• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. LINKNET CABANG TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. LINKNET CABANG TANGERANG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 194

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. LINKNET CABANG TANGERANG

1Rizki Catur Sasongko, 2Ali Zaenal Abidin

1,2Universitas Pamulang Email: alizaenalabidin@unpam.ac.id2

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Linknet Cabang Tangerang baik secara parsial maupun secara simultan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dan diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 76 responden. Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi dan uji hipotesis, Hasil penelitian ini adalah disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan persamaan regresi Y = 19,248 + 0,792X1, nilai korelasi sebesar 0,852 artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat. Uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau (13,976>1,9930). Dengan demikian H01 ditolak dan H11 diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan persamaan regresi Y = 28,831 + 0,894X2 nilai korelasi sebesar 0,560 artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat. Uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau (9,104 >1,9930). Dengan demikian H02 ditolak dan H12

diterima artinya terdapat pengaruh signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan persamaan regresi Y = 10,611 + 0,602X1 + 0,448X2. Nilai koefisien determinasi sebesar 81,6% sedangkan sisanya sebesar 18,4% dipengaruhi faktor lain. Uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (162,086>3,122). Dengan demikian H03 ditolak dan H13 diterima. Artinya terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di PT Linknet Cabang Tangerang.

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan

ABSTRAK

The purpose of this study is to find out the influence of work discipline and work motivation on the performance of employees of PT Linknet Tangerang Branch both partially and simultaneously. The method used is quantitative.

Sampling techniques using the formula slovin and obtained samples in this study amounted to 76 respondents. Data analysis using validity tests, reliability tests, classical assumption tests, regression analysis, correlation coefficient analysis, determination coefficient analysis and hypothesis tests, The results of this study are work disciplines have a significant effect on employee performance with regression equation Y = 19,248 + 0.792X1, correlation values of 0.852 meaning that both variables have very strong relationship levels. The hypothesis test obtained t calculates > t table or (13,976>1.9930). Thus H01 is rejected and H11 accepted means that there is a significant influence between work disciplines on employee performance. Work motivation has a significant effect on employee performance with regression equation Y = 28.831 + 0.894X2 correlation value of 0.560 meaning that both variables have a strong relationship rate. The hypothesis test obtained t calculates > t table or (9.104 >1.9930). Thus H02 is rejected and H12

accepted means that there is a significant influence between work motivation and employee performance. Work discipline and work motivation had a significant effect on employee performance with regression equation Y = 10.611 + 0.602X1 + 0.448X2. The coefficient of determination is 81.6% while the remaining 18.4% is influenced by other factors. The hypothesis test obtained the value F calculated > F table or (162,086>3,122). Thus H03 was rejected and H13 accepted. This means that there is a simultaneous significant influence between work discipline and work motivation on employee performance at PT Linknet Tangerang Branch.

Keywords: Work Discipline, Work Motivation and Performance Of Karyawan

PENDAHULUAN

(2)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 195

Setiap perusahaan menginginkan perkembangan bisnisnya yang terus meningkat. Dengan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada seperti sumber daya manusia, teknologi dan modal secara maksimal. Dari sumber daya yang ada, yaitu sumber daya manusia yang menjadi bagian yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan perusahaan. Sumber daya yang baik diharapkan akan menimbulkan kinerja yang baik sesuai dengan keinginan dan harapan perusahaan.

PT Linknet adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang internet provider dan TV kabel yang sangat dibutuhkan SDM saat ini. PT Linknet harus mempersiapkan SDM yang bisa mengikuti kemajuan teknologi komunikasi. PT Linknet banyak melakukan terobosan-terobosan teknologi untuk meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperluas pasar. PT Linknet dengan karyawan yang dimiliki sebanyak 320 orang terus memperluas layanan internet dan TV kabel diberbagai daerah. Agar tujuan perusahaan dapat terpenuhi, diantaranyan dengan menjadikan karyawan sebagai ujung tombak dan aset yang harus diperhatikan.

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, kedisiplinan menjadi sangat penting dimiliki oleh semua karyawan dari tingkat bawah maupun pada tingkat manajemen puncak. Hal ini dapat dilihat dari karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Disiplin yang disertai sanksi atau hukuman sangat penting karena dapat memberikan dorongan kekuatan untuk mentaati dan mematuhinya tanpa ancaman, sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan atau kepatuhan dapat menjadi lemah serta motivasi untuk mengikuti aturan yang berlaku menjadi berkurang.

Berdasarkan hasil observasi tingkat kedisplinan karyawan PT Linknet Cabang Tangerang adalah kurang baik. Data absensi karyawan PT Linknet Cabang Tangerang menunjukan tingkat absensi lebih dari 3 persen dan ini diduga menunjukan adanya indikasi masalah yang terjadi di dalam perusahaan tersebut khususnya disiplin kerja

(3)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 196

Disiplin biasanya berbanding lurus terhadap kinerja karyawan dalam suatu perusahaan, bila tingkat disiplin karyawan suatu perusahaan baik, maka tingkat kinerja perusahaan itu juga akan baik, Penegakan disiplin sangat penting karena beberapa karyawan cenderung malas kerja jika tidak ada penegakan disiplin yang tegas. Fenomena ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku karyawan

Kedisiplinan merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang terpenting dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa displin yang baik sulit terwujudnya tujuan yang maksimal. PT Linknet Cabang Tanhgerang memilik tingkat kesiplinan yang rendah, dibuktikan dengan tingkat kehadiran karyawan yang rendah dan ketidak tepatan waktu ketika masuk kerja. Tingkat disiplin karyawan PT Linknet Cabang Tangerang yang rendah terjadi karena peraturan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan terhadap karyawan tidak diperhatikan. Tidak ada sanksi yang berat untuk karyawan yang melanggar, serta perhatian yang kurang dari atasan kepada bawahan.

Menurut Hasibuan (2014: 19) seorang karyawan dikatakan memiliki displin kerja yang tinggi apabila memenuhi kriteria berdasarkan sikap, norma, dan tanggung jawab. Kriteria berdasarkan sikap mengacu pada mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau kerelaan dirinya sendiri dalam melakukan tugas dan peraturan perusahaan. Kriteria berdasarkan norma terkait peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan dalam suatu perusahaan. Kriteria berdasarkan tanggung jawab merupakan kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan dalam perusahaan.

Selain disiplin kerja, motivasi kerja juga menjadi salah satu faktor penting bagi suatu perusahaan yakni sebagai faktor pendorong karyawan. Setiap aktifitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki faktor yang mendorong aktifitas tersebut. Oleh karena itu faktor pendorongnya adalah kebutuhan serta keinginan karyawan tersebut. Kinerja dapat dinilai dari motivasi kerja karyawannya.

Pemberian motivasi juga dapat menjadi salah satu cara dalam meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi penting diberikan kepada karyawan karena akan membangkitkan semangat untuk bekerja dan menghasilkan kinerja karyawan yang tinggi.

(4)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 197

Sutrisno (2016:55), menyatakan bahwa motivasi adalah “pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan dalam bekerja”. Organisasi juga dituntut mampu mengidentifikasikan kemauan para anggotanya yang menimbulkan kepuasan kerja melalui berbagai cara dengan memenuhi kebutuhan anggota organisasi.

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Disiplin

Menurut Sinungan (2014:145) menyatakan bahwa disiplin kerja sebagai sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa ketaatan (obedience) terhadap peraturan-peraturan atau ketentuan yang ditetapkan pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat untuk tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Siagian (2015:305) mengemukakan bahwa “Disiplin karyawan dalam manajemen sumber daya manusia berangkat dari pandangan bahwa tidak ada manusia yang sempurna, lepas dari kesalahan dan kekhilafan”. Menurut Rivai (2015:825) “Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku dan untuk meningkatkan kesadaran juga kesediaan seseorang agar mentaati semua peraturan dan norma sosial yang berlaku di suatu perusahaan”.

Menurut Hasibuan (2016:193) mengemukakan bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya”.

Dari beberapa pendapat diatas dsiplin kerja merupakan suatu bentuk upaya karyawan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan sehingga perilaku karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para karyawan lain serta meningkatkan prestasi kerja.

2.2. Motivasi

(5)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 198

Menurut Danang Sunyoto (2016:11), motivasi membicarakan tentang bagaimana cara mendorong semangat kerja seseorang, agar mau bekerja dengan memberikan kemampuan dan keahliannya secara optimal guna mencapai tujuan organisasi. Motivasi menjadi penting karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktifitas kerja yang tinggi. Perilaku seseorang dipengaruhi dan dirangsang oleh keinginan, pemenuhan kebutuhan serta tujuan dan kepuasannya. Rangsangan timbul dari dalam dan dari luar.

Rangsangan ini akan menciptakan dorongan pada seseorang untuk melakukan aktifitas.

Menurut Hasibuan (2016:193), “Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan”

2.3. Kinerja

Menurut Wibowo (2017:3) “kinerja merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan”. Menurut Afandi (2018:83) “kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara ilegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika”. Menurut Mangkunegara (2017) “kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepdanya”.

HASIL DAN PEMBAHASAN 3. Analisis Regresi Linear Sederhana

Uji regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan pada variabel dependen, jika variabel independen mengalami perubahan. Dalam penelitian ini adalah Disiplin kerja (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Linknet Cabang Tangerang. Berikut ini hasil olahan data regresi dengan SPSS versi 23 yang dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 1.

(6)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 199

Hasil Pengolahan Regresi Variabel Disiplin Kerja (X1) terhadap Variabel Kinerja (Y) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.248 3.703 5.198 .000

Disiplin .792 .057 .852 13.976 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi Y = 19,248 + 0,792 X1. Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 19,248 diartikan bahwa jika variabel disiplin kerja (X1) tidak ada maka telah terdapat kinerja karyawan (Y) sebesar 19,248 point. Konstanta bernilai positif artinya memiliki hubungan yang positif.

2) Nilai koefisien regresi disiplin kerja (X1) sebesar 0,792 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel lain, maka setiap perubahan 1 unit pada variabel disiplin kerja akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan sebesar 0,792 kali.

Tabel 2.

Hasil Pengolahan Regresi Variabel Motivasi Kerja (X2) terhadap variabel Kinerja (Y) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 28.831 4.628 6.230 .000

Motivasi .894 .098 .727 9.104 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

(7)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 200

Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel di atas, maka dapat diperoleh persamaan regresi Y = 28,831 + 0,894 X2. Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Nilai konstanta sebesar 28,831 diartikan bahwa jika variabel motivasi kerja (X2) tidak ada maka telah terdapat kinerja karyawan (Y) sebesar 28,831 point. Konstanta bernilai positif artinya memiliki hubungan yang positif.

2) Nilai koefisien regresi motivasi kerja (X2) sebesar 0,894 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel lain, maka setiap perubahan 1 unit pada variabel motivasi kerja akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan sebesar 0,894 kali.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui prediksi perubahan nilai variabel dependen (Y) yang diakibatkan pengaruh beberapa variabel independen (X1) dan (X2) digunakan analisis regresi linear berganda.

Hasil pengolahan menggunakan program SPSS versi 23, diperoleh nilai konstanta, koefesien, dan thitung seperti tabel berikut:

Tabel 3.

Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Disiplin kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 10.611 3.371 3.148 .002

Disiplin .602 .056 .648 10.693 .000

Motivasi .448 .075 .364 6.010 .000

a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Pengolahan data SPSS 23

(8)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 201

Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi berganda yang terdapat pada tabel 3,3, dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk adalah:

Keterangan:

Y : Kinerja Karyawan X1 : Disiplin kerja X2 : Motivasi kerja

Persamaan regresi di atas mempunyai arti:

Nilai Constant sebesar 10,611, artinya kinerja karyawan walaupun tanpa dipengaruhi oleh disiplin kerja dan motivasi kerja sudah mempunyai pengaruh sebesar 10,611

Pengaruh antar variabel:

1) Pengaruh variabel disiplin kerja terhadap kinerja karyawan adalah positif, artinya semakin baik adanya disiplin kerja, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,602

2) Pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan adalah positif, artinya semakin tinggi motivasi kerja maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,448

Y = 10,611 + 0,602 (X

1

) + 0,448 (X

2

)

(9)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 202

5. Analisis Koefisien Korelasi (r)

Tabel 4.

Analisis koefesien korelasi berguna untuk mengetahui seberapa kuat tingkat hubungan variabel independen terhadap variabel dependen dan arah korelasi yang terjadi maka dilakukan analisis korelasi. Dari hasil perhitungan SPSS versi 23 diperoleh nilai koefisien korelasi (r) pada tabel berikut.

1) Disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, berdasarkan hasil pengujuan pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi disiplin kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,852 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,80 – 1,000 artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat.

Correlations

Disiplin Motivasi Kinerja Disiplin Pearson

Correlation

1 .560** .852**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 76 76 76

Motivas i

Pearson Correlation

.560** 1 .727**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 76 76 76

Kinerja Pearson Correlation

.852** .727** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 76 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Pengolahan data SPSS 23

(10)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 203

2) Motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi motivasi kerja terhadap kinerja karyawan sebesar 0,727 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,60 – 0,799 artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat.

Semua hasil dapat disimpulkan berdasarkan tabel interprestasi koefisien korelasi berikut:

Tabel 5.

Interprestasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup Kuat

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2012:257)

6. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis uji koefisien determinasi bertujuan untuk menunjukkan seberapa besar kontribusi variabel independen yang digunakan dalam model yang mampu menjelaskan variasi variabel dependen, R2 maka persentase kontribusi yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. Hasil uji koefisen determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.

Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .903a .816 .811 3.10105

a. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin Sumber : Pengolahan data SPSS 23

(11)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 204

Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh nilai R-Square (Koefisien Determinasi) sebesar 0,816 dan dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) berkontribusi terhadap variabel kinerja karyawan (Y) sebesar 81,6% sedangkan sisanya 18,4%

dipengaruhi oleh faktor lain.

7. Uji Hipotesis

a) Uji t (Uji Parsial)

Uji t (uji regresi) secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara setiap variabel bebas yaitu disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan.

Tabel 7.

Hasil Uji t (Uji Parsial) Disiplin Kerja X1 terhadap Kinerja Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.248 3.703 5.198 .000

Disiplin .792 .057 .852 13.976 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 3.7, dapat dilihat bahwa nilai thitung untuk disiplin kerja sebesar 13,976 dengan tingkat signifikan 0,000 dan nilai t tabel = 1,9930. Karena thitung > ttabel

(13,976 > 1,9930) maka H0 ditolak dan Hα diterima, berarti disiplin kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

(12)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 205

Tabel 8.

Hasil Uji t (Uji Parsial) Motivasi X2 terhadap Kinerja Y

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 28.831 4.628 6.230 .000

Motivasi .894 .098 .727 9.104 .000

a. Dependent Variable: Kinerja

Hasil uji t berikutnya dapat dilihat bahwa thitung untuk Motivasi Kerja sebesar 9,104 dengan tingkat signifikan 0,000, dan nilai t tabel = 1,9930. Karena thitung > ttabel (9,104 > 1,9930) maka H0

ditolak dan Hα diterima, berarti motivasi kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

b) Uji F

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan dalam model ini mampu untuk menjelaskan model yang dianalisis.

Tabel 9.

Hasil Uji F ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 3117.403 2 1558.701 162.086 .000b

(13)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 206

Residual 702.005 73 9.617

Total 3819.408 75

a. Dependent Variable: Kinerja

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Disiplin Sumber : Pengolahan data SPSS 23

Dari tabel di atas, dapat dilihat nilai Fhitung adalah sebesar 162,086 dengan nilai signifikan F sebesar 0,000. F tabel diperoleh sebesar = 3,122. Jadi Fhitung (162,086) > Ftabel (3,122) maka Ho

ditolak dan Ha diterima. Disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uraian bab-bab sebelumnya, dan dari hasil analisa serta pembahasan mengenai pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Linknet Cabang Tangerang sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan, karena nilai thitung dari variabel disiplin kerja sebesar 13,976 lebih besar dari t tabel sebesar 1,9930. Nilai signifikansinya 0,000

< 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel disiplin kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja, karena nilai thitung dari variabel motivasi kerja sebesar 9,104 lebih besar dari nilai t tabel sebesar 1,9930. Nilai signifikansinya 0,000 <

0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel motivasi kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Terdapat pengaruh secara silmultan variabel disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, karena nilai Fhitung = 162,086 > nilai Ftabel = 3,122 dengan nilai signifikansi 0,000 <

0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja dan motivasi kerja terdapat pengaruh positif dan signifikan yang terhadap kinerja karyawan pada PT. Linknet Cabang Tangerang

(14)

Doi Artikel : 10.46306/vls.v2i1.91 207

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Pandi. 2018. Manajemen Sumberdaya Manusia Teori Konsep dan Indikator. Pekanbaru:

Zanafa Publishing.

A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT.

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Danang Sunyoto. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung : PT. Refika Aditama Anggota Ikapi.

Edy, Sutrisno, (2016), Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta Hasibuan, Malayu SP. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan keempatbelas, Jakarta

,Penerbit : Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara Sinungan, Muchdarsyah (2014) Produktivitas: Apa dan bagaimana, Jakarta: Bumi Aksara Siagian, Sondang P. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wibowo. (2017). Manajemen Kinerja. Edisi Kelima. Depok: PT. Raja Grafindo Persada Winardi. 2011. Motivasi Pemotivasian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Veithzal Rivai Zainal, S. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan . Edisike-7.

Depok: PT RAJAGRAFINDO.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “ PENANGANAN ANAK DISLEKSIA USIA 5- 6 TAHUN DENGAN METODE FERNALD DI TK PERTIWI 1 GAWAN, KECAMATAN TANON, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN

b) Keterbukaan informasi meliputi pengungkapan yang tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha dan strategi Perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi Direksi dan

&lt;br /&gt;&lt;br /&gt; Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berpendapat bahwa hadits Ibnu �Umar yang diriwayatkan dalam ash-Shahiihain dan hadits yang menjelaskan bahwa mata

Kemudian untuk memperoleh kejelasan mengenai informasi yang diperoleh tersebut, lalu para saksi masing-masing berusaha untuk mencari tahu melalui media sosial

Bentuk pengaruh dari konsentrasi A 20 pada keempat taraf air kelapa adalah linier, berarti semakin tinggi konsentrasi air kelapa yang dikombinasikan dengan konsentrasi

Pada waktu yang sama, seperti biasanya dalam kalimat, banyak hal-hal yang tidak terbatas atau ruang untuk bergerak, seorang penulis bebas menentukan satu lapisan

Työn tarkoituksena on tehdä tutkimus siitä, kuinka paljon raaka-ainetta on taloudellisinta pitää varastossa ja käsitellä tuotantolaitoksella niin, että pääoman