• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH LABA / RUGI OPERASI, TINGKAT PROFITABILITAS, REPUTASI KAP DAN JENIS INDUSTRI TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Konvensional dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH LABA / RUGI OPERASI, TINGKAT PROFITABILITAS, REPUTASI KAP DAN JENIS INDUSTRI TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Konvensional dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), (2009), tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dapat bermanfaat, apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan, seperti kreditor, investor, pemerintah, masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai dasar pengambilan suatu keputusan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), bahwa laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitas yang membuat informasi laporan keuangan bermanfaat bagi sejumlah besar penggunanya. Keempat karakteristik tersebut antara lain dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat dibandingkan.

(2)

keuangan bisa mengindikasikan adanya masalah dalam laporan keuangan emiten sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian audit. Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan.

Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan disebut bermanfaat jika disajikan akurat dan tepat waktu, yakni tersedia saat dibutuhkan investor. Dan ketepatan waktu ini merupakan tanggung jawab auditor yang menangani laporan keuangan tersebut, karena hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Di sisi lain, auditing merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu sehingga ada kalanya pengumuman laba dan laporan keuangan tertunda. Jika terjadi penundaan waktu yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Para investor nantinya akan mengira bahwa telah terjadi sesuatu yang buruk terhadap kondisi kesehatan perusahaan.

Relevan merupakan salah satu faktor kualitatif yang utama dari laporan keuangan. Salah satu syarat agar informasi akuntansi dikatakan relevan adalah ketepatan waktu (timeliness). Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu. Apabila terjadi penundaan pelaporan, maka dapat mempengaruhi stakeholders dalam membuat keputusan maupun prediksi.

(3)

modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat. Apabila perusahaan-perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam, maka dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Peraturan mengenai penyampaian laporan keuangan ini telah diperbaharui oleh Bapepam pada tahun 1996, lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-80/PM/1996 dan mulai berlaku pada tanggal 17 Januari 1996. Dalam peraturan baru ini disebutkan bahwa perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit selambat-lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan. Pada tanggal 30 September 2003 Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya lampiran keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai dengan laporan auditor independen harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-tiga (90 hari) setelah tanggal tutup tahun buku perusahaan.

(4)

memprediksi nilai perusahaan, dalam hal ini adalah harga sahamnya. Dengan kata lain, keterlambatan pelaporan diartikan investor sebagai sinyal buruk dari perusahaan.

Informasi keuangan yang nantinya akan dijadikan instrumen untuk pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) merupakan tujuan utama dari perusahaan go public dalam hal pelaporan keuangan (financial reporting). Agar tujuan tersebut terpenuhi, informasi yang disajikan harus relevan, wajar, dan didukung dengan pengungkapan yang memadai.

Menurut Givoly dan Palmon (1982) dalam Rachmawati (2008) Informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan, namun informasi tidak lagi bermanfaat bila tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut.

(5)

untuk merumuskan persyaratan pelaporan yang dipandang perlu untuk memberikan informasi yang benar kepada pemodal.

Laporan keuangan yang telah diaudit dapat meningkatkan kepercayaan para pengguna laporan keuangan atas laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2009), laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas informasi laporan keuangan yang berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu. Hal ini sesuai dengan PSAK No.1 Tentang Penyajian Laporan Keuangan paragraf 43, yaitu jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Oleh karena itu, audit atas laporan keuangan perlu dilakukan agar para pengguna laporan keuangan merasa lebih yakin atas kualitas laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Selain itu audit terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor independen akan memberikan manfaat-manfaat antara lain, menambah kredibilitas laporan keuangan, mengurangi kecurangan perusahaan, dan memberikan dasar yang lebih dipercaya untuk pelaporan pajak dan laporan keuangan lain yang harus diserahkan kepada pemerintah.

(6)

kepada publik, laporan keuangan juga harus diaudit oleh akuntan publik. Lamanya waktu penyelesaian audit akan mempengaruhi ketepatwaktuan publikasi informasi laporan keuangan auditan, disamping faktor spesifik perusahaan itu sendiri. Salah satu ukuran ketepatan dalam menyampaikan laporan keuangan (timeliness of financial reporting) adalah audit delay.

Menurut Lawrence dan Bryan (1998) dalam Rustiana (2007) mendefinisikan audit delay adalah lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan audit yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal diterbitkannya laporan audit. Sedangkan Menurut Ashton et al. (1987) dalam penelitian Kartika (2009), audit delay adalah lamanya waktu penyelesaian audit dari akhir tahun fiskal perusahaan sampai tanggal laporan audit dikeluarkan.

Penelitian terkait dengan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan yang selama ini dilakukan menitikberatkan pada faktor-faktor yang menyebabkan audit delay. Ada beberapa faktor yang menyebabkan audit delay, misalnya ukuran perusahaan, jenis industri, jenis opini audit, ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP), pengungkapan laba atau rugi perusahaan, profitabilitas, reputasi auditor, kompleksitas operasional perusahaan, kualitas internal kontrol, adanya extraordinary item.

(7)

mengumumkan laba, sedangkan dalam penelitian kartika (2011) menyimpulkan bahwa operasi kerugian dan keuntungan tidak memiliki pengaruh terhadap audit delay.

Penelitian Kartika (2009), menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay. Perusahaan yang melaporkan kerugian mungkin akan meminta auditor untuk mengatur waktu auditnya lebih lama dibandingkan biasanya. Sebaliknya jika perusahaan melaporkan laba yang tinggi maka perusahaan berharap proses audit laporan keuangan auditan dapat diselesaikan secepatnya, sehingga good news tersebut segera dapat disampaikan kepada para investor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya. Selain itu auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan.

Ahmad dan Kamarudin (2003) menjelaskan bahwa audit delay akan semakin panjang untuk perusahaan yang mengungkapkan rugi, perusahaan yang memperoleh opini selain unqualified, perusahaan diaudit oleh KAP selain Big Five, perusahaan yang mempunyai tanggal tutup buku selain 31 Desember, perusahaan yang termasuk dalam golongan selain industri finansial, dan perusahaan yang mempunyai debt to asset ratio yang tinggi.

(8)

selain qualified. Iskandar dan Trisnawati (2010), menyatakan bahwa faktor reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay. Artinya, perusahaan yang menggunakan jasa KAP Big Four akan mengalami audit delay yang lebih pendek. Namun penelitian Kartika (2011) menyatakan reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay.

Ashton, et al., dan Courtis (dalam Utami, 2006), mengungkapkan bahwa perusahaan sektor financial mempunyai audit delay lebih pendek daripada perusahaan industri lain. Hal ini disebabkan karena perusahaan financial tidak mempunyai saldo persediaan sehingga audit yang diperlukan tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Penelitian Iskandar dan Trisnawati (2010), menemukan bahwa jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Kartika (2011), dimana variabel yang diteliti adalah ukuran perusahaan, operasi kerugian dan keuntungan, solvabilitas, profitabilitas, opini auditor dan reputasi auditor. Populasi penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode 2006-2009. Sedangkan variabel dari penelitian ini adalah laba rugi operasi, tingkat profitabilitas, reputasi KAP, dan jenis industri. Populasi penelitian ini sendiri adalah perusahaan perbankan dan real estate di BEI tahun 2010-2013.

(9)

keuangan audit oleh auditor independen maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul ―Pengaruh Laba atau Rugi Operasi, Tingkat Profitabilitas,

Reputasi KAP dan Jenis Industri Terhadap Audit delay (Studi pada perusahaan perbankan dan real estate di BEI tahun 2010-2013)‖

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah laba/rugi operasi berpengaruh negatif terhadap audit delay? 2. Apakah tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay? 3. Apakah reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay? 4. Apakah jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengaruh laba/rugi operasi berpengaruh negatif terhadap audit delay.

2. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengaruh tingkat profitabilitas berpengaruh negatif terhadap audit delay.

3. Untuk memperoleh bukti empiris bahwa pengaruh reputasi KAP berpengaruh negatif terhadap audit delay.

(10)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi auditor

Membantu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay sehingga dapat mengoptimalkan kinerja yang berimbas pada tepatnya waktu pelaporan keuangan.

2. Bagi akademisi

Memberi deskripsi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay di Indonesia, dimana bukti empiris tersebut dapat dijadikan tambahan wawasan dalam penelitian berikutnya.

3. Bagi praktisi

Hasil penelitian dapat dijadikan pedoman dalam melakukan pekerjaan audit sehingga mempersingkat rentang waktu audit; meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan mencermati faktor-faktor yang dominan mempengaruhi audit delay.

4. Bagi perusahaan keuangan di indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui pola mitos dengan keberlangsungan Umbul Senjaya maka data diambil dengan metode, yaitu: (1) wawancara mendalam dan wawancara tidak tersetruktur;

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik tanpa ada halangan suatu

Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, diketahui bahwa ketuntasan belajar klasikal bahasa Indonesia pada materi menyimak cerita rakyat

Manfaat praktis penelitian ini adalah mendeskripsikan fenomena tawuran antar warga urban kampung di Kelurahan Klender dan mengetahui proses interaksi sosial

Berdasarkan karakteristik wanita usia produktif yang terdiri dari umur, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, status perkawinan, sumber informasi, dan tingkat

Kelelahan sering terjadi pada saat latihan intensitas tinggi dan pada kompetisi yang menjalani pertandingan berulang-ulang dengan jeda waktu yang singkat satu hari

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa beton mutu tinggi baik dengan menggunakan ampas nikel sebagai agregat kasar dan halus maupun hanya sebagai agregat kasar

Saya khawatir terhadap apa yang mungkin terjadi pada diri saya jika saya berhenti dari organisasi ini, tanpa memiliki pekerjaan lain5. Akan merugikan bagi saya