BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2006:11) bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Pelaksanaan metode yang dilakukan adalah survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi besar maupun kecil dengan menganalisis data yang diperoleh dari populasi itu sendiri. Unit analisis yang diteliti adalah karyawan PT. Artha Bangkit Cemerlang dengan informasi yang dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu yang disebut dengan Cross Sectional. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan, komitmen organisasi dan kepribadian. Desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 – Desain Penelitian
Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode
Penelitian Unit Analisis
Horison Waktu
T – 1 Asosiatif Survei Karyawan Cross
sectional
T – 2 Asosiatif Survei Karyawan Cross
sectional Sumber : Penulis 2013
Keterangan :
T-1 : Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Artha Bangkit Cemerlang
T-2 : Untuk mengetahui pengaruh signifikan Kepribadian dalam memoderasi antara Gaya Kepemimpinan terhadap Komitmen Organisasi pada PT. Artha Bangkit Cemerlang.
3.2Operasionalisasi Variabel
Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Uma Sekaran, 2007:115). Dalam penelitian ini variabel yang diteliti dibagi menjadi 3 kelompok besar,
1. Variabel independen (bebas)
Menurut Uma Sekaran (2007:117), variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif. Jika terdapat variabel bebas, variabel terikat juga hadir. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah gaya kepemimpinan (X1)
2. Variabel dependen (terikat).
Menurut Uma Sekaran (2007:116), variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Melalui analisis terhadap variabel terikat (yaitu menemukan variabel yang mempengaruhinya), adalah mungkin untuk menemukan jawaban atau solusi atas masalah. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah komitmen organisasi (Y).
3. Variabel moderator
Menurut Uma Sekaran (2007:119), variabel moderator adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas. Yaitu, kehadiran variavel ketiga (variabel moderator) mengubah hubungan awal antara variabel bebas dan terikat. Dalam penelitian ini variabel moderator adalah kepribadian (X2).
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konseptual Variabel
Sub Variabel/
Dimensi Indikator Variabel
Instrumen Pengu-kuran Skala Pengu -kuran Skala Ukur Gaya Kepemim-pinan (X1) Menurut Benjamin (2006:75) “Perilaku atau tindakan pemimpin dalam
Transformasional a. Dikagumi / dipuji pengikut b. Memberikan motivasi untuk menaikan semangat kerja karyawan c. Melakukan Kuesioner Skala Likert Interval
mempengaruhi para anggota/pengik ut serta melaksanakan tugas-tugas pekerjaan manajerial” Transaksional pendekatan dengan karyawan d. Memperhatikan ketersediaan sarana yang baik a. Menjanjikan penghargaan untuk kinerja yang baik b. Mengamati pelaksanaan tugas bawahannya agar tidak membuat kesalahan c. Bertindak setelah terjadi kegagalan Komitmen Organisasi (Y) Menurut Griffin (2004;15) “Sikap yang mencerminkan sejauh mana seorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya” Affective Commit Ment a.Setuju dengan tujuan organisasi b.Merasa memiliki ikatan emosional dengan organisasi c.Memiliki rasa keterlibatan dalam organisasi Kuesioner Skala Likert Interval Continuance Commitment a.Tidak dapat mengerjakan pekerjaan lain lagi b.Berharap mendapat keuntungan jika bertahan Normative Commitment
a. Peduli atas apa yang dipikirkan orang lain b. Tidak ingin melalaikan kewajiban Kepribadian (X2) Menurut Journal Ahmadi, Seyyed Ali akbar (2012), “Satu set tertentu dari pola intelektual, sentimental, dan prilaku yang membedakan kita dengan orang lain.
Tipe A a.Sulit untuk bersantai b. Marah jika berhadapan dengan keterlambatan Kuesioner Skala Likert Interval Tipe B a. Menghindari persaingan b. Mampu bersantai tanpa merasa bersalah
Namun tetap dan stabil dalam waktu dan lokasi yang berbeda.”
Sumber : Pengolahan data, tahun 2013
3.3Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder, keterangan lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1. Data Primer
Berupa data yang dikumpulkan secara langsung dari PT Artha Bangkit Cemerlang. Data diperoleh secara langsung dengan cara wawancara kepada pimpinan dan staff perusahaan serta kuisioner yang nantinya akan disebarkan kepada karyawan.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan informasi yang telah ada dan akan digunakan untuk melengkapi data primer. Data akan didapatkan melalui studi kepustakaan.
Jenis Data Penelitian :
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian. Tinjauan
Penelitian Data Jenis
Sumber Data
T-1 Pengaruh antara gaya
kepemimpinan terhadap komitmen organisasi
Kuantitatif Data Primer dari kuisioner dan sekunder dari PT. Artha Bangkit Cemerlang T-2 Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dengan kepribadian sebagai variabel moderator
Kuantitatif Data Primer dari kuisioner dan sekunder dari PT. Artha Bangkit Cemerlang
3.4Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini diperlukan data yang jelas dan dapat dibuktikan keabsahannya, peneliti menggunakan teknik, yaitu :
a. Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pimpinan PT. Artha Bangkit Cemerlang dan juga wawancara bebas yang dilakukan langsung kepada karyawan yang kemudian diolah menjadi informasi yang diperlukan untuk penelitian ini.
b. Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya danakan dijawab oleh responden, biasanya dalam alternatif yang didefinisikan lebih jelas (Uma Sekaran, 2006:82). Dalam penelitian ini, kuesioner disebar kepada karyawan PT. Artha Bangkit Cemerlang sebagai responden, dibuat dalam bentuk pertanyaan skala likert.
c. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan dengan membaca, mengumpulkan data, mencatat, dan mempelajari buku-buku atau referensi, seperti: jurnal, artikel, serta beberapa sumber dari internet.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2007:72-73) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Nasution (2003:135) mengemukakan dalam bukunya, mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, oleh kokohnya dasar-dasar teori, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengelolaannya. Maka apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penulis mengambil seluruh populasi karyawan PT. Artha Bangkit Cemerlang untuk menjadi sampel
dalam penelitian ini, karena dalam perusahaan yang diteliti populasinya kurang dari 100 yaitu 38 karyawan.
3.6 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis statistik deskriptif, analisis korelasi pearson, regresi sederhana dan regresi dengan moderasi untuk mengolah data primer maupun sekunder. Untuk keperluan analisis ini, pertanyaan pada kuisioner yang telah diisi responden diubah dari bentuk kualitatif menjadi bentuk kuantitatif dengan memberikan pembobotan nilai berdasarkan skala Likert. Data penelitian ini, terdapat beberapa metode analisis yang digunakan untuk pengolahan data dengan software SPSS 20.0. setelah data dari kuisioner dikumpulkan, maka akan dilakukan beberapa analisis yang disebutkan pada tabel berikut ini. Berikut adalah tabel mengenai metode analisis :
Tabel 3.4 – Metode Analisis
Tujuan Penelitian
Metode Analisis
Metode yang Digunakan Alat Analisis
T – 1 Asosiatif Regresi Sederhana
T – 2 Asosiatif Regresi dengan Variabel
Moderasi
Sumber Penulis (2013)
3.6.1 Skala Likert
Menurut Kinear dalam buku karangan Husein Umar (2013:70) skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik. Dalam skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi. Langkah selanjutnya dimensi dijabarkan menjadi sub variabel yang kemudian dijabarkan menjadi indikator yang dapat diukur. Variabel penelitian ini terdiri dari :
- Variabel Y (terikat) = Komitmen Organisasi - Variabel X2 (moderator) = Kepribadian
Responden diminta untuk mengisi pernyataan dengan bentuk penilaian jawaban kuisioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala ordinal. Bobot dan kategori pengukuran tanggapan responden adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 – Bobot dan Kategori Pengukuran Alternatif Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Penulis (2013)
Untuk mengetahui range maka selisih antara bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
R = Range (rentang kelas) k = Jumlah interval kelas i = Besar interval kelas
3.6.2 Uji Validitas
Menurut Husein Umar (2013:166) uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Untuk megetahui validitas data harus dihitung korelasi antardata pada masing-masing pernyataan
dengan skor total, dengan memakai rumus korelasi product moment, dengan rumus :
Dimana, r hitung = koefesien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item ∑ Yi = jumlah skor total n = jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus :
Dimana, t = nilai hitung
r = koefisien korelasi hasil rhitung n = jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α= 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n-2) Dasar pengambilan keputusan:
• Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel, variabel tersebut valid. • Jika tidak memenuhi r hitung positif dan r hitung < r tabel, maka
variabel tersebut tidak valid.
• Jika r hitung ≥ r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
3.6.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Teknik yang dipakai untuk menguji reliabilitas pada penelitian ini adalah dengan pendekatan konsistensi internal uji Cronbach’s Alpha karena alternatif jawaban lebih dari dua. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung varians skor tiap – tiap item, dengan rumus :
Dimana, S_i = Varians skor tiap item ∑X_(i^2 ) = Jumlah kuadrat item Xi
=Jumlah Xi dikuadratkan
N = Jumlah responden
2. Menjumlahkan varians semua item, dengan rumus : ∑
Dimana, ∑S_i = Jumlah varians semua item S1 + S2 + S3...n = varians item ke-1,2,3...n 3. Menghitung varians total, dengan rumus :
Dimana, = Varians total
= Jumlah kuadrat X total = Jumlah item X dikuadratkan
N = Jumlah responden
4. Masukkan nilai alpha, dengan rumus :
Dimana, = Nilai reliabilitas
= Jumlah Varians skor tiap- tiap item =Varians total
k = Jumlah item
Rumus cronbach’s alpha dapat digunakan untuk mencari realibilitas instrument yang skornya merupakan rentangan beberapa nilai atau berbentuk skala. Berikut rumusnya :
)
Dimana, = Reliabilitas instrumen
= Deviasi standar total
= Jumlah deviasi standar butir Dasar pengambilan keputusannya :
• Jika bertanda positif, dan ≥ 0,60, maka variabel tersebut reliabel.
• Jika bertanda negatif, dan ≥ 0,60, maka variabel tersebut tidak reliabel.
• Jika bertanda positif, dan < 0,60, maka variabel tersebut tidak reliabel.
3.6.4 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan tidak terdapat multikolonieritas dan heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal (Ghozali, 2007)
3.6.4.1 Uji Normalitas
Menurut Singgih Santoso (2010:43), tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data harus berdistribusi normal sebagai syarat untuk melakukan analisa regresi.
Uji normalitas data menggunakan angka signifikasi Shapiro Wilk (sig) dan angka batas ketidakakuratan (α) sebagai dasar pengambilan keputusan. Kriteria pengujian normalitas data adalah sebagai berikut :
• Jika nilai sig atau signifikansi ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal
• Jika nilai sig atau signifikansi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
3.6.4.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel independen. Model regresi
yang baik seharusnya korelasi yang terjadi diantara variabel idependen, tidak melebihi korelasi antara variabel independend dengan variabel dependend (Ghozali, 2006:91). Multikoliniearitas antar variabel independen dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) (Ghozali, 2006:91). Kedua ukuran tersebut meunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi (Ghozali 2006:92). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10,maka tidak terjadi multikolinieritas.
3.6.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006:105). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali 2006:105). Penelitian ini menggunakan dua metode untuk menguji Heteroskedastisitas, yakni dengan 1) melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya, dan 2) melalui uji park. Jika gambar titik-titik pada grafik plot menunjukkan pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan pada uji park, indikasi heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut, apakah signifikan atau tidak, jika signifikan, hal tersebut menandakan adanya heteroskedastisitas pada data model (Ghozali, 2006)
3.6.5 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata hitung (mean), dan standard deviasi (standard deviation). Menurut Sekaran (2006:176), statistik deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang baik tentang bagaimana responden bereaksi terhadap item dalam kuisioner.
3.6.6 Analisis Korelasi Pearson
Berdasarkan Riduwan dan Kuncoro (2007:61), untuk mengetahui hubungan antara variabel digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah Peasron Product Moment (PPM), dengan rumus:
Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan ditampilkan pada tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.6 - Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008)
Untuk mengetahui besar kecilnya sumbangan variabel x, y, dan z dapat ditentukan dengan coefficient of determination dengan rumus:
KP = r2 x 100% Keterangan:
KP = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan antar variabel, maka hasil korelasi
pearson product moment tersebut diuji dengan uji signifikansi. Uji korelasi dilakukan dua kali yaitu korelasi bivariat dan korelasi partial.
Hipotesis:
H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan. Ha: Ada hubungan yang signifikan. Dasar Pengambilan Keputusan:
a. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05 ≤ Sig) maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig (0,05 > Sig) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3.6.7 Uji Regresi Sederhana
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:83), regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi juga dapat diartikan sebagai usaha memprediksikan perubahan.
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana menurut Sugiyono (2008:270) adalah:
Y’ = a + bX Keterangan:
Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.
Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
3.6.8 Uji Regresi dengan Variabel Moderasi
Variabel moderasi adalah variabel yang menentukan apakah kehadirannya berpengaruh terhadap variabel bebas pertama dan variabel tergantung (Wijaya, 2010:44). Variabel moderasi inilah yang kemudian memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel.
Ada tiga cara menguji regresi dengan variabel moderating, yaitu:
1. Uji interaksi 2. Uji selisih mutlak 3. Uji residual
Pada penelitian ini memakai uji interaksi sering juga disebut dengan moderated regression analysis (MRA). Menuru Jurnal Lie Liana (2009), Moderated Regression Analysis (MRA) atau uji interaksi merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen). Dengan rumus persamaannya adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X1X2 Keterangan:
Y = variabel dependen (gaya kepemimpinan) X1 = variabel independen (komitmen organisasi) X2 = moderating variable (kepribadian)
X1X2 = interaksi antara variabel independen dan moderating variable
3.7Rancangan Uji Hipotesis
Menurut sugiyono (2007: 51) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan bahwa
solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar = 5% = 0,05. Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian yang diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut:
Dasar pengambilan keputusan : Sig ≥ 0,05 : Ho diterima, Ha ditolak Sig < 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima
Hipotesis T-1
• Pengujian secara parsial antara X1 dan Y Hipotesis :
Ho : Gaya Kepemimpinan (X1) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Komitmen Organisasi (Y) pada PT. Artha Bangkit Cemerlang. Ha : Gaya Kepemimpinan (X1) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Komitmen Organisasi (Y) pada PT. Artha Bangkit Cemerlang.
Hipotesis T-2
• Pengujian secara simultan antara X1, Y dan X2 Hipotesis :
Ho : Kepribadian (X2) tidak memoderasi pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Komitmen Organisasi (Y) pada PT. Artha Bangkit Cemerlang.
Ha : Kepribadian (X2) memoderasi pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Komitmen Organisasi (Y) pada PT. Artha Bangkit Cemerlang
3.8Rancangan Pemecahan Masalah
Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah data terkumpul dari kuesioner yang dibagikan kepada karyawan di PT. Artha Bangkit Cemerlang, maka data tersebut akan digunakan untuk menganalisis pengaruh
antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dengan kepribadian sebagai variabel moderator di perusahaan tersebut.
Dari hasil analisis tersebut, akan diketahui apakah gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi atau tidak. Dan disamping itu akan diketahui juga apakah kepribadian dapat memoderasi hubungan antara pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi. Apabila terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi dengan kepribadian sebagai variabel moderator, maka artinya perusahaan harus memperhatikan kedua faktor tersebut guna meningkatkan Komitmen Organisasi para karyawannya yang tentunya akan berdampak terhadap kelangsungan perusahaan itu sendiri.
Dengan diperolehnya gambaran tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para atasan / pemimpin serta karyawan terhadap komitmen organisasi yang ada pada saat ini, serta lebih memahami akan kepribadian para karyawan agar dapat menciptakan hubungan baik dengan pemimpin yang kemudian dapat terbentuk suatu komitmen organisasi dalam diri masing-masing karyawan.