• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK ANALISIS KOLOM LANGSING TUBULAR KOMPOSIT BAJA-BETON YANG DIBEBANI SECARA EKSENTRIS. Oleh Luhut M. Gultom NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK ANALISIS KOLOM LANGSING TUBULAR KOMPOSIT BAJA-BETON YANG DIBEBANI SECARA EKSENTRIS. Oleh Luhut M. Gultom NIM :"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ABSTRAK

ANALISIS KOLOM LANGSING TUBULAR KOMPOSIT BAJA-BETON YANG DIBEBANI SECARA EKSENTRIS

Oleh

Luhut M. Gultom NIM : 25003009

Tesis ini berisikan pengembangan model numerik dengan cara analisis serat berdasarkan model konstitutif terbaru untuk kolom tabung baja yang diisi beton (untuk selanjutnya disebut kolom CFT) hasil kerjasama penelitian kegempaan Amerika Serikat – Jepang tahap kelima, untuk menganalisis prilaku kolom CFT langsing yang direpresentasikan melalui hubungan beban-lendutan, momen-kurvatur dan diagram interaksi.

Hasil analisis serat kemudian di verifikasi terhadap beberapa pengujian kolom CFT langsing yang pernah beberapa peneliti dan penulis lakukan, dan didapat hasil verifikasi yang cukup aman dan akurat.

Studi parametrik kemudian dilakukan untuk mengetahui pengaruh kelangsingan kolom, eksentrisitas beban, mutu tabung baja dan mutu silinder beton terhadap prilaku kolom CFT langsing, serta studi perbandingan untuk mengetahui prilaku kolom CFT penampang lingkaran dan penampang bujursangkar.

Beberapa kesimpulan dan saran yang berguna didapat dari penelitian ini.

Kata-kata kunci : Kolom CFT langsing, Beban batas stabilitas, Daktilitas perpindahan, Daktilitas kurvatur.

(4)

ABSTRACT

ANALYSIS OF ECCENTRICALLY LOADED CONCRETE-FILLED STEEL TUBULAR SLENDER COLUMNS

By

Luhut M. Gultom NIM : 25003009

This thesis describes of developing numerical model which use fiber analysis method based on new constitutive models for Concrete-Filled Steel Tubular Columns (for next is called CFT Columns) resulting from phase V of the United States-Japan cooperative earthquake research program to analyses the behavior of slender CFT columns which is represented by load-deflection behavior, moment-curvature and interaction diagram.

The results from the fiber analysis of slender CFT column specimens compare favorably with the experimental results from previous test which conducted by various researchers and authors.

A parametric study is then undertaken to consider the effects of column slenderness, load eccentricity, grade of steel tube and grade of concrete cylinder on the behavior of slender CFT column, and comparative study to compare the behavior of circular section with square section of slender CFT column.

Several conclusions and suggestions have been established in this study.

Keywords : Slender CFT column, Stability ultimate load, Displacement ductility, Curvature ductility

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK i

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS iv

HALAMAN PERUNTUKKAN v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH xv

DAFTAR NOTASI xvi

Bab I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan Penelitian 3

1.3. Pembatasan Masalah 3

1.4. Metode Pemecahan Masalah 3

1.5. Sistematika Penulisan 4

Bab II STUDI LITERATUR 6

2.1. Pengertian Kolom Komposit 6

2.2. Sifat-Sifat Material Beton Mutu Tinggi 7

2.3. Sifat-Sifat Material Baja 9

2.4. Model Konstitutif 10

2.4.1. Model Konstitutif Beton 11

2.4.2. Model Konstitutif Tabung Baja 14

2.5. Jenis-Jenis Kolom Komposit 15

2.6. Kelompok Kolom Komposit 18

2.7. Rasio Kelangsingan Kolom Komposit 21

(6)

Halaman

2.8. Keruntuhan Kolom Komposit 22

2.8.1. Keruntuhan Akibat Kegagalan Material 23 2.8.2. Keruntuhan Akibat Stabilitas 25

2.9. Beban Kritis 27

2.10. Prilaku Kolom Komposit 29

Bab III PENGEMBANGAN MODEL NUMERIK 32

3.1. Model Numerik 32

3.2. Analisis Penampang 32

3.2.1. Hubungan Konstitutif Beton 32 3.2.1.1. Model Konstitutif Beton Tomii dan Sakino 33 3.2.1.2. Model Konstitutif Beton Fujimoto, Mukai, Nishiyama dan Sakino 34

3.2.2. Hubungan Konstitutif Baja 36

3.2.2.1. Model Konstitutif Baja Elastis-Plastis 36 3.2.2.2. Model Konstitutif Baja Fujimoto, Mukai, Nishiyama dan Sakino 36

3.3. Analisis Global 40

3.3.1. Asumsi Yang Digunakan Pada Model Numerik 41

3.3.2. Metode Analisis 42

3.4. Verifikasi Program 43

3.4.1. Verifikasi Program Terhadap Perhitungan Manual 43 3.4.2. Verifikasi Program Terhadap Program Referensi 45 3.4.3. Verifikasi Program Terhadap Hasil Uji Coba 46 3.4.3.1. Perbandingan Prilaku Beban-Lendutan antara Teori dan Eksperiment 47 3.4.3.2. Perbandingan Beban Maksimum antara Teori dan Eksperiment 49 3.4.4. Verifikasi Diskritisasi Penampang dan Toleransi Perhitungan 51

Bab IV STUDI PARAMETRIK 54

4.1. Pengaruh Kelangsingan Kolom 54

(7)

Halaman

4.3. Pengaruh Mutu Tabung Baja 62

4.4. Pengaruh Mutu Beton 65

4.5. Faktor Pembesaran Momen 68

4.6. Daktilitas Perpindahan dan Kurvatur 70

4.6.1. Pengaruh Kelangsingan dan Eksentrisitas Terhadap Daktilitas 71

4.6.2. Pengaruh Mutu Baja Terhadap Daktilitas 73

4.6.3. Pengaruh Mutu Beton Terhadap Daktilitas 77

4.7. Rangkuman Hasil Studi Parametrik 80

Bab V STUDI PERBANDINGAN 82

5.1. Kekuatan Penampang 84

5.2. Prilaku Beban-Lendutan 85

5.3. Pengaruh Rasio Kelangsingan 85

Bab VI PENUTUP 88

6.1. Kesimpulan 88

6.2. Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 91

LAMPIRAN 1. Eksperiment Beberapa Peneliti Terhadap Prilaku Kolom CFT dengan Beban Eksentris 94 2. Diagram Alir Pengembangan Model Numerik 96

3. Listing Program P-Delta 116

4. Contoh Input Program P-Delta 130

5. Contoh Output Program P-Delta 131

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar

2.1. Hubungan tegangan-regangan beton berdasarkan persamaan Thorenfeldt dkk 8 2.2. Hubungan tegangan-regangan baja lunak dan baja keras 9

2.3. Model konstitutif beton Tomii dan Sakino 12 2.4. Kurva tegangan-regangan beton CEB-FIP 13 2.5. Bentuk potongan penampang kolom komposit 16 2.6. Perbandingan kolom komposit dan kolom konvensional 16 2.7. Kolom yang dibebani secara eksentris dan diagram free-bodynya 18

2.8. Beban dan momen pada kolom 19

2.9. Kurva kekuatan kolom baja 20

2.10. Nilai faktor panjang efektif k 22

2.11. Kegagalan material dan kegagalan stabilitas 23 2.12. Hubungan beban-lendutan untuk masalah tegangan 24 2.13. Hubungan beban-lendutan untuk masalah stabilitas 25

2.14. Tekuk pada kolom 28

2.15. Kurva beban-lendutan pada kolom komposit 31 3.1. Diagram regangan, tegangan dan gaya eksternal penampang kolom CFT 32 3.2. Model kurva tegangan-regangan beton Tomii dan Sakino 34 3.3. Model kurva tegangan-regangan beton Fujimoto, Mukai, Nishiyama dan Sakino 35 3.4. Model kurva tegangan-regangan baja elastis-plastis sempurna 37 3.5. Model kurva tegangan-regangan tabung baja Fujimoto dkk untuk penampang

lingkaran 38 3.6. Model kurva tegangan-regangan tabung baja Fujimoto dkk untuk penampang

bujursangkar 39

3.7. Model numerik untuk analisis kolom langsing 41 3.8. Verifikasi hasil program dengan perhitungan excel untuk kasus model 1

penampang lingkaran 44

3.9. Verifikasi hasil program dengan perhitungan excel untuk kasus model 2

penampang lingkaran 44

3.10. Verifikasi hasil program dengan perhitungan excel untuk kasus model 1

penampang bujursangkar 45

3.11. Verifikasi hasil program dengan perhitungan excel untuk kasus model 2

penampang bujursangkar 45

3.12. Verifikasi hasil program dengan program referensi untuk kasus model 2

penampang lingkaran 46

3.13. Verifikasi hasil program dengan program referensi untuk kasus model 2

penampang bujursangkar 46

3.14. Verifikasi program terhadap eksperiment yang dilakukan oleh Johansson (J-1) 47 3.15. Verifikasi program terhadap eksperiment yang dilakukan oleh Kilpatrick (KR-1) 47 3.16. Verifikasi program terhadap eksperiment yang dilakukan oleh Kilpatrick (KR-9) 48

(9)

Halaman Gambar

3.17. Verifikasi program terhadap eksperiment yang dilakukan oleh Luhut (L-1&L-2) 48 3.18. Verifikasi program terhadap eksperiment yang dilakukan oleh Luhut (L-1&L-2)

untuk tabung kosong 48

3.19. Kalibrasi model dengan hasil eksperiment 50 3.20. Diagram interaksi untuk tiap-tiap diskritisasi 51 3.21. Kurva Beban-Lendutan untuk tiap-tiap diskritisasi 52 3.22. Diagram interaksi untuk tiap-tiap ∆kd 53 3.23. Kurva Beban-Lendutan untuk tiap-tiap ∆kd 53 4.1. Pengaruh Rasio Kelangsingan (Le/D) terhadap prilaku beban-lendutan kolom CFT 55 4.2. Pengaruh Rasio Kelangsingan terhadap beban maksimum yang dapat dipikul

kolom CFT 56

4.3. Peristiwa yang terjadi pada setiap rasio kelangsingan dengan eksentrisitas

beban e/D=0,1 57

4.4. Pengaruh Rasio Eksentrisitas (e/D) terhadap prilaku beban-lendutan kolom CFT 58 4.5. Pengaruh Rasio Eksentrisitas (e/D) terhadap beban maksimum yang dapat

dipikul kolom CFT 59

4.6. Peristiwa yang terjadi pada setiap rasio eksentrisitas beban dengan Le/D=20 60 4.7. Diagram Interaksi dan Kurva beban-momen pada setiap Rasio Kelangsingan 61 4.8. Pengaruh mutu tabung baja terhadap prilaku beban-lendutan kolom CFT 63 4.9. Pengaruh mutu tabung baja terhadap beban maksimum yang dapat dipikul

kolom CFT 63

4.10. Peristiwa yang terjadi pada setiap mutu tabung baja 64 4.11. Pengaruh mutu beton terhadap prilaku beban-lendutan kolom CFT 66 4.12. Pengaruh mutu beton terhadap beban maksimum yang dapat dipikul kolom CFT 66 4.13. Peristiwa yang terjadi pada setiap mutu silinder beton 67 4.14. Pengaruh rasio eksentrisitas dan rasio kelangsingan terhadap

faktor pembesaran momen kolom CFT 70 4.15. Definisi perpindahan leleh ∆y dan perpindahan ultimit ∆u 71

4.16. Grafik pengaruh rasio kelangsingan terhadap daktilitas perpindahan µ 71 4.17. Grafik pengaruh rasio kelangsingan terhadap daktilitas kurvatur µφ 72 4.18. Grafik daktilitas perpindahan µ terhadap daktilitas kurvatur µφ 73 4.19. Grafik pengaruh mutu tabung baja terhadap daktilitas perpindahan µ 74 4.20. Grafik pengaruh mutu tabung baja terhadap daktilitas kurvatur µφ 75 4.21. Grafik daktilitas perpindahan µ terhadap daktilitas kurvatur µφ 75 4.22. Grafik pengaruh mutu tabung baja terhadap daktilitas perpindahan µ 76 4.23. Grafik pengaruh rasio kelangsingan terhadap daktilitas perpindahan µ 77 4.24. Grafik pengaruh mutu beton terhadap daktilitas perpindahan µ 78 4.25. Grafik pengaruh mutu beton terhadap daktilitas kurvatur µφ 78 4.26. Pengaruh Le/D, e/D, fc’ dan fy terhadap prilaku kolom CFT langsing 80 5.1. Hubungan tegangan-regangan beton terkekang untuk penampang lingkaran dan

bujursangkar 83

(10)

Halaman Gambar

5.2. Hubungan tegangan-regangan tabung baja untuk penampang lingkaran dan

bujursangkar 83

5.3. Diagram Interaksi untuk penampang lingkaran dan bujursangkar 84 5.4. Kurva beban-lendutan untuk penampang lingkaran dan bujursangkar 85 5.5. Tegangan-Regangan Beton Terkekang dan Tabung Baja Penampang Lingkaran dan

Bujursangkar 86

5.6. Pengaruh Rasio Kelangsingan terhadap prilaku beban-lendutan untuk penampang

lingkaran dan bujursangkar 87

L1.1. Kondisi Pembebanan Tipe A 95

L1.2. Kondisi Pembebanan Tipe B 95

L1.3. Kondisi Pembebanan Tipe C 95

L.4. Contoh Form Input Data 130

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel

3.1. Nilai tegangan tekan dan tarik model Fujimoto dkk untuk tabung baja

penampang bujursangkar berdasarkan beberapa kelas 40 3.2. Perbandingan beban maksimum pengujian dan model 50 4.1. Nilai faktor pembesaran momen berdasarkan rasio kelangsingan 69 4.2. Nilai daktilitas perpindahan berdasarkan rasio kelangsingan dan rasio eksentrisitas 72 4.3. Nilai daktilitas kurvatur berdasarkan rasio kelangsingan dan rasio eksentrisitas 72 4.4. Nilai daktilitas perpindahan berdasarkan mutu baja dan rasio kelangsingan 74 4.5. Nilai daktilitas kurvatur berdasarkan mutu baja dan rasio kelangsingan 75 4.6. Nilai daktilitas perpindahan berdasarkan mutu tabung baja dan rasio kelangsingan 76 4.7. Nilai daktilitas perpindahan berdasarkan mutu beton dan rasio kelangsingan 78 4.8. Nilai daktilitas kurvatur berdasarkan mutu beton dan rasio kelangsingan 79 4.9. Pengaruh parameter-parameter yang ditinjau 81 5.1. Data penampang dan material yang digunakan dalam studi perbandingan 82 5.2. Data dimensi penampang dan material yang digunakan dalam studi perbandingan

untuk mengetahui pengaruh rasio kelangsingan 86

(12)

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

CFT : Concrete Filled Steel Tubular (Tabung baja yang diisi beton) SRC : Steel Reinforced Concrete (Baja yang diperkuat beton struktural) ACI : American Concrete Institute

AISC : American Institute of Steel Construction

CEB-FIP : Committee Europe du Beton - Federation Internationale de la Precontrainte SNI : Standar Nasional Indonesia

LRFD : Load and Resistance Factor Design AIJ : Architectural Institute of Japan ascending branch : bagian kurva yang naik

descending branch : bagian kurva yang turun

strain-hardening : Sifat baja dimana terjadi penambahan tegangan dan regangan setelah tegangan lelehnya tercapai

coupon test : Tes tarik baja

workability : Struktur yang mudah untuk dikerjakan

flexibility : Struktur yang dapat memberi ruang gerak yang luas

Tekuk lokal : Tekuk yang berbentuk penggelembungan pada dinding tabung baja Tekuk elastis : Kolom melendut secara tiba-tiba sebelum terjadi kelelehan pada tabung

baja

Tekuk inelastis : Kolom tidak stabil karena telah terjadi kelelehan pada tabung baja Titik bifurcation : Titik terjadinya kelelehan awal dan perubahan kekakuan pada kolom

(13)

DAFTAR NOTASI

Ac : Luas beton

As : Luas tabung baja

Ag : Luas penampang kolom CFT

B : Lebar terluar tabung baja penampang bujursangkar

B/t : Rasio lebar tabung baja terhadap ketebalannya (penampang bujursangkar) D : Diameter terluar tabung baja penampang lingkaran

D/t : Rasio diameter tabung baja terhadap ketebalannya (penampang lingkaran) e : Eksentrisitas beban

e/D : Rasio eksentrisitas beban Ec : Modulus elastisitas beton

EI : Kekakuan lentur kolom komposit Es : Modulus elastisitas baja

εc : Regangan beton

εc’ : Regangan beton saat tegangan puncak

εu : Regangan baja saat tegangan tarik ultimit

εuc : Regangan tekan ultimit beton pada serat tekan teratas

εy : Regangan leleh baja

fy : Kuat leleh tabung baja

fc’ : Kuat tekan silinder beton (Tegangan puncak silinder beton) fc : Tegangan silinder beton

fcp : Tegangan beton pada model Tomii dan Sakino setelah regangan 0,005

fu : Tegangan tarik ultimit baja

Fc : Tegangan aksial baja pada kurva transisi kolom sedang Fe : Tegangan euler

Ic : Momen inersia beton Ist : Momen inersia tabung baja

(14)

k : Faktor panjang efektif kc : Koefisien tekuk pelat

kd : Jarak garis netral dari serat tekan teratas L : Tinggi kolom

Le : Tinggi efektif kolom yang diukur antar perletakan Le/D : Rasio kelangsingan kolom komposit

Le/r : Rasio kelangsingan berdasarkan peraturan ACI dan AISC Me : Momen eksternal

Mi : Momen internal

M1 : Momen ultimit yang lebih kecil pada salah satu ujungnya. (Positif jika kolom melentur dengan lengkung tunggal dan negatif jika melentur dengan lengkung ganda).

M2 : Momen ultimit yang lebih besar pada salah satu ujungnya. (Selalu positif). P : Beban aksial

Pc : Beban kritis

Pi : Beban aksial internal r : Jari-jari girasi

t : Tebal pelat tabung baja ∆ : Lendutan

∆u : Lendutan saat beban ultimit

∆y : Lendutan saat kelelehan awal

φu : Kurvatur saat beban ultimit

φy : Kurvatur saat kelelehan awal

µ∆ : Daktilitas perpindahan

µφ : Daktilitas kurvatur

υ : Rasio Poisson

ρo : Kurvatur pada setengah tinggi efektif kolom

δ : Faktor pembesaran momen

(15)

Model Konstitutif Beton Fujimoto, Mukai, Nishiyama dan Sakino (Bab 3.2.1.2)

σc : Tegangan aksial beton (MPa)

εc : Regangan aksial beton

σccB : Kuat tekan beton terkekang (MPa)

εcco : Regangan aksial saat kuat tekan beton terkekang maksimum

σcp : Kuat tekan beton tak terkekang (MPa)

σcB : Kuat tekan silinder beton (MPa)

εco : Regangan aksial saat kuat tekan beton tak terkekang maksimum

k : Koefisien kekangan

σsy : Kuat leleh tabung baja (MPa)

γU : Faktor pengaruh skala

D : Diameter terluar tabung baja (mm) t : Tebal tabung baja (mm)

σr : Tegangan kekangan (MPa)

ρh : Rasio volumetrik tabung baja = 4(B-t)/b2

B : Lebar terluar tabung baja (mm) b : Lebar bagian dalam tabung baja (mm)

Model Konstitutif Baja Fujimoto, Mukai, Nishiyama dan Sakino (Bab 3.2.2.2)

εsy : Regangan leleh tabung baja (σsy/Es)

εs : Regangan tabung baja

σsy : Tegangan leleh tabung baja (MPa)

σs : Tegangan tabung baja (MPa)

σst : Tegangan tarik tabung baja (MPa)

εsu : Regangan saat tegangan tarik tabung baja

(16)

Bab VI. Penutup 88

BAB VI

PENUTUP

6.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari tesis ini adalah :

1. Hasil verifikasi terhadap hasil pengujian yang pernah dilakukan oleh beberapa peneliti, menunjukkan model numerik yang menggunakan model Fujimoto dkk memberikan hasil analisis beban-lendutan yang lebih akurat dibanding model beton Tomii-Sakino dan model tabung baja elastis-plastis sempurna.

2. Hasil verifikasi diskritisasi penampang menunjukkan diskritisasi penampang sebesar 5%D atau 5%B sudah cukup akurat untuk memperoleh hasil perhitungan dan mempercepat proses iterasi, sedangkan pertambahan garis netral ∆kd sebesar 5.10-4D atau 5.10-4B sudah dapat menghasilkan nilai toleransi yang kecil dan bentuk kurva beban-lendutan yang mulus. Jika nilai diskritisasi penampang dan pertambahan garis netral semakin kecil, maka hasil yang didapat akan semakin teliti, tetapi konsekwensinya proses iterasi akan menjadi lebih lama.

3. Kapasitas dukung beban kolom CFT langsing lebih ditentukan oleh tabung bajanya ketimbang beton didalam tabung. Beton didalam tabung baja tidak dapat mencapai kuat tekan terkekangnya dan beban batas stabilitas terjadi bersamaan dengan kelelehan awal tabung baja bagian tekan.

4. Perlu membatasi kelangsingan maksimum kolom CFT langsing sebesar Le/D = 25 (Le/r = 77,5 berdasarkan peraturan ACI atau 72,5 berdasarkan peraturan AISC) selama kolom direncanakan tidak memikul beban konsentris. Apabila kolom direncanakan memikul beban konsentris, maka batas kelangsingan perlu diperkecil lagi, yaitu sebesar Le/D = 15 (Le/r = 46,5 atau 43,5 berdasarkan peraturan ACI dan AISC ).

5. Penggunaan beton mutu tinggi akan lebih baik ketimbang penggunaan tabung baja mutu tinggi, apabila kolom CFT direncanakan untuk dapat menahan beban aksial dan memiliki daktilitas yang besar, terlebih lagi biaya material beton lebih ekonomis ketimbang baja. 6. Penggunaan tabung baja mutu normal yang dikombinasikan dengan beton mutu tinggi

(17)

Bab VI. Penutup 89

ketimbang kombinasi tabung baja mutu tinggi dengan beton mutu tinggi, tetapi konsekwensinya beban aksial maksimum yang dapat dipikul akan lebih kecil.

7. Untuk kasus kondisi pembebanan dimana kolom diberi beban yang ditingkatkan secara perlahan dengan rasio eksentrisitas yang sama pada kedua ujungnya, nilai daktilitas perpindahan

µ

yang diberikan hampir sama dengan nilai daktilitas kurvatur

µφ

pada setengah tinggi efektif kolom Le (Gbr.4.18), kecuali pada kolom pendek dengan rasio eksentrisitas yang kecil dimana penyimpangan yang terjadi semakin besar. Hal ini menandakan metode analisis penampang dan analisis global sangat cocok digunakan pada komponen kolom yang dominan mengalami lentur.

8. Penentuan daktilitas berdasarkan cara konvensional (Gbr.4.15) tidak dapat diterapkan pada kasus kolom CFT panjang, karena akan memberikan hasil yang overestimate. Cara tersebut hanya bisa diterapkan pada kategori kolom pendek dan sedang.

9. Kolom CFT penampang lingkaran lebih daktail ketimbang penampang bujursangkar (Gbr.5.4). Untuk kasus luas penampang kotor yang sama, penampang lingkaran mampu memikul beban aksial yang lebih besar ketimbang penampang bujursangkar, tetapi untuk kasus penampang dengan diameter atau lebar yang sama, penampang bujursangkar mampu memikul beban aksial yang lebih besar ketimbang penampang lingkaran.

10. Pada kasus rasio kelangsingan Le/D yang sama, kolom CFT penampang lingkaran lebih daktail ketimbang penampang bujursangkar, tetapi beban maksimum yang mampu dipikul penampang bujursangkar jauh lebih besar ketimbang penampang lingkaran, terlebih pada kolom dengan rasio kelangsingan yang besar (Gbr.5.6).

6.2. SARAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Perlu dilakukan studi eksperimental yang lebih mendalam terhadap kolom komposit CFT

langsing, untuk menyelidiki sifat mekanis dan prilaku kolom langsing CFT sebenarnya, terutama mengenai sambungan balok ke kolom, mengingat sambungan balok-kolom merupakan bagian kritis yang menentukan ketahanan gempa struktur bangunan.

2. Menganalisis prilaku kolom CFT langsing untuk kondisi pembebanan yang berbeda, mengingat setiap kolom dapat menerima kondisi pembebanan yang berbeda-beda sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagai bagian dari komponen struktur bangunan, dan

(18)

Bab VI. Penutup 90

terhadap beban berulang yang mensimulasikan beban gempa yang terjadi, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara rawan gempa.

3. Melakukan analisis statis dan dinamis dua-dimensi struktur portal yang menggunakan kolom komposit CFT berdasarkan model numerik yang telah dikembangkan dengan memodifikasi program komputer DRAIN-2DX, mengingat program-program komputer yang beredar dipasaran saat ini belum ada yang dapat menganalisis struktur portal komposit

4. Melakukan studi perbandingan yang mendetail dan menyeluruh antara kolom CFT dengan kolom beton bertulang dan kolom baja, yang ditinjau dari aspek kekuatan, daktilitas, kemudahan pelaksanaan, biaya dan aspek-aspek lain yang penting dalam perencanaan dan pelaksanaan konstruksi bangunan.

(19)

Daftar Pustaka 91

DAFTAR PUSTAKA

1. ACI Committee 318, “Building Code Requirements For Structural Concrete (ACI 318-02) And Commentary (ACI 318R-02)”, American Concrete Institute, 2002

2. Bambang Budiono, “Analisis Kolom Langsing Beton Mutu Tinggi Terkekang terhadap Beban Aksial Tekan Eksentris”, Jurnal Teknik Sipil, vol.10 No.4 Oktober 2003, pp.145-153 3. Chen, W.F., and Atsuta, F., Theory of Beam-Columns, Vol.1: In-plane behavior and design,

McGraw-Hill, New York, 1976

4. Chung, J., Tsuda, K., and Matsui, C., “High-Strength Concrete Filled Square Tube Columns Subjected to Axial Loading”, EASEC 7, Proceeding of the Seventh East Asia-Pacific Conference on Structural Engineering & Construction, August 27-29, 1999, Kochi, Japan 5. Collins, M.P.,Mitchell, D., MacGregor, J.G., “Structural Design Considerations for

High-Strength Concrete”, Concrete International Magazine, May 1993

6. Dicky Rezady Munaf, “Penyelidikan Sifat Mekanis Abu Terbang (“Fly Ash”) Limbah Padat Hasil Pembakaran BatuBara untuk Menghasilkan Beton Mutu Tinggi Terhadap Tarik dan Tekan”, Laporan Penelitian Hibah Bersaing Perguruan Tinggi, Tahun Anggaran 1992/1993, Jurusan Sipil, FTSP, Institut Teknologi Bandung, Februari 1993.

7. Fujimoto, T., Mukai, A., Nishiyama, I., and Sakino, K., “Behavior of Eccentrically Loaded Concrete-Filled Steel Tubular Columns”, Journal of Structural Engineering, vol.130, No.2, February 1, 2004, pp.203-212

8. Galambos, T.V., Lin, F.J., and Johnston, B.G., Basic Steel Design with LRFD, Prentice Hall, New Jersey, 1996

9. Grauers, M., Engstrom, B., and Cederwall, K., “High Strength Concrete Used in Composite Columns”, Tubular Structures, The 4th International Symposium, Delft, The Netherlands June 26,27 and 28, 1991

10. Hajjar, J., F., and Gourley, B.,C., “Representation of Concrete-Filled Steel Tube Cross-Section Strength”, Journal of Structural Engineering, vol.122, No.11, November, 1996, pp.1327-1336

11. Hajjar, J.,F., “Concrete-filled steel tube columns under earthquake loads”, Prog. Struct.

Engng Mater, 2000; 2; 72-81

12. Jensen dan Chenoweth, Kekuatan Bahan Terapan, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991

(20)

Daftar Pustaka 92

13. Johansson, M. and Gylltoft, K., “Structural behavior of slender circular steel concrete composite columns under various means of load application”, Steel and Composite

Structures, vol.1, No.4 (2001) 393-410

14. Kilpatrick, A.E., and Rangan,V.B., “Test on High-Strength Concrete-Filled Steel Tubular Columns”, ACI Structural Journal, v.96, No.2, March-April 1999, pp.268-281

15. Knowles, R., and Park, R., “Strength of Concrete Filled Steel Tubular Columns”, ASCE,

Journal of Structural Division, Vol.95, No.,ST12, Dec, 1969, pp.2565-2587

16. Load and resistance factor design specification for structural steel buildings, Chicago, Illinois, American Institute of Steel Construction, 1999

17. Luhut M. Gultom, “Studi Eksperimental Kolom Komposit Baja-Beton Berpenampang Lingkaran”, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002 18. L. Wahyudi dan Syahril A. Rahim, Struktur Beton Bertulang Standar Baru SNI

T-15-1991-03, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997

19. MacGregor, J.G., Reinforced Concrete Mechanics and Design, Prentice Hall, Englewood Cliffs,N.J.,1997

20. Matsui, C., Tsuda, K., and Ishibashi, Y., “Slender Concrete Filled Steel Tubular Columns Under Combined Compression and Bending”, PSSC’95 4th Pacific Structural Steel Conference, vol.3, Steel-Concrete Structures, 1995, pp.29-36

21. Morino, S., and Tsuda, K., “Design and Construction of Concrete-Filled Steel Tube Column System in Japan”, Earthquake Engineering and Engineering Seismology, Vol.4, No.1

22. M. Santoso dan Y. Kusdiman, “Analisis Kolom Langsing Beton Mutu Tinggi Akibat Beban Aksial Eksentris”, Tugas Akhir, Departemen Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, 2002 23. O’Shea, M.D., and Bridge, R.Q., “Design of Circular Thin-Walled Concrete Filled Steel

Tubes”, Journal of Structural Engineering, vol.126, No.11, November, 2000, pp.1295-1303 24. Park, R., and Paulay, T., Reinforced Concrete Structures, John Wiley and Sons, 1975

25. Sabnis, G.M., Handbook of Composite Construction Engineering, Von Nostrand Reinhold Company, 1978

26. Sakino, K., Nakahara, H., Morino, S., and Nishiyama, I., “Behavior of Centrally Loaded Concrete-Filled Steel-Tube Short Columns”, Journal of Structural Engineering, vol.130, No.2, February 1, 2004, pp.180-188

27. Schneider, S.P., “Axially Loaded Concrete-Filled Steel Tubes”, Journal of Structural

Engineering, vol.124, No.10, October, 1998, pp.1125-1138

(21)

Daftar Pustaka 93

29. Shams, M., and Saadeghvaziri,M.A., “State of the Art of Concrete-Filled Steel Tubular Columns”, ACI Structural Journal, V.94, No.5, September-October 1997

30. Shanmugam, N.E., and Lakshmi, B., “State of the art report on steel-concrete composite columns”, Journal of Constructional Steel Research 57 (2001) 1041-1080

31. SKSNI T-15-1991-03, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung 32. Spacone, E., and El-Tawil, S., “Nonlinear Analysis of Steel-Concrete Composite Structures:

State of the Art, Journal of Structural Engineering, vol.130, No.2, February 1, 2004, pp.159-168

33. Takenaka Corporation, Concrete Filled Steel Tube Structural System CFT, 2001

34. Uy, B., “Strength of Concrete Filled Steel Box Columns Incorporating Local Buckling”,

Journal of Structural Engineering, vol.126, No.3, March 2000, pp.341-352

35. Viest, I.M., Colaco, J.P., Furlong, R.W., Griffis, L.G., Leon, R.T., Wyllie, L.A., Composite

Construction Design For Buildings, McGraw-Hill, 1997

36. Vrcelj, Z., and Uy, B., “Strength of slender concrete-filled steel box columns incorporating local buckling”, Journal of Constructional Steel Research 58 (2002) 275-300

37. Zeghiche, J., and Chaoui, K., “An experimental behaviour of concrete-filled steel tubular columns”, Journal of Constructional Steel Research 61 (2005) 53-66

38. Zhang, W. and Shahrooz, B.M, “Strength of Short and Long Concrete-Filled Tubular Columns”, ACI Structural Journal, v.96, No.2, March-April 1999, pp.230-238

39. Zhang, W. and Shahrooz, B.M, “Comparison Between ACI and AISC for Concrete-Filled Tubular Columns”, Journal of Structural Engineering, vol.125, No.11, November, 1999, pp.1213-1223

Referensi

Dokumen terkait

Rogers percaya manusia secara wajar mempunyai keinginan untuk belajar, keinginan ini dapat dilihar dengan keingintahuan yang sangat dari seorang

[r]

antara religiusitas dengan forgiveness diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,243 dengan.. signifikansi sebesar 0,037

Metode Discovery Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran. Matematika di Kelas IV SD Negeri 101780

Selanjutnya hasil belajar siswa dengan penerapan kolaborasi model pembelajaran Group Investigation dan Snowball Throwing dalam belajar ekonomi diperoleh hasil yang

Pada carbopol, pH sangat berpengaruh dalam pembentukan gel, carbopol terbentuk gel dengan kisaran pH 5-7 dan pH dapat diatur pada nilai yang netral, sifat gel dapat dirusak

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 45 Peraturan Daerah Kabupaten Ngawi Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka

Dengan adanya masalah tersebut, maka akan dilakukan perencanaan pemeliharaan peralatan Batching Plant Operation menggunakan metode Markov Chain dengan harapan dapat