• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Purnama Kingkin Karya Sunaryata Soemardjo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Purnama Kingkin Karya Sunaryata Soemardjo"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 1

Analisis Sosiologi Sastra dalam Novel Purnama Kingkin

Karya Sunaryata Soemardjo

Oleh: Dwi Ratnasari

Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

duwiratnasari42@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1)Unsur intrinsik novel yang terkandung dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo; (2) Sosiologi sastra yang terkandung dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo. Data penelitian ini berupa kutipan-kutipan novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo. Metode yang digunakan sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik pustaka dan teknik simak catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri, kartu data pengumpulan, buku-buku dan media lain yang mendukung sebagai acuan. Teknik keabsahan data menggunakan validitas semantis dan kredibilitas ketekunan pengamatan. Kemudian analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis konten (content analysis). Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. hasil analisis unsur intrisik novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi (1) tema yaitu Percintaan. (2) tokoh utama yaitu Prono, Arini dan Asih, tokoh tambahannya yaitu Andik, Asri, Ibu angkat Asri, Ibunya Arini dan Bu Lurah (3) alur yang digunakan alur maju (4) latar dibagi menjadi tiga meliputi latar tempat, latar waktu dan latar suasana (5) sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga“dia” maha tahu. Hasil analisis sosiologi sastra dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi: kekerabatan 5 indikator, moral 5 indikator, cinta kasih 5 indikator, perekonomian 4 indikator, pendidikan 4 indikator.

Kata Kunci: Sosiologi, Novel Purnama Kingkin

Pendahuluan

Karya sastra merupakan hasil imajinasi pengarang terhadap kehidupan di sekitarnya, baik itu manusia bersifat personal maupun secara berkelompok atau bermasyarakat. Menikmati karya sastra, tidak terlepas dari unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah karya sastra, salah satunya adalah sosiologi sastra. Sosiologi sastra merupakan telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat, telaah tentang lembaga dan proses sosial. Karya sastra yang sangat diminati oleh masyarakat adalah prosa fiksi, hal ini disebabkan di dalam prosa fiksi memuat berbagai permasalahan manusia dan kehidupannya. Fiksi merupakan hasil dialog, kontemplasi, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan dan kehidupan (Nurgiyantoro, 2012: 3).

Karya fiksi biasanya dituangkan dalam bentuk novel. Novel Purnama Kingkin adalah salah satu novel berbahasa Jawa yang di dalamnya mengandung banyak aspek sosiologi sastra. Penulis tertarik melakukan analisis sosiologi sastra dan diterapkan

(2)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 2 dalam penelitian ini karena sosiologi sastra meningkatkan pemahaman terhadap sastra dalam kaitannya dengan masyarakat, menjelaskan bahwa rekaan tidak berlawanan dengan kenyataan dalam hal ini karya sastra dikonsumsikan secara imajinatif. Akan tetapi kerangka imajinatifnya tidak bisa dipahami di luar kerangka empirisnya dan karya sastra bukan semata-mata merupakan gejala individu tetapi gejala sosial. Pandangan yang amat populer dalam studi sosiologi sastra adalah pendekatan cermin. Melalui pendekatan ini, karya sastra dimungkinkan menjadi cermin pada zamannya.

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang meninjau kajian sosiologi sastra dalam novel “Purnama Kingkin” karya Sunaryata Somardjo terdapat unsur intrinsik dan banyak aspek-aspek sosiologi sastra yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mencari jati diri dalam kehidupan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan tentang analisis struktural objektif dan sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Arikunto (2010: 3) berpendapat bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidik keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.

Sumber data menurut Arikunto (2010: 172) adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data pada penelitian ini adalah pada novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo, berjumlah 190 halaman, diterbitkan oleh Azzagrafika Yogyakarta cetakan pertama dicetak pada tahun 2014. Data adalah hasil pencacat penelitian, baik berupa fakta ataupun angka yang dapat dijadiakan bahan untuk menyusun suatu informasi (Arikunto, 2010: 161). Data penelitian ini berupa kutipan-kutipan novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo yang mengandung aspek sosiologi.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, teknik pustaka dan teknik simak catat. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri sebagai sumber instrumen utama yang dibantu dengan kartu data pengumpulan, buku-buku dan media lain yang mendukung sebagai acuan. Sugiyono (2009: 222) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif sebagai human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, dan membuat kesimpulan atas semuanya.

(3)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 3 Teknik keabsahan data menggunakan validitas semantis dan kredibilitas ketekunan pengamatan. Menurut Krippendrof dalam Endraswara (2013: 164) validitas semantis adalah teknik yang dilakukan dengan mengukur tingkat kesentisifian makna simbolik yang berhubungan dengan konteks karya sastra dan konsep analisis. Menurut Sugiyono (2010: 370) meningkatkan ketekunan berarti meningkatkan pengamatan secara cermat, mendalam, dan berkesinambungan.

Teknik analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis konten (content analysis). Content analysis adalah sebuah teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan objektif karakteristik-karakteristik khusus dalam sebuah teks (Ismawati, 2011: 81).

Penyajian hasil analisis menggunakan metode informal. Teknik informal adalah perumusan hasil analisis dengan menggunakan kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda dan lambang (Sudaryanto, 1993: 145).

Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang penulis akan sajikan berupa strukural objektif dan aspek-aspek sosiologi yang meliputi kekerabatan, moral, cinta kasih, perekonomian dan pendidikan dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo.

1. Analisis strukural objektif novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang.

a. Tema

Tema adalah dasar dalam karya sastra dan pengembangan seluruh cerita. Tema yang terdapat dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo adalah percintaan. Hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Kari saiki kudu bisa milih, yen Arini wis genah tresna menyang dheweke. Banjur Asih? Apa ya tresna marang dheweke senajan ora nate kawetu liwat pocapane.

“Karo maneh wong tuwane Prono katone luwih nampa Arini katimbang Asih.

Pungkasane, Prono luwih ngebotake tresna Arini ketimbang Asih “(PK, 2014:

44).

Terjemahan:

‘Tinggal sekarang harus bisa memilih, kalau Arini sudah jelas mencintai dirinya. Lalu Asih? Apa juga mencintai dirinya walaupun tidak pernah mengutarakan lewat ucapannya.Apalagi orang tuanya Prono kelihatannya lebih menerima Arini dari pada Asih. Akhirnya, Prono lebih memilih menjatuhkan cintanya ke Arini dari pada Asih’.

(4)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 4 Kutipan tersebut menjelaskan bahwa seorang Prono bimbang terhadap pilihan hatinya. Apakah Arini atau Asih wanita yang pantas dicintainya. Setelah menimbang-nimbang akhirnya Prono menjatuhkan pilihannya kepada Arini karena orang tuanya lebih memilih Arini.

b. Tokoh dan penokohan

Tokoh dan penokohan adalah unsur pembangun utama di dalam cerita yang menggambarkan sifat seseorang tersebut. Tokoh dan penokohan dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi tokoh: Prono, Arini dan Asih. Prono digambarkan sebagai tokoh yang memiliki sifat pemalu. Hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Arini seneng karo sikepe Prono sing rada isinan” (PK, 2014: 1). Terjemahan:

‘Arini senang dengan sikapnya Prono yang sedikit pemalu’.

Pada kutipan tersebut menunjukan bahwa Prono memiliki sifat pemalu. Terlihat sekali bahwa Arini menyukai dan tertarik dengan Prono karena sifatnya yang sedikit pemalu.

c. Alur

Alur merupakan rangkaian peristiwa yang menjadi hubungan sebab akibat yang membentuk suatu kesatuan di dalam sebuah cerita. Alur dalam novel ini adalah alur maju dengan beberapa tahap alur yang diceritakan secara kronologis yaitu, tahap penyituasian, tahap pemunculan konflik, tahap peningkatan konflik, tahap klimak, dan tahap penyelesaian. Contoh kutipan tahap klimak:

“Wis makaping-kaping Prono tlaten marani Arini. Nanging Arini ora nate gelem bali menyang omahe. Malah pungkasane Arini sida gawe gugatan

cerai menyang pengadilan Agama. Upayane Pengadilan ngrujukake kekarone

maneh wis ora bisa. Let rongwulan candhake Pengadilan agama wis resmi menehi putusan cerai kanggone Arini lan Prono” (PK, 2014: 161-162).

Terjemahana:

‘Sudah berkali-kali Prono mendatangi Arini. Tapi Arini tidak pernah mau pulang ke rumahnya. Malah Arini membuat gugatan cerai kepada Pengadilan Agama. Apabila Pengadilan Agama mengembalikan kemauanya sudah tidak bisa. Setelah dua bulan Pengadilan Agama sudah resmi memberikan keputusan cerai buat Arini dan Prono’.

(5)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 5 Kutipan tersebut pada tahapan klimak dijelaskan bahwa Prono dengan Asih akhirnya bercerai. Prono sudah sering kali mencoba mengajak Arini pulang, tetapi selalu tanpa hasil. Arini merasa kecewa dengan sikap Prono yang sudah terlanjur membuat sakit hatinya. Setelah dipertimbangkan akhirnya Arini mengambil keputusan untuk membuat gugatan cerai terhadap Prono.

d. Latar

Latar adalah hal yang berhubungan dengan tempat, waktu, kondisi, lingkungan, serta suasana terjadinya peristiwa di dalam sebuah cerita. Latar dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo terdapat tiga jenis yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Contoh kutipan latar:

“Prono sawise salaman karo para panitya banjur menyang kamare ringkes-ringkes” (PK, 2014: 45).

Terjemahan:

‘Prono setelah berjabat tangan dengan semua panitia lalu masuk ke kamarnya siap-siap’.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Prono sedang berada dikamarnya. Setelah selesai berjabat tangan dengan panitia lalu Prono masuk ke kamarnya dan bersiap-siap.

e. Sudut pandang

Sudut pandang adalah penempatan posisi seorang pengarang di dalam sebuah cerita. Dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai pencerita yiatu “Dia”. Hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Ing batin dheweke yakin yen priya isinan kaya Prono kae mesthi seneng karo wong sing aktif sing gelem inisiatif dhisik” (PK, 2014: 36).

Terjemahan:

‘Dalam hati dirinya yakin kalau laki-laki pemalu seperti Prono itu pasti suka dengan orang yang aktif yang mau inisiatif dulu’.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa pengarang di luar dan menceritakan isi hati, kata hati kepada pembaca.

2. Analisis Sosiologi Sastra yang terdapat dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi, aspek kekerabatan, aspek moral, aspek cinta kasih, aspek perekonomian, dan aspek pendidikan.

(6)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 6

a. Aspek Kekerabatan

Aspek kekerabatan yang ditemukan dalam penelitian novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo sebanyak 5 indikator. Untuk mengetahui adanya aspek kekerabatan hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Piye, Dhik, kabare?” “pangestunipun, Bu, sehat-sehat sedaya. “Kok,

kadingaren, lha endi kanca-kanca liyane.” “Namung piyambakan” (PK, 2014: 61)

Terjemahan:

‘Bagaimana, Dhik, kabarnya?” Alhamdulillah, Bu sehat-sehat semua. “Kok, tumben, kemana teman-temanmu yang lain.” “Hanya sendiri’.

Kutipan tersebut menjelaskan, bahwa hubungan kekerabatan antara Bu Bidan Asih dengan Andik mahasiswa KKN terjalin dengan baik. Hal tersebut dibuktikan pada kutipan “Piye, Dhik, kabare?”. ‘Bagaimana Dik kabarnya?. Kalimat tersebut menjelaskan terjadi kekerabatan yang terjalin dengan baik antara Bu Bidan Asih dengan Andik mahasiswa KKN ketika bertemu dengan Andik, Bu bidan Asih langsung menyapa dan menanyakan kabarnya kepada Andik.

b. Aspek Moral

Aspek moral yang ditemukan dalam penelitian novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo sebanyak 5 indikator. Untuk mengetahui adanya aspek moral hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Aja nginceng, lho.” “Heh, piye ta iku. Wong wadon kok penekan. Hayo

medhun...!” “Lha, sing ngongkon menek mau sapa, hayo,” ujare Arini ngguyu

renyah karo nyawatake isine rambutan menyang Prono” (PK, 2014: 8) Terjemahan:

‘Jangan ngintip, lho.” “Heh, bagaimana ini. Anak perempuan kok memanjat. Hayo turun...!” “Lha, yang menyuruh memanjat tadi siapa, hayo,” kata Arini sambil tersenyum dan melemparkan bijinya rambutan kepada Prono’.

Kutipan tersebut menunjukkan tingkahlaku atau ajaran moral yang baik. Hal tersebut dibuktikan pada kutipan “Heh, piye ta iku. Wong wadon kok penekan. Hayo medhun...!” ‘Heh, bagaimana ini. Anak perempuan kok memanjat. Hayo turun...!” Kalimat tersebut menunjukkan ajaran moral yang baik, dilihat dari sikapnya Prono kepada Arini yang menyuruh Arini turun dari atas pohon.

(7)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7

c. Aspek Cinta kasih

Aspek cinta kasih yang ditemukan dalam penelitian novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo sebanyak 5 indikator. Untuk mengetahui adanya aspek cinta kasih hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Ya, yen malem Minggu utawa durung krasan ya diduduk saka kene wae dhisik, ta Asih. Apa ben dipapag masmu Prono.” “Durung nganti wangsulan, Mas Prono nyela. “Lha, yen mboktinggal, yen aku kangen piye, ta, Asih.” Asih mung mesem, batine rada gragapan” (PK, 2014: 16).

Terjemahan:

‘Ya, kalau malem Minggu atau belum betah ya dilaju dari sini dulu, ya, Asih. Apa biar dijemput masmu Prono.” Belum sampai menjawab, Mas Prono memotong. “Lha, kalau ditinggal, kalau aku rindu gimana, ya, Asih.” Asih hanya senyum batinya sedikit berdebar’.

Kutipan tersebut menunjukkan adanya hubungan cinta kasih. Hal tersebut dibuktikan pada kutipan “Lha, kalau ditinggal, kalau aku rindu gimana, ya, Asih”. ‘Lha, kalau ditinggal, kalau aku rindu gimana, ya, Asih’. Kalimat tersebut menggambarkan perasaan perasaan khawatir apabila Prono merindukan Asih tetapi Asih tidak berada didekatnya. Dapat disimpulkan bahwa ada jalinan cinta kasih Prono kepada Asih.

d. Aspek Ekonomian

Aspek perekonomian yang ditemukan dalam penelitian novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo sebanyak 4 indikator. Untuk mengetahui adanya aspek ekonomian hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Asih mikir aja maneh kok nyuhugake panganan sing gizine apik, sedheng bisa mangan kanthi ajeg wis rumangsa syukur. Penduduk kono sing akeh dadi buruh tani. Yen wayah ketiga akeh sing golek rencek ing alas” (PK, 2014: 35). Terjemahan:

‘Asih berfikir jangankan menyediakan makanan yang gizinya baik, sedangkan bisa makan saja sudah bersyukur. Penduduk sana banyak yang menjadi buruh tani. Kalau masa banyak yang mencari kayu di hutan’.

Kutipan tersaebut menunjukkan bahwa status perekonomiannya sebagai petani. Hal tersebut dibuktikan pada kutipan “Penduduk kono sing akeh dadi buruh tani”. ‘Penduduk sana banyak yang menjadi buruh tani’. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa penduduk desa Tlemang banyak yang berpencaharian buruh tani. Dapat disimpulkan bahwa secara simbolis kalimat

(8)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 8 yang bercetak miring, menggambarkan perekonomiannya berstatus sebagai petani.

e. Aspek Pendidikan

Aspek pendidikan yang ditemukan dalam penelitian novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo sebanyak 4 indikator. Untuk mengetahui adanya aspek pendidikan hal tersebut seperti kutipan berikut:

“Nalika lulus SMA bapake Mas Prono malah ngutus neruske kuliah. Asih rumangsa kaya ketiban ndharu, bisa nerusake tekan bangku kuliah” (PK, 2014: 11).

Terjemahan:

‘Ketika lulus SMA bapake Mas Prono malah menyuruh meneruskan kuliah. Asih merasa beruntung, bisa meneruskan sampai bangku kuliah’.

Kutipan tersebut menjelaskan bahwa Asih setelah lulus SMA disuruh meneruskan kuliah sampai lulus oleh Bapaknya Prono. Dapat disimpulkan bahwa Asih menempuh jalur pendidikan dengan cara pendidikan formal atau instansi formal yaitu SMA.

Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh simpulan bahwa struktur novel yang terdapat dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi: tema, tokoh, dan penokohan, alur, latar (setting), dan sudut pandang. Tema dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo adalah percintaan. Tokoh yang ditampilkan dalam novel ini adalah Prono, Asih dan Arini. Alur dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo menggunakan alur maju. Latar (setting) yang digunakan dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo meliputi latar tampat, latar waktu dan latar suasana. Sudut pandang dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai pencerita yaitu “Dia”. Kajian Sosiologi Sastra dalam dalam novel Purnama Kingkin karya Sunaryata Soemardjo ditemukan aspek sosial sebanyak 5 indikator, meliputi: kekerabatan 5 indikator, moral 5 indikator, cinta kasih 5 indikator, perekonomian 4 indikator, dan pendidikan 4 indikator.

(9)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 9

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: CAPS.

Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajdah Mada University Press.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis). Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan skripsi dengan judul “Aspek Moral dalam Novel Anak-anak Pangaro karya Nun Urnoto El Banbary: Kajian Sosiologi Sastra dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar

ASPEK MORAL DALAM NOVEL PUKAT SERIAL ANAK-ANAK MAMAK KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI

Berdasarkan tinjauan sosiologi sastra aspek moral yang ditemukan dalam novel KSK yaitu moral kejujuran, otentik, tanggung jawab, kemandirian, keberanian, kerendahan

dengan judul “Aspek Religius dalam Novel Mahabbah Rindu karya Abidah El.. Khalieqy: Tinjauan

PENYIMPANGAN MORAL DALAM NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI

Moral dalam Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere Liye: Tinjauan Sosiologi.. Sastra dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra

Putranti, Veronika Mentari Sih. Aspek Sosial dalam Novel Maria dan Mariam Karya Farahdiba: Tinjauan Sosiologi Sastra. Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Jenis sosiologi sastra yang dikaji dalam novel ini adalah sosiologi karya sastra yang mencakup konflik sosial dalam novel Didgaya karya Syafruddin Pernyata digambarkan berdasarkan