• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI MASJID BERBASIS WEB DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI MASJID BERBASIS WEB DI KOTA MALANG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI MASJID BERBASIS WEB

DI KOTA MALANG

Dyah Ayu Langening Tyas1,Didik Dwi Prasetya2

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang Email: ayudyahgrey2@gmail.com, didikdwi@um.ac.id

Abstrak

Kota Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegera. Hal ini dikarenakan Kota Malang berada di daerah dataran tinggi yang sejuk serta banyaknya tempat-tempat wisata yang menarik. Namun, beberapa permasalahan muncul kepada para wisatawan yang mendatangi Kota Malang. Apalagi wisatawan tersebut pastinya tidak mengetaui secara jelas daerah yang dikunjunginya. Salah satu permasalahan yang menjadi sorotan adalah ketika wisatawan Muslim ingin melakukan ibadah Sholat 5 waktu yang pastinya tidak dapat ditinggalkan. Tetapi, karena tidak mengetahui seluk-beluk lokasi yang dikunjungi, maka untuk mencari lokasi masjid tentu menjadi hal yang sulit. Sedangkan menurut pendataan terkini, jumlah masjid dan musholla yang tersebar di sekitar Kota Malang berjumlah 623 masjid. System Informasi Geografis Lokasi Masjid di Kota Malang Berbasis Web ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan tersebut. Pada system ini, pengguna hanya perlu membuka system informasi geografis berbasis web secara online, kemudian system akan menunjukkan lokasi masjid terdekat yang bisa dijangkau oleh pengguna sehingga memudahkan pengguna untuk menemukan lokasi masjid dengan cepat berdasarkan lokasi geografis yang ditunjukkan dalam bentuk peta.

Kata Kunci: GIS, web, lokasi, masjid, peta

1. Pendahuluan

Malang merupakan salah satu kota di Jawa Timur yang banyak dikunjungi pendatang dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dikarenakan Kota Malang terkenal sebagai kota yang memiliki banyak sekali tempat wisata yang menarik dan juga letaknya yang berada di dataran tinggi, sehingga memiliki atmosfer udara yang sejuk dan menyenangkan untuk menjadi tujuan berwisata. Menurut artikel yang dimuat di harian Kompas Travel Online, pada 2015 saja wisatawan di Kota Malang mencapai 2,5 juta orang dan terus bertambah. Wisata yang disajikan di Malang antara lain wisata pendidikan, wisata belanja dan event, serta wisata nostalgia (Wahyuni, 2015).

Namun, seringkali wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang tersebut mendapatkan kesulitan ketika ingin melakukan ibadah, terutama wisatawan muslim yang tentu saja tidak dapat meninggalkan ibadah wajib sholat 5 waktu. Hal ini dikarenakan para wisatawan yang kurang mengetahui seluk beluk jalan di kota yang baru saja dikunjungi. Sehingga mengalami kesulitan untuk mengetahui lokasi masjid terdekat. Padahal, menurut situs simas.kemenag.go.id, terdapat sekiranya 623 masjid dan mushollah yang tersebar di wilayah Kota Malang (data 2015).

Masalah lain pun timbul ketika masjid yang diketahui para pendatang, biasanya hanya masjid-masjid besar yang terletak di pinggir jalan utama. Tetapi ternyata, masjid tersebut jauh dari lokasi yang

dituju. Sehingga demi menjalankan ibadah sholat, mereka biasanya akan memutar atau berjalan ke arah masjid besar yang dilalui tadi, padahal jaraknya bisa saja cukup jauh. Hal ini dikarenakan para pendatang atau wisatawan tersebut tidak mengetahui letak masjid terdekat dari lokasi keberadaan mereka.

Berdasarkan permasalahan yang timbul tersebut, disusunlah Sistem Informasi Geografis Lokasi Masjid di Kota Malang Berbasis Web. System informasi geografis ini dapat menunjukkan peta berupa jaringan jalan yang berisi lokasi masjid serta beberapa informasi tambahan dari masjid-masjid tersebut. System informasi ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi permasalahan-permasalahan yang sudah dipaparkan sebelumnya, serta dapat membantu para pendatang atau yang ingin mencari masjid untuk melaksanakan ibadah sehingga dapat menemukan masjid terdekat.

2. Tinjauan Pustaka System Informasi

Menurut Robert dan Michael, menyatakan system sebagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk kesatuan, dalam interaksi yang kuat maupun lemah dengan pembatas yang jelas, (Prahasta, 2009). Menurut Jogiyanto (1999) informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih

(2)

berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sedangkan definisi system informasi menurut Joseph Wilkinson dalam buku

Accounting and Information system adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, computer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan (dalam Mulyanto, 2009).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa system informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem Informasi Geografis

Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu system, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu system yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat-tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang berdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.

Menurut Gistut (2002) mendefinisikan SIG merupakan system yang dapat mendukung pengambilan keputusan dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap dan mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi (dalam Mulyanto, 2009).

Kemampuan dasar SIG adalah mengintegrasikan berbagai operasi basis data seperti query,

menganalisisnya dan menyimpan serta menampilkannya dalam bentuk pemetaan berdasarkan letak geografisnya. Inilah yang membedakan SIG dengan system informasi lainnya (Agustina, 2011).

System Informasi Geografis biasanya direpresentasikan dengan tampilan berupa peta. Peta merupakan suatu representasi konvensional (miniature) dari unsur-unsur fisik (alamiah dan buatan manusia) dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi diatas media bidang datar dengan skala tertentu. Seluruh objek dapat ditampilkan dalam sebuah peta, baik objek alamiah maupun buatan manusia. Peta yang menyediakan fasilitas tersebut dinamakan peta dasar (map features) (Agustina, 2011).

Teknologi Web

Web berasal dari kata dalam Bahasa Inggris yang bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia berarti “Jaring Laba-laba”. Hampir sama dengan arti dari kata

web itu sendiri, web telah membentang ke seluruh penjuru dunia. Tidak hanya terbatas pada lembaga-lembaga penelitian yang ingin mempublikasikan hasil riset, tetapi juga telah banyak digunakan oleh perusahaan bisnis yang ingin mengiklankan produk atau untuk melakukan transaksi bisnisnya.

Web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Pendistribusian informasi web dilakukan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman yang lain. Melalui pendekatan ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan beranjak dari satu halaman ke halaman lain. (Kadir, 2005).

Salah satu implementasi dari teknologi web yang tengah berkembang saat ini adalah webGIS. webGIS merupakan aplikasi Geographic Information System

(GIS) yang dapat diakses secara online melalui internet / web. Pada konfigurasi webGIS ada server yang berfungsi sebagai MapServer yang bertugas memproses permintaan peta dari client dan kemudian mengirimkannya kembali ke client. Dalam hal ini pengguna / client tidak perlu mempunyai software GIS, hanya menggunakan internet browser seperti Internet Explorer, Mozilla Fire Fox, atau Google Chrome

untuk mengakses informasi GIS yang ada di server. (Frianto, 2011)

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah system metode SDLC (System Development Life Cycle) atau sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall).

Waterfall merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran system yang linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya (Kristanto, 2004).

Gambar 1. Tahapan Model Waterfall Requirement Analysis

Analisis yang dilakukan yaitu mengenai permasalahan yang sering timbul di sekitar kota Malang. Permasalahan yang dimaksud adalah ketika para wisatawan yang datang ke Malang, kesulitan untuk mencari lokasi masjid terdekat dari lokasi awal pengguna. Sehingga dibutuhkan suatu system informasi yang dapat memecahkan permasalahan tersebut. System informasi yang dibutuhkan, bukan

(3)

hanya untuk menunjukkan arah masjid, tetapi juga beberapa informasi lainnya yang berhubungan dengan masjid-masjid di Kota Malang. Sehingga dipilih system informasi berbasis web yang dapat diakses secara online sehingga dapat menghadirkan informasi-informasi yang up to date. Karena system informasi berbasis web dapat diakses oleh pengguna pada gadget maupun laptop, maka web yang disajikan juga berupa web yang responsive, yang sesuai dengan kebutuhan tampilan pengguna.

System Design

Desain yang ditampilkan merupakan desain yang simple sehingga memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi penting yang dicari. Halaman web yang ditampilkan merupakan halaman web yang menggunakan teknik responsive. Teknik responsive adalah teknik yang digunakan untuk membuat layout menyesuaikan diri dengan tampilan device pengunjung, baik dari resolusi dan orientasinya. Jadi tampilan pada desktop computer dengan pada smartphone akan berbeda. (Pirantio, 2015). Mengingat bahwa system informasi geografis ini menggunakan geolokasi yang umumnya digunakan di smartphone yang dapat digunakan untuk mobilitas.

Berikut merupakan desain untuk tampilan halaman awal pengguna:

Gambar 2. Desain Tampilan Halaman Awal  Nama tampilan web : Menampilkan nama / judul

dari halaman web yang terbuka

 Tab menu : Menampilkan tab yang dapat dipilih oleh pengguna

 Tampilan peta keseluruhan : Peta ini merupakan peta yang ditambahkan menggunakan fitur

GoogleMaps API. Sehingga peta dari

GoogleMaps dapat terintegrasi dengan halaman web ini.

 Tampilan Berita : Tampilan ini merupakan headline dari berita yang tersedia.

 Footer : Berisi informasi tahun dan pengembang web

Setelah masuk ke halaman utama, selanjutnya pengguna akan memilih masjid mana yang akan dikunjungi dengan cara klik point-point yang merupakan penanda lokasi masjid. Kemudian, pengguna akan diarahkan ke halaman baru yang menampilkan petunjuk arah dari lokasi pengguna ke lokasi masjid yang dituju.

Gambar 3. Desain Tampilan Petunjuk Arah Menuju Masjid

Sebelum menampilkan halaman ini, terlebih dahulu akan ada pemberitahuan, untuk menyalakan lokasi GPS terkini sehingga system dapat mengakses lokasi pengguna tersebut dan menentukan rute yang harus dilalui.

Untuk data dari informasi yang ditampilkan, diletakkan pada basis data yang nantinya basis data tersebut dapat diupdate oleh admin. Basis data yang dimaksud berisi informasi dan lokasi masjid, serta berita-berita ringan yang ditampilkan di halaman web.

Implementation/coding

Pada proses coding, penulis menggunakan software editor yaitu Notepad++. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu HTML 5, PHP, JavaScript, dan SQL. Agar dapat menampilkan peta seperti yang sudah didesain sebelumnya, digunakan fitur Google Maps yang dapat ditambahkan ke dalam halaman web menggunakan Google Maps API.Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript yang dapat mengkomunikasikan peta dari

Google Maps ke dalam halaman website kita (w3schools).

Testing

Tahapan pengujian artinya system yang telah dibuat dari hasil analisis masalah yang telah melalui tahap-tahap desain dan pengkodean, kemudian barulah masuk ke tahap pengujian. Sehingga nantinya akan dapat diketahui seperti apa hasil kinerja system (kelebihan dan kelemahan) setelah dijalankan oleh pengguna dalam proses pengujian. Pada penelitian ini digunakan metode pengujian BlackBox. Pengujian

BlackBox lebih mengutamakan pada input yang diberikan dan hasil yang ditampilkan tanpa perlu mengamati proses yang terjadi di dalamnya. Selain itu Nama Tampilan web

Tab Menu

Tampilan Peta Keseluruhan

Tampilan Berita

Footer

Tampilan peta

penunjuk arah

Tampilan

petunjuk arah

jalan dan

belokan

(4)

juga dapat mengamati hasil eksekusi melalui data uji, dan memeriksa fungsionalitas dari interface perangkat lunak. Pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semua konten dan button berjalan sesuai yang diharapkan.

Deployment

Deployment atau penyebaran dilakukan ketika system sudah diuji dan diverifikasi. Sehingga system yang ada sudah dapat digunakan dengan baik oleh pengguna. Tentunya setelah melalui beragam revisi serta perbaikan.

Maintenance

Ketika system dijalankan, kemungkinan akan ada beberapa error kecil yang sebelumnya terlewat. Maka dengan dilakukan pemeliharaan, diharapkan system dapat tetap berjalan sesuai harapan. Selain itu, diharapkan kedepannya juga akan ada beberapa penambahan atau pengembangan untuk kinerja system yang lebih baik dan lebih mutakhir.

4. Hasil dan Pembahasan

Berikut hasil dari tampilan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Masjid di Kota Malang Berbasis Web. Penjelasan halaman utama dari web ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Halaman Utama Web Sesuai seperti yang sudah dipaparkan dalam desain penyusunan awal halaman web, maka hasil dari tampilan halaman utama adalah sebagai berikut: 1. Web yang ditampilkan berjudul Mosques Find,

yang diharapkan dapat merepresentasikan halaman web yang disediakan yaitu untuk menemukan lokasi masjid.

2. Tab menu yang ditampilkan ada 3 menu. Tab tersebut berisi Find Mosques, yang merupakan tampilan halaman awal. Tab Berita, yang menyediakan informasi-informasi tambahan

dalam web. Dan tab About Us, yang menampilkan informasi pengembang.

3. Tampilan peta keseluruhan yang terintegrasi dengan GoogleMaps menunjukkan peta seluruh dunia. Namun dapat difokuskan hanya pada Kota Malang. Pada tampilan peta Kota Malang, telah ditunjukkan lokasi-lokasi masjid yang tersebar di sekitar Kota Malang (marker). Titik-titik lokasi tersebut didapatkan dengan pencarian alamat-alamat masjid tersebut dan ditentukan longitude dan latitiude-nya yang sebelumnya telah tersimpan di basis data. Ketika data dari database

tersebut sudah dapat menunjukkan lokasi, selanjutnya dibutuhkan marker untuk menandai lokasi-lokasi tersebut. Sehingga ditambahkan icon masjid sebagai marker untuk lokasi masjid yang tersebar di sekitar Kota Malang.

4. Tampilan berita di sini merupakan headline dari berita yang tersedia. 3 berita teratas dari list berita akan ditampilkan di halaman utama.

5. Halaman web ini memiliki footer yang menunjukkan copyright dan tahun pembuatan halaman web ini.

System informasi ini dapat menunjukkan rute untuk menuju lokasi masjid yang dipilih pengguna. ketika pengguna memilih masjid mana yang diinginkan, kita asumsikan merupakan masjid terdekat dari lokasi pengguna. Pengguna tersebut kemudian melakukan klik ke marker lokasi masjid yang dipilih. Kemudian aksi tersebut akan membawa pengguna ke halaman lainnya yang menunjukkan rute jalan dari lokasinya menuju masjid yang dipilih. Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Tampilan peta dan rute penunjuk jalan Untuk gambar lebih jelasnya sebagai berikut:

(5)

Gambar 6. Tampilan peta penunjuk jalan ke masjid tujuan dari lokasi pengguna

Gambar tersebut menunjukkan dua node yang terhubung. Gambar tersebut merupakan sebuah peta jaringan jalan yang dapat di-zoom in maupun zoom out

apabila pengguna menginginkan tampilan yang lebih detail. Titik A merupakan lokasi terkini dari pengguna yang mengakses system. Sedangkan titik B merupakan lokasi masjid yang dituju oleh pengguna. Karena system ini terintegrasi dengan GoogleMaps

menggunakan GoogleMaps API, maka rute yang akan dilalui pengguna secara otomatis merupakan rute atau jalur tercepat yang dapat dilalui. Peta yang ditampilkan juga dapat dipilih oleh pengguna, apakah menginginkan bentuk peta normal ataukah peta satelit. Beberapa pengguna mungkin lebih menyukai penjelasan secara tertulis daripada harus melihat gambar rute jalan di peta. Sehingga, disajikan pula secara bersisian, penjelasan dari rute yang dapat dilalui oleh pengguna untuk menuju masjid yang diinginkan. Gambarnya sebagai berikut:

Gambar 7. Penunjuk arah yang merupakan penjelasan dari tampilan peta

Untuk dapat memunculkan lokasi dan rute seperti ini, terlebih dahulu system akan mengecek apakah

browser yang digunakan oleh pengguna support penggunaan geolokasi. Apabila support, maka system akan meminta pengguna untuk mengaktifkan geolokasi.

Gambar 8. Pertanyaan kesediaan akses lokasi terkini pengguna

Apabila pengguna mengijinkan, system kemudian mengakses lokasi terkini pengguna dan memperhitungkan rute untuk menuju ke lokasi masjid yang dituju.

Selain pengguna, di dalam system ini tentu saja disediakan fasilitas untuk admin sebagai pengelola system. Admin memiliki halaman tersendiri untuk mengatur system. Berikut merupakan gambar panel administrator:

Gambar 9. Panel Administrator Maka dapat disimpulkan fasilitas admin adalah: 1. Login ke halaman panel admin

2. Input, Update, dan Delete isi berita dan melihat list berita

3. Input, Update, dan Delete data masjid dan melihat list masjid

4. Log out

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka pada bagian ini yang merupakan bagian akhir dari penelitian, kesimpulan yang dapat diambil yaitu Sistem Informasi Geografis Lokasi Masjid Di Kota Malang Berbasis Web ini merupakan system informasi yang akan sangat berguna bagi warga masyarakat Kota Malang dan juga para wisatawan yang mendatangi Kota Malang, untuk mencari informasi mengenai lokasi masjid yang tersebar di Kota Malang. Sistem informasi ini merupakan system informasi yang dapat diakses

(6)

secara online melalui halaman web yang responsive, dengan tampilan yang dapat menyesuaikan ukuran layar pengguna yang membuka web ini baik melalui layar laptop, maupun smartphone yang dapat mengakses lokasi masing-masing melalui Google Maps Location.

Diharapkan untuk pengembangan selanjutnya, akan ada penambahan fitur dan juga penyesuaian pada system agar lebih mutakhir dan kinerjanya akan lebih meningkat. Misalkan akan adanya perubahan pada desain atau layout sehingga lebih user-friendly,

maupun tambahan-tambahan lain yang memungkinkan membuat system menjadi lebih baik lagi.

6. DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Aliah. 2011. Rancang Bangun Sistem Informasi Spasial Berbasis Web Pada Lokasi Masjid dan Musholla Kecamatan Serpong.

Skripsi. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Aziz, Muh. dan Salmet Pujiono. 2006. System Informasi Geografis Berbasis Desktop dan Web.

Penerbit: Gava Media. Yogyakarta.

https://developers.google.com/maps/articles/

Ladjamudin, Al-Bahra. 2004. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Penerbit: Graha Ilmu. Yogyakarta.

Munir, Rinaldy. 2011. Algoritma dan Pemrograman.

Penerbit: Informatika. Bandung.

Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Penerbit: Media Kita. Yogyakarta.

Prahasta, Eddy. 2002. System Informasi Geografis Tools dan Plug-Ins. Penerbit: Informatika. Bandung.

Sulastikayana, I Wayan Eka. 2011. System Informasi Geografi Berbasis Web Untuk Pemetaan Pariwisata Kabupaten Gianyar. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

Gambar

Gambar 1. Tahapan Model Waterfall
Gambar 2. Desain Tampilan Halaman Awal    Nama tampilan web : Menampilkan nama / judul
Gambar 4. Halaman Utama Web  Sesuai  seperti  yang  sudah  dipaparkan  dalam  desain penyusunan awal halaman web, maka hasil dari  tampilan halaman utama adalah sebagai berikut:  1
Gambar 6. Tampilan peta penunjuk jalan ke  masjid tujuan dari lokasi pengguna

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang telah djelaskan di atas, langkah yang ditempuh Mahmud Yunus dalam penafsiran ilmiahnya, tidak saja berusaha menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an dengan cara

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konflik, stress dan kinerja diperkirakan baik, untuk mengetahui konflik berhubungan dengan stres kerja dan untuk

Terdapat lima kolom pada tabel tersebut yang terdiri dari nomor pengujian, setpoin jarak minimum robot (dalam cm), hasil yang terjadi setelah dilakukan pengujian

Dilihat dari segi biaya, manfaat dari informasi estimasi biaya total penggunaan dan pemanfaatan air tanah oleh hotel bagi manajer hotel adalah membuat manajer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kerja sama yang terjadi antara nelayan dan pemilik kapal di Desa Bontosunggu adalah kerja sama mudharabah yaitu pemilik kapal

Minuman SBJB yang diberi penambahan bulir buah pada mixing tank memiliki berat bulir yang lebih rendah dibandingkan dengan minuman SBJB yang ditambahkan bulir buah pada

Sejalan dengan perkembangannya, melalui teknologi social media atau Web 2.0, yang melanda hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat melalui budaya populer saat ini dan diadopsi

Praktek Kerja Lapangan bertujuan untuk (1)Mengetahui proses pengolahan arsip statis yang dilakukan di Arsip Nasional Repubik Indonesia; (2)Mengetahui sarana apa saja