• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN METODE RGEC PADA BANK BUMN PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN METODE RGEC PADA BANK BUMN PERIODE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN

PENDEKATAN METODE RGEC PADA BANK

BUMN PERIODE 2012-2013

Jayanti Mandasari1 Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) periode 2012-2013 dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital).Alat analisis yang dipergunakan adalah Metode RGEC (Risk Profiel, GCG, Earning, Capital). Sedangkan Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini seluruh Bank BUMN yang terdaftar dalam direktori Bank Indonesia, yang memiliki laporan tahunan periode tahun 2012 sampai 2013. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan.Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan Bank BUMN selama periode 2012-2013 dari segi profil risiko yaitu dengan menganalisis risiko kredit yang diwakili dengan rasio NPL dikatakan baik dan dari analisis risiko likuiditas yang diwakili dengan rasio LDR dapat dikatakan Cukup Likuid. Sedangkan dari segi Good Corporate Governance (GCG) kinerja bank Sangat Baik. Serta secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi Rentabilitas (Earning) yaitu dengan menganalisis rasio ROA atau perolehan laba berdasarkan aset dan Rasio NIM atau kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya Bank dikatakan Baik. Dan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi permodalan dengan menganalisis perbandingan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang diwakili dengan menghitung rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank dikatakan Baik. Kata kunci: Risk Profiel, Good Corporate Governance, Earning, Capital Pendahuluan

Bank atau Perbankan merupakan pilar dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena perbankan memiliki peran yang sangat penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang menghubungkan dana-dana yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi yang membutuhkan bantuan dana (deficit). Kinerja bank yang berjalan dengan baik akan dapat menyokong pertumbuhan bisnis

(2)

karena peran bank disini adalah sebagai penyedia dana investasi dan modal kerja bagi unit-unit bisnis dalam melaksanakan fungsi produksi.

Operasi Bank BUMN tidak berbeda dengan bank umum lainnya, yaitu tetap menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Dalam penyaluran dan penghimpunan dana, bank BUMN harus bersaing dengan bank swasta, sehingga untuk dapat bertahan dalam persaingan dengan bank swasta, bank BUMN harus mampu menjaga likuiditas banknya dengan tetap memelihara kinerja keuangan bank.

Kinerja keuangan bank dapat dinilai dengan menggunakan beberapa indikator penilaian. Penilaian kinerja keuangan bank yang selama ini menggunakan metode CAMEL. Namun, seiring perkembangan usaha dan kompleksitas usaha bank membuat penggunaan metode CAMEL kurang efektif dalam menilai kinerja bank karena metode CAMEL tidak memberikan suatu kesimpulan yang mengarahkan ke satu penilaian, antar faktor memberikan penilaian yang sifatnya berbeda (Bayu aji permana, 2012). Untuk itu pada tanggal 25 Oktober 2011 Bank Indonesia mengeluarkan peraturan baru tentang penilaian kesehatan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-Based Bank

Rating) yang meliputi empat faktor pengukuran, yaitu profil risiko (risk profile), good corporate governance (GCG), rentabilitas (earnings), dan

permodalan (capital) yang selanjutnya disingkat dengan RGEC. RGEC merupakan metode penilaian kinerja keuangan bank yang merujuk pada peraturan Bank Indonesia no. 13/1/PBI/2011 tentang penilaian kinerja keuangan bank umum. Metode RGEC merupakan tata cara penilaian bank yang menggantikan tata cara penilaian bank sebelumnya yaitu CAMEL.

Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan yang macet atau tidak lancar. Tumbuhnya total kredit perbankan yang macet atau tidak lancar dapat dilihat dari salah satu bank BUMN yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI). Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Independen untuk Transparansi Anggaran (Khadafi : 2013), menjelaskan bahwa Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki kredit macet paling tinggi diantara bank BUMN lainnya, hingga mencapai Rp 25,1 Triliun. Pada tahun 2012 BRI memiliki kredit bermasalah sebesar Rp 25,1 Triliun, dan pada tahun 2011 kredit bermasalah sebesar Rp 23,7 Triliun, dengan kenaikan kredit bermasalah sebesar Rp 1,3 Triliun. Kredit macet ini terjadi karena pada saat pengucuran kredit terjadi, Account Officer tidak melakukan pengecekan pengajuan kredit dengan benar sesuai tugas dan fungsi yang diemban dan dikonfirmasi atas data dokumen yang dilampirkan dalam pengajuan kredit, sehingga kredit lolos untuk disetujui. Setelah kredit dikucurkan, dalam pembayarannya kredit tersebut macet karena pihak nasabah tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya untuk membayar fasilitas kredit yang telah diterima baik berupa kredit pokok maupun bunga.

(3)

Berdasarkan penjelasan di atas, Maka penulis melakukan penelitian dengan judul,“ Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Metode

RGEC pada Bank BUMN periode 2012-2013”. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good

Corporate Governance, Earnings, Capital) selama periode tahun 2012-2013?” Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Bank BUMN (BNI, BRI, BTN dan Bank Mandiri) selama tahun 2012-2013 dengan pendekatan metode RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance,

Earnings, Capital). Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut:

1.Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan bagi sektor perbankan khususnya Bank BUMN (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN) untuk melihat kesehatan masing-masing Bank BUMN, sehingga menjadi pembanding bagi masing-masing bank tersebut.

2.Secara akademis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu literatur di manajemen keuangan dan juga dapat memperkaya pengembangan ilmu dalam bidang kinerja keuangan bank.

Kerangka Dasar Teori Kinerja Keuangan Perbankan

Indra Bastian (2001: 329) mendefinisikan kinerja sebagai suatu gambaran mengenaipencapaian pelaksanaan suatukegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi. Secara umum, dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalm periode tertentu. Kinerja merupakan faktor penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi organisasi.

Metode (Pendekatan RGEC)

Penilaian kinerja keuangan bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan risiko (Risk Based Bank Rating) merupakan penilaian yang komprehensif dan terstruktur terhadap hasil integrasi antara profil risiko dan kinerja yang meliputi penerapan tata kelola yang baik, rentabilitas, dan permodalan.

Risk Profiel (Profil Risiko)

Profil Risiko merupakan penilaian terhadap Risiko inheren dan kualitas penerapan Manajemen Risiko dalam aktivitas operasional Bank. Risiko yang wajib dinilai terdiri atas 8 (delapan) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Stratejik,

(4)

Risiko Kepatuhan, dan Risiko Reputasi(Ali, 2006).

Good Corporate Governance(GCG)

Good Corporate governance adalah konsep untuk peningkatan kinerja

perusahaan melalui supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan (Nasution dan Setiawan (2007). Earning

(Rentabilitas)

Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat ukur untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan (Lukman Dendawijaya, 2003:119-120). Salah satu tujuan utama suatu bank pada umumnya adalah untuk memperoleh keuntungan. Untuk mengukur kinerja suatu bank salah satu caranya adalah dengan mengukur kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan (profit).

Capital(Permodalan)

CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan BI. CAR (Capital

Adequacy Ratio) adalah rasio perbandingan rasio modal terhdap Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)(Kasmir, 2004). Dalam melakukan perhitungan Permodalan, Bank wajib mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank.

Kerangka Konsep

Tingkat Kinerja keuangan bank Metode RGEC

Risk Profiel

Good Corporate Governance Earning

Capital

Analisis

Hasil Penelitian Pembahasan

(5)

Definisi Konsepsional NPL (Non performing loan)

NPL(Non performing loan) atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Maka semakin besar skala operasi suatu bank maka aspek pengawasan akan semakin menurun.

LDR (Loan to Deposit Ratio)

LDR (Loan to Deposit Ratio) yaitu rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan Bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.

GCG (Good Corporate governance)

GCG (Good Corporate governance) adalah konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan.

ROA (Return On Assets)

ROA(Return On Assets)adalah perbandingan antara laba sebelum pajak terhadap rata-rata total aset (total aktiva).

NIM (Net Interest Margin)

NIM(Net Interest Margin) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.

CAR (Capital Adequacy Ratio)

CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah rasio perbandingan rasio modal terhdap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

Metode Penelitian Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif pada Bank BUMN (BRI, BNI, BTN, dan Mandiri), yaitu dengan cara menganalisis data-data laporan keuangan.

Definisi Operasional Risk Profile (Profil Risiko) Non Perfoming Loan (NPL)

Non Perfoming Loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan salah satu

indikator penilaian kinerja kualitas aset bank. NPL dalam penelitian ini adalah NPL terhitung selama tahun 2012 sampai 2013.

LDR (Loan to Deposit Ratio)

LDR (Loan to Deposit Ratio), merupakan rasio untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank

(6)

NPL Kredit Bermasalah Total Kredit 100%

LDR Total Kredit

Dana Pihak Ketiga 100%

terhadap dana pihak ketiga. LDR dalam penelitian ini adalah LDR terhitung selama tahun 2012 sampai 2013.

GCG(Good Corporate Governance)

GCGadalah konsep untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui

supervise atau monitoring kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan.

Earning (Rentabilitas) ROA (Return on Aseets)

Return on Aseets, merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank

dalam memperoleh laba. ROA dalam penelitian ini adalah ROA terhitung selama tahun 2012 sampai 2013.

NIM (Net Interest Margin)

Net Interest Margin, merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank

dalam menghasilkan pendapatan bunga bersih atas pengolahan besar aktiva produktif. NIM dalam penelitian ini adalah NIM terhitung selama tahun 2012 sampai 2013.

Capital (Permodalan)

CAR (Capital Adequacy Ratio)

CAR (Capital Adequacy Ratio), merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana. CAR dalam penelitian ini adalah CAR terhitung selama tahun 2012 sampai 2013.

Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank BUMN yang terdaftar dalam direktori Bank Indonesia, yang memiliki annual report atau Laporan tahunan selama tahun 2012 sampai 2013 yang dipublikasikan oleh bank-bank pemerintah.

Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik atau metode yang digunakan untuk mengumpulkandata tersebut dalam pelaksanaan penelitian ini adalah.

a. Teknik Dokumentasi

b. Teknik Kepustakaan (Library Research)

Alat Analisis

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Analisis Profie Risiko ( Risk Profile)

- NPL (Non Perfoming Loan)

(7)

ROA Laba Sebelum Pajak Total Aset 100%

NIM %&'()*)+)' ,-'.) ,&/012 Rata 3 rata Aktiva Produktiv 100%

Sumber : Data diolah

b. Good Corporate Governance (GCG)

c. Earning (Rentabilitas)

- Return on Aseets (ROA)

- Net Interest Margin (NIM)

d. Capital (Permodalan)

Hasil Analisis dan Pembahasan

Penilaian Faktor Risk Profile (Profil Risiko) a. NPL (Non Performing Loan)

Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi NPL Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan sehat, karena dibawah angka 5%. NPL yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BRI sebesar 1,4%, diikuti Mandiri (1,90%), BNI (2,8%), dan BTN (3,5%). Sedangkan pada tahun 2013, NPL terbaik adalah Bank BRI sebesar 1,2%, diikuti Mandiri (1,93%), BNI (2,2%), dan BTN (3,4%).

2.8 2.2 1.4 1.2 3.5 3.4 1.9 1.93 0 1 2 3 4 2011 2012

Hasil Perhitungan NPL (Non Perfoming Loan) Bank BUMN Tahun 2012-2013

BNI BRI BTN Mandiri CAR 67()8 ,)'9 :7+)8 ;9+1<) :&/+1=>)'. 6&'-/-+ ?10197 100%

(8)

Sumber : Data diolah

Sumber : Data diolah

b. LDR (Loan to Deposit Ratio)

Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi LDR Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan Cukup Likuid. LDR yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BNI sebesar 77,91%, diikuti BRI (80,42%), Mandiri (86,84%), dan BTN (100,92%). Sedangkan pada tahun 2013, LDR terbaik adalah Bank BNI sebesar 85,87%, diikuti BRI (88,91%), Mandiri (91,78%), dan BTN (104,42%).

Penilaian Faktor GCG (Good Corporate Governance)

Pada Grafik di atas secara keseluruhan GCG Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dalam kategori “Sangat Baik”. GCG terbaik pada tahun 2012 adalah BNI sebesar 1,3%, diikuti BRI (1,31%), BTN (1,35%) dan Mandiri (1,5%). Sedangkan pada tahun 2013, GCG terbaik adalah BRI sebesar 1,29%, diikuti BNI (2%), Mandiri (2%), dan BTN (3%).

77.9180.42 85.8788.91 100.92 104.42 86.84 91.78 0 50 100 150 2012 2013

Hasil Perhitungan LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank BUMN Tahun 2012-2013

BNI BRI BTN Mandiri 1.3 2 1.31 1.35 1.29 3 1.5 2 0 1 2 3 4 2012 2013

Hasil Perhitungan GCG (Good Corporate Governance) Bank BUMN Tahun 2012-2013

BNI BRI BTN Mandiri

(9)

Sumber : Data diolah

Sumber : Data diolah

Penilaian Faktor Earning (Rentabilitas) a. ROA (Return On Assets)

Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi perolehan laba berdasarkan aset (ROA) Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan baik, karena semuanya telah diatas 1,25%. ROA yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BRI sebesar 4,67%, diikuti Mandiri (3,45%), BNI (2,81%), dan BTN (1,85%). Sedangkan pada tahun 2013, ROA terbaik adalah Bank BRI sebesar 4,74%, diikuti Mandiri (3,51%), BNI (3,13%), dan BTN (1,76%).

b. NIM (Net Interest Margin)

Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya (NIM) Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan baik, karena nilainya diatas 2%. NIM yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BRI sebesar 6,62%,

2.81 3.13 4.67 4.74 1.85 1.76 3.45 3.51 0 2 4 6 2012 2013

Hasil Perhitungan ROA (Return On Assets) Bank BUMN Tahun 2012-2013

BNI BRI BTN Mandiri 4.63 4.93 6.62 7.04 4.23 4.33 4.31 4.47 0 2 4 6 8 2012 2013

Hasil Perhitungan NIM (Net Interest Margin) Bank BUMN Tahun 2012-2013

BNI BRI BTN Mandiri

(10)

Sumber : Data diolah

diikuti BNI (4,63%), Mandiri (4,33%), dan BTN (4,23%). Sedangkan pada tahun 2013, NIM terbaik adalah Bank BRI sebesar 7,04%, diikuti BNI (4,93%), Mandiri (4,47%), dan BTN (4,31%).

Penilaian Faktor Capital (Permodalan)

Pada Grafik di atas menunjukkan secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi permodalan (CAR) Bank BUMN selama tahun 2012-2013 dikatakan baik, karena nilai diatas 8%. CAR yang terbaik pada tahun 2012 adalah Bank BTN sebesar 17,69%, diikuti BRI (16,95%), BNI (16,67%), dan Mandiri (15,48%). Sedangkan pada tahun 2013, CAR terbaik adalah Bank BRI sebesar 16,99%, diikuti BTN (15,62%), BNI (15,10%), dan Mandiri (14,93%).

Penutup

Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi profil risiko yaitu dengan menganalisis risiko kredit yang diwakili dengan rasio NPL selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan NPL setiap bank dibawah 5%.

Sedangkan dari analisis risiko likuiditas yang diwakili dengan rasio LDR selama periode 2012-2013 dapat dikatakan Cukup Likuid. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan rasio LDR setiap Bank 85%< Rasio ≤ 100% atau Rasio

50%.

Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi tata kelola perusahaan atau

Good Corporate Governance (GCG) yaitu dengan menganalisis nilai komposit

GCG yang ada di dalam laporan tahunan masing-masing Bank BUMN selama periode 2012-2013 kinerja Sangat Baik karena <3,5%.

Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi Rentabilitas (Earning) yaitu dengan menganalisis rasio ROA atau perolehan laba berdasarkan aset selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan

16.67 15.1 16.95 16.99 17.69 15.62 15.48 14.93 13 14 15 16 17 18 2012 2013

Hasil Perhitungan CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank BUMN Tahun 2012-2013

BNI BRI BTN Mandiri

(11)

ROA setiap bank memiliki nilai >1,25%.

Sedangkan Rasio NIM atau kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dilihat dari hasil perhitungan nilai rasio NIM setiap Bank >2%.

Secara keseluruhan kinerja keuangan dari segi permodalan yaitu dengan menganalisis perbandingan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) yang diwakili dengan menghitung rasio CAR (Capital

Adequacy Ratio) selama periode 2012-2013 dikatakan Baik. Hal ini dapat

dilihat dari hasil perhitungan CAR setiap bank memiliki nilai >9%.

Kepada BTN yang memiliki kinerja NPL terburuk diantara Bank BUMN, walaupun nilainya masih dibawah ketentuan 5%, disarankan untuk lebih memperhatikan data pengelolaan kreditnya.

Kepada BTN yang memiliki kinerja likuiditas terburuk diantara Bank BUMN, disarankan agar dapat meningkatkan perhitungan dana pihak ketiga yang lebih besar disbanding peningkatan kredit yang diberikan.

Kepada BTN yang memiliki tata kelola perusahaan atau Good Corporate

Governance terburuk diantara Bank BUMN, walaupun nilainya masih dibawah

ketentuan 3,5%, disarankan untuk lebih memperhatikan susunan aturan tata kelola perusahaan yang lebih baik. Hal ini dimaksudkan agar tahun-tahun berikutnya dapat mengurangi risiko yang akan dihadapi dan bank menjadi lebih baik dan lebih dipercaya oleh para stakeholders yang dimiliki oleh bank.

Daftar Pustaka

Arthesa Ade dan Handiman Edia. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Bukan

Bank. Jakarta : PT INDEKS Kelompok Gramedia.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 05 Januari 2011. Perihal Tatacara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Umum.

Bank Indonesia, Surat Edaran Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013.

Perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.

Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004. Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Bank Indonesia, Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tahun 2004.

Perihal Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum

Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Bank, www.bi.go.id. (diakses tanggal 5 Februari 2015)

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor: 13/27/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia

No.11/1/PBI/2009 Tentang Bank Umum.

Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

(12)

Hakim. 2013. Analisis Pengaruh Rasio NPL, LDR, GCG, NIM, CAR, dan

BOPO Terhadap Tingkat Kesehatan Bank. Semarang : Skripsi

Diponegoro. Universitas Diponegoro.

Jumingan. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jusuf, Al. Haryono. 2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi Keenam. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT. Rajagrafindo.

Lasta, Arifin, dkk. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan

Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profiel, Good Corporate Governance, Earnings, Capital). Malang : Skripsi Malang.

Universitas Brawijaya Malang.

Minarrohmah Khisti, Yaningwati Fransisca, dkk. 2014. Analisis Tingkat

Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Studi pada PT. Bank Central Asia, Tbk Periode 2010-2012)

Munawir, S. 2002. Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Nurhasanah Rahmalia. 2012. Pengaruh Return On Asset (Roa), Return On

Equity (Roe) , Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham.

universitas widyatama. Bandung

Permana, Bayu Aji. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan

Metode CAMELS dan Metode RGEC. Surabaya : Skripsi Surabaya.

Universitas Negeri Surabaya.

Purnamasari, Ni Kadek Ita. 2014. Penilaian Tingkat Kesehatan PT. BPD Bali

Berdasarkan Risk Profiel, GCG, Eraning, Capital. Bali : Skripsi Bali.

Universitas Udayana Bali.

Taufik. 2012. Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan BPR Hasa Mitra dengan

Metode CAMEL (Periode 2006-2010). Makassar : Skripsi Makassar.

Universitas Hasanuddin Makassar.

Taswan, 2010. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Penerbit UPP STIM YKPN Yogyakarta

Tjondro, David. 2011. Pengaruh Good Corporate Governance (Gcg)

TerhadapProfitabilitas Dan Kinerja Saham Perusahaan PerbankanYang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia. Surabaya: Skripsi

Surabaya. STIE Perbanas.

Triandaru, S. dan Totok, B. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 2. Salemba Empat, Jakarta.

Wahyuni. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PT Bank Mega Tbk. Samarinda : Skripsi Samarinda. Universitas Mulawarman.

Warliani. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PT Bank syariah

Mandiri. Samarinda : Skripsi Samarinda. Universitas Mulawarman.

_______.http://www.bi.go.id (diakses tanggal 28 Februari 2015) _______.http://www.idx.com (diakses tanggal 28 Februari 2015) _______.http://www.bumn.go.id (diakses tanggal 28 Februari 2015)

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru kelas sesuai dengan kebijakan yang diberikan kepada kepala madrsah melalui wakilnya yang diberikan kepada

Berdasarkan interpretasi citra landsat yang memperhitungkan peran 4 parameter permukaan lahan yaitu topografi, tanah, cover, dan surface storage, maka parameter topografi

Ali, Chowdary and Gonzales (2013) aims An Integrated Design Approach for Rapid Product Development journal shown the integrated design approach using reverse engineering

25 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1999), h.. Berdasarkan dari semua pendapat dan definisi tersebut di atas, dapat

Penggnaan sor!en&#34;  dilakukan dengan !en$isihkan !in$ak !elalui !ekanis!e adsorpsi (pene!pelan !in$ak pada per!ukaan sorbent) dan absorpsi (pen$erapan !in$ak ke dala!

Oleh karena itu pengusahaan sumberdaya perlu dibatasi pada kondisi maximum economic yield atau terkendali agar dapat memberikan keuntungan yang maksimum dikarenakan upaya

Keuntungan yang didapat oleh suatu industri apabila menerapkan konsep produksi bersih adalah mengurangi biaya produksi, mengurangi limbah yang dihasilkan, meningkatkan

(1) Objek ReEibusi Tempat Rekreasi.dan Olahraga adalah pelayanan bmpat rekreasi, pariwisat4 dan olahraga yang disediakan, dlmiliki, dan/atau dikelola oleh Organisasi