• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG, KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

DI DESA MANTRIANOM, KECAMATAN BAWANG,

KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saraja (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

O leh:

SIT I SANGADAH NIM : 111 01 035

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

▸ Baca selengkapnya: harapan orang tua menyekolahkan anak di sekolah islam terpadu

(2)

N O T A PEM BIM BING

Assalam u’alaikum Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari:

Nama : SIT I SA N G A D A H

NIM : 111 01 035

Jurusan/program Studi : T arbiyah/P endidikan A gam Islam

(3)

Wcbsilc \ \ s \ \ \ sJ.nnsiiliiligii atid B-imiil; .KlmiiiisImsItr/isl.iiii^iInli^i iicuJ

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : SM I SANGADAH dengan Nomor Induk Mahasiswa :

111 01 035 yang berjudul : “ PENGARUH KENAIKAN BIAYA

PENDIDIKAN TER H A D A P M INAT ORANG TUA M EN Y EK O LA H K A N A N A K D i DESA M A N TR IA N O M , K ECAM ATAN BAW ANG,

K ABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2005”. Telah dimunaqasahkan

dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 05 A gustus 2006 M yang bertepatan dengan

tanggal 11 Rajab 1427 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

05 Agustus 2006 M S a la tig a ,---11 Rajab 1427 H

Panitia Ujian

Drs. M asvkur M inan. M.A Dra. Nur Hasanah

NIP. 150 182 685 N I P '150 268 213

bimbing

NIP. 150 170 134

(4)

ORANG TUA YANG BIJAK ADALAH ORANG TUA YANG

MEMBERIKAN PENDIDIKAN PADA ANAKNYA

ANAK YANG BERBAKTI ADALAH ANAK YANG MAU

BELAJAR UNTUK DIRINYA, ORANG TUANYA,

AGAMANYA, BANGSA DAN NEGARANYA

(5)

Skripsi

ini

penndis

pcrsemGaGtjan untutj:

1. Suam i, d a p a ti d a n JGu y a n g

ta ta k memGeri do ro ngan Gai%

m ori t d a n m ateriil!, tid a % a d a

u n g k a p a n tja ta y a n g Gisa

medn^is^an Getapa Gesar ja s a

y a n g m etana Garitkan.

2. A n a^ tjn

tercinta

(A n ra d ita

D a m a r A d tiztia ).

3. Tem an-tem an seperjuangan.

(6)

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan kasih sayang dan

kemurahan-N y a, penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas skripsi ini. Hanya

kepada-Nyalah kita memohon, berserah diri dan mengucap syukur. Sholawat dan

salam semoga tetatp tercurah kepada pelita umat, Nabi besar Muhammad SAW

berserta dengan keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya.

Dalam menulis skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

mengalami kesulitan dan kekurangan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, dengan rasa hormat dan rendah hati sedalam-dalamnya penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhorm at:

1. Drs. Imam Sutomo, M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Drs. H. M. Banany selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini.

3. Bapak Mislam Ariyanto, selaku Kepala Desa Mantrianom.

4. Segenap staff serta para dosen STAIN Salatiga.

5. Suami, ayah dan bunda yang telah memberi kekuatan do’a serta dorongan

baik lahir maupun batin.

6. Anakku tercinta yang telah memberi dorongan sehingga terselesaikannya studi

ini.

7. Teman-teman PAI angkatan 2001.

(7)

membantu kelancaran penulisan skripsi inik mendapatkan balasan yang lebih dari

Allah SWT. Jazakumullah Khairan Katsira. Amin

Akhirnya, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Salatiga, Juli 2006

Penulis,

(8)

HALAMAN JU D U L ... i

BAB II LANDASAN TEORI A. Kenaikan Biaya P endidikan... 12

1. Pengertian Kenaikan Biaya Pendidikan ... 12

2. Konsep Biaya Pendidikan / Macam-macam Biaya Pendidikan ... 12

3. Ruang Lingkup Biaya Pendidikan ... 16

4. Tanggung Jawab Pembiayaan Pendidikan ... 19

5. Konsep Biaya Pendidikan... 20

B. Minat Orang Tua Menyekolahkan Anak ... 23

1. Pengertian Minat ... 23

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 24

(9)

4. Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan A n a k ... 26

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi O byektif Desa Mantrianom ... 31

1. Keadaan Desa Mantrianom ... 31

2. Situasi dan Kondisi Ekonomi ... 34

3. Sarana Fisik ... 35

4. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama ... 36

5. Keadaan P end u d u k ... 37

6. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa M antrianom ... 38

(10)

32

PENDUDUK DESA MANTRIANOM KELOMPOK

UMUR DAN JENIS K E L A M IN ...

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DESA

MANTRIANOM ...

SARANA FISIK DESA MANTRIANOM ...

BANYAKNYA PENDUDUK PEMELUK AGAMA DI

DESA MANTRIANOM ...

JUMLAH PENDUDUK DESA MANTRIANOM...

DATA TENTANG KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN

DI DESA M AN TRIA NO M ...

DATA TENTANG MINAT ORANG TUA

MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA MANTRIANOM.

TABEL ANGKET KENAIKAN BIAYA

PEN D ID IK A N ...

FREKUENSI PROSENTASE KENAIKAN BIAYA

PEN D ID IK A N ...

TABEL ANGKET MINAT ORANG TUA

MENYEKOLAHKAN A N A K ...

FREKUENSI PROSENTASE MINAT ORANG TUA

MENYEKOLAHKAN A N A K ...

KOEFISIEN KORELASI ANTARA KENAIKAN BIAYA

PENDIDIKAN TERHADAP MINAT ORANG TUA

MENYEKOLAHKAN ANAK...

(11)

A. Latar Belakang M asalah

Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan

kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

pertumbuhan ekonomi suatu negara / bangsa. Hal ini bukan saja karena

pendidikan akan berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Oleh karena itu,

tidaklah heran apabila negara yang memiliki penduduk dengan tingkat

pendidikan yang tinggi akan mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang

pesat.1 Kenyatannya dapat kita lihat sekarang, bangsa kita sedang dilanda

krisis moneter, semua harga-harga naik, begitu juga dengan barang dan juga

kenaikan di bidang pendidikan sangat dirasakan oleh rakyat kecil pada

umumnya. Di samping itu, pemerintah juga mengupayakan kenaikan anggaran

belanja di bidang pendidikan sebesar 20 persen. Hal ini sangat berpengaruh

terhadap minat orang tua yang akan menyekolahkan anak-anak -mereka.

Apalagi bagi orang tua yang berasal dari keluarga yang kurang mampu,

mereka sangat keberatan dengan dinaikkannya biasa pendidikan. Mereka

ingin sekali menyekolahkan anak-anak mereka, karena menurut mereka anak-

anaknya harus mendapat pendidikan yang layak.

1 Nanang Fattah. E konom i I dan Pembiayaan Pendidikan. PT. Remaia Rosda Karva Bandung, him. 77.

(12)

Sementara itu, pendidikan nasional kita selalu dihadapkan pada

masalah kualitas dan kuantitas. Masalah kualitas terdesak oleh pemikiran

kuantitas, terlebih pada masa krisis ekonomi dimana daya dukung ekonomi

keluarga semakin melemah yang mengakibatkan banyak usia sekolah yang

tidak dapat melanjutkan sekolah mereka, meningkatnya putus sekolah,

melemahnya kemampuan menyekolahkan anak sebagai dampak kenaikan

biaya pendidikan. Seperti telah disinggung di atas, dengan turunnya nilai tukar

rupiah US dolar menimbulkan kenaikan harga barang dan jasa, termasuk

bahan-bahan atau alat-alat yang diperlukan untuk kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, bangsa ini mau tidak mau harus melakukan perbaikan dan

pembaharuan di segala sektor yang berkaitan dengan bidang pendidikan. Jadi,

dengan adanya kenaikan biaya pendidikan sangat mempengaruhi minat orang

tua yang akan menyekolahkan anak-anak mereka.

Dengan adanya kenaikan biaya pendidikan dan dampak yang

ditimbulkan dari kenaikan biaya pendidikan tersebut, maka penulis

mengadakan penelitian dengan judul "Pengaruh Kenaikan Biaya Pendidikan

Terhadap Minat Orang Tua Menyekolahkan Anak di Desa Mantrianom,

Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005".

B. R um usan M asalah

Sebagai basic question atau pokok permasalahan dalam penelitian ini

(13)

1. Bagaimana tingkat kenaikan biaya pendidikan di sekolah ?

2. Bagaimanakah variasi minat orang tua menyekolahkan anak pada

masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten

Banjarnegara ?

3. Adakah pengaruh kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua

menyekolahkan anak pada masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan

Bawang, Kabupaten Banjarnegara ?

C. Tujuan Penelitian

Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

1. Untuk mengetahui tingkat kenaikan biaya pendidikan di sekolah.

2. Untuk mengetahui variasi minat orang tua menyekolahkan anak pada

masyarakat Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Kabupaten

Banjarnegara.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh kenaikan biaya pendidikan terhadap

minat orang tua menyekolahkan anak pada masyarakat Desa Mantrianom,

Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara.

D. M anfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat. Manfaat tersebut

adalah dengan adanya penelitian ini diharapkan ada kebijakan dari pemerintah

(14)

Diharapkan ada sumbangan dana bagi orang tua yang kurang mampu

dalam menyekolahkan anak mereka.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul.

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar, atau

mungkin salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika

fakta-fakta membenarkan.2 3

Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hipotesis

adalah dugaan atau kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian,

yang mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis ini akan diterima jika

benar dan ditolak jika salah. Maka hipotesis yang dikemukakan adalah :

"Ada pengaruh dari kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang

tua menyekolahkan anak". Dengan kata lain "Semakin naik biaya pendidikan,

semakin sedikit orang tua menyekolahkan anak".

tua yang berasal dari keluarga yang kurang mampu yang ingin

menyekolahkan anak mereka.

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, E disi Revisi,

Rineka Cipta, Jakarta, 1999, him. 67.

(15)

F. M etode Penelitian

Agar didapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu ada

metode yang tepat, yaitu :

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.4 Adapun yang yang

menjadi populasi penelitian adalah seluruh kepala keluarga di Desa

Mantrianon yang berjumlah 1003 kepala keluarga. Sedangkan sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Adapun sampel dalam

penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi, sehingga jumlah

sampel sebesar 103 kepala keluarga,

Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa populasi yang jumlahnya

besar (lebih dari 100) dapat diambil sebesar 10 - 15 % atau 20 - 25 %.

Sedangkan populasi kurang dari 100, besar sampel adalah keseluruhan

populasi.6

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang

berbeda dengan maksud utama penulis dalam penggunaan kata judul

4 Suharsimi Arikunto. o p .cit, him. 115.

Sutrisno Hadi, M etodologi Research II, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta, him. 136.

(16)

penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata

yang menjadi variabel penelitian.

Istilah yang perlu penuiis jelaskan adalah sebagaimana berikut

in i:

a. Pengaruh

Yang dimaksud dengan pengaruh adalah yang ada atau yang

timbul dari sesuatu (orang, benda dan sebagainya) yang berkuasa atau

yang berkuatan gaib (dsb). Yang dimaksud dengan kata "pengaruh"

disini adalah adanya kekuatan atau daya atau akibat dari kondisi

kenaikan biaya pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan

anaknya.

b. Kenaikan

Yang dimaksud kenaikan adalah perihal naik (pangkat, gaji,

o

dan sebagainya). Dengan demikian maksud kongkret dari kata ini

adalah perihal naik dalam bidang pendidikan.

c. Biaya Pendidikan

Yang dimaksud biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk

mengadakan (mendirikan, melakukan).9 Dengan demikian maksudnya

adalah uang yang dikeluarkan untuk membiayai dalam bidang

pendidikan.

'W.J.S. Poerwadarminta, K am us Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka. Jakarta. 1992. him. 731.

(17)

Minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,

gairah, keinginan.10

Orang tua Yaitu ayah dan ibu kandung.11 Adapun orang tua

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tidak sebatas ibu kandung

saja, tetapi juga orang tua yang telah mengasuhnya sejak kecil

meskipun bukan ibu kandungnya.

Menyekolahkan berasal dari kata sekolah, yang berarti

menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan, pelajaran, pengajaran).12

Berdasarkan pengertian tersebut maka minat orang tua

menyekolahkan anak adalah kecenderungan atau gairah orang tua

berusaha supaya anaknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan

melalui pendidikan sekolah formal.

1) Kenaikan Biaya Pendidikan

Untuk mengetahui adanya kenaikan biaya pendidikan,

ditentukan indikator berikut ini :

Meningkatnya uang SPP

Meningkatnya harga peralatan sekolah

- Naiknya biaya transportasi d. Minat orang tua menyekolahkan anak

10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kam us Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1993. him. 583.

(18)

Untuk mengukur adanya minat orang tua menyekolahkan

anak ditentukan indikator berikut in i:

Memberi dorongan masuk sekolah

Memberi fasilitas belajar / sekolah

Mendampingi belajar

- Menciptakan suasana belajar tenang

Memberi hadiah jika anak-anak berprestasi

Memantau aktivitas anak di sekolah

- Memperhatikan anak jika ada masalah.13

G. M etode Pengum pulan Data

Untuk mengumpulkan data baik kenaikan biaya pendidikan maupun

minat orang tua menyekolahkan anak, maka penulis menggunakan teknik

pengumpulan yang bersifat pokok dan teknik bantu,

a. Teknik Angket

Teknik angket sering disebut dengan interview tak langsung,

karena tidak mengharuskan peneliti berhadapan langsung dengan

responden. Teknik ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data

mengenai minat orang tua menyekolahkan anak, dengan responden orang

tua / warga desa Mantrianom Banjarnegara.

2) Minat Orang Tua Menyekolahkan Anak

(19)

b. Teknik Observasi

Sebagai teknik ilmiah, observasi sering diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang

diselidiki.14 Teknik observasi ini penulis gunakan untuk mengumpulkan

data tentang kenaikan biaya pendidikan. Teknik observasi ini

menggunakan jenis tidak langsung dengan alat rating scale, yaitu suatu

daftar yang diisi oleh responden / warga yang mewakili desanya. Dengan

demikian diharapkan perolehan datanya akan lebih akurat dan valid.

c. Wawancara

Wawancara yaitu metode pengumpulan data dengan cara tanya

jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis dan berlandaskan pada

tujuan penyelidikan.15 M etode ini digunakan sebagai alat bantu dalam

memperoleh data tentang kenaikan biaya pen dan minat orang tua

menyekolahkan anak.

H. Analisis Data

1. Analisis Pendahuluan

Analisis ini untuk menghitung skor masing-masing variabel secara

terpisah, sehingga diketahui ciri masing-masing variabel penelitian.

Analisis ini menggunakan rumus prosentase sebagai b erik u t: * 13

u Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1987. him. 137.

(20)

? = — *100% A'

Keterangan :

P : Prosentase perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah total responden

2. Analisis Lanjutan

Analisis ini untuk mengetahui pengaruh kenaikan biaya

pendidikan terhadap minat orang tua menyekolahkan anak.

Analisis ini menggunakan teknik statistik korelasi product moment

dengan menggunakan rumus :

7VZry-(Zx)(Zy)

9 2 - ( £ r ):2 p z y 2 - (Z y )2} 16

Keterangan :

rXT : Koefisien korelasi antara x dan y

N : Jumlah responden

Z x : Nilai hasil variabel kenaikan biaya pendidikan

Z y : Nilai hasil variabel minat orang tua menyekolahkan anak

Z xy : Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y.17

I b id , him. 163.

(21)

I. Sistem atika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disusun dalam lima bab, yang secara sistematis dapat

dijelaskan sebagai b erik u t:

B a b i Pendahuluan

Pada bab pendahuluan ini berisi tentang Latar Belakang Masalah,

Penegasan Istilah, Pokok Masalah, Anggapan Dasar dan Hipotesis,

Tujuan Penelitian, Metodologi serta Sistematika Penulisan Skripsi.

Bab II Landasan Teori

Pada bab Landasan Teori ini diuraikan berbagai pembahasan teori

yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan

dengan variabel penelitian, yaitu teori-teori mengenai kenaikan

biaya pendidikan dan minat orang tua menyekolahkan anak.

Bab III Laporan Hasil Penelitian

Pada bab ini dilaporkan hasil pengumpulan data yang berkaitan

dengan variabel penelitian, yaitu data mengenai kenaikan biaya

pendidikan serta minat orang tua menyekolahkan anak, dengan

responden para warga di Desa Mantrianom Banjarnegara.

Disamping laporan mengenai variabel penelitian, juga dilaporkan

beberapa hal mengenai keadaan desa yang dijadikan tempat

penelitian.

Bab IV Analisis Data

(22)

Bab V Penutup

Mengakhiri penulisan skripsi, pada bab kelima akan diuraikan

mengenai kesimpulan akhir dari penelitian, saran-saran yang

(23)

A . K enaikan Biaya Pendidikan

1. Pengertian Kenaikan Biaya Pendidikan

Kenaikan yaitu perihal naik (pangkat, gaji, dan sebagainya).1 Yang

dimaksud dalam pembahasan ini adalah perihal naik dalam bidang

pendidikan. Biaya yaitu uang yang dikeluarkan untuk mengadakan

(mendirikan, melakukan).2 3 Yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah

uang yang dikeluarkan untuk mengadakan atau membiayai dalam bidang

pendidikan. Pendidikan yaitu perbuatan (hal, cara) mendidik/

Berdasarkan pengrtian di atas maka kanikan biaya pendidikan

adalah naiknya uang yang dikeluarkan untuk mendidik. Maksudnya

adalah seiring berjalannya waktu biaya pendidikan selalu mengalami

kenaikan.

2. Konsep Biaya Pendidikan / M acam-macam Biaya Pendidikan

Pada umumnya, pendidikan diakui sebagai suatu investasi sumber

daya manusia. Pendidikan memberikan sumbangan terhadap

pembangunan sosial ekonomi melalui meningkatkan pengetahuan,

ketrampilan, kecakapan, sikap dan produktivitas. Namun demikian, untuk

meningkatkan mutu pendidikan diperlukan adanya manusia yang cerdas

1 W.J.S. Poerwadamiinta. K am us Umum Bahasa Indonesia, PN. Balai Pustaka. Jakarta, 1992. him. 669.

2 Ib'uL, him. 137. 3 Ib id , him. 206.

(24)

dan di samping itu juga diperlukan biaya yang cukup banyak. Tanpa ada

biaya dalam pendidikan, pendidikan tersebut sulit untuk berkembang.

Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan

biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan

kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran sarana belajar,

biaya transportasi, gaji guru yang dikelarkan oleh pemerintah, orang tua

maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa keuntungan

yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang

hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa sebelum belajar.4

Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu

sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran untuk

mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran penerimaan adalah

pendapatan yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber

resmi dan diterima secara teratur. Untuk sekolah dasar negeri, umumnya

memiliki sumber-sumber anggaran penerimaan yang terdiri dari

pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat sekitar, orang tua murid

dan sumber lain. Sedangkan anggaran dasar pengeluaran adalah jum lah

uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan

pendidikan dari sekolah. Belanja sekolah sangat ditentukan oleh

komponen-komponen yang jumlah dan proporsinya bervariasi diantara

sekolah yang satu dan daerah yang lainnya, serta dari waktu ke waktu.

(25)

Berdasarkan pendekatan unsur biaya (ingredient approach), pengeluaran

sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa ietm pengeluaran, yaitu :

a. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran.

b. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah.

c. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

d. Kesejahteraan pegawai.

e. Administrasi.

f. Pembinaan teknis educative, dan

g. Pendataan.5

Perhitungan biaya dalam pendidikan akan ditentukan oleh unsur-

unsur tersebut yang didasarkan pula pada perhitungan biaya nyata {the real

cost) sesuai dengan kegiatan menurut jenis dan volumenya. Dalam konsep

pembiayaan pendidikan dasar ada dua hal penting yang perlu dikaji atau

dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan {total cost) dan biaya

satuan per siswa {unit cost). Biaya satuan di tingkat sekolah merupakan

aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah, baik yang bersumber dari

pemerintah, orang tua dan masyarakat yang dikeluarkan untuk

penyelenggaraan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan per

murid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar uang yang

dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif untuk kepentingan murid

dalam menempuh pendidikan. Oleh karena biaya satuan ini diperoleh

dengan memperhitungkan jumlah murid pada masing-masing sekolah,

(26)

maka ukuran biaya satuan dianggap standar dan dapat dibandingkan antara

sekolah satu dengan sekolah lainnya. Analisis mengenai biaya satuan

dalam kaitannya dengan faktor-faktor lain yang mempengaruhinya dapat

dilakukan dengan menggunakan sekolah sebagai unit analisis. Dengan

menganalisis biaya satuan memungkinkan untuk mengetahui efisien dalam

penggunaan sumber-sumber di sekolah. Keuntungan dari inveastasi

pendidikan, dan pemerataan pengeluaran masyarakat, pemerintah untuk

pendidikan. Di samping itu juga dapat menilai bagaimana alternatif

kebijakan dalam upaya perbaikan atau peningkatan sistem pendidikan.

3. Ruang Lingkup Biaya Pendidikan

Rendahnya anggaran pendidikan yang sebagian besar (92,35 %)

mengandalkan pemerintah mengakibatkan besarnya biaya satuan

pendidikan per siswa (unit cost) menjadi sangat rendah.6 Biaya-biaya

pendidikan yang dibelanjakan oleh murid atau orang tua / keluarga dan

biaya kesempatan pendidikan dalam penelitian ini tidak termasuk dalam

pengertian biaya pendidikan yang sifatnya non bugetain. Pengertian

pembiayaan pendidikan yang bersifat budgetain yaitu biaya pendidikan

yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu lembaga.

Artinya, biaya-biaya pendidikan yang bersifat budgetair dan non

budgedtair termasuk dalam pengertian biaat pendidikan dalam arti yang

luas.

(27)

Pendidikan dapat diartikan secara luas, dan merupakan suatu

proses pembelajaran yang dapat dilakukan di mana saja. Pendidikan terdiri

dari pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal sudah

dilakukan sejak manusia lahir. Pembelajaran sejak lahir juga merupakan

pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah,

pendidikan tinggi, dan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah.

Baiay-biaya pendidikan yang bersifat budgedtair dan non

budgedtair adalah diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu

lembaga. Tetapi dalam hal ini yang ditekankan adalah biaya yang

dikeluarkan oleh orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Biaya pendidikan dalam hal ini adalah mengikuti kemampuan dari orang

tua bukan ketetapan dari pemerintah. Sekarang kita dapat melihat

kenyataannya bahwa banyak orang tua yang tidak jadi menyekolahkan

anak mereka karena mengingat biayayanya sangat banyak. Pemerintah

juga harus dapat melihat kemampuan para orang tua yang akan

menyekolahkan anak mereka. Dengan demikian perlu adanya kerja sama

dari semua pihak yang berkaitan dengan pembiayaan pendidikan agar

orang tua tetap mampu menyekolahkan anak mereka.

Peningkatan peran serta masyarakat dunia usaha dalam

penyelenggaraan pendidikan, antara lain dengan mengembangkan

mekanisme kerja sama saling menguntungkan bagi peserta didik, lembaga

pendidikan masyarakat dan dunia usaha. Kelompok masyarakat mampu

(28)

membiayai pendidikan. Sementara itu, bagi masyarakat yang tidak

mampu perlu didorong untuk memberi sumbangan yang lebih besar dalam

membaiayai pendidikan. Sementara itu, bagi masyarakat yang tidak

mampu disediakan bantuan, baik langsung maupun tidak langsung demi

pemusatan dan keadilan pendidikan dunia usaha didorong untuk memberi

bantuan beasiswa, tenaga, fasilitas praktik dan penelitian.7

Sementara itu, kalau kita melihat kebutuhan biaya untuk

peningkatan mutu pendidikan, kebutuhannya sangatlah besar. Misalnya

untuk biata penyelenggaraan proses belajar mengajar dijumlah ideal yang

diperlukan baru mencapai rata-rata 22 %, keadaan ini menuntut peran

peserta yang lebih besar dari masyarakat / dunia usaha dalam pembiayaan

pendidikan. Namun demikian, dengan adanya krisis ekonomi dan moneter,

tingkat kesejahteraan masyarakat atas pendapatan perkapita riil turun.

Menurunnya tingkat penghasilan masyarakat tersebut diperparah dengan

meningkatnya jumlah pengangguran. Di lain pihak, keadaan ini

mengakibatkan biaya produksi meningkat dan biaya penyelenggaraan

s pendidikan menjadi semakin mahal.

Turunnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar menimbulkan

kenaikan harga barang dan jasa, termasuk bahan-bahan yang diperlukan

untuk kegiatan proses belajar mengajar. Pengadaan sarana pendidikan, jasa

penataran dilaksanakan dengan harga satuan yang tinggi. Kenaikan harga

tersebut telah menyebabkan nilai riil alokasi dana yang diterima dari

(29)

APBN dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya. Dengan demikian,

hal tersebut berdampak terhadap mutu pendidikan. Dengan adanya krisis

ekonomi yang mengakibatkan kenaikan biaya pendidikan sehingga banyak

usia sekolah tidak dapat melanjutkan sekolah,, meningkatnya putus

sekolah, melemahnya kemampuan menyekolahkan sebagai dampak krisis

ekonomi yang berkepanjangan.

4. Tanggung Jawab Pembiayaan Pendidikan

Pendidikan di Indonesia berlangsung seumur hidup dan

dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.

Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga,

masyarakat dan pemerintah.

Pelaksanaan program-program pendidikan pada dasarnya dibiayai

dengan anggaran rutin, Dana Penunjang Pendidikan (DPP), dan anggaran

pembangunan. Di samping itu terdapat pula dana lainnya seperti bantuan

antara pinjaman dari luar negeri, bantuan dari pemerintah daerah dan juga

bantuan dari masyarakat.

Tanggung jawab keluarga dalam bidang pendidikan diwujudkan

dalam bentuk Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang disetor ke

kas negara, pengalokasiannya kembali oleh pemerintah ke sekolah atau

lembaga pendidikan melalui Dana Penunjang Pendidikan (DPP). Dana

tersebut merupakan dana penunjang anggaran rutin yang pada dasarnya

diperuntukkan bagi pembiayaan kegiatan penyelenggaraan dan pembinaan

(30)

Pada tingkat pendidikan dasar, SPP sudah dihapus dan diganti dengan

subsidi / bantuan. Sekarang, bangsa Indonesia sedang dilanda krisis

moneter sehingga pemerintah harus menaikkan biaya pendidikan atau

uang SPP.

5. Konsep Biaya Pendidikan

Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung {direct cost) dan

biaya tidak langsung (indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-

biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan

kegiatan belaajr siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar,

biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang

tua, maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya tidak langsung berupa

keuntungan uang hilang (earning fordone) dalam bentuk biaya kesempatan

yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama

belajar.9

Biaya-biaya pendidikan yang dibelanjakan oleh murid, atau orang

tua / keluarga dan biaya kesempatan pendidikan dalam penelitian ini tidak

termasuk dalam pengertian biaya pendidikan yang sifatnya non budgetair.

Pengertian pembiayaan pendidikan yang bersifat budgetair yaitu biaya

pendidikan yang diperoleh dan dibelanjakan oleh sekolah sebagai suatu

lembaga. Artinya biaya-biaya pendidikan yang bersifat budgetair dan non

budgetair termasuk dalam pengertian biaya pendidikan dalam arti yang

luas.

(31)

Anggaran biaya pendidikan terdiri dari dua sisi yang berkaitan satu

sama lain, yaitu sisi anggaran pemerintah dan anggaran pengeluaran untuk

mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Anggaran pemerintah adalah

pendapatan yang diperoleh setiap tahun oleh sekolah dari berbagai sumber

resmi dan diterima secara teratur. Sedangkan anggaran dasar pengeluaran

adalah jumlah uang yang dibelanjakan setiap tahun untuk kepentingan

pelaksanaan pendidikan di sekolah. Belanja sekolah sangat ditentukan oleh

komponen-komponen yang jumlah dan proporsinya bervariasi diantara

sekolah yang satu dan daerah yang lainnya, serta dari waktu ke waktu.

Berdasarkan pendekatan unsur biaya {ingredient approach), pengeluaran

sekolah dapat dikategorikan ke dalam beberapa item pengeluaran, yaitu

sebagai berikut :10

a. Pengeluaran untuk pelaksanaan pelajaran

b. Pengeluaran untuk tata usaha sekolah

c. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah

d. Kesejahteraan pegawai

e. Administrasi

f. Pembinaan teknis educative, dan

g. Pendataan

Perhitungan biaya dalam pendidikan akan ditentukan oleh unsur-

unsur tersebut yang didasarkan pula pada perhitungan biaya nyata {the real

cost) sesuai dengan kegiatan menurut jenis dan volumenya. Biaya satuan

(32)

di tingkat sekolah merupakan aggregate biaya pendidikan tingkat sekolah,

baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua dan masyarakat yang

dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan dalam suatu tahun

pelajaran. Biaya satuan per murid merupakan ukuran yang

menggambarkan seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-

sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam memperhitungkan

jumlah murid pada masing-masing sekolah, maka ukuran biaya satuan

dianggap standar dan dapat dibandingkan antara sekolah satu dengan

sekolah lainnya.

Sementara itu, kalau kita melihat kebutuhan biaya untuk

peningkatan mutu pendidikan, kebutuhannya sangatlah besar. Misalnya

untuk biaya penyelenggaraan proses belajar mengajar di jumlah ideal yang

diperlukan baru mencapai rata-rata 20 persen. Keadaan ini menuntut peran

peserta yang lebih besar dari masyarakat atau dunia usaha dalam

pembiayaan pendidikan. Namun demikian, dengan adanya krisis ekonomi

dan moneter, tingkat kesejahteraan masyarakat atas pendapatan perkapita

riil turun. Menurunnya tingkat penghasilan masyarakat tersebut diperparah

dengan jumlah pengangguran.

Di lain pihak, keadaan ini mengakibatkan biaya produksi

meningkat dan biaya penyelenggaraan pendidikan menjadi semakin mahal.

Selain itu, turunnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar menimbulkan

kenaikan harga barang dan jasa, termasuk bahan-bahan yang diperlukan

(33)

penataran dilaksanakan dengan harga satuan yang tinggi. Kenaikan harga

tersebut telah menyebabkan nilai riil alokasi dana yang diterima dari

APBN menurut dibandingkan dengan nilai tahun sebelumnya. Dengan

demikian, hal tersebut berdampak terhadap mutu pendidikan. Dengan

adanya krisis ekonomi yang mengakibatkan kenaikan biaya pendidikan

sehingga banyak usia sekolah tidak dapat melanjutkan sekolah,

meningkatnya putus sekolah, melemahnya kemampuan menyekolahkan

sebagai dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan dapat kita pahami

karena struktur pengeluaran sebagian besar adalah untuk kehidupan

primer.

B. M inat O rang Tua M enyekolahkan Anak

1. Pengertian Minat

Minat yaitu kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu,

gairah, keinginan. Orang tua yaitu ayah dan ibu kandung. Orang tua

yang dimaksud dalam pembahasan ini tidak sebatas ibu kandung saja,

tetapi juga orang tua yang telah mengasuhnya sejak kecil meskipun bukan

ibu kandungnya. Menyekolahkan berasal dari kata sekolah yang berarti

usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan), pelajaran, pengajaran.11 12 13

11 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka. Jakarta, 1993, lilin. 5S3.

(34)

Berdasarkan pengertian tersebut maka minat orang tua

menyekolahkan anak adalah kecenderungan atau gairah orang tua

berusaha supaya anaknya menjadi orang yang berilmu pengetahuan

melalui pendidikan sekolah formal.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Proses tumbuhnya minat dimulai sejak seseorang dilahirkan dan

berlangsung terus menerus sampai akhir hayatnya. Perbedaan pengalaman

manusia terbentuk dalam susunan psikis dan susunan psikis yang memberi

kesenangan dan daya guna dan tumbuh menjadi pola dari suatu minat.

Minat apapun yang didapat seseorang selama masa kanak-kanak dan masa

remaja akan dibawa olehnya selama masa hidupnya.

Menurut Dahrm Vir, telah ditemukan fakta bahwa pada orang yang

berbeda tipe, terdapat minat yang tidak sama pula.14

Kesamaan dalam minat manusia lebih banyak dari pada varian

dalam minat manusia tersebut. Adapun faktor yang mempengarui

perbedaan minat antara individu yang satu dengan yang lainnya menurut

Darhm Vir adalah karena manusia melakukan penyesuaian secara berbeda.

Ia mengatakan “minat bersama manusia lainnya ’.15

Adapun faktor dominan yang dapat mempengaruhi minat

seseorang adalah karena kebutuhan seseorang terhadap sesuatu. Tingkat

kebutuhan seseorang sangat mempengaruhi minat yang bersangkutan, baik

kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisik maupun psikis.

14 Dahrm Vir, Psikologi Orang Dewasa dan M etode Pendidikan., Departemen Koperasi, ikarta. 1985. him. 11

(35)

Menurut Morgan, kebutuhan manusia antara lain terdiri dari

sebagai b erik u t:

a. Kebutuhan untuk berbuat sesuatu aktifitas

b. Kebutuhan untuk menyenangkan hati orang lain

c. Kebutuhan mencapai hasil, dan

d. Kebutuhan mengatasi kesulitan.16

Tingkat kebutuhan dan variasi kebutuhan manusia yang

bermacam-macam dengan volume yang berbeda menimbulkan minat-

minat yang bermacam-macam pula.

3. Upaya yang Dilakukan untuk Mendukung Minat Orang Tua

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu

gairah dan keinginan. Proses tumbuhnya minat dimulai sejak seseorang

dilahirkan dan berlangsung terus menerus sampai akhir hayatnya. Dalam

hal ini, berhubungan dengan minat orang tua yang afon menyekolahkan

anak mereka. Minat orang tua menyekolahkan anak adalah kecenderungan

atau gairah orang tua berusaha supaya anaknya menjadi orang yang

berilmu pengetahuan melalui pendidikan formal.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung minat orang tua

adalah sebagai berikut :

a. Setiap orang tua diberi sebuah gambaran akan arti pentingnya

pendidikan bagi anak mereka, agar anak tersebut menjadi anak yang

cerdas dan mempunyai pengetahuan yang luas.

(36)

b. Pemerintah memberikan subsidi atau bantuan kepada orang tua yang

kurang mampu untuk menyekolahkan anak mereka berupa beasiswa,

fasilitas dan lain sebagainya.

c. Pemerintah mencanangkan wajib belajar 9 tahun.

d. Pemerintah mengadakan pendidikan gratis, sehingga orang tua tidak

membayar apapun, hanya menyuruh anak mereka untuk sekolah.

e. Adanya suatu motivasi atau dukungan dari masyarakat di lingkungan

sekitar tanpa adanya dukungan dari lingkungan, orang tua memiliki

minat yang kecil untuk menyekolahkan anak.

4. Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak

Dimaklumi bahwa setiap anak yang lahir, sebelum ia mengenal

dunia luar, maka orang pertama yang ia kenal adalah orang tuanya.

Disamping itu ikatan darah antara anak dan orang tua membuat jiw a anak

merasa terpaut dengan orang tuanya, begitu sebaliknya. Hubungan anak

dengan orang tua pada tahap-tahap selanjutnya merupakan hubungan yang

membuahkan tanggung jawab dan kewajiban. Orang tua berkewajiban

mengurus kesehatan dan pendidikan anak serta seluruh kebutuhan

hidupnya selama ia belum dewasa. Di sisi lain anak juga mempunyai

kewajiban mengikuti dan patuh terhadap perintah orang tua.

Orang tua adalah manusia pertama yang dikenal anak, maka

kaitannya dengan soal pendidikan, orang tua yang paling bertanggung

jawab dan wajib mengantarkan anak-anaknya ke taraf kedewasaan dengan

landasan moral yang tinggi. Menurut Imam Abu Hasan Ahmad, orang tua

(37)

berkewajiban mendidik mereka (anak-anak) supaya bisa dijauhkan dari

kesengsaraan baik di dunia maupun akhirat, dan sekaligus mendatangkan

kebahagiaan.

Seiring dengan dijelaskan, di dalam Al-Qur'an di dalam Tafsir juga

dijelaskan :

(Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu

dari api neraka). Yakni ajarlah (didiklah) dirimua, istri-istrimu,

dan anak-anakmua (dalam) kebaikan dan didiklah mereka agar

melakukan yang baik dan menjauhkan yang buruk, dengan

demikian kamu telah menjaga mereka dari api neraka.

Keterkaitan anak dengan orang tua juga didasarkan pada motivasi

cinta kasih yang pada hakekatnya dijiwai oleh ikatan moral. Bagi orang

tua, secara sadar mereka mengemban kewajiban dengan memelihara anak

dan keluarga, sehingga mereka mampu mandiri (dewasa) baik secara fisik,

moral, sosial, maupun ekonomi. Setidaknya orang tua mengupayakan

peletakan dasar-dasar hidup mandiri.

Alasan yang paling mendasar mengapa orang tua merasa terpaut

dengan anaknya antara lain :

(38)

a. Dorongan atau motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua

dengan anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela

menerima tanggung jawab dan mengabdikan hidupnya untuk sang

anak.

b. Motivasi kewajiban moral sebagai wujud kedudukan orang tua

terhadap keturunannya. Tanggung jawab moral ini meliputi nilai-nilai

religius spiritual yang dijiwai pengabdian diri pada Allah.

c. Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga, masyarakat,

bangsa dan negara bahkan kemanusiaan. Tanggung jawab ini

merupakan perwujudan kesadaran tanggung jawab kekeluargaan yang

diikuti oleh darah keturunan dan kesatuan keyakinan.

Di sisi lain, dalam upaya membina hubungan perasaan dan

pergaulan dan harmonis antara anak dan orang tua, tidak cukup hanya

dengan memberikan apa yang dibutuhkan anak secara materi, tetapi hal

lain yang menyangkut kebebasan berpendapat, keleluasaan

mengembangkan kreatifitas dan hak-hak asasinya harus diletakkan pada

porsinya, karena jika bisa anak justru mengalami konflik batin dengan

orang tua.

Orang tua seharusnya menyadari peranan dan posisinya secara

benar sehingga ia tidak merasa bahwa anak adalah miliknya yang

dikendalikan sesuka hatinya. Gordon berpendapat; Orang tua dapat

mengubah diri mereka sendiri dengan mengurangi jumlah tingkah laku 18

(39)

yang tidak dapat mereka terima.dengan melihat bahwa anak bukanlah

milik, bukan cabang dari mereka, melainkan pribadi yang khas dan

mandiri. Seorang anak mempunyai hak untuk menjadi apa yang mau

dicapainya sendiri menurut kemampuanya, meskipun sangat berbeda

dengan cita-cita Orang tuanya ataupun pola dasar yang telah dirancang

Orang tua untuk anak. Inilah hak anak yang tidak dapat diganggu

gugat.19

Urain di atas mengisyaratkan agar orang tua bisa memerankan

dirinya dalam memenuhi kebutuhan anak dalam segala aspek, baik sebagai

pemimpin, pendidik maupun sebagai pemelihara dan pelindung. Hal

penting yang tetap harus diingat oleh orang tua yaitu anak jangan sampai

dimanjakan justru mudah meretakkan hungan dengan orang tua ketika ia

merasa dikecewakan.

Ketegangan yang kronis sering kali juga terjadi pada hubungan

diantara anak-anak yang dimanjakan dengan orang tuanya. Anak-anak

yang dimanjakan sejak kecil pada umumnya akan banyak melawan orang

tuanya. Jika orang tua tidak menyetujui sikap dan perbuatan si anak itu

sendiri.20

Hubungan orang tua dengan anak yang mengandung konsekuensi

logis dalam aspek perlindungan. Kasih sayang dan pendidikan di atas

berimplikasi pada rasa tanggung jawab yang tinggi untuk mengantarkan

anaknya mecapai derajat kehidupan yang layak dan bahagia. Salah satu

(40)

upaya orang tua untuk mengantarkan anak dalam meraih cita-citanya yaitu

dengan menyekolahkan mereka sampai tamat jenjang pendidikan yang

dapat digunakan sebagai modal bermandiri.

Rasa tanggung jawab orang tua dalam menyekolahkan anak dapat

berupa dukungan, bimbingan dan penyediaan fasilitas sekolah secara

memadai. Besarnya semangat orang tua dalam memberikan dukungan dan

fasilitas belajar siswa akan membesarkan hati anak yang pada giliranya

dapat merangsang gairah belajar. Disilah pentingnya minat orang tua

(41)

A. K ondisi O b yek tif Desa M antrianom K ecam atan B aw ang K abupaten

Banjarnegara

Sebelum penulis memasuki pokok masalah yaitu, penyajian, penulis

memandang perlu untuk menyajikan keadaan obyektif penelitian. Secara

umum, yiatu untuk mendapatkan gambaran konkrit dan luas tentang obyek

penelitian yang dimaksud, yakni m eliputi:

1. Keadaan Umum Desa

a. Luas wilayah : 282,297 HA

b. Jumlah penduduk : 4031 jiwa

c. Jumlah kepala keluarga : 1003 orang

d. Jumlah dusun : 4

e. Jumlah RT : 32

f. Jumlah RW : 8

Letak geografis Desa Mantrianom adalah sebagai berikut :

a. Batas bagian utara : Desa Bawang / Bandingan

b. Batas bagian timur : Desa Winong / Masaran

c. Batas bagian selatan : Desa Bawang / Binorong

d. Batas bagian barat : Desa Gemuruh / Blambangan

(42)

Sedangkan mengenai susunan Aparat Desa Mantrianom yang dapat

dilihat dalam sebuah tabel sebagai b erik u t:

TABEL I

SUSUNAN NAMA APARAT DESA DAN PENDIDIKANNYA

No Status Nama Pendidikan

I Kepala Desa Bp. Mislam A. Riyanto SLTA

2 Sekretaris Desa Bp. Supardi SLTA

3 Kaur Pemerintahan Bp. Sunarso SLTP

4 Kaur Pembangunan Bp. Nurul Huda SLTP

5 Kaur Keuangan Bp. Djaelani SLTP

6 Kaur Kesra Bp. Had i Martono SLTP

7 Kaur Umum Bp. Yasmireja SD

8 Kadus I Ny. Muslimah SLTP

9 Kadus II Bp. Sumaryono SD

10 Kadus III Bp. Mastur SD

11 Kadus IV Bp. Karto Raharjo SD

Dari gambaran dan tabel di atas tersebut diharapkan akan membawa

pemahaman tentang masyarakat setempat. Berdasarkan kelompok umur

(43)

TABEL II

PENDUDUK DESA MANTRIANOM KELOMPOK UMUR DAN

JENIS KELAMIN TAHUN 2005

No K elom pok Jenis Kelam in Jum lah U m ur Laki-Laki Perem puan

1 2 3 4 5

1 0 -1 2 bulan 75 67 142

2 1 -5 tahun 130 104 234

3 6 - 1 0 tahun 235 195 430

4 1 1 -1 5 tahun 260 187 447

5 1 6 -2 0 tahun 372 292 664

6 21-25 tahun 210 213 423

7 26-30 tahun 194 203 397

8 31-35 tahun 158 266 424

9 36-40 tahun 230 206 436

10 40 tahun ke atas 211 223 434

Jum lah 2075 1956 4031

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa

Mantrianom yang paling banyak adalah laki-laki, yaitu 2075 orang dari

jumlah keseluruhan 4031 orang, sedangkan wanita sebanyak 1956 orang

yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kepala

keluarga yaitu umur 21 tahun sampai 40 tahun ke atas yang berjumlah

(44)

2. Situasi dan Kondisi Ekonomi

Jika ditinjau dari letak geografisnya masyarakat desa Mantrianom

menempati daerah yang disekitarnya adalah persawahan, serta jauh dari

perkotaan sehingga dari kehidupan masyarakat baik dalam mata

pencahariannya, pendidikan, social budaya dapat diperoleh suatu

gambaran yang mempengaruhi maju dan tidaknya kehidupan masyarakat.

Penduduk Desa Mantrianom yang jumlahnya 4031 jiw a tersebut

sebagian besar petani, PNS, pedagang, buruh tani, buruh bangunan, sopir

dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya akan disajikan tabel tentang mata

pencaharian bagi penduduk Desa Mantrianom sebagai berikut :

TABEL 111

MATA PENCAHARIAN PENDUDUK DESA MANTRIANOM

BAGI UMUR 16 TAHUN KE ATAS

No M ata Pencaharian Jum lah

1 Petani 1684

2 PNS 67

3 Pedagang 86

4 Buruh Tani 632

5 Buruh Bangunan 221

6 Sopir 12

7 Dan yang lainnya 129

(45)

3. Sarana Fisik

Keadaan sarana fisik yang dimiliki Desa Mantrianom sebagai

berikut:

TABEL IV

SARANA FISIK DESA MANTRIANOM 2005

No Sarana Fisik Jum lah

1 Sarana Pemerintahan Desa

- Balai Desa 1

- Kantor Kepala Desa 1

- Kantor PKK 1

2 Sarana Sosial Budaya

1. Sarana Pendidikan

- SLTP

-- SD 3

- TK 4

2. Sarana Kesehatan

- Polindes 1

3 Sarana Keagamaan

Masjid 6

Mushola 15

(46)

Berdasarkan tabel tersebut di atas ternyata sarana-sarana pemerintah

desa di Desa Mantrianom cukup memadai untuk jalannya pemerintahan

desa, untuk sarana social budaya yaitu pada sarana pendidikan sudah

memenuhi kebutuhan penduduk, begitu juga dengan sarana kesehatan,

sedangkan sarana keagamaan kurang memenuhi kebutuhan masyarakat di

Desa Mantrianom

4. Jumlah Penduduk Menurut Pemeluk Agama

Untuk mengetahuigambaran yang lebih jelas tentang banyaknya

penduduk yang memeluk agama di Desa Mantrianom dapat dilihat pada

tabel sebagai b erik u t:

TABEL V

BANYAKNYA PENDUDUK PEMELUK AGAMA

DI DESA MANTRIANOM TAHUN 2005

No Pem eluk Agam a Jum lah

1 Islam 4021 orang

2 Kristen 10 orang

Jum lah 4031 orang

Berdasarkan tabel tersebut di atas, maka dapat dilihat bahwa

mayoritas penduduk Desa Mantrianom adalah memeluk agama Islam,

yaitu sebanyak 4021 orang, sedangkan yang memeluk agama selain Islam

sebanyak 10 orang yaitu memeluk agama Kristen Protestan dan tidak ada

(47)

Data-data di atas diperoleh dari datayang terdapat di Desa Mantrianom

yaitu monografi desa yang ada atau berdaarkan Laporan Monografi

Penduduk Desa Mantrianom Tahun 2005.

5. Keadaan Penduduk

Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang keadaan pendidikan

formal penduduk Desa Mantrianom dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut :

TABEL VI

JUMLAH PENDUDUK DESA MANTRIANOM

MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2005

No Tingkat Pendidikan Jum lah

1 Perguruan Tinggi 50

2 Tamat SLTA 246

3 Tamat SLTA 549

4 Tamat SD 1654

5 Tidak Tamat SD 869

6 Belum Sekolah 663

(48)

Susunan Organisasi Pemerintah Desa Mantrianom Tahun 2005

7. Laporan Hasil Penelitian

a. Populasi dan Sampel

Pada Bab I telah penulis jelaskan bahwa obyek yang penulis

gunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kepaala keluarga Desa

(49)

yang penulis ambil adalah 10% dari populasi yaitu 100 kepala

keluarga.

b. Pengumpulan Data

Data penulis kumpulkan dari responden dalam rangka

mengumpulkan data tentang “Kenaikan biaya pendidikan dan minat

orang tua menyekolahkan anak”.

Untuk mempermudah pengumpulan data penulis menyediakan

angket terdiri dari 20 item pertanyaan dengan perincian sebagai

b e rik u t:

1) Untuk kenaikan biaya pendidikan, penulis menyediakan 10 item

pertanyaan.

2) Untuk minat orang tua menyekolahkan anak, penulis

menyediakan 10 item pertanyaan.

Dalam pengumpulan data ini, penulis menggunakan metode

angket atau wawancara tak langsung. Karena angket mempunyai

kesamaan dengan wawancara. Angket tersebut di samping

memperoleh data tentang kenaikan biaya pendidikan juga diusahakan

untuk memperoleh data tentang minat orang tua menyekolahkan

anak.

Angket yang penulis gunakan mempunyai 3 pilihan jawaban

(50)

1) Untuk jawaban A diberi nilai 3

2) Untuk jawaban B diberi nilai 2

3) Untuk jawaban C diberi nilai 1.

B. Penyajian Data

Dalam penyajian data, maka diperlukan langkah-langkah sebagai

b erik u t:

1. Memberi nilai tiap item jawaban dengan penilaian

(51)

' TABEL VII

DATA TENTANG KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN

DI DESA MANTRIANOM

No Urut Resp.

K ategori Jawaban K ategori Nilai

(52)

Resp.

19 1 2 7 3 4 7 14 C

20 5 - 5 15 - 5 20 B

21 1 5 4 3 10 5 18 C

22 6 3 1 18 6 1 25 A

23 5 4 1 15 8 1 24 A

24 4 5 1 12 10 1 23 B

25 7 2 1 21 4 1 26 A

26 5 5 - 15 10 - 25 A

27 5 5 - 15 10 - 25 A

28 2 6 2 6 12

2

20 B

29 3 5 2 9 10 2 21 B

30 6 2 2 18 4 2 24 A

31 4 5 1 12 10 1 23 B

32 6 4 - 18 8 - 26 A

33 3 5 2 9 10 2 21 B

34 8 - 2 24 - 2 26 A

35 6 4 - 18 8 - 26 A

36 8 2 - 24 4 - 28 A

37 6 3 1 18 6 1 25 A

38 3 5 2 9 10 2 21 B

(53)

No Urut Resp.

K ategori Jawaban Kat egori Nilai

(54)

' No U ru t Resp.

Kategori Jaw aban K ategori Nilai

(55)

No U rut Resp.

Kategori Jaw aban Ka( egori Nilai

(56)

Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang

termasuk nominasi A adalah 62 responden, nominasi B adalah 34 responden

dan nominasi C paling sedikit yaitu 4 responden.

Nominasi A adalah jumlah nilai 24-28,

Nominasi B adalah jumlah nilai 19-23 dan

Nominasi C adalah jumlah nilai 14-18.

■ Untuk nominasi A dapat diambil contoh responden yang pertama yaitu :

Dari 10 item pertanyaan responden yang pertama memilih jawaban A

adalah 7, jawaban B adalah 3 dan jawaban C tidak ada.untuk kategori

nilainya adalah jawaban A yaitu 7 dikalikan 3 adalah 21, jawaban B yaitu

3 dikalikan 2 adalah 6 dan jawaban C tidak ada. Jadi, jumlah

keseluruhannya adalah 27, nilai 27 termasuk nominasi A.

■ Untuk nominasi B dapat diambil contoh responden yang kedua yaitu :

dari 10 item pertanyaan responden yang kedua memilih jawaban A

adalah 2, jawaban B yaitu 5 dan jawaban C yaitu 3. untuk kategori

nilainya adalah jawaban A yaitu 2 dikalikan 3 adalah 6, jawaban B yaitu

5 dikalikan 2 adalah 10 dan jawaban C yaitu 3 dikalikan 1 adalah 3. jadi,

jumlah seluruhnya adalah 19, nilai 19 termasuk nominasi B.

■ Untuk nominasi C dapat diambil contoh responden yang kesembilan

b e la s y a itu ;

Dari 10 item pertanyaan resaponden ini memilih jawaban A yaitu 1,

jawaban B yaitu 2 dan jawaban C yaitu 7. untuk jawaban A yaitu 1

(57)

C yaitu 7 dikalikan 1 adalah t. jadi, jumlah seluruhnya adalah 14, nilai 14

termasuk nominasi C.

TABEL VIII

TABEL DATA TENTANG MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN

ANAK DI DESA MANTRIANOM

No Urut K ategori Jawaban K ategori Nilai

(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa minta orang tua

menyekolahkan anak dari 10 pertanyaan dapat diperoleh nilai tertinggi 28

dan terendah 14, maka untuk mendapatkan nilai interval digunakan rumus :

(Xx-X2)

+

\

K \

2 8 -1 4 + 1

i =

---3

Jadi untuk minat orang tua menyekolahkan anak dapat dikategorikan

sebagai b e rik u t:

kategori rendah atau nominasi C dalah 4 responden.

Kategori tinggi atau nominasi A adalah jumlah nilai 24-28

Kategori sedang atau nominasi B adalah jumlah nilai 19-23 dan

Kategori kurang atau nominasi C adalah jumlah nilai 14-18.

■ Untuk kategori tinggi atau nominasi A dapat diambil contoh responden

yang pertama yaitu :

Dari 10 item pertanyaan responden yang pertama memilih jawaban A

yaitu 8, jawaban B yaitu 2 dan jawaban C tidak ada. Untuk kategori

(63)

2 dikalikan 2 adalah 4 dan jawaban C tidak ada. Jadi, jumlah seluruhnya

adalah 28, nilai 28 termasuk nominasi A.

■ Untuk kategori sedang atau nominasi B dapat diambil contoh responden

yang keempat yaitu :

Dari 10 item pertanyaan responden ini memilih jawaban A yaitu 4,

jawaban B yaitu 4 dan jawaban C yaitu 2. untuk kategori nilainya adalah

jawaban A yaitu 4 dikalikan 3 adalah 12, jawaban B yaitu 4 dikalikan 2

adalah 8 dan jawaban C yaitu 2 dikalikan 1 adalah 2. jadi, jumlah

seluruhnya adalah 22, nilai 22 termasuk nominasi B.

■ Untuk kategori kurang atau nominasi C dapat diambil contoh responden

yang ke 35 yaitu :

Dari 10 item pertanyaan responden ini memilih jawaban A yaitu 1,

jawaban B yaitu 2 dan jawaban C yaitu 7. untuk kategori nilainya adalah

jawaban A yaitu 1 dikalikan 3 adalah 3, jawaban B yaitu 2 dikalikan 2

adalah 4 dan jawaban C yaitu 7 dikalikan 1 adalah 7. Jadi, jumlah

(64)

Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka langkah selanjutnya adalah

menganalisa data tersebut, sehingga mengandung arti atau dapat diambil suatu

kesimpulan akhir dari penelitian yang sedang dilakukan.

Dalam analisa ini penulis maksudkan untuk mencari jawaban terhadap

tujuan penelitian yang telah diajukan dan sekaligus menguji hipotesis yang

penulis ajukan pada bab sebelumnya.

Langkah yang penulis tempuh dalam menganalisis data ini adalah sebagai

b e rik u t:

A. A nalisa Pertam a

Pada bagian ini penulis akan menganalisa data dengan menggunakan

teknik analisis prosentase untuk mencari jawaban terhadap tujuan penelitian

nomor satu serta tujuan penelitian nomor dua, yaitu untuk mengetahui variasi

dari masing-masing variabel.

Kemudian dilanjutkan pada interprestasi dari masing-masing item kedua

variabel, yaitu variabel kenaikan biaya pendidikan dan variabel minat orang

orang tua menyekolahkan anak dengan rumus sebagai berikut :

P = — Jri00% N

(65)

N : Jumlah subyek atau sample.

Selanjutnya untuk memudahkan jalannya analisa pada bagian ini. penulis

akan menganalisanya dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Analisa prosentase frekuensi melalui penyajian tabel frekuensi pada

variabel kenaikan biaya pendidikan yang meliputi 10 item pertanyaan

sebagaimana terlihat pada tabel berikut i n i :

TABEL IX

TABEL ANGKET KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN

No Item Pertanyaan Jaw aban Jumlah Prosentase j

1 2 3 4 5

1 Orang tua merasa keberaatan dengan a 38 38°/o

adanya kenaikan biaya SPP b 42 42%

c 20 20%

42%

J

2 Memberikan tambahan uang saku a 42

pada anak. b 48 48%

c 10 10%

3 Naiknya harga peralatan sekolah a 66 66%

sangat mempengaruhi terhadap b 24

t 24%

ekonomi keluarga. c 20 20%

j

4 Cara yang digunakan orang tua untuk a 82 82%

(66)

No Item Pertanyaan Jawaban Jum lah Prosentase

1 2 3 4 5

c 12 12%

5 Kenaikan biaya pendidikan tidak a 52 52%

membuat orang tua tidak b 44 44%

menyekolahkan anak-anak mereka. c 4 4%

6 Menyiapkan secara khusus biaya a 76 76%

pendidikan untuk anak. b 20 20%

c 4 4%

7 Cara yang digunakan orang tua a 28 28%

dalam menyiapkan biaya pendidikan b 62 62%

anak. c 10 10%

8 Sekolah yang dipilih adalah yang a 66 66%

sesuai dengan prestasi anak. b 4 4%

c 30 30%

9 Membayarkan uang SPP setiap awal a 70 70%

bulan. b 28 28%

c 2 2%

10 Menambah peralatan sekolah sesuai a 42 42%

dengan kemampuan. b 54 54%

(67)

TABEL X

FREKUENSI PROSENTASE KENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN DI

DESA MANTRI AN OM

Pengaruh kenaikan B iaya Pendidikan Frekuensi Prosentase

Tinggi/Baik 62 62%

Sedang 34 34%

Kurang 4 4%

Jum lah 100 100%

Melihat dari hasil tabel di atas, maka jelas bahwa kenaikan biaya

pendidikan rata-rata pada kagori tertinggi, yaitu dari 100 kepala keluarga

yang diteliti terdapat 62 kepala keluarga atau mencapai 62% yang memiliki

tingkat kenaikan biaya pendidikan, yang menyatakan sedang sebanyak 34

kepala keluarga atau mencapai 34%, dan yang menyatakan kurang terdapat 4

kepala keluarga atau mencapai 4

2. Interprestasi dari masing-masing item pada variabel kenaikan biaya

pendidikan, yaitu meliputi 10 pertanyaan sebagai berikut :

a. Orang tua merasa keberatan dengan adanya kenaikan biaya SPP. Yang

menjawab A sebanyak 38 orang atau mencapai 38%, yang menjawab

B sebanyak 42 orang atau mencapai 42%, dan yang menjawab C

sebanyak20 orang atau mencapai 20%.

b. Memberikan tambahan uang saku pada anak. Yang menjawab A

(68)

c. Naiknya harga peralatan sekolah sangat mempengaruhi terhadap

ekonomi keluarga. Yang menjawab A sebanyak 66 orang atau

mencapai 66%, yang menjawab B sebanyak 24 orang atau mencapai

24%, yang menjawab C sebanyak 10 orang atau mencapai 10%.

d. Cara yang digunakan orang tua untuk mengantisipasi kenaikan biaya

SPP, yang menjawab A sebanyak 82 orang atau mencapai 82%, yang

menjawab B sebanyak 6 orang atau mencapai 6%, yang menjawab C

sebanyak 12 orang atau mencapai 12%.

e. Orang tua akan tetap menyekolahkan anak mereka. Yang menjawab

Asebanyak 52 orang atau mencapai 52%, yang menjawab B sebanyak

44 orang atau mencapai 44%,yang menjawab C sebanyak 4 orang atau

mencapai 4%.

f. Menyiapkan secara khusus biaya pendidikan anak. Yang menjawab A

sebanyak 76 orang atau mencapai 76%, yang menjawab B sebanyak 20

orang atau mencapai 20%, yang menjawab C sebanyak 4 orang atau

mencapai 4%.

g. Cara yang digunakan orang tua dalam menyiapkan biaya pendidikan.

Yang menjawab A sebanyak 8 orang atau mencapai 8%, yang

menjawab B sebanyak 62 orang atau 62%, yang menjawab C sebanyak

10 orang atau mencapai 10%.

orang atau mencapai 48%, yang menjawab Csebanyak 10 orang atau

(69)

h. Sekolah yang dipilih adalah yang sesuai dengan prestasi. Yang

menjawab A sebanyak 66 orang atau mencapai 66%, yang menjawab

B sebanyak 4 orang atau mencapai 4%, yang menjawab C sebanyak 30

orang atau sebanyak 30%.

i. Membayar uang SPP setiap awal bulan. Yang menjawab A sebanyak

60 orang atau mencapai 60%, yang menjawab B sebanyak 28 orang

atau mencapai 28%, yang menjawab C sebanyak 2 orang atau

mencapai 2%.

j. Menamah peralatan sekolah sesuai dengan keperluan. Yang menjawab

A sebanyak 42 orang ataumencapai 42%, yang menjawab B sebanyak

54 orang atau mencapai 54%, yang menjawab C sebanyak 4 orang atau

mencapai 4%.

Selanjutnya berdasarkan hasil interprestasi di atas dapat diketahui

ada beberapa item yang dominan antara lain :

a. Pada kategori tinggi yang dominan terdapat pada item nomor 4 tentang

cara yang digunakan dalam mengantisipasi kenaikan biaya SPP,yaitu

mencapai 82%. Singkatnya para orang tua sudah mempersiapkan diri

dengan adanya kenaikan biaya pendidikan.

b. Pada kategori sedang yang dominan terdapat pada item nomor 7

tentang cara orang tua dalam menyiapkan biaya pendidikan, yaitu

62%. Singkanya orang tua menyiapkan biaya pendidikan begitu anak

(70)

c. Pada kategori kurang yang dominan terdapat pada item nomor 8

tentang sekolah yang dipilih adalah yang sesuai dengan prestasi dan

kemampuan keuangan mencapai 30%. Singkatnya, kebanyakan

prestasi anak baik, tetapi keuangan orang tua sangat kurang.

3. Analisa prosesntase frekuensi melalui penyajian tabel frekuensi pada

variabel minat orang tua menyekolahkan anak meliputi 10 item

pertanyaan.

TABEL XI

TABEL HASIL ANGKET MINAT ORANG TUA

MENYEKOLAHKAN ANAK

No Item Pertanyaan Jaw aban Jum lah Prosentase

1 2 3 4 5

1 Mengarahkan anak dalam memilih a 66 66%

sekolah. b 34 34%

c

-2 Orang tua tidak pernah menyuruh a 66 66%

anaknya bila sedang belajar. b 30 30%

c 4 4%

3 Menyediakan ruang khusus untuk a 68 68%

belajar. b 32 32%

c

-4 Menyertakan anak ke bimbingan a 24 24%

(71)

No Item Pertanyaan Jaw aban Jum lah Prosentase

1 2 3 4 5

c 64 64%

5 Membiasakan mendampingi anak a 62 62%

bila sedang belajar. b 36 36%

c 2 2%

6 Membiasakan menasehati anak bila a 76 76%

anak malas belajar. b 24 24%

c

-7 Orang tua memberikan nasehat agar a 90 90%

anak berminat untuk sekolah b 8 8%

c 2 2%

8 Membiasakan bertanya pada anak a 78 78%

mengenai prestasinya di sekolah. b 22 22%

c

-9 Memberikan hadiah bila anak a 48 48%

mendapat rangking. b 26 26%

c 26 26%

10 Membantu anak dalam a 24 24%

menyelesaikan masalah. b 76 76%

Gambar

TABEL ISUSUNAN NAMA APARAT DESA DAN PENDIDIKANNYA
gambaran yang mempengaruhi maju dan tidaknya kehidupan masyarakat.
TABEL IVSARANA FISIK DESA MANTRIANOM 2005
tabel sebagai berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Pudjijogjanti (2003) aspek dari konsep diri adalah bagaimana individu mampu menyesuaikan dirinya dengan sistem akademik yang ada, sehingga konsep diri

Nilai signifikansi adalah 0,05, hasil nilai p dihitung lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh latihan skipping

Agar tidak terjadi kerusakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai

Dari hasil field test yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa soal penalaran matematika model TIMSS konten Geometri dan Pengukuran yang dikembangkan

tradisional arabic 18 pt. لا ددعو د ةعبرأ يه ةملعتلا داملا لكل سور يذلا مسرلا وأ روصلا .سورد شي لم لاإ ضيبأو دوسأ اهنول باتكلا يف .فلاغلا يف .ةحفص نوسمخو ةعبس

RDF Drying merupakan proses pengeringan bahan bakar (RDF) dengan mengurangi kadar air terkandung pada material non konvensional. Proses pengeringan disebut pula proses

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan

1) Menghitung Analisa Biaya Konstruksi (ABK) pada pengerjaan struktur (kolom, balok, plat, dinding, dan tangga), pada perencanaan Gedung Perkantoran 5 Lantai