• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 1

Pelaksanaan pembangunan memerlukan satu filosofi yang memiliki cakrawala yang luas dan mampu menjadi pedoman bagi daerah untuk menentukan visi, misi, dan arah pembangunan. Filosofi pembangunan daerah Sleman digali dari filosofi luhur nenek moyang bangsa Indonesia, yaitu ”Gemah ripah loh jinawi tata titi tentrem karta raharja” dengan pengertian sebagai berikut:

Gemah ripah : perwujudan keadaan masyarakat yang tercukupi kebutuhan lahir dan batin;

Loh jinawi : perwujudan keadaan lahan (tanah) berserta tanam-tanaman yang ada di atasnya sangat subur;

Tata tentrem : suatu kondisi masyarakat yang taat pada aturan, disiplin, demokratis, bijak dalam bertindak, aman, tentram, dan damai;

Karta raharja : tercapainya tingkat kemakmuran/kesejahteraan di masyarakat yang berpedoman pada keselamatan lahir dan batin;

Filosofi pembangunan Kabupaten Sleman ini selaras dengan filosofi pembangunan daerah DIY yaitu “Hamemayu Hayuning Bawana”, bahwa ada kewajiban untuk mewujudkan kondisi masyarakat yang memiliki kemakmuran, kesejahteraan dengan penuh rasa kedamaian, keamanan, dan keteraturan.

Implementasi filosofis juga diwujudkan dalam slogan pembangunan desa terpadu di Kabupaten Sleman, yakni “SLEMAN SEMBADA”. Secara harfiah SEMBADA dapat dipahami sebagai suatu sikap dan perilaku yang berwatak kesatria, bertanggungjawab, taat azas, setia menepati janji, pantang menyerah, tabu berkeluh kesah, bulat tekad, kukuh mempertahankan kebenaran menghindari dari perbuatan tercela, mampu menangkal dan mengatasi segala masalah, tantangan dan ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam dirinya sendiri, rela berkorban, dan mengabdi bagi kepentingan dan kesejahteraan bersama.

Sebagai slogan untuk upaya pembangunan, SEMBADA merupakan singkatan yang dapat diuraikan atas arti masing-masing hurufnya sebagai berikut:

(2)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 2

dan lingkungan. E : Elok dan Edi

Elok adalah aspek keindahan yang alami yang hanya diciptakan oleh Pencipta Alam, misalnya pemandangan alam; sedang Edi adalah aspek keindahan sebagai hasil rekayasa manusia, misalnya pertamanan.

M : Makmur dan Merata

Yaitu kondisi masyarakat yang terpenuhi segala kebutuhan lahir dan batin merata di seluruh wilayah, lapisan dan golongan masyarakat.

B : Bersih dan Berbudaya

Yaitu kondisi lingkungan yang terbebas dari segala bentuk pencemaran, kondisi masyarakat yang bersih lahir batin, bebas dari cerca cela, tak berprasangka buruk, menjauhi berbagai bentuk kecemburuan. Di samping itu juga berbudi luhur dan memiliki sikap budaya bangsa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

A : Aman dan Adil

Yaitu kondisi masyarakat yang bebas dari rasa ketakutan dan kekhawatiran, bebas dari gangguan dan rongrongan yang mengancam keselamatan lahir dan batin karena terjaminnya rasa keadilan dalam tata kehidupan.

D : Damai dan Dinamis

Yaitu kondisi masyarakat yang jauh dari pertikaian dan silang sengketa, mantap dalam menciptakan berbagai bentuk kerukunan, semua permasalahan diselesaikan dengan musyawarah, namun tetap menggalakkan dinamika masyarakat secara individu maupun kelompok merangsang aktivitas yang kreatif dan inovatif dalam memperlancar laju pembangunan.

A : Agamis

Yaitu kondisi masyarakat yang mengutamakan nilai-nilai agama sebagai landasan semua akal pikiran dan pertimbangan rasa dalam melaksanakan kehendak demi terciptanya kondisi masyarakat yang sehat, makmur yang merata, berbudaya,

(3)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 3

SEMBADA, berfungsi sebagai wahana untuk mencapai kondisi Sleman yang Sejahtera, Lestari, dan Mandiri. Sejahtera dimaksudkan sebagai suatu kondisi wilayah dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahiriah, batiniah, dunia dan akherat. Lestari dimaksudkan tumbuh berkembang terus menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan, mampu mengikuti perubahan keadaan sesuai dengan perkembangan. Mandiri dimaksudkan berdiri di atas kemampuan sendiri, bebas dari sifat ketergantungan, tetapi tetap memiliki keterikatan dengan lingkungan.

Dengan demikian, secara keseluruhan SEMBADA berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kondisi wilayah dan masyarakat yang terpenuhi kebutuhan lahiriah, batiniah, dunia dan akherat, tumbuh berkembang terus menerus, berkelanjutan dan berkesinambungan, mampu mengikuti perubahan keadaan sesuai dengan perkembangan, berdiri di atas kemampuan sendiri, bebas dari sifat ketergantungan, tetapi tetap memiliki keterikatan dengan lingkungan.

Filosofi pembangunan daerah Kabupaten Sleman tersebut menjadi dasar dalam menetapkan visi dan misi pembangunan daerah Kabupaten Sleman. Visi dan Misi selanjutnya dicantumkan dalam dokumen RPJPD dan RPJMD. Sehubungan dengan berakhirnya periode RPJMD Kabupaten Sleman Tahun 2011-2015, maka penyusunan RKPD Tahun 2017 berpedoman pada dokumen perencanaan lainnya.

Berdasarkan pasal 287 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, disebutkan bahwa bagi daerah yang belum memiliki RPJMD, penyusunan RKPD berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD kabupaten dan mengacu pada RPJMD provinsi untuk keselaran program dan kegiatan pembangunan daerah kabupaten dengan pembangunan daerah provinsi.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sleman 2006-2025 menetapkan visi yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai, yaitu “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sleman yang sejahtera, demokratis, dan berdaya saing”.

(4)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 4

meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat karena terpenuhinya kebutuhan ekonomi, sosial dan religius

Demokratis : perwujudan komitmen untuk melembagakan

pelibatan yang membuka ruang bagi semua elemen masyarakat untuk turut serta dalam kebijakan dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat

Berdaya saing : perwujudan keadaan masyarakat yang sejahtera

memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif, sehingga mampu bersaing secara sehat dengan didasari oleh keyakinan akan potensi dan permasalahan yang dimiliki untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkelanjutan.

Visi ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Sleman yang terdiri dari aparatur pada Satuan Kerja Perangkat Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, organisasi politik, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, lembaga pendidikan, dunia usaha, tokoh masyarakat, dan seluruh anggota masyarakat untuk mewujudkan cita-cita masa depan. Misi kabupaten Sleman adalah sebagai berikut :

1. Misi kesatu : Mewujudkan tata pemerintahan yang baik;

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam terus menjaga cita-cita mulia yang memerlukan dukungan dari seluruh komponen masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan yang mengedepankan partisipasi, transparansi, responsibilitas, berorientasi pada konsensus bersama, adil, efektif, efisien, akuntabel. Misi ini menjiwai dan menjadi dasar implementasi misi-misi yang lain.

2. Misi kedua : Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

Misi ini merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat terutama kesejahteraan sosial dan ekonomi yang dicapai melalui pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkesinambungan dengan mekanisme pasar yang berlandaskan persaingan yang sehat serta memperhatikan nilai-nilai keadilan, kepentingan sosial dan berwawasan lingkungan.

(5)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 5

sumber daya yang sehat, cerdas, produktif, kompetitif dan berakhlak mulia sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan misi yang lainnya. Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan akses, pemerataan dan relevansi mutu pelayanan dasar.

4. Misi keempat : Meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis;

Misi ini merupakan upaya Kabupaten Sleman dalam menegakkan supremasi hukum sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan bermasyarakat yang demokratis. Penegakkan supremasi hukum dilakukan untuk menjaga norma/kaidah hukum dalam masyarakat serta mempertahankan nilai-nilai sosial dan rasa keadilan masyarakat. Keempat misi diatas dijabarkan ke dalam prioritas pembangunan daerah dan dilaksanakan melalui program-program pembangunan. Prioritas dirumuskan berdasarkan permasalahan, isu strategis hasil evaluasi pencapaian kinerja pembangunan tahun 2015 dan proyeksi pencapaian kinerja tahun 2016 serta tantangan pembangunan merujuk pada prioritas pembangunan nasional sebagaimana format dalam RKP tahun 2017, RPJPD Kabupaten Sleman tahun 2006-2025, RPJMD DIY tahun 2012-2017 dan RKPD DIY tahun 2017.

Program pembangunan merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD atau masyarakat, yang dikoordinasikan oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan daerah.

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Dalam rangka mewujudkan perencanaan pembangunan yang fokus dan berkesinambungan, visi dan misi dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Selanjutnya tujuan dan sasaran pembangunan daerah, dijabarkan dalam pelaksanaan tahunannya melalui indikator kinerja daerah beserta targetnya.

Prioritas pembangunan daerah yang selanjutnya diimplementasikan ke dalam program dan kegiatan merupakan bagian dari upaya pencapaian visi dan misi dapat dilihat pada tabel berikut:

(6)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 6

VISI DIY VISI SLEMAN MISI DIY MISI SLEMAN TUJUAN DIY TUJUAN SLEMAN SASARAN SLEMAN INDIKATOR SASARAN

Daerah Istimewa Yogyakarta yang lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri, dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sleman yang sejahtera, demokratis dan berdaya saing Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik 1. Mewujudkan tata kelola pemerintah daerah yang baik

Mewujudkan pengelolaan pemerintahan secara efisien dan efektif 1. Menguatkan tata kelola pemerintahan daerah 1. Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi 1. Persentase konsistensi perencanaan pembangunan daerah 2. Persentase unit kerja dengan tingkat akuntabilitas minimal A 3. Nilai kinerja Organisasi Perangkat Daerah 4. Jumlah desa yang

melaksanakan siklus tahunan desa tepat waktu 5. Hasil leveling lembaga pengawasan 6. Opini BPK terhadap LKD 7. Persentase PAD terhadap pendapatan daerah 8. Indeks Kepuasan Masyarakat

(7)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 7

Gov pemda berbasis teknologi informasi dan jumlah layanan pemda berbasis teknologi informasi yang terintegrasi 3. Meningkatnya Kapasitas Aparatur 10. Persentase jabatan sesuai dengan kompetensi 11. Persentase pelaksanaan diklat pegawai sesuai kebutuhan 4. Kesesuaian pembentukan peraturan perundang-undangan daerah dengan undang-undang yang mengaturnya 12. Persentase pembentukan Perda Kabupaten yang tepat asas

5. Meningkatnya

kinerja PPNS 13. Persentase pelanggaran Perda yang ditangani

(8)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 8 perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif kesejahteraan masyarakat pertumbu-han ekonomi daerah yang berkualitas dan berkeadilan yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif pemerataan ekonomi masyarakat Pertumbuhan ekonomi ekonomi 7. Meningkatnya daya saing ekonomi daerah 15. Lama tinggal wisatawan 16. Nilai ekspor 17. Tingkat pengangguran terbuka Memantapkan prasarana dan sarana publik Mewujudkan peningkatan pelayanan publik 8. Meningkatnya prasarana dan sarana perekonomian 18. Persentase prasarana dan sarana perekonomian yang berkualitas 19. Persentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap 9. Menurunnya

kemiskinan 20. Persentase KK miskin 21. Jumlah lembaga

sosial yang aktif Mewujudkan peningkatan daya saing pariwisata 10. Meningkatnya kontribusi sektor-sektor ekonomi lokal 22. Jumlah Desa Wisata kategori mandiri 23. Persentase peningkatan produksi pertanian dan perikanan

(9)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 9 25. Persentase peningkatan nilai produksi industri Membangun peradaban berbasis nilai-nilai kemanusiaan 3. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Mewujudkan peningkatan derajad kualitas hidup masyarakat 3. Meningkatkan pembangunan manusia 11. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat 26. Angka Kematian Ibu 27. Angka Kematian Bayi

28. Status balita gizi buruk

29. Persentase RTH yang dikelola 30. Luasan alih fungsi

lahan Mewujudkan pengembang an pendidikan yang berkarakter 12. Meningkatnya kualitas pendidikan dan mengintegrasi kan nilai-nilai karakter dalam pendidikan 31. Persentase guru layak mengajar 32. Persentase pengelolaan sekolah yang memenuhi manajemen mutu berbasis sekolah (MBS) 33. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini 34. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA

(10)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 10 Sekolah SD/MI,SMP /MTs,SMA/SMK/MA 36. Terbentuknya Desa Berkarakter 37. Persentase penanganan anak berhadapan dengan hukum 38. Persentase ormas kepemudaan yang aktif 39. Persentase Prestasi olahraga 4. Mewujudkan lingkungan hidup dan penataan ruang yang nyaman bagi masyarakat 13. Meningkatnya kenyamanan dan ketertiban umum

40. Waktu tundaan ruas jalan pada jam sibuk 41. Persentase tingkat penanganan pelanggaran K3 (Ketertiban, Kenyamanan, dan Keindahan) 14. Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam mitigasi bencana 42. Jumlah lembaga tangguh bencana Menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian tata ruang 15. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 43. Rasio layanan pengelolaan sampah 44. Indeks Pencemaran Air Sungai

(11)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 11 Udara Indeks Tutupan Hutan Mewujudkan peningkatan pengetahuan budaya, pelestarian dan pengemba-ngan hasil budaya, serta nilai-nilai budaya 5. Mewujudkan pelestarian budaya yang ada di masyarakat dan perlindungan perempuan dan anak 16. Meningkatnya apresiasi dan peran serta masyarakat dalam pengemba-ngan dan pelestarian budaya 45. Persentase Pelestarian warisan budaya 17. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak 46. Persentase penanganan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan 4. Meningkatkan kehidupan bermasyarakat yang demokratis 18. Meningkatnya kerukunan masyarakat 47. Jumlah konflik SARA

(12)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 12

Agenda prioritas pembangunan nasional berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019 atau disebut nawacita adalah sebagai berikut :

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara

2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Domestik

8. Melakukan revolusi karakter bangsa

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia

Sembilan Agenda Prioritas tersebut diatas dituangkan pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017 dengan tema pembangunan “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”.

Tema pembangunan tahun 2017 Daerah Istimewa Yogyakarta adalah “Aktualisasi Jogja Gumregah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, guna menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan wilayah”.

Arah pembangunan Kabupaten Sleman berdasarkan RPJPD Kabupaten Sleman Tahun 2006-2025 yaitu :

1. Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional harus dilaksanakan secara terpadu dan serasi serta diarahkan untuk mengembangkan daerah sesuai dengan prioritas dan potensi wilayah/kawasan.

(13)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 13

daerah-daerah dalam satu wilayah pembangunan dapat tumbuh secara serasi dan mampu memecahkan masalah-masalah secara bersama-sama.

3. Peningkatan pemerataan pembangunan termasuk penanggulangan kemiskinan, diutamakan bagi kecamatan/desa yang tertinggal dan kurang berkembang sehingga ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial dapat dikurangi.

Dengan mengacu agenda pembangunan Nasional, indikasi tema pembangunan DIY, dan berpedoman pada arah pembangunan berdasarkan RPJPD Kabupaten Sleman, maka tema pembangunan Kabupaten Sleman tahun 2017 adalah “Memberdayakan potensi ekonomi lokal menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Sleman yang berbudaya”.

Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan tema pembangunan tersebut untuk mendukung tema nasional dan indikasi tema Daerah Istimewa Yogyakarta. Keselarasan tema pembangunan Sleman dengan tema pembangunan nasional dan Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Keselarasan Tema Pembangunan Nasional, Indikasi Tema DIY dan Tema Kabupaten Sleman

NASIONAL DIY SLEMAN

Memacu pembangunan infrastruktur dan ekonomi untuk meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antar wilayah Aktualisasi Jogja Gumregah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan, guna menurunkan angka kemiskinan dan ketimpangan wilayah

Memberdayakan potensi ekonomi lokal menuju kemandirian dan kesejahteraan

masyarakat Sleman yang berbudaya

Keselarasan antar tema pembangunan dapat dilihat dengan kata kunci (key word) utama tema yaitu:

1. Memberdayakan potensi lokal, didukung dengan upaya: a. Peningkatan kontribusi sektor ekonomi lokal

(14)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 14

a. Peningkatan daya saing daerah b. Peningkatan kualitas SDM

3. Menuju kesejahteraan, didukung dengan upaya: a. Peningkatan kualitas kesehatan

b. Peningkatan kualitas pendidikan

c. Penurunan ketimpangan sosial ekonomi d. Peningkatan kualitas lingkungan hidup

e. Peningkatan perlindungan sosial masyarakat dan mitigasi bencana

4. Masyarakat Sleman yang berbudaya, didukung dengan upaya: a. Peningkatan kenyamanan dan ketertiban umum

b. Peningkatan tata kelola pemerintahan c. Penguatan penegakan hukum

d. Peningkatan kerukunan masyarakat dengan mengangkat kebudayaan lokal dan kesetaraan gender

Memberdayakan ekonomi lokal merupakan upaya mendorong perkembangan potensi lokal dengan meningkatkan kontribusi sektor ekonomi lokal, infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi sehingga sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.

Menuju kemandirian merupakan upaya untuk mendorong masyarakat Sleman menuju masyarakat mandiri melalui upaya peningkatan daya saing daerah serta menyiapkan SDM unggul agar dapat bersaing dengan dunia global.

Menuju kesejahteraan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan masyarakat Sleman serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup agar dapat memberikan kehidupan yang lebih baik serta mengurangi ketimpangan sosial ekonomi dengan perlindungan dari pemerintah.

Masyarakat Sleman yang berbudaya merupakan kondisi dimana kenyamanan dan ketertiban umum dapat terjaga dengan diiringi oleh apresiasi terhadap kebudayaan lokal dan kesetaraan gender dan didukung dengan pemerintahan yang kompeten dalam pelayanan dan penegakan hukum.

Sedangkan isu strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Sleman tahun 2017 adalah sebagai berikut:

(15)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 15

tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 11,85% dan diharapkan telah menurun kembali di tahun 2016. Namun demikian masih diperlukan upaya-upaya yang serius untuk menurunkan angka tersebut mengingat masih banyaknya penduduk miskin di Kabupaten Sleman sebanyak 41.023 KK di 2015. Upaya penanggulangan dilaksanakan melalui kebijakan peningkatan akses masyarakat miskin kepada pelayanan pendidikan, kesehatan, keluarga berencana; peningkatan pendapatan masyarakat miskin; pemugaran rumah tidak layak huni.

Tingkat pengangguran terbuka Tahun 2014 masih sebesar 6,17%, atau sebanyak 25.943 orang dan 6,12% di tahun 2015. Pengangguran terbuka ini disebabkan peluang kerja/kesempatan kerja yang ada tidak seimbang dengan jumlah pencari kerja atau dengan kata lain ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran kerja. Link match antara pasar kerja dengan pencari kerja juga belum optimal. Disamping itu, penyebab yang lebih utama dikarenakan Sleman tidak bisa menciptakan kawasan industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak. Selain itu perhitungan indeks gini menunjukkan bahwa pada tahun terakhir indeks gini adalah sebesar 0,41 yang berarti masih terjadi ketimpangan pendapatan penduduk.

Beberapa permasalahan daerah lain terkait dengan upaya penanggulangan kemiskinan adalah:

a. Rendahnya pendapatan penduduk yang disebabkan oleh rendahnya pendidikan dan ketrampilan

b. Rendahnya akses permodalan/keuangan/perbankan

c. Belum adanya pendampingan yang intensif kepada kelompok miskin atas usaha yang sejenis

d. Rendahnya akses pemasaran produk kelompok miskin

e. Belum maksimalnya kemitraan antara kelompok miskin dan pelaku usaha yang lebih besar

2. Kontribusi sektor ekonomi lokal masih rendah

Sektor ekonomi lokal di Kabupaten Sleman belum memberikan kontribusi yang maksimal. Beberapa potensi masih dapat terus dikembangkan dengan diiringi pembinaan, pendampingan serta

(16)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 16

produk pertanian dan produk UMKM.

Dari sektor pertanian, produktivitas padi di Kabupaten Sleman mengalami peningkatan mencapai 65,33 kuintal/ha pada tahun 2015 dari 60,19 di 2014. Kenaikan ini turut mendukung persentase sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB yang meningkat menjadi 12,59% di tahun 2015 dari 8,87% di tahun 2014. Walaupun begitu, kontribusi utama pada PDRB Kabupaten Sleman masih datang dari sektor perdagangan, hotel dan restoran serta jasa-jasa. Hal ini dapat menjadi masalah karena sektor tersebut tidak banyak berperan di dalam penyediaan peluang kerja, dan penanggulangan kemiskinan. Peningkatan produktivitas di sektor pertanian ini diharapkan akan meningkatkan Nilai Tukar Petani.

Pengembangan UMKM dan destinasi wisata menjadi salah satu target Kabupaten Sleman untuk menarik wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Jumlah wisatawan di Kabupaten Sleman yang pada tahun 2015 mengalami kenaikan menjadi sebanyak 5.196.816 orang dengan rincian wisatawan nusantara sebanyak 4.936.929 orang dan 259.887 orang wisatawan mancanegara dibanding jumlah wisatawan pada tahun 2014 yang sebanyak 4.132.933 orang wisatawan, dengan rincian 3.820.575 orang wisatawan nusantara dan 312.358 orang wisatawan mancanegara.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 diharapkan mencapai 5,35%. Untuk pertumbuhan penanaman modal di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 meliputi investasi PMA 57 unit dengan nilai investasi US$ 233,54, investasi PMDN 51 unit dengan nilai investasi Rp3.159.444,00 sedangkan Non fasilitas unit usahanya menjadi 34.548 dengan nilai investasi Rp4.756.616,00. Jika dibandingkan dengan tahun 2014, realisasi nilai investasi PMA pada tahun 2015 mengalami sedikit kenaikan, yaitu naik sebesar 0,68%. Sedangkan pada tahun 2014, realisasi nilai investasi PMDN pada tahun 2015 mengalami peningkatan, yaitu naik sebesar 62,37%. Naiknya total nilai investasi penanaman modal berdampak pada naiknya penyerapan tenaga kerja, yaitu tenaga kerja yang terserap oleh PMA pada tahun 2014 sebanyak

(17)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 17

sebanyak 11.913 orang pada tahun 2015, dan non fasilitas pada tahun 2014 sebanyak 268.779 orang menjadi 282.872 orang pada tahun 2015.

3. Indeks Kepuasan masyarakat dan Indeks Reformasi Birokrasi masih perlu ditingkatkan.

Indeks kepuasan masyarakat yang dicapai oleh Pemerintah kabupaten Sleman masih berada di angka 78,54 pada tahun 2015 atau naik dari 77,77 di tahun 2014, sedangkan Indeks reformasi birokrasi baru berada di angka 60,97. Nilai tersebut masih perlu ditingkatkan demi memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.

Beberapa isu lain di bidang penyelenggaraan pemerintahan yang perlu mendapat perhatian adalah:

a. Belum semua SKPD memiliki Standar Pelayanan (SP) b. Masih adanya pelanggaran displin oleh PNS

c. Masih terdapat indikator capaian daerah yang belum tercapai (35 indikator tidak tercapai dari 132 indikator)

d. Belum ada monitoring penerapan SOP

e. Kurangnya komitmen terhadap pelaksanaan Sistem Kearsipan Pola Baru

f. Keterbatasan prasarana dan sarana kearsipan g. Belum optimalnya pengelolaan informasi publik h. Meningkatkan indeks kepuasan masyarakat

i. Masih banyaknya perjanjian kerjasama yang pasif

j. Penyelenggaraan pemerintahan desa yang belum optimal

k. Cakupan pelayanan administrasi kependudukan belum menyeluruh

l. Keterlibatan publik dalam musrenbang yang masih perlu ditingkatkan

m. Menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam pilpres, pilkada, pilkades dan pilduk

4. Ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat yang masih perlu ditingkatkan

Persentase tingkat penyelesaian pelanggaran K3 di Kabupaten Sleman pada tahun 2014 sebesar 97,67%. Penanganan gangguan ketentraman dan ketertiban dapat lebih dioptimalkan lagi pada saat

(18)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 18

pembahasan dengan legislatif.

Pada bidang perlindungan masyarakat, khususnya pada aspek mitigasi bencana, Kabupaten Sleman masih menghadapi beberapa masalah seperti:

a. Masih adanya kawasan rawan bencana longsor yang belum dipasang EWS

b. Masih terdapatnya jalan evakuasi yang rusak

c. Cakupan pelayanan bencana kebakaran masih dibawah SPM yang diamanatkan Permendagri.

Sebagai langkah antisipasi bencana di Kabupaten Sleman mulai tahun 2016 pengembangan lebih ditekankan pada pengembangan jumlah lembaga tangguh bencana dan sekolah siaga bencana demi meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam mitigasi bencana serta penambahan sarana dan prasarana penanggulangan bencana. 5. Masih adanya kematian bayi dan ibu melahirkan

Kasus kematian bayi dan ibu melahirkan masih ditemukan di Kabupaten Sleman. Angka kematian bayi di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 sebesar 3,45 per 1.000 kelahiran, turun dari angka 4,65 per 1.000 kelahiran di 2014. Pada kasus kematian ibu melahirkan mencapai 27,67 per 100.000 ibu melahirkan, turun dari 83,29 per 100.000 ibu melahirkan. Walaupun telah terjadi penurunan pada kasus kematian bayi dan ibu melahirkan, sektor kesehatan tetap menjadi perhatian dengan meningkatkan pelayanan kesehatan dan lingkungan, peningkatan rumah tangga sehat, sarana prasarana kesehatan, perbaikan gizi masyarakat dan pengelolaan keluarga berencana.

6. Kualitas pendidikan yang masih perlu ditingkatkan

Belum optimalnya angka partisipasi sekolah untuk kelompok PAUD dan SMA/SMK/MI menjadi isu yang harus dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman. Nilai Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Sleman masih di bawah 75% sedangkan APK di tingkat SMA/SMK/MI juga masih belum 100%. Banyaknya anak sleman yang bersekolah di luar Kabupaten Sleman, khususnya Kota Yogyakarta yang menyebabkan hasil penghitungan angka partisipasi sekolah belum maksimal, harus mendapat perhatian tersendiri dari Pemerintah

(19)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 19

prestasi siswa dan nilai kelulusan.

Semakin maraknya kenakalan remaja, vandalisme, dan narkoba juga merupakan permasalahan yang tidak bisa diabaikan. Untuk selanjutnya, demi mengoptimalkan kualitas pendidikan dan karakter generasi muda, Pemerintah Kabupaten Sleman akan selalu berusaha memenuhi kualifikasi guru layak mengajar, standar mutu manajemen berbasis sekolah (MBS) dan meningkatkan peran pemuda, baik di lingkungan sekolah dan masyarakat.

7. Penurunan kualitas lingkungan hidup

Rendahnya kualitas lingkungan hidup yang dibuktikan dengan masih rendahnya indeks kualitas lingkungan hidup, yaitu dibawah 40% disebabkan oleh pencemaran yang terjadi pada udara, air dan tanah. Selain itu juga ditambah dengan produksi sampah yang tidak terkelola dengan maksimal di Kabupaten Sleman. Hingga tahun 2015 persentase penanganan sampah mencapai 39,97% dan rasio TPS per satuan penduduk sebesar 1,051.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di daerah perkotaan Kabupaten Sleman masih berkisar di angka 30%, sedangkan luas lahan kritis di Kabupaten Sleman sebesar 122,4 ha dan alih fungsi lahan dari pertanian ke lahan terbangun cukup besar dengan penurunan lahan pertanian sebesar 0,11% per tahun. Hal ini menjadi perhatian karena fungsi Kabupaten Sleman sebagai daerah konservasi resapan air untuk wilayah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. Demi meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Kabupaten Sleman yang menjadi pendukung utama kehidupan masyarakat Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman mengambil langkah-langkah konkrit untuk meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH), meningkatkan rasio pelayanan dan pengelolaan sampah, serta mengelola alih fungsi lahan agar dapat terkendali dan sesuai pemanfaatannya.

8. Kualitas sarana dan prasarana publik masih perlu ditingkatkan Prasarana dan sarana publik di Kabupaten belum seluruhnya dalam keadaan baik.Proporsi panjang jaringan jalan kondisi baik di Kabupaten Sleman pada tahun 2015 sebesar 0,5426 sedangkan drainase kondisi baik sebesar 48,76%. Hal ini berpengaruh pada

(20)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 20

Rasio jaringan irigasi di Kabupaten Sleman mencapai 1:8.244 dengan saluran sepanjang 2.698,34km dan luas budidaya pertanian 22.233ha. Sektor ini perlu mendapat perhatian besar karena pertanian merupakan salah satu penyumbang PDRB yang besar di Kabupaten Sleman. Selain itu, di bidang permukiman permasalahan ada pada rasio bangunan ber IMB baru mencapai 47,01 dan persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih sebesar 98,33%, listrik 99%, dan sanitasi 88,27%.

Sarana prasarana publik sangat diperlukan sebagai dasar pelayanan publik dan peningkatan daya saing di bidang ekonomi, khususnya potensi lokal yang ada di Kabupaten Sleman. Sebagai tindak lanjut, sarana dan prasarana publik akan ditingkatkan dengan kegiatan-kegiatan pembangungan, peningkatan, pemeliharaan, dan rehabilitasi sarana prasarana publik.

9. Masih adanya konflik dan permasalahan sosial

Semakin heterogennya masyarakat Kabupaten Sleman mengakibatkan meningkatnya konflik sosial, suku dan agama serta jumlah PMKS. Permasalahan tersebut harus mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Hal yang akan dilakukan adalah dengan menumbuhkan jiwa toleransi dan empati serta meningkatkan wawasan kebangasaan bagi anggota masyarakat.

Selain konflik sosial, bidang kesetaraan gender serta perlindungan perempuan dan anak juga perlu mendapat perhatian. Walaupun IPG Kabupaten Sleman pada tahun 2014 sebesar 72,30 pengarusutamaan gender masih perlu ditingkatkan. Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih cukup tinggi dengan aduan KDRT sebesar 237. Permasalahan lain yang perlu dioptimalkan penyelesaiannya adalah banyaknya fasilitas umum yang belum berperspektif gender.

10. Apresiasi masyarakat terhadap budaya yang belum optimal

Kabupaten Sleman memiliki 11 festival seni budaya yang diselenggarakan setiap tahun. Selain itu, juga terdapat 153 sarana penyelenggaraan seni dan budaya serta 780 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan. Hal ini perlu ditingkatkan partisipasi yang tinggi dari masyarakat terutama

(21)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 21

mempertahankan nilai-nilai budaya dan tradisi.

Berdasarkan isu strategis dan realisasi pembangunan daerah tahun 2015, maka ditetapkan prioritas pembangunan daerah tahun 2017 yang selanjutnya dijabarkan kedalam sasaran daerah sebagaimana tabel berikut :

Tabel 4.3

Prioritas dan Sasaran Daerah Tahun 2017

NO PRIORITAS SLEMAN SASARAN DAERAH INDIKATOR SASARAN SATU-AN TAR-GET 1 Meningkat-kan ketentraman, ketertiban, dan kenyamanan Meningkat-nya kenyamanan dan ketertiban umum Waktu tundaan ruas jalan pada jam sibuk menit 30 Persentase tingkat penanganan pelanggaran Ketertiban, Kenyamanan dan Keindahan (K3) % 90 Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam mitigasi bencana Jumlah lembaga

tangguh bencana Desa dan sekolah 29 dan 44 Meningkat-nya kualitas lingkungan hidup Rasio layanan pengelolaan sampah % 9,40 Indeks Pencemaran Air Sungai nilai 43,00 Indeks Pencemaran Udara nilai 41 Indeks Tutupan Hutan nilai 32,26 Persentase RTH yang dikelola % 20,05 Luasan alih fungsi lahan ha <100

(22)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 22 2 Meningkat-kan tata kelola pemerintah-an ypemerintah-ang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik Meningkat-nya pelaksanaan reformasi birokrasi Persentase konsistensi perencanaan pembangunan daerah % 95 Persentase unit kerja dengan tingkat akuntabilitas minimal A % 60 Nilai kinerja Organisasi Perangkat Daerah % 90 Jumlah desa yang melaksanakan siklus tahunan desa tepat waktu

Desa 75 Hasil leveling lembaga pengawasan Level 2 Opini BPK terhadap LKD Opini BPK WTP Persentase PAD terhadap pendapatan daerah % 31 Indeks Kepuasan Masyarakat nilai 78.74 Penerapan

e-gov Jumlah layanan pemda berbasis teknologi informasi dan jumlah layanan pemda berbasis teknologi informasi yang terintegrasi Layanan 60 dan 15 Meningkat-nya Kapasitas Aparatur Persentase jabatan sesuai dengan kompetensi % 90 Persentase pelaksanaan diklat pegawai sesuai kebutuhan % 39

(23)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 23 3 Pemerataan pembangu-nan sampai ke tingkat desa Menurunnya

kemiskinan Persentase KK miskin % 10,02 Jumlah lembaga

sosial yang aktif % 50 4 Memperkuat penegakan hukum Kesesuaian pembentu-kan peraturan perundang-undangan daerah dengan undang-undang yang mengaturnya Persentase pembentukan Perda Kabupaten yang tepat asas

% 100 Meningkat-nya kinerja PPNS Persentase pelanggaran Perda yang ditangani % 100 5 Meningkat-kan kualitas hidup masyarakat Meningkat-nya kualitas kesehatan masyarakat Angka Kematian Ibu per 100. 000 kelahira n hidup 62,79 Angka Kematian Bayi per 1000 kelahira n hidup 4,33 Status balita gizi

buruk % 0,44 6 Meningkat-kan produk dan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Meningkat-nya Pertumbuh-an ekonomi Pertumbuhan ekonomi % 5,46 Meningkat-nya daya saing ekonomi daerah Lama tinggal wisatawan hari Wisnus : 2,92 Wis-man: 2,70 Nilai ekspor US$ 42.500.

000 Tingkat pengangguran terbuka Rasio 5,90 Meningkat-nya prasarana dan sarana perekonomi-an Persentase prasarana dan sarana perekonomian yang berkualitas % 69,54 Persentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap % 65,45

(24)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 24 7 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Lokal Meningkat-nya kontribusi sektor-sektor ekonomi lokal Jumlah Desa Wisata kategori mandiri Desa wisata 8 Persentase peningkatan produksi pertanian dan perikanan % 3,40 Nilai Tukar Petani Nilai 111,90 Persentase peningkatan nilai produksi industri % 2,8 8 Meningkat-kan kualitas pendidikan karakter Meningkatkan kualitas pendidikan dan mengintegra-sikan nilai-nilai karakter dalam pendidikan Persentase guru layak mengajar % 87 Persentase pengelolaan sekolah yang memenuhi manajemen mutu berbasis sekolah (MBS) % 97,10 Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan anak usia dini

% 78,23

Angka

Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD, SMP, SMA/K % APK: - SD/MI: ≥100 - SMP/M Ts: ≥100 APM: - SD/MI: 100 - SMP/M Ts: 83,98 Angka Anak Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA % APS SD/MI 1,02, SMP/M Ts 1,12 Terbentuknya Desa Berkarakter Desa 4 Persentase penanganan anak berhadapan dengan hukum % 100

(25)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 25

Keselarasan sasaran pembangunan antara Sleman dengan DIY dapat dilihat sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.4

Sinkronisasi Sasaran Daerah Tahun 2017 Persentase ormas kepemudaan yang aktif % 90 Persentase Prestasi olahraga % 71 9 Meningkat-kan kerukunan masyarakat dengan mengangkat kebudayaan lokal dan kesetaraan gender Meningkat-nya kerukunan masyarakat Jumlah konflik SARA Kasus ≤ 5 Meningkat-nya apresiasi dan peran serta masyarakat dalam pengembang an dan pelestarian budaya Persentase Pelestarian warisan budaya % 23,83 Meningkat-nya perlindungan terhadap perempuan dan anak Persentase penanganan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan % 100

NO SASARAN SLEMAN SASARAN DIY

1 Meningkatnya kenyamanan

dan ketertiban umum Layanan publik meningkat, terutama pada penataan sistem transportasi dan akses

masyarakat di pedesaan 2 Meningkatnya keikutsertaan

masyarakat dalam mitigasi bencana

3 Meningkatnya pelaksanaan

reformasi birokrasi Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah meningkat 4 Penerapan e-gov

Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat 5 Meningkatnya Kapasitas

Aparatur

6 Menurunnya kemiskinan Kesenjangan pendapatan masyarakat menurun

(26)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 26

Sedangkan sinkronisai indikator sasaran adalah sebagai berikut : peraturan

perundang-undangan daerah dengan undang-undang yang mengaturnya

8 Meningkatnya kinerja PPNS 9 Meningkatnya kualitas

kesehatan masyarakat Harapan hidup masyarakat meningkat 10 Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup Kualitas lingkungan hidup meningkat Pemanfaatan ruang terkendali 11 Meningkatnya Pertumbuhan

ekonomi Pendapatan masyarakat meningkat 12 Meningkatnya kontribusi

sektor-sektor ekonomi lokal 13 Meningkatnya daya saing

ekonomi daerah Kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara meningkat

Lama tinggal wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara meningkat 14 Meningkatnya prasarana dan

sarana perekonomian 15 Meningkatkan kualitas

pendidikan dan

mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pendidikan

Aksesibilitas pendidikan meningkat

Daya saing pendidikan meningkat Melek huruf masyatakat

meningkat 16 Meningkatnya kerukunan

masyarakat

17 Meningkatnya apresiasi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan

pelestarian budaya

Peran serta dan apresiasi masyarakat dalam

pengembangan dan pelestarian budaya meningkat

18 Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak

Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak

(27)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 27

NO INDIKATOR SASARAN SLEMAN

SATU-AN TAR-GET SASARAN DIY INDIKATOR SATU-AN TAR-GET 1 Waktu tundaan

ruas jalan pada jam sibuk

menit 30 Load factor angkutan perkotaan meningkat % 42,57 2 Persentase tingkat penanganan pelanggaran Ketertiban, Kenyamanan dan Keindahan (K3) % 90 3 Jumlah lembaga tangguh bencana Desa dan sekolah 29 dan 44 4 Rasio layanan pengelolaan sampah % 9,40 Persentase Peningkatan Kualitas Lingkungan % 15,72 5 Indeks Pencemaran Air Sungai nilai 43,00 Indeks Pencemaran Udara nilai 41 Indeks Tutupan Hutan nilai 32,26 6 Persentase RTH yang dikelola % 20,05 7 Persentase konsistensi perencanaan pembangunan daerah % 95 8 Persentase unit kerja dengan tingkat akuntabilitas minimal A % 60 Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Predi-kat A 9 Nilai kinerja Organisasi Perangkat Daerah % 90

(28)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 28 10 Jumlah desa yang melaksanakan siklus tahunan desa tepat waktu desa 75 11 Hasil leveling lembaga pengawasan Level 2 12 Opini BPK terhadap LKD Opini BPK WTP Opini Pemeriksaan BPK opini WTP 13 Persentase PAD terhadap pendapatan daerah % 31 14 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 78,74 15 Jumlah layanan pemda berbasis teknologi informasi dan jumlah layanan pemda berbasis teknologi informasi yang terintegrasi Layanan 60 dan 15 16 Persentase jabatan sesuai dengan kompetensi % 90 17 Persentase pelaksanaan diklat pegawai sesuai kebutuhan % 39 18 Persentase KK

miskin % 10,02 Indeks ketimpangan pendapatan Indeks gini 0,2878 19 Jumlah lembaga sosial yang aktif % 50 20 Persentase pembentukan Perda Kabupaten yang tepat asas

(29)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 29 21 Persentase pelanggaran Perda yang ditangani % 100 22 Angka Kematian Ibu per 100. 000 kelahira n hidup 62,79 Angka harapan hidup tahun 74,18 23 Angka Kematian Bayi per 1000 kelahira n hidup 4,33 24 Status balita gizi buruk % 0,44 25 Luasan alih

fungsi lahan ha <100 Kesesuaian pemanfaatan ruang terhadap RTRW Provinsi meningkat

% 64,75

26 Pertumbuhan

ekonomi % 5,46 Pendapatan per kapita pertahun Juta/ Rp 8,50 27 Lama tinggal wisatawan hari Wisatawan nusantara: 2,92 Lama tinggal wisatawan nusantara hari 2,69 hari Wisatawan manca-negara: 2,70 Lama tinggal wisatawan mancanegara hari 2,60 Jumlah wisatawan nusantara orang 4.561.646 Jumlah wisatawan mancanegara orang 272.162 28 Nilai ekspor US$ 42.500.000

29 Tingkat pengangguran terbuka rasio 5,90 30 Persentase prasarana dan sarana perekonomian yang berkualitas % 69,54 31 Persentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap % 65,45 32 Jumlah Desa Wisata kategori mandiri Desa Wisata 8

(30)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 30 33 Persentase peningkatan produksi pertanian dan perikanan % 3,40 34 Nilai Tukar Petani % 111,90 35 Persentase peningkatan nilai produksi industri % 2,8 36 Persentase guru layak mengajar % 87 37 Persentase pengelolaan sekolah yang memenuhi manajemen mutu berbasis sekolah (MBS) % 97,10 Persentase satuan pendidikan yang menerapkan model pendidikan berbasis budaya % 40,00 38 Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan anak usia dini

% 78,23

39 Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD, SMP, SMA/K % APK: - SD/MI: ≥100 - SMP/M Ts: ≥100 APM: - SD/MI: 100 - SMP/M Ts: 83,98 Angka melek huruf % 95,00 40 Angka Anak Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA % APS SD/MI 1,02, SMP/MTs 1,12 Rata-rata lama sekolah tahun 12,00 41 Terbentuknya Desa Berkarakter Desa 4 42 Persentase penanaganan anak berhadapan dengan hukum % 100

(31)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 31

Pemerintah Kabupaten Sleman menetapkan sembilan prioritas tersebut untuk mendukung sembilan prioritas nasional. Keselarasan prioritas pembangunan Kabupaten Sleman dengan prioritas pembangunan nasional dan Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat pada skema berikut ini :

43 Persentase Ormas kepemudaan yang aktif % 90 44 Persentase Prestasi olahraga % 71 45 Jumlah konflik SARA Kasus ≤ 5 46 Persentase Pelestarian warisan budaya % 23,83 Derajat partisipasi masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian Budaya % 70,00 47 Persentase penanganan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan % 100

(32)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 32

No Prioritas Nasional (nawacita) Prioritas DIY Prioritas Sleman 1 Menghadirkan kembali

negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara Pembangu-nan wilayah dan peningkatan infrastruktur Meningkatkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan Lingkungan hidup dan pemanfaatan ruang

2 Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Kinerja aparatur dan birokrasi Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik 3 Memperkuat kehadiran

negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Memperkuat penegakan hukum 4 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan

Pemerataan pembangunan sampai ke tingkat desa

5 Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia

Kesehatan Meningkatkan kualitas hidup masyarakat 6 Meningkatkan

produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional

Pertumbuh-an ekonomi Meningkatkan produk dan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional 7 Mewujudkan kemandirian

ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Domestik Pembangu-nan wilayah dan peningkatan infrastruktur Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Lokal 8 Melakukan revolusi

karakter bangsa Pendidikan Meningkatkan kualitas pendidikan karakter 9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial indonesia Sosial dan

Budaya Meningkatkan kerukunan masyarakat dengan mengangkat

kebudayaan lokal dan kesetaraan gender

(33)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 33

(34)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 34

NO PRIORITAS NASIONAL (NAWACITA)

PRIORITAS

DIY PRIORITAS SLEMAN SASARAN DAERAH INDIKATOR SASARAN

TARGET 2017 PROGRAM TARGET 2017 1 Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara Pembangunan wilayah dan peningkatan infrastruktur Meningkatkan ketentraman, ketertiban, dan kenyamanan Meningkatnya kenyamanan dan ketertiban umum Waktu tundaan ruas jalan pada jam sibuk

30 menit Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

1 dokumen Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 61% Lingkungan hidup dan pemanfaatan ruang Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

76% Program Rehabilitasi dan

Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

76% Program peningkatan

pelayanan angkutan 56,25% Program peningkatan dan

pengamanan lalu lintas 98% Program peningkatan

kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

(35)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 35 Persentase tingkat penanganan pelanggaran Ketertiban, Kenyamanan dan Keindahan (K3) 90% Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 21% Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 2.500 Orang Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 34 kelompok Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) ≤ 450 kali Meningkatnya keikutsertaan masyarakat dalam mitigasi bencana Jumlah lembaga tangguh bencana 29 desa dan 44 sekolah Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana 2 dokumen Program pencegahan dini

dan penanggulangan korban bencana alam

63% Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran 89%

(36)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 36 Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial 50% Meningkatnya kualitas lingkungan hidup Rasio layanan pengelolaan sampah 9,40% Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan 15;3;225 9,40 29,50% Indeks Pencemaran Air Sungai 43,00 Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup 86%,76%, dan 2 dokumen Indeks Pencemaran Udara 41 Program Peningkatan Pengendalian Polusi 79,15% Indeks Tutupan Hutan 32,26 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

14

kampung, dan 10% Program pengembangan

kinerja pengelolaan air minum dan air limbah

3% 5,49% 20,00% Program penyediaan dan

pengolahan air baku 70% Program lingkungan

(37)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 37

Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 51 dan 21 Persentase RTH yang dikelola 20,05% Program Pengelolaan

ruang terbuka hijau (RTH) 20,05% 1 unit Program pengelolaan

areal pemakaman 23%

Luasan alih

fungsi lahan < 100 ha Program perencanaan tata ruang 7 raperda Program pengendalian

pemanfaatan ruang 42 desa Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 87% Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh

44,44% Program penyelesaian

konflik-konflik pertanahan 100% Program Pengembangan

(38)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 38 2 Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya Kinerja aparatur dan birokrasi Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif dan kualitas pelayanan publik Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi Persentase konsistensi perencanaan pembangunan daerah 95% Program perencanaan pembangunan daerah 95% Persentase unit kerja dengan tingkat akuntabilitas minimal A 60% Program pengembangan

kualitas kebijakan publik 10% Program peningkatan

sistem pengawasan

internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 60% dan 11 SKPD Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 100% Nilai kinerja Organisasi Perangkat Daerah 90% Program penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan 90% Program perbaikan sistem

administrasi kearsipan 69% Jumlah desa

yag

melaksanakan

75 desa Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa

(39)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 39 siklus tahunan desa tepat waktu Program peningkatan administrasi pemerintahan 12 kecamatan Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa 90% Hasil leveling lembaga pengawasan

Level 2 Program Penataan dan Penyempurnaan

kebijakan sistem dan prosedur pengawasan

Level 2

Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

100%

Opini BPK terhadap LKD

WTP Program peningkatan dan Pengembangan

pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah

WTP , 100%, 100% dan 100% Persentase PAD terhadap pendapatan daerah 31% Program Pengelolaan Pendapatan Daerah 5%

(40)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 40

Indeks Kepuasan Masyarakat

78,74 Program peningkatan

kualitas pelayanan publik 45%, nilai 78,74, dan 100% Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran 100% Program peningkatan

sarana dan prasarana aparatur

75% Program peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur 93% Program Pengembangan data/informasi 65% Program Kerjasama Pembangunan 90%

Program pengkajian dan

penelitian bidang iptek 33% Program Pengembangan Wilayah Perbatasan 2% Program peningkatan kualitas pelayanan informasi 72%

(41)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 41 Program Penataan Administrasi Kependudukan 100%, 99,32%, 89%, dan 58% Program kerjasama

informasi dan media massa

42 jejaring Program Pembangunan

dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah

84,34% Program pengelolaan dan

pengembangan persandian daerah 90% Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah 100% Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 95% Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 20%

(42)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 42

Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan

90% Penerapan e-govt Jumlah

layanan pemda berbasis teknologi informasi dan jumlah layanan pemda berbasis teknologi informasi yang terintegrasi 60 dan 15 layanan Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

75%, 325 publikasi, 250 lelang, dan 80% Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi 20 layanan, 40 layanan, 15 layanan, dan 76% Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi

55% Program pengkajian dan

penelitian bidang

komunikasi dan informasi

80% Meningkatnya Kapasitas Aparatur Persentase jabatan sesuai dengan kompetensi

90% Program Pembinaan dan

(43)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 43 Persentase pelaksanaan diklat pegawai sesuai kebutuhan 39% Program Pendidikan Kedinasan 60% Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur pemerintah daerah 39% 3 Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya Kinerja aparatur dan birokrasi Memperkuat penegakan hukum Kesesuaian pembentukan peraturan perundang-undangan daerah dengan undang-undang yang mengaturnya Persentase pembentukan Perda Kabupaten yang tepat asas 100% Program peningkatan kapasitas lembaga

perwakilan rakyat daerah

4 perda Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 100% Program peningkatan

pelayanan dan bantuan hukum 100% Meningkatnya kinerja PPNS Persentase pelanggaran Perda yang ditangani 100% Program penegakan hukum 100%

(44)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 44 4 Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan Pembangunan wilayah dan peningkatan infrastruktur Pemerataan pembangunan sampai ke tingkat desa Menurunnya

kemiskinan Persentase KK miskin 10,02% Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

155

kelompok

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

90% Program pembinaan anak

terlantar 90%

Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma

70% Program pembinaan panti

asuhan/panti jompo

90% Program peningkatan

partisipasi masyarakat dalam membangun desa

10,02% dan 77 % Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 15%

(45)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 45 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan 20 BUMDES Program peningkatan peran perempuan di perdesaan 88,10% Program pengembangan perumahan 98,25% Jumlah lembaga sosial yang aktif 50% Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 50% 5 Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia Kesehatan Meningkatkan kualitas hidup masyarakat Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat Angka

Kematian Ibu, 62,79 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 95% Angka

Kematian Bayi 4,33 Program Upaya Kesehatan Masyarakat

77%, 62,79, 4,33, 80%, 10%, 94%, dan ≥95%

Status balita

gizi buruk 0,44% Program Pengawasan Obat dan Makanan 76% Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan masyarakat

52,5% Program Perbaikan Gizi

(46)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 46

Program Pengembangan

Lingkungan Sehat 52,5% Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

100% dan 70%

Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan 100% dan 100% Program pengadaan,

peningkatan sarana dan prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata

80% Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita < 1,8 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 71% Program pengawasan dan

pengendalian kesehatan makanan 30 unit usaha Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan 33,50%

(47)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 47 Program perencanaan sosial budaya 45% Program Keluarga Berencana 79,25% dan TFR=2 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 1,4% Program pelayanan

kontrasepsi 86 orang dan 8,28% Program pembinaan

peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri

80,03%

Program pengembangan pusat pelayanan

informasi dan konseling KRR

151

kelompok Program penyiapan

tenaga pendamping kelompok bina keluarga

86 kelompok Program pengembangan

model operasional BKB-Posyandu-PADU

(48)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 48 6 Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Pertumbuhan

ekonomi Meningkatkan produk dan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan

ekonomi 5,46% Program perencanaan pembangunan ekonomi 33,33% Program Peningkatan

Promosi dan Kerjasama Investasi

71,28% Program Peningkatan

Iklim Investasi dan Realisasi Investasi

Rp.4,525 milyar Program penciptaan iklim

Usaha Kecil Menengah yang kondusif 10 koperasi Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 92,55% Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 19.198 pelaku usaha perdagangan Program Pembinaan dan

Penataan Pedagang Pasar 2% Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan 51% 236 produk

(49)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 49

Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

1.064 orang Program Pengembangan

Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

45 UMKM

Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

115 wirausaha baru Meningkatnya daya saing ekonomi daerah Lama tinggal wisatawan Wisnus: 2,92 Wisman: 2,70 Program Pengembangan

Pemasaran Pariwisata 4.323.000 orang Program pengembangan

destinasi pariwisata 3 buah Program Pengembangan

Kemitraan

6 buah Nilai ekspor US$ 42.

500.000

Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor US$ 42. 500.000 Tingkat pengangguran terbuka 5,90 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

(50)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 50 Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 100% Program Peningkatan Kesempatan Kerja 75% Program Transmigrasi Regional 45% Meningkatnya prasarana dan sarana perekonomian Persentase prasarana dan sarana perekonomian yang berkualitas 69,54% Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi

22 pasar dan obyek wisata Program pengembangan

dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya

77%

Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan

sumber daya air lainnya

77% Persentase jalan dan jembatan dalam kondisi mantap 65,45% Program pembangunan infrastruktur perdesaaan 56,15% Program Pembangunan

Jalan dan Jembatan 65,45% 54,50% 76,40%

(51)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 51

Program

rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan

65,45% 54,50% 76,40% Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 48,85% Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan

1 dokumen Program peningkatan

sarana dan prasarana kebinamargaan

95% Program Pembinaan Jasa

Konstruksi 40% 7 Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi Domestik Pertumbuhan

ekonomi Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor- sektor strategis ekonomi Lokal Meningkatnya kontribusi sektor-sektor ekonomi lokal Jumlah Desa Wisata kategori mandiri 8 desa

wisata Program Pengembangan Desa Wisata 8 desa wisata Persentase peningkatan produksi pertanian dan perikanan 3,40% Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan 0,5% Program peningkatan

(52)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 52

Program pengembangan

budidaya perikanan 9,0% Nilai Tukar

Petani 111,90% Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 48 kelompok Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan 15% Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan 10%

Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 80% Program peningkatan penerapan teknologi peternakan 5% Program pengembangan sistem Penyuluhan perikanan 5% Program pengembangan

kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

(53)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 53

Program optimalisasi

pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 1,1% 5 produk Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 100%, 70%, 87,5%, 90%, 90%, 80%, 140%, 141% 1 kelompok Program peningkatan

pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

5 produk Program peningkatan

pemasaran hasil produksi peternakan 3 produk Persentase peningkatan nilai produksi industri 2,8% Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 65 IKM Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial 20 sentra industri Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 38 IKM

(54)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 54

Program Pengembangan

Industri Kecil dan Menengah 0,5% 8 Melakukan revolusi karakter bangsa Pendidikan Meningkatkan kualitas pendidikan karakter Meningkatnya kualitas pendidikan dan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pendidikan Persentase guru layak mengajar 87% Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

87,00% Program pengembangan

kreativitas siswa dan guru 99% Kab:1.056, Prov:486, nas:36 Persentase pengelolaan sekolah yang memenuhi manajemen mutu berbasis sekolah (MBS) 97,10% Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 97,10% 100% Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Anak Usia Dini

78,23% Program Pendidikan Anak

(55)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 55

Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD, SMP, SMA/K. Angka Anak Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA APK SD/MI ≥100%, APK SMP/MTs ≥100%, APM SD/MI 100%, APM SMP/MTs 83,98% APS SD/MI 1,02, SMP/MTs 1,12

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun APK SD/MI ≥100%, APK SMP/MTs ≥100%, APM SD/MI 100%, APM SMP/MTs 83,98% APS SD/MI 1,02, SMP/MTs 1,12 Terbentuknya Desa Berkarakter

4 desa Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Non Formal 75,25% 99,04% 4 desa Program Pengembangan Budaya Baca 57,22% Program pengembangan dan pembinaan perpustakaan 8 unit Persentase penanganan anak berhadapan dengan hukum 100% Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 25,00%, 28 satgas Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS 8 desa

(56)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 56 Persentase ormas kepemudaan yang aktif 90,00% Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda

1 dokumen Program peningkatan

peran serta kepemudaan 90,00% Program peningkatan

upaya penumbuhan kewirausahaan dan

kecakapan hidup pemuda

26,00% Persentase Prestasi olahraga 71% Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga 91,00% Program Pembinaan dan

Pemasyarakatan Olahraga

74,00% Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana Olahraga

(57)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 57 9 Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial indonesia Sosial dan

budaya Meningkatkan kerukunan masyarakat dengan mengangkat kebudayaan lokal dan kesetaraan gender Meningkatnya kerukunan masyarakat Jumlah konflik SARA ≤ 5 Program pengembangan

wawasan kebangsaan ≤5 kasus Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan 100% Program pendidikan politik masyarakat 77% Meningkatnya apresiasi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya Persentase Pelestarian warisan budaya 23,83% Program Pengembangan Nilai Budaya 58,29% Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 17,68% Program Pengelolaan Keragaman Budaya 14,20% Program Pelestarian dan

Pengembangan peninggalan budaya 5,70% Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak Persentase penanganan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan 100% Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 82% Program Peningkatan peran serta dan

kesetaraan gender dalam pembangunan

(58)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 58

Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

28 desa

Program peningkatan kualitas hidup dan

perlindungan perempuan

(59)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 59

KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2017

NO PRIORITAS SLEMAN NAMA PROGRAM INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 2017 ANGGARAN SKPD

1 2 3 4 5 6 7 8 1 Meningkatkan ketentraman, ketertiban, dan kenyamanan Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

Ketersediaan dokumen perencanaan

prasarana wilayah dan sumberdaya alam

Dokumen 1 140.000.000 BAPPEDA

Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Persentase ketersediaan

Prasarana dan fasilitas perhubungan

% 61 8.617.576.550 D.HUBKOMINFO

Program Pembangunan

Sarana dan Prasarana Perhubungan Persentase ketersediaan Sarana dan Prasarana perhubungan % 76 1.415.568.750 D.HUBKOMINFO

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ

Persentase kondisi

(60)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 60

1 2 3 4 5 6 7 8

Program peningkatan

pelayanan angkutan Persentase angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan

% 56,25 1.029.756.950 D.HUBKOMINFO

Program peningkatan dan

pengamanan lalu lintas Persentase ketersediaan perlengkapan

keamanan lalu lintas

% 98 3.460.177.000 D.HUBKOMINFO Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor Persentase Kendaraan Bermotor Umum (KBU) yang lolos uji

% 100 3.213.084.500 D.HUBKOMINFO

Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Persentase pos keamanan lingkungan yang aktif % 21 1.060.393.500 K. SATPOL PP, K. KESBANG, D.PASAR

(61)

RKPD Kabupaten Sleman Tahun 2017 IV - 61 1 2 3 4 5 6 7 8 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Peningkatan kapasitas

anggota linmas Orang 2500 7.027.748.100 K.SATPOL PP, K.KESBANG, D.PASAR, KEC. GAMPING, KEC. GODEAN, KEC. MOYUDAN, KEC. MINGGIR, KEC. SEYEGAN, KEC. MLATI, KEC. DEPOK, KEC. BERBAH, KEC. PRAMBANAN, KEC. KALASAN, KEC. NGEMPLAK, KEC. NGAGLIK, KEC. SLEMAN, KEC. TEMPEL, KEC. TURI, KEC. PAKEM, KEC. CANGKRINGAN

Gambar

Gambar 4.1  Peta Prioritas PWT Jangka Tahunan 2017

Referensi

Dokumen terkait

Penegelompkan ini dilakukan para oleh ulama hadist adalah untuk mempermudah dalam proses pem- belajaranya terutama setelah UIN menetapkan kurikulum mata kuliah

Dari penjelasan definisi operasional di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa penelitian skripsi ini ingin mengetahui ada tidaknya pengaruh pendidikan Islam (non formal)

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar negeri dalam rangka kerja sama ASEAN dengan Mitra Eksternal ASEAN di

Bila dalam segi empat sepasang sisi yang berhadapan sama dan sejajar, maka segi empat itu adalah jajar genjang ... Diketahui : AB

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian propofol 2,5mg/KgBb terhadap agregasi trombosit pada 20 orang yang menjalani operasi elektif dengan general

Tapi, justru segmen consumer health yang mencatat kenaikan pendapatan 9% yoy menjadi Rp 1,83 triliun dari sebelumnya Rp 1,68 triliun.. Kenaikan ini hampir menyamai kenaikan pada

Variabel-variabel (konstruk endogen) yang digunakan dalam perancangan pengembangan model konseptual adalah 3 model penelitian dari Szulanski 2002, Bozemen 2000 dan

Tietjen, L., Bossemeyer, D., McIntosh, N., 2010, Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas, Yayasan Bina Pustaka