• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hukum Terhadap Tanggung Jawab Penilai Kerugian Asuransi Dalam Industri Asuransi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Hukum Terhadap Tanggung Jawab Penilai Kerugian Asuransi Dalam Industri Asuransi di Indonesia Berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2014"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

3

ABSTRAK

ANALISIS HUKUM TERHADAP TANGGUNG JAWAB PENILAI KERUGIAN ASURANSI DALAM INDUSTRI ASURANSI

DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2014

Deny Gunawan F *)

Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum **) Tri Murti Lubis, SH, M.H ***)

Kebutuhan akan jasa perasuransian makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana financial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Adapun permasalahan dalam penelitian ini pengaturan hukum asuransi di Indonesia. Penilai kerugian asuransi dalam industri asuransi di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 dan penilai kerugian asuransi dalam industri asuransi Indonesia kepada pihak ketiga.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian yuridis normatif. Sifat dari penelitian ini adalah penelitian hukum deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Alat pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan (library research).

Pengaturan usaha perasuransian dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian terdiri dari 18 (delapan belas) bab dan 92 (Sembilan puluh dua) pasal. Penilai kerugian asuransi dalam industri asuransi di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014, yaitu usaha jasa penilaian klaim dan/atau jasa konsultasi atas objek asuransi.Penilai kerugian asuransi dalam industri asuransi Indonesia kepada pihak ketiga setelah pemenuhan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2), UU No. 40 Tahun 2014 kelebihan Dana Asuransi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga selain Pemegang Polis, Tertanggung, atau pihak lain yang berhak atas manfaat asurans

Kata Kunci : Tanggung Jawab Penilai Kerugian Asuransi, Industri Asuransi

* Mahasiswa FH USU ** Dosen Pembimbing 1 *** Dosen Pembimbing 2

Referensi

Dokumen terkait

Kedua, direksi anak perusahaan yang meminjamkan uang bertanggung jawab secara renteng atas kerugian dan utang anak perusahaan karena tidak memiliki itikad baik

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UUPT), yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas (selanjutnya

Zainun Irawan : Tanggung Jawab PT (Persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja Terhadap Kerugian Jasa…, 2003 USU Repository © 2008... Zainun Irawan : Tanggung Jawab PT (Persero)

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kedudukan pemegang polis pada perusahaan asuransi yang pailit berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014

Masih ada beberapa pembayarn klaim yang belum terpenuhi tidak sesuai dengan Pasal 251 KUHD.Upaya penyelesaiannya dengan mengahadapi masalah diatas yaitu agen harus

Bapak Nursiwan menjelaskan terkait dengan tanggung jawab pialang asuransi bahwa tanggung jawab pialang asuransi bertindak sebagai wakil dari pihak tertanggung sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian juga memberikan defenisi dari asuransi yaitu perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis,

Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta yang menangani otoritas dan wewenang untuk menyelesaikan klaim asuransi pengakutan barang di laut ( Marine Cargo ), sehingga dapat