• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEGAWAI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KEMAMPUAN PEGAWAI DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1823 HUBUNGAN KEMAMPUAN PEGAWAI DENGAN PRESTASI KERJA

PEGAWAI PADA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN SITUBONDO KABUPATEN SITUBONDO

Oleh :

Dra. Farida Hanum, M.Si Puji Iskandar Putra

Abstract

The purpose of this study is "To determine the relationship between the ability of employees to work performance of employees in the District UPTD Situbondo Situbondo".

In this research there are two variables that form the basis for analyzing the collected data are: 1) Variable X (independent variable) is Ability UPTD Employees in the District Situbondo Regency Situbondo.2) variable Y (dependent variable) that Job Performance Employees in the District UPTD Situbondo Situbondo. Analysis of the data used in this paper is to use quantitative data analysis using Spearman Rank Correlation test. This test is used to measure the closeness of the relationship between independent variables and the dependent variable with ordinal scale, while the technique of data processing was performed using SPSS 11.5 for windows with a 95% confidence level (= 0.05).

Based on the results of the analysis of rank correlation (rs) concerning the relationship between the ability of employees working with job performance of employees in the District UPTD Situbondo Situbondo Regency is significant. This means that the ability of employee significantly associated with job performance of employees in the District UPTD Situbondo Situbondo. The better the skill level of employees working there is a tendency the better the job performance of employees in the District UPTD Situbondo Situbondo. That`s the contrary, if the less the level of ability of employees working in the District UPTD Situbondo Situbondo Regency also tends to decrease

Keywords: Ability, Job Performance, Employee

PENDAHULUAN

Pembangunan manusia merupakan strategi yang dipilih oleh bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan Nasional, yaitu untuk meningkatkan taraf hidup manusia demi terwujudnya kesejahteraan

yang merata, adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia.

Keberhasilan Pembangunan Nasional sangat tergantung pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tercermin dalam kelompok-kelompok kerjasama

(2)

1824 diantara orang-orang tersebut.

Karena dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia tidak bisa melakukannya sendiri, melainkan harus dengan bantuan orang lain. Usaha kerjasama tersebut memerlukan wadah disebut organisasi.

Keberadaan organisasi disini yaitu sebagai wadah untuk proses pelaksanaan aktivitas orang-orang yang berada didalamnya. Selain itu organisasi harus mampu memberikan keleluasaan kepada para pegawai untuk lebih bisa mengekspresikan daya kreativitasnya didalam pekerjaannya.

Organisasi akan terlihat lebih maju apabila setiap pegawai yang bekerja di dalamnya mempunyai prestasi kerja yang tinggi. Setiap hasil kerja yang ditunjukkan oleh pegawai atau pegawai disebuah organisasi merupakan bentuk dari prestasi kerja yang mereka dapatkan. Dari prestasi kerja yang ditunjukkan oleh pegawai tersebut diharapkan mampu untuk mewujudkan tujuan organisasi yang sudah ditentukan sejak awal. Karena bukan tidak mungkin tujuan organisasi menjadi impian saja hanya karena prestasi

kerja pegawai dalam organisasi itu buruk dan tidak menunjukkan hal yang lebih baik, itu berarti kehancuran bagi organisasi yang bersangkutan.

Ukuran terakhir keberhasilan suatu organisasi adalah prestasi kerja atau pelaksanaan kerja

(performance) pegawai. Dalam

kaitannya dengan hal tersebut diatas bahwa para pegawai juga memerlukan umpan balik atas upaya-upaya yang telah mereka kerjakan. Dalam prakteknya, para pimpinan sering kali tidak memahami pentingnya penilaian kerja pegawai ini.

Menurut Handoko

(2008:135) Penilaian prestasi kerja

(performance appraisal) adalah : ”Proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja pegawai”.

Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan pimpinan dan memberikan umpan balik kepada para pegawai tentang pelaksanaan kerja mereka.

Kemampuan seseorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang telah menjadi tanggung jawabnya sangat

(3)

1825 menentukan keberhasilan

pekerjaannya, yang berarti prestasi kerja dari pegawai itu. Apabila prestasi kerja pegawai meningkat, maka dengan sendirinya tujuan akan dapat tercapai.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan tenaga kerja yang handal yaitu tenaga kerja yang mempunyai kemampuan

optimal dalam bidang kerjanya, sehingga prestasi kerja

pegawai tersebut akan terus meningkat. Dengan begitu tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi dan komunikasi dapat tercapai.

Dengan demikian untuk meningkatkan prestasi kerja, maka kemampuan perkerjaan pegawai yang harus ditingkatkan terlebih dahulu. Apabila kemampuan pekerjaan meningkat, maka kualitas dan kuantitas kerja pegawai secara otomatis akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain prestasi kerja akan meningkatkan seiring dengan meningkatknya kemampuan kerja pegawai. Oleh sebab itu penulis berusaha untuk melakukan penelitian tentang :

Hubungan Kemampuan Pegawai dengan Prestasi Kerja Pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan dalam penelitian ini adalah ”apakah ada hubungan antara kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo ?”

Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo“.

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Kemampuan Pegawai

Dalam sebuah organisasi kemampuan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan yaitu pelayanan kepada masyarakat.

Kemampuan menurut Miftah Thoha (1991:316) adalah sebagai berikut : ”Kemampuan merupakan salah satu unsur dalam kematangan, berkaitan dengan pengetahuan atau ketrampilan yang dapat diperoleh

(4)

1826 dari pendidikan, latihan dan atau

pengalaman”.

Sementara menurut Nayono (1987:19) mendefinisikan kemampuan sebagai berikut :

”Kemampuan adalah tersedianya modal yang memungkinkan anggota itu dapat berbuat lebih banyak lagi bagi organisasi. Modal yang memungkinkan sebagaimana yang dimaksud adalah tersedianya pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai bagi setiap anggota dalam suatu organisasi”.

Pendapat Nayono diatas menjelaskan bahwa kemampuan kerja pegawai penting peranannya dalam rangka pelaksanaan tugas menuju tercapainya tujuan organisasi yang dikehendaki. Dimana faktor pendidikan dan pengalaman kerja sangat berpengaruh dan menunjang kelancaran tercapainya tujuan organisasi.

Seperti yang telah penulis kemukakan pada konsep diatas bahwa Jadi kemampuan pegawai mempunyai 2 unsur, yaitu :

1. Tingkat pendidikan 2. Pengalaman kerja Konsep Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan salah satu faktor yang menentukan maju mundurnya suatu organisasi. Organisasi yang para pegawainya mempunyai prestasi kerja yang tinggi akan cenderung mampu mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Sementara itu yang dimaksud dengan prestasi kerja pegawai dinyatakan Nainggolan (2003:77) yaitu ”hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya”.

Sedangkan prestasi kerja menurut Gerry Dessler (2002:514) adalah sebagai berikut : ”Prestasi kerja adalah kemampuan, kecakapan dan ketrampilan pegawai untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan standart yang telah ditetapkan oleh organisasi”.

Dari berbagai pendapat tersebut diatas sudah jelas bahwa dengan prestasi kerja yang tinggi akan diperoleh hasil kerja yang maksimal dalam waktu tertentu sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik. Sondang (2005:237) menjelaskan lebih lanjut mengenai pengukuran prestasi kerja

(5)

1827 adalah : Efektivitas, Efisiensi,

Produktifitas, Daya Kreatifitas. Teori Yang Menghubungkan Variabel Kemampuan Pegawai dengan Variabel Prestasi Kerja Pegawai

Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha peningkatan pretasi kerja pegawai, seperti yang dekemukanan oleh Hasseley (2007:49) bahwa ”Hanyalah dengan prestasi kerja yang baik sehingga segala tujuan organisasi akan dapat terlaksana dan dapat tercapai dengan berdaya guna dan berhasil guna”. Tanpa pretasi kerja yang baik akan menimbulkan ketidakpuasan dari berbagai pihak baik organisasi, masyarakat maupun pegawai itu sendiri. Untuk mencapai keinginan hasil pekerjaan dengan disertai prestasi kerja yang tinggi maka kemampuan pekerjaan pegawai harus ditingkatkan, seperti yang dikemukan oleh Stress (1985:148) bahwa ”Kemampuan pegawai dapat mempengaruhi pretasi kerjanya, apabila seorang pegawai memang tidak memiliki kemampuan yang dibutuhkan bagi pekerjaan tertentu, maka sulit dipercaya tingkat prestasinya akan tinggi”. Selanjutnya

menurut pendapat Nayono (2007:19) bahwa ”Tersedianya modal yang memungkinkan anggota itu dapat berbuat lebih banyak lagi bagi organisasi, modal itu memungkinkan sebagaimana dimaksud adalah tersedianya pendidikan dan pengalaman kerja yang memadai bagi setiap anggota dalam suatu organisasi”. Pendapat Nayono diatas menjelaskan bahwa kemampuan kerja pegawai penting peranannya dalam pelaksanaan tugas menuju tercapainya tujuan organisasi yang dikehendaki. Sementara itu Gerry Dessler (2002:62) mengatakan bahwa ”Prestasi Kerja Pegawai ini sebagai ukuran kemampuan seseorang dalam usaha mencapai hasil kerja yang baik atau lebih menonjol kearah tercapainya tujuan organisasi”.

Dari berbagai pendapat diatas bahwa dengan kemampuan pegawai yang tinggi diharapkan prestasi kerja pegawai dapat ditingkatkan.

Hipotesis

Ho = Tidak ada hubungan antara

kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai.

(6)

1828 Hi = Ada hubungan antara

kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai.

METODE PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada pada UPTD Kecamatan Situbondo kecuali pimpinan tertinggi (Kepala UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo) yang kesemuanya berjumlah 26 orang.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu :

a. Teknik observasi b. Teknik dokumentasi c. Teknik interview d. Teknik kuisioner

Analisa data yang digunakan dalam penulisan ini adalah menggunakan analisa data kuantitatif dengan menggunakan uji Spearman Rank Correlation. Uji ini digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan skala ordinal, sedangkan tehnik pengolahan data dilakukan menggunakan program SPSS 11.5 for windows dengan

tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Pengambilan keputusan didasarkan pada angka signifikan/dikatakan signifikan apabila  (hasil uji) kurang  (0,05) atau Ho ditolak dan

Hi diterima maka dapat artikan kedua variabel tidak saling bebas (ada hubungan).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian Data Variabel Penelitian

Tahap penyajian data-data variabel merupakan kelanjutan dari langkah-langkah perngumpulan data yang diperoleh di lokasi penelitian. Pada tahap ini akan membahas mengenai variabel-variabel berbagai indikator dalam penelitian dan memaparkan tentang data-data primer yang berupa skor atau nilai jawaban dari responden terhadap kuesioner yang diajukan oleh penulis. Sehingga data yang telah terkumpul bisa disajikan secara teratur dan sistematis sesuai variabel penelitian yang ada, hal ini akan membantu memudahkan analisa.

Variabel merupakan unsur penelitian yang lahir dari suatu konsep yang memiliki faktor dengan

(7)

1829 variasi nilai didalamnya dan diukur

melalui proses operasionalisasi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi landasan untuk menganalisa data yang telah terkumpul yaitu :

1. Variabel X (Variabel bebas) yaitu Kemampuan Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

2. Variabel Y (Variabel terikat) yaitu Prestasi Kerja Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo.

Penyajian Data Variabel Bebas (X) yaitu Kemampuan Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo”.

Variabel X (variabel bebas) yaitu merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Kemapuan pegawai merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan organisasi yang dikemukakan dalam konsep kemampuan pegawai, bahwa kemampuan dengan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat diperoleh dari pendidikan dan pengalaman kerja. Dari konsep tersebut maka

penelitian ini memilih Kemampuan Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sebagai variabel bebasnya. Sedangkan indikator-indikatornya adalah sebagai berikut :

1. Tingkat Pendidikan (X1)

2. Pengalaman Kerja (X2)

Untuk mengetahui lebih jelas tentang indikator-indikator Kemampuan Pegawai, maka akan disajikan secara rinci mengenai item-item dari dua indikator diatas berdasarkan kuesioner yang telah dijawab oleh responden.

Penyajian Data Variabel Bebas (X) yaitu Kemampuan Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo”.

Sebagaimana yang telah dijelaskan penulis dalam definisi operasional bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu cara untuk mengukur kemampuan seseorang didalam melaksanakan setiap pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya di bidang tertentu.

(8)

1830 Adapun item-item yang

digunakan dalam indikator tingkat perndidikan adalah sebagai berikut : 1. Ukuran Pendidikan Formal 2. Ukuran Pendidikan Non Formal

Jawaban responden yang diperoleh berkaitan dengan indikator tingkat pendidikan yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut :

Tabel 1 : Data Score Jawaban Responden terhadap Indikator Tingkat Pendidikan

No X1 Total Score 1 2 1. 3 2 5 2. 3 2 5 3. 3 2 5 4. 3 2 5 5. 2 2 4 6. 2 2 4 7. 3 2 5 8. 3 2 5 9. 3 2 5 10 3 2 5 1. 3 2 5 2. 3 2 5 3. 3 2 5 4. 3 2 5 5. 2 2 4 6. 2 2 4 7. 3 2 5 8. 3 2 5 9. 3 2 5 10 3 2 5 11. 3 2 5 12. 3 2 5 13. 3 2 5 14. 3 2 5 15. 3 2 5 16. 3 2 5 17. 3 2 5 18. 3 2 5 19. 3 2 5

(9)

1831 20. 3 2 5 21. 3 2 5 22. 3 2 5 23. 3 2 5 24. 2 1 3 25. 2 2 4 26. 2 2 4 27. 3 2 5 28. 3 2 5 29. 2 2 4 30. 2 1 3 31. 2 1 3 32. 3 2 5 33. 3 2 5 34. 2 3 5 35. 2 1 3 36. 2 1 3

Sumber : Data Primer diolah dari Kuisioner, 2010

Tabel 2 : Distribusi Frekuensi Kategori Jawaban Responden terhadap Indikator Tingkat Pendidikan

Total Score Frekuensi Kategori Prosentase (%)

3 5 Rendah 14

4 7 Sedang 19

5 24 Tinggi 67

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah dari Kuisioner, 2010

Melihat tabel 2 diatas maka frekuensi kategori jawaban responden menunjukkan bahwa dari 36 orang responden yang diteliti terdapat 5 orang responden (14%) mempunyai tingkat pendidikan rendah, 7 orang responden (19%) mempunyai tingkat pendidikan sedang dan 24 orang responden (66%) mempunyai tingkat pendidikan tinggi.

Pengalaman Kerja (X2)

Indikator pengalaman kerja mengarah pada masa kerja seorang pegawai pada perusahaan tertentu. Item-item yang digunakan yaitu : - Ukuran Pengalaman Kerja

Adapun jawaban yang diperoleh dari responden berkaitan dengan indikator pengalaman kerja dapat dilihat dari tabel 3 berikut :

(10)

1832 Tabel 3 : Data Score Jawaban Responden terhadap Indikator Pengalaman Kerja

No X2 Total Score 1. 3 3 2. 3 3 3. 3 3 4. 3 3 5. 2 2 6. 3 3 7. 3 3 8. 3 3 9. 3 3 10. 3 3 11. 3 3 12. 3 3 13. 3 3 14. 3 3 15. 3 3 16. 3 3 17. 3 3 18. 3 3 19. 3 3 20. 3 3 21. 3 3 22. 3 3 23. 2 2 24. 2 2 25. 3 3 26. 3 3 No X2 Total Score 29. 3 3 30. 3 3 31. 3 3 32. 2 2 33. 3 3 34. 2 2 35. 3 3 36. 2 2

(11)

1833 Tabel 4 : Distribusi Frekuensi Kategori Jawaban Responden terhadap Indikator Pengalaman Kerja

Score Frekuensi Kategori Prosentase (%)

1 0 Rendah 0

2 8 Sedang 22

3 28 Tinggi 78

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah dari Kuisioner, 2010

Melihat tabel 4 diatas maka frekuensi kategori jawaban responden menunjukkan bahwa dari 36 orang responden yang diteliti tidak terdapat responden yang mempunyai pengalaman kerja rendah, 8 orang responden (22%) mempunyai pengalaman kerja sedang dan 28 orang responden (78%) mempunyai pengalaman kerja tinggi.

Penyajian Data Variabel Terikat (Y) yaitu Prestasi Kerja Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo

Variabel Y (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Maka penelitian ini memilih Prestasi Kerja Pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sebagai variabel terikatnya.

Prestasi kerja pegawai merupakan hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Pegawai dalam organisasi yang mempunyai prestasi kerja tinggi akan membuat organisasi tersebut mampu mencapai tujuan organisasi. Adapun indikator yang digunakan yaitu : 1. Efektifitas (Y1)

2. Efisiensi (Y2)

3. Produktifitas (Y3)

4. Daya Kreatifitas (Y4)

Untuk mengetahui lebih jelas tentang indikator-indikator prestasi kerja pegawai, maka akan disajikan secara rinci mengenai item-item dari keempat indikator diatas berdasarkan kuesioner yang telah dijawab oleh responden

Efektifitas (Y1)

Efektifitas yaitu penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu sesuai apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Item-item yang digunakan dalam indikator efektifitas yaitu :

(12)

1834 a) Menyelesaikan tugas

pekerjaan tepat pada waktunya

b) Meyelesaikan tugas berdasarkan mutu yang telah ditetapkan

c) Menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana

Efisiensi (Y2)

Efisiensi diartikan sebagai perbandingan terbaik antara usaha dengan hasil. Suatu hasil dapat dikatakan efisien apabila suatu usaha tersebut memberikan hasil yang terbaik dalam hal mutu maupun jumlah. Sedangkan usaha dapat dikatakan efisien apabila suatu hasil yang dikehendaki dapat dicapai dengan usaha yang teringan.

Item-item yang digunakan dalam indikator ini adalah :

1. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan

2. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan target

3. Pelayanan yang diberikan tanpa melakukan kesalahan

Produktifitas (Y3)

Produktifitas dapat dicapai dengan cara memanfaatkan setiap sarana dan prasarana yang tersedia guna menghasilkan output yang maksimal.

Item-item yang digunakan dalam indikator ini antara lain :

a) Menggunakan sarana

b) Memperhatikan keadaan lingkungan kerja karyawan c) Menghasilkan output yang

maksimal Daya Kreatifitas (Y4)

Daya kreatifitas setiap pegawai sangat diperlukan dalam setiap penyelesaian pekerjaan. Item-item yang digunakan antara lain :

a) Memperoleh ide-ide baru b) Penerapan ide-ide baru dalam

pekerjaan

c) Mempunyai keahlian dalam pekerjaan

(13)

1835 Tabel 4.15 : Data Total Score Jawaban Responden terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo

No. Indikator Total Score

Y1 Y2 Y3 Y4 1. 9 8 7 9 33 2. 8 6 6 9 29 3. 8 9 8 9 34 4. 8 7 7 7 29 5. 7 7 7 7 28 6. 6 8 6 6 26 7. 8 9 6 8 31 8. 8 9 7 9 33 9. 9 8 8 8 33 10. 9 8 6 6 29 11. 8 8 7 7 30 12. 8 7 7 7 29 13. 9 7 7 7 30 14. 9 8 7 7 31 15. 8 9 7 7 31 16. 9 9 6 9 33 17. 9 9 6 8 32 18. 9 7 6 7 29 19. 8 7 8 8 31 20. 7 7 8 9 31 21. 9 9 8 7 33 22. 6 9 7 7 29 23. 7 8 6 7 28 24. 7 7 6 7 27 25. 9 9 7 7 32 26. 9 9 7 9 34 27. 8 8 7 8 31 28. 8 8 6 8 30 29. 9 9 6 6 30 30. 8 8 6 7 29 31. 8 8 7 7 30 32. 8 7 7 8 30 33. 8 9 6 8 31 34. 8 8 6 9 31 35. 9 9 7 7 32 36. 9 8 7 6 30

(14)

1836 Tabel 4.16 : Distribusi Frekuensi Kategori Jawaban Responden terhadap Variabel Prestasi Kerja Pegawai

Score Frekuensi Kategori Prosentase (%)

12 – 20 0 Rendah 0

21 – 28 2 Sedang 6

29 – 36 34 Tinggi 94

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah dari Kuisioner, 2010

Melihat tabel diatas maka frekuensi kategori jawaban responden menunjukkan bahwa dari 36 orang responden yang diteliti tidak terdapat responden yang mempunyai tingkat prestasi kerja pegawai rendah tidak ada (0%), 2 orang responden (6%) mempunyai tingkat prestasi kerja pegawai sedang dan 34 orang responden (94%) mempunyai tingkat prestasi kerja pegawai tinggi.

Analis Dan Interpretasi Data Analisis dan interpretasi data merupakan suatu rangkaian atau tahapan yang terpenting serta menentukan dalam suatu penelitian. Proses analisis sendiri dimulai dengan mengumpulkan data, mendeskripsikan, kemudian mengintepretasikan data. Tujuan dari analisis data ini adalah agar bisa lebih mudah dibaca dan diintepretasikan.

1.Analisis Data

Dari hasil uji uji Spearmen Rank

Correlation dengan tehnik

pengolahan data menggunakan program SPSS 11.5 for winsdows

dan tingkat kepercayaan 95% (= 0.05), maka analisis korelasi (hubungan) antara dua variabel kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo dapat dilihat pada lampiran 2 hal 4.

2.Interpretasi Data

Interprestasi data hubungan antara kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Situbondo adalah sebagai berikut :

1. Frekuensi variabel

kemampuan pegawai

menunjukkan dari 36 orang responden yang diteliti terdapat 15 orang responden (41%) mempunyai tingkat kemampuan

(15)

1837 pegawai sedang dan 21 orang

responden (59%) mempunyai tingkat kemampuan pegawai tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kemampuan Pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 52%. (Lampiran 2 tabel 1 : hal 4)

2. Frekuensi variabel prestasi kerja pegawai menunjukkan dari 36 orang responden yang diteliti terdapat 8 orang responden (16%) mempunyai tingkat prestasi kerja pegawai sedang dan 28 orang responden (84%) mempunyai tingkat prestasi kerja pegawai tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Prestasi Kerja Pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 84%. (Lampiran 2 tabel 2 : hal 4)

3. Pengujian taraf signifikansi Berdasarkan hasil uji Spearman

Rank Correlation dengan

program SPSS 11.5 for windows

dan tingkat kepercayaan 95%

( = 0.05), maka didapatkan

nilai  sebesar 0.014. Dengan demikian karena nilai  <  atau sebesar 0.014 < 0.05 maka Ho ditolak dan Hi diterima,

sehingga dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ”Ada Hubungan antara Kemampuan Pegawai dengan Prestasi Kerja

Pegawai pada UPTD

Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo ”.

(Lampiran 2 tabel 3 : hal 4). 4. Koefisien korelasi antara

kemampuan pegawai dengan prestasi kerja pegawai yaitu sebesar +0.345 (Lampiran 2 tabel 3 : hal 4). Angka koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa prestasi kerja pegawai dipengaruhi sebanyak 34,5% oleh kemampuan pegawai sisanya sebanyak 65,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Korelasi bertanda positif bermakna hubungan yang terjadi bersifat searah yang menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan yang dimiliki pegawai maka semakin tinggi juga prestasi kerjanya. Demikian sebaliknya semakin rendah kemampuan yang dimiliki

(16)

1838 pegawai makan semakin rendah

pula prestasi kerjanya.

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang penulis kemukakan sebelumnya, serta berdasarkan pada hasil dan intepretasi data, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Bahwa tingkat kemampuan kerja pegawai rata-rata adalah sebesar 91,55%, dan tergolong sangat baik. Tingginya kemampuan kerja pegawai rata-rata ini dapat dilihat dari masing-masing unsure, seperti tingkat pendidikan dan pengalaman kerja sebesar 90,5. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kemampuan kerja pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sangat baik. Sedangkan jika dilihat dari frekuensi pelaksanaan masing-masing unsure dari masih tergolong rendah yaitu pendidikan dan latihan 15 orang pada tahun 2007 dan 2008 atau sebesar 20,5%, mutasi 100% pada tahun 2008-2009, walaupun pelaksanaan mutasi diikuti oleh seluruh pegawai tetapi hal itu bukan inisiatif dari badan melainkan akibat diberlakukannya peraturan

pemerintah Nomor 03 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi Pemerintah.

2. Bahwa tingkat prestasi kerja rata-rata pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo adalah sebesar 87,1% dan angka tersebut tergolong sangat baik. Tingginya prestasi kerja rata-rata pegawai ini dapat dilihat dari dua unsure yaitu efektifitas, efesiensi, produktifitas dab daya kreatifitas. Tingkat efektifitas Kerja pegawai sebesar 90,7%, sedangkan tingkat efesiensi kerja sebesar 89,8%, untuk produktifitas kerja sebesar 84,3% dan untuk daya kreatifitas sebesar 83,9%. Sehingga dapat dikatakan kemampuan kerja pegawai rata-rata pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo sangat baik. Secara angka kemampuan kerja pegawai pada UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo ini tergolong sangat baik, tetapi data skunder yang didapat memperlihatkan kemampuan kerja pegawai pada Badan ini belum maksimal dan perlu ditingkatkan.

3. Berdasarkan pada hasil analisis rank spearman (rs) mengenai

(17)

1839 hubungan antara kemampuan kerja

pegawai dengan prestasi kerja pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo adalah signifikan. Hal ini berarti bahwa kemampuan kerja pegawai berhubungan signifikan dengan prestasi kerja pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo. Semakin baik tingkat kemampuan kerja pegawai maka ada kecenderungan semakin baik pula prestasi kerja pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo. Demikan sebaliknya, apabila semakin kurang tingkat kemampuan kerja pegawai di UPTD Kecamatan Situbondo Kabupaten Situbondo juga cenderung menurun.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka ada beberapa saran yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut : Perlu adanya bimbingan yang terus menerus dari pimpinan, karena pimpinan adalah panutan bagi bawahannya, apabila pimpinannya memiliki kemampuan yang tinggi, maka hal ini akan berimbas pada bawahannya sehingga kemampuan

yang dimiliki pegawai agar lebih ditingkatkan lagi sehingga diharapkan meningkatnya pula prestasi kerja pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Cossman, J dan William A Rohen, 1994, Wujudkan impian anda!, PT. Prehallindo, Jakarta.

Gerry Dessler, 2002, Manajamen Personalia, Terjemahan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta.

Gibson.et all, 2007, Organisasi

(terjemahan Nunuk Adriani), Bina Rupa Aksara, Jakarta. Hasseley, George, 1987, Bagaimana

Memimpin dan mengawasi Pegawai Saudara, Djaja Sakti, Jakarta.

Handoko, T. Hani, 2005, Gaya

Kepemimpinan Personalia

dan Sumberdaya Manusia, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Handoko, T. Hani, 2008, Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia, BPPE. Yogyakarta. Hersey, Paul dan Kenneth, H.

Blanchard, 2004, Manajemen

Perilaku Organisasi,

Pendayagunaanan Sumber

Daya Manusia, Erlangga, Jakarta.

H. Nainggolan, 2003, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Inatu, Jakarta.

J. Supranto, 2003, Metode Research dan Aplikasinya di dalam

Research Pemasaran.

Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

Kartini Kartono, 2006, Metode Penelitian Sosial, CV. Rajawali, Jakarta

(18)

1840 Kerlinger, Fred. N, 1990, Asas-asas

Penelitian Behavioural

(Terjemahan), Edisi Ketiga. GM University Press, Yogyakarta. Koentjoroningrat, 2001, Metode Penelitian Masyarakat, PT Gramedia, Jakarta Moelyarto Tjokrowinoto, 2006, Pembangunan Dilema dan Tantangan, Yogyakarta. Miftah Thoha, 2001, Perilaku Organisasi, CV. Rajawali, Jakarta. Miftah Thoha, 2002, Perilaku

Organisasi : Konsep Dasar

dan Aplikasinya, CV. Rajawali, Jakarta.

Muhammad Nazir, 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Nayono, 2007, Mengenai Kehidupan

Berorganisasi, BP.

Kedaulatan, Yogyakarta. Sondang P. Siagian, 2005, Man SDRA, Bumi Aksara, Bandung. Sedarmayanti, 2001, Manajemen

Sumber Daya Manusia dan Produktivitas, CV. Mandar Maju, Bandung,

Singarimbun, Masri dan Effendi, 2005. Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta Sutrisno Hadi, 2002. Metode

Research Jilid I dan III, UGM, Yogyakarta, Jakarta. Sugiono, 2000, Metode Penelitian Administrasi, Bandung. Alfabeta. Steers, Ricard M, 2005, Efektifitas Organisasi, Erlangga, Jakarta.

Tjokroaminoto, Bintoro, 2008, Pengantar Administrasi Pembangunan, LP3ES, Jakarta. West, Michael A, 2000, Mengembangkan Kreativitas dalam Organisasi, Kanisius, Yogyakarta.

Winarno Surachmad, 2004,

Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Tarsito, Bandung. Peraturan Daerah Kabupaten

Situbondo No 03 tanggal 20

November tahun 2008,

tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Dinas

Pendidika Kabupaten

Gambar

Tabel 1 :  Data Score Jawaban Responden terhadap Indikator Tingkat Pendidikan
Tabel 2  : Distribusi Frekuensi Kategori Jawaban Responden terhadap Indikator  Tingkat  Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Etnobotani Tumbuhan Pewarna Alami Batik Tulis Eks Karesidenan Besuki dan Pemanfaatannya sebagai Buku Pengayaan di SMK Negeri 1 Tamanan Bondowoso; Machrul Quril

Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 07/03/17 Time: 14:11.. Sample: 2012 2016 Periods

Di Desa Tieng berdasarkan fungsi produksi cobb-douglas diketahui bahwa faktor-faktor produksi pertanian kentang yang berada pada tahap III atau diminishing return

Adanya persiapan program PPL dimulai dari observasi sekolah yang dilakukan dengan tujuan agar lebih mengetahui situasi dan kondisi yang ada di suatu lembaga pendidikan

KARANGAN PDAM (UTARA RS. RUNGKUT KIDUL IV NO. RUNGKUT KIDUL NO. RUNGKUT ASRI NO. DUKUH SETRO RAWASAN , GG. DHARMAHUSADA INDAH ) TERSIER 259.. 69 Saluran Tipe

Hutang jangka pendek, kredit macet dan profitabilitas secara signifikan memberikan pengaruh terhadap rasio lancar pada perusahaan leasing yang terdaftar di IDX, sehingga

Ikan medaka jawa Oryzias javanicus di Sungai Maros pada bulan Mei dan Juni 2015 hanya dijumpai hidup pada daerah hulu yang relatif belum tercemar dengan kadar

Codeigniter (CI) adalah sebuah framework yang digunakan untuk membuat sebuah aplikasi berbasis web yang disusun dengan menggunakan bahasa PHP. CI mempunyai file dokumen