• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Budaya dan Pengetahuan tentang Budaya (Pengaruh Promosi Budaya Sanggar Tari ―Sri Indera Ratu‖ Terhadap Pengetahuan Budaya Anak Muda Kota Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Promosi Budaya dan Pengetahuan tentang Budaya (Pengaruh Promosi Budaya Sanggar Tari ―Sri Indera Ratu‖ Terhadap Pengetahuan Budaya Anak Muda Kota Medan)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sebagai panduan peneliti dalam sebuah penelitian.

Adapun penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian berjudul Aktivitas Promosi Dalam Menarik Wisatawan Ke

Taman Budaya Sendawar Pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda

Dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kutai Barat oleh Rahmawaty

tahun 2014 Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Aktifitas Promosi

dalamMenarik Wisatawan ke Taman Budaya Sendawar pada Dinas

Kebudayaan,Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga (DISBUDPARPORA)

Kabupaten Kutai Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian

deskriptif kualitatif yangberusaha menggambarkan atau menjabarkan

obyek yang diteliti berdasarkanfakta di lapangan. Dengan menggunakan

informan sebagai sumber data, data-data yang disajikan menggunakan data

primer dan sekunder melalui wawancara,dokumen dari Kantor Dinas

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan Olahraga(DISBUDPARPORA)

Kabupaten Kutai Barat, buku-buku dan internet, kemudianteknik analisis

data yang digunakan adalah analisis data domain.Hasil penelitian

(2)

Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kutai Barat

dalammenarikwisatawan ke Taman Budaya Sendawar dengan

menggunakan elemen- elemen promosi seperti advertising, personal

selling, sales promotion, public relation publicity. Sasarannya adalah

masyarakat internal dan ekstenal kubar sebagai wisatawan (Sumber:

eJournal Ilmu Komunikasi, 2 (4), 2014 : 129-139 ISSN 0000-0000,

ejournal.ilkom.fisip-unmul.org).

2. Pelaksanaan Promosi Kepariwisataan Samosir Oleh Dinas Pariwisata, Seni

Dan Budaya Kabupaten Samosir oleh Yosua Manullang tahun 2015

Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Jurusan Ilmu Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaannya Promosi pariwisata

Samosir dilakukan oleh dinas pariwisata, kesenian dan Budaya Kabupaten

Samosir dalam meningkatkan jumlah wisatawan, hambatan Ditemui dan

umpan balik wisatawan tentang pelaksanaan promosi sudah selesai.

Penelitian ini menggunakan teori Yoeti (1996) untuk penjelasan mengenai

Pelaksanaan promosi pariwisata Samosir dilakukan oleh departemen

Pariwisata, kesenian dan kebudayaan Kabupaten Samosir dengan

menggunakan bauran promosi dikelompokkan dalam iklan, dukungan

penjualan dan hubungan masyarakat. Metode penelitian ini adalah

menggunakan analisis deskriptif kualitatif metode. Analisis penelitian ini

berdasarkan literatur, observasi dan Wawancara langsung dengan

informan yang menganggap mampu memberikan informasi Berkaitan

(3)

meningkat setiap tahunnya. Tidak terlepas dari upaya penerapan promosi

oleh Dinas Pariwisata, Kesenian dan Budaya Kabupaten Samosir dan

menjadi Barometer keberhasilan strategi pemasaran yang telah dilakukan.

3. Penelitian berjudul Strategi Promosi Wisata Pada Dinas Kebudayaan,

Pariwisata, Pemuda Dan Olah Raga Kabupaten Temanggung oleh Farida

Robithoh Widyasti tahun 2013Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan

pelaksanaan strategi promosi wisata; (2) mendeskripsikan faktor

pendukung strategi promosi wisata; (3) menganalisis hambatan strategi

promosi wisata; (4) mendeskripsikan langkah yang ditempuh untuk

mengatasi hambatan strategi promosi wisata. Penelitian ini dilaksanakan di

Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten

Temanggung. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Informan

penelitian utama adalah Kepala Bagian Pemasaran, informan pendukung

adalah kepala Seksi Pengembangan Obyek dan Sarana Wisata serta Kepala

Pembinaan Usaha dan Pemasaran Wisata. Pengumpulan data dilakukan

dengan observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data

dilakukan melalui tahap-tahap pengumpulan data, reduksi data, sajian data

dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan

triangulasi data yaitu triangulasi sumber data dan metode. Hasil penelitian

ini menyimpulkan bahwa; (1) pelaksanaan strategi promosi wisata sudah

berjalan baik, walupun belum sepenuhnya optimal; (2) pengembangan

wisata di Temanggung di dukung oleh program dinas terkait berupa

(4)

mempromosikan wisata menggunakan alat atau media promosi, seperti

media cetak, media elektronik, media promosi dan pameran wisata; (3)

pengembangan wisata di Temanggung ternyata memiliki beberapa

hambatan antara lain: obyek wisata belum ditata dan dikelola dengan baik,

alokasi anggaran dari pemerintah daerah yang masih terbatas, dan belum

adanya bagian khusus yang menangani masalah promosi wisata, misalnya

bagian public relations; (4) dinas terkait danpara stakeholder dunia

pariwisata menempuh beragam cara untuk mengatasi berbagai kendala

yang ditemui antara lain: mengoptimalkan sumber daya yang ada serta

menjalin kerjasama dengan pihak/instansi/lembaga lain untuk

mengembangkan pariwisata di Temanggung. Hal ini terbukti berhasil,

berdasarkan data yang ada tahun 2010 jumlah wisatawan 258.467. Tahun

2011mengalami kenaikan menjadi 314.963 orang.

2.2. Komunikasi Pemasaran

Kotler (2012) mendefenisikan pemasaran adalah ―Semua kegiatan yang

bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen

secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif‖.

Sedangkan defenisi lain menyebutkan bahwa ―pemasaran adalah proses sosial

yang dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

(5)

Menurut Kotler dan Keller (2012 :9), dikatakan bahwa pemasaran terbagi

atas 10 jenis entitas, yaitu :

1. Barang, yaitu barang-barang yang berbentuk fisik dan merupakan bagian

terbesar dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara.

2. Jasa, yaitu ketika suatu negara perekonomiannya semakin maju, maka

proporsi kegiatan yang ada terfokus pada produksi jasa. Banyak produksi

untuk pasar yang mengalami bauran antara barang dan jasa.

3. Pengayaan pengalaman, yaitu dengan memadukan antara beberapa produk

barang dan jasa, perusahaan dapat menciptakan, mempergelarkan dan

memasarkan pengayaan pengalaman.

4. Peristiwa, yaitu ketika pemasar dapat tanggap akan kebutuhan konsumen

untuk mempromosikan suatu peristiwa yang berkaitan dengan berupa

ulang tahun, pameran dagang atau pementasan.

5. Orang, yaitu perusahaan/individu yang bergerak di bidang konsultan

manajemen dan menjadi Humas (PR) dari konsumen itu.

6. Tempat, yaitu ketika sebuah perusahaan/ negara tanggap akan potensi yang

ada, dan berusaha mengembangkan sehingga potensi yang ada menjadi

sumber pemasukan bagi perusahaan atau negara tersebut. Para pemasar

yang bergerak di bidang ini mencakup spesialis di bidang pengembangan

ekonomi, agen real estate dan pariwisata.

7. Properti, yaitu hak kepemilikan tak berwujud baik itu berupa benda nyata

atau finansial. Properti diperjual belikan, dan menyebabkan timbulnya

(6)

8. Organisasi, yaitu bagaimana organisasi dapat secara aktif berusaha untuk

membangun citra kuat pada masyarakat, guna lebih memenangkan

persaingan yang ada. Hal ini membutuhkan pemasar yang tanggap

terhadap apa dan bagaimana membentuk citra publik atas barang dan jasa

yang dipasarkan.

9. Informasi, yaitu sesuatu yang dapat di produksi dan dipasarkan sebagai

suatu produk. Pada hakikatnya, informasi merupakan sesuatu yang di

produksi dan di distribusikan serta dapat dinikmati.

10.Gagasan, yaitu setiap penawaran pasar mencakup inti dari suatu gagasan

dasar dari pemasar, yang berusaha mencari apa yang menjadi kebutuhan

yang bisa dipenuhi‖.

Pemasaran yang baik melalui beberapa proses sederhana. Proses

komunikasi pemasaran secara sederhana digambarkan dalam model yang di

bawah ini, yaitu:

Gambar 2.1 : Proses Komunikasi Pemasaran

Sumber : William G. Nickles (dalam Purba, 2006)

PENJUAL PEMBELI

Mendengar-reaksi-respon-mendengarkan

Keinginan dan kebutuhan

Informasi

Persuasi

(7)

Bauran pemasaran merupakan salah satu elemen yang penting bagi strategi

pemasaran produk atau jasa. Bauran pemasaran perlu dilakukan untuk kemajuan

perusahaan dan dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Pemasar

menggunakan alat untuk mendapat tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran,

alat-alat itu selanjutnya membentuk suatu bauran pemasaran.

Bauran pemasaran menurut Kotler (2012), dikatakan bahwa ―bauran

pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran‖. Variabel bauran

pemasaran menurut Lupiyoadi. Unsur-unsur bauran pemasaran dikelompokan

menjadi 7P yakni product, price, promotion, place, people, process dan customer

service (Lupiyoadi, 2014). Penjelasan mengenai unsur-unsur bauran pemasaran

dapat dilihat di bawah ini:

1. Produk (product):Produk atau Jasa merupakan segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari dibeli,

digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler, 2012).

2. Harga (price): merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk

barang atau jasa) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan

(Tjiptono, 2011). Keputusan penentuan harga juga sedemikian penting

dalam menentukan seberapa jauh sebuah layanan jasa dinilai oleh

konsumen dan juga dalam proses pemasaran produk jasa. Penentuan

harga produk barang/jasa memiliki beberapa tujuan. Tujuan dari

penetapan harga, antara lain: (a) Bertahan merupakan suatu usaha untuk

(8)

sedang mengalami kondisi yang tidak menguntungkan. Usaha ini demi

kelangsungan hidup perusahaan; (b) Memaksimalisasi Keuntungan,

penetapan harga untuk memastikan maksimalisasi profitabilitas dalam

periode tertentu; (c) Maksimilisasi Penjualan penetapan harga untuk

membangun pangsa pasar, Dengan melakukan penjualan dengan merugi

pada awalnya dalam upaya merebut pangsa pasar yang tinggi; (d) Gengsi

(prestise). Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memposisikan

jasa perusahaan tersebut sebagai jasa yang eksklusif; (e) Return On

Investmen (ROI), penetapan harga didasarkan pada pencapaian return on

investment (ROI) yang diinginkan.

3. Tempat/Saluran Distribusi (Place): merupakan gabungan antara lokasi

dan keputusan atas saluran distribusi. Pentingnya lokasi untuk jasa

tergantung pada jenis dan tingkat interaksi yang terjadi. Interaksi antara

penyedia jasa dengan pelanggan tersebut terdiri atas pelanggan

mendatangi penyedia jasa, penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau

penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh.

Saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang melakukan

semua kegiatan atau fungsi yang digunakan untuk menyalurkan produk

dan status pemilikannya dari produksi ke pelanggan (Kotler, 2012).

4. Promosi (promotion): Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi

pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar

sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli

(9)

bersangkutan(Tjiptono, 2011).

5. Orang (People): Orang merupakan unsur yang sangat penting dalam

pemasaran. Setiap organisasi jasa harus jelas menentukan apa yang

diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan.‖.

6. Proses (Process): Proses merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan

untuk memasarkan produk barang atau jasa kepada calon pelanggan.

Proses juga merupakan semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran

aktivitas dengan mana jasa disampaikan merupakan sistem penyajian atas

operasi jasa.

7. Layanan kepada Pelanggan (Customer Service) adalah dapat diartikan

sebagi kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan

(Tjiptono,2011).

2.3. Promosi

Promosi merupakan segala sesuatu metode untuk mengkomunikasikan

keunggulan, manfaat produk tertentu kepada pelanggan potensial dan aktual

disebut promosi. Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan,

mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang

perusahaan dan bauran pemasaranya.

Terdapat beberapa bauran promosi yang perlu penting untuk diperhatikan

oleh perusahaan untuk memasarkan produknya ke pasar. Promosi pada

hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau

(10)

menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang

bersangkutan (Tjiptono, 2011). Metode promosi terdiri atas aktivitas periklanan

(advertising), penjualan langsung (personal selling), informasi dari mulut ke

mulut (word of mouth), dan pemasaran langsung (direct marketing). Model

bauran promosi secara sederhana dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.2Bauran Promosi

Sumber : William G. Nickels (1984), Marketing Communication and Promotion.

Penjelasan mengenai bauran promosi dapat kita ketahui melalui penjelasan

di bawah ini:

a. Advertising (Iklan): merupakan salah satu bentuk dari komunikasi

impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh

perusahaan baik yang memproduksi barang atau jasa. Konsumen

diharapkan dapat tertarik terhadap produk yang ditawarkan mau membeli

dan menggunakan produk yang ditawarkan. Agar iklan berhasil

merangsang tindakan pembeli, terdapat beberapa proses yang dilalui oleh

konsumen. Proses ini secara teroritis disebut teori AIDDA. Konsep

(11)

komunikasi yang dinamakan AIDDA, singkatan dari attention

(perhatian), interest (minat), desire (hasrat), decision (keputusan) dan

action (kegiatan). AIDDA itu sering juga disebut A-A Procedure, yang

maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus

dibangkitkan attention (Effendi, 2012). Lebih lengkap teori ini dapat

dijabarkan sebagai berikut:

- Attention (Perhatian) : yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan

keingintahuan, mencari tahu tentang sesuatu yang dilihatnya.

- Interest (Minat) : pada fase ini komunikator berusaha untuk

membangkitkan minat para pembaca untuk memesan dan

pendekatan yang dilakukan dalam menarik minat calon pembeli

adalah dengan menawarkan barang atau jasa tersebut dengan

semenarik mungkin.

- Desire (Hasrat) : adalah fase dimana keinginan dan minat sudah

timbul maka akan ada kemungkinan yang timbul dari calon

pembaca untuk bertanya atau mencari tahu tentang produk yang

ditawarkan, dan ini adalah kesempatan bagi pihak komunikator

untuk mengajukan kalimat yang sugestif agar calon pembeli

terkesan.

- Decision (Keputusan) : adalah fase dimana calon pembeli sudah

merasa yakin akan keputusannya, apakah ia akhirnya akan

bertindak menolak atau menerima produk yang ditawarkan.

- Action (Tindakan) : adalah fase dimana calon pembeli secara nyata

menerima dalam artian jadi memesan produk yang ditawarkan atau

(12)

b. Personal selling (Penjualan Personal).

Personal selling adalah komunikasi dua arah dan bersifat pribadi

antara personal antara wiraniaga pelanggan-pelanggan individu baik secara

tatap muka (face to face), melalui telepon, melalui maupun dengan cara

yang lainnya (Kotler, 2014). Personal selling mempunyai keunggulan

tersendiri dibandingkan dengan bentuk promosi lain, tenaga penjual dapat

menyesuaikan penawaran mereka kepada para nasabah, sehingga para

nasabah merasa diajak berkomunikasi dan diberikan kesempataan untuk

tawar-menawar baik mengenai harga, maupun jasa dan jangka

waktunya.Tahap-tahap dalam personal selling menurut Kotler (2012)

adalah: (1) Prospecting and Qualifying; (2) Pre Approach; (3) Approach;

(4) Presentation and Demonstration; (5)Overcoming Objection; (6)

Closing; (7)Follow Up and Maintenance.

c. Word of Mouth (Informasi Dari Mulut ke Mulut)

Word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa

rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa word of mouth merupakan komunikasi

yang dilakukan oleh konsumen yang telah melakukan pembelian dan

menceritakan pengalamanya tentang produk atau jasa tersebut kepada

orang lain sehingga secara tidak langsung konsumen tersebut telah

melakukan promosi yang dapat menarik minat konsumen lain yang

medengarkan pembicaraan tersebut (Lupiyoadi, 2014: 238).

d. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)

Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran yang

menggunakan suatu media iklan atau lebih guna mendapatkan respons

(13)

2.4. Budaya

Soemardjan dan Soemardi (dalam Soekanto, 2007) merumuskan,

kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya

masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan

jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai

alam sekitarnya agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk keperluan

masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat (2002) mengatakan, bahwa menurut ilmu

antropologi kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil

karyamanusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri

manusia dengan belajar. Dia membagi kebudayaan atas 7 unsur: sistem religi,

sistem, organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem mata pencaharian

hidup, sistem teknologi dan peralatan bahasa dan kesenian. Semua unsur budaya

tersebut terwujud dalam bentuk sistem budaya/adat-istiadat (kompleks budaya,

tema budaya, gagasan), sistem sosial (aktivitas sosial, kompleks sosial, pola

sosial, tindakan), dan unsur-unsur kebudayaan fisik (benda kebudayaan). Adapun

model unsur kebudayaan ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

(14)

1. Sistem Religi meliputi kepercayaan, nilai, pandangan hidup,

komunikasikeagamaan dan upacara keagamaan.

2. Sistem Organisasi dan Kemasyarakatan meliputi: kekerabatan, organisasi

politik, norma atau hukum, perkawinan, kenegaraan, kesatuan hidup dan

perkumpulan. Sistem organisasi adalah bagian kebudayaan yang berisikan

semuayang telah dipelajari yang memungkinkan bagi manusia

mengkoordinasikanperilakunya secara efektif dengan

tindakan-tindakan-tindakan orang lain

3. Sistem Pengetahuanbahwa pengetahuan budayaitu bukanlah sesuatu yang

bisa kelihatan secara nyata, melainkan tersembunyi daripandangan, namun

memainkan peranan yang sangat penting bagi manusia dalammenentukan

perilakunya. Pengetahuan budaya yang diformulasikan dengan

beragamungkapan tradisional itu sekaligus juga merupakan gambaran dari

nilai - nilai budayayang mereka hayati.

4. Sistem Mata Pencaharian Hidup. Sistem mata pencaharian hidup

merupakan produk dari manusia sebagai homo economicus yang

mejadikan kehidupan manusia terus meningkat. Dalam tingkatsebagai food

gathering, kehidupan manusia sama dengan hewan. Tetapi dalamtingkat

food producing terjadi kemajuan yang pesat. Setelah bercocok

tanam,kemudian beternak yang terus meningkat (rising demand) yang

kadang-kadangserakah. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem

ekonomi meliputi jenis pekerjaandan penghasilan (Koentrajaningrat,

(15)

5. Sistem Teknologi dan Peralatan. Teknologi dan peralatan kesehatan adalah

sarana prasarana yang diperlukanuntuk hidup

6. Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia

untuksaling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan,

ataupun gerakan(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud

hati atau kemauan kepadalawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa,

manusia dapat menyesuaikan diridengan adat istiadat, tingkah laku, tata

krama masyarakat, dan sekaligus mudahmembaurkan dirinya dengan

segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapafungsi yang dapat

dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi Bahasa secara

umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat

untukmengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa

secara khususadalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan

sehari-hari, mewujudkan seni(sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan

untuk mengeksploitasi ilmupengetahuan dan teknologi (Koentrajaningrat,

2002).

7. Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari

ekspresihasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata

ataupun telinga. Sebagaimakhluk yang mempunyai cita rasa tinggi,

manusia menghasilkan berbagai corakkesenian mulai dari yang sederhana

hingga perwujudan kesenian yang kompleks.Kesenian yang meliputi: seni

patung/pahat, seni rupa, seni gerak, lukis, gambar, rias,vocal, musik/seni

(16)

Sehingga dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah

sesuatuyang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau

gagasanyang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari kebudayaan bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah

benda-bendayang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan

hidup, organisasisosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan

untuk membantu umatmanusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.4.1. Budaya Melayu

Pada penelitian ini peneliti berfokus pada budaya Melayu khususnya yang

berkaitan dengan unsur kesenian di dalam unsur kebudayaan. Unsur kesenian

yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kesenian tari, walaupun juga

menyinggung unsur Bahasa, pakaian serta kesenian teater, pantun, vocal, dll.

Etnik Melayu adalah salah satu kelompok etnik yang terdapat di Propinsi

Sumatera Utara. Etnik Melayu Sumatera Utara merasa memiliki satu kebudayaan

dengan etnik Melayu di berbagai kawasan, seperti di Riau, Jambi,Lampung,

Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan, dan lainnya. Begitu juga orang

Melayu diSemenanjung Malaysia, Sabah, Serawak, Pattani, Kamboka, Srilanka,

Madagaskar, dan lain-lainnya.

Orang Melayu di Sumatera Utara memiliki ciri-ciri khas kebudayaan,

seperti sistem kekerabatan yangmenggunakan unsur impal, seni sinandong,

dedeng, tari serampang dua belas, dan lain-lainnya.Namun ada juga berbagai

(17)

adat-istiadatperkawinan, seni zapin, bahasa Melayu, upacara-upacara tradisional, dan

lain-lainnya.

Menurut Ismail Hussein (1994) kata Melayu merupakan istilah yang

meluas dan agak kabur.Istilahini maknanya merangkumi suku bangsa serumpun di

Nusantara yang pada zaman dahulu dikenali oleh orang-orang Eropa sebagai

bahasa dan suku bangsa dalam perdagangan dan perniagaan.Masyarakat Melayu

adalah orang-orang yang terkenal dan mahir dalam ilmu pelayaran dan

turutterlibat dalam aktivitas perdagangan dan pertukaran barang dan kesenian dari

pelbagai wilayah dunia.

Istilah Melayu, maknanya selalu merujuk kepada Kepulauan Melayu yang

mencakupkepulauan di Asia Tenggara. Perkataan ini juga bermakna sebagai etnik

atau orang Melayu Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu dan tempat-tempat

lain yang menggunakan bahasa Melayu (Salazar, 1989). Melayu juga selalu

dihubungkan dengan kepulauan Melayu yang merangkumi kepulauan Asia

Tenggara dan ditafsirkan menurut tempat dan kawasan yang berbeda seperti

Sumatera.

Ia dikaitkandengan masyarakat yang tinggal berhampiran dengan

Palembang; dan di Borneo (Kalimantan) pulaperkataan Melayu dikaitkan dengan

masyarakat yang beragama Islam—sementara di SemenanjungMalaysia arti

Melayu dikaitkan dengan orang yang berkulit coklat atau sawo matang

(Bellwood1985). Istilah Melayu berasal dari bahasa Sanskerta yang dikenal

sebagai Malaya, yaitu sebuahkawasan yang dikenali sebagai daratan yang

(18)

Kelompok ras Melayu dapat digolongkan kepada kumpulan Melayu

Polinesia atau ras berkulit coklat yang mendiami Gugusan Kepuluan Melayu,

Polinesia, dan Madagaskar. Gathercole(1983) seorang pakar antropologi Inggeris

telah melihat bukti-bukti arkeologi, linguistik dan etnologi, yang menunjukkan

bahwa bangsa Melayu-Polinesia ialah golongan pelaut yang pernah

menguasaikawasan perairan Pasifik dan Hindia. Ia menggambarkan bahwa ras

Melayu-Polinesia sebagaikelompok penjajah yang dominan pada suatu masa

dahulu, yang meliputi kawasan yang luas disebelah barat hingga ke Madagaskar,

di sebelah timur hingga ke Kepulauan Easter, di sebelah utarahingga ke Hawaii

dan di sebelah selatan hingga ke Selandia Baru.

Adapun unsur budaya Melayu yang menjadi fokus masalah dalam

penelitian ini antara lain:

1. Unsur Tari. Tari adalah salah satu media ungkap seni, yang

mengekspresikan budaya masyarakatnya. Dalam tari terdapat dimensi

ruang, waktu, dan tenaga. Tari adalah ekspresi semangat manusia yang

berdasarkan kepada gerak-geri yang menarik—boleh sebagai mimesis

gerakan alam sekitar (flora dan fauna), atau juga gerakan yang berasal dari

jiwa seniman penarinya. Perkembangan tari sering didasari oleh faktor

akulturasi karana pengaruh budaya luar atau juga oleh faktor inovasi

sebagai kreatifitas dari budaya itu sendiri. Demikian juga yang terjadi para

tari dalam kebudayaan Melayu. Klasifikasi tari dalam kebudayaan Melayu

(1) Tari-tarian Melayu yangmengekspresikan kegiatan yang berhubungan

dengan pertanian; (2) Tari-tarian Melayu yang mengekspresikan

kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan nelayan; (3) Tari-tarianyang

(19)

berkaitandengan kegiatan agama Islam; (5) Tari-tarian yang berkaitan

dengan kekebalan; (6) Tari-tarian yangfungsi utamanya hiburan, dan

mengadopsi berbagai unsur budaya, Seperti Barat, Timur Tengah, India,

China, dan lain-lain; (7) Tari yang berkaitan dengan olah raga (8)

tarian yang berkaitan dengan upacara perkawinan atau khitanan; (9)

Tari-tarian dalam teater Melayu; (10) Tari-Tari-tarian garapan baru, yaitu

tari-tariyang diciptakan oleh para pencipta tari Melayu pada masa-masa lebih

akhir dalam sejarah tariMelayu yang berdasarkan kepada perbendaharaan

tari tradisional,

2. Unsur Kebangsawanan. Dalam kebudayaan Melayu, tingkatan golongan

bangsawan itu adalah sebagai berikut: (a)Tengku; (b) Syaid; (c) Raja; (d)

Wan; (e) Datuk; (f) Daeng; (g) Kaja; (h) Encik danTuan

3. Terminologi kekerabatan lainnya untuk saling menyapa adalah sebagai

berikut: (1) ayah,(2) mak (emak, asal katanya mbai); (3) abang (abah); (5)

akak (kakak); (6) uwak, dari kata tua,yaitu saudara ayah atau mak yang

lebih tua umurnya; (7) uda, dari kata muda, yaitu saudara ayahatau mak

yang lebih muda umurnya; (8) uwak ulung, uwak sulung, saudara ayah

atau mak yangpertama baik laki-laki atau perempuan; (9) uwak ngah,

uwak tengah, saudara ayah atau emakyang kedua baik laki-laki atau

perempuan; (10) uwak alang atau uwak galang (benteng), saudaraayah

atau mak yang ketiga baik laki-laki atau perempuan; (11) uwak utih, uwak

putih, saudara ayahatau mak yang keempat baik laki-laki atau perempuan;

(12) uwak andak, wak pandak, saudaraayah atau mak yang kelima baik

laki-laki atau perempuan; (13) uwak uda, wak muda, saudara ayahatau

(20)

bungsu, saudara ayahatau mak yang ketujuh baik laki-laki atau

perempuan; (15) wak ulung cik, saudara ayah atau makyang kedelapan

baik laki-laki atau perempuan; dilanjutkan ke uwak ngah cik, uwak alang

cik, danseterusnya. Jika anak yang dimaksud adalah maka dari andak

misalnya, maka panggilan pada nomor8 sampai 11 tetap uwak, dan nomor

11 dan seterusnya ke bawah disebut dengan: (1) ayah uda, (2)ayah ucu, (3)

ayah ulung cik, (4) ayah ngah cik, (5) ayah alang cik, dan seterusnya.

4. Unsur pakaian: pakaian khas yang digunakan suku Melayu kain songket

Melayu.

5. Unsur Bahasa: Bahasa yang digunkanan adalah Bahasa Melayu

2.5. Model Teoritis

Adapun model teoritis dalam penelitian ini adalah:

(21)

2.6. Operasional Variabel dan Defenisi Operasional

Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (Promosi Budaya Himpunan Budaya Sri Indera

Ratu):

1.1.Advertising (Iklan): merupakan salah satu bentuk dari komunikasi

impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh

perusahaan baik yang memproduksi barang atau jasa.

1.2.Personal selling adalah komunikasi dua arah dan bersifat pribadi

antara personal antara wiraniaga pelanggan-pelanggan individu baik

secara tatap muka (face to face), melalui telepon, melalui maupun

dengan cara yang lainnya (Kotler, 2014).

1.3.Word of mouth adalah suatu bentuk promosi yang berupa

rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu

produk.

1.4.Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran yang

menggunakan suatu media iklan atau lebih guna mendapatkan

respons dan/ atau transaksi yang bisa diukur disuatu lokasi (Saladin,

2004).

2. Variabel Dependen (Pengetahuan Budaya Melayu Anak Muda Kota

Medan), yaitu:

2.1.Unsur Tari

- Tari-tarian Melayu yang mengekspresikan kegiatan yang

berhubungan dengan pertanian, contohnya tari Ahoi (mengirik

(22)

- Tarian Mulaka Ngerbah (menebang hutan), Mulaka Nuka

(menanam benih padi ke lahan pertanian) danlainnya.

- Tari-tarian Melayu yang mengekspresikan kegiatan-kegiatan yang

berhubungan dengannelayan, contohnya tari Lukah

Menari(mempergunakan properti jala untuk menangkap ikan),

TariJala (membuat jala), Gubang (tarian yang mengekspresikan

nelayan yang memohon kepada Tuhan. Tari agar angin diturunkan

supaya mereka dapat berlayar kembali, pada saat mengalami mati

angin dilautan), Mak Dayu (tarian yang mengekspresikan

hubungan nelayan dengan kehidupan ikan-ikan dilaut), tari Belian

(tari pengobatan dalam budaya masyarakat nelayan) dan lainnya

- Tari-tarianyang menirukan atau mimesis kegiatan alam sekitar,

misalnya Ula-ula Lembing (menirukangerakan-gerakan ular), Tari

Pelanduk (menirukan gerak pelanduk).

- Tari-tarian yang berkaitan dengan kegiatan agama Islam,

contohnya hadrah (puji-pujian terhadap Allah dan Nabi-nabi),

zapin(tarian yang diserab dari Arab dengan pengutamaan pada

gerakan kaki); rodat, adalah tarian yangmengungkapkan ajaran

agama Islam. Rodat dipercayai dibawa oleh para pedagang dari

Sambas danPontianak ke istana Trengganu dan Sumatera Utara

dan selalu dipertunjukkan waktu perayaan istanakerajaan.

- Tari-tarian yang berkaitan dengan kekebalan contohnya Dabus.

- Tari-tarian yangfungsi utamanya hiburan, dan mengadopsi

berbagai unsur budaya, Seperti Barat, Timur Tengah,India, China,

(23)

terdiri dari senandung, mak inang dan lagu dua, ditambah berbagai

unsur tari etnik Nusantara dan Barat,termasuk juga tari-tari yang

dikembangkan dari genre ronggeng/joget seperti Mak Inang Pulau

Kampai, Melenggok, Lenggang Patah Sembilan, Lenggok Mak

Inang, Pertunjukan, CampakBunga, Anak Kala, Cek Minah

Sayang, Makan Sireh, Dondang Sayang, Gunung Banang,

SapuTangan, Asli Selendang, Tari Lilin, Tudung Periuk, dan yang

paling populer adalah Tari Serampang Dua Belas.

- Tari yang berkaitan dengan olah raga, misalnya pencak silat atau

tari silat dan lintau.

- Tari-tarian yang berkaitan dengan upacara perkawinan atau

khitanan, yaitu tariinai (disebut juga tari piring atau lilin). Tari ini

juga dipersembahkan di istana raja-raja Melayu diSumatera Utara

pada saat golongan bangsawan berkhatam Al-Quran.

- Tari-tarian dalam teater Melayu, seperti dalam makyong dan

mendu dan lainnya.

- Tari-tarian garapan baru, yaitu tari-tariyang diciptakan oleh para

pencipta tari Melayu pada masa-masa lebih akhir dalam sejarah

tariMelayu yang berdasarkan kepada perbendaharaan tari

tradisional, misalnya tari: Ulah RentakAngguk Terbina, Zapin

Mak Inang, Zapin Menjelang Maghrib, Zapin Deli, Zapin Serdang,

DaunSemalu, Rentak Semenda, Ceracap, Lenggang Mak Inang,

Senandung Mak Iinang, Tampi, MakInang Selendang, Zapin Kasih

(24)

2.2.Unsur Kebangsawanan, antara lain:

- Tengku (di Riau disebut juga Tengku Syaid) adalah pemimpin

atau guru--baik dalam agama, akhlak,maupun adat-istiadat.

- Syaid, adalah golongan orang-orang keturunan Arab dan dianggap

sebagaizuriat dari Nabi Muhammad.

- Raja,yaitu gelar kebangsawanan yang dibawa dari Inderagiri

(Siak), ataupun anak bangsawan daridaerah Labuhan Batu: Bilah,

Panai, dan Kota Pinang. Pengertian raja di daerah Melayu

tersebutadalah sebagai gelar yang diturunkan secara genealogis,

bukan seperti yang diberikan olehBelanda. Oleh pihak penjajah

Belanda, gelar raja itu diberikan baik mereka yang

mempunyaiwilayah pemerintahan hukum yang luas ataupun hanya

mengepalai sebuah kampung kecil saja.

- Wan. Jika seorang wanita Melayu bergelar Tengku kawin dengan

seorang yang bukan Tengku, dengan seseorang dari golongan

bangsawan lain atau masyarakat awam, maka anak-anaknya

berhak memakai gelar wan. Anak lelaki keturunan mereka

seterusnya dapat memakai gelar ini, sedangkan yang wanita

tergantung dengan siapa dia menikah. Jika martabat suaminya

lebih rendah dari wan, maka gelar ini berubah untuk anaknya,

menuruti gelar suaminya--dan hilang jika kawin dengan orang

kebanyakan.

- Datuk. Terminologi kebangsawanan datuk ini, awalnya berasal

(25)

Wakil Sultan Aceh di Deli. Gelar ini diberikan kepada seseorang

yang mempunyai kekuasaan daerah pemerintahan otonomi yang

dibatasi oleh dua aliran sungai. Batas-batas ini disebut dengan

kedatuan atau kejeruan. Anak-anak lelaki dari datuk dapat

menyandang gelar datuk pula. Sultan atau raja dapat pula

memberikan gelar datuk kepada seseorang yang dianggap berjasa

untuk kerajaan dan bangsanya. Di Malaysia gelar datuk diperoleh

oleh orang-orang yang dianggap berjasa dalam pengembangan

budaya Malaysia. Kemudian tingkatandatuk lainnya adalah datuk

seri.

- Daeng, merupakan keturunan bangsawan daripada masyarakat

Bugis dari Sulawesi. Seperti diketahui bahwamasyarakat Bugis

banyak yang menetap di kawasan Melayu dan menjadi bagian dari

etnik Melayu

- Kaja. Gelar ini dipergunakan oleh anak-anak wanita seorang

datuk.

- Encik dan Tuan adalah sebuah terminologi untuk memberikan

penghormatan kepada seseorang, lelaki atauwanita, yang

mempunyai kelebihan-kelebihan tertentu dalam berbagai bidang

sosial dan budayaseperti: kesenian, dagang, bahasa, agama, dan

lainnya. Panggilan itu bisa diucapkan oleh sultan,raja, bangsawan,

atau masyarakat kebanyakan.

2.3.Unsur Kekerabatan: (1) ayah, (2) mak (emak, asal katanya mbai); (3)

(26)

atau mak yang lebih tua umurnya; (7) uda, dari kata muda, yaitu saudara

ayah atau mak yang lebih muda umurnya; (8) uwak ulung, uwak sulung,

saudara ayah atau mak yang pertama baik laki-laki atau perempuan; (9)

uwak ngah, uwak tengah, saudara ayah atau emak yang kedua baik

laki-laki atau perempuan; (10) uwak alang atau uwak galang (benteng),

saudara ayah atau mak yang ketiga baik laki-laki atau perempuan; (11)

uwak utih, uwak putih, saudara ayah atau mak yang keempat baik

laki-laki atau perempuan; (12) uwak andak, wak pandak, saudara ayah atau

mak yang kelima baik laki-laki atau perempuan; (13) uwak uda, wak

muda, saudara ayah atau mak yang keenam baik laki-laki atau perempuan;

(14) uwak ucu, wak bungsu, saudara ayah atau mak yang ketujuh baik

laki-laki atau perempuan; (15) wak ulung cik, saudara ayah atau mak yang

kedelapan baik laki-laki atau perempuan; dilanjutkan ke uwak ngah cik,

uwak alang cik, dan seterusnya. Jika anak yang dimaksud adalah maka

dari andak misalnya, maka panggilan pada nomor 8 sampai 11 tetap

uwak, dan nomor 11 dan seterusnya ke bawah disebut dengan: (1) ayah

uda, (2) ayah ucu, (3) ayah ulung cik, (4) ayah ngah cik, (5) ayah alang

cik, dan seterusnya.

2.4.Unsur Pakaian:pakaian khas yang digunakan suku Melayu kain songket

Melayu.

2.5.Unsur Bahasa:Bahasa yang digunkanan adalah Bahasa Melayu

3. Variabel Antara (Variabel Z): Karakteristik Responden

- Usia Responden

(27)

- Suku

- Tingkat Pendidikan

- Tingkat Penghasilan

- Pekerjaan

Gambar

Gambar 2.1 : Proses Komunikasi Pemasaran
Gambar 2.2Bauran Promosi
Gambar 2.3 Unsur Kebudayaan
Gambar 2.4 Model Teoritis

Referensi

Dokumen terkait

Pembayaran dividen yang tinggi oleh perusahaan dianggap bahwa perusahaan mempunyai prospek keuntungan yang baik sehingga dapat memberikan informasi yang positif

UDP digunakan pada VoIP karena pada pengiriman aliran suara yang berlangsung terus menerus lebih mementingkan kecepatan pengiriman data agar tiba di tujuan tanpa memperhatikan

1) Data tentang bagaimana prestasi belajar siswa kelas I sampai kelas V yang mengikuti tahfizhul quran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Muning Baru tahun ajar 2015/2016. 2)

Panitia Pengadaan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi sebagai

(2) Dalam Siklus II aktivitas tindakan meningkatkan aktivitas belajar menulis teks mnolog berbentuk descriptive/ procedure melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif

Tujuan Umum disusunnya laporan ini adalah untuk menyusun Laporan Praktek Kerja dan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir pada Program Studi

Khairul Munadi Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro (SNETE) 2013, Banda Aceh,. 26-27 Agustus 2013

punggungku. "lya,  selain  Itu  aku  juga  memang  nggak  suka  mellhat  si.. Titik dandan seperti kita tampangnya nggak, Bo! Sudah nggak cantik, pendek, hidung