BATIK PEKALONGAN PADA MASA KOLONIAL (1830-1945)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Sejarah
Oleh :
FIKA NURHAYATI
1401020003
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
vii
MOTTO
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik” (H.R Thabrani)
“Sejarah manusia adalah sejarah sepatu. Sejarah tentang tempat di mana ia pernah berpijak dan menjejak” (Stebby Julionatan)
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta. Masa yang lampau berguna untuk menjadi kaca benggala untuk masa yang akan datang” (Ir. Soekarno)
“Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator” (HOS Tjokroaminoto)
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:
Ibu dan Ayah tercinta, motivasi terbesarku, terimakasih selalu mendo’akan dan mengorbankan segalanya untukku.
Adik-adikku tersayang, terimakasih atas motivasi yang selalu kalian beri.
Calon pendamping hidupku yang senantiasa berjuang bersamaku, terimakasih selalu ada dalam keadaan apapun.
Sahabat-sahabatku, terimakasih telah bersama denganku, memberi semangat dan menjadi motivasiku.
Teman-teman History’14, terimakasih telah berjalan beriringan denganku selama empat tahun ini. See you on top
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT dengan
limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam untuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
mengajarkan kepada kita agama Islam yang sempurna sebagai anugrah terbesar
bagi seluruh umat manusia di dunia ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak sehingga
pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H, M.H, Rektor Universitas Muhammadiyah
Purwokerto.
2. Drs. Pudiyono, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.
3. Arifin Suryo Nugroho, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah.
4. Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum, dosen pembimbing I.
5. Prof. Dr. Tanto Sukardi, M.Hum, dosen pembimbing II.
6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
7. Muhammad Dirhamsyah, penggiat sejarah Pekalongan.
8. Seluruh staf Museum Batik Pekalongan, terutama Hery Dwi Prasetyo, Denny
x
9. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Purwokerto, 18 Mei 2018
Penulis
xi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum Pekalongan, pengaruh keraton Surakarta, Yogyakarta, kolonial, dan Jepang terhadap perkembangan batik Pekalongan, dan proses pembuatan batik, motif dan nilai filosofinya. Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode sejarah, yaitu metode dengan menguji dan menganalisis peninggalan masa lampau.
Tahap-tahap penelitian menggunakan metode sejarah adalah: 1. Heuristik (mencari dan mengumpulkan sumber). 2. Kritik, meliputi kritik ekstern, yaitu kritik dari sisi luar/keotentikan sumber dan kritik intern, yaitu kritik dari dalam/kredibilitas sumber. 3. Interpretasi, yaitu menafsirkan dan merangkai data. 4. Historiografi, yaitu penulisan sejarah.
Hasil dari penelitian ini, yaitu Pekalongan merupakan daerah yang terletak di sekitar pantai utara Jawa. Letak geografis Pekalongan membuat Pekalongan banyak disinggahi oleh berbagai imigran, seperti etnis India, Arab, Cina, kolonial, dan Jepang, serta para pengikut Diponegoro. Sikap terbuka dan mampu menerima pengaruh dari luar membuat batik Pekalongan tumbuh menjadi kekuatan budaya yang kuat dalam masyarakat Pekalongan. Batik Pekalongan yang berkembang pada masa kolonial dipengaruhi oleh berbagai pihak, yaitu keraton Surakarta, Yogyakarta, kolonial, Jepang, India, Arab, dan Cina. Berbagai etnis yang ada di Pekalongan memperkaya motif batik Pekalongan dengan membuat batik gaya khas masing-masing etnis dan memiliki makna filosofi dalam setiap lembar batik. Proses pembuatan batik Pekalongan pada masa kolonial menggunakan bahan-bahan alami di mana prosesnya dimulai dari ngetel dan ngemplong, serta diakhiri dengan proses penjemuran kain batik. Maka dapat disimpulkan bahwa batik Pekalongan pada masa kolonial merupakan hasil dari akulturasi berbagai etnis yang singgah di Pekalongan.
xii
ABSTRACT
This research is aimed at investigating the general description of Pekalongan, the influence of Surakarta Kingdom, Yogyakarta Kingdom, colonialism, and Japan on the development of Pekalongan batik, and the process of batik production, motives, and its philosophy. According to the background and objectives of the research, this research used the history method by testing and analyzing the heritage.
The stages of this history method included: 1. Heuristic (finding and collecting sources), 2. Criticism (covering external factors/authenticity of the sources and internal factors/credibility of the sources), 3. Interpretation (interpreting and managing data), and 4. Historiography (recording the history).
The results of the research show that Pekalongan is an area located around the north coast of Java. Geographically, Pekalongan is easy to visit by various immigrants such as Indian, Arabic, Chinese, Colonial, and Japanese ethnics, even the people of Diponegoro Being able to be opened to accept external factors makes Pekalongan batik develops as a powerful cultural strength for its people. The developed Pekalongan batik during the colonialism era was influenced by some factors such as Surakarta and Yogyakarta Kingdom, colonialism, Japan, India, Arabic, and China. Some ethnics in Pakalongan enrich the batik motives with their unique characteristics which own particular philosophical values in each piece. Natural materials were used to make batik during the colonialism era, starting from ngetel and ngemplong and were finished with the process of drying under the sun. It can be concluded that Pekalongan batik in the colonialism era is the result of varied ethnics acculturation happened to be in Pekalongan.
xiii
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
KATA PENGANTAR ... vii
E. Kajian Pustaka dan Penelitian yang Relevan ... 4
F. Landasan Teori dan Pendekatan ... 10
G. Metode Penelitian ... 14
H. Sistematika Penulisan ... 22
BAB II GAMBARAN UMUM PEKALONGAN A. Kondisi Sosial Budaya Pekalongan ... 23
B. Faktor Pendorong Lahirnya Batik Pekalongan ... 31
BAB III PENGARUH KERATON SURAKARTA, YOGYAKARTA, KOLONIAL, DAN JEPANG TERHADAP PERKEMBANGAN BATIK PEKALONGAN A. Pengaruh Keraton Surakarta, Yogyakarta, dan Jepang Terhadap Perkembangan Batik Pekalongan ... 43
B. Pengaruh Kolonial Terhadap Perkembangan Batik Pekalongan... 50
BAB IV PROSES PEMBUATAN BATIK, MOTIF DAN NILAI FILOSOFINYA A. Proses Pembuatan Batik ... 61
B. Motif Batik dan Nilai Filosofinya ... 70
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 93
xiv
xv
Gambar 10: Batik Motif Jelamprang ... 73
Gambar 11: Batik Motif Pelo ati ... 75
Gambar 12: Phoenix (burung hong) ... 77
Gambar 13: Batik Motif Pecinan ... 83
Gambar 14: Batik Motif Buketan ... 84
Gambar 15: Batik Motif Dongeng Cinderella ... 85
Gambar 16: Batik Motif Little Red Riding Hood (Si Tudung Merah) ... 85
Gambar 17: Batik Motif Jawa Hokokai ... 88