• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH"

Copied!
165
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA

SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN

SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010

MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Ery Susiana NIM : 081134169

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA

SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN

SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010

MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Ery Susiana NIM : 081134169

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Ayah dan Ibuku tercinta

Adikku (De’ Bayu) tercinta

Nenekku tercinta

Farit Purbowo yang aku cintai

Sahabat dan teman-temanku

Supret yang selalu mengantarku

(6)

v

MOTTO

Ya Tuhan, Engkau telah memperjuangkan perkaraku,

Engkau telah menyelamatkan hidupku

(Ratapan 3:58)

¾

Kasihilah sesamamu seperti engkau mengasihi dirimu sendiri

¾

Bukanlah harta benda yang membuat orang itu kaya akan

sesuatu, tetapi ilmulah yang akan memberikan sesuatu yang besar

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Agustus 2010 Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : ERY SUSIANA

Nomor Mahasiswa : 081134169

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA SISWA KELAS V SD TARAKANITA NGEMBESAN SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2009/2010 MELALUI PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

beserta perangkat yang perlu (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 9 Agustus 2010 Yang menyatakan

(9)

viii ABSTRAK

Susiana, Ery. 2010. Peningkatan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 Melalui Pendekatan Berbasis Masalah. Skripsi S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.

Latar belakang pelaksanaan penelitian ini adalah masalah rendahnya kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan semester 2 tahun ajaran 2009/2010 pada materi mengidentifikasi unsure cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Rendahnya kemampuan menyimak siswa dikarenakan pelaksanaan pembelajaran kurang menarik perhatian siswa. Topik yang disajikan kurang menarik. Topik yang disajikan seharusnya nyata dengan kehidupan siswa sehari-hari. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan pendekatan berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.

Penelitian dilaksanakan di SD Tarakanita Ngembesan pada bulan April sampai Mei 2010. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas V di SD Tarakanita Ngembesan. Penelitian ini menggunakan media gambar dan media audio-visual sebagai alat bantu siswa dalam menyimak cerita. Teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan alat ukur tes dan non tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendekatan berbasis masalah dengan media gambar dan media audio-visual dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak cerita. Ketuntasan siswa sebelum tindakan adalah 21,4%. Pada siklus I 64,3% siswa dapat tuntas, dan pada siklus II meningkat menjadi 85,7% siswa dapat tuntas. Jadi, pendekatan berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 tahun ajaran 2009/2010.

(10)

ix ABSTRACT

Susiana, Ery. 2010. Improving The Listening Skills Of The Second Semester Students of the Fifth Grade of Tarakanita Primary School - Ngembesan, School Year 2009-2010 Through A Problem Based Approach. A Script For Strata One Degree. Yogyakarta: Elementary School Teachers Training and Education Department - Faculty of Teachers Training and Education - Sanata Dharma University.

The low level of the listening skill of The Second Semester of the Fifth Grade Students Of Tarakanita Primary School - Ngembesan in material concerning the identification of the components of a story ( the characters, theme, settings, and moral message) became the background of the research. This condition was caused by the teaching and learning process implementation which was not attractive enough for the students. The topics were unattractive as they were not real in the students daily lives. It was for that reason that the researcher carried out the research to identify whether or not the problem based approach could improve the students’ listening skill in listening stories of the second semester fifth grade students of Tarakanita Primary School - Ngembesan.

The research was carried out at Tarakanita Primary Scholl - Ngembesan during April 2010 to May 2010. The subjects of the research were the students of the fifth grade of the school. It used pictures and audio visual aids in helping the students listening the stories. The data gathering technique used test and non-test measurement tools to identify the students’ completion results.

The result showed that the problem based approach along with the pictorial media and audio-visual aids could improve the the students capabalities in listening to stories. The students complete achievement was 21,4% prior to the treatment. After the first circle, 64,3 % students were regarded to have completed, and after the second circle the result increased to 85,7 % of the students to have completed achievements. Thus, the Problem Based Approach could improve the listening skills of the second semester students of the fifth grade of Tarakanita - Ngembesan Primary School of the 2009/2010 school year.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan YME atas segala berkat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Siswa Kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010 Melalui Pendekatan Berbasis Masalah” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh.

Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.

2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD, terima kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya yang diberikan untuk membantu saya sehingga skripsi saya dapat selesai.

3. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku pembimbing I, terima kasih banyak atas bimbingan, perhatian, dan kesabaran Ibu dalam membimbing saya sehingga skripsi ini dapat selesai.

(12)

xi

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku dosen penguji III, terima kasih banyak atas bimbingan dan waktu yang diberikan.

6. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh keluarga besar SD Tarakanita Ngembesan yang membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ayah dan Ibuku tercinta yang memberikan dukungan, doa, nasehat, dan kesabarannya dalam mendidik saya selama ini

9. Adikku (De’ Bayu) terima kasih atas doa dan semangatnya. 10.Nenekku yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa.

11.Farit Purbowo yang telah memberikan semangat, perhatian, pengertian, dan doanya.

12.Sahabat-sahabatku, Dewi, Novia, Mas Paul, Budi Puyink, dan lainnya terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan kalian semua.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat diperlukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.

Yogyakarta, 9 Agustus 2010

(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……….……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………...………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………...…….... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………...……. iv

HALAMAN MOTTO ………..……. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………...…..…. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK …………...……... vii

ABSTRAK ………... viii

ABSTRACT ………... ix

KATA PENGANTAR ………... x

DAFTAR ISI ……….... xii

DAFTAR BAGAN ………... xv

DAFTAR TABEL ………... xvi

DAFTAR GRAFIK ………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...………... 1

B. Rumusan Masalah ……….. 4

C. Tujuan Penelitian ……….... 4

D. Kontribusi Penelitian ……….. 4

E. Variabel Penelitian ……….. 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ……….………...………... 6

B. Kemampuan Menyimak Cerita………..……….. 8

1. Pengertian Kemampuan……….…..……….…….. 8

(14)

xiii

3. Pengertian Cerita ………….………... 11

4. Kemampuan Menyimak Cerita …...……….. 12

C. Pendekatan Berbasis Masalah (PBM) ..……….. 14

1. Pengertian PBM …...………... 14

2. Karakteristik PBM ...………... 15

3. Langkah-langkah Proses PBM …...…....……….. 16

4. Kelebihan dan Kekurangan PBM ...…...………... 16

D. Media Pembelajaran ….……….………... 17

1. Pengertian Media Pembelajaran ..……….. 17

2. Fungsi Media Pembelajaran….……….. 18

3. Media Pembelajaran Yang mendukung Kegiatan Menyimak ……….………...…….... 19

E. Kerangka Berpikir ……….………...…. 22

F. Hipotesis ……….………...……... 23

BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian………...………..….... 25

B. Desain Penelitian ………..….. 25

C. Rencana Tindakan ………..…. 27

1. Pratindakan ……… 27

2. Siklus I ………... 27

3. Siklus II ……….. 33

D. Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian …...…. 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ……… 52

1. Pratindakan ……… 52

2. Siklus I ………... 52

a. Kegiatan Siklus I ..………..………… 52

(15)

xiv

3. Siklus II ……….………. 57

a. Kegiatan Siklus II………...………..…………... 57

b. Pelaksanaan Siklus II ……….…. 60

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan …...……….… 62

1. Kemampuan Menyimak pada Siklus I ...………...…... 63

2. Kemampuan Menyimak pada Siklus II....…………... 64

C. Refleksi ……… 66

1. Pratindakan ……….. 66

2. Siklus I ………... 66

3. Siklus II ……….. 68

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ……….. 71

B. Saran ……… 71

DAFTAR PUSTAKA ………... 73

(16)

xv

DAFTAR BAGAN

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan...……... 27

Tabel 2. Rubrik Penilaian Tes Tertulis... ...……... 36

Tabel 3. Rubrik Penilaian Kinerja kelompok ...……... 38

Tabel 4. Rubrik Penilaian Bermain Peran Siklus ...……... 41

Tabel 5. Rubrik Penilaian Tertulis ... 44

Tabel 6. Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok ...…... 46

(18)

xvii

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 1. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

Pada Kondisi Awal dan Siklus I ………... 64 Grafik 2. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ……… 75

Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1...……… 79

Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ………. 84

Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1....………. 86

Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ...……… 91

Lampiran 6 LKS Siklus I ………...……….... 93

Lampiran 7 LKS PBMSiklus I ………. 97

Lampiran 8 LKS Siklus II ………... 100

Lampiran 9 LKS PBM Siklus II ……… 103

Lampiran 10 Evaluasi ………... 106

Lampiran 11 Menulis Cerita ..………... 108

Lampiran 12 Kisi-kisi Soal Siklus I ...………... 109

Lampiran 13 Kisi-kisi Soal Siklus II .………... 110

Lampiran 14 Skor Tertulis Pratindakan ....………... 111

Lampiran 15 Ketuntasan Nilai Pratindakan ..………... 112

Lampiran 16 Skor Kinerja Kelompok Siklus I .………... 113

Lampiran 17 Skor Drama ...………... 114

Lampiran 18 Skor Evaluasi ……...………... 115

Lampiran 19 Skor Akhir Siklus I ...……….... 116

Lampiran 20 Ketuntasan Nilai Siklus I .………... 117

Lampiran 21 Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Sebelum Tindakan, Siklus I ………..……… 118

Lampiran 22 Skor Kinerja Kelompok Siklus II ………... 119

Lampiran 23 Skor Menulis Cerita ....………... 120

Lampiran 24 Skor Akhir Siklus II ...……….. 121

Lampiran 25 Ketuntasan Nilai Siklus II ……….. 122

Lampiran 26 Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II …...……….... 123

Lampiran 27 Jadwal Penelitian ...……….... 124

Lampiran 28 Media Gambar ……….... 125

Lampiran 29 Dokumentasi ……….. 129

Lampiran 30 Hasil Pekerjaan Siswa ………..…….. 131

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan informasi dari seseorang kepada orang lain, sehingga bahasa penting bagi manusia. Sejak dini anak dikenalkan bahasa pertama yaitu bahasa ibu. Selanjutnya bahasa dikembangkan di dalam keluarga, di lingkungan sekitar, dan di sekolah. Di sekolah anak disebut sebagai siswa. Siswa dapat belajar Bahasa Indonesia dengan bimbingan guru, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berbahasanya yang meliputi aspek membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Saat ini mendengarkan disebut juga dengan menyimak. Menyimak merupakan kemampuan yang penting dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, karena menyimak merupakan aspek penting yang dinilai dalam Bahasa Indonesia.

Menyimak sebagai salah satu kegiatan berbahasa merupakan keterampilan yang penting dalam aktivitas berkomunikasi. Dalam kehidupan, manusia selalu dituntut untuk menyimak, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan daripada kegiatan berbahasa lain yaitu berbicara, membaca, dan menulis.

(21)

sebagian besar waktunya untuk menyimak pelajaran yang disampaikan guru. Dalam memberikan penjelasan, guru sering menggunakan metode ceramah. Metode ceramah yang digunakan guru menuntut siswa untuk menyimak penjelasan yang dijelaskan oleh guru. Keberhasilan siswa dalam memahami serta menguasai pelajaran diawali oleh kemampuan menyimak yang baik. Banyak siswa merasa bosan pada saat menyimak, mereka sering mengeluh ketika mendengarkan penjelasan guru yang monoton. Untuk mengantisipasi hal itu, diperlukan media yang tepat dan menarik untuk membantu siswa dalam menyimak, agar siswa tertarik untuk menyimak penjelasan dari guru.

(22)

faktor guru. Hal ini bisa diantisipasi dengan cara siswa harus fokus menyimak penjelasan atau cerita dari guru, dan dari faktor guru seharusnya guru bisa menumbuhkan minat menyimak siswa dengan cara guru menggunakan pembelajaran yang inovatif sehingga siswa antusias dalam kegiatan menyimak.

(23)

dalam menggali pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang ada.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, yaitu apakah dengan pembelajaran Pendekatan Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Pendekatan Berbasis Masalah dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan Semester 2 Tahun Ajaran 2009/2010.

D. Kontribusi Penelitian

(24)

Masalah untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa dalam mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

E. Variabel Penelitian

(25)

6 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

(26)
(27)

Antara kedua penelitian di atas dengan penelitian yang saya lakukan mempunyai tujuan yang sama, yaitu meningkatkan keterampilan menyimak. Penelitian yang saya lakukan dan kedua penelitian di atas menggunakan dua siklus. Pada penelitian yang pertama tidak menggunakan pendekatan apapun. Penelitian yang kedua menggunakan pendekatan integratif, dan saya menggunakan pendekatan berbasis masalah. Kedua penelitian di atas, siswa sangat antusias dalam menyimak karena pada penelitian yang pertama dalam pembelajaran menyimak cerita anak menggunakan media audio-visual, dan pada penelitian yang kedua menggunakan pendekatan integratif. Nilai rata-rata siswa dari kedua penelitian yang telah dilakukan sama-sama mengalami peningkatan.

B. Kemampuan Menyimak Cerita 1. Pengertian Kemampuan

(28)

Seseorang terkadang tidak menyadari kemampuan yang ia miliki, sehingga kemampuan tersebut tidak dapat berkembang. Kita harus mengetahui kemampuan-kemampuan apa saja yang kita miliki. Dari situlah kita bisa mengembangkan kemampuan yang sudah kita miliki, sehingga kita dapat mengembangkan kemampuan yang telah kita miliki tersebut dengan maksimal.

2. Pengertian Menyimak

Dalam kurikulum di sekolah, Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa (language arts, language skills) yaitu keterampilan mendengarkan atau menyimak (listening kills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), keterampilan menulis (writing skills). Dari keempat keterampilan tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Mendengarkan dapat dikatakan menyimak, tetapi pada kenyataannya mendengarkan dan menyimak berbeda. Mendengarkan adalah suatu proses mendengarkan sesuatu yang didengar. Sedangkan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang–lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dari uraian tersebut, kita bisa membedakan antara mendengarkan dengan menyimak.

(29)

informasi-informasi, setelah mendapatkan informasi kemudian memahami isi atau maksud dari informasi tersebut serta memahami maksud yang disampaikan oleh pembicara. Kegiatan menyimak yang akan dilakukan oleh peneliti merupakan jenis menyimak intensif dan menyimak interogatif. Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang diakukan siswa untuk memperoleh informasi yang disampaikan guru atau temannya. Menyimak intensif dilakukan di bawah bimbingan langsung seorang guru. Menyimak interogatif adalah sejenis menyimak intensif yang menuntut siswa lebih banyak konsentrasi dan memusatan perhatian pada hal yang mereka simak.

(30)

sulit diatasi karena melibatkan sikap–sikap dan sifat–sifat seseorang, misalnya: prasangka dan kurangnya simpati terhadap si pembicara, keegosentrisan dan asyik dengan kesibukannya, kepicikan, kurang luas pandangan, kebosanan dan tidak memperhatikan. Faktor pengalaman sangat penting dalam kegiatan menyimak. Kurangnya pengalaman mengakibatkan kurangnya pengetahuan hal yang disimaknya, apabila kurang menyimak, maka kosa kata yang dimiliki sedikit, sehingga berpengaruh pada pengetahuan seseorang.

3. Pengertian Cerita

Cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang, dan kejadian dan sebagainya, baik yang sungguh-sungguh atau rekaan belaka (KBBI, 1988:165). Pada waktu kita masih kecil, kita sering mendengarkan cerita dari orangtua. Terkadang beberapa anak-anak tidak dapat tidur sebelum mendengarkan cerita. Cerita yang didengar dan cerita yang disampaikan kepada anak-anak adalah cerita yang berhubungan dengan dunia anak-anak, sehingga cerita sangat melekat dengan dunia anak-anak. Cerita anak-anak berbeda dengan cerita orang-orang dewasa. Cerita anak-anak merupakan suatu hiburan yang bersifat mendidik, sedangkan cerita orang-orang dewasa merupakan luapan perasaan atau curahan perasaan, biasanya tentang persahabatan, percintaan, dsb.

(31)

utama) dalam roman atau drama (KBBI 1988:954). Watak adalah sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku; budi pekerti; tabiat (KBBI 1988:1009). Latar adalah keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya karya sastra (KBBI 1988:501). Tema adalah pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajas, dan lain sebagainya) (KBBI 1988:921). Amanat adalah gagasan yang mendasari karya sastra; pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar (KBBI 1988:26). 4. Kemampuan Menyimak Cerita

Menurut Tarigan (1994:2) keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai manusia. Keterampilan menyimak merupakan dasar bagi keterampilan berbahasa lain. Pada awal kehidupan manusia lebih dahulu belajar menyimak, setelah itu berbicara, kemudian membaca, dan menulis. Penguasaan keterampilan menyimak akan berpengaruh pada keterampilan berbahasa lain, sehingga keterampilan menyimak sangat penting bagi kehidupan manusia.

(32)

menyimak cerita dilakukan untuk melatih konsentrasi belajar siswa. Siswa seringkali tidak konsentrasi dalam menyimak penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh guru maka dari itu siswa perlu dilatih untuk menyimak dengan baik.

Kemampuan menyimak siswa SD Tarakanita Ngembesan sangat rendah, maka dari itu harus dilatih untuk menyimak dengan baik. Peneliti ingin membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan menyimak dengan menggunakan cerita. Peneliti mengukur kemampuan menyimak siswa dengan kinerja kelompok, bermain peran, evaluasi, dan membuat cerita. Penilaian yang dilakukan peneliti mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pada ranah kognitif siswa memiliki pengetahuan, pemahaman, dapat menerapkan, melakukan analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada ranah afektif siswa dapat melakukan penerimaan, partisipasi, menentukan sikap, dan mengorganisasi. Pada ranah psikomotorik siswa dapat mempersepsi, bersiap diri, membuat gerakan-gerakan sederhana dan kompleks, dan membuat penyesuaian pola gerakan dalam bermain drama (ekspresi). Dengan demikian diharapkan kemampuan menyimak siswa SD Tarakanita Ngembesan dapat meningkat, khususnya kemampuan menyimak cerita.

(33)

berbicara dan menulis. Berbicara adalah kegiatan melahirkan pendapat (dengan perkataan, tulisan, dan sebagainya) (KBBI, 1988:114). Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan (KBBI, 1988:968).

C. Pendekatan Berbasis Masalah (PBM) 1. Pengertian PBM

Menurut Dutch (Amir, 2009:21), Pembelajaran Berbasis Masalah adalah metode instruksional yang menantang siswa agar belajar untuk belajar, bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. Pembelajaran Berbasis Masalah mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai. Menurut Wena (2009:91), Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran di mana siswa dihadapkan pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain, siswa belajar melalui permasalahan.

(34)

2. Karakteristik PBM

Menurut Amir (2009:22) karakteristik yang tercakup dalam pendekatan berbasis masalah antara lain: (a) masalah digunakan sebagai awal pembelajaran, pada penelitian ini masalah yang diberikan guru adalah bencana alam (gunung meletus), (b) masalah yang digunakan diberikan oleh guru merupakan masalah yang dihadapi siswa di dunia nyata, (c) Siswa harus bisa menerapkan belajar yang mandiri, dan memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, (d) Siswa bekerjasama dalam kelompok secara kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif, (e) masalah yang ada biasanya menuntut pandangan yang berbeda-beda dari siswa dan menuntut siswa untuk menemukan solusi terbaik dalam memecahkan masalah tersebut. Pendekatan berbasis masalah sangat mengutamakan belajar mandiri, memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, sumber pengetahuan tidak hanya dari satu sumber saja, pembelajaran kolaboratif, komunikatif dan kooperatif. Pembelajar bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan, dan melakukan presentasi.

(35)

3. Langkah–langkah Proses PBM

Pendekatan berbasis masalah merupakan salah satu pendekatan yang digunakan guru dalam mengajar, yang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar dan agar tujuan pembelajaran dapat tecapai. Menurut Wena (2009:92) proses pendekatan berbasis masalah terdapat beberapa langkah, antara lain:

a. Siswa menemukan masalah atau topik yang nyata dan dekat dengan kehidupan siswa.

b. Siswa mendefinisikan masalah dengan kalimatnya sendiri.

c. Siswa mengumpulkan fakta-fakta, guru memfasilitasi pembelajaran dan mengorganisasi.

d. Siswa membuat hipotesis atau dugaan sementara dari fakta-fakta yang sudah ditemukan sebelumnya.

e. Siswa menggunakan kemampuan untuk memaknai data yang sudah ada, sehingga siswa dapat mempelajari data-data yang dimiliki.

f. Siswa menyempurnakan data yang telah didefinisikan.

g. Siswa menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif. h. Siswa melakukan pengujian hasil dari kesimpulan akhirnya. Siswa

memilih salah satu solusi yang paling baik untuk memecahkan masalah. 4. Kelebihan dan kekurangan PBM

(36)

pembelajaran yang bermakna bagi siswa, siswa terlibat dalam kegiatan belajar sehingga mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang baru, sehingga dapat menyempurnakan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Siswa belajar untuk memecahkan masalah yang dihadapi dari masalah tersebut. Siswa mengemukakan beberapa solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Dari solusi-solusi yang ada, siswa harus memilih satu solusi yang terbaik.

Kekurangan PBM antara lain (a) bagi siswa-siswa yang malas maka tujuan pembelajaran tidak tercapai, (b) membutuhkan banyak waktu dan dana. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan kerjasama antara siswa dan guru agar dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar melalui PBM.

D. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

(37)

media adalah “bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta peralatannya.” (Sadiman 1984:6).

Dari pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar yang maksimal. Media dapat membantu dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Namun sebelum menggunakan media, guru harus tahu dan mengerti cara menggunakan media tersebut, sehingga guru dapat menggunakan media tersebut dengan baik dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Media juga sangat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan oleh guru, dengan media siswa lebih antusias dalam proses belajar mengajar. 2. Fungsi Media Pembelajaran

Ada beberapa fungsi media dalam proses pembelajaran, antara lain: a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

c. Media yang tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa karena dapat menimbulkan semangat belajar, dan memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungan dan kenyataan

(38)

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama (Sadiman, 2009: 17-18).

3. Media Pembelajaran Yang Mendukung Kegiatan Menyimak

Media pembelajaran sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan media pembelajaran, pesan yang akan disampaikan guru lebih mudah diterima oleh siswa daripada tidak menggunakan media. Media pembelajaran sangat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan media gambar dan media audio-visual. Pada siklus I peneliti memilih media gambar, dan pada siklus II peneliti menggunakan media audio-visual dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan media gambar dan media audio-visual diharapkan dapat membantu siswa dalam menyimak cerita.

a. Media Gambar

(39)

1) Bersifat konkrit.

2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.

3) Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto.

4) Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.

5) Foto harganya murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus (Sadiman 1984:29).

Selain kelebihan-kelebihan media gambar/foto di atas, di bawah ini ada beberapa kekurangan media gambar/foto, antara lain:

1) Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata;

2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran;

3) Gambar/foto ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar b. Media Audio-visual

(40)

daripada menggunakan bahasa lisan, atau tulisan. Media audio-visual memiliki peran penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, media audio-visual disajikan dalam tampilan yang berbeda, yakni menyajikan tampilan gambar-gambar dan bunyi-bunyian. Dengan demikian, siswa dapat lebih mudah mencerna informasi yang diperoleh dari media audio-visual ini. Manfaat media audio-visual adalah sebagai berikut :

1) Media audio-visual bersifat langsung dan nyata. 2) Media audio-visual tidak dibatasi tempat dan waktu.

3) Media audio-visual memiliki daya tarik yang tinggi untuk disaksikan.

4) Media audio-visual dapat menunjukkan peristiwa atau informasi yang memiliki cakupan yang luas.

5) Media audio-visual dapat diperoleh dari berbagai sumber.

(41)

E. Kerangka Berpikir

Pendekatan berbasis masalah adalah salah satu pendekatan yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru diharapkan menggunakan pendekatan-pendekatan agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Pendekatan berbasis masalah melatih siswa untuk aktif, dan berpikir kritis. Siswa mencari masalah yang nyata dalam kehidupan, dan dari masalah tersebut siswa mencari solusinya. Dalam PBL, siswa diajarkan untuk mandiri. PBL juga menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

(42)

Materi tentang mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) adalah materi yang masih terlalu abstrak untuk siswa sekolah dasar. Untuk mengurangi keabstrakan suatu materi, guru perlu menggunakan media untuk penyampaian materi silsilah keluarga. Dalam hal ini peneliti memilih menggunakan media gambar dan media audio-visual untuk membantu siswa mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Guru juga menggunakan pendekatan berbasis masalah dalam kegiatan siswa mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Dengan pendekatan berbasis masalah siswa dilatih untuk aktif, dan berpikir kritis. Siswa mencari masalah yang nyata dalam kehidupan, dan dari masalah tersebut siswa mencari solusinya. Dalam PBL, siswa diajarkan untuk mandiri. PBL juga menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Melalui pendekatan berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menyimak cerita siswa kelas V SD Tarakanita Ngembesan semester 2 tahun pelajaran 2009/2010.

F. Hipotesis

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah semua kelas V Sekolah Dasar Tarakanita Ngembesan yang terdiri dari 1 kelas. Jumlah seluruh siswa kelas V adalah 14 siswa, yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dari bulan Januari-Agustus tahun 2010. Jadwal mengajar terlampir (Lampiran 27 hal. 124).

3. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Tarakanita Ngembesan. Adapun alamat Sekolah Dasar Tarakanita Ngembesan yaitu Desa Ngembesan, Kelurahan Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

4. Sasaran Penelitian

(44)

5. Desain Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas yang sering disingkat PTK. Penelitian adalah kegiatan yang mencermati suatu obyek menggunakan cara tertentu untuk mendapatkan informasi atau data yang dapat meningkatkan mutu dan bermanfaat bagi peneliti. Tindakan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Kelas adalah sekelompok siswa yang menerima pelajaran yang sama, diwaktu yang sama dan dengan bimbingan guru yang sama pula. Penelitian tindakan kelas adalah suatu kegiatan penelitian yang didalamnya ada suatu tindakan yang dilakukan di dalam kelas.

1. Deskripsi model yang dipilih oleh peneliti yaitu model Kemmis dan Mc.Taggart (Rochiati 2005:66).

Bagan 1. Model Langkah-langkah Penelitian Tindakan

REFLEKSI TINDAKAN

PENGAMATAN

SIKLUS II PERENCANAAN

REFLEKSI TINDAKAN

PENGAMATAN

(45)

Model langkah-langkah penelitian tingakan kelas yang dipilih peneliti melalui empat tahap. Tahap pertama adalah tahap perencanaan, pada tahap ini dirancang strategi bertanya untuk mendorong siswa untuk menjawab pertanyaannya sendiri. Kedua, tahap tindakan adalah mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui hal-hal yang mereka pahami. Ketiga, tahap pengamatan adalah pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa dicatat atau direkam untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Keempat, tahap refleksi.

2. Kriteria Keberhasilan

Indikator Kondisi Awal Siklus I Siklus II Kemampuan

menyimak

21,4% siswa nilainya di atas KKM

Diharapkan

65% siswa nilainya di atas KKM

Diharapkan

85% siswa nilainya di atas KKM

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan

(46)

C. Rencana Tindakan 1. Pratidakan

a. Melakukan wawancara, dan observasi pada proses pembelajaran menyimak di kelas V.

b. Guru bercerita, dan siswa menyimaknya c. Siswa mengerjakan tes tertulis

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Siklus I

1) Melakukan wawancara dan observasi pada proses pembelajaran menyimak di kelas V.

2) Memilih materi yang dianggap menarik oleh siswa kelas V yang akan digunakan sebagai bahan pembelajaran menyimak siswa.

3) Menyusun silabus dengan standar kompetensi “Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan” dan kompetensi dasar “Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, latar, tema, amanat)”

4) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1 dengan materi pokok pembelajaran Menyimak cerita dan RPP Pertemuan 2 dengan materi pokok pembelajaran “Mementaskan Drama tentang Bencana Alam(gunung meletus)”.

(47)

6) Menyiapkan gambar, artikel koran, dan gambar seri mengenai bencana alam (gunung meletus).

7) Membuat rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kerja kelompok, pementasan drama, dan evaluasi.

b. Tahap Tindakan Siklus I 1) Pertemuan 1 (2 jp x 35 menit)

Pelaksanaan tindakan sesuai RPP yang telah dibuat, menggunakan tahap pembelajaran menyimak yang terdiri dari tahap pramenyimak, menyimak, dan pascamenyimak, serta tahap pembelajaran dengan Pendekatan Berbasis Masalah yang terdiri dari 8 tahap, yaitu tahap menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, menyusun hipotesis, mengumpulkan hasil penyelidikan, menyempurnakan permasalahan, menyimpulkan alternatif pemecahan masalah, dan menentukan solusi terbaik. Media yang digunakan guru adalah media gambar, artikel, dan gambar seri bencana alam (gunung meletus) untuk membantu siswa dalam pemecahan masalah. Pada akhir kegiatan siswa menyusun naskah drama. 2) Pertemuan 2 (2 jp x 35 menit)

Siswa mementaskan drama yang naskahnya telah dibuat dalam masing-masing kelompok. Pada waktu memerankan tokoh drama, siswa harus memperhatikan lafal, intonasi, ekspresi, volume suara, dan kostum.

(48)

Bagan 2. Proses Pembelajaran Menyimak melalui Pendekatan Berbasis Masalah pada Siklus I

Tugas Individu: Mencari bahan tentang Gunung Meletus

Pra Pembelajaran Inti Pembelajaran Pasca Pembelajaran

Menyimak Cerita

Siswa menemukan masalah, yaitu peristiwa gunung meletus

Simulasi Menyusun naskah drama dan memainkan drama yang dibuat

Siswa mendefinisikan masalah, yaitu apa yang kita lakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa mengumpulkan fakta-fakta tentang hal apa yang dilakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa menyusun hipotesis tentang hal apa yang dilakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa mempelajari informasi/data-data yang dimiliki tentang hal apa yang dilakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber

Siswa menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif

(49)

c. Tahap Observasi Siklus I

Pada waktu peneliti melaksanakan tindakan, guru sebagai mitra peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan mencatat hal-hal penting, mencatat kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I.

d. Tahap Refleksi Siklus I

Guru sebagai mitra peneliti memberi masukan kepada peneliti sesuai dengan hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan Siklus I. Masukan dari guru menjadi dasar bagi peneliti untuk melakukan perbaikan pada pelaksanaan tindakan Siklus II.

2. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Siklus II

1) Merefleksikan hasil refleksi Siklus 1 sebagai dasar pelaksanaan tindakan di Siklus II.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan 1 dengan materi pokok pembelajaran Menyimak cerita dan RPP Pertemuan 2 dengan materi pokok pembelajaran “membuat cerita Bencana Alam.” 3) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan tahap pembelajaran

(50)

5) Membuat rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kerja kelompok, dan membuat cerita.

b. Tahap Tindakan Siklus II 1) Pertemuan 1 (2 x 35 menit)

Pelaksanaan tindakan pada siklus II sesuai RPP yang telah dibuat, menggunakan tahap pembelajaran menyimak yang terdiri dari tahap pramenyimak, menyimak, dan pascamenyimak, serta tahap pembelajaran dengan Pendekatan Berbasis Masalah yang terdiri dari 8 tahap, yaitu tahap menemukan masalah, merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, menyusun hipotesis, mengumpulkan hasil penyelidikan, menyempurnakan permasalahan, menyimpulkan alternatif pemecahan masalah, dan menentukan solusi terbaik. Media yang digunakan guru adalah media media audio-visual.

2) Pertemuan 2 (2 x 35 menit)

Siswa membuat cerita yang di dalamnya mencakup tokoh, watak, latar, tema, amanat.

(51)

Bagan 3. Proses Pembelajaran Menyimak melalui Pendekatan Berbasis Masalah pada Siklus II

Pra Pembelajaran Inti Pembelajaran Pasca Pembelajaran

Menyimak Film Siswa menemukan

masalah, yaitu peristiwa gunung meletus

Siswa membuat cerita

Siswa mendefinisikan masalah, yaitu apa yang kita lakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa mengumpulkan fakta-fakta tentang hal apa yang dilakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa menyusun hipotesis tentang hal apa yang dilakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa mempelajari informasi/data-data yang dimiliki tentang hal apa yang dilakukan ketika terjadi gunung meletus

Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan setelah mendapatkan informasi dari berbagai sumber

Siswa menyimpulkan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif

Siswa melakukan pengujian terhadap solusi pemecahan masalah secara kolaboratif

(52)

c. Tahap Observasi Siklus II

Pada waktu peneliti melaksanakan tindakan, guru sebagai mitra peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan mencatat hal-hal penting, mencatat kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada siklus II.

d. Tahap Refleksi Siklus II

Guru sebagai mitra peneliti memberi masukan kepada peneliti sesuai dengan hasil pengamatan selama pelaksanaan tindakan Siklus II.

D. Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian 1. Pengumpulan Data

(53)

2. Analisis data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan statistik deskriptif.

Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa ke dalam nilai dengan rumus :

N = R x 100 SM

dimana :

N = Nilai yang dicari atau diharapkan R = Skor yang diperoleh siswa

SM = Skor maksimal dari tes yang bersangkutan 100 = Bilangan tetap

Untuk menentukan skor rata-rata kelas dengan cara: M = _∑ X_

N dimana : M = Mean

(54)

3. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan peneliti antara lain: a. Pra Tindakan

Rubrik Penilaian Tes Tertulis

No Soal Bobot Skala Penilaian Skor

1 2 3 4 5

1 Menyebutkan tokoh 1

2 Menyebutkan watak dari tokoh

2

3 Menyebutkan latar 1

4 Menyebutkan tema 1

5 Menuliskan amanat 2

Total

Tabel 2. Rubrik Penilaian Tes Tertulis

Petunjuk Pengisian:

1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap aspek. 2. Arti skala 1-5:

5 = sangat baik 4 = baik

(55)

Deskripsi untuk Kriteria Penilaian: a. Menyebutkan Tokoh

5 = Menyebutkan tokoh lebih dari 5 tokoh 4 = Menyebutkan 5 tokoh

3 = Menyebutkan 4 tokoh 2 = Menyebutkan 3 tokoh

1 = Menyebutkan tokoh kurang dari 2 tokoh b. Menyebutkan Watak

5 = Menyebutkan watak tokoh lebih dari 5 tokoh 4 = Menyebutkan 5 watak tokoh

3 = Menyebutkan 4 watak tokoh 2 = Menyebutkan 3 watak tokoh

1 = Menyebutkan watak tokoh kurang dari 2 tokoh c. Menyebutkan Tema

5 = Menyebutkan tema yang sesuai dengan drama 4 = Tema cukup sesuai dengan cerita

3 = Tema kurang sesuai dengan cerita 2 = Tema tidak sesuai dengan cerita 1 = Tidak ada jawaban

d. Menyebutkan Latar

5 = Menyebutkan latar tempat dan waktu 4 = Menyebutkan latar tempat

(56)

2 = Latar tempat dan waktu kurang tepat 1 = Tidak ada jawaban

e. Menuliskan Amanat

5 = Amanat sangat sesuai dengan judul dan isi cerita 4 = Amanat sesuai dengan judul dan isi cerita 3 = Amanat sesuai dengan isi cerita

2 = Amanat kurang sesuai dengana isi cerita 1 = Amanat tidak sesuai dengan isi cerita

b. Siklus I

1) Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok

No Aspek Yang Dinilai Bobot Skala Penilaian

Skor 1 2 3 4 5

1 Kerjasama 1

2 Keaktifan 1

3 Ketepatan 1

4 Ketelitian 1

5 Kecepatan 1

Total

Tabel 3. Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok

Petunjuk Pengisian:

(57)

2. Arti skala 1-5: 5 = sangat baik 4 = baik

3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Deskripsi untuk Kriteria Penilaian: a. Kerjasama

5 = Kerjasama dengan kelompok sangat baik 4 = Kerjasama dengan kelompok baik 3 = Kerjasama dengan kelompok cukup baik 2 = Kerjasama dengan kelompok kurang 1 = Tidak ada kerjasama dengan kelompok b. Keaktifan

5 = Sangat aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi pertanyaan 4 = Sudah aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi pertanyaan 3 = Aktif dalam mengemukakan pendapat, namun kurang aktif dalam

menanggapi pertanyaan

2 = Kurang aktif dalam mengemukakan pendapat, namun aktif dalam menanggapi pertanyaan

(58)

c. Ketepatan

5 = Dalam menjawab pertanyaan sangat tepat, dan sempurna 4 = Dalam menjawab pertanyaan tepat

3 = Dalam menjawab pertanyaan kurang tepat, tetapi maksudnya sama 2 = Dalam menjawab pertanyaan kurang tepat

1 = Dalam menjawab pertanyaan tidak tepat d. Ketelitian

5 = Sangat teliti pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan teliti dalam menjawab pertanyaan

4 = Sangat teliti pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, namun kurang teliti dalam menjawab pertanyaan

3 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber kurang teliti, namun teliti dalam menjawab pertanyaan

2 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan kurang teliti

1 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan tidak teliti

e. Kecepatan

5 = Sangat cepat pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan cepat dalam menjawab pertanyaan

(59)

3 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber kurang cepat, namun cepat dalam menjawab pertanyaan

2 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan kurang cepat

1 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan sangat lambat

2) Rubrik Penilaian Bermain Peran

No Aspek Yang Dinilai Bobot Skala Penilaian

Skor 1 2 3 4 5

1 Lafal 2

2 Intonasi 2

3 Volume Suara 2

4 Ekspresi 1

5 Kostum 1

Total

Tabel 4. Rubrik Penilaian Bermain Peran

Petunjuk Pengisian:

1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap aspek. 2. Arti skala 1-5:

(60)

3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Deskripsi untuk Kriteria Penilaian: a. Lafal

5 = Lafal setiap bunyi bahasa sangat jelas 4 = Lafal setiap bunyi bahasa jelas 3 = Lafal setiap bunyi bahasa cukup jelas

2 = Lafal setiap bunyi bahasa jelas, ada beberapa kesalahan lafal

1 = Lafal setiap bunyi bahasa tidak jelas, dan terjadi banyak kesalahan lafal b. Intonasi

5 = Intonasi tepat dan sempurna 4 = Intonasi mendekati sempurna

3 = Ada beberapa kesalahan intonasi tetapi masih dapat diterima 2 = Kesalahan intonasi sering terjadi

1 = Kesalahan intonasi terjadi hampir di seluruh pembicaraan c. Volume Suara

5 = Suara sangat jelas dan pengaturan volume sesuai dengan situasi dan kondisi 4 = Suara sangat jelas, namun pengaturan volume kurang sesuai dengan situasi

dan kondisi

(61)

2 = Pengaturan volume suara kurang baik, kadang-kadang terdengar jelas, kadang-kadang tidak terdengar.

1 = Volume suara terlalu pelan dan tidak jelas, sehingga pembicaraan tidak dapat diikuti

d. Ekspresi

5 = Ekspresi pembicara sangat sesuai dengan perannya 4 = Ekspresi pembicara sudah sesuai dengan perannya 3 = Ekspresi cukup sesuai dengan perannya

2 = Banyak ekspresi yang tidak sesuai dengan perannya 1 = Semua ekspresi tidak sesuai dengan perannya e. Kostum

5 = Kostum sangat serasi, lengkap, dan sesuai dengan peran yang diperagakan 4 = Kostum sudah sesuai dengan peran, tetapi ada beberapa kekurangan

3 = Kostum yang dipakai cukup membantu penonton untuk mengetahui peran yang dimainkan

2 = Kostum tidak lengkap tetapi penonton masih bisa menduga peran yang dibawakan

(62)

3) Evaluasi (Tes Tertulis Essay)

No Soal Bobot Skala Penilaian Skor

1 2 3 4 5

1 Menyebutkan tokoh 1

2 Menyebutkan watak dari tokoh

2

3 Menyebutkan latar 1

4 Menyebutkan tema 1

5 Menuliskan amanat 2

Total

Tabel 5. Rubrik Penilaian Tes Tertulis

Petunjuk Pengisian:

1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap aspek. 2. Arti skala 1-5:

5 = sangat baik 4 = baik

3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Deskripsi untuk Kriteria Penilaian: a. Menyebutkan Tokoh

(63)

4 = Menyebutkan 5 tokoh 3 = Menyebutkan 4 tokoh 2 = Menyebutkan 3 tokoh

1 = Menyebutkan tokoh kurang dari 2 tokoh b. Menyebutkan Watak

5 = Menyebutkan watak tokoh lebih dari 5 tokoh 4 = Menyebutkan 5 watak tokoh

3 = Menyebutkan 4 watak tokoh 2 = Menyebutkan 3 watak tokoh

1 = Menyebutkan watak tokoh kurang dari 2 tokoh c. Menyebutkan Tema

5 = Menyebutkan tema yang sesuai dengan drama 4 = Tema cukup sesuai dengan cerita

3 = Tema kurang sesuai dengan cerita 2 = Tema tidak sesuai dengan cerita 1 = Tidak ada jawaban

d. Menyebutkan Latar

5 = Menyebutkan latar tempat dan waktu 4 = Menyebutkan latar tempat

3 = Menyebutkan latar waktu

(64)

e. Menuliskan Amanat

5 = Amanat sangat sesuai dengan judul dan isi cerita 4 = Amanat sesuai dengan judul dan isi cerita 3 = Amanat sesuai dengan isi cerita

2 = Amanat kurang sesuai dengana isi cerita 1 = Amanat tidak sesuai dengan isi cerita

c. Siklus II

1) Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok

No Aspek Yang Dinilai Bobot Skala Penilaian

Skor 1 2 3 4 5

1 Kerjasama 1

2 Keaktifan 1

3 Ketepatan 1

4 Ketelitian 1

5 Kecepatan 1

Total

Tabel 6. Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok

Petunjuk Pengisian:

1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap aspek. 2. Arti skala 1-5:

(65)

4 = baik 3 = cukup 2 = kurang 1 = sangat kurang

Deskripsi untuk Kriteria Penilaian: a. Kerjasama

5 = Kerjasama dengan kelompok sangat baik 4 = Kerjasama dengan kelompok baik 3 = Kerjasama dengan kelompok cukup baik 2 = Kerjasama dengan kelompok kurang 1 = Tidak ada kerjasama dengan kelompok b. Keaktifan

5 = Sangat aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi pertanyaan 4 = Sudah aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi pertanyaan 3 = Aktif dalam mengemukakan pendapat, namun kurang aktif dalam

menanggapi pertanyaan

2 = Kurang aktif dalam mengemukakan pendapat, namun aktif dalam menanggapi pertanyaan

1 = Tidak aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi pertanyaan c. Ketepatan

(66)

3 = Dalam menjawab pertanyaan kurang tepat, tetapi maksudnya sama 2 = Dalam menjawab pertanyaan kurang tepat

1 = Dalam menjawab pertanyaan tidak tepat d. Ketelitian

5 = Sangat teliti pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan teliti dalam menjawab pertanyaan

4 = Sangat teliti pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, namun kurang teliti dalam menjawab pertanyaan

3 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber kurang teliti, namun teliti dalam menjawab pertanyaan

2 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan kurang teliti

1 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan tidak teliti

e. Kecepatan

5 = Sangat cepat pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan cepat dalam menjawab pertanyaan

4 = Sangat cepat pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, namun kurang cepat dalam menjawab pertanyaan

3 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber kurang cepat, namun cepat dalam menjawab pertanyaan

(67)

1 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam menjawab pertanyaan sangat lambat

2) Rubrik Penilaian Membuat Cerita

No Aspek Yang Dinilai Bobot Rentang Skor Skor 1 2 3 4 5

1 Judul 1

2 Isi 2

3 Struktur Kalimat 2

4 Tokoh 1

5 Watak 1

6 Latar 1

7 Tema 1

8 Amanat 2

Total

Tabel 7. Rubrik Penilaian Pembuatan Cerita

Petunjuk Pengisian:

1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap aspek. 2. Arti skala 1-5:

5 = sangat baik 4 = baik

(68)

Deskripsi untuk Kriteria Penilaian: a. Judul

5 = Judul sangat sesuai dengan isi cerita 4 = Judul sangat sesuai dengan isi cerita 3 = Judul cukup sesuai dengan isi cerita 2 = Judul kurang sesuai dengan isi cerita 1 = Judul tidak sesuai dengan isi cerita b. Isi

5 = Isi sangat bermutu dan sesuai dengan judul 4 = Isi bermutu dan sesuai dengan judul

3 = Isi sesuai dengan judul, namun kurang bermutu 2 = Isi bermutu, namun kurang sesuai dengan judul 1 = Isi tidak bermutu dan tidak sesuai dengan judul c. Struktur Kalimat

5 = Sangat bagus dan sesuai EYD

4 = Pada umumnya bagus dan sesuai EYD

3 = Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan ejaan 2 = Banyak kesalahan dalam penulisan ejaan

1 = Struktur kalimat kacau dan tidak sesuai EYD d. Tokoh

5 = Ada lebih dari 3 tokoh 4 = Ada 3 tokoh

(69)

2 = Ada 1 tokoh 1 = Tidak ada tokoh e. Watak

5 = Gambaran watak dari semua tokoh terlihat jelas 4 = Gambaran watak dari ketiga tokoh terlihat jelas 3 = Gambaran watak dari kedua tokoh terlihat jelas 2 = Gambaran watak dari satu tokoh terlihat jelas 1 = Tidak ada gambaran watak

f. Latar

5 = Latar tempat dan waktu jelas

4 = Latar waktu dan tempat kurang jelas

3 = Ada latar waktu, tapi latar tempat kurang jelas 2 = Latar tempat dan waktu kurang jelas

1 = Tidak ada latar tempat dan waktu g. Tema

5 = Tema sangat sesuai dengan cerita 4 = Tema sesuai dengan cerita 3 = Tema cukup sesuai dengan cerita 2 = Tema kurang sesuai dengan cerita 1 = Tema tidak sesuai dengan cerita h. Amanat

(70)

3 = Amanat yang ada dalam cerita sesuai dengan isi cerita

(71)

52 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1. Pratindakan

Pada tahap pratindakan guru melakukan pretest dengan cara menyampaikan cerita kepada siswa. Siswa menyimak cerita yang disampaikan oleh guru, setelah itu siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh guru.

2. Siklus I

a. Kegiatan Siklus I

Peneliti melaksanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk materi menyimak cerita anak melalui pendekatan berbasis masalah, dan mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal, dan instrumen penelitian yang akan digunakan. Pada siklus I ini dilakukan dua pertemuan.

Pada pertemuan pertama, peneliti menyampaikan materi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: 1) Tahap pramenyimak

(72)

c) Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang gunung meletus kepada siswa

d) Siswa mengamati gambar-gambar tersebut

e) Guru bertanya kepada siswa ”Gambar apa ini?”, “Apa yang kita lakukan apabila bencana ini menimpa kita?”

2) Tahap menyimak

a) Siswa menyimak cerita dari guru tentang gunung meletus

b) Siswa mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) dari cerita yang telah mereka simak

c) Siswa dibagi dalam kelompok (7 orang), dan siswa menemukan masalah dari cerita yang telah mereka simak

d) Siswa mengidentifikasi masalah dari cerita yang telah mereka simak e) Siswa mengumpulkan fakta-fakta tentang gunung meletus dari berbagai

sumber

f) Siswa membuat hipotesis atau dugaan sementara g) Siswa mempelajari data-data yang telah dimiliki

h) Siswa mencari informasi dari berbagai sumber untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dari cerita yang telah mereka simak

i) Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan

(73)

3) Tahap pascamenyimak

b) Siswa membacakan hasil dari kelompoknya dan memilih satu solusi terbaik menurut kelompoknya

c) Guru meminta siswa untuk: membuat naskah drama dan bermain peran d) Refleksi

e) Siswa membuat kesimpulan dengan bantuan guru f) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup

Pada pertemuan kedua, peneliti menyampaikan materi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

1) Tahap pramenyimak

Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa, presensi 2) Tahap menyimak

Siswa bermain peran dalam kelompok, (1 kelompok bermain peran, kelompok yang lain menyimak)

3) Tahap pascamenyimak a) Evaluasi

b) Refleksi

(74)

b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus 1 dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari sabtu tanggal 24 April 2010 dan pada hari rabu tanggal 28 April 2010. Pada siklus I ini peneliti menggunakan media gambar. Siklus I ini diikuti oleh 14 siswa. Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber buku dengan bantuan media gambar dan LKS. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari tujuh siswa. Anggotanya dibuat heterogen khususnya terkait dengan kemampuannya dengan harapan anak yang kurang pandai dapat mengikuti kemampuan anak yang pandai.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, pertemuan 1 ini sesuai dengan rancangan kegiatan yang sudah direncanakan. Kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Tahap pramenyimak

a) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa, presensi b) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai

c) Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang gunung meletus kepada siswa

d) Siswa mengamati gambar-gambar tersebut

e) Guru bertanya kepada siswa ”Gambar apa ini?”, “Apa yang kita lakukan apabila bencana ini menimpa kita?”

2) Tahap menyimak

(75)

b) Siswa mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) dari cerita yang telah mereka simak

c) Siswa dibagi dalam kelompok (7 orang), dan siswa menemukan masalah dari cerita yang telah mereka simak

d) siswa mengidentifikasi masalah dari cerita yang telah mereka simak e) Siswa mengumpulkan fakta-fakta tentang gunung meletus dari berbagai

sumber

f) Siswa membuat hipotesis atau dugaan sementara g) Siswa mempelajari data-data yang telah dimiliki

h) Siswa mencari informasi dari berbagai sumber untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dari cerita yang telah mereka simak

i) Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan

j) Siswa menyampaikan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif.

3) Tahap pascamenyimak

a) Siswa membacakan hasil dari kelompoknya dan memilih satu solusi terbaik menurut kelompoknya

b) Refleksi

c) Siswa membuat kesimpulan dengan bantuan guru

d) Guru meminta siswa untuk: membuat naskah drama dan bermain peran e) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup

(76)

1) Tahap pra menyimak

Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa, presensi 2) Tahap menyimak

Siswa bermain peran dalam kelompok, (1 kelompok bermain peran, kelompok yang lain menyimak)

3) Tahap pasca menyimak a) Evaluasi

b) Refleksi

c) Siswa membuat kesimpulan dengan bantuan guru d) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup

3. Siklus II

a. Kegiatan Siklus II

Peneliti melaksanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk materi menyimak cerita anak melalui pendekatan berbasis masalah, dan mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal, dan instrumen penelitian yang akan digunakan. Pada siklus I ini dilakukan dua pertemuan.

Pada pertemuan pertama, peneliti menyampaikan materi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut: 1) Tahap pramenyimak

(77)

b) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai

c) Guru memperlihatkan gambar-gambar tentang gunung meletus kepada siswa

d) Siswa mengamati gambar-gambar tersebut

e) Guru bertanya kepada siswa ”Gambar apa ini?”, “Apa yang kita lakukan apabila bencana ini menimpa kita?”

2) Tahap menyimak

a) Siswa menyimak cerita dari film tentang gunung meletus yang diputarkan oleh guru

b) Siswa mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) dari film yang telah mereka simak

c) Siswa dibagi dalam kelompok (4-5 orang), dan siswa menemukan masalah dari cerita yang telah mereka simak

d) Siswa mengidentifikasi masalah dari cerita yang telah mereka simak

e) Siswa mengumpulkan fakta-fakta tentang gunung meletus dari berbagai sumber

f) Siswa membuat hipotesis atau dugaan sementara g) Siswa mempelajari data-data yang telah dimiliki

h) Siswa mencari informasi dari berbagai sumber untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dari cerita yang telah mereka simak

i) Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan

(78)

3) Tahap pascamenyimak

a) Siswa membacakan hasil dari kelompoknya dan memilih satu solusi terbaik menurut kelompoknya

b) Refleksi

c) Siswa membuat kesimpulan dengan bantuan guru d) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup

Pada siklus II pertemuan kedua, peneliti menyampaikan materi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut:

1) Tahap Pramenyimak

Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa, presensi 2) Tahap Menyimak

Siswa membuat karangan yang mencakup adanya tokoh, watak, latar, dan amanat

3) Tahap Pascamenyimak a) Refleksi

(79)

b. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari Sabtu tanggal 8 Mei 2010 dan hari rabu tanggal 12 Mei 2010. Pada siklus II ini siswa yang menjadi objek penelitian berjumlah 14 siswa. Siklus II ini diadakan untuk mencapai target akhir dari penelitian ini yaitu 85% dari siswa kelas V dapat berhasil mengerjakan evaluasi untuk materi menyimak cerita anak melalui pendekatan berbasis masalah.

Pada siklus II ini sedikit berbeda dengan siklus I, perbedaannya terletak pada media yang digunakan adalah media audio-visual. Materi yang diberikan masih sama dengan siklus I, tetapi media yang digunakan berbeda dengan siklus I. Pada siklus I menggunakan media gambar, sedangkan siklus II menggunakan media audio-visual. Pada siklus II berlangsung dua kali pertemuan. Pada siklus II ini, siswa kelas V dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari dari 4-5 siswa.

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, pertemuan 1 ini sesuai dengan rancangan kegiatan yang sudah direncanakan. Kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Tahap pramenyimak

a) Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa, presensi b) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai

(80)

d) Siswa mengamati gambar-gambar tersebut

e) Guru bertanya kepada siswa ”Gambar apa ini?”, “Apa yang kita lakukan apabila bencana ini menimpa kita?”

2) Tahap menyimak

a) Siswa menyimak cerita dari film tentang gunung meletus yang diputarkan oleh guru

b) Siswa mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) dari film yang telah mereka simak

c) Siswa dibagi dalam kelompok (4-5 orang), dan siswa menemukan masalah dari cerita yang telah mereka simak

d) siswa mengidentifikasi masalah dari cerita yang telah mereka simak

e) Siswa mengumpulkan fakta-fakta tentang gunung meletus dari berbagai sumber

f) Siswa membuat hipotesis atau dugaan sementara g) Siswa mempelajari data-data yang telah dimiliki

h) Siswa mencari informasi dari berbagai sumber untuk menjelaskan dan memecahkan masalah dari cerita yang telah mereka simak

i) Siswa menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan

j) Siswa menyampaikan alternatif pemecahan masalah secara kolaboratif. 3) Tahap pascamenyimak

a) Siswa membacakan hasil dari kelompoknya dan memilih satu solusi terbaik menurut kelompoknya

(81)

c) Siswa membuat kesimpulan dengan bantuan guru d) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, pertemuan 2 ini sesuai dengan rancangan kegiatan yang sudah direncanakan. Kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Tahap Pramenyimak

Guru membuka pelajaran dengan salam pembuka, doa, presensi 2) Tahap Menyimak

Siswa membuat cerita yang mencakup adanya tokoh, watak, latar, dan amanat

3) Tahap Pascamenyimak

a) Siswa membuat kesimpulan dengan bantuan guru b) Refleksi

c) Guru mengakhiri pertemuan dengan salam penutup

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Kemampuan menyimak pada pretest

(82)

(21,4%) dan 11 siswa (76.6%) yang nilainya di bawah KKM (Lampiran 15, hal. 112). Dari data tersebut, melalui penelitian ini peneliti ingin meningkatkan kemampuan menyimak siswa.

2. Kemampuan menyimak pada Siklus I

Pada pembelajaran di siklus I menggunakan media gambar. Siswa tertarik pada saat guru memperlihatkan gambar yang digunakan pada saat kegiatan pembelajaran. Pada siklus ini, siswa dinilai mulai dari aktivitas siswa di kelas, kegiatan siswa dalam kerja kelompok, bermain peran, hingga pada saat siswa mengerjakan evaluasi. Dari kegiatan tersebut guru dapat menilai siswa. Nilai dari siklus I merupakan gabungan dari 1) nilai kinerja kelompok, 2) nilai bermain peran, 3) nilai evaluasi.

(83)

21.4%

64.3%

0 20 40 60 80 100

Pros

e

n

tase

Kondisi Awal Siklus I

Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Pada Kondisi Awal dan Siklus I

Grafik 1. Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM Pada Kondisi Awal, dan Siklus I

3. Kemampuan Menyimak Pada Siklus II

(84)

Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa dari 14 siswa, yang nilainya di atas KKM ada 12 siswa (85,7%), dan 2 siswa (14,3%) yang nilainya di bawah KKM. Hasil penelitian pada siklus II ini sudah berhasil, karena target yang harus dicapai pada siklus ini adalah 85%, dan hasil siklus ini hanya 85,7% (Lampiran 25, hal. 122). Perbandingan jumlah siswa yang nilainya di atas KKM sebelum adanya tindakan (kondisi awal), tindakan pertama (siklus I) dan setelah dilakukannya tindakan (siklus II) dapat dilihat pada diagram di bawah ini (Lampiran 26, hal. 123).

21.4%

64.3%

85.7%

0 20 40 60 80 100

Pro

s

entase

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Perbandingan Jumlah Siswa yang mencapai KKM Pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

(85)

Penelitian ini dilakukan dua siklus. Sebelum tindakan, 21,4% nilai siswa di atas KKM. Pada siklus I, 64,3% nilai siswa di atas KKM. Pada siklus II, 85,7% nilai siswa di atas KKM.

C. Refleksi 1. Pratindakan

Refleksi dari kegiatan pretes antara lain: siswa belum bias menyimak dengan baik, hal ini dibuktikan den

Gambar

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan.......................................…….................
Grafik 2.  Perbandingan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Tabel 1. Kriteria Keberhasilan
gambar seri bencana alam (gunung meletus) untuk membantu siswa dalam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat penyertaan dan kekuatan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Analisis Reservoir Karbonat: Diagenesa

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apakah metode Z-Score dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.. Latar belakang penelitian ini

Ketika ada pengguna yang mengakses alamat website maka website interaktif akan merespon dengan dengan mengidentifikasi pengguna dan level pengguna selanjutnya

Penelitian ini menyatakan bahwa The Debt Equity Ratio (DER) memberikan pengaruh positif dan secara parsial (individu) signifikan pengaruhnya terhadap Return on

Mahasiswa calon guru pendidikan matematika dari 37 subjek penelitian 3 mahasiswa melakukan pengecekan terhadap proses dan jawaban serta membuat kesimpulan dengan

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. © Atep Sujana 2016

gayaberat yang telah dikurangi efek udara bebas sehingga dapat merepresentasikan topografi suatu area secara umum. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan

Untuk menentukan kapasitas produksi yang direncanakan, akan menggunakan data referensi dari Unit Usaha fillet ‘Patin Kita’ yang merupakan unit usaha yang sejenis dengan