Gaharu – Simpang Jalan Sutomo - Simpang Jln. HM Yamin Dan Jln Printis Kemerdekaan – Simpang Jalan Sentosa Baru – Simpang Jalan William Iskandar - Simpang Jln. Slamat Ketaren – Simpang Dibawah Tol Balmera – Simpang Jln. Benteng Hilir - Simpang Jalan Yakup Lubis)
2. Waktu perjalanan Kendaraan yang diteliti adalah kendaraan jenis mobil pribadi.
3. Survey volume lalu lintas dilakukan pada peak hours (jam sibuk) sore pukul
4. Hari pengumpulan data ditetapkan hari Senin, Selasa, Jumat dan Sabtu .
5. Menjelaskan analisa waktu perjalanan yang Keluar dari kota medan pada sore
hari.
6. Model waktu perjalanan saya ini datanya ditentukan di titik titik simpang (segmen segmen) yang masuk ke kota Medan.
III.3 Pelaksanaan Pengumpulan Data
Dalam tahapan ini data yang dikumpulkan ada 2 bagian yaitu terdiri dari data
primer dan data sekunder.
III.3.1 Data Primer
Data primer adalah data aktual yang diperoleh dari hasil pengamatan di
lokasi survey.Dari hasil pengamatan data yang diperoleh meliputi :
a. Waktu tempuh dari satu titik pengamamatan ke titik pengamatan dalam satu
segmen.
Data ini diperoleh dari hasil pengamatan langsung di lokasi studi. Data yang
di survey berupa data waktu perjalanan antar titik dalam satu segmen dan di
dalan satu jalur pengamatan.
III.3.2 Data Sekunder
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu peta jalan dan jumlah
III.4 Teknik Pengumpulan Data Waktu Perjalanan
Dalam penelitian ini saya mengunakan metode “active” test vehicle techniques,
dengan sistem manual, atau pencatatan waktu tempuh (waktu perjalanan) komulatif
di pos pemeriksaan yang telah ditetapkan disepanjang rute perjalanan.
• Metode ini membutuhkan driver dan penumpang berada di
kendaraan uji. Supir mengoprasikan kendaraan uji sementara
penumpang mencatat informasi waktu di pos pemeriksaan yang telah
ditetapkan.
• Perekam dimulai pertama ketika sopir bergerak dari titik
awal penelitian melewati pos pengamatan pertama, dan sebagai
penumpang menghidupkan stopwatch dan mencatat waktu hingga
supir sampai di pos pengamatan pertama. Dalam hal ini penumpang
bisa mencatat apa apa saja yang menjadi penyebab tundaan selama
perjalanan berlangsung. Pengamatan tersebut berlaku terus sampai
supir berada di titik akhir pengamatan.
• Metode yang digunakan dalam survei ini adalah
o MetodeFloating Car Method
Pengemudi berusaha membuat kendaraan contoh
mengambang pada arus kendaraan dalam artian
mengusahakan agar jumlah kendaraan yang disiap
kendaraan contoh sama dengan kendaraan yang
menyiap kendaraan contoh.
Pengemudi mengatur kecepatan sesuai dengan
Kendaraan contoh melaju sesuai dengan kecepatan
batas kecuali terhambat oleh kondisi lalu-lintas yang
disurvey. Pada cara ini dapat diperoleh kecepatan
perjalanan total dan kecepatan bergerak serta lokasi
hambatan dan lamanya hambatan di sepanjang rute.
III.5 Kebutuhan Teknis Survey
Peralatan data yang digunakan pada saat pengambilan data dilapangan yaitu :
1. 25 mobil jenis kendaran pribadi dengan 25 orang untuk pengemudi dan 25 orang
untuk pengamat dan pencatat lembar survei, dimana di setiap kendaraan terdapat
1 pengendara dan 1 pengamat.
2. Stop watchuntuk mengukur interval waktu.
3. Lembar kerja untuk mencatat waktu perjalanan antara satu titik ke titik lain.
4. Alat tulis untuk mencatat hasil survei.
5. Kamera digital untuk mengambil video pada saat survei waktu perjalanan.
III.6 Rekapitulasi Data
Data yang akan digunakan untuk analisis data yaitu dari data pembacaan hasil
rekaman video recorder dan pengukuran langsung di lokasi penelitian. Pembacaan data dilakukan waktu survei dengan bantuan penulisan data pada lembaran isian
waktu perjalanan , stop watch, dan video recorder. Data yang akan direkapitulasi terdiri dari :
Berupa berapa lama waktu yang diperlukan kendaraan dari satu titik pengamatan
ke titik pengamatan yang telah ditentukan dari beberapa segmen dalam satu jalur.
2. Data Tundaaan
Yang dimaksud disini adalah penyebab suatu kendaraan mendapatkan waktu
perjalanan tersebut, apakah ada penyebab seperti kecelakaan atau karena turn U
dalam ruas jalan.
3. Data Geometrik
Data geometrik jalan digunakan untuk menentukan lebar ruas jalan dalam
penelitian survai.
4. Pengolahan Data
Data perjalanan yang diperoleh dari survei di lapangan diteliti dan diletakkan
pada diagram sehinga kita dapat mengetahui jam puncak kendaraan di jalur pada
setiap segmen.
Gambar 3.2 Segmen Pusat Kota Ke Binjai
Gambar 3.4 Segmen Pusat Kota Tanjung Merawa
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, pembahasan meliputi pengumpulan, pengolahan, dan penganalisaan
data. Dalam bab ini pengumpulan data terdiri dari pemilihan rute yang menjadi objek
penelitian dan karakteristik lalu lintas. Pengolahan data berisi tentang penentuan jam puncak,
waktu perjalanan yang diperlukan dalam analisis data. Selanjutnya akan dilakukan analisis
dari hasil pengolahan data, yang mengacu terhadap jam sibuk waktu perjalanan di rute yang
disurvei.
IV.1 Pemilihan Rute Yang Dijadikan Objek Penelitian
Pemilihan rute yang akan dijadikan obyek penelitian sangat diperlukan guna
menentukan kepadatan dan waktu perjalanan di sepanjang jalan keluar utama kota Medan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka obyek penelitian dilakukan pada 5 jalan akses
utama keluar dan masuk ke kota Medan. Dimana sebagai titik awal survei adalah kantor pos
medan yang ada di jalan putri hijau ( di samping lapangan merdeka) dan titik akhir penelitian
ada di simpang Tol Balmera (jalan stasiun kereta api) , gapura perbatasan Medan kearah
Binjai, gapura perbatasan Medan arah ke Tanjung Merawa, gapura perbatasan Medan ke arah
IV.2 Karakteristik Fisik Ruas Jalan Yang Di Survei
Karakteristik fisik ruas jalan ini terdiri dari kondisi geometrik ruas jalan dan profil
ruas jalan. Kondisi geometrik ruas jalan dijelaskan dalam potongan mellintang dan alaigment,
sedangkan yang dimaksud dengan profil ruas jalan adalah penambahan pemanfaatan jalan,
serta pemanfaatan lahan disekitar ruas jalan. Secara umum karakteristik ruas jalan rute survai
adalah sebagai berikut :
a) Segment jalan dari Pusat kota Medan ke arah Pancurbatu
Pusat Kota Medan (Kantor Pos) - Simpang TVRI
Melalui jalan purti merak jingga dan memiliki panjang sengment 450 m dengan 3
lajur, jenis jalan arteri primer.
Simpang TVRI - Simpang SIB
Melalui jalan guru patimpus dan memiliki panjang sengment 1km dengan 3 lajur
jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.2 Segmen Jalan Guru Patimpus
Simpang SIB - Simpang Iskandar Muda
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang sengment 900 m dengan 6 lajur
jenis jalan arteri primer.
Simpang Iskandar Muda–Simpang Gajah Mada
Melalui jalan iskandar muda dan memiliki panjang sengment 650 m dengan satu
arah 4 lajur, jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.4 Segmen Jalan iskandar Muda
Simpang Gajah Mada–Simpang Sitihajar
Melalui jalan iskandar muda dan memiliki panjang 1,4 km dengan 2 lajur jenis
Simpang Sitihajar–Simpang Kampus
Melalui jalan jamin ginting dan memiliki panjang 600 m dengan 2 lajur, jenis
jalan arteri sekunder.
Gambar 4.6 Segmen Jalan Jamin Ginting
Simpang Kampus–Simpang Pos
Melalui jalan jamin ginting dan memiliki panjang 3,3 km dengan 3 lajur, jenis
jalan arteri sekunder.
Simpang Pos–Simpang Simalingkar
Melalui jalan jamin ginting dan memiliki panjang 2,9 km dengan 2 lajur, jenis
jalan kolektor primer.
Gambar 4.8 Segmen Jalan jamin ginting
Simpang Simalingkar–Simpang Adamalik
Melalui jalan jamin ginting dan memiliki panjang 2,5 km dengan 2 lajur jenis
jalan kolektor primer..
Simpang Adamalik - Gapura Medan yang berbatas dengan Pancur Batu (Simpang
Tuntugan)
Melalui jalan jamin ginting dan memiliki panjang 3,3 km dengan 2 lajur jenis
jalan kolektor primer.
Gambar 4.10 Segmen Jalan jamin ginting
b) Pusat kota medan ke arah Binjai.
Pusat Kota Medan–Simpang TVRI
Melalui jalan purti merak jingga dan memiliki panjang sengment 450 m dengan 6
lajur, jenis jalan lokal primer.
Simpang TVRI - Simpang SIB
Melalui jalan guru patimpus dan memiliki panjang sengment 1km dengan 3 lajur,
jenis jalan lokal primer.
Gambar 4.12 Segmen Jalan Guru Patimpus
Simpang SIB - Simpang Iskandar Muda
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang sengment 900 m dengan 6 lajur,
jenis jalan lokal primer.
Simpang Iskandar Muda - Simpang K. Wahid Hasyim
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang segmen 350 m dengan 2 lajur,
jenis jalan lokal primer.
Gambar 4.14 Segmen Jalan Gatot Subroto
Simpang K. Wahid Hasyim - Simpang Ayahanda
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang segmen 550 m dengan 2 lajur
jenis jalan arteri sekunder,
Simpang Ayahanda–Simpang Kapten Muslim
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang segmen 1 km dengan 3 lajur dan
2 arah , 2 jalur, jenis jalan arteri sekunder,.
Gambar 4.16 Segmen Jalan Gatot Subroto
Simpang Kapten Muslim–Simpang Ringroad
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang segmen 1,8 km dengan 2 lajur,
jenis jalan arteri sekunder,
Simpang Ringroad–Simpang Jalan Patriot (Kodam)
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang segmen 650 m dengan 2 lajur,
jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.18 Segmen Jalan Gatot Subroto
Simpang Jalan Patriot (Kodam)–Simpang Pinang Baris
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panajng segmen 1,8 km dengan 2 lajur,
jenis jalan arteri sekunder.
Simpang Pinang Baris–Gapura Perbatasan Medan arah ke Binjai .
Melalui jalan gatot subroto dan memiliki panjang segmen 450 m dengan 2 lajur,
arteri primer.
Gambar 4.20 Segmen Jalan Gatot Subroto
c) Pusat kota Medan Ke arah Belawan
Pusat Kota Medan–Simpang TVRI
Melalui jalan purti merak jingga dan memiliki panjang sengment 450 m dengan 1
jalur dan 6 lajur jenis jalan arteri primer..
Simpang TVRI–Simpang Putri Merak Jingga
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segmen 600 m dengan 1 jalur dan
4 lajur, jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.22 Segmen Jalan Yos Sudarso
Simpang Putri Merak Jingga–Simpang Gelugur
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segmen 700 m dengan 2 jalur dan
4 lajur, jenis jalan arteri sekunder..
Simpang Gelugur–Simpang Bilal ( Pom Bensin)
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segmen 1,8 km dengan 2 jalur 4
lajur, jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.24 Segmen Jalan Yos Sudarso
Simpang Bilal ( Pom Bensin) - Simpang Brayan
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segmen 650 m dengan 2 jalur
dan 6 lajur, jenis jalan arteri sekunder..
Simpang Brayan– Simpang Jalan Platina Raya
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segmen 7 km dengan 1 jalur dan
2 lajur, jenis jalan kolektor sekunder.
Gambar 4.26 Segmen Jalan Yos Sudarso
Simpang Jalan Platina Raya–Simpang Jalan Pancing
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segmen 1,2 km dengan 2 jalur 4
lajur, jenis jalan kolektor sekunder.
Simpang Jalan Pancing–Simpang Titi Pahlawan
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panajang segmen 3,3 km dengan 2 jalur 4
lajur, jenis jalan kolektor sekunder.
Gambar 4.28 Segmen Jalan Yos Sudarso
Simpang Titi Pahlawan–Gapura Belawan Km 20,5 ( Jembatan )
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segment 3,5 km dengan 1 jalur 2
lajur, jenis jalan kolektor sekunder.
Gapura Belawan Km 20,5 ( Jembatan ) - Simpang Tol Balmera
Melalui jalan yos sudarso dan memiliki panjang segment 2,2 km dengan 1 jalur 4
lajur 2 arah, jenis jalan kolektor sekunder.
Gambar 4.30 Segmen Jalan Yos Sudarso
d) Pusat kota Medan ke Tanjung Merawa.
Pusat Kota Medan–simpang uniland
Melalui jalan stasiun kreta api dan jalan M.T hariyono dan panjang segment 1,1
km dengan 1 jalur 2 lajur dan 1 jalur, 5 lajur, satu arah jenis jalan arteri primer.
Simpang uniland–simpang tirtanadi
Melalui jalan cirebon dan panjang segment 450 m dengan 1 jalur, 3 lajur, satu
arah, jenis jalan arteri primer.
Gambar 4.32 Segmen Jalan Cirebon
Simpang Tirtanadi - Simpang Mesjid Raya
Melalui jalan sisingamangaraja dengan panjang segmen 750 m dengan 2 jalur,6
lajur 2 arah, jenis jalan arteri primer.
Simpang Mesjid Raya- Simpang Halat
Melalui jalan sisingamangaraja dengan panjang sengmen 450 m dengan 2 jalur, 6
lajur , 2 arah, jenis jalan arteri primer.
Gambar 4.34 Segmen Jalan sisingamangaraja
Simpang Halat - Simpang Armada (Pasar Merah)
Melalui jalan sisingamangaraja dengan panjang segment 450 m dengan 2 jalur, 6
lajur, 2 arah, jenis jalan kolektor primer.
Simpang Armada (Pasar Merah)–Simpang Jalan Turi
Melalui jalan sisingamangaraja dengan panjang segment 700 m dengan 2 jalur 6
lajur 2 arah , jenis jalan kolektor primer.
Gambar 4.36 Segmen Jalan Sisingamangaraja
Simpang Jalan Turi- Simpang Alphala
Melalui jalan sisingamangaraja dengan panjang segmen 2 km dengan 2 jalur, 6
Simpang Alphala–Simpang Marendal
Melalui jalan sisingamaraja dengan panjang segmen 900 m dengan 2 jalur 6 lajur
2 arah, jenis jalan kolektor primer.
Gambar 4.38 Segmen Jalan sisingamangaraja
Simpang Marendal–Simpang Amplas
Melalui jalan sisingamangaraja dengan panjang segmen 2,9 km dengan 2 jalur 4
lajur 2 arah, jenis jalan arteri primer.
Simpang Amplas–Gapura Perbatasan Medan Tanjung merawa
Melalui jalan medan pematang siantar dengan panajng segmen 2,8 km dengan 2
jalur 4 lajur 2 arah, jenis jalan arteri primer.
Gambar 4.40 Segmen Jalan Medan - Pematang Siantar
e) Pusat kota Medan ke Tembung
Pusat Kota Medan–Simpang Jalan Putri Merak Jingga
Melalui jalan putri hijau dengan panjang segmen 350 m dengan 1 jalur , 4 lajur ,
satu arah, jenis jalan arteri primer.
Simpang Jalan Putri Merak Jingga - Simpang Jln. Gaharu
Melalui jalan putri merak jingga dan jalan perintis kemerdekaan dengan panjang
segmen 500 m dengan 1 jalur, 3 lajur satu arah ( via jalan merak junga) , dan 1
jalur 4 lajur satu arah via jalan perintis kemerdekaan, jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.42 Segmen Jalan Putri Merak Jingga
Simpang Jln. Gaharu–Simpang Jalan Sutomo
Melalui jalan Perintis Kemerdekaan dengan jarak 350 m dengan 1 jalur, 4 lajur
satu arah, jenis jalan arteri sekunder..
Simpang Jalan Sutomo - Simpang Jln. HM Yamin Dan Jln Printis Kemerdekaan
Melalui jalan printis kemerdekaan dengan jarak 1,1 km dengan 1 lajur 4 lajur satu
arah, jenis jalan arteri sekunder..
Gambar 4.44 Segmen Jalan Perintis Kemerdekaan
Simpang Jln. HM Yamin Dan Jln Printis Kemerdekaan –Simpang Jalan Sentosa Baru Melaui jalan Prof HM Yamin dengan jarak segmen 1,1 km dengan 1 jalur 4
lajur 2 arah, jenis jalan arteri sekunder..
Simpang Jalan Sentosa Baru–Simpang Jalan William Iskandar
Melalui jalan Prof HM Yamin dengan jarak segmen 550 m dengan 2 jalur , 2 lajur
2 arah , jenis jalan arteri sekunder..
Gambar 4.46 Segmen Jalan HM Yamin
Simpang Jalan William Iskandar - Simpang Jln. Slamat Ketaren
Melalui jalan Letjen Sujono dengan panajang segmen 600 m dengan 2 jalur, 6
lajur 2 arah , jenis jalan arteri sekunder.
Simpang Jln. Slamat Ketaren–Simpang Dibawah Tol Balmera
Melalui jalan letjen sudjono dengan anjang segmen 1,3 km dengan 2 lajur, 6 jalur
2 arah, , jenis jalan arteri sekunder.
Gambar 4.48 Segmen Jalan Letjen Sujono
Simpang Dibawah Tol Balmera–Simpang Jln. Benteng Hilir
Melalui jalan letjen sudjono dan jalan besar tembung dengna jarak segmen 1,8 km
dengan 1 jalur 2 lajur, 2 arah, jenis jalan lokal primer.
Simpang Jln. Benteng Hilir - Simpang Jalan Yakup Lubis
Melalui jalan besar tembung dengan panjang segmen 750 m dengan 1 jalur 4 lajur
2 arah, jenis jalan lokal primer.
Gambar 4.50 Segmen Jalan Yakup Lubis
f.) Data Dominasi Kendaraan Setiap Jalur Survei
Dominasi kendaraan dari pusat kota Medan ke gapura perbatasan
Tanjung Morawa.
Dominasi kendaraan pada segmen yang di survei ini adalah kedaraan
pribadi dan sepeda motor sampai segmen ke 8 (simpang marindal) ,
dan dari segmen simpang Marendal ke gapura Tanjung Morawa di
dominasi kendaraan truk atau kendaraan daya angkut besar. Dari hasil
pengamatan dapat di ketahui kalau sampe segmen ke-8 perjalanan
yang terjadi adalah perjalaann lokal, dan dari segmen ke-8 perjalaan itu
Dominasi kendaraan dari pusat kota medan ke gapura perbatasan Medan
yang ke arah Binjai.
Dominasi kendaraan di sepanjang segmen jalan yang di survei adalah
kendaraan berat (truk) sehinga diketahui kendaraan yang melakukan
perjalanan pada segmen ini adalah kendaraan yang melakukan
perjalanan regional antar propinsi dan antar daerah.
Dominasi kendaraan dari pusat kota medan ke gapura yang ke arah
pancurbatu.
Dominasi kendaraan di sepanjang segmen jalan yang di survei adalah
kedaraan mobil pribadi sampe segmen ke-7 (simpang pos), dan dari
segmen ke 7 ke gapura perbatasan medan ke arah pancur batu
diketahui didominasi kendaraan berat. Dari hasil pengamatan dapat
disimpulkan jika dari pusat kota ke segmen ke 7 adalah perjalan lokal
dan dari segmen ke 7 sampai ke gapura didominasi kendaraan berat
yang melakukan perjalanan regional dan antar daerah.
Dominasi kendaraan dari pusat kota ke belawan
Dominasi kendaraan di sepanjang segmen adalah kendaraan pribadi
sampai segmen ke-3 (simpang brayan) dan dari segmen ke-3 adalah
kendaraan berat (truk). Sehinga dapat disimpulkan jika kendaraan yang
melalui pusat kota sampai ke segmen ke 3 adalah kendaraan lokal dan
dari segmen ke-3 sampai segmen ke-10 ( simpang tol balmera) adalah
perjalaan regional yang menghubungkan pelabuhan dan pusat bisnis di
Dominasi kendaraan dari pusat kota medan ke tembung
Dominasi kendaraan di sepanjang segmen yang di survei adalah
kendaraan pribadi. Sehinga diketahui jika jenis perjalan yang terjadi di
sepanjang segmen ini adalah perjalanan lokal.
IV. 3. Data Waktu perjalanan Dari Pusat Kota Ke 5 Jalan Utama Kota Medan. IV.3.1Data waktu perjalanan ke Tanjung merawa
IV.3.1 a.Senin
Tabel 4.1 Data waktu perjalanan senin ke Tanjung morawa
IV.3.1.bSelasa
Tabel 4.2 Data waktu perjalanan selasa ke Tanjung morawa
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.1. c.Jumat
Tabel 4.3 Data waktu perjalanan jumat ke Tanjung morawa Tanjung Merawa
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 41
16:30 wib 69
17:30 wib 60
18:30 wib 58
IV.3.1 d.Sabtu
Tabel 4.4 Data waktu perjalanan sabtu ke Tanjung morawa
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.2.Data waktu perjalanan ke belawan IV.3.2.aSenin
Tabel 4.5 Data waktu perjalanan senin ke Belawan
( Sumber : Hasil Penelitian )
Tanjung Merawa
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 45
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 41
16:30 wib 52
17:30 wib 51
18:30 wib 55
IV.3.2.bSelasa
Tabel 4.6 Data waktu selasa tempuh ke Belawan
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.2.cjumat
Tabel 4.7 Data waktu perjalanan jumat ke Belawan Belawan
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 43
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 43
16:30 wib 45
17:30 wib 49
18:30 wib 57
IV.3.2. dsabtu
Tabel 4.8 Data waktu perjalanan sabtu ke Belawan
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.3.Data waktu perjalanan ke tembung IV.3.3. asenin
Tabel 4.9 Data waktu perjalanan senin ke Tembung
( Sumber : Hasil Penelitian ) Belawan
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 40
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 28
16:30 wib 41
17:30 wib 48
18:30 wib 54
IV.3.3. bselasa
Tabel 4.10 Data waktu perjalanan selasa ke Tembung
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.3. cjumat
Tabel 4.11 Data waktu perjalanan jumat ke Tembung
( Sumber : Hasil Penelitian ) Tembung
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 40
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 35
16:30 wib 46
17:30 wib 52
18:30 wib 54
IV.3.3. dsabtu
Tabel 4.12 Data waktu perjalanan sabtu ke Tembung
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.4.Data waktu perjalanan ke tuntungan IV.3.4. asenin
Tabel 4.13 Data waktu perjalanan senin ke Tuntungan
( Sumber : Hasil Penelitian ) Tembung
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 38
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 53
16:30 wib 64
17:30 wib 72
18:30 wib 79
IV.3.4. bselasa
Tabel 4.14 Data waktu perjalanan selasa ke Tuntungan
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.4. cjumat
Tabel 4.15 Data waktu perjalanan jumat ke Tuntungan
( Sumber : Hasil Penelitian ) Tuntungan
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 57
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 58
16:30 wib 63
17:30 wib 78
18:30 wib 94
IV.3.4. dsabtu
Tabel 4.16 Data waktu perjalanan sabtu ke Tuntungan
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.5 Data waktu perjalanan ke binjai IV.3.5 asenin
Tabel 4.17 Data waktu perjalanan senin ke Binjai
( Sumber : Hasil Penelitian ) Tuntungan
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 62
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 41
16:30 wib 45
17:30 wib 56
18:30 wib 57
IV.3.5 bselasa
Tabel 4.18 Data waktu perjalanan selasa ke Binjai
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV.3.5 cjumat
Tabel 4.19 Data waktu perjalanan jumat ke Binjai Binjai
Waktu Perjalanan Waktu perjalanan ( Menit )
15.30 wib 39
16:30 wib 52
17:30 wib 62
18:30 wib 75
IV.3.5 dsabtu
Tabel 4.20 Data waktu perjalanan sabtu ke Binjai
Binjai
( Sumber : Hasil Penelitian )
IV. 4 Data Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan IV.4.1 Data Kecepatan Rata Rata Ke Tanjung Morawa
Tabel 4.21 Data waktu perjalanan ke Tanjung merawa
( Sumber : Hasil Penelitian ) Jam Survei
Kecepatan rata rata ke Tanjung Merawa (Km/Jam)
senin selasa jumat Sabtu
15.30 22,06 19,74 18,29 16,67
16.30 16,67 16,67 10,87 16,30
18.30 16,30 15,00 12,50 18,29
19.30 14,15 13,16 12,93 15,00
Dari data diatas di ketahui waktu puncak pergerakan kendaraan keluar kota medan yang
ke arah tanjung merawa pada jumat karena kecepatan rata rata hanya mencapai 12, 93. Ini
mungkin saja di sebabkan karena sebahagian masayarakat yang berada di medan telah
melakukan perjalanan keluar kota, dikarenakan sebahagian kantor di medan hari jumat
adalah hari terakhir kerja dalam seminggu.
Tabel 4.22 Data Kecepatan Rata Rata Ke Belawan Jam
Survei
Kecepatan rata rata ke belawan (Km/Jam)
senin selasa jumat Sabtu
15.30 31,46 30,00 30,00 32,25
16.30 24,81 23,45 28,67 30,71
18.30 25,29 23,45 26,33 24,81
19.30 23,45 22,63 22,63 24,34
20.30 23,04 21,50 25,29 18,70
( Sumber : Hasil Penelitian )
Dari data kecepatan rata rata dia atas, dapat kita ketahui jika waktu puncak ke arah
belawan dari pusat kota medan relatif sama, mungkin dikarenakan tidak adanya pengaruh jam
kerja dengan perjalan orang ke luar kota dan mungkin saja karena ke arah belawan adalah
kawasan industri yang terus aktif.
Tabel 4. 23 Data Kecepatan Rata Rata Ke Tembung
Jam Survei
Kecepatan rata rata ke tembung (Km/Jam)
senin selasa jumat sabtu
15.30 18,00 12,60 14,40 13,26
16.30 12,29 10,29 10,96 10,50
19.30 9,33 8,54 9,33 8,69
20.30 15,27 10,08 11,72 11,20
( Sumber : Hasil Penelitian )
Data kecepatan rata rata dari pusat kota ke arah tembung yang ada diatas memperlihatkan jam
sibuk kendaraan berada pada pukul 19.30 pada setiap harinya, dan waktu paling sibuk di hari
selasa. Dari data diatas dapat saya simpulkan jika waktu perjalanan ke arah tembung relatif
hampir sama dan tidak waktu yang menunjukkan perbadan rata rata kecepatan rata rata.hal itu
mungkin disebabkan tembung adalah kawasan padat penduduk yang tidak terpengaruh hari,
baik itu awal minggu maupun akhir minggu.
Tabel 4. 24 Data Kecepatan Rata Rata Ke Tuntungan
Jam Survei
Kecepatan rata rata ke Tuntungan (Km/Jam)
senin selasa jumat sabtu
15.30 20,72 19,26 18,93 17,71
16.30 17,16 17,43 17,43 17,16
18.30 15,25 14,45 14,08 14,26
19.30 13,90 13,73 11,68 13,07
20.30 18,93 18,61 16,39 18,00
( Sumber : Hasil Penelitian )
Dari data di atas dapat saya simpulkan bahawa waktu perjalanan yang paling padat berada
pada hari jumat jam 19.30 dimana hanya mencapai 11,68 km/jam. Hal ini mungkin disebakan
karena perjalanan kendaraan disebabkan banyakknya kendaraan keluar kota medan ke arah
tunungan(pancurbatu) unruk berwisata atau pulang bagi yang kost, dikarenakan mungkin
karena sabtu dan minggu sebahagian kantor sudah berhenti beraktifitas, sehinga banyak
Tabel 4.25 Data Kecepatan Rata Rata Ke Binjai
Jam Survei
Kecepatan rata rata ke Binjai (Km/Jam)
senin selasa jumat sabtu
15.30 12,59 16,13 13,23 12,29
16.30 11,47 12,29 9,92 10,12
18.30 9,21 10,53 8,32 7,48
19.30 9,05 12,59 6,88 7,07
20.30 9,74 13,23 10,98 10,75
( Sumber : Hasil Penelitian )
Dari data diatas kecepatan yang sangat padat berada pada hari jumat jam 19.30, mungkin
karena sebahagian besarkantor di kota medan tidak aktif di hari saptu dan minggu, sehinga
memicu pergerakan orang untuk meningalkan kota medan baik itu untuk wisata maupun
pulang ke kampung selepas pulang kantor pada hari jumatnnya.
IV.5. Grafik Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan
IV.5.1 Grafik Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan Ke Tanjung Merawa
IV.5.2 Grafik Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan Ke Belawan
Grafik 4.1 Kecepatan Rata Rata Dan Waktu Survei IV.5.3 Grafik Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan Ke Tembung
IV.5.4 Grafik Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan Ke Tuntungan (Pancur Batu)
Grafik 4.1 Kecepatan Rata Rata Dan Waktu Survei
IV.5.5 Grafik Kecepatan Rata Rata Waktu perjalanan Ke Binjai
Tabel 4.26 Data Kecepatan Rata-rata hari jumat perjalan ke 4
( Sumber : Hasil Penelitian )
Kecepatan Rata-rata hari jumat perjalan ke 4 ( jam 18.30) (Km/Jam)
0 10 km/jam
10 25 km/jam
25 50 km/jam
50 70 km/jam
Gambar 4.52 Kecepatan Rata-rata hari jumat perjalan ke 4 Ke Binjai
0-10 Km/Jam
10 25 Km/Jam
20 50 Km/Jam
0 10 km/jam
10 -25 km /jam
25 50 km/jam
Gambar 4.54 Kecepatan Rata-rata hari jumat perjalan ke 4 ke Tanjung Morawa
0 10 Km/Jam
10 25 Km/Jam
25 50 Km/Jam
Gambar 4.55 Kecepatan Rata-rata hari jumat perjalan ke 4 Ke Tembung 0 -10 Km/Jam
10 25 Km/Jam
20 50 Km/Jam
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
1. Waktu perjalanan
a) Waktu Perjalanan paling padat ke arah Tanjung Morawa ada pada
perjalanan jam 16.30 hari jumat, dengan Waktu Perjalanan mencapai
69 menit.
b) Waktu perjalanan paling padat ke arah Belawan ada pada perjalanan
jam 19.30 hari sabtu, dengan Waktu perjalanan mencapai 69 menit.
c) Waktu perjalanan paling padat ke arah Tembung ada pada perjalanan
jam 18.30 hari selasa, dengan waktu perjalanan mencapai 59 menit.
d) Waktu perjalanan paling padat ke arah Tuntungan ada pada perjalanan
jam 18.30 hari jumat, dengan Waktu Perjalanan mencapai 94 menit.
e) Waktu perjalanan paling padat ke arah binjai ada pada perjalanan jam
18.30 hari jumat, dengan Waktu Perjalanan mencapai 75 menit.
2. Kecepatan rata rata
a) Kecepatan rata rata paling padat ke arah Tanjung Morawa ada pada
perjalanan jam 16.30 hari jumat, dengan Kecepatan Rata rata
mencapai 10,87 Km/ Jam.
b) Kecepatan rata rata paling padat ke arah Belawan ada pada perjalanan
jam 19.30 hari sabtu, dengan Kecepatan rata rata mencapai 18,70
c) Kecepatan rata rata paling padat ke arah Tembung ada pada
perjalanan jam 18.30 hari selasa, dengan Kecepatan rata rata
mencapai 8,54 Km/ Jam.
d) Kecepatan rata rata paling padat ke arah Tuntungan ada pada
perjalanan jam 18.30 hari jumat, dengan Kecepatan rata rata
mencapai menit 11,68 Km/ Jam.
e) Kecepatan rata rata paling padat ke arah Binjai ada pada perjalanan
jam 18.30 hari jumat, dengan Kecepatan rata rata mencapai 6,88 Km/
Jam .
V.2 Saran
a. Pemerintah yang terkait masalah lalu lintas hendaknya memperhatikan
kondisi jalan dan hal - hal yang mempengaruhui perjalanan lalu lintas
sehingga waktu di tempuh dalam satu jalan bisa lebih cepat.
b. Melihat banyaknya badan jalan yang di pakai untuk lahan parkir dan
pemberhetian angkutan umum sebaiknya pemerintah kota Medan
menertibkan angkutan umum ataupun mobil pribadi yang berhenti di sisi
jalan agar waktu perjalanan bisa berjalan dengan lancar.
c. Memanfaatkan lebar jalan sebaik - baiknya sehingga fungsi jalan dapat