www.themegallery.com
KEANEKARAGAMAN DAN POLA PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF DI CAGAR ALAM
KAMOJANG ANGGA ZAELANI HIDAYAT
E34070032 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F Prof. Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc
DEPARTEMEN
KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
1 www.themegallery.com 2PENDAHULUAN
(2)
1.4 Manfaat Mengidentifikasi keanekaragaman spesies tumbuhan asing invasif Mengidentifikasi penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam KamojangMemberikan data dan informasi mengenai keanekaragaman dan penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di Cagar Alam Kamojang 1.2 Tujuan
Mengidentifikasi pengaruh jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan
1.3 Hipotesis
Terdapat hubungan antara jarak dari jalan dengan sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang
www.themegallery.com
• Juli s.d. Agustus 2011 • Cagar Alam Kamojang, BKKT dan Laboratorium Hutan Kota dan Jasa Lingkungan, DKSHE-IPB
Waktu dan
Tempat
Alat dan
Bahan
3 • GPS, Field guide, kamera digital,meteran, kompas, tally sheet. • Herbarium spesies tumbuhan, Alkohol 70%, Peta Kawasan
METODOLOGI
www.themegallery.com
METODOLOGI
(2)
JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN
Spesies, jumlah individu, frekuensi, dominansi Keanekaragaman spesies
tumbuhan asing invasif
Penyebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif
Kondisi umum kawasan
Sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif
Kondisi fisik, kondisi biologis, kondisi sosial ekonomi
Analisis vegetasi
Penandaan titik sebaran dengan GPS
Studi literatur Jenis data/informasi yang
dikumpulkan Aspek yang dikaji Metode
4
www.themegallery.com
METODE PETAK GANDA YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGAMBILAN DATA SPESIES TUMBUHAN ASING INVASIF
Titik awal 50 m 50 m Base line 100 m 100 m 100 m a b c d 5 www.themegallery.com
Identikasi spesies tumbuhan asing invasif Identifikasi spesies tumbuhan secara keseluruhan Cek silang dengan literatur spesies tumbuhan asing invasif Spesies tumbuhan asing invasif
Analisis Vegetasi
• Indeks Nilai Penting (INP) = KR+FR+DR
• Indeks Keanekaragaman Shannon-Winner :
H‘ = -Σ[Pi.ln Pi]
• Indeks Dominansi :
• Indeks Morishita :
Ip = 0, menunjukkan pola sebaran acak (random) Ip > 0, menunjukkan pola penyebaran mengelompok (clumped) Ip < 0, menunjukkan pola penyebaran merata (uniform)6 1. ISSG
(2005) 2. Webber (2003)
ANALISIS DATA KEANEKARAGAMAN SPESIES
TUMBUHAN ASING INVASIF
www.themegallery.com
Interpolasi sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif
Hubungan jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah individu spesies
tumbuhan asing invasif
7
ANALISIS DATA PENYEBARAN SPASIAL SPESIES
TUMBUHAN ASING INVASIF
Data sebaran jumlah individu IAS Interpolasi dengan metode IDW dan kriging Koreksi jumlah individu IAS berdasarkan hasil interpolasi dengan kondisi di lapangan Data Jarak dari jalan Jumlah individu IAS Analisis Regresi Linier Uji Statistik Pengaruh jarak terhadap sebaran jumlah individu IAS
www.themegallery.com 8
Pengujian Hipotesis
Uji statistik yang dilakukan untuk menguji hipotesis yaitu uji F dan uji t. Uji F dan uji t dilakukan pada persamaan regresi linier yang dihasilkan dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% (α = 0,005). Adapun hipotesis yang digunakan yaitu:
H0 :β=0 (jarak dari jaringan jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan). H1 :β≠0 (jarak dari jaringan jalan berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah
individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan). Pengambilan keputusan didasarkan:
• Apabila nilai signifikansi < nilai α, maka diperoleh kesimpulan tolak H0 atau terima H1 sehingga jarak dari jalan mempengaruhi sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan.
• Apabila nilai signifikansi > nilai α, maka diperoleh kesimpulan tolak H1 atau terima H0 sehingga jarak dari jalan tidak mempengaruhi sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan.
www.themegallery.com
HASIL DAN PEMBAHASAN
0 1 2 3 4 5 6 7 Poaceae Asteraceae Urticaceae Lauraceae Arecaceae Euphorbiaceae Fagaceae Melastomaceae Meliaceae Moraceae Rubiaceae Jumlah spesies Fa m ili
KOMPOSISI FAMILI DAN SPESIES
• Komposisi vegetasi di Cagar Alam Kamojang terdiri dari 86 spesies
tumbuhan yang
termasuk ke dalam 50 famili
• Famili dengan spesies terbanyak yaitu famili Poaceae yang terdiri dari I. cylindrica, E. indica, C. dactylon, P. colonum, P. repens
dan S. spontaneum
www.themegallery.com
KEANEKARAGAMAN SPESIES TUMBUHAN ASING
INVASIF
No. Nama Spesies Famili Habitus Sumber
1. Ageratum conyzoides Asteraceae Terna 2 2. Rubus moluccanus Rosaceae Terna 2 3. Clidemia hirta Melastomaceae Perdu 1,2 4. Cynodon dactylon Poaceae Terna 1,2 5. Panicum repens Poaceae Terna 1,2 6. Mimosa pudica Fabaceae Semak 2 7. Mimosa pigra Fabaceae Perdu 1,2 8. Austroeupatorium
inulifolium
Asteraceae Semak 2
9. Passiflora edulis Passifloraceae Terna 1,2 10. Lantana camara Verbenaceae Perdu 1,2 11. Mikania micrantha Asteraceae Terna 1,2 12. Piper aduncum Piperaceae Perdu 1,2 13. Ageratina riparia Asteraceae Semak 1,2
1) Webber (2003); 2) ISSG (2005) 10
www.themegallery.com
INP DAN DOMINANSI SPESIES TUMBUHAN ASING
INVASIF
0 10 20 30 40 50 60 70 INP (%) Sp e s ie s Passiflora edulis Panicum repens Rubus moluccanus Mimosa pudica Ageratum conyzoides Piper aduncum Mikania micrantha Cynodon dactylon Mimosa pigra Ageratina riparia Lantana camara Clidemia hirta Austroeupatorium inulifolium 67.37 46.15 15.37 8.78 6.85 6.83 5.91 5.25 2.14 3.17 3.89 4.03 4.42 11 www.themegallery.comPENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN
ASING INVASIF
No. Nama Spesies Indeks Morishita Bentuk Penyebaran
1. Ageratum conyzoides 0,55 Mengelompok
2. Rubus moluccanus 0,55 Mengelompok
3. Clidemia hirta 0,52 Mengelompok
4. Cynodon dactylon 0,53 Mengelompok
5. Panicum repens 0,56 Mengelompok
6. Mimosa pudica 0,68 Mengelompok
7. Mimosa pigra 0,58 Mengelompok
8. Austroeupatorium inulifolium
-0,50 Merata
9. Passiflora edulis 0,54 Mengelompok
10. Lantana camara 0,52 Mengelompok
11. Mikania micrantha 0,52 Mengelompok
12. Piper aduncum 0,52 Mengelompok
13. Ageratina riparia 0,50 Mengelompok
•Spesies tumbuhan asing invasif yang terdapat di CA Kamojang seluruhnya memiliki bentuk sebaran mengelompok kecuali A. inulifolium. •Penyebaran IAS yang
mengelompok diduga terkait dengan karakteristik spesies tersebut (intoleran) dan kondisi kawasan yang sudah terbuka
www.themegallery.com 13
PENYEBARAN SPASIAL SPESIES TUMBUHAN
ASING INVASIF YANG DOMINAN
Austroeupatorium inulifolium
Ageratina riparia
Lantana camara
www.themegallery.com
PENDUGAAN SEBARAN JUMLAH INDIVIDU IAS
DENGAN MENGGUNAKAN METODE INTERPOLASI
Pendugaan sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang dilakukan dengan menggunakan dua metode interpolasi yaitu metode IDW dan metode kriging. Metode terbaik yang dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi (R²) yang dihasilkan dari perbandingan sebaran jumlah individu di lapangan dengan jumlah individu berdasarkan metode interpolasi. Nilai R² pada masing-masing metode yaitu:
14
No. IAS dominan Koefisien Determinasi (R²)
IDW Kriging
1. Austroeupatorium inulifolium 0,903 0,855
2. Ageratina riparia 0,874 0,764
3. Lantana camara 0,849 0,808
Metode IDW dinilai merupakan metode yang lebih sesuai daripada metode
kriging dalam menduga sebaran jumlah individu spesies tumbuhan asing invasif yang dominan di Cagar Alam Kamojang.
www.themegallery.com
POLA SEBARAN SPASIAL KIRINYUH
(
Austroeupatorium inulifolium
)
• Pola sebaran spasial A.
inulifolium menyebar hampir
merata pada areal
pengamatan di Cagar Alam Kamojang
• Sebaran jumlah individu A. inulifolium di Cagar Alam Kamojang berkisar diantara
20 – 39 individu/plot
pengamatan atau sekitar
8000 – 15.600 individu per hektar.
• Sebaran spasial A.
inulifolium yang merata menunjukkan bahwa spesies ini memiliki dominansi yang tinggi
15 Gambar 2a Peta sebaran spasial A. inulifolium di CA. Kamojang
www.themegallery.com
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah
individu
A. inulifolium
• Model persamaan yang dihasilkan
dari analisis regresi:
y = 20.91+0.005x
• Nilai signifikansi pada Uji F dan
Uji t sebesar 0,043 (lebih kecil
dari nilai α 0,05) sehingga
disimpulkan bahwa
jarak dari
jalan berpengaruh secara nyata
terhadap
sebaran
jumlah
individu
A. inulifolium
16
www.themegallery.com
POLA SEBARAN SPASIAL TEKLAN
(
Ageratina riparia
)
• Ageratina riparia
memiliki sebaran yang cukup merata pada plot pengamatan di Cagar Alam Kamojang • Sebaran jumlah individu berkisar diantara 8-22 ind. Per plot pengamatan atau sekitar 20.000-80.000 ind/ ha 17 Gambar 2b Peta sebaran spasial Ageratina riparia di CA. Kamojang
www.themegallery.com
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah
individu
A. riparia
• Model persamaan yang dihasilkan dari
analisis regresi: y = 28.23 – 0.0021x
• Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t
sebesar 0,633 (lebih besar dari nilai α 0,05)
sehingga disimpulkan bahwa jarak dari
jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu A. riparia.
• Sebaran jumlah individu A. riparia yang
tidak dipengaruhi oleh jarak diduga
disebabkan oleh faktor lain seperti
kemampuan berkembang biak dan
menyebarkan benih yang sangat baik.
www.themegallery.com
POLA SEBARAN SPASIAL SALIARA
(
Lantana camara
)
• Sebaran jumlah individu L. camara mengelompok pada daerah tertentu, di Cagar Alam Kamojang terutama pada daerah dengan kondisi lapang yang datar, daerah pinggir jalan atau di sekitar sumur gas. • Sebaran jumlah individu berkisar diantara 2 - 7 ind/plot pengamatan atau sekitar 800-2.800 ind/ ha 19 Gambar 2c Peta sebaran spasial Lantana camara di CA. Kamojangwww.themegallery.com
Pengaruh Jarak dari jalan terhadap sebaran jumlah
individu
L. camara
• Model persamaan yang dihasilkan
dari analisis regresi: y = 6.107 – 0.02291x
• Nilai signifikansi pada Uji F dan Uji t sebesar 0,222 (lebih besar dari nilai α 0,05) sehingga
disimpulkan bahwa jarak dari
jalan tidak berpengaruh secara nyata terhadap sebaran jumlah individu L. camara.
• Sebaran jumlah individu L.
camara yang tidak dipengaruhi oleh jarak diduga disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ekologi (kondisi lingkungan) atau faktor biologi (kemampuan menyebarkan biji). 20 www.themegallery.com
KESIMPULAN
3
2
1
• 13 spesies tumbuhan asing invasif dari 8 famili dengan spesies tumbuhan asing invasif yang dominan yaitu A. inulifolium, A. riparia L. camara.Faktor jarak dari jalan hanya mempengaruhi sebaran jumlah individu A. inulifolium, sedangkan sebaran jumlah individu A. riparia dan L. camara tidak dipengaruhi oleh jarak terhadap jalan
• Pola sebaran spasial spesies tumbuhan asing invasif berdasarkan indeks morishita dan hasil interpolasi cenderung mengelompok. Kecuali pada A. inulifolium yang menyebar secara merata
•Pendugaan sebaran jumlah individu IAS di Cagar Alam Kamojang dengan menggunakan metode interpolasi IDW dinilai lebih sesuai dengan kondisi di lapangan
www.themegallery.com
SARAN
Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh kondisi tutupan lahan, ketinggian tempat dan kemampuan spesies dalam menyebarkan benih terhadap pola sebaran spasial IAS di Cagar Alam Kamojang Diperlukan upaya
pengendalian terhadap IAS secara manual dan berkelanjutan pada lokasi-lokasi yang memiliki permudaan spesies tumbuhan asli di Cagar Alam Kamojang
22
www.themegallery.com
DAFTAR PUSTAKA
23 Fei S, Kong N, Stringer J, Browker D. 2009. Invasion Pattern of Exotic Plants in Forest Ecosystems. Di dalam: Kohli
RK, Jose S, Singh HP, Batish DR, editor. Invasive Plants and Forest Ecosystem. New York: CRC Press. Fröhlich J, Fowler SV, Gianotti A, Hill RL, Killgore E, Morin L, Sugiyama L, Winks C. 2000. Biological Control of Mist
Flower (Ageratina riparia, Asteraceae): Transferring a Successful Program from Hawai’i to New Zealand. Di dalam; Spencer NR, editor. Proceedings of the X International Symposium on Biological Control Weeds; Montana, 4-14 Juli. USA: Montana State University. hlm 51-57.
Heriyanto NM, Sawitri R. 2006. Potensi Jenis Konyal (Passiflora edulis Sims) Sebagai Jenis Invasif di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Info Hutan 3 (3): 251-260. Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[ISSG] Invasive Species Specialist Group. 2005. Global invasive species database. http://www.issg.org/database. [10 September 2011].
[ISSG] Invasive Spesies Specialist Group. 2011. Global invasive species database. http://www.issg.org/pdf/inv_of_week/impcyl.pdf [ 27 Desember 2011].
Kayat, Butarbutar T. 2009. Evaluasi Pengendalian Jenis Invasif Kaktus Sendok Nasi (Opuntia engelmannii Salm-Dyck ex Engelmann) Di Taman Nasional Komodo, Pulau Flores. Info Hutan 6 (1): 41-51.
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup. 2002. Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Jenis Asing Invasif. Wijarnako K, editor. Jakarta: The Nature Conservancy.
Weber E. 2003. Invasive Plants Species of The World: A Reference Guide to Environmental Weeds. USA: CABI Publishing.
Zancola BJ, Wild C, Marc JH. 2000. Inhibition of Ageratina riparia (Asteraceae) by Native Australian Flora and Fauna. Austral Ecology 25: 563-569. http://www.griffith.edu.au/.../2000-Zancola-Wild. [25 September 2011].
www.themegallery.com