.
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500
Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Jum’at, 27 November 2009
Hari Kamis, 26 November 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Jum’at, 27 November 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :
I. Gempa Bumi di Raba Provinsi NTB A. Kejadian
1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik
2. Waktu Kejadian : Senin, 09 November 2009 pukul 02:41:46 WIB 3. Lokasi Kejadian : Kota Bima dan Kab. Bima, Provinsi NTB.
4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 6,7 SR dengan pusat gempa di kedalaman 25 Km pada koordinat 8.24 LS–118.19 BT (28 km Barat Laut Raba - Nusa Tenggara Barat). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
2
B. Kondisi MutakhirNo. bencana Lokasi
Dampak Korban
Kerusakan
Rumah Sekolah Kantor T. Ibadah
MD LB LR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR
1. Kota Bima 2 3 - 491 679 3.020 2 15 - 2 15 14 4 26 1
2. Kab. Bima - - - 756 - 1.208 11 - 3 5 - 8 4 - 6
Jumlah 2 3 - 1.247 679 4.228 13 15 3 7 15 22 8 26 7
No. bencana Lokasi
Dampak Kerusakan
Puskesmas Pertokoan Jl. Raya Jembatan P.airan
RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR
1. Kota Bima - - 1 7 - - - - 7 - -
2. Kab. Bima 2 - - - - - Km 37 - Km38 6 - - 8 - -
Jumlah 2 - 1 7 - - 6 - - 15 - -
Sumber : Posko Terpadu Tanggap Darurat Kota/ Kab. Bima C. Upaya Penanganan
1. Hari Rabu tanggal 18 November 2009, Kota Bima telah melakukan evaluasi dan pembuatan laporan hasil kegiatan akhir masa tanggap darurat selama 7 ( tujuh) hari dan untuk Kab. Bima mendistribusikan beras masing-masing 1 ton untuk kec. Ambalawi, Bolo dan Soromandi dari DWP Kab. Bima, mendistribusikan sarden 15 dos untuk Kec. Ambalawi dan Soromandi dari Dinas Sosial Kab.Bima serta melanjutkan pendirian tenda darurat 3 lokal untuk SDN Nipa, SMA 1 Ambalawi dan Puskesmas Ambalawi, SSK bantuan sebanyak 225 orang terdiri dari kodim 1608/Bima 100 orang, Polres Bima 50 orang dan Polresta Bima 75 orang.
2. Tanggal 14 Nov 2009 bantuan yang sudah didistribusikan untuk Kota Bima berupa uang tunai Rp. 370.000.000,- ( BNPB Rp. 100.000.000,- ; Pemkot Bima Rp. 50.000.000,- ; Gubernur NTB ; Rp. 200.000.000,- dan Bank NTB Rp. 20.000.000,- ), sembako sebanyak 4.380 paket, terpal 82 lembar, selimut 54 lembar, tikar 163 lembar, batik 21 lembar.
3. Untuk Kab. Bima berupa uang Rp. 430.000.000,- ( BNPB Rp. 100.000.000,- ; Gubernur NTB Rp. 300.000.000,- ;dan Bank NTB Rp. 30.000.000,-) ; 1. Kecamatan Ambalawi berupa : beras 5,2 ton, mie instan 478 dos, minyak goreng 120 dos, gula pasir 300 kg, semen 10 zak, terpal 96 lembar, sarden 34 dos, saos/kecap 6 dos, susu 50 kg, air mineral 145 dos dan kantong plastik 10 pc. 2. Kecamatan Soromadi berupa : beras 2.075 kg, mie instan 330 dos, minyak goreng 20 dos, sarden 19 dos, selimut 29 lembar, terpal 20 lembar, gula pasir 150 kg dan kantong plastik 10 pc. 3. Kecamatan Bolo berupa : beras 1 ton, mie instan 100 dos.
4. BNPB telah mengerahkan Tim Tanggap Darurat yang terdiri dari petugas Departamen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Dalam Negeri telah tiba di kota Bima, untuk melakukan assesment/kajian secara cepat agar lebih fokus dalam penanganan.
5. BNPB memberikan santunan kepada korban meninggal dunia masing – masing @ Rp. 2,5 juta. 6. Untuk korban luka berat 3 orang di rawat inap dan 1 orang dirujuk ke RSU Mataram.
7. Posko BNPB terus memantau perkembangan dampak dan operasi penanganan bencana.
D. Kebutuhan Mendesak
1. Kota Bima: membutuhkan 4 unit tenda pleton dan 70 unit tenda gulung. 2. Kab. Bima : membutuhkan 10 unit tenda pleton dan 100 unit tenda gulung.
II. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia
Saat ini ada 3 (tiga) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :
A. Status Gunung Berapi
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara
Sejak tanggal 9 Juni 2009. Walaupun terjadi peningkatan aktifitas hingga hari Kamis, 26 November 2009, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan tetap ”Siaga” (Level III).
2. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara
Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Kamis, 26 November 2009, pukul 06.00 WIT status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan tetap ”Siaga” (Level III).
3. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat
Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Kamis, 26 November 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan tetap”Siaga” (Level III).
B. Rekomendasi
1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau G. Ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah gunung.
2. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.
3. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan
A. Kondisi Terkini
1. Hari Kamis, 26 November 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum :
Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)
SUMATERA
Sumatera Utara - Hujan Ringan
Riau 2 Hujan Ringan
Jambi - Hujan Ringan
Sumatera Selatan - Hujan Ringan
KALIMANTAN
Kalimantan Barat 3 Hujan Sedang
Kalimantan Selatan 2 Hujan Ringan
Kalimantan Tengah - Hujan Ringan
Kalimantan Timur 1 Hujan Ringan
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)
**) Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 24 November 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00 SUMATERA Medan 6.000 m 10.000 m 10.000 m - Pekanbaru 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Jambi 3.000 m 10000 m 13.000 m 12.000 m Palembang 8.000 m 10.000 m 10.000 m -
4
KALIMANTAN Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Banjarmasin 9.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Palangkaraya 8.000 m 9.000 m 10.000 m 8.000 m Samarinda 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 mSumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 26 November 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :
a.
Potensi kebakaran Tinggi terdapat di wilayah Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, Babel, Bengkulu, Kaltim, Kalbar, Kalteng dan Kalselb.
Potensi kebakaran dengan peluang Sangat Tinggi terdapat di Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu dan Babel dan di wilayah Kalimantan terdapat di Kaltim.c.
Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 28 November 2009 pukul 07.00 WIB dengan level ketinggian 50 Meter, di wilayah Riau dan Jambi arahnya menuju Tenggara sampai ke Jambi dan Sumsel dan Wilayah Kaltim arahnya menuju Utara,- Timur Laut sampai ked.
Kaltim bagian utara.Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan
1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009.
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.
4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api. 5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah
memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dan poskonya terdapat di Bandara Cilik Riwut.
6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain :
- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat diambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial attack).
- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.
- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli.
- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.
- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi kebakaran dan hotspot / titik panas
- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, Pos Kab. Ketapang, dan shelter SAR Pontianak. 7. Satkorlak PB Prov. Kalimantan Tengah telah mendirikan posko-posko Pasukan
Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).
Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng dan Meneg LH.
IV. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK
Data informasi prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK hari Jum’at, 27 November 2009 dilaporkan sebagai berikut :
NO LOKASI Pagi C U A C A (00.05 – 12.00) Siang (12.05 – 18.00) Malam (18.05 – 24.00)
1 Jakarta Pusat Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 2 Jakarta Utara Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan 3 Jakarta Selatan Berawan dan hujan ringan ringan kadang sedang Berawan dan hujan Berawan dan hujan ringan
4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 5 Jakarta Barat Berawan Berawan dan hujan ringan – sedang Berawan dan hujan ringan 6 Kep.Seribu Jakarta Berawan dan hujan ringan Berawan Berawan dan hujan ringan 7 Bogor Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan - sedang Berawan dan hujan ringan – sedang
8 Tangerang Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan – sedang Berawan 9 Bekasi Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan – sedang
10 Depok Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan Keterangan :
- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari - Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari - Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari - Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari
Peringatan Dini: Waspada potensi hujan sedang - lebat yang disertai kilat/petir dan angin
kencang berdurasi singkat terutama di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Barat Depok, Tanerang dan Bogor.
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika V. Prakiraan Gelombang Tinggi
Prakiraan gelombang tinggi berlaku hari Kamis, 26 November 2009 pukul 19.00 WIB hingga hari
Jum’at, 27 November 2009 pukul 19.00 WIB, sebagai berikut :
• 2.0 – 3.0 m : Perairan Kep. Natuna, Perairan Kep. Anambas, Perairan Kep. Sangihe dan
Talaud, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudera Pasifik utara Papua.
• 3.0 – 4.0 m : Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik timur Philipina. Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
6
VI. Lain-lain¾ Banjir
Telah terjadi Banjir pada hari Rabu, 25 Nopember 2009, di kabupaten lebak, kecamatan rangkas bitung, desa pulosari. Banjir tersebut mengakibatkan, 304 rumah tergenang, dan di kecamatan cimarga 1 (satu) orang terseret arus.
Sumber :Satkorlak banten ¾ Banjir
Telah terjadi Banjir pada hari Rabu, 25 Nopember 2009, di kabupaten pandeglang, kecamatan sukaresmi, desa perdana. Banjir tersebut mengakibatkan, 215 rumah terendam, 150 Ha Area persawahan terendam, 35 Ha perkebunan palawija terendam, dan Ketinggian air di jalan kurang lebih 90 cm.
Sumber :Kepala desa perdana
Pengawas,
Ir. Untung Sarosa, MM
Jakarta, 27 November 2009 Ketua Kelompok Piket,