• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi Akuntansi

2.1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Puspitawati dan Anggadini (2011, p57) sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan perusahaan dan dapat memudahkan pengelolahan perusahaan.

Menurut Rama dan Jones (2008, p6) pengertian Sistem Informasi Akuntansi adalah “A subsystem of an MIS that provides accounting and financial information, as well as other information obtained in the routine processing of accounting transactions”. Yang berarti Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari MIS (Management Information System) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi merupakan subsistem dari sistem

(2)

informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, yang bertujuan untuk mengumpulkan, mencatat, mengolah, menyimpan, dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi dan keuangan bagi pengambil keputusan.

2.1.1.2 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Rama dan Jones (2008, p7) yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, ada 5 kegunaan Sistem Informasi Akuntansi antara lain :

1. Membuat laporan eksternal

Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan – laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan – badan pemerintah, dan yang lainnya contohnya: laporan keuangan dan SPT pajak. Laporan jenis ini mengikuti suatu struktur yang ditetapkan oleh organisasi – organisasi seperti Financial Accounting Standart Board – FASB (Dewan Standar Akuntansi Keuangan AS), Securutues Exchange Comission – SEC (Badan Pengawas Pasar Modal AS), Internal Revenue Service - IRS (Dinas Pajak AS), dan regulator lainnya.

2. Mendukung aktivitas rutin

Para manajer memerlukan satu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu. Contohnya antara lain menerima pesanan

(3)

langganan, mengirimkan barang dan jasa, membuat faktur penagihan, dan menagih kas ke pelanggan. Sistem komputer mahir menangani transaksi – transaksi yang berulang, dan banyak paket piranti lunak akuntansi yang mendukung fungsi – fungsi yang rutin ini. Teknologi lain, seperti scanner untuk memindai kode produk, meningkatkan efisiensi dari proses bisnis.

3. Mendukung pengambilan keputusan

Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi. Contohnya antara lain mengetahui produk – produk yang penjualannya bagus dan pelanggan mana yang paling banyak melakukan pembelian.

4. Perencanaan dan pengendalian

Sebuah sistem informasi juga diperlukan untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan yang dirancang untuk membandingkan jumlah anggaran dengan jumlah yang sebenarnya. Sebagai contoh, analisis pendapatan dan beban bias dilakukan di tingkatan produk secara individu data historis dapat diambil dari bass data dan digunakan dalam lembar kerja atau program lain untuk meramalkan arus kas. Para perencana dapat menggunakan data mining (penggalian data dengan menggunakan piranti lunak) untuk mengungkapkan tren jangka panjang dengan hubungan data.

(4)

5. Menerapkan pengendalian internal

Pengendalian internal (internal control) mencakup kebijakan – kebijakan, prosedur – prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset – asset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan. Sebagai contoh, satu sistem informasi dapat menggunakan kata sandi (password) untuk mencegah individu lain memiliki akses ke format data entri dan laporan yang tidak diperlukan untuk menjalankan pekerjaan mereka. Selain itu, format data entri dapat dirancang untuk secara otomatis memeriksa error dan mencegah jenis tertentu dari data entri yang akan melanggar aturan – aturan yang sudah dibuat.

2.1.1.3 Komponen Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Romney dan Steinbart (2009, p28-29) ada 6 komponen Sistem Informasi Akuntansi, yaitu :

1. Orang yang mengoperasikan suatu sistem dan melakukan berbagai fungsi yang ada.

2. Prosedur dan instruksi, baik manual dan otomatis, yang melibatkan pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan data tentang aktivitas suatu organisasi.

3. Data organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Infrastruktur teknologi informasi, yang termasuk komputer, perangkat tambahan, dan jaringan. Perangkat komunikasi

(5)

digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan mengirim data dan informasi.

6. Internal kontrol dan langkah – langkah keamanan menjaga data dalam Sistem Informasi Akuntansi (SIA).

2.1.1.4 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hall (2008, p18), pada dasarnya tujuan disusunnya Sistem Informasi Akuntansi adalah :

1.Untuk mendukung fungsi kepengurusan (stewardship) manajemen, kepengurusan merujuk ke tanggung jawab manajemen untuk mengatur sumber daya perusahaan secara benar. Sistem informasi menyediakan informasi tentang kegunaan sumber daya ke pemakai eksternal melalui laporan keuangan tradisional dan laporan – laporan yang diminta lainnya. Secara internal, pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan pertanggungjawaban.

2.Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, sistem informasi memberikan para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab pengambilan keputusan.

3.Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari, sistem informasi menyediakan informasi bagi personel operasi untuk membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.

(6)

2.1.1.5 Siklus Sistem Informasi Akuntansi dalam Proses Bisnis

Menurut Rama dan Jones (2008, p22) yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama yaitu sebagai berikut :

a.Siklus Pemerolehan / Pembelian (Acquisition / Purchasing Cycle) Siklus pemerolehan mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.

b. Siklus Konversi (Conversion Cycle)

Siklus konversi mengacu pada sumber daya yang diperoleh menjadi barang – barang dan jasa.

c.Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)

Siklus pendapatan mengacu pada proses penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan dan mengumpulkan uang kas.

2.1.2 Analisis dan Perancangan Sistem Berbasis Object Oriented

2.1.2.1 Pengertian Analisis Sistem

Menurut Rama dan Jones (2008, p326) analisis sistem adalah fase berikutnya dari pengembangan sistem yang lebih detail dan memerlukan lebih banyak infromasi dari pada investigasi sistem. Tujuan utama dari fase analisis sistem adalah untuk mengembangkan persyaratan – persyaratan detail bagi sistem baru.

Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (2006, p469), Analisis Sistem adalah proses memahami sistem yang telah ada

(7)

sebelumnya dan permasalahan yang ada didalamnya, menggambarkan informasi yang dibutuhkan, dan menetapkan prioritas untuk kerja sistem berikutnya

Dari definisi – definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa analisis sistem merupakan pemahaman suatu sistem yang telah ada, menyangkut permasalahan yang ada di dalamnya, gambaran informasi, prioritas kerja, serta merupakan fase pengembangan sistem yang lebih detail.

2.1.2.2 Pengertian Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem menurut Bodnar dan Hopwood (2010, p399), adalah rumus dari sebuah blueprint untuk sebuah sistem yang lengkap.

Sedangkan menurut Rama dan Jones (2006, p588), Rancangan Sistem merupakan fase ketiga dari siklus hidup pengembangan sistem. Tujuannya adalah untuk menentukan realisasi fisik dari sistem tersebut (formulir, laporan, tabel, proses, dan sebagainya) dan memilih pemasok.

Dari definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah tahap lanjutan setelah analisa sistem yang merupakan sebuah rumus untuk sistem yang lengkap dan sebagai penentuan realisasi fisik dari sistem tersebut.

Dalam bukunya Romney dan Steinbart (2006, p742) tahap desain dibagi menjadi 2 yaitu :

(8)

1. Conceptual Systems Design

In the conceptual system design phase, the developer creates a general framework for implementing user requirement and solving problems identified in the analysis phase. There are three main steps in conceptual design: evaluating design alternatives, preparing design specifications, and preparing the conceptual systems design report.

2. Physical Design

During the physical systems design phase, the company determines how the conceptual AIS design is to be implemented. Physycal design translates the broad, user oriented AIS requirements of conceptual design into detailed specifications that are used to code and test the computer programs.

Physical system design phase include designing output, creating files and databases, designing input, writing computer programs, developing procedures, and building controls into the new AIS “.

2.1.2.3 Event

Menurut Rama dan Jones (2008, p22), Event merupakan sesuatu yang terjadi pada suatu waktu tertentu.

2.1.2.4 Workflow Table

Menurut Rama dan Jones (2008, p111) Workflow Table adalah tabel dengan dua kolom yang mengidentifikasi para pelaku dan tindakan yang dilakukannya dalam suatu proses.

(9)

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson, Burd, (2009, p141) workflow adalah langkah proses yang berurutan dan lengkap menangani satu transaksi bisnis atau permintaan user.

Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa Workflow Table adalah sebuah tabel yang terdiri dari dua kolom yang berisi tentang identifikasi dari para pelaku dan entitas yang terdapat dalam suatu proses.

2.1.2.5 Rich Picture

Menurut Honni dalam kutipan jurnal “CommIT (Communication and Information Technology) (2008, p19), Rich Picture adalah gambaran informal yang menggambarkan situasi yang dipahami atau dimengerti oleh pelukis.

Sedangkan menurut Andreas Riel (2010, p17) Rich picture adalah sebuah metodologi untuk merepresentasikan ide, permasalahan atau suatu konsep. Rich picture menyediakan gambaran umum dari sebuah topik dan juga menunjukkan hubungan dan saling ketergantungan diantara elemen – elemennya, mengidentifikasi aktivitas utama dan aktor dalam aktivitas utama tersebut dengan jelas.

Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa Rich Picture adalah suatu gambaran mengenai situasi yang dipahami atau dimengerti dalam penggambaran sistem secara menyeluruh.

(10)

2.1.2.6 UML (Unified Modeling Language)

Menurut Rama dan Jones (2008, p78) yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek.

Menurut Whitten dan Bentley (2007, p371), UML (Unified Modeling Language) adalah “a set of modeling conventions that is used to specify or describe a software system in terms of objects”.

Sedangkan berdasarkan journal of object technology (Vol. 8, No. 2, March – April 2009), dijelaskan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah “UML (Unified Modeling Language) is a language for specifying, visualizing and constructing the artifacts of software systems. UML has become a standard for object-oriented modeling. Its graphical notation makes it easy to understand, in particular during the first phases of the development process”.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa UML (Unified Modeling Language) adalah sebuah model yang digunakan untuk menggambarkan atau membangun sistem informasi yang berkaitan dengan objek.

(11)

2.1.2.7 UML Class Diagram

2.1.2.7.1 Pengertian Class Diagram

Menurut Rama dan Jones (2008, p225) Class Diagram adalah diagram yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan tabel di SIA, hubungan antar tabel, dan sifat tabel.

Sedangkan Journal of object technology (Vol. 8, No. 2, March – April 2009) menjelaskan bahwa “UML class diagrams express the static structure of a system, in terms of classes and relationships between classes. Classes are essentially organized through aggregation, inheritance or association relationships”.

Adapun menurut Whitten dan Bentley (2009, p390), class adalah satu set objek yang memiliki attribute dan behavior yang sama.

Mengenai pengertian attribute menurut Rama dan Jones (2008, p181) attribute adalah unit data terkecil yang memiliki makna bagi pengguna.

Sedangkan menurut Whitten dan Bentley (2009, p372) attribute adalah data yang mewakili karakteristik interest tentang sebuah objek.

Adapun pengertian behavior menurut Whitten dan Bentley (2009, p372), behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat dilakukan oleh objek dan terkait dengan fungsi – fungsi yang bertindak pada data objek.

(12)

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa UML Class Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan struktur statis dari suatu sistem yang digunakan untuk mendokumentasikan tabel pada Sistem Informasi.

2.1.2.7.2 Langkah – langkah membuat UML Class Diagram Empat langkah dasar untuk mengembangkan desain data dengan menggunakan UML class diagram menurut Rama dan Jones (2008, p214) :

1. Letakkan transaction file yang diperlukan pada UML class diagram :

a. Identifikasi event dalam proses bisnis.

b. Putuskan event mana saja yang memerlukan transaction file. Abaikan event yang tidak perlu dicatat dalam sistem computer dan abaikam event bertanya, pelaporan, dan pemeliharaan. c. Mulailah UML class diagram dengan

menampilkan kotak untuk event yang memerlukan transaction file. Dalam setiap kotak, letakkan nama event. Susunlah kotak – kotak tersebut, satu kotak di bawah kotak lainnya, dengan urutan dimana event biasanya terjadi.

(13)

2. Letakkan master file yang diperlukan pada UML class diagram

a. Untuk setiap event di UML class diagram, tentukan entitas barang, jasa, atau agen yang terkait.

b. Tentukan entitas mana yang memerlukan master file.

c. Perhatikan penggunaan master file untuk melacak lokasi kas dan pengaruh event terhadap saldo – saldo akun di buku besar.

d. Tambahkan master file yang diperlukan ke sisi UML class diagram yang tepat. Gambarlah garis yang menghubungkan master file dengan transaction file terkait.

3. Tentukan hubungan yang diperlukan antara tabel dengan melakukan hal berikut :

a. Untuk setiap garis yang terhubung, tentukan kardinalitas hubungan antartabel.

b. Tulislah kardinalitasnya disamping garis antara entitas.

c. Jika terjadi hubungan many to many, ubahlah menjadi hubungan one to many dengan menambahkan tabel simpangan.

4. Tentukan atribut yang dibutuhkan dengan melakukan hal berikut :

(14)

a. Tentukan primary key untuk setiap tabel. Tuliskan primary key tersebut di kotak untuk entitas atau tabel tersebut.

b. Hubungkan tabel – tabel terkaitan dengan menambahkan primary key ke salah satu pasangan dalam hubungan tersebut. Tuliskan foreign key di kotak entitas sepantasnya.

2.1.2.8 UML Use Case Diagram

Berdasarkan journal of object technology (Vol. 8, No. 2, March – April 2009), “UML use case diagrams describe, in the form of action and reaction, the system’s behavior from the user’s point of view. They allow defining the system’s limits and the relationships between the system and the environment. The use case diagrams represent use cases, actors and the relationships between the use cases and the actors”.

2.1.2.9 UML Activity Diagram 2.1.2.9.1 Indentifikasi Event

Pengertian Activity Diagram menurut Rama dan Jones (2008, p27-29), ada beberapa pedoman yang perlu dilakukan dalam mengidentifikasi event, yaitu :

1. Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah

(15)

organisasi menjadi bertanggungjawab terhadap suatu aktivitas.

2. Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal.

3. Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari 1 agen internal ke agen internal lainnya.

4. Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela atau diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang diluar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternative, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan. 5. Gunakan 1 nama kejadian dan uraian yang

mencerminkan sifat umum dari kejadian itu.

2.1.2.9.2 Pengertian Activity Diagram

Menurut Rama dan Jones (2008, p60), UML activity diagram memainkan peran seperti sebuah “peta” dalam memahami proses bisnis dengan menentukan urutan aktivitas dalam sebuah proses.

Sedangkan menurut Satzinger, Jackson, Burd (2009, p141) activity diagram adalah salah satu tipe dari workflow diagram yang mnjelaskan aktifitas pengguna dan urutannya.

(16)

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

activity diagram adalah suatu diagram yang

menggambarkan proses bisnis suatu perusahaan yang terdiri dari gambaran umum maupun detailnya.

2.1.2.9.3 Klasifikasi Activity Diagram

Pengklasifikasian Activity Diagram terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Overview Activity Diagram (OAD)

Menurut Rama dan Jones (2008, p110) Overview Activity Diagram adalah suatu aktivitas UML yang menyajikan gambaran tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian – kejadian penting, urutan kejadian, dan aliran informasi antar kejadian. Enam langkah – langkah dalam membuat overview activity diagram (OAD) menurut Rama dan Jones (2008, p86-94) :

Langkah 1 : Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi event penting. Sebelum anda dapat membuat overview activity diagram (OAD) anda harus memahami event – event terlebih dahulu.

Langkah 2 : Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan batasan event dan nama – nama event. Pedoman dalam penamaan event adalah sebagai berikut :

(17)

a. Pakailah nama umum yang mencerminkan tuhuan event (misalnya : Membuat pesanan, Mengirim barang, dan lain - lain).

b. Hindari nama – nama yang berfokus pada langkah – langkah terperinci dalam event (misalnya : Memasukkan pesanan ke dalam komputer).

c. Buat menjadi spesifik. Hindari nama – nama seperti “Memproses informasi” karena informasi ini adalah kata yang umum. Yang lebih tepat (misalnya : Memproses pesanan).

d. Awali nama dengan kata kerja dalam penamaan event.

e. Jangan melibatkan nama karyawan atau bagian dalam penamaan event.

Langkah 3 : Menunjukkan agen yang terlibat didalam proses bisnis dengan menggunakan swimlane. Pedoman untuk menunjukkan orang atau alat meliputi hal berikut :

a. Membuat swimlane untuk masing – masing orang atau departemen yang bertanggung jawab atas event dalam proses bisnis tersebut.

b. Membuat swimlane untuk pihak – pihak diluar organisasi yang memulai event dalam proses bisnis tersebut.

(18)

c. Membuat sungai untuk sistem komputer. Contoh : terminal komputer, printer, register, dan sebagainya yang di anggap sebagai bagian dar sistem komputer.

d. Menulis nama oang atau departemen yang sesuai dalam swimlane. Pastikan bahwa nama pelaku disebut secara spesifik (misalnya : Kasir, bukan karyawan).

Langkah 4 : Membuat diagram untuk masing – masing event, dan tunjukkan urutan event ini. Pedoman untuk mendokumentasikan event dan urutan event adalah sebagai berikut :

a. Menggambarkan sebuah lingkaran penuh yang menunjukkan awal dari proses. Lingkaran penuh ditunjukkan di dalam swimlane untuk agen (baik dari dalam atau luar perusahaan) yang memulai proses.

b. Jika event dipicu oleh satu agen diluar organisasi maka tampilkan gambar sebuah persegi panjang tumpul.

c. Buatlah segi empat panjang tumpul untuk event di dalam swimlane dari orang atau departemen di dalam organisasi yang bertanggungjawab atas event tersebut.

(19)

d. Jika event itu dipicu oleh agen diluar organisasi, hubungkan pemicu pada penyataan event tersebut dengan garis tidak putus – putus.

e. Jika tidak hubungkan event sebelumnya ke event yang ada dengan garis yang tidak putus – putus. Ulangi langkah b sampai e untuk masing – masing event berikutnya.

f. Menggambarkan mata banteng untuk menunjukkan akhir proses, letakkan gambar tersebut di swimlane dari agen yang melakukan event terakhir, hubungkan dengan garis tidak putus – putus.

Langkah 5 : Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke dokumen, dan sebaliknya. Pedoman untuk menunjukkan dokumen dan aliran dokumen adalah sebagai berikut :

a. Menggambarkan symbol dokumen di bawah event yang membuat atau memodifikasi sebuah dokumen.

b. Menggambarkan garis putus – putus untuk menghubungkan event dengan dokumen.

c. Ingat bahwa kita fokus pada event yang menggunakan, membuat, atau memodifikasi dokumen. Tetapi tidak memperlihatkan perpindahan fisik dari objek tersebut.

(20)

Langkah 6 : Menggambar tabel yang dibuat dan digunakan dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari event ke tabel dan sebaliknya. Pedoman untuk menyajikan tabel dan aliran informasi ked an dari tabel adalah sebagai berikut :

a. Menunjukkan tabel komputer di kolom komputer. Hanya sistem komputer yang dapat membaca atau menulis informasi dari atau ke tabel ini.

b. Menggambar arus dari tabel ke event untuk menunjukkan fakta bahwa informasi disuatu tabel sedang digunakan oleh event tersebut.

c. Menggambar arus dari event ke tabel untuk menunjukkan bahwa record sedang dibuat atau diperbaharui oleh event tersebut. Masukkan status informasi untuk menunjukkan bagaimana objek berubah selama proses bisnis.

2. Detailed Activity Diagram (DAD)

Menurut Rama dan Jones (2008, p110) Detailed Activity Diagram adalah suatu diagram aktivitas UML yang menyediakan penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang disajikan dalam OAD.

(21)

Menurut Rama dan Jones (2008, p103-104), ada empat petunjuk dalam membuat detail activity diagram (DAD) :

Langkah 1 : Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan aktivitas. Sorot kata kerja pada narasi anda yang menunjukkan aktivitasnya. Contoh – contohnya :

a. Meninjau ulang data b. Membandingkan dokumen

c. Mencatat data dalam dokumen sumber d. Memasukkan data kedalam sistem komputer e. Mencatat data dalam transaction file. f. Perbaharui file

g. Pelihara master file

h. Kirim informasi ke agen lainnya.

Langkah 2 : Buatlah workflow table

a. Buatlah tabel dengan format dua kolom, digunakan untuk identifikasi event bisnis dengan aktivitas yang terkait.

b. Masukan actor untuk aktivitas pertama pada kolom sebelah kiri.

c. Masukan masing 0 masing aktivitas yang dilakukan oleh aktor pada kolom sebelah kanan. Jelaskan aktivitas tersebut dengan kalimat aktif.

(22)

1. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang sama, masukkan aktivitas tersebut pada kolom sebelah kanan tetapi tidak mengulang nama aktor dikolom sebelah kiri.

2. Jika aktivitas berikutnya dilakukan oleh aktor yang berbeda, masukkan aktor yang tepat pada kolom sebelah kiri dan aktivitas tersebut di kolom sebelah kanan.

3. Beri nomor aktivitas secara berurutan.

4. Ulangi langkah c dan d hingga semua aktivitas dalam narasi di workflow table.

Langkah 3 : identifikasilah diagram terperinci yang diperlukan. Anda mungkin memilih untuk membuat detailed diagram yang terpisah untuk setiap event dalam proses bisnis anda.

Langkah 4 : Untuk setiap detailed diagram. Pedoman untuk membuat detailed diagram :

a. Buatlah swimlane.

b. Tambahkan segi empat panjang bersudut bulat untuk setiap event.

c. Gunakan garis tanpa putus – putus untuk menunjukkan urutan aktivitas.

d. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas – aktivitas di dalam diagram itu.

(23)

e. Gunakan garis penghubung putus – putus sebagai penghubung dokumen dan event.

f. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer.

g. Gunakan garis putus – putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel.

2.1.2.10 Pengertian SQL

Menurut Chong (2008, p33), SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengambil dan memofikasi data dalam database relasional.

Sedangkan menurut Deliana, (2009, p20) SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional, bahasa ini secara de facto merupakan bahasa standar yang dipergunakan dalam manajemen basis data relasional

2.1.2.11 Pengertian Rancangan Formulir

Menurut Rama dan Jones (2008, p315), formulir adalah susunan dokumen yang berisikan kolom kosong dimana pengguna dapat mengisi dengan data. Ketika formulir ditampilkan dilayan computer, data yang dimasukan dalam kolom kosong disimpan pada satu tabel tau lebih.

(24)

Menurut Rama dan Jones (2008, p323-326), formulir yang digunakan untuk entri data dikelompokan menjadi tiga jenis :

1. Formulir entri satu record

Digunakan untuk menampilkan satu record pada satu waktu. 2. Formulir entri bentuk tabel

Menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan banyak record di satu tabel, digunakan untuk mencatat sekumpulan event.

3. Formulir entri multitabel

Digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel. Dari definisi diatas dapat kami simpukan bahwa rancangan formulir adalah suatu dokumen yang terdiri dari kolom – kolom kosong yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat memberikan informasi dan transaksi tertentu.

2.1.2.12 Pengertian Rancangan Layar

Menurut Rama dan Jones (2008, p335) yang diterjemahkan oleh M. Slamet Wibowo, elemen rancangan layar meliputi :

a. Text Boxex

Digunakan untuk memasukkan informasi yang akan ditambahkan ke table atau untuk menampilkan informasi yang diambil dari sebuah table.

(25)

b. Labels

Membantu user unuk mengetahui informasi apa yang dibutuhkan untuk dimasukkan.

c. Look Up Feature

Umumnya dimasukkan ke dalam text boxes yang digunakan untuk memasukkan foreign key.

d. Command Button

Digunakan untuk melakukan sebuah action. e. Radio Button

Memungkinkan user untuk memilih salah satu dari beberapa pilihan yang disediakan.

f. Check Boxes

Memungkinkan user untuk memilih lebih dari satu pilihan dari beberapa pilihan yang disediakan.

2.1.2.13 Rancangan Laporan

Menurut Rama dan Jones (2008, p295) laporan adalah penyajian data yang terpola dan tersusun.

2.1.2.14 Pengertian C#

Menurut Troelsen (2008, p7) C# adalah bahasa pemograman yang serupa dengan sintaks Java.

(26)

2.2 Teori Khusus

2.2.1 System Survey

Menurut Gelinas and Dull (2008, p601) system survey adalah “satu set prosedur yang dilakukan untuk menentukan kepraktisan sebuah proyek pengembangan sistem potensial dan untuk mempersiapkan rencana pengembangan sistem untuk proyek-proyek yang dianggap layak”.

2.2.2 Sistem Analisis Terstruktur (Structured systems analysis)

Menurut Gelinas and Dull (2008, p604) sistem analisis terstruktur adalah “satu set prosedur yang dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi untuk sistem (atau diubah) informasi baru atau subsistem.”

2.2.3 Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2008, p204) Layanan adalah suatu aktivitas pada setiap kegiatannya menawarkan satu pihak ke pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

2.2.4 Karakteristik Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2008, p225-226) Karakteristik – karakteristik jasa adalah :

1. Intangibility

Jasa tidak dapat dilihat, dicicipi, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli.

2. Inseparability

(27)

3. Variability

Kualitas layanan tergantung pada siapa yang menyediakan dan kapan, dimana, dan bagaimana.

4. Perishability

Jasa tidak dapat disimpan untuk penjualan dikemudian hari atau digunakan.

2.2.5 Teori Pendapatan

Menurut Prof. Dr. Winwin Yadiati, S.E., M.Si., Ak. dan Ilham Wahyudi, S.E., M.Si., (2008, p39) Pendapatan adalah Umumnya suat kenaikan kotor dalam aktiva bersih dari penyerahan barang atau jasa. Lebih khusus, pendapatan adalah aliran masuk atau peningkatan harta suatu perusahaan atau penyelesaian atas kewajiban – kewajiban selama suatu periode dari penyerahan atau produksi barang, pelaksanaan pelayanan, atau kegiatan – kegiatan lain yang merupakan operasi utama perusahaan itu.

2.2.6 Pengertian Konstruksi

Menurut Peurifoy (2011, p1) konstruksi adalah tujuan akhir dari desain konstruksi ke dalam struktur yang dapat dicapai oleh seseorang dan mesin.

2.2.7 Pengertian Kontrak Konstruksi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Per 1 September 2007 (2007, PSAK no 34), kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang dinegosiasikan secara khusus untuk konstruksi suatu asset atau suatu kombinasi asset yang

(28)

berhubungan erat satu sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi dan fungsi atau tujuan pengguna pokok.

2.2.8 Kategori Kontraktor

Menurut Clough (2005, p5-6) bidang konstruksi adalah penggunaan dan bentuk dari banyak jenis struktur yang dihasilkannya.

Empat divisi Utama : 1. Konstruksi Residental

Residental, atau perumahan, konstruksi meliputi pembangunan rumah keluarga tunggal, kondominium, town house multiunit, dan apartemen bertingkat tinggi.

2. Konstruksi Bangunan

Konstruksi bangunan termasuk bangunan – bangunan, selain dari perumahan, yang digunakan untuk kelembagaan, pendidikan, industri ringan, tujuan komersial, sosial, agama, pemerintah, dan rekreasi.

3. Rekayasa Konstruksi

Rekayasa konstruksi adalah kategori sangat luas dan mencakup struktur yang direncanakan dan dirancang oleh para insinyur. Kategori ini termasuk struktur – struktur yang berkaitan desain lebih dengan pertimbangan fungsional yang artistic dan yang melibatkan bahan lapangan seperti batu, baja, aspal, beton, kayu, dan pipa.

4. Konstruksi Industri

Industri porses konstruksi meliputi pembangunan proyek asosiasi dengan pembuatan atau produksi produk komersial atau jasa. Struktur semacam itu membutuhkan pendekatan yang sangat teknis dan sering dibangun

(29)

besar – besaran oleh perusahaan kontraktor khusus yang melakukan kedua desain dan konstruksi lapangan.

2.2.9 Pengertian Contract System

Menurut Clough (2005, p8) pemilik proyek konstruksi mengusulkan memiliki banyak pilihan yang tersedia tentang bagaimana pekerjaan harus dilakukan. Memang benar bahwa pemilik publik harus sesuai dengan berbagai persyaratan hukum dan administrasi. Tetapi dalam hal ini proses konstruksi merupakan salah satu yang menawarkan banyak pilihan prosedur negosiasi pemilik. Dalam hal ini biasanya menyelesaikan pekerjaan konstruksi, kontraktor utama masuk ke dalam kontrak dengan pemilik. Kontrak menjelaskan secara rinci sifat pembangunan yang akan dicapai dan layanan yang akan ditampilkan. Kontraktor wajib melakukan pekerjaan penuh sesuai dengan dokumen kontrak, dan pemilik diharuskan membayar iklan kontraktor yang disetujui. Pengalaman menunjukkan bahwa pemilik sering dapat mengurangi biaya konstruksi mereka dengan memberikan pemikiran yang lebih dengan jenis kontrak yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dan tujuan. Kemungkinan untuk proses konstruksi sukses adalah pemilik belajar bijaksana dan menyeluruh sebelum proses pertimbangan. Resiko selama pembangunan lapangan adalah masalah penting. Pilihan kontrak adalah kekuatan baik kontraktor atau pemilik menanggung sebagian besar resiko. Masing – masing jenis kontrak ini memiliki keuntungan, tetapi ada variasi yang membagi resiko konstruksi untuk pihak yang paling dapat mengelola dan mengendalikan.

(30)

2.2.10 Tipe Kontrak Konstruksi

Menurut Clough (2005, p135) Meskipun ada berbagai jenis kontrak konstruksi, mereka dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Satu kelompok termasuk kontrak – kontrak dimana pemilik memilih kontraktor berdasarkan penawaran yang kompetitif, dan yang lainnya termasuk orang – orang di mana pemilik negosiasi kontrak langsung dengan kontraktor kontrak yang dipilih. Banyak pemilik konstruksi public, serta bekerja swasta banyak, jatuh dalam kategori pertama. Sebuah unit harga kontrak, yang kedua dari dua jenis, yang diambil berdasarkan perkiraan jumlah dari item pekerjaan tertentu dan harga satuan untuk setiap item. Sehubungan dengan kompetitif kontrak penawaran, oemilik kadang memilih kontraktor untuk biaya ditambah kontrak biaya menggunakan credensial kontraktor, dengan pertimbangan kompetitif diberikan untuk jumlah biaya kontraktor mengusulkan.

2.2.11 Pengertian Progress Payments

Menurut Clough (2005, p146) ini adalah adat bahwa proyek – proyek lebih dari durasi sangat terbatas memerlukan pemilik atau pemberi pinjaman konstruksi untuk melakukan pembayaran periodik atau pembayaran kembali biaya untuk kontraktor selama masa konstruksi. Hal ini biasanya tidak praktis dan tidak diinginkan bagi kontraktor untuk membiayai pembangunan dari sumber dayanya sendiri. Karena kontraktor sering beroperasi pada dana pinjaman, persyaratan pembayaran yang ditetapkan dalam kontrak ia sangat penting. Kontraktor harus membuat aplikasi untuk pembayaran kemajuan sejumlah diresepkan hari sebelum jatuh tempo, atau pada saat penyelesaian

(31)

fase dirancang dari pekerjaan. Dalam kasus yang pertama, setiap pembayaran didasarkan pada nilai 0, pekerjaan diletakkan di tempat, termasuk yang dilakukan oleh subkontraktor selama peropde waktu ditentukan. Dalam kasus terakhir, jumlah yang tetap uang atau ditunjuk presentase dari jumlah total kontrak jatuh tempo karena setiap tahap konstruksi diharapkan selesai.

2.2.12 Pengertian Gedung

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, p425) gedung adalah bangunan tembok dan sebagainya yang berukuran besar sebagai tempat kegiatan, seperti perkantoran, pertemuan, perniagaan, pertunjukkan, olahraga, dan sebagainya.

Referensi

Dokumen terkait

Class diagram adalah gambar mengenai struktur objek statis dari suatu sistem, menunjukkan kelas-kelas objek yang tersusun dalam sebuah sistem dan juga

Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam

Class Diagram merupakan diagram yang menggambarkan struktur dari sistem pada segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class diagram

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Elok Nur Hamdana, et al (2021) mengatakan bahwa dalam penelitian berjudul Pengembangan Sistem Analisis Sentimen Berbasis

Class diagram atau diagram kelas adalah salah satu jenis diagram struktur pada UML yang menggambarkan dengan jelas struktur serta deskripsi class, atribut, metode, dan

Dengan demikian jika kita akan menganalisis portofolio yang terdiri dari lima saham atau sekuritas misalnya, maka untuk menaksir E(Rp) kita perlu menaksir tingkat

Membatik pada awalnya hanya dilakukan pada dalam media kain namun dalam perkembangannya bukan Cuma media kain saja yang mampu dibatik bahkan dalam perkembanganya

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari