• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG RESIKO TINDAKAN ABORSI TERHADAP KESEHATAN DAN HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG RESIKO TINDAKAN ABORSI TERHADAP KESEHATAN DAN HUKUM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 81

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG RESIKO TINDAKAN ABORSI TERHADAP KESEHATAN DAN HUKUM

The Knowledge Of Adolescent Girls About The Risk Of Abortion Action To Health And Legal

Siti Maesaroh1), Ani Nur Fauziah2) STIKES Mamba’ul Ulum Surakarta

ABSTRAK

Latar belakang : Kasus aborsi kalangan remaja di Indonesia, diperoleh 2,6 juta jiwa pertahun. Kematian ibu disebabkan karena tindakan aborsi yang tidak aman sebagaian besar 15%-50% dilakukan oleh remaja. Banyaknya kasus aborsi dikalangan remaja dikarenakan pengetahun remaja yang kurang, sehingga banyak terjadi kesenjangan informasi tentang kesehatan reproduksi terkhusus lagi tentang resiko aborsi.. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum di desa Jetis Juwiring Klaten tahun 2017

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di desa Jetis kecamatan Juwiring kabupaten Klaten. Subyek penelitian berjumlah 68 responden. Instrumen yang digunakan kuesioner tertutup. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisa Univariat yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi

Hasil Penelitian :Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 30 responden (44,1%). Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan fisik di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 30 responden (44,1%). Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan mental di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 38 responden (55,9%). Pengetahuan Remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap hukum di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori kurang yaitu sebanyak 27 responden (39,7%).

Simpulan :Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum di desa Jetis Juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup .

Kata kunci : Pengetahuan, Remaja Putri , Aborsi ABSTRACT

Background: The case of abortion among adolescents in Indonesia, gained 2.6 million people per year. Maternal mortality is caused by unsafe abortion act mostly 15% -50% done by adolescent. The number of cases of abortion among adolescents due to the knowledge of adolescents are lacking, so there is a lot of information gap about reproductive health more specifically about the risk of abortion .. This study aim to know the knowledge of adolescent girls about the risk of acts of abortion on health and law in the Jetis Juwiring Klaten

Research Method: This research uses quantitative descriptive method. This research was conducted in Jetis Juwiring, Klaten. The subjects were 68 respondents. The instrument used was a closed questionnaire. The analysis used in this research is Univariate Analysis presented in the form of frequency distribution

Result: The knowledge of adolescent girls about the risk of abortion to health and law in Jetis Juwiring Klaten majority in enough category as many as 30 respondents (44,1%). The knowledge of adolescent girls about the risk of abortion to physical health in Jetis village juwiring Klaten majority in enough category as 30 respondents (44,1%). The knowledge of adolescent girls about the risk of mental health abortion in Jetis village Juwiring Klaten majority in enough category as many as 38 respondents (55,9%). The knowledge of adolescent girls about the risk of legal abortion in Jetis Juwiring Klaten majority inthe category of less that is 27 respondents (39,7%).

(2)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 82

Conclusion: The knowledge of adolescent girls about the risk of abortion actions on health and law in Jetis Juwiring Klaten is in the sufficient category.

Keywords: Knowledge, Adolescent girls, Abortion

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkaan survey BKKBN (2011), di Indonesia 63 juta jiwa remaja berusia 10 - 24 tahun berperilaku tidak sehat yaitu berhubungan seks pra nikah. Dampak pergaulan bebas di kalangan remaja menghantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas atau sek sebelum menikah sehingga mengakibatkan menularnya penyakit kelamin dan terjadi Kehamilan yang Tidak Diharapkan ( KTD ). Jika terjadi KTD, maka ada 2 hal yang akan dilakukan oleh remaja putri, yaitu mempertahankan kehamilan dengan berbagai konsekueni atau mengakhiri kehamilan dengan cara aborsi karena rasa malu atau karena tidak ingin mempunyai anak tanpa bapak yang merupakan aib baginya atau karena ingin meneruskan sekolahnya terlebih dahulu.1

Kasus aborsi di kalangaan remaja, di peroleh 2,6 juta jiwa pertahun dan dari jumlah 27% atau 700.000 kalangan remaja melakukan aborsi. Di Indonesia 15% - 50% kematian ibu disebabkan karena tindakan aborsi yang tidak aman, khususnya sebagian besar dilakukan oleh remaja.2

Kasus aborsi di jawa tengah meningkat berkisar 1 – 6 % dari jumlah remaja. Hal ini dikarenakan banyaknya kejadian seks di luar nikah yang menjadi salah satu faktor penyebab aborsi.3

Aborsi dapat beresiko terhadap segi kesehatan dan keselamatan wanita baik secara fisik dan psikologis. Gangguan kesehatan secara fisik seorang wanita melakukan aborsi antara lain kematian mendadak akibat pendarahan hebat, kematian mendadak karena pembiusan yang gagal, kematian secara lambat akibat infeksi serius di sekitar kandungan, rahim yang sobek, kerusakan leher rahim, kanker payudara, mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi, kanker leher rahim, kelainan plasenta/ari-ari. Seorang wanita yang melakukan aborsi juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental antara lain kehilangan harga diri, berteriak – teriak histeris, mimpi buruk berkali – kali mengenai bayinya, ingin melakukan bunuh diri, mulai menggunakan obat- obatan terlarang dan tidak bisa menikmati hubungan seksual.4

Banyaknya kasus aborsi khususnya dikalangan remaja terjadi akibat adanya kesenjangan informasi tentang kesehatan repoduksi. Semakin berkembangnya teknologi informasi dan mudahnya akses informasi menjadikan para remaja semakin mudah mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi yang belum tentu benar. Hal ini terjadi dikarenakan pengetahun remaja yang kurang, sehingga banyak terjadi kesenjangan informasi tentang kesehatan reproduksi terkhusus lagi tentang resiko aborsi. Pengetahuan remaja saat ini sangat dipengaruhi oleh apapun yang ada dilingkungan mereka, karena masa remaja adalah masa transisi yang pembentukannya juga dipengaruhi oleh usia dan lingkungan sekitar.5

(3)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 83

Pengetahuan sendiri merupakan hasil “ tahu “ pengindraan manusia terhadap suatu objek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca indra maanusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang6.

Upaya tenaga kesehatan, khususnya bidan untuk membantu menurunkan angka kejadian aborsi yaitu dengan memberikan bimbingan atau penyuluhan dilembaga – lembaga pendidikan dan kepada remaja tentang aborsi dan resiko - resiko yang ditimbulkan akibat tindakan tersebut.

Studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis pada bulan juli 2017 pada remaja di desa Jetis Juwiring Klaten. Hasil wawancara yang telah dilakukan sebagian mengetahui tentang resiko aborsi melalui pengetahuan non formal, seperti internet, majalah dan media lainnya danbelum mengetahui dengan baik tentang resiko aborsi. Mereka juga belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan tentang resiko aborsi baik terhadap kesehatan maupun dari segi hukum.

Berdasarkan uraian di atas pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi sangat penting dan kurangnya pengetahuan mengenai resiko aborsi dapat menyebabkan pergeseran perilaku para remaja, sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap Kesehatan dan Hukum di desa Jetis Juwiring Klaten ”

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu “Bagaimana Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap kesehatan dan hukum di desa Jetis Juwiring Klaten tahun 2017 ?”

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum di desa Jetis Juwiring Klaten tahun 2017

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif dengan pendekatancross sectional, yaitu penelitian bertujuan menggambarkan suatu keadaan secara obyektif dengan pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu 10

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel tunggal, yaitu variabel yang berdiri sendiri 10 . Variabel dalam penelitian ini adalah Pengetahuan Remaja Putri tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap Kesehatan dan Hukum

(4)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 84

C. Definisi Operasional

Tabel 1 Definisi Operasional.

Variabel DefinisiOperaional Parameter

dan Kategori AlatUkur Skala Pengukuran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap Kesehatan dan Hukum

Segala sesuatu yang

diketahui remaja

putrid tentang resiko

tindakan aborsi meliputi : 1. Pengertian 2. Resiko Terhadap Kesehatan Fisik 3. Resiko Terhadap Kesehatan Mental 4. Resiko Aborsi Dari

Segi Hukum 1. Baik = 23-30 (Jawaban dengan prosentas e 76-100%) 2. Cukup = 17-22 (Jawaban dengan prosentas e 56-75%) 3. Kurang,= ≤17 (Jawaban dengan prosentas e <56%) Kuisioner Ordinal D. Subyek Penelitian

Subyekpenelitianadalahsemua remaja putri di desa Jetis Juwiring Klaten yang telah dilaksanakan pada bulan September tahun 2017 dengan jumlah 68 orang. Pada penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai subyek penelitian.10

E. Alat dan metode pengumpulan data

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan untuk meneliti pengetahuan resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum berupa kuesioner tertutup dengan skala Guttmandengan jumlah pertanyaan sejumlah 16.

Pengambilan data primer dilakukan menggunakan kuesioner dengan cara disebarkan langsung pada responden kemudian kuesioner diisi oleh responden setelah kuesioner diisi lengkap oleh responden kemudian dikumpulkan kembali kepada peneliti.

F. Metode Pengumpulan data dan analisa data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah : Editing, Coding, Scoring, Data entry danTabulating.15

(5)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 85

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari jumlah seluruh responden, maka dilakukan analisa yaitu Analisis Univariat. Analisis dari variable pengetahuan remaja putri tentang resko aborsi terhadap kesehatan dan hukum menggunakan rumus : P (%) = x 100 Keterangan : p = prosentase f = frekuensi n = jumlah responden

Dari hasil analisis pengetahuandapat dikategorikan sebagai berikut : a) Pengetahuan baik, jika presentase jawaban 76 – 100 %.

b) Pengetahuan cukup, jika presentase jawaban 56 – 75 %. c) Pengetahuan kurang, jika presentase jawaban < 56 %.11

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian

1. Karakteristik responden

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi di Jetis Juwiring Klaten Tahun 2017

No Sumberinformasi Frekuensi Prosentase

1 Buku 21 31,1

2 Internet 33 48,6

3 Pembelajaran 9 13,6

4 Televisi 5 7,4

Total 68 100

Dari tabel diatas dapat diketahui sumber informasi yang paling banyak diakses remaja adalah internet, paling sedikit televisi.

2. Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap kesehatan dan hukum di Jetis Juwiring Klaten tahun 2017

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Relatif tingkat pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum do desa Jetis Juwiring

Klaten tahun 2017

No Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 14 20,6%

2 Cukup 30 44,1%

3 Kurang 24 35,3%

(6)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 86

Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui tingkat pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi di desa Jetis Juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup yaitu sebanyak 30 responden (44,1%).

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Relatif gambaran pengetahuan remaja tentang resiko aborsi terhadap kesehatan dan hukum berdasarkan sumber informasi

di desa Jetis Juwiring Klaten tahun 2017

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa remaja dengan pengetahuan tentang aborsi dalam kategori baik sebagian besar mendapatkan sumber informasi dari buku 7,4% dan pembelajaran 7,4%. Sedangkan remaja dengan pengetahuan tentang aborsi dalam kategori cukup dan kurang sebagian besar mendapatkan informasi dari internet masing masing 15 %. 3. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap

kesehatan fisik di Jetis Juwiring Klaten tahun 2017

Tabel 5 Distribusi Frekuensi Relatif tingkat pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan fisik :

No Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 19 27,9%

2 Cukup 30 44,1%

3 Kurang 19 27,9%

Total 68 100%

Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui tingkat pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi terhaap kesehatan fisik di Jetis Juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup yaitu sebanyak 30 responden (44,1%).

4. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Tindakan Aborsi terhadap kesehatan mental di Jetis Juwiring Klaten 2017

Tabel 6 Distribusi Frekuensi Relatif tingkat pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan mental di desa Jetis

Juwiring Klaten tahun 2017

No Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 10 14,7% 2 Cukup 38 55,9% 3 Kurang 20 29,4% Total 68 100% Sumber informasi Pengetahuan Total

Baik cukup Kurang

F % F % f % f %

Buku 5 7,4 9 13,2 7 10,3 21 30,9

Internet 3 4,4 15 22,1 15 22,1 33 48,5

Pembelajaran 5 7,4 2 2,9 2 2,9 9 13,2

(7)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 87

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui tingkat pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan mental di desa Jetis Juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup yaitu sebanyak 38 responden (55,9%)

5. Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Resiko Tindakan Aborsi dari segi hukum di Jetis Juwiring Klaten Tahun 2017

Tabel 7 Distribusi Frekuensi Relatif pengetahuan remaja putri tentang resiko aborsi dari segi hukum disajikan dalam tabel berikut ini

No Pengetahuan Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 21 30,9%

2 Cukup 20 29,4%

3 Kurang 27 39,7%

Total 68 100%

Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui tingkat pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi dari segi hukum di Jetis Juwiring Klaten mayoritas dalam kategori kurang yaitu sebanyak 27 responden (39,7%).

B. Pembahasan

1. Karakteristik responden berdasarkan sumber informasi yang dimiliki Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa sumber informasi yang dimiliki responden sebagian besar adalah internet sebanyak 48,6 % , diikuti sumber informasi buku sebanyak 31,3 %, pembelajaran 13,6 % dan televisi 7,4%. Orang yang memiliki sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan yang lebih luas pula. Salah satu sumber informasi yang berperan penting bagi pengetahuan adalah media masa.6

2. Gambaran pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum.

Berdasarkan tabel 3 pengetahuan remaja putri tentang resiko abortus terhadap kesehatan dan hukum dikategorikan baik sebanyak 14 responden (20,6%), pengetahuan cukup sebanyak 30 responden (44,1%) dan pengetahuan kurang sebanyak 24 responden (35,3%). Hal ini berarti bahwa pengetahuan responden tentang aborsi mayoritas sudah dalam kategori cukup.

Hasil penelitian tersebut diatas tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian terdahulu dengan judul Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Abortus Provokatus Kriminalis di SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2012 bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang dampak abortus provokatus kriminalis dalam kategori baik sejumlah 15 responden (18,3%) dan kategori cukup sejumlah 56 responden (68,3%), kategori kurang 11 responden (13,4%).7 Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup.7Demikian juga hasil penelitian yang berjudul tingkat pengetahuan remaja putri tentang bahaya aborsi di kelas X SMK Muhamadiyah Sragen dengan hasil sebagian besar memiliki pengetahuan cukup (60,3%).8Hasil penelitian juga tidak berbeda dengan penelitian yang dilakukan di Karanganyar dengan judul Tingkat

(8)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 88

Pengetahuan Remaja tentang Dampak Aborsi di Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Karanganyar9

Berdasarkan hasil wawancara saat dilakukan studi pendahuluan di Jetis Juwiring Klaten, belum pernah diadakan pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan mengenai resiko aborsi baik dari segi kesehatan fisik, kesehatan mental ataupun dari segi hukum, sehingga remaja belum sepenuhnya mengerti tentang resiko tindakan aborsi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa faktor yang mempengaruhi pengetahhuan seseorang antara lain pendidikan, pengalaman, informasi, lingkungan budaya, sosial ekonomi.6 Dari tabel 4 diketahui Pengetahuan responden berdasarkan sumber informasi.Responden dengan kategori baik sebagian besar mayoritas sumber informasinya adalah buku, yaitu sebanyak 5 responden (7,4 %) dan pembelajaran 5 responden (7,4%). Responden yang memiliki pengetahuan cukup sebagian besar memiliki sumber informasi dari internet 15 responden (22,1%), Responden yang memiliki pengetahuan kurang sebagian besar mendapatkan informasi dari internet 15 orang (22,1%). Pembahasan diatas menjelaskan tidak ada kesenjangan antara teori dengan hasil penelitian, bahwa pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sumber inormasi.

3. Tingkat pengetahuan remaja tentang resiko aborsi terhadap kesehatan fisik.

Berdasarkan tabel 5 mayoritas dalam kategori cukup baik yaitu sebanyak 30 responden (44,1 %), kategori baik yaitu sebanyak 19 responden (27,9 %), dan kategori kurang yaitu sebanyak 19 responden (27,9%).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan mayoritas memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko aborsi terhadap kesehatan fisik antara lain kematian mendadak karena perdarahan hebat, pembiusan yang gagal, Kematian secara lambat karena infeksi serius(sepsis), uterus(Rahim) yang sobek (uterine perforation), Kerusakan leher rahim (cervical lacerations), kanker payudara , cacat pada anak berikutnya, menstruasi menjadi tidak teratur lagi, menjadi mandul13

4. Tingkat pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan mental.

Berdasarkan tabel 6 pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan abortus terhadap kesehatan mental dalam kategori baik yaitu sebanyak 10 responden (14,7%), kategori cukup yaitu sebanyak 38 responden (55,9%), kategori kurang yaitu sebanyak 20 responden (29,4%). Berdasarkan hasil penelitian pada tingkat pengetahuan remaja mengenai resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan mental terbanyak pada berpengetahuan cukup. Remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan mental antara lain kehilangan harga diri, berteriak teriak histeris, Mimpi buruk berkali kali mengenai bayinya, Ingin melakukan bunuh diri, Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang, Tidak bisa menikmati hubungan seks lagi4

Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga

(9)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 89

memiliki dampak yang sangat hebat terhadap kesehatan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post Abortion Syndrome”(Syndrome Pasca-Aborsi).

5. Gambaran pengetahuan remaja tentang resiko tindakan aborsi dari segi hukum.

Berdasarkan tabel 7 diketahui pengetahuan remaja tentang resiko aborsi terhadap hukum dalam kategori baik yaitu sebanyak 21 responden (30,9%), kategori cukup yaitu sebanyak 20 responden (29,4%), dan kategori kurang yaitu sebanyak 27 responden (39,7%). Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja mengenai resiko tindakan aborsi dari segi hukum terbanyak pada berpengetahuan kurang.

Remaja memiliki pengetahuan yang kurang tentang resiko aborsi dari segi hukum antara lain di ancam hukuman penjara, denda, hukuman dalam etika masyarakat dan akan mendapat sanksi dari masyarakat yaitu berupa dikucilkan atau diasingkan dari kehidupan masyarakat, dianggap sebagai wanita yang tidak baik-baik, dianggap sebagai wanita yang kotor, mendapat pandangan negatif selamanya dicemooh oleh masyarakat.16 Berdasarkan hasil wawancara remaja di desa Jetis Juwiring Klaten, belum pernah diadakan penyuluhan dari tenaga kesehatan mengenai resiko aborsi baik dari segi kesehatan fisik, kesehatan mental ataupun dari segi hukum, sehingga remaja belum sepenuhnya mengerti tentang resiko tindakan aborsi baik resiko terhadap kesehatan fisik, mental dan dari segi hukum.

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

1. Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan dan hukum di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup

2. Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap kesehatan fisik di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup

3. Pengetahuan remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap ksehatan mental di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori cukup

4. Pengetahuan Remaja putri tentang resiko tindakan aborsi terhadap hukum di desa Jetis juwiring Klaten mayoritas dalam kategori kurang

B. Saran

1. Tenaga kesehatan

Melakukan pendidikan kesehatan tentang aborsi kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan pengetahuan resiko aborsi

2. Remaja

Remaja disarankan aktif mencari informasi tentang resiko tindakan aborsiagar pengetahuannya makin meningkat

(10)

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Resiko Tindakan Aborsi Terhadap Kesehatan Dan Hukum (Siti Maesaroh, Ani Nur Fauziah) 90

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Edisi 2: Jakartan : CV Sagung Seto.

2. Depkes RI. 2011. Angka Kematian Ibu Penyebab Tindakan Aborsi. http://www.depkesRI/kesrepro.php/q=2122.

3. Solopos. 2011. Aborsi dan Pergaulan Bebas Remaja.

http://prov.bkkbn.go.id/jateng.bkkbn.go.id/10022011072619766076092data.p df.

4. Kartini. 2010. Psikologi sosial II Kenakalan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

5. Niskala, S. 2011. Agar Seks Tidak Salah Jalan. Jakarta : Progresinddo publishing.

6. Notoatmodjo, S. 2010. Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

7. Sunarti, A. N. 2012. Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Dampak Abortus Provokatus Kriminalis di Sekolah Menengah Kejuruan Batik. 2 Surakarta. STIKES Kusuma Husada Surakarta.

8. Untari, L. P. 2013. Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Bahaya Aborsi Di Kelas Xi Smk Muhammadiyah 1 Sragen. STIKES Kusuma Husada Surakarta.

9. Bayu, D. R. H. 2009. Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Dampak Aborsi di Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Karanganyar . Jurnal Pendidikan Tinggi Vol. 1, No 1. Karanganyar

10. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta manusia. Yogyakarta, Nuha Medika

11. Wawan A & Dewi. 2010. Teori dan pengukuran pengetahuan sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta, Nuha Medika

12. Prawiroharjo, S. 2010. Ilmu kebidanan. Jakarta : YBP-SP 13. Dobson, M. 2012. PenuntunPraktisAnastesi. Jakarta : ECG 14. Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: AlFabeta.

15. Hidayat, A. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

16. Mangunsong R. 2015. Kitab Undang Undang Perdata. Jakarta. Indonesia Civil Code

Gambar

Tabel 1 Definisi Operasional.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber    Informasi di Jetis Juwiring Klaten Tahun 2017
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Relatif gambaran pengetahuan remaja  tentang  resiko aborsi terhadap kesehatan dan hukum berdasarkan sumber informasi

Referensi

Dokumen terkait

Merek dalam Islam adalah nama atau identitas yang baik dari suatu perusahaan dan membangun merek itu adalah hal yang penting tetapi harus dengan jalan yang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang Batas Daerah Kabupaten

Selanjutnya skor rata-rata hasil belajar matematika Kelas X Akutansi SMK Muhammadiyah Aimas setelah diberi tindakan pada siklus II adalah 85,17 dari skor tertinggi yang

(2) Ada peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia peserta didik kelas V A di SDN-2 Bukit Tunggal Palangka Raya dengan menggunakan metode demonstrasi berbantuan

Dosis pestisida yang tidak sesuai dengan saran penggunaan, memiliki resiko 4 kali untuk terjadi keracunan dibandingkan penyemprotan yang. dilakukan sesuai dengan dosis

Untuk mengetahui pengaruh Kompetensi, Kompensasi, Iklim Organisasi dan Penempatan Pegawai secara simultan terhadap kinerja pegawai pada Dinas Kesehatan

Pada awal setiap tahun kalendar, anda akan menerima Borang Penyata Cukai Pendapatan dari LHDN, iaitu Borang B untuk individu yang memiliki perniagaan (seperti Pengedar AMWAY)

Hanya saja ketersediaan dan fluktuasi yang berbeda pada produksi rumput gajah sebagai hijauan makanan ternak khususnya pada musim kemarau belum dapat memenuhi