• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DESA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP DESA) TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DESA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP DESA) TAHUN 2015"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DESA

NOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP DESA)

TAHUN 2015

PEMERINTAH

DESA PEJENGKOLAN

KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN

TAHUN 2014

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PADURESO

DESA PEJENGKOLAN

Jln. Bendung Pejengkolan Km.02 Kode Pos 54394

PERATURAN DESA PEJENGKOLAN

KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 4 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA ( RKP DESA ) TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA PEJENGKOLAN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten;

b. bahwa perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang keduanya ditetapkan dengan Peraturan Desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Desa Pejengkolan Tahun 2015;

Mengingat : 1.

2.

3.

4.

Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

(3)

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Perubahan Kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 ,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 );

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights ( Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomo 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557);

Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;

Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866); Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

(4)

16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558); Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa di Kabupaten Kebumen (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 6);

Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 64);

Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2);

Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun 2012 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2012 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 93;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2013 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor …); Peraturan Desa Pejengkolan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Pejengkolan Tahun 2011 – 2015;

Dengan Persetujuan Bersama

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEJENGKOLAN KEPALA DESA PEJENGKOLAN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP DESA) TAHUN 2015

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud : 1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat.

(5)

2. Daerah adalah Kabupaten Kebumen.

3. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kebumen.

5. Bupati adalah Bupati Kebumen.

6. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah.Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

9. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.

10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.

11. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

12. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau perolehan hak lainnya yang sah.

13. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

14. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai

(6)

tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. 15. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upaya

mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

16. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

17 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa dan selanjutnya disingkat Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan desa dan kelurahan (pihak berkepentingan untuk mengatasi permasalahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah).

18 Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten di Kecamatan yang selanjutnya disingkat Musrenbang RKPD Kabupaten di Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholders

Tingkat Kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari Desa serta menyepakati kegiatan lintas Desa di wilayah Kecamatan tersebut, sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten.

19 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat (RPJM Desa) adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun yang memuat visi dan misi Kepala Desa, rencana penyelenggaraan pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat dan arah kebijakan pembangunan Desa;

20 Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

21 Kondisi Obyektif Desa adalah kondisi yang menggambarkan situasi yang ada di Desa, baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya, serta dengan mempertimbangkan,

(7)

antara lain, keadilan gender, pelindungan terhadap anak, pemberdayaan keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi tepat guna dan sumber daya lokal, pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan lokal.

22 Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa, yang dibahas dan disepakati bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.

23 Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

24 Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 25 Profil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai

karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi di desa.

26 Visi adalah Gambaran tentang Kondisi Ideal Desa yang diinginkan.

27 Misi adalah pernyataan tentang sesuatu yang harus dilaksanakan sehingga Visi dapat terwujud secara efektif dan efisien.

BAB II

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKP Desa Pasal 2

(1) Rencana Kerja Pembangunan Desa Pejengkolan Tahun 2015 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

a. BAB I: : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Dasar Hukum

3. Tujuan dan Manfaat 4. Proses penyusunan 5. Sistematika

b. BAB II : GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA 1. Visi dan Misi

2. Gambaran Sosial Budaya 3. Gambaran Umum Kemiskinan 4. Gambaran Ekonomi

(8)

c. BAB III : RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

1. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Tahun 2014

2. Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa. 3. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa

Keadaan Darurat antara lain: bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi dan atau kerusahan sosial yang berkepanjangan

4. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan Daerah

d. BAB IV e. BAB V f. BAB VI : : :

RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

1. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Desa

2. Usulan Program dan Kegiatan Supra Desa 3. Kebijakan Keuangan Desa

PENUTUP LAMPIRAN

1. Matrik Program & Kegiatan Skala Desa Tahun 2015 (Format I )

2. Matrik Penanggulangan Kemiskinan ( Format I.A )

3. Matrik Program dan Kegiatan Skala Kecamatan dan Kabupaten

4. Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa

5. Keputusan dan Berita Acara Persetujuan BPD 6. Keputusan Kepala Desa tentang Delegasi Desa (2) Isi Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2015 sebagaimana

tercantum dalam Lampiran I , II , III dan IV Peraturan Desa ini merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 3

Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2015 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintahan Desa, Lembaga Kemasyarakatan Desa dan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan Desa Tahun 2015.

Pasal 4

Pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dilaksanakan secara transparan, partisipatif dan akuntabel oleh pelaksana kegiatan pembangunan dengan menyusun Rencana Anggaran dan Belanja (RAB), Rencana Kerja Anggaran (RKA), Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA), serta dipertanggung jawabkan oleh Pelaksana Kegiatan dalam Forum Musyawarah Desa.

Pasal 5 RKP Desa dapat diubah dalam hal:

(9)

a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau

b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan/atau Pemerintah Daerah Kabupaten.

Pasal 6

Perubahan RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dibahas dan disepakati bersama dengan BPD dalam Musrenbang Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Pasal 7

Berdasarkan Peraturan Desa ini selanjutnya disusun APB Desa Tahun Anggaran 2015.

Pasal 8

(1) Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai tehnis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Desa.

(2) Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa.

Ditetapkan di Desa Pejengkolan pada tanggal 27 Oktober 2014 KEPALA DESA PEJENGKOLAN

MUSLIMAH

Diundangkan di Desa Pejengkolan pada tanggal 27 Oktober 2014

Pjs.SEKRETARIS DESA PEJENGKOLAN

PURIMAN

LEMBARAN DESA PEJENGKOLAN KECAMATAN PADURESO

(10)

LAMPIRAN I :

PERATURAN DESA PEJENGKOLAN

NOMOR NOMOR 4 TAHUN 2014

TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA ( RKP Desa ) TAHUN 2015 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahwa berdasarkan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa.

Sebagaimana yang diamanatkan dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah ini disusun dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan Desa yang didasarkan pada asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik serta sejalan dengan asas pengaturan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, antara lain kepastian hukum, tertib penyelenggaraan pemerintahan, tertib kepentingan umum, keterbukaan, profesionalitas, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi, kearifan lokal, keberagaman serta partisipasi. Dalam melaksanakan pembangunan Desa, diutamakan nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotong-royongan guna mewujudkan perdamaian dan keadilan sosial.

Peraturan Pemerintah ini menjadi pedoman bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mewujudkan tujuan penyelenggaraan Desa sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, yakni”terwujudnya Desa yang maju, mandiri, dan sejahtera tanpa harus kehilangan jati diri.”

(11)

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten.

Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa, pembangunan kawasan perdesaan/ antar desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat/ bencana alam serta adanya kebijakan baru dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kabupaten.

Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan seluruh masyarakat desa dengan semangat gotong-royong. RKP Desa merupakan satu-satunya dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang dipakai sebagai pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintahan Desa selanjutnya sebagai dasar penyusunan APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

Rancangan RKP Desa disusun oleh Pemerintah Desa, dibahas dan disepakati oleh Pemerintah Desa, BPD dan masyarakat dalam Musrenbang Desa, dan selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Desa. Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa selanjutnya diundangkan dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.

B. LANDASAN HUKUM.

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang

Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa;

11. Perda Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2004 tentang Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik.

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa;

(12)

15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun 2012 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak;

17. Peraturan Desa Pejengkolan Nomor 2 Tahun 2010 tentang RPJM Desa Tahun 2011-2015

C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. TUJUAN

Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah sebagai berikut :

a) Menjabarkan RPJM Desa dalam perencanaan untuk periode 1(satu) tahun;

b) Menetapkan rancangan kerangka ekonomi; c) Menetapkan Program dan kegiatan prioritas; d) Menetapkan kerangka pendanaan;

e) Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum tetap;

f) Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa; dan

g) Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa )

2. MANFAAT

a) Mengatasi permasalahan kemiskinan di desa; b) Sebagai pedoman dan acuan pembangunan desa; c) Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan di desa;

d) Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program pembangunan supra desa;

e) Mendorong partisipasi dan swadaya gotong-royong masyarakat; dan f) Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat desa dan

antar Desa.

D.PROSES PENYUSUNAN RKP DESA TAHUN 2014

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Desa PejengkolanKecamatan Padureso Tahun 2014 ini telah melalui proses yang melibatkan berbagai perwakilan stakeholders, antara lain dari unsur Pemdes, BPD, Lembaga kemasyarakatn Desa, tokoh masyarakat, perwakilan perempuan, Kelompok Ekonomi, Warga Miskin, Anak, um difabel. Keterlibatan tersebut dimulai sejak dilaksanakannya Lokakarya sampai pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa. Adapun prinsip penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa adalah sebagai berikut:

1. Proses perencanaan dilakukan melalui pendekatan participatory, 2. Prioritas dan Sinergitas

3. Mempertimbangkan kemampuan fiskal desa

E. SISTIMATIKA

Sistematika penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa Desa Pejengkolan Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

BAB I :

: PENDAHULUAN

a. Latar Belakang b. Dasar Hukum

c. Tujuan dan Manfaat d. Proses Penyusunan

(13)

e. Sistematika

BAB II : GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN DESA a. Visi dan Misi

b. Gambaran Sosial Budaya c. Gambaran Ekonomi

d. Gambanan Infrastruktur Desa

BAB III : PERUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN

a. Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Tahun 2014

b. Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa. c. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa

Keadaan Darurat antara lain: bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi dan atau kerusahan sosial yang berkepanjangan

d. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB IV : RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN a. Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan

Desa

b. Usulan Program dan Kegiatan Supra Desa c. Kebijakan Keuangan Desa

BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN : 1. Matrik Program & Kegiatan Skala Desa Tahun 2015

2. Matrik Program & Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Skala Desa Tahun 2015

3. Matrik Program dan Kegiatan Skala Kecamatan dan Kabupaten

4. Surat Keputusan Persetujuan BPD Tentang Persetujuan Terhadap Rancangan Peraturan Desa Tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)

5. Berita Acara Musrenbangdes RKP Desa

6. Keputusan Kepala Desa tentang Delegasi Desa

BAGIAN II

GAMBARAN UMUM DESA

a. Visi dan Misi

Sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan dari Dokumen RPJM Desa, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi – Misi Kepala Desa.

Visi – Misi Kepala Desa Pejengkolan disamping merupakan Visi-Misi Kepala Desa Terpilih, juga diintegrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa untuk mengatasi permasalahan yang ada dan pengembangan Desa ke depan, dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/ RW sampai tingkat Desa. Adapun Visi Desa Pejengkolan, sebagai berikut :

“ TERWUJUDNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG ANKUNTABEL UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA “

(14)

Sedangkan Misi Desa Pejengkolan adalah :

1. Meningkatkan mutu dan Kwalitas Pelayanan Masyarakat 2. Meningkatkan SDM Penyelenggara Pemerintahan

3. Mingkatkan partisipasi masyarakat

4. Meningkatkan kerjasama dengan semua lembaga di Desa

5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung perekonomian 6. Pengembangan agribisnis berbasis pada kelompok

7. Melestarikan tradisi/adat istiadat yang ada dimasyarakat

b. Gambaran Umum Sosial Budaya 1. Demografi

Jumlah Penduduk Desa Pejengkolan berdasarkan Profil Desa tahun 2014 sebesar ... jiwa yang terdiri dari ...laki laki dan ... perempuan. Sedangkan pertumbuhan penduduk dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Pertumbuhan Penduduk Jenis Kelamin 2012 2013 2014 % Laki laki Perempuan Jumlah

Sumber data Profil Desa Tahun 2014

Kemudian kalau kita lihat Trend pertumbuhan pencari kerja dari tahun ketahun semakain meningkat walaupun peningkatanya tidak begitu signifikan

Tabel 2

Pertumbuhan Angkatan Kerja

Klassifikasi L2012P 2013L P 2014L P %

Usia Kerja Angkatan Kerja Mencari Kerja

Sumber Data Profil Desa Th 2014

2. Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu instrumen penting untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

Di Desa Pejengkolan untuk usia sekolah terdapat 0 % perempuan yang belum tamat SD dan 0 % laki laki yang belum tamat SD. Sedangkan sedangkan yang menamatkan Akademi dan Perguruuan Tinggi baru ...% untuk wanita dan ... % untuk laki laki .

Tabel 3

Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Yang

Ditamatkan Laki- Laki Perempuan

Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA

Tamat Akademi/PT

Sumber Data Profil Desa Tahun 2014 Tabel 4

Indikator Akses Pendidikan

(15)

L P L P L P APK Angka Putus Sekolah Angka Melanjutkan

Sumber Data Profil Desa Tahun 2014

3. Kesehatan

Beberapa Indikator Penting Bidang kesehatan Desa Pejengkolan Tabel 5

Indikator Kesehatan

URAIAN 2012 2013 2014

% Penolong Balita Tenaga Kesehatan 100% 100% 100% Angka Kematian Bayi ( IMR ) 0% 0% 0% Angka Kematian Ibu Melahirkan ( MMR ) 0% 0% 0%

Cakupan Imunisasi 100% 100% 100%

Balita Gisi Buruk 0% 0% 0%

Sumber Data Profil Desa Tahun 2014

Dari data di atas dapat dilihat bahwa jumlah penolong balita dilakukan oleh tenaga kesehatan , angka kematian bayi 0%, angka kematian ibu melahirkan 0%

c. Gambaran Umum Kemiskinan

Menurut sumber Data dari BPS tahun 2011 jumlah KK Miskin di Desa 92 adalah mencapai 29,3 % yang tersebar di 4 Rt. Rt yang tingkat prosentase kemiskinanya paling rendah yaitu Rt 02 dengan prosentase 19,3 % sedangkan prosentase kemiskinan tertinggi berada di Rt 04dengan prosentase 36,2 %.

d. Gambaran Umum Ekonomi 1. Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu indikator eokomi untuk mengukur hasil hasil pembangunan adalah Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB ). Dari data PDRB dapat dilihat pertumbuhan ekonomi suatu desa dan kontribusi sektor dalam kegiatan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi Desa Pejengkolan cukup fluktuatif dengan mengalami kenaikan pada tahun ... ke tahun ..., %.

Tabel 6

Pertumbuhan Ekonomi

Tahun PDRB ( Juta RP) PertumbuhanLaju

% Harga

Berlaku KonstanHarga

1 2 3 4

2011 2012 2013

Sumber Data Profil Desa Thn ...

2. Potensi Ekonomi

Tabel 7

Potensi Hasil Pertanian

No Komoditas Produksi / Tahun

2012 2013 2014

(16)

Padi 62 ton 62,8 ton 60 ton

Jagung 4,7 ton 5 ton 3 ton

Ubi Kayu 40 ton 38 ton 42 ton

2 Buah Buahan

Jeruk 5 ton 1,5 ton 10 ton

3 Perkebunan

Kelapa 12,5 ton 12,5 ton 12,5 ton Sumber Data Profil Desa Thn 2014

Tabel 8

Potensi Peternakan dan Perikanan

No Komoditas Produksi / Tahu

2012 2013 2014

1 Peternakan

Sapi ...ekor ekor ekor

Kerbau ekor ekor ekor

Kambing ekor ekor ekor

Ayam

Sumber Data Profil Desa Thn 2014

e. Gambaran Umum Infrastruktur

Tabel 9

Kondisi Infrastruktur Perhubungan

No Uraian Kondisi PanjangJumlah

Jalan Baik Rusak 1 Jalan Desa Aspal - -Makadam - -Tanah - 450 m 450 m Rabat Beton 3.500 m 1.050 m 4.550 m

2 Jalan Antar Desa

Aspal - -

-Makadam - 600 m 600 m

Rabat Beton 850 m - 850 m

Tanah - 200 m 200 m

Sumber Data Profil Desa Thn 2014 Tabel 10

Kondisi Infrastruktur Irigasi

No Uraian Baik KondisiRusak Jumlah

1 Saluran Primer - -

-2 Saluran Skunder - -

-3 Saluran Tersier 200 m - 200 m

Sumber Data Profil Desa Thn 2014 Tabel 11

Kondisi Infrastruktur Permukiman

No Uraian 2012 2013 2014

1 Rumah layak huni 149 213 256

2 Rumah Tidak

Layak Huni 117 53 10

(17)

BAGIAN III

PERUMUSAN PRIORITAS PROGRAM DAN KEGIATAN

Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata disebabkan oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemerintah. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah dilakukan identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat signifikasinya secara partisipatif. Ketidak cermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.

Dalam merumuskan prioritas perencanaan pembangunan desa harus mempertimbangkan kondisi obyektif desa yaitu kondisi yang menggambarkan situasi yang ada di Desa, baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya, serta dengan mempertimbangkan, antara lain, keadilan gender, pelindungan terhadap anak, pemberdayaan keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi tepat guna dan sumber daya lokal, pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan lokal.

Dalam RKP Desa Tahun 2015 permasalahan Desa Pejengkolan dikelompokkan menjadi beberapa permasalahan penting berdasarkan 4 aspek, sebagai berikut :

A. BERDASARKAN EVALUASI PEMBANGUNAN RKP DESA TAHUN SEBELUMNYA

Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap keseuaian antara program & kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APB Desa Tahun 2014 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2014. Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan masalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal Usul: a) Sistem organisasi masyarakat adat;

1) NIHIL;

b) Pembinaan kelembagaan masyarakat; 1) NIHIL

c) Pembinaan lembaga dan hukum adat; 1) NIHIL

d) Pengelolaan tanah kas Desa; 1) NIHIL

e) Pengembangan peran masyarakat Desa 1) NIHIL

2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Berskala Desa: a) Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa:

1) pemberdayaan penyelenggara pemerintahan desa b) Bidang pelaksanaan pembangunan:

1) Pembangunan talud pengaman badan jalan 2) Pembangunan gedung KB Karya sari

3) Penataan lingkungan komplek kantor desa 4) Rabat beton jalan dusun

(18)

6) Pembangunan jamban bagi RTM c) Bidang pembinaan kemasyarakatan:

1) Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga d) Bidang pemberdayaan masyarakat Desa:

1) Pengadaan pompa air bagi kelompok tani B. BERDASARKAN EVALUASI RPJM Desa

Berdasarkan Peraturan Desa Pejengkolan Nomor 2 Tahun 2010 tentang RPJM Desa Pejengkolan tahun 2011-2015 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi 4 (empat) masalah pokok yang secara rinci permasalahan tersebut adalah :

1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal Usul: a) Sistem organisasi masyarakat adat;

1) NIHIL

b) Pembinaan kelembagaan masyarakat; 1) NIHIL

c) Pembinaan lembaga dan hukum adat; 1) NIHIL

d) Pengelolaan tanah kas Desa; 1) NIHIL

e) Pengembangan peran masyarakat Desa 1) NIHIL

2. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa: a) Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa:

1) Pemberdayaan penyelenggara pemerintahan desa b) Bidang pelaksanaan pembangunan:

1) Pembangunan talud

2) Pembangunan rabat beton 3) Pembangunan pos kamling 4) Pembangunan tugu tapal batas 5) Pelatihan pembuatan pupuk organic 6) Stimulant bagi rehab rumah RTM

7) Fasilitasi bagi pendidikan anak usia dini c) Bidang pembinaan kemasyarakatan:

1) Pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga d) Bidang pemberdayaan masyarakat Desa:

1) NIHIL

C. PRIORITAS KEBIJAKAN DAERAH

RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan pembangunan daerah dalam proses penyusunannya harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja Kecamatan dan ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun sebelumnya serta prioritas kebijakan daerah tahun berikutnya.

Adapun prioritas masalah yang harus diselesaikan berdasarkan Prioritas Kebijakan Daerah adalah sebagai berikut:

1. Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah: a) Pembangunan sumur resapan

b) Pemasangan LPJU

c) Pembangunan rabat beton( bantuan PC) 2. Bidang Ekonomi:

a) Pelatihan komputerisasi bagi pengurus koperasi b) Penyediaan sarpras budidaya perikanan

(19)

c) Pengadaan Bibit Kelapa

d) Bantuan peralatan bagi industri ceriping

e) Bantuan peralatan KUB bagi pertukangan,perbengkelan dan bata merah

3. Bidang Sosial Budaya: a) Rehab TK

b) Rehab ruang kelas SD

c) Bea siswa bagi murid SD dan SMP. RTM

d) Pemberian makanan dan vitamin bagi balita dan ibu hamil e) Rehabilitasi rumah ibadah

f) Sosialisasi pengurangan resiko bencana

g) Pengembangan kesenian dan kebudayaan lokal h) Sosialisasi penempatan TKI di luar negri

D. BERDASARKAN ANALISA KEADAAN DARURAT

Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak segera diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa pemerintah desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah desa.

Masalah tersebut meliputi:

1. Terjadi kejadian luar biasa wabah penyakit hipatitis sebanyak 18 orang diwilayah 4 Dusun yang disebabkan oleh pola hidup yang kurang bersih 2. Badan jalan di Rt.02 dan Rt.04 tergerus oleh aliran air yang disebabkan

oleh kondisi badan jalan berada disekitar aliran anak sungai.

BAGIAN IV

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Pejengkolan yang tersusun dalam RKP Desa Tahun 2015 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan masalah di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak – hak dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, akses informasi dll. Dengan demikian arah dan kebijakan pembangunan desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada tingkat desa.

Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan desa Pejengkolan secara detail dikelompokkan, sebagai berikut :

A. PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN SKALA DESA 1. Berdasarkan Kewenangan Hak Asal Usul Desa:

a) Sistem organisasi masyarakat adat; 1) NIHIL

b) Pembinaan kelembagaan masyarakat; 1) NIHIL

c) Pembinaan lembaga dan hukum adat; 1) NIHIL

(20)

d) Pengelolaan tanah kas Desa; 1) NIHIL

e) Pengembangan peran masyarakat Desa 1) NIHIL

3. Berdasarkan Kewenangan Lokal Skala Desa: a) Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa:

1) Penyediaan jasa administrasi perkantoran

2) Penyediaan jasa pemeliharaan sarana prasarana perkantoran. 3) Penyediaan jasa langganan kantor

4) Penyediaan sarana rapat rapat kantor.

5) Pendidikan dan pelatihan aparatur pemerintah desa. 6) Penyusunan peraturan desa

7) Penyusunan APBDesa

8) Penyusunan LKPJ,LPPD,ILPPD b) Bidang pelaksanaan pembangunan:

1) Pencegahan penyakit menular dan tidak menular 2) Pengadaan sarana prasarana pendidikan usia dini 3) Fasilitasi penyelenggaraan Paud

4) Fasilitasi bantuan pemugaran rumah RTM

5) Pembangunan sarana dan prasarana pemakaman 6) Penataan lingkungan penduduk pedesaan

7) Pembangunan jalan dan jembatan 8) Pembangunan talud

9) Pengadaan perlengkapan/peralatan kantor 10)Pemeliharaan kantor gedung kantor desa 11)Pemeliharaan kendaraan dinas

12)Pembangunan irigasi pedesaan 13)Pembangunan tugu batas desa

14)Pengadaan sarana dan prasarana keamanan desa 15)Pengolahan system informasi desa

16)Penyusunan profil desa 17)Pendataan penduduk miskin c) Bidang pembinaan kemasyarakatan:

1) Penguatan kapasitas lembaga kemasyarakatan desa (PKK) i) Bidang pemberdayaan masyarakat Desa:

1) Penyusunan RKP Desa

B. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu yang berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

Agar kebijakan pengelolaan keuangan Desa sesuai amanah Undang-Undang Nomor 6 tentang Desa dan Peraturan Pelaksanaannya, Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, maka setiap tahunnya Pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ( APB Desa ) secara partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya desa, konsultasi publik dan rapat Musyawarah BPD untuk

(21)

penetapannya. RAPB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran 2015 merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa. Sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian – penyesuaian secara menyeluruh sampai pada tehnis implementasinya.

A. PENDAPATAN DESA

Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber dari : Pendapatan Asli Desa, Dana Desa bersumber APBN, Bagi Hasil Pajak Daerah, Bagi Hasil Retribusi Daerah, ADD, Bantuan Keuangan dari Kabupaten, Bantuan Keuangan dari Provinsi, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga, serta Lain-lain Pendapatan Desa yang sah.

Adapun asumsi Pendapatan Desa Pejengkolan Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 365.988.000 (tiga ratus enam puluh lima juta Sembilan ratus delapan puluh puluh delapan ribu rupiah), yang berasal dari :

1. Pendapatan Asli Desa Rp. 23.000.000 2. Dana Desa bersumber APBN Rp. 88.605.000 3. Bagi Hasil Pajak Daerah Rp. 8.456.000 4. Bagi Hasil Retribusi Daerah Rp. 4.419.000

5. ADD Rp.241.508.000

6. Bantuan Keuangan dari Kabupaten Rp. 7. Bantuan Keuangan dari Provinsi Rp. 8. Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga Rp. 9. Lain-lain Pendapatan Desa yang sah Rp. C. BELANJA DESA

Belanja Desa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Sesuai Pasal 100 Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Belanja Desa yang ditetapkan dalam APB Desa digunakan dengan ketentuan:

1. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa atau sebesar Rp. 256.191.000 digunakan untuk mendanai:

a. penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebesar Rp. 23.845.000; b. pelaksanaan pembangunan Desa sebesar Rp. 224.846.000; c. pembinaan kemasyarakatan Desa sebesar Rp. 5.000.000; d. pemberdayaan masyarakat Desa sebesar Rp. 3.000.000; 2. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja

Desa atau sebesar Rp. 109.796.000 digunakan untuk:

a. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa sebesar Rp.109.796.000 ;

b. operasional Pemerintah Desa sebesar Rp…….. ;

c. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa sebesar Rp. …………;

d. insentif rukun tetangga dan rukun warga sebesar Rp. ……… D. PEMBIAYAAN

(22)

Pembiayaan desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKP Desa Tahun 2015 ini, Pemerintah Desa Pejengkolan belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan disebabkan disamping sistem baru juga belum disusunnya perubahan dan atau perhitungan APB Desa tahun sebelumnya.

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud terdiri dari: 2. Penerimaan Pembiayaan; dan

3. Pengeluaran Pembiayaan.

Penerimaan Pembiayaan sebagaimana di atas, mencakup:

2. Sisa lebih perhitungan anggaran (SilPA) tahun sebelumnya; 3. Pencairan Dana Cadangan;

4. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan; dan 5. Penerimaan Pinjaman

Pengeluaran Pembiayaan sebagaimana di atas, mencakup: 1. Pembentukan Dana Cadangan;

2. Penyertaan Modal Desa; dan 3. Pembayaran Utang

BAGIAN V P E N U T U P

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat desa untuk saling bekerjasama membangun desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.

Proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong percepatan pembangunan skala desa menuju kesejahteraan masyarakat dan kemandirian desa. Untuk itu dalam penyusunan APB Desa diharapkan dianggarkan secara proporsional dengan mengacu RKP Desa ini yang telah melalui pembahasan dan penyepakatan dalam Musrenbang Desa.

Ditetapkan di Pejengkolan pada tanggal 27 Oktober 2014

Kepala Desa

(23)

KEPUTUSAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA LOGANDU KECAMATAN KARANGGAYAM

KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 141/ 4 /KEP/2014

TENTANG

PERSETUJUAN TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP DESA)

PEJENGKOLAN TAHUN 2015

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEJENGKOLAN,

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 79 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa wajib menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu pada perencanaan pembangunan Kabupaten;

b. Bahwa perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada huruf a, terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang keduanya ditetap kandengan Peraturan Desa;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Desa Pejengkolan Tahun 2015;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 ,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

(24)

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan International Covenant On Economic, Social And Cultural Rights ( Kovenan Internasional Tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya ) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4557);

7. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

9. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik

(25)

Indonesia Tahun 2014 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa di Kabupaten Kebumen (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 6);

19. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun 2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 64);

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun 2012 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2012 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 93);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2013 Nomor 3 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 105); 23. Peraturan Desa Pejengkolan Nomor 2 Tahun 2010

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Pejengkolan Tahun 2011 – 2015;

MEMUTUSKAN : Menetapkan

KESATU

:

: Menyetujui Rancangan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKP Desa ) Pejengkolan Tahun 2015, ditetapkan menjadi Peraturan Desa Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKP Desa ) Pejengkolan Tahun 2015 Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen;

KEDUA : Persetujuan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Pejengkolan Pada tanggal …… Oktober 2014

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEJENGKOLAN

(26)
(27)

BERITA ACARA

RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA LOGANDU

Pada hari ini………tanggal………bulan………tahun 2014, bertempat di Balai Kepala Desa Pejengkolan Kecamatan Padureso Kabupaten Kebumen telah diadakan Rapat Badan Permusyawaratan Desa Pejengkolan dalam rangka membahas :

Rancangan Peraturan Desa mengenai Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)

Rapat Badan Permusyawaratan Desa Logandu dihadiri oleh: Ketua dan Wakil Ketua, Ketua Bidang Pemerintahan, Ketua Bidang Pembangunan, Ketua Bidang Kesra dan para anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana daftar terlampir.

Dalam Rapat Badan Permusyawaratan Desa tersebut telah diperoleh kata sepakat mengenai pokok-pokok hasil pembicaraan para peserta sebagai berikut :

Menyetujui tentang Rancangan Peraturan Desa mengenai Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa)

Dengan kesimpulan hasil Rapat BPD dapat menyetujui Rancangan Peraturan Desa dimaksud untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa.

Demikian Berita Acara Rapat Badan Permusyawaratan Desa ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pejengkolan, ……Oktober 2014

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEJENGKOLAN

(28)

DAFTAR HADIR ANGGOTA BPD

Rapat : Pembahasan Rancangan Peraturan Desa tentang RKP Desa Desa : Pejengkolan

Kecamatan : Padureso Kabupaten : Kebumen

Hari/ Tanggal : ………, ……Oktober 2014

NO NAMA L/P JABATAN TANDA TANGAN

1 2 3 4 5

1 SUTJIPTO YUSTINUS KETUA 1.

2 MARNO WAKIL KETUA 2.

3 JEMINAH ANGGOTA 3.

4 MARTINI ANGGOTA 4.

5 NUR RODIN ANGGOTA 5.

KETERANGAN:

1. Jumlah Anggota : 5 Orang 2. Hadir : 5 Orang 3. TidakHadir : - Orang

4. Quorum : Memenuhi / TidakMemenuhi

Pejengkolan, ……Oktober 2014

KETUA BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEJENGKOLAN

(29)

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PADURESO

DESA PEJENGKOLAN

Jln. Bendung Pejengkolan Km.02 Kode Pos 54394

KEPUTUSAN KEPALA DESA PEJENGKOLAN KECAMATAN PADURESO KABUPATEN KEBUMEN

NOMOR : 050/11/KEP/2014 TENTANG

PENUNJUKKAN PERSONIL SEBAGAI DELEGASI/PESERTA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KECAMATAN TAHUN 2014 DI KECAMATAN

PADURESO

KEPALA DESA PEJENGKOLAN,

Menimbang : a. Bahwa untuk mengawal kesinambungan program kegiatan yang akan diusulkan ke Pemerintah Kabupaten, perlu menunjuk Personil sebagai Delegasi/Peserta yang mewakili Pemerintahan Desa untuk mengikuti pembahasan usulan kegiatanp ada forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) Tahun 2014 Di Kecamatan Padureso, yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Desa tentang Penunjukkan Personil sebagai Delegasi/Peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan KecamatanTahun 2014 di Kecamatan Padureso;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

2. Undang-UndangNomor 25 Tahun 2004 tentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, TambahanBerita Negara Republik Indonesia Nomor 4221);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

(30)

4438);

5. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950;

9. PeraturanPemerintahNomor 68 Tahun 1999 tentang Tata

Cara PelaksanaanPeran Serta

MasyarakatDalamPenyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 129, TambahanLembaran Negara Nomor 3866);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 123 , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengaturan Kewenangan Desa di Kabupaten Kebumen (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 6);

(31)

2004 tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Kebijakan Pulik (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2004 Nomor 64);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2);

17. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun 2012 tentang PercepatanPenanggulanganKemiskinan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2012 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 93);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2013 tentang PerlindunganAnak(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2013 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor …);

19. PeraturanDesa Pejengkolan Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa ( RPJM Desa ) Desa Pejengkolan Tahun 2011 – 2015;

MEMUTUSKAN : Menetapkan

KESATU

:

: Menunjuk Personil sebagai Delegasi/Peserta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan Tahun 2014 di Kecamatan Padureso dari Desa Pejengkolan sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Personil sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mewakili desa untuk mengawal rencana program/kegiatan dalam RKP Desa yang akan diusulkan ke Pemerintah Kabupaten Tahun 2015 (Skala Supra Desa); dan

b. Melaporkan hasil Musrenbangcam kepada Kepala Desa melalui Kelompok Kerja Pembangunan Desa Pejengkolan

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Pejengkolan Pada tanggal 07 Oktober 2014 KEPALA DESA PEJENGKOLAN

(32)

LAMPIRAN :

KEPUTUSAN KEPALA DESA PEJENGKOLAN NOMOR : 050/11/KEP/2014

TENTANG PENUNJUKKAN PERSONIL SEBAGAI PESERTA MUSYAWARAH

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KECAMATAN TAHUN 2014

DAFTAR NAMA-NAMA PESERTA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KECAMATAN TAHUN 2014 DARI DESA PEJENGKOLAN

No. Nama Unsur RT / RW Keterangan

1. Muslimah Kades RT 03

2. Sutjipto Yustinus BPD RT 02

3. Darto Wahab LKMD RT 04

4. Setyaningsih KPMD RT 04

5. Boyiman Pokja RT 02

6 Khikmah Yati Perempuan RT 02

Kepala Desa Pejengkolan

(33)

LAMPIRAN II : PERATURAN DESA PEJENGKOLAN Nomor : 4 TAHUN 2014 Tanggal : 27 Oktober 2014

DESA : PEJENGKOLAN Tentang : RKP Desa Tahun 2015

KECAMATAN : PADURESO

KABUPATEN : KEBUMEN

Format : I

B L R DANA DESA ADD PAJAK/ RETBAGI HSL KEUANGANBANTUAN PADes Lain-lain Total

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

01 BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

01 01 Urusan Penyelenggara Pemerintahan Desa

-01 01 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Meningkatnya Kualitas PelayananKepada Masyarakat

-01 01 01 01 Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Terpenuhinya Jasa AdministrasiPerkantoran Desa 1 Tahun Desa v 4,500,000 4,500,000 DAFTAR PRIORITAS KEGIATAN SKALA DESA TAHUN 2015

KODE PROGRAM/ KEGIATAN

1

LOKASI

SIFAT SUMBER DANA ( Rp.)

BIDANG/ PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAMDAN KEGIATAN (SASARAN) KINERJATARGET (VOLUME)

01 01 01 01 Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran Terpenuhinya Jasa AdministrasiPerkantoran Desa 1 Tahun Desa v 4,500,000 4,500,000

01 01 01 02 Penyediaan jasa pemeliharaan sarana prasarana Kantor Terpeliharanya sarana prasaranaKantor Desa 1 Tahun Desa v 710,000 710,000

01 01 01 03 Penyediaan jasa langganan Kantor Adanya Jasa Pendukung KinerjaKantor Desa 2 Tahun Desa v 3,200,000 3,200,000

01 01 01 04 Penyediaan sarana Rapat Rapat Terselenggaranya rapat rapat Desa 1 Tahun Desa v 4,685,000 4,685,000

01 01 03 Program Pemberdayaan Penyelenggara Pemerintahan Desa Meningkatnya SDM penyelenggaraPemerintahan Desa

-01 01 03 06 Pendidikan dan pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa Mengetahui tugas pokok dan fungsimasing masing aparatur

penyelenggara Pemerintahan Desa 3 Kali Desa v 3,750,000 3,750,000

01 01 04 Program Penyusunan Peraturan Desa

-01 01 04 01 Penyusunan Peraturan Desa Pemerintah Desa 2 perdes Desa 3,000,000 3,000,000

01 01 05 Program Pengelolaan Keuangan Desa Adanya Transparasi dalampenggunaan anggaran

-01 01 05 01 Penyusunan APBDesa

Terinformasikaannya Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa 3 APBDesa Desa v 3,000,000 3,000,000

01 01 05 02 Penyusunan Keterangan Pertanggung jawaban (LKPJ ), LaporanPertanggungjawaban Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD), dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (ILPPD)

Tersusunnya empat

pertanggungjawaban pelaksanaan Pemerintah Desa

4 laporan

keuangan Desa 1,000,000 1,000,000

02 BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

-02 06 Urusan Kesehatan

-02 06 01 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Terjadinya perubahan PHBS dimasyarakat

-02 06 Urusan Kesehatan

-02 06 01 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Terjadinya perubahan PHBS dimasyarakat

-02 06 01 02 Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular & Penyakit tidakMenular Terinformasikannya Resiko penyakitmenular 25 Orang Desa v 2,500,000 2,500,000

02 07 Urusan Pendidikan dan Kebudayaan

-02 07 01 Program Fasilitasi Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini,Pendidikan Non Formal dan Informal (PAUDNI) Terlaksananya hak hak anak

-02 07 01 03 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Pendidikan Anak Usia Dini Tersedianya Gedung KelompokBermain yang layak bagi anak (Rehab

Gedung KB" Karya Sari") 1 unit Desa v 15,000,000 15,000,000

(34)

02 10 Urusan Permukiman Perumahan

-02 10 01 Program Pengembangan Perumahan Terpenuhinya Kebutuhan dasar bagiRTM

-02 10 01 01 Fasilitasi Pemberian Bantuan Pemugaran Rumah RTM Meningkatnya Derajat kesehatan bagiRTM RTM Desa V 12,000,000 12,000,000 24,000,000

02 11 Urusan Pekerjaan umum

-02 11 01 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Terpenuhinya Sarana Pelayanan Dasar

-02 11 01 01 Penataan lingkungan pemukiman penduduk pedesaan Mempermudah akses transportasimasyarakat ( pembangunan rabat

beton) 0,08x0,80x200m RT 01,03,04 V 5,000,000 10,000,000 15,000,000

02 11 01 02 Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan Mempermudah akses transportasimasyarakat ( pembangunan rabat

beton) 0,12x3x300m RT 04 V 55,000,000 3,300,000 58,300,000

02 11 01 02 Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan Mempermudah akses transportasimasyarakat ( pembangunan rabat

beton) 0,12x3x200m RT 03 V

-02 11 01 07 Pembangunan talud

Terhindarnya Putusnya Akses Transporatsi Masyarakat(Pembangunan Talud Pengaman Jalan) 0,50x10x7m RT 02 V 20,108,000 1,000,000 21,108,000 02 11 01 07 Pembangunan talud

Terhindarnya Putusnya Akses Transporatsi Masyarakat(Pembangunan Talud Pengaman Jalan) 0,50x10x7m RT 02 V 20,108,000 1,000,000 21,108,000 02 11 01 07 Pembangunan talud

Terhindarnya Putusnya Akses Transporatsi Masyarakat(Pembangunan Talud Pengaman Jalan) 12x0,50x1m RT 04 V 17,500,000 17,500,000

02 11 01 08 Pembangunan Irigasi Desa meningkatnya hasil pendapatan Petani(Pembangunan Irigasi pertanian) 1x0,30x50m RT 04 V 10,000,000 3,000,000 13,000,000

02 11 01 17 Pembangunan tugu Batas Desa Publik Mengetahui batas wilayah Desa(Pembangunan Tugu tapal batas desa) 1 Paket Desa V 33,605,000 4,000,000

37,605,000

02 11 02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur desa Adanya Peningkatan KinerjaPemerintah Desa

-02 11 02 03 Pengadaan perlengkapan/peralatan Gedung Kantor

Tercukupinya Perlengkapan/peralatan Kantor Desa (pengadaan sarana pendukung penunjang kinerja perangkat)

1 paket Desa V 4,875,000

4,875,000 02 11 02 04 Rehabilitasi/Pemeliharaan Gedung Kantor Terawat dan terpeliharanya kantordesa 1 tahun Desa V 1,843,000 1,843,000 02 11 02 05 Rehabilitasi/Pemeliharaan kendaraan dinas/operasional Terpeliharanya kendaraan dinas kepaladesa 1 tahun Desa V 615,000 615,000

02 17 Urusan Informasi dan Komunikasi

-02 17 01 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

-02 17 01 03 Pengolahan Sistem Informasi Desa Up date perkembangan Desa 1 Tahun Desa V 1,000,000 1,000,000

02 17 01 03 Pengolahan Sistem Informasi Desa Up date perkembangan Desa 1 Tahun Desa V 1,000,000 1,000,000

02 17 02 Penyebarluasan Informasi Publik

-02 17 02 01 Sosialisasi berbagai kebijaksanaan desa sosialisasi dan uji publik kebijakandesa 1 Tahun

-02 20 Urusan Statistik

-02 20 01 Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Desa

-02 20 01 01 Penyusunan Profil Desa Up date Potensi yang ada di desa 1 Tahun Desa V 2,000,000 2,000,000

02 20 01 02 Pendataan penduduk miskin pendataan RTM 1 Kali Desa V 5,000,000 5,000,000

03 BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN DESA

-03 01 Urusan Pembinaan Masyarakat Desa

-03 01 01 Program Pembinaan Masyarakat Desa

(35)

04 BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

-04 01 Urusan Peremcanaan Pembangunan

-04 01 01 Program Perencanaan Pembangunan Desa

-04 01 01 01 Penyusunan RKP Desa Terbentuknya Rencana PembangunanTahunan Desa 3,000,000 3,000,000

-88,605,000 116,411,000 12,875,000 - 15,300,000 23,000,000 256,191,000

Ditetapkan Pada Tanggal 27 Oktober 2014 KEPALA DESA PEJENGKOLAN

MUSLIMAH JUMLAH TOTAL

Gambar

Tabel 1 Pertumbuhan Penduduk Jenis Kelamin 2012 2013 2014 % Laki laki Perempuan J umlah

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Secara prinsip teori ini mengajarkan bahwa penjatuhan pidana dan pelahsanaannya setidaknya harus berorientasi pada upaya mencegah terpidana (special prevention) dari

Kami akan terus memantau arah aliran data, pemahaman saintifik mengenai jangkitan COVID 19 dan cadangan dari profesional kesihatan dalam pengurusan masa untuk membenarkan para

1. Uraian dan contoh pengembangan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan modern adalah: mempelajari, mencermati, dan memperluas pengamalan nilai-nilai

Waktu tahan hidup T mempunyai fungsi densitas peluang yang dinotasikan dengan f(t) dan didefinisikan sebagai peluang kegagalan suatu objek pada interval.. (t,t + )

Tugas-tugas ini meliputi: Penentuan pra-syarat PMB, setup prefix nomer PMB, penentuan biaya PMB, sub- modul pendaftaran, daftar mahasiswa baru, sub-modul program member-get-member,

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

PENERAPAN METODE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU, BUDHA DAN ISLAM UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V

• Gunakan visualisasi harian sesuai dengan tujuan, misalkan: imajinasikan nikmatnya mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur oleh orang lain.. • Gunakan teknik affirmasi harian