• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Siang Sebrang Istana Iwan Fals (Analisis Wacana Kritis Teun A.Van Dijk ) - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Siang Sebrang Istana Iwan Fals (Analisis Wacana Kritis Teun A.Van Dijk ) - FISIP Untirta Repository"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Siang Sebrang

Istana Iwan Fals

(Analisis Wacana Kritis Teun A.Van Dijk ) SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh : Windi Tresnanda NIM. 6662102226

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

Jangan Pernah Merasa Takut, Cepat atau Lambat

Perubahan Pasti Akan Datang”

Skripsi ini kupersembahkan

Dengan segala hormat dan cinta kasih

Kepada kelurgaku, Papah dan Mamah

Yang telah melimpahkan begitu banyak kasih

(6)

vi

ABSTRAK

Windi Tresnanda. NIM 6662102226. Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Siang Sebrang Istana Iwan Fals. Pembimbing I : Prof. Dr.Ahmad Sihabudin, M.Si. dan Pembimbing II. Yoki Yusanto,S.Sos, M.I.Kom

Musik adalah sarana bagi para musisi, seperti kata-kata yang merupakan sarana bagi penulis lagu untuk mengungkap apa yang ingin disampaikan. Tema yang diusung pun beragam tergantung sang musisi. Cinta, relegi, politik, kritik sosial, lingkungan, pemerintahan dan lain-lain. Dalam Lagu “Siang Sebrang Istana” karya Iwan Fals liriknya menceritakan perjuangan kaum termarjinalkan. Iwan Fals adalah salah satu musisi yang mengutarakan kritik sosial melalui lagu. Idealisme dalam bermusik, penggunaan kata-kata yang mengandung kiasan, serta tema yang disajikan membuat penulis menjadikan lirik-lirik lagu “Siang Sebrang Istana” Iwan Fals sebagai kajian dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini

adalah mengetahui makna kritik sosial pada lagu “Siang Sebrang Istana’ dengan

menggunakan pendekatan Teun A. van Dijk. Analisis wacana kritis dengan model pendekatan Teun A. van Dijk meliputi dimensi teks, dimensi kognisi sosial dan dimesi konteks sosial.Dimensi teks akan menganalisis secara Struktur Makro,

Superstruktur, dan Struktur Mikro, kemudian barulah membahasnya kedalam dimensi kognisi sosial dan dimensi konteks sosial untuk menemukan makna kritik

sosial pada lirik lagu “Siang Sebrang Istana”. Analisis terhadap data-data lirik lagu dilakukan untuk membuat kesimpulan dalam menggambarkan makna kritik

sosial pada lirik lagu “Siang Sebrang Istana” karya Iwan Fals. Hasil penelitian ini

menunjukan adanya makna kritik sosial pada lirik lagu “Siang Sebrang Istana” yang dinyanikan oleh Iwan Fals.

(7)

vii

ABSTRACT

Windi Tresnanda. NIM 6662102226. The Meaning of Social Criticism On Siang Sebrang Istana Iwan Fals. Guide I : Prof. Dr.Ahmad Sihabudin, M.Si. dan Guide II. Yoki Yusanto,S.Sos, M.I.Kom

Music is a tool for musicians, such as the words that is a means for songwriters to uncover what you want delivered. The theme also varied depending on the musician. Love, relegi, political, social criticism, environmental, government and others. In the song "Siang Sebrang Istana" by Iwan Fals lyrics recount the struggles of the marginalized. Iwan Fals is one of those musicians who express social criticism through song. Idealism in music, the use of words containing figurative, and themes that are presented makes the author makes the lyrics of the song "Siang Sebrang Istana " Iwan Fals as a study in this research. The purpose of this study was to determine the significance of social criticism on the song "Siang Sebrang Istana'by using the approach of Teun A. van Dijk. Critical discourse analysis approach model Teun A. van Dijk include dimension text, dimension of social cognition and social context dimension.Dimensional structure of the text will analyze Macro, superstructure, and microstructure, and then discuss them into a dimension of social cognition and social dimensions of context to find the meaning of social criticism in the lyrics of the song "Siang Sebrang Istana". Analysis of the data of the lyrics done to make conclusions in describing the significance of social criticism in the lyrics of the song "Siang Sebrang Istana" by Iwan Fals. These results indicate the significance of social criticism in the lyrics of the song "Siang Sebrang Sebrang" by Iwan Fals.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan ridho-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Sore Siang Sebrang

Istana Iwan Fals” dengan baik. Adapun penelitian ini dilakukan dan disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sarjana pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Dalam melakukan penelitian ini penulis tetap bertumpu pada landasan akademis dan teori komunikasi yang ada untuk mengupas dan mengemas hasil penelitian ini sehingga menjadi sebuah karya ilmiah yang diharapkan bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan Ilmu Komunikasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari kekuragan-kekurangan yang ada, sebagaimana fitrah manusia yang diciptakan oleh Allah SWT tidak ada yang sempurna dan tidak luput dari kesalahan.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terealisasi dengan baik tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT dan Nabi Besar Muhammad SAW.

(9)

ix

3. Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si, selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberi waktu, bimbingan ilmu, arahan, masukan dan kesempatan pengalaman kepada penulis hingga dapat menyelesaikan penelitian ini.

7. Bapak Yoki Yusanto, S.Sos, M.I.Kom, selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberi waktu, bimbingan ilmu, arahan, masukan dan kesempatan pengalaman kepada penulis hingg dapat menyelesaikan penelitian ini.

8. Ibu Mia Dwianna. W, S.Sos.M.I,Kom, selaku dosen yang selalu membimbing saya dengan ikhlas untuk terus berusaha menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.I.Kom, selaku Sekertaris Jurusan Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

10.Bapak Darwis Sagita, S.I.Kom Selaku Dosen pembimbing akademik. 11.Para Dosen dan Staf TU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

(10)

x

13.Iwan Fals yang selalu memberikan karya-karya terbaik sebagai sumber inspirasi peneliti.

14.Teman-teman Jurnalistik komunikasi Kelas J Angkatan 2010, Putut Wiroraksono, Maulana Yusup, Agung Rahayu SJP, Agung Gumelar, Galuh Garmabrata, Sumardi Noviono, M.Vicy, Suryanto, Romiawan Fatullah, Iqbal Maltatuli, Alif Risna Fauzi. Terimakasih banyak.

15.Seluruh teman-teman komunikasi Angkatan 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Kompak selalu

16.Keluarga Gembok, Herzha Aftian Putra, Zulhilmi Hutagalung, Johanes Efandi, Sigit Novianto, Adrian Hengki, Andi Suhandi, Adryan Ibnu Fiqih, Redy Mulyadiana, Partogi Aritonang, Muhamad Hamami, Mahar Suwandaru, Mujajudin. Salam damai untuk kita semua.

17.Teman seperjuangan kos bareng, R.F.K Gibran, Muhamad Anshari, A.R.Lutfi. Tommy Dwi Suhartanto. Kalian luar biasa

18.Teman-teman, Reja Suryalaksana, Dimas Dwi.N. Rizki Aziz, Kiki Rizki. 19.Teman-teman Apro, Faizal Aziz, Adrian Azwar, Jak. Terimakasih atas

hiburannya selama ini.

20.Teman-teman PES, Kevin Doklas Torang, M.Fadli, Marwan, M. Ridzal. Fajar Teruna. Terimakasih banyak.

21.Teman-teman kantin belakang yang selalu memberikan semangat kepada peneliti untuk mengerjakan penelitian ini.

(11)

xi

23.Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, Terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik Allah dan kebenaran datang dari Allah. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan

Serang, April 2015

(12)

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR ORISINALITAS ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Identifikasi Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.5.1 Manfaat Akademik ... 5

1.5.2 Manfaat Praktis ... 5

BAB II ... 7

Landasan Teori ... 7

2.1 Tinjauan Pustaka ... 7

2.2 Pengertian Komunikasi ... 7

2.3 Kritik Sosial ... 8

2.3.1 Sebab Kritik Sosial ... 9

2.4 Analisis Wacana ... 10

(13)

xiii

2.5 Kognisi Sosial ... 17

2.6 Konteks Sosial ... 18

2.7 Lagu ... 18

2.7.1 Lagu Sebagai Wacana ... 19

2.7.2 Lagu Sebagai Kritik Sosial ... 20

2.7.3 Lagu Sebagai Proses Penyampaian Pesan ... 20

2.8 Lirik ... 21

2.9 Musik ... 21

2.9.1 Fungsi Musik ... 23

2.10 Kerangka Pemikiran ... 24

2.11 Penelitian Terdahulu ... 26

BAB III ... 29

METODOLOGI PENELITIAN ... 29

3.1 Pendekatan Penelitian ... 29

3.2 Paradigma Penelitian ... 30

3.3 Fokus Penelitian ... 31

3.3 Instrumen Penelitian ... 32

3.4 Unit Analisis ... 32

3.4.1 Triangulasi Data Metode Analisis Data ... 33

BAB IV ... 36

HASIL PENELITIAN ... 36

4.1 Gambaran Umum Iwan Fals ... 37

4.1.1 Perjalanan Karir Iwan Fals ... 38

4.1.2 Keluarga Iwan Fals ... 41

4.1.3 Prestasi Iwan Fals ... 42

4.2 Sinopsis Lagu yang Diteliti ... 44

4.2.1 Siang Sebrang Istana ... 44

(14)

xiv

4.3.1 Unit Analisis 1 ... 47

4.3.2 Unit Analisi 2 ... 51

4.3.3 Unit Analisis 3 ... 56

4.4.4 Unit Analisis 4 ... 60

4.3.5 Unit Analisis 5 ... 65

4.3.6 Unit Analisis 6 ... 71

4.3.7 Unit Analisis 7 ... 77

4.4 Pembahasan ... 82

4.4.1 Dimensi Teks ... 82

4.4.2 Dimensi Kognisi Sosial ... 86

4.6 Dimensi Konteks Sosial ... 88

BAB V ... 90

KESIMPULAN DAN SARAN ... 90

5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 93

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik merupakan sarana budaya yang hadir dalam masyarakat sebagai konstruksi dari realitas sosial yang dituangkan dalam bentuk lirik lagu. Pada awalnya kebutuhan lagu digunakan untuk kepentingan upacara adat dan upacara ritual. Tetapi, seiring perkembangan masyarakat musik telah berransformasi bergeser menjadi sebuah komoditi yang dikomersialisasikan dan menjadi barang ekonomi yang diperjualbelikan.

Musik merupakan perilaku sosial yang kompleks dan universal yang didalamnya memuat sebuah ungkapan pikiran manusia, gagasan, dan ide-ide dari otak yang mengandung sebuah sinyal pesan yang signifikan. Pesan atau ide yang disampaikan melalui musik atau lagu biasanya memiliki keterkaitan dengan konteks historis. Muatan lagu tidak hanya sebuah gagasan untuk menghibur, tetapi memiliki pesan-pesan moral atau idealisme dan sekaligus memiliki kekuatan ekonomis, serta kritik-kritik sosial.

(16)

2

kritik sosial ternyata juga dimanfaatkan oleh industri musik untuk mendapatkan akumulasi modal yang semakin besar.

Dampak besar dari sebuah lagu terhadap khalayaknya, yaitu dapat merubah perilaku, pemikiran, dan kepribadian, serta memiliki unsur-unsur yang terkandung didalam alunan musik dan liriknya. Iwan Fals merupakan sosok yang cukup konsisten dalam perjuangan menggugat. Kritik-kritik pedas dan lugas selalu dilontarkan dalam setiap karyanya. Wacana kritik dalam karya Iwan Fals ternyata didukung oleh sebagian besar masyarakat terutama lapisan bawah, karena lagu tersebut mewakili dan menyuarakan hati nurani rakyat dan juga banyak kritik-kritik sosial serta terkandung sindiran-sindiran didalam liriknya. Dukungan itu diwujudkan dengan terbentuknya fans-fans fanatik yang sering disebut OI (Orang Indonesia). Sejak permunculan dalam solo albumnya, Iwan Fals nyaris tidak pernah rnembuat lagu dan menulis lirik tanpa bicara ketidakadilan, nasib orang kecil atau proses terhadap kesewenangan, kesederhanaan dalam menyampaikan gejolak dalam dirinya yang ada dalam lagunya membuatnya mengalami banyak tekanan selama pemerintahan orde baru.

Hampir semua lagu-lagu Iwan Fals mengandung pesan yang patut untuk direnungkan oleh manusia, khususnya khalayak yang ada di Indonesia, melaui akun

(17)

3

Selama orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah, lewat akun @iwanfals dia menulis lirik-lirik lagu yang dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan pada pemerintah dan juga potret-potret kehidupan anak jalanan. Karya seorang Iwan Fals yang bercerita tentang kritikan-kritikan tersebut sangat berbeda bila dibanding musisi sejawatnya yang kala itu bergulat tentang lirik yang melankolik. Hal tersebut menjadikan Iwan Fals sebagai musisi yang cukup dikenal, khususnya di Indonesia. Sosoknya sangat menarik untuk dibicarakan dari berhagai segi mulai dan sosoknya, karyanya, apresisasi penggemarnya, hubungan karyanya dengan situasi sosial, ekonomi, bahkan keadaan potitik di negara ini.

Iwan Fals merupakan seorang pemusik, penyanyi, sekaligus pengarang lagu yang setiap pentasnya dibanjiri massa. Kharisma dan figur Iwan Fals menjadi magnet yang untuk menarik orang berbondong-bondong datang berkomunikasi dengan sang idola lewat lirik lagu yang dinyanyikannya. Kemampuan mengumpulkan massa dalam jumlah banyak tak heran membuat para fansnya membentuk komonitas yang tersebar hampir diseluruh Indonesia.

Dengan kepekaan tersebut Iwan Fals mampu melahirkan lagu yang secara materi sesuai dengan situasi saat itu, satu contoh lagu yaitu lagu “Siang Sebrang

(18)

4

Hal inilah yang memberi inspirasi bagi peneliti untuk meneliti isi dari lirik lagu Iwan Fals yang diindikasi adanya suara-suara perlawanan dalam lirik-lirik lagu Iwan Fals. Dalam penulisan liriknya Iwan Fals dikenal lugas, berani sekaligus cerdas dalam menyampaikan kritik sosial. Peneliti ingin menemukan apakah dalam lirik lagu Siang Sebrang Istana karya Iwan Fals menggambarkan perlawanan yang ditangkap oleh audiens dalam lirik-lirik lagunya

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui makna kritik sosial pada lirik lagu Iwan Fals yang berjudul Siang Sebrang Istana dengan cara menganalisis pesan dalam bentuk sebuah wacana teks (lirik lagu), dengan menggunakan analisis wacana Teun A. Van Dijk yaitu dengan membedah pada dimensi Teks, Kognisi Sosial dan Konteks Sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas serta masalah yang akan diteliti, maka peneliti membuat sebuah rumusan masalah yaitu.

“Bagaimana Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Siang Sebrang Istana Iwan Fals ?”

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat diidenttifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana makna kritik sosial pada lirik lagu Siang Sebrang Pancoran dilihat dari dimensi teks?

(19)

5

3. Bagaimana makna kritik sosial pada lirik lagu Siang Sebrang Pancoran dilihat dari konteks sosial?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan kasus yang akan diteliti. Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk :

1. Menjelaskan makna kritik sosial pada lirik lagu Siang Sebrang Pancoran dilihat dari dimensi teks.

2. Menjelaskan makna kritik sosial pada lirik lagu Siang Sebrang Pancoran dilihat dari kognisi sosial.

3. Menjelaskan makna kritik sosial pada lirik lagu Siang Sebrang Pancoran dilihat dari konteks sosial.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Akademik

Berharap penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para peneliti yang juga memiliki perhatian pada kesinergian antara masalah seni dalam hal ini musik dan lagu, serta memberikan manfaat yang besar bagi ilmu pengetahuan terutama dalam bidang komunikasi. Dalam kajian ini lagu merupakan sarana menyampaikan pesan, dimana pesan mengandung dan memiliki makna yang beragam setelah diterima oleh pendengar. Oleh karena itu dirasa penting bagi peneliti untuk meneliti makna lirik lagu yang terkandung pada sebuah lagu.

1.5.2 Manfaat Praktis

(20)

6

berjalan sebagaimana mestinya seperi kejahatan, penyelewengan dan kemiskinan yang seharusnya mendapat perhatian dan pemikiran semua lapisan masyarakat agar keadaan dapat menjadi lebih baik.

(21)

7

BAB II

Landasan Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada sub bab ini akan dipaparkan teori-teori serta pustaka yang diambil dalam penelitian. Teori-teori tersebut diambil dari buku literature dan skripsi. Teori-teori yang dibahas yaitu komunikasi, kritik sosial, analisis wacana, analisis wacana Teun A. van Dijk, lagu, lirik, musik.

2.2 Pengertian Komunikasi

Secara sederhana komunikasi adalah pertukaran informasi. Komunikasi harus dibedakan dari representasi, yaitu penggambaran sesuatu dengan satu cara spesifik untuk menciptakan suatu pesan. Komunikasi adalah penghantaran, penyiaran, atau pemancaran pesan dengan suatu cara baik memalui udara, dengan sentuhan, secara visual, dan seterusnya.

Komunikasi memiliki peranan penting di dalam kehidupan manusia. Secara umum komunikasi adalah bentuk penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Terdapat tiga komponen penting dalam komunikasi yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu: pesan, komunikator dan komunikan. Komponen utama komunikasi adalah komunikator ( pengirim pesan ), pesan, dan komunikan (penerima pesan). Jika ketiga komponen ini tidak ada dalam komunikasi maka proses komunikasi tidak akan berjalan lancar.

(22)

8

berita, gambar atau foto, iklan, musik, dan lagu. Harlod lasswel menyebutkan

“komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu”. (Mulyana,2007:62)

Sedangkan Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa, Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang, kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap atau prilku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melaui media. ( Effendy, 1999:6 ). Menurut Gerald R. Miller yang dikutip oleh Deddy Mulyana mengatakan bahwa ” Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang didasari untuk mempengaruhi penerimanya (Mulyana,2007:62)

Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya. Dari beberapa definisi komunikasi yang sudah ditulis diatas, penulis menyimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan, pikiran, informasi atau perasaan dari komunikator kepada komunikan secara lisan maupun tertulis, baik secara langsung maupun tidak lagsung.

Komunikasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai wadah termasuk media massa berupa lagu. Jika penyampaian pesan dalm media tersebut diterima dengan baik oleh khalayak, maka khalayak akan memberi feedback kepada media tersebut.

2.3 Kritik Sosial

(23)

9

bahwa kritik sosial adalah salah satu bentuk perlawanan atau ketidak sepahaman individu atau kelompok tertentu terhadap realitas yang terjadi didalam sebuah kelompok masyarakat.

Bentuk kritik sosial itu sendiri tertuang dalam berbagai bentuk, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bentuk kritikan secara langsung antara lain, demontrasi, aksi unjuk rasa, aksi sosial dan lain sebagainya. Sedangkan bentuk kritik sosial dengan cara tidak langsung dapat dituangkan dalam aksi treatikal, kritik melaui film, kritik melalui puisi, gambar atau kalikatur, serta dalam lirik yang terkandung didalam sebuah lagu.

Kritik sosial dalam berbagai bentuk ini mempunyai pengaruh dan dampak sosial yang signifikan dalam kehidupan masyarakat. Kritik sosial dipahami sebagai sebuah bentuk komunikasi yang dikemukakan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, berkenaan dengan masalah interpersonal, serta bertujuan mengontrol jalannya sistem sosial.

2.3.1 Sebab Kritik Sosial

(24)

10

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat berupa nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi, susunan lembaga-lembanga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dalam wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya, (Soekanto, 2006:30).

2.4 Analisis Wacana

Menurut Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju (dalam pembahasan ) menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya”, dan

“komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur”

(Marahimin, 1994:26 ). Jika definisi ini kita pakai sebagai pegangan, maka dengan sendirinya semua tulisan yang teratur, yang menurut urutan-urutan yang semestinya, atau logis adalah wacana

(25)

11

2.4.1 Pendekatan Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, barangkali model van Dijk adalah model yang paling banyak dipakai. Hal ini kemungkinan karena van Dijk mengkolaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis.

Model yang dipakai oleh van Dijk ini sering disebut sebagai “kongnisi sosial”. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks.Nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik pendekatan yang diperkenalkan oleh van Dijk .

Menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari praktik produksi yang harus juga diamati. Disini harus dilihat juga bagaimana suatu teks diproduksi, sehingga kita memperoleh suatu pengetahuan kenapa teks bisa semacam itu. (Erianto, 2001:221). Melalui berbagai karyanya, van Dijk ( Eriyanto,200a:6-7) membuat kerangka analisis wacana yang dapat digunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkat, yang masing-masing bagian saling mendukung (Eriyanto,2001:225-226). van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan:

1. Struktur Makro, ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa

2. Superstruktur adalah kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan element wacana itu disusun dalam teks secara utuh.

3. Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang dipakai dan sebagainya.

(26)

12 Tabel 2.1

ELEMEN WACANA VAN DIJK

Struktur Wacana Hal yang Diamati Elemen

Struktur Makro TEMATIK

(Apa yang dikatakan?)

Topik

Superstruktur SKEMATIK

(Bagaimana pendapat disusun dan

dirangkai?)

Skema

Struktur Mikro SEMANTIK

( Makna yang ingin ditekankan dalam

teks berita)

Latar, detail, maksud,

praanggapan,

nominalisasi

Struktur Mikro SINTAKSIS

(Bagaimana pendapat disampaikan )

Bentuk Kalimat,

koherasi, kata ganti

Struktur Mikro STILISTIK

(Pilihan kata yang dipakai?)

Leksikon

Struktur Mikro RETORIS

(Bagaimana dan dengan cara apa

penekanan dilakukan )

Grafis, Metafora

Ekspresi

(27)

13

Dalam pandangan van Dijk, segala teks bisa dianalisis dengn menggunakan elemen tersebut. Meski terdiri atas berbagai elemen, semua elemen itu merupakan suatu kesatuan, saling berhubungan dan mendukung satu sama lain.

Untuk memperoleh gambaran awal ihwal elemen-elemen struktur wacana tersebut, berikut ini adalah sekedar penjelasan singkat :

a. Tematik

Kata tema kerap disandingkan dengan apa yang disebut topik. Kata topik berasal dari kata Yunani topoi yang berarti tempat. Aristoteles, yang dianggap sebagai salah seorang tokoh retorika zaman klasik, menegaskan bahwa untuk membuktikan sesuatu mula-mula harus ditentukan dan dibatasi topoi ‘tempat’

berlangsungnya suatu peristiwa. Dalam batas-batas yang telah ditentukan tadi, penulis harus menemukan : manusia, interaksi, dan fakta-fakta lainnya yang menimbulkan atau bersangkutan dengan peristiwa tadi.

Teun A. van Dijk mendefinisikan topik sebagai struktur makro dari suatu wacana. Dari topik, kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang diambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan, atau pendapat dapat diamati pada struktur makro suatu wacana. Struktur makro juga memberikan pandangan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi suatu masalah. Struktur makro ( topik ) dari wacana politik mungkin secara khusus dibuat dengan kata pengandaian. Peristiwa dan tindakan yang mungkin perlu dilakukan pada kasus massa lalu, hari ini, atau masa depan.

b. Skematik

(28)

14

umum itu disususn dengan sejumlah katagori atau pembagian umum seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, pemecahan masalah, penutup, dan sebagainya.

Skematik mungkin memerlukan strategi dari komunikator untuk mendukung suatu makna umum dengan memberikan sejumlah alasan pendukung. Apakah informasi penting disampaikan diawal, atau kesimpulan bergantung kepada makna yang didistribusikan pada wacana.

Dengan kata lain, struktur skemantik memberikan tekanan : bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang dikemudiankan sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan bagian penting di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. c. Semantik

Semantik dalam skema van Dijk dikatagorikan sebagai makna lokal ( local meaning ), yakni makna yang muncul dari hubungan antarkalimat, hubungan antarproposisi yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks. Analisis wacana banyak memusatkan perhatian pada dimensi teks seperti makna yang eksplisit ataupun implisit, dengan kata lain makna, semantik tidak hanya mendefinisikan bagian mana yang penting dari struktur wacana, tetapi juga mengiring kearah sisi tertentu suatu peristiwa.

(29)

15

menguntungkan dirinya atau citra yang baik. Sebaliknya, ia akan menampilkan informasi dalam jumlah sedikit ( bahkan kalau perlu tidak disampaikan ) kalau hal itu merugikan kedudukannya. Hampir sama dengan detail adalah elemn

ilustrasi dan elemen maksud . elemen ilustrasi berhubungan dengan apakah informasi tertentu disertai contoh atau tidak.

Pengandaian ( presupposition ) adalah strategi yang dapat memberi citra tertentu ketika diterima khalayak. Elemen wacana pengandaian merupakan pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Pengandaian hadir dengan memberi pernyataan yang dipandang terpercaya dan kerenanya tidak perlu dipertanyakan. Hampir mirip denganelemen pengandaian adalah elemen penalaran-elemen yang digunakan untuk memberi basis nasional, sehingga teks yang disajikan komunikator tampak benar-benar meyakinkan. d. Sintaksis

Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, kalusa dan frase. Dalam analisis wacana koherasi adalah pertalian atau jalinan atarkata, proposisi atau kalimat. Koherasi dapat ditampilkan melalui hubungan sebab akibat, bisa juga sebagai penjelas.

(30)

16 e. Stilistik

Pusat perhatian stilistik adalah style, yaitu cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dengan menggunakan bahasa sebagai sarana. Dengan demikian style dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Apa yang disebut gaya bahasa itu sesungguhnya terdapat dalam ragam bahasa: ragam lisan dan ragam tulis, ragam nonsastra dan ragam sastra, karena gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa dalam ragam tertentu oleh orang tertentu untuk maksud tertentu

Pengertiaan pilihan leksial atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan faseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Elemen pemilihan leksial pada dasarnya menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atau frase atas berbagai kemungkinan kata atau frase yang tersedia.

f. Retoris

Strategi dalam level retoris disini adalah gaya yang diungkapkan ketika seseorang berbicara atau menulis. Strategi retoris juga muncul dalam bentuk interaksi, yakni bagaimana pembicaraan menempatkan/memposisikan dirinya diantara khalayak. Selanjutnya , strategi lain pada level ini adalah ekspresi,

(31)

17

teks, elemen ini ditampilkan dengan penggambaran detail berbagai hal yang ingin ditonjolkan.

2.5 Kognisi Sosial

Dalam pendekatan van Dijk, analisis wacana tidak dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu sendiri menunjukan atau menandakan sejumlah makna, pendapat dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi dan konteks sosial. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka atau atas suatu peristiwa ( Eriyanto, 2001:260)

Kognisi sosial didasarkan pada anggapan umum yang tertanam yang akan digunakan untuk memandang suatu peristiwa. Analisis kognisis menyediakan gambaran yang kompleks yang tidak hanya pada teks tetapi juga representasi dan strategi yang digunakan dalam memproduksi suatu teks. Bagaimana peristiwa dipahami dan dimengerti didasarkan pada skema. van Dijk menyebut skema ini sebagai model. Skema dikonseptualisasikan sebagai struktur mental dimana tercakup di dalamnya bagaimana kita memandang manusia, peranan sosial, dan peristiwa. (Eriyanto, 2001: 261).

(32)

18 2.6 Konteks Sosial

Dimensi ketiga dari analisis van Dijk adalah analisis sosial. Wacana adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat., sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Dalam kerangka model van Dijk, kita perlu melakukan penelitian bagaimana wacana komunisme diproduksi dimasyarakat. Titik penting dari analisis ini adalah untuk menunjukan bagaimana makna yang dihayati bersama, kekuasaan sosial diproduksi lewat praktik diskursus dan letimasi. Menurut van Dijk dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua point yang penting adalah kekuasaan (power) dan akses (acces) (Eriyanto, 2001:271-272 ).

2.7 Lagu

Pengertian lagu tidak sama dengan pengertian musik akan tetapi memiliki unsur yang berkaitan satu sama lain. Hal-hal yang sifatnya menghibur, menimbulkan ketenangan dan mengurangi ketegangan kepada pendengarnya. Lagu dan musik adalah unsur yang memilik ketertarikan satu sama lain. “Secara mendasar musik dapat dikatakan suatu kelompok bunyi-bunyian terdiri dari beberapa alat yang mengeluarkan suara dengan irama yang dirangkai dengan tujuan menimbulkan suatu bunyi berirama yang harmonis dan dapat dinikmati oleh pendengarnya.

(33)

19

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa lagu adalah musik yang dipadukan dengan syair-syair atau lirik yang dinyanyikan dengan irama-irama merdu hingga terdengar suara-suara yang mengalun indah hingga dapat didengarkan dan disenandungkan.

2.7.1 Lagu Sebagai Wacana

Analisis wacana memandang bahwa wacana disini tidak dipahami semata sebagai studi bahasa tetapi juga dipahami sebagai kritik atas konteks sosial yang terjadi. Konteks disini dapat dilihat sebagai latar, situasi, peristiwa dan kondisi dimana wacana itu muncul. Kemudian dilihat pula konteks komunikasinya, seperti siapa mengkomunikasikan apa, dengan siapa dan mengapa, dalam jenis khalayak dan situasi apa, melalui media apa, bagaimana perbedaan tipe dari perkembangan komunikasi, dan hubungan untuk setiap masing-masing pihak.

Dalam studi etnomusikologi, musik dianggap sebagai cerminan dari keadaan sosial yang ada. Musik dalam struktur sosial terdiri atas dua elemen utama

pembentuknya yakni teks dan konteks. “Teks merupakan kejadian akustik yang

sering diterjemahkan sebagai lirik sedangkan konteks adalah kondisi yang sedang

(34)

20 2.7.2 Lagu Sebagai Kritik Sosial

Secara harafiah lagu merupakan gabungan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik ) untuk menghasilkan gubahan musik yang memiliki kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama), dan ragam nada atau suara yang berirama disebut lagu. (Poerwadarminta, 2002:550). Kritik sosial menurut Ahmad Zaini Akbar adalah,

“Salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi

sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. (Mas’oed,1999:47). Banyak kalimat-kalimat yang berupa sindiran maupun kritikan-kritikan yang dituangkan kedalam sebuah lagu. Lagu tersebut dijadikan media untuk mengkritik berbagai permaslahan yang ada didalam realitas kehidupan. Lagu bertemakan kritik sosial sangat efektif dan mudah dipahami oleh khalayak dikaranekan perkembangan musik yang sudah sangat maju seperti sekarang.

2.7.3 Lagu Sebagai Proses Penyampaian Pesan

Lagu adalah rangkaian nada yang dipadukan dengan irama yang harmonis dan dilengkapi dengan syair yang membentuk sebuah harmonisasi indah. Lagu merupakan salah satu hal yang kerap dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pesan terhadap orang lain. Secara harafiah lagu merupakan gabungan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik ) untuk menghasilkan gubahan musik yang memiliki kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama), dan ragam nada atau suara yang berirama disebut lagu. (Poerwadarminta, 2002:550)

(35)

21

komunikan. Setiap lagu memiliki penggemar dan pangsa pasar tersendiri, tergantung pada kondisi pendengarnya. Hal ini menunjukan pesan yang terkandung dalam lagu tersebut sampai kepada komunikan. Lagu menyampaikan pesan-pesan dengan lirik. Lirik lagu biasanya dikemas dengan ringan dan mudah diingat. Setiap lagu pasti memiliki cerita tersendiri. Cerita inilah pesan yang akan disampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu, banyak orang yang menggunakan lagu sebagai media penyampaian pesan.

2.8 Lirik

Para pengarang lagu menciptakan sebuah lagu yang didalamnya terdapat lirik. Lirik dibuat berdasarkan ide yang didapat oleh sang pengarang, bisa menceritakan tentang kritik sosial, kehidupan, sosial, cinta, persahabatan, lingkungan hidup dan sebagainya. Lirik adalah sebuah teks yang dibuat sebagai tema dan alur cerita dalam sebuah lagu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia lirik adalah karya sastra (puisi) yang berisikan curhatan perasaan pribadi, susunan kata sebuah nyanyian (DEPDIKNAS,2002:678).

Penentuan bahasa yang digunakan juga tergantung pada penulis lagu tersebut, belum ada penentuan bahasa dalam membuat sebuah lirik lagu akan tetapi lirik yang dibuat dapat dipertanggung jawabkan isinya. Sedangkan tiap lirik yang dibuat oleh pengarang lagu pasti memiliki makna tersendiri yang ingin disampaikan oleh pendengarnya.

2.9 Musik

(36)

22

karya musik harus memilik melodi, irama, ritme, harmoni dan sebagainya. Dan dibawah ini ada beberapa definisi tentang musik.

Jamalus berpendapat bahwa musik adalah karya seni bunyi berbentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai kesatuan (Mottaqin dkk, 2008:15-16). Sedangkan musik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisasian (terutama yang menggunakan alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). (DEPDIKNAS, 2002:766).

Maka peneliti menyimpulkan bahwa musik merupakan gabungan dari berbagai bunyi instrument dan alat musik, suara benda-benda mati ketika dipukul dan suara manusia. Hal ini berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, mengenai Lagu Iwan Fals yaitu Sore Tugu Pancoran. Di dalam lagunya, Iwan Fals menggunakan berbagai alat musik untuk menghasilkan sebuah karya lagu yang didalamnya terdapat juga pengungkapan pikiran dan perasaan penciptanya, karena setiap alunan musik harus saling terkait antara pikiran, perasaan dan juga instrumen alat musik.

Ada beberapa macam-macam tingkatan seni musik yang mungkin ada. Dalam tingkatan seni musik kita sendiri, ada tiga tingkatan, yaitu :

1. Musik Klasik, yaitu musik yang diubah dan dimainkan oleh kalangan profesinal terlatih, yang awalnya ada di bawah lingkungan kaum bangsawan dan lembaga religious

2. Musik Tradisional, yaitu musik yang dimiliki bersama oleh seluruh populasi. 3. Musik popular, yaitu musik yang dibawakan oleh kalangan professional,

(37)

23 2.9.1 Fungsi Musik

Musik tercipta karena ada pesan yang hendak disampaikan oleh pemusik. Pemusik mempunyai ide, gagasan, atau pengalaman yang hendak disampaikan kepada orang lain melalui musik. Sementara itu orang lain bisa menerima musik tersebut bukan semata-mata karena musik tersebut sudah dibuat dan siap dinikmati tetapi lebih jauh lagi ada kebutuhan yang terpenuhi dengan menikmati musik tertentu. Ada beberapa fungsi musik, yang pertama adalah mengungkapkan pengalaman fisik maupun pengalaman emosional. Maka dari itu, tidak mengherankan jika sangat banyak pemusik yang menuangkan kritik sosial terhadap kondisi yang sedang terjadi atau pun yang telah terjadi sesuai dengan realitas. Tidak jarang keresahan-keresahan yang dialami oleh seorang pemusik dituangkan juga ke dalam liriknya. Meskipun demikian, tidaksemua musik berasal dari pengalaman pribadi anggotanya. Banyak musik yang timbul dari pengalaman orang lain, berdasarkan pengalaman tersebut kemudian dituangkan menjadi sebuah musik yang utuh.

Fungsi yang kedua adalah mengungkapkan ide-ide, pemusik yang bisa mengungkapkan ide-ide, biasanya adalah pemusik yang kritis. Pesan dimunculkan dalam musik, karena ada sesuatu yang kurang benar yang perlu diperbaiki. Ide bisa muncul dari keinginan untuk mengubah atau memperbaiki sesuatu yang sudah ada atau bahkan memunculkan sesuatu yang baru.

(38)

24 2.10 Kerangka Pemikiran

Lagu merupakan bagian dari salah satu media yang digunakan dalam proses komunikasi. Dalam berkomunikasi melalui lagu, seseorang musisi dapat menyampaikan pesannya dalam bentuk ungkapan perasaan, pendapat, bahkan kritikan.

(39)

25 Lirik Lagu Sore

Tugu Pancoran dan Siang Sebrang Istana

Analisis Wacana Van

Dijk

Super Struktur Struktur

Makro

Struktur Mikro

Makna Kritik Sosial Pada Lirik Lagu Siang Sebrang Istana

Konteks Sosial

Teks Kognisi Sosial

Semantik,Sintaksis Stilistik, Retoris Skemantik

(40)

26 2.11 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

NO

ITEM Dery Pratama M. Yahya Rasyid Windi Tresnanda

1 2 3 4

1 Judul Konstruksi Kritik

Sosial Pada

Lirik-Lirik Lagu Grup Band

Bangkutaman

dalam lirik lagu grup

band Bangkutaman

Bagaimana ekspresi

kritik sosial dalam

lirik lagu Dilarang di

(41)

27 5 Metode Metode Penelitian

Kualitatif

Metode Penelitian

Kualitatif

Metode Penelitian

Kualitatif

6 Kesimpulan Adanya konstruksi

kritik sosial yang

7 Persamaan Menggunakan

(42)

28 9 Kritik Kritik sosial yang

dijadikan tema kurang

diminati pasar dan

jarang mendapatkan

apresiasi dari

penikmat musik

Sosok yang dijadikan

objek penelitian tidak

memiliki ketenaran

seperti musis-musisi

yang ada di Indoneisa

10 Sumber Perpustakaan

Universitas Budi

Luhur

Perpustakaan

Universitas

Komputer Indonesia

Perpustakaan

Universitas Sultan

(43)

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menggunakan data penelitian yang berupa kumpulan kata-kata dan bukan merupakan kumpulan angka-angka. Metode penelitian kualitatif tidak seperti penelitian kuantitatif yang mendasarkan penelitiannya pada prinsip-prinsip bilangan, ataupun teknik-teknik analisis statistik. Penelitian kualitatif lebih mendasarkan penelitiannya pada hal-hal yang bersifat diskursif, seperti transkrip dokumen, catatan lapangan, hasil-hasil wawancara, yang dikonversikan dalam bentuk narasi yang bersifat deskriptif sebelum dianalisis, diinterpretasikan, dan kemudian disimpulkan.

Menurut Rosady Ruslan, pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, orang dalam suatu konteks

setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan haistik. (Ruslan, 2003:20)

Sedangkan menurut Denzin dan Lincoln tentang metode kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkn yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. (Moleong,2000:5)

(44)

30

lain dengan wawancara, pengamatan, atau dapat juga melalui dokumen, naskah, buku, dan lain-lain

Pendekatan kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial berdasarkan perspektif dari setiap partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi diperoleh setelah melakukan analis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian kemudian ditarik suatu kesimpuan beberapa pemahaman umum tentang kenyataan- kenyataan tersebut.

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang ada dalam diri seseorang tentang dunia dan membentuk cara pandangnya terhadap dunia (Wibowo,2011:27)

(45)

31 3.3 Fokus Penelitian

Agar mempermudah dalam melaksanakan penelitian maka diperlukan fokus penelitian. Adapun fokus penelitian yang diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah ini adalah kritik sosial yang terdapat pada lagu Sore Tugu Pancoran dan Siang Sebrang Istana yang dinyanyikan oleh Iwan Fals

Fokus penelitiannya bertumpu pada struktur teks tersebut yang memanfaatkan analisis linguistik (kosakata, kalimat, proposisi, dan paragrap) untuk menjelaskan dan memaknai suatu wacana, yang dihubungkan dengan penelitian ini, bahwa teks dalam lirik lagu dilihat dari struktur kebahasaannya.

Walaupun tidak ada kesepakatan bersama tentang struktur baku yang menjadi landasan membuat suatu lirik lagu, setidaknya ada aturan-aturan tertentu yang tidak tertulis tentang bagaimana agar sebuah lirik lagu tersebut dapat dengan mudah diterima oleh khalayak dan sekaligus juga menggugah kesadarannya untuk lebih memahami secara kognitif tentang karya musik yang dibuat, seperti halnya Judul, Intro, reffrein dan penutup lagu.

Analisis wacana dengan struktur teks yaitu struktur makro, super struktur, dan struktur mikro dalam lirik tersebut. Teori van Dijk melalui karyanya, van Dijk membuat kerangka analisis wacana yang dapat didayagunakan. van Dijk membuat kerangka analisis wacana yang dapat digunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur/tingkat, yang masing-masing bagian saling mendukung. van Dijk membaginya ke dalam tiga tingkatan:

1. Struktur Makro, ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa

(46)

32

3. Struktur Mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase yang dipakai dan sebagainya. (Sobur, 2002:73-74)

Penelitian ini juga membahas lirik lagu Iwan Fals dengan cara analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial ,untuk mengetahui makna kritik sosial pada lirik lagu “Siang Sebrang Istana”.

3.3 Instrumen Penelitian

Penelitian kualitatif mempercayakan instrument utamanya penelitiannya pada peneliti itusendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena data yang akan dianalisi berupa teks lirik lagu Iwan Fals yaitu, Siang Sebrang Istana.

Guna memperoleh tujuan dari penelitian ini, maka penelitian ini brsifat induktif, yang didasarkan pada prosedur logika dari proposisi khusus sebagai hasil pengamatan, dan kemudian akan berakhir pada suatu kesimpulan yang biasanya berupa pengetahuan baru, sehingga dapat menghasilkan suatu uraian mendalam tentang tulisan berupa makna kritik sosial pada lirik lagu yang dapat diamati dari sudut pandang peneliti.

3.4 Unit Analisis

Unit analisi yang digunakan untuk menganalisis interpretasi lagu Iwan Fals adalah lirik lagunya, bahasa yang menjadi kata-kata dalam lirik lagu tersebut baik perkata maupun dalam bentuk kalimat. Tahapan selanjutnya adalam mengumpulkan data sekunder, yaitu dengan mencari buku-buku referensi yang dapat membantu penulis , serta memberikan penegasan tentang penggunaan teori van Dijk dalam membedah makna kritik sosial dalam lirik-lirik lagu tersebut.

Sehingga semuanya dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang

(47)

33

Lirik Lagu Siang Sebrang Istana Karya : Iwan Fals ( Album Sugali 1984 ) Seorang anak kecil bertubuh dekil

Tertidur berbantal sebelah lengan Berselimut debu jalanan

Rindang pohon jalan menunggu rela Kawan setia sehabis bekerja

Siang di seberang sebuah istana Siang di seberang istana sang raja Kotak semir mungil dan sama dekil Benteng rapuh dari lapar memanggil Gardu dan mata para penjaga

Saksi nyata yang sudah terbiasa Tamu negara tampak terpesona Mengelus dada gelengkan kepala Saksikan perbedaan yang ada

Sombong melangkah istana yang megah Seakan meludah diatas tubuh yang resah Ribuan jerit didepan hidungmu

Namun yang ku tahu tak terasa mengganggu Sombong melangkah istana yang megah Seakan meludah diatas tubuh yang resah Ribuan jerit didepan matamu

Namun yang ku tahu tak terasa mengganggu Gema azan ashar sentuh telinga

Buyarkan mimpi sikecil siang tadi Dia berdiri malas melangkahkan kaki

Diraihnya mimpi digenggam tak dilepaskan lagi

3.4.1 Triangulasi Data Metode Analisis Data

(48)

34

(49)

35 Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan Ags Sept Okt Nov Des Jan Feb Mart Apr 1 Proses bimbingan

revisi dan Acc Bab I

2 Proses bimbingan revisi dan Acc Bab II

3 Proses bimbingan revisi dan Acc Bab III

4 Sidang Outline 5 Riset Lapangan 6 Proses bimbingan

revisi dan ACC Bab IV & V 7 Penyerahan

(50)

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini, peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada bab 1, yaitu mendeskripsikan makna kritik sosial pada lagu Sore Tugu Pancoran dan Siang Sebrang Istana. Dimana penelitian ini menggunakan analisis wacana Teun A. van Dijk dengan metode kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data-data berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Pada penelitian kualitatif, peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan,dirasakan,dan dilakukan oleh sumber data. Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskriptif maka peneliti harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang diperoleh oleh peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan.

Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara mendalam dengan informan sebagai bentuk pencarian data dan dokumentasi langsung di lapangan yang kemudian peneliti analisis menggunakan analisis wacana van Dijk. Analisis ini sendiri terfokus pada teks lagu.

(51)

37 4.1 Gambaran Umum Iwan Fals

Iwan Fals adalah sosok yang sangat fenomenal dan berpengaruh terhadap perkembangan musik diblantika musik Indoneisa. Ia tidak hanya tenar lewat lagu-lagu, tetapi juga menjadi legnda hidup musik Indonesia berkat lagu-lagunya tersebut. Keberadaannya di belantika musik Indonesia menjadi tonggak yang memperkokoh khasanah musik Indonesia. Lirik lagunya berbeda dengan lagu-lagu romantis masa kini yang penuh dengan gombal rayu. Hampir semua lagu Iwan Fals memotret kondisi kehidupan bangsa Indonesia. Melalui lagu-lagunya Iwan Fals banyak memotret suasana kehidupan Indonesia. Kritik atas perlakuan sekelompok orang, empati bagi kelompok marginal, atau bencana besar yang melanda Indonesia mendominasi tema lagu yang dibawakan.

Meskipun demikian, Iwan tidak hanya menyanyikan lagu ciptaannya sendiri, tetapi juga membawakan sejumlah pencipta lain. Maka dari itu tak ayal jika nama Iwan Fals sangat terkenal dan mengakar dilubuk hati rakyat Indonesia, khususnya Oi sebagai fans Iwan Fals.(Bastian,2013:8). Selain sebagai musisi, pencipta lagu dan

penyanyi, Iwan Fals juga pernah bermain film sebagai aktor, melalui “Damai Kami Sepanjang Hari” pada tahun 1985 menjadi awal kemunculannya di dunia perfilman Indonesia.

Kemudian ia pernah juga bermain dalam “Kantata Takwa” pada tahun 1990 dan beberapa tahun lalu bermain dalam film “Kekasih” ditahun 2008. Iwan Fals

(52)

38 4.1.1 Perjalanan Karir Iwan Fals

Iwan Fals sebenarnya bernama asli Virgiawan Listanto, pria yang lahir di Jakarta pada tanggal 3 september 1961 ini adalah seorang penyanyi beraliran balada dan country yang menjadi legenda hidup di Indonesia. Selain sebagai musisi papan atas dieranya, Iwan yang juga sempat aktif di kegiatan olahraga, pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional, Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989, sempat masuk pelatnas dan melatih karate di kampusnya, STP (Sekolah Tinggi Publisistik). Iwan juga sempat menjadi kolumnis di beberapa tabloid olah raga. Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian ikut saudaranya di Jeddah, Arab Saudi selama 8 bulan. Bakat musiknya makin terasah ketika ia berusia 13 tahun, di mana Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu. Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalama paduan suara sekolah. Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser. Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master.

Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul. Tapi album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Sekarang album ini menjadi buruan para kolektor serta para fans fanatik Iwan Fals. (Bastian,2013:10). Iwan juga pernah mengikuti festival musik country, dan berhasil keluar sebagai juara.

(53)

39

4-5 album. Di Musica barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.

Meskipun sudah menciptakan beberapa album, namun Iwan Fals tetap menjalankan profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah satu demi satu, terkadang dipasar kaget atau Blok M. Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987, waktu siaran acara Manasuka Siaran Niaga di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI. Ketika anak kedua Iwan Fals yaitu Cikal yang lahir pada tahun 1985 seketika kegiatan mengamennya langsung dihentikan.

Selama Orde baru banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh pemerintah karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan. Pada awal karirnya ia banyak membuat lagu bertemakan kritikan terhadap pemerintah, beberapa lagunya dapat dikatagorikan terlalu keras pada masanya. Sehingga perusahaan rekaman yang menaungi Iwan Fals tidak berani memasukan lagu-lagu tersebut kedalam album untuk dijual bebas. Iwan juga pernah menyanyikan lagu-lagu yang bertemakan kritikan pedas terhadap pemerintah dalam beberapa konser musik yang mengakibatkan harus berulang kali berurusan dengan pihak keamanan. Lirik yang pedas dan kritikan yang keras dianggap menjadi alasan yang dapat mengganggu stabilitas Negara.

(54)

40

pengusaha Setiawan Djodi. Konser-konser Kantata Takwa saat itu sampai sekarang dianggap sebagai konser musik yang terbesar dan termegah sepanjang sejarah musik Indonesia.

Setelah meluncurkan beberapa album yang membuat namanya meroket dibelantika musik Indonesia, kemudian Iwan Fals dirundung duka yang membuat dirinya sempat vakum bermusik. Hal itu terjadi ketika putra pertamanya meninggal dunia. Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat berhenti sejenak selama beberapa tahun. Galang dimakamkan di pekarangan rumah Iwan Fals, di Desa Leuwinanggung, Cimanggis Depok. Sepeninggal anaknya tersebut Iwan sering menyibukkan diri dengan melukis dan berlatih bela diri.

Setelah vakum beberapa tahun, kemudian pada tahun 2002 Iwan Fals mulai aktif lagi membuat album setelah sekian lama menyendiri. Ia pun bangkit dengan munculnya album Suara Hati yang di dalamnya terdapat lagu Hadapi Saja yang bercerita tentang kehilangan anaknya tersebut. Pada lagu ini istri Iwan Fals (Yos) juga ikut menyumbangkan suaranya.

(55)

41

Menariknya dalam seluruh alat musik yang digunakan oleh Iwan Fals maupun band nya, setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo. Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan. Pada pangung yang menjadi dunianya Iwan Fals tidak pernah mengizinkan logo atau tulisan sponsor terpampang, hal tersebut dilakukannya untuk menjaga idealismenya yang enggan dianggap menjadi wakil dari produk tertentu. Selain membawakan dan menyanyikan lagunya sendiri, ternyata single karya Iwan Fals juga dibawakan oleh penyanyi lain seperti, Ritta Rubby, Fajar Budiman, God Bless, Nicky Astria, Franky S, Superman Is Dead.

4.1.2 Keluarga Iwan Fals

Terlahir dari pasangan Kolonel Anumerta Sucipto dan Lies, Iwan Fals menikah dengan seorang perempuan bernama Rosana yang kini menjadi inspirasi dalam berkarya. Dari pernikahannya dengan mbak Yos tersebut Iwan dikaruniahi tiga anak yang masing-masing diberi nama Galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu Rabbani. Dari ketiga anaknya tersebut yang betul-betul serius terjun ke dunia musik dan mengikuti jejak Ayahnya adalah anak pertama, yakni Galang Rambu Anarki.

(56)

42

Tidak hanya mengabadikan nama Galang dalam lagunya, Iwan Fals juga mengabadikan nama Cikal sebagai putri kedua juga diabadikan sebagai judul album dan judul lagu Iwan Fals yang terbit tahun 1991. Pada tanggal 22 Januari 2003 merupakan hari yang sangat bersejarah, pada tanggal tersebut Iwan Fals diangugrahi seorang anak laki-laki yang diberi nama Raya Rambu Rabbani. Kelahiran putra ketiganya ini seakan menjadi pengganti almarhum Galang Rambu Anarki. Anak ketiganya tersebut memberi banyak inspirasi dalam dunia musik Iwan Fals.

Diluar musik dan lirik yang bertemakan kondisi sosial dan kritik-kritik sosial, penampilan Iwan Fals juga berubah total sejak putra pertamanya meninggal dunia. Iwan Fals mencukur habis rambut panjangnya hingga gundul, sekarang penampilannya lebih bersahaja. Rambut rapih disisir, serta kumis dan jengotnya dihilangkan. Dari segi berpakaian ia lebih sering menggunakan kemeja yang dimasukan kedalam celana pada setiap kesempatan tampil didepan publik, sanggat jauh berbeda dengan penampilannya dahulu yang lebih sering memakai kaus oblong, bahkan bertelanjang dada dengan rambut panjang tidak teratur dan kumis tebal. Peran isterinya juga menjadi sangat penting sejak putra pertamanya tiada. Rosana menjadi manajer pribadi Iwan Fals yang mengatur segala jadwal kegiatan dan kontrak. Dengan adanya Iwan Fals Manajemen tersebut, ia lebih professional dalam berkarier.

4.1.3 Prestasi Iwan Fals

(57)

43

kehidupan masyarakat. Sadar atau tidak, Iwan Fals telah memberikan warna tersendiri bagi perjalanan hidup bangsa Indonesia.

Iwan Fals turut memberikan sumbangan yang besar untuk bangsa ini, dan hal tersebut harus diakui. Ia memberikan motivasi yang tinggi bagi kaum yang disingkirkan. Dihati mereka Iwan adalah panutan, ditelingia mereka setiap ucapan yang terlontar dari mulut Iwan Fals adalah sebuah semangat, dimata mereka pula senyuman Iwan Fals adalah penyejuk panasnya kepala, dijiwa mereka amarah seorang musisi yang melegenda seperti Iwan mungkin bisa menjadi penanda perang, perang bagi siapa saja yang menyebabkan ketidakadilan.

Tidak mengherankan apabila nama Iwan Fals dimasukan dalam 100 orang yang sangat berpengaruh di Negara ini. Karya-karyanya masih terus bergema di mana-mana dan kapan saja dari kota besar di Indonesia maupun di daerah-daerah ujung bagian negri ini. Masih banyaknya ketidakadilan dan keserakahan yang ada pada bangsa ini Iwan Fals mampu berteriak lantang diikuti jeritan dan lambaian bendera jutaan fans fanatiknya, walaupun mungkin dianggap angina lalu oleh subjek yang diperotesnya.

(58)

44

banyak penghargaan yang diterima oleh Iwan Fals mulai dari Most Favorite Male, Anugerah Planet Musik, SCTV Musik Award, With The Compliment Of Metro Tv.

Hingga saat ini lagu yang berjudul “Bongkar” menerima penghargaan 150 lagu

terbaik sepanjang masa versi majalah Rolling Stone peringkat 1. Tidak mengherankan jika pada tahun 2010 Iwan Fals mendapatkan penghargaan Satyalancana Kebudayaan Pemerintah Republik Indonesia sebuah pencapaian yang luar biasa (Bastian,2013:21-22).

4.2 Sinopsis Lagu yang Diteliti

Peneliti akan meneliti lagu-lagu Iwan Fals, yaitu “Siang Sebrang Istana” yang merupakan track ke 3 pada album Sugali. Berikut adalah sinopsis dari lagu-lagu yang akan diteliti.

4.2.1 Siang Sebrang Istana

Lirik lagu “Siang Sebrang Istana” ini dibuat dan dinyanyikan pula oleh Iwan Fals, dibawah ini adalah sinopsisnya :

Seorang anak kecil bertubuh dekil Tertidur berbantal sebelah lengan Berselimut debu jalanan

Rindang pohon jalak menunggu rela Kawan setia sehabis bekerja

Siang di seberang sebuah istana Siang di seberang istana sang raja Kotak semir mungil dan sama dekil

Benteng rapuh dari lapar memanggil Gardu dan mata para penjaga

Saksi nyata yang sudah terbiasa

(59)

45

Sombong melangkah istana yang megah Seakan meludah diatas tubuh yang resah Ribuan jerit didepan hidungmu

Namun yang ku tahu tak terasa mengganggu

Sombong melangkah istana yang megah Seakan meludah diatas tubuh yang resah Ribuan jerit didepan matamu

Namun yang ku tahu tak terasa mengganggu Gema azan ashar sentuh telinga

Buyarkan mimpi sikecil siang tadi Dia berdiri malas melangkahkan kaki

Diraihnya mimpi digenggam tak dilepaskan lagi

(60)

46

4.3 Analisis Wacana Lagu Siang Sebrang Istana

Lagu ini terdapat dalam album Sugali yang dirilis tahun 1984. Lagu ini memiliki tujuh bait didalamnya, dimana bercertita mengenai perjuangan kaum yang termarjinalkan. Betapa sedihnya negri ini, ketidakmerataan penghasilan, pengkotak-kotakan yang terjadi seperti sudah menjadi sebuah tradisi. Paerjuangan dilakukan oleh anak-anak kecil yang termarjinalkan dan harus terus berjuang untuk mempertahankan hidupnya di Jakarta.

Seorang anak kecil bertubuh dekil Tertidur berbantal sebelah lengan Berselimut debu jalanan

Rindang pohon jarak menunggu rela Kawan setia sehabis bekerja

Siang di seberang sebuah istana Siang di seberang istana sang raja

Kotak semir mungil dan sama dekil

Benteng rapuh dari lapar memanggil (REFF 1) Gardu dan mata para penjaga

Saksi nyata yang sudah terbiasa

Tamu negara tampak terpesona Mengelus dada gelengkan kepala Saksikan perbedaan yang ada

Sombong melangkah istana yang megah Seakan meludah diatas tubuh yang resah Ribuan jerit didepan hidungmu

Namun yang ku tahu tak terasa mengganggu

( REFF 2)

Sombong melangkah istana yang megah Seakan meludah diatas tubuh yang resah Ribuan jerit didepan matamu

Namun yang ku tahu tak terasa mengganggu Gema azan ashar sentuh telinga

Buyarkan mimpi sikecil siang tadi Dia berdiri malas melangkahkan kaki

(61)

47 4.3.1 Unit Analisis 1

Seorang anak kecil bertubuh dekil Tertidur berbantal sebelah lengan Berselimut debu jalanan

Tabel 4.1 Unit Analisis 1

Struktur Wacana Hal Yang Diamati Bukti Struktu Makro

(Tematik)

Pada lirik lagu tersebut digambarkan keadaan seorang anak kecil yang bertahan hidup dengan berbagai keterbatasan. Lirik lagu tersebut mengambarkan kerasnya beban kehidupan yang harus dijalani anak kecil dijalanan-jalanan ibu kota untuk tetap menjalani kehidupannya. Tidak seharusnya anak-anak hidup dengan berlatar jalanan, hal ini tidak seharusnya terjadi karena anak-anak seharusnya menikmati masa kanak-kanak dengan bermain, belajar serta mendapatkan perhatian yang baik dari kedua disampaikan dengan melihat kejadian yang terjadi dikota-kota besar. Realitas yang terjadi seperti biasa adanya. Kritik sosial atas perjuangan seorang

(62)

48

anak kecil yang harus berjuang melawan situasi yang tidak layak dialami oleh anak-anak yang hidup di jalanan. Mirisnya keadaan anak tersebut sehingga rela tubuhnya yang kecil harus dibalut dengan debu-debu jalanan. Situasi yang berat harus dijalani dengan keadaan dimana mengharuskan beristirahat walupun dengan berbagai ganguan seperti kebisingan suara lalulintas.

- Debu-debu jalanan yang dihasilkan dari banyaknya kendaraan bermotor yang melintas

menyebabkan

tubuhnya seakan terselimuti oleh debu jalanan.

Struktur Mikro (Semantik)

(63)

49

kendaraan yang melintas didepannya. Hal ini tidak seharusnya dialami oleh anak kecil seusianya. Seharusnya mereka fokus untuk belajar dan bermain bersama teman-temannya.

tekanan jalanan ibu kota, hal ini bertujuan untuk mengkritisi ketidak adilan yang seharusnya tidak dialami oleh anak-anak.

Struktur Mikro (Sintaksis)

Kalimat yang tersusun merupakan kalimat akan realitas yang terjadi, dimana banyak anak kecil tidak seharusnya berada disituasi seperti yang digambarkan pada lirik lagu tersebut. Penggunaan kata berselimut jalanan merupakan suatu hal yang dijadikan pelindung untuk menahan tubuh anak tersebut dari berbagai macam cuaca, padahal pada kenyataannya hal tersebut merupakan kendala utama yang ditimbulkan oleh asap kendaraan bermotor. Debu jalanan seakan menjdai hal yang biasa dan harus dinikmati oleh mereka para anak-anak yang hidup dijalanan. Hal inilah yang mengakibatkan tubuh anak-anak tersebut menjadi dekil dan kotor.

- Bentuk kalimat pada

mengkerucut ke hal-hal yang ditimbulkan oleh kerasnya kehidupan anak jalanan.

(64)

50 Struktur Makro

(Stilistik)

Pilihan kata yang dipakai pada lirik lagu tersebut merupakan fakta yang ditimbulkan oleh kerasnya kehidupan anak-anak yang tumbuh dan bertahan hidup dijalanan. Sudah menjadi hal yang lumrah anak-anak yang hidup dijalanan pasti tubuhnya dekil. Hal ini diakibatkan oleh banyaknya asap kendaraan dan debu-debu jalanan yang ditimbulkan oleh polusi udara. Mereka juga terbiasa tidur dengan menggunakan tangannya sebagai bantalan untuk kepala mereka. dilakukan dengan menampilkan berbagai macam kendala yang harus dialami oleh anak-anak yang hidup dan menggantungkan nasib mereka pada jalanan. Kendala seperti tubuh yang dekil akibat polusi udara, tidur di emperan jalanan tanpa menggunakan alas dan tubuh yang dipenuhi oleh debu jalanan akibat polusi kendaraan bermotor.

Gambar

Tabel 2.1 ELEMEN WACANA VAN DIJK
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel 4.1 Unit Analisis 1
Tabel 4.2 Unit Analisis 2
+6

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan penyusunan laporan yang berjudul

Studi tentang sejarah perempuan, khususnya yang mengkaji tentang persoalan-persoalan kekerasan terha- dap perempuan sangat erat kaitannya dengan masalah hak asasi

Pernyataan yang terkait dengan proses katabolisme adalah ..... A.. DOKUNILrN

Masing – masing kelompok peserta diberikan sebuah media untuk dianalisa dan diperagakan, selanjutnya mereka diminta untuk membuat kuesioner dari hasil analisa tersebut, lucunya ada

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan telah dikembangkan multimedia pembelajaran interaktif fisika berbasis

Descriptive model dimana data yang diolah adalah data kemiskinan pada 12 Kota atau Kabupaten di Propinsi Riau dimana variabel yang digunakan adalah : Data pesentase

Uji pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti pada sample limbah Pabrik Tahu X dari effluent (pipa sebelum air limbah masuk ke badan air penerima) saluran

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman yang