• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - IKA ANISA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - IKA ANISA BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tenaga kerja atau sumber daya manusia merupakan faktor yang mutlak

diperlukan dalam perusahaan. Dengan kata lain, SDM merupakan aset yang

paling bernilai bagi perusahaan. Seperti dikatakan oleh Louis Allen dalam

As’ad (2001) yang menegaskan bahwa faktor manusia berperan dalam

mencapai hasil sesuai dengan tujuan perusahaan. Dia menegaskan bahwa

betapapun sempurnanya peralatan kerja, tanpa adanya tenaga manusia,

sekalipun itu sederhana, misalnya penekan tombol untuk menjalankan mesin,

maka pabrik tersebut tiada artinya, tidak ubahnya seonggok besi tua yang

menantikan saat kemusnahannya.

Motivasi kerja sangat diperlukan agar karyawan dalam perusahaan

dapat terpacu untuk bekerja dengan baik dan mencapai hasil kerja yang

sebaik-baiknya. Gerungan (2002) mengungkapkan bahwa semua pekerjaan, selain

membutuhkan kecakapan pribadi, juga membutuhkan adanya motivasi yang

cukup kuat pada pribadi tersebut untuk melaksanakan pekerjaan itu dengan

sebaik-baiknya. Tanpa motivasi orang tidak akan berbuat apa-apa, tidak akan

bergerak. Bahkan kerapkali pekerjaan itu dapat diselesaikan oleh orang yang

mempunyai kecakapan sedang-sedang saja tetapi memiliki motivasi kuat.

Sedangkan orang yang berkecakapan tinggi tanpa motivasi yang cukup kuat tak

(2)

Sejalan dengan pendapat Gerungan, Noviansyah dan Zunaidah (2011)

mengungkapkan bahwa motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri

seseorang, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya untuk

melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi, menggunakan semua

kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Untuk dapat memberikan

hasil kerja yang berkualitas dan berkuantitas maka seorang karyawan

membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan berpengaruh terhadap

semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja.

Motivasi karyawan yang tinggi sangat dbutuhkan oleh perusahaan

swasta, seperti halnya PT. Finansia Multi Finance Cabang Purwokerto.

Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan pembiayaan dan berorientasi

pada keuntungan (profit oriented). Oleh sebab itu, eksistensi perusahaan bisnis

secara dominan ditentukan oleh para karyawan. Apabila karyawan memiliki

motivasi tinggi maka tujuan dan target perusahaan dapat lebih mudah tercapai.

Sebaliknya, apabila karyawan tidak memiliki motivasi dalam bekerja maka

sulit bagi perusahaan untuk mencapai target dan kinerja yang baik, sehingga

lambat laun perusahaan bisa gulung tikar.

Agar karyawan memiliki motivasi tinggi dalam bekerja, maka

diperlukan adanya faktor-faktor pendukung, diantaranya adalah lingkungan

kerja, stres kerja, kompensasi, dan kepemimpinan. Masing-masing faktor

tersebut dapat memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap motivasi kerja

(3)

Davis (dalam Ekaningsih, 2012) menyatakan bahwa faktor lingkungan

kerja dalam suatu organisasi mempunyai arti penting bagi karyawan yang

melakukan aktifitas, karena hal ini akan menentukan secara langsung maupun

tidak langsung terhadap manusia di dalamnya. Kondisi lingkungan kerja

organisasi adalah sikap, nilai, norma, dan perasaan yang lazim dimiliki oleh

para karyawan sehubungan dengan perusahaan mereka. Lingkungan kerja

merupakan faktor pokok yang menentukan tingkah laku dalam aktifitas.

Lingkungan kerja yang menyenangkan akan mendorong tingkat kinerja

dipandang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, maka ada peningkatan

kinerja yang lebih baik dari pada sebelumnya. Sebaliknya bilamana kondisi

yang timbul bertentangan dengan tujuan, kebutuhan dan motivasi pribadi,

dapat diharapkan bahwa kinerja akan berkurang.

Stres kerja yang dihadapi karyawan dapat mempengaruhi motivasinya

dalam bekerja. Stress kerja pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu

kondisi pada saat pegawai berada dalam situasi di bawah tekanan, akibat dari

tuntutan/beban kerja, tuntutan untuk memenuhi kualifikasi/persyaratan

tertentu, dan sebagainya. Handoko (2001) menyatakan stress yang dapat

membantu atau fungsional, tetapi juga dapat berperan salah (disfungsional)

atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stress

mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja,

tergantung seberapa besar tingkat stress. Bila tidak ada stress,

tantangan-tantangan kerja juga tidak ada, dan prestasi kerja cenderung rendah. Sejalan

(4)

membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumber daya dalam memenuhi

berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerjaan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah

kompensasi. Kompensasi merupakan faktor yang sangat penting untuk

mewujudkan kinerja karyawan mengingat bahwa tujuan karyawan dalam

bekerja antara lain adalah untuk mendapatkan penghasilan yang akan

dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup, baik untuk

dirinya sendiri maupun keluarganya. Penghasilan tersebut bisa berwujud gaji,

upah, insentif, tunjangan, bonus, yang kesemuanya merupakan bentuk-bentuk

dari kompensasi.

Pentingnya peranan kompensasi dalam mendukung motivasi kerja

dinyatakan oleh Notoatmodjo (2008) bahwa kompensasi sangat penting bagi

karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan

pencerminan atau ukuran dari nilai pekerjaan itu sendiri. Besar kecilnya

kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi kerja dan kinerja

karyawan. Sejalan dengan itu, Handoko (2001) menegaskan bahwa bila

kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan

termotivasi untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.

Kompensasi yang diterima karyawan PT. Finansia Multi Finance

Cabang Purwokerto rata-rata Rp 1.500.000,- Kompensasi tersebut lebih besar

daripada Upah Minimum Kabupaten (UMK) untuk Kabupaten Banyumas

tahun 2015 sebesar Rp 1.100.000,-. Oleh sebab itu, diharapkan kompensasi

(5)

Kepemimpinan mempunyai peranan penting dalam mendukung kinerja

karyawan. Davis (dalam Danim, 2004) menyatakan bahwa tanpa kepemimpinan,

organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang kacau, tidak teratur, dan

tidak akan dapat melahirkan perilaku bertujuan. Kepemimpinan adalah faktor

manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan memberi motivasi

menuju tujuan-tujuan tertentu, baik dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Sejalan dengan itu, Nawawi (2003) menyatakan bahwa tujuan

organisasi akan terwujud secara efektif dan efisien apabila pimpinan/manajer

mampu mewujudkan kerjasama yang efektif dan efisien antar unit kerja.

Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat dicermati bahwa kepemimpinan

dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Kepemimpinan yang dapat

berjalan dengan baik akan membuat karyawan lebih semangat dan termotivasi

dalam bekerja.

Pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi dan kepemimpinan

secara simultan terhadap motivasi kerja karyawan telah dibuktikan melalui

beberapa penelitian sebelumnya. Pengaruh lingkungan kerja terhadap motivasi

kerja dibuktikan dengan Suparlan (2011) bahwa motivasi pegawai Kanreg VI

BKN Medan dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan disiplin kerja. Secara

parsial variabel lingkungan kerja berpengaruh lebih dominan daripada variabel

disiplin kerja. Hasil penelitian Martini (2010) membuktikan bahwa stres kerja

berpengaruh terhadap karyawan struktural Universitas Singaperbangsa

Karawang. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh penelitian Yulianti (2008)

bahwa stres kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan

(6)

melalui analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa ada pengaruh yang

signifikan (p<0.05) antara kompensasi langsung (X1) dan kompensasi tak

langsung (X2) terhadap motivasi. Hasil penelitian Utami (2009) membuktikan

bahwa gaya kepemimpinan transformasional secara parsial dan simultan

berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan PT Trade Servistama Indonesia.

Penelitian ini mempunyai perbedaan dengan beberapa penelitian

terdahulu tersebut di atas. Perbedaannya antara lain pada objek penelitian,

lokasi penelitian, dan metode analisis. Selain itu, penelitian ini juga memiliki

variabel bebas yang lebih banyak dibandingkan beberapa penelitian terdahulu

tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap secara

lebih detail tentang berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja

karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk meneliti

pengaruh dari lingkungan kerja, stres, kompensasi dan kepemimpinan

terhadap motivasi kerja karyawan. Adapun judul penelitian yang dipilih

adalah : “Pengaruh Lingkungan Kerja, Stress Kerja, Kompensasi dan Peran

Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di PT. Finansia Multi

Finance Cabang Purwokerto “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap motivasi kerja

(7)

2. Bagaimana pengaruh stres kerja secara parsial terhadap motivasi kerja

karyawan?

3. Bagaimana pengaruh kompensasi secara parsial terhadap motivasi kerja

karyawan?

4. Bagaimana pengaruh kepemimpinan secara parsial terhadap motivasi kerja

karyawan?

5. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja, stres kerja, kompensasi dan

kepemimpinan secara simultan terhadap motivasi kerja karyawan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja secara parsial terhadap

motivasi kerja karyawan.

b. Untuk menganalisis pengaruh stres kerja secara parsial terhadap

motivasi kerja karyawan.

c. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja

karyawan.

d. Untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan secara parsial erhadap

motivasi kerja karyawan

e. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja, stres kerja,

kompensasi dan kepemimpinan secara simultan terhadap motivasi

(8)

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan

pertimbangan bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan motivasi

kerja karyawan sehingga target-target yang telah ditetapkan perusahaan

dapat lebih mudah tercapai.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh selama kuliah ke dalam fenomena yang sesungguhnya dalam

lingkungan perusahaan.

c. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi bagi

para mahasiswa maupun sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. Di

samping itu hasil penelitian ini dapat menambah kelengkapan koleksi

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan transformasional, motivasi, dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan pada

Untuk mengetahui pengaruh rasio efektifitas Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan Dana Bagi Hasil secara secara parsial terhadap tingkat

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Perputaran Kas, Perputaran Total Aset terhadap Return On Investment (ROI) pada perusahaan jasa sub-sektor

Apakah beban kerja dan iklim kerja organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap stres kerja bagi para controller dalam air taffic controller

Untuk menganalisis pengaruh kompensasi, Lingkungan kerja dan budaya perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap Kepuasan Kerja Karyawan pada Perusahaan Rokok

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis penerapan model pembelajaran kooperatif tipe talking Stick terhadap

Untuk mengetahui pengaruh manajemen kualitas dan komitmen organisasi terhadap kinerja perusahaan melalui manajemen rantai pasok baik secara parsial maupun simultan

Untuk menguji dan menganalisa pengaruh lingkungan kerja, disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan pada UPT PSDA WS Sampean