• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA DENGAN MASALAH KETIDAKMAMPUAN MENJADI ORANG TUA DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA DENGAN MASALAH KETIDAKMAMPUAN MENJADI ORANG TUA DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II - Elib Repository"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA DENGAN MASALAH

KETIDAKMAMPUAN MENJADI ORANG TUA DI WILAYAH PUSKESMAS GOMBONG II

Karya Tulis Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

SRI URIPAH A01401975

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Agustus 2017

Sri Uripah1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP PERKEMBANGAN REMAJA DENGAN MASALAH KETIDAKMAMPUAN MENJADI ORANG TUA

DI SIDAYU, KECAMATAN GOMBONG

Latar Belakang : Tahap perkembangan remaja adalah tahap perkembangan anak dengan usia 13 – 20 tahun, sedangkan keluarga dengan anak tahapan perkembangan remaja adalah keluarga dengan kelahiran anak pertama berusia 13-20 tahun. Ketidaktepatan keluarga dalam pemberian pola asuh sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan anak.

Tujuan Penulisan : Mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan remaja dengan ketidakmampuan menjadi orang tua.

Metode penelitian : Karya tulis ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik studi kasus. Data diperoleh dari wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi. Subjeknya yaitu kelurga Tn. dan Ny. S.

Hasil : Setelah dilakukan kunjungan sebanyak 4 kali, keluarga sudah paham mengenai tugas perkembangan remaja, cara memelihara komunikasi terbuka, menjadi role model yang baik, cara membina hubungan keluarga yang positif. Selain itu, terjadi peningkatan pengetahuan pada keluarga tentang bahaya dari merokok.

Kata Kunci : Ketidakmampuan, remaja, role model

1) Mahasiswa DIII Keperawatan STIKes Muhammadiyah Gombong 2) Dosen STIKes Muhammadiyah Gombong

(8)

viii

Muhammadiyah Health Sciences Institute of Gombong Scientific Paper, August 2017

Sri Uripah1, Rina Saraswati2, M. Kep. Ns

THE FAMILY NURSING CARE FOR FAMILY HAVING CHILDREN IN THE STAGE OF ADOLESCENT DEVELOPMENT WITH INABILITY

TO BECOME PARENTS AT SIDAYU, GOMBONG

ABSTRACT

Background: Adolescent development stage is a development stage of children at the age of 13 – 20 years old. While adolescent development stage family is family with the birth of the first child of 13-20 years old. The inappropriateness of the family in giving parenting is very influential on the development and growth of children.

Objective: Provide an overview of family nursing care at the stage of adolescent development with the inability to become parents.

Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach. Data were collected through interview, physical examination, the result of questionnaire and documentation study. The subjects were Mr. H and Mrs. S.

Result: After having nursing care and 4 times home visits, the family already know and understand about the task of adolescent development, how to maintain open

communication, how to be a good role model, how to foster positive family relationship. Besides, there was an increase in the family’s knowledge about the danger of smoking.

Keywords: Inability, adolescent, role model

(9)

ix

DAFTAR ISI

COVER ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ...iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 4

D. Manfaat ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Asuhan Keperawatan Dalam Ketidakmampuan Menjadi Orang Tua a. Pengertian ... 6

c. Tahap Perkembangan Remaja ... 15

d. Remaja ... 15

e. Tugas Perkembangan Remaja ... 15

f. Masalah Pada Tahap Perkembangan Remaja ... 16

(10)

x

a. Pengertian ... 16

b. Batasan Karakteristik... 17

4. Pola Asuh Orang Tua ... 17

a. Pengertian ... 17

b. Jenis-jenis Pola Asuh Orang Tua ... 17

c. Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh ... 18

B. Kerangka Konsep ... 20

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS... 21

A. Jenis Studi Kasus ... 21

B. Subyek Studi Kasus ... 21

C. Fokus Studi Kasus... 23

D. Definisi Operasional ... 22

E. Instrumen Studi Kasus ... 22

F. Metode Pengumpulan Data ... 22

G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus ... 22

H. Analisis Data dan Penyajian Data ... 23

I. Etika Studi Kasus ... 23

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A. Hasil Studi Kasus ... 24

B. Pembahasan... 37

C. Keterbatasan Studi Kasus ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Wawancara

2. Format Pengkajian Keluarga 3. Kuisioner

4. Penjelasan Mengikuti Penelitian (PSP) 5. Inform Consent

6. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) 7. Leaflet

8. Pre Planning

(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Muwarni, 2008). Keluarga merupakan dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Setiawati, 2008). Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota (Sudhiarto, 2007).

Keluarga memiliki berbagai macam tahap perkembangan. Tahap perkembangan keluarga terbagi dalam 8 tahap perkembangan, yaitu : keluarga baru (bargaining family), keluarga dengan anak pertama <30 hari (child bearing), keluarga dengan anak pra Sekolah, keluarga dengan anak usia sekolah (6 - 13 tahun), keluarga dengan anak remaja (13 - 20 tahun), keluarga dengan anak dewasa (anak pertama meninggalkan rumah), keluarga usia pertengahan (midle age family), keluarga lanjut usia (Setiadi, 2008).

(13)

2

memelihara komunikasi terbuka, memelihara hubungan intim dalam keluarga, serta mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga (Setiadi, 2008). Menurut Kay (dalam Jahja, 2012) bahwa tugas-tugas perkembangan remaja adalah sebagai berikut: menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya, mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figur-figur yang mempunyai otoritas, mengembangkan ketrampilan komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual maupun kelompok, menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya, menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap kemampuannya sendiri, memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup, mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku) kekanak-kanakan.

Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (2012) masalah kesehatan yang sering terjadi pada tahap perkembangan remaja yaitu masalah kesehatan reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), penyakit saluran pernafasan dan HIV AIDS. Kehidupan remaja tidak akan lepas dari berbagai macam konflik dalam perkembangannya, selain masalah kesehatan, masalah lain yang muncul pada tahap perkembangan yaitu masalah sosial. Setiap tingkatan memiliki konflik sesuai dengan kondisi perkembangan remaja pada saat itu. Konflik yang sering dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan yang mereka alami pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka yaitu dimensi biologi, dimensi kognitif, dimensi moral dan dimensi psikologis. Salah satu contoh permasalahan remaja dalam dimensi moral yaitu perilaku merokok (Setiadi, 2008).

(14)

3

bahaya terhadap diri sendiri serta masyarakat disekitarnya. Rokok merupakan salah satu faktor resiko utama dari penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronis, diabetes mellitus dan penyakit lainnya seperti impotensi (Kemenkes RI, 2012).

Perilaku remaja yang demikian, dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga atau peran orang tua dalam mendidik remaja. Salah satu contoh peran orang tua dalam perkembangan remaja adalah pola asuh. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun (Agus, 2012). Pola asuh yang dilakukan secara tepat oleh orang tua terkait dengan memberikan pengaruh positif pada remaja sangat penting sehingga tidak melakukan perilaku merokok .

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kharie (2014) yang melakukan penelitian dengan menggunakan chi-square dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku merokok pada anak laki-laki usia 15-17 tahun di Kelurahan Tanah Raja Kota Ternate dengan nilai p=0,003 (p<α 0,05). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silvanora (2014) menunjukan bahwa nilai p sebesar 0,009 dengan taraf signifikan 0,05 yang artinya ada hubungan peran ayah dengan perilaku merokok pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta.

(15)

4

(36%), Sulawesi Utara (34%), Sumatra Barat (33%) dan DKI Jakarta (31%).

Berdasarkan uraian diatas membuktikan bahwa salah satu masalah keperawatan yang muncul adalah ketidakmampuan menjadi orang tua. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan studi kasus Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tahap Perkembangan Remaja Dengan Ketidakmamampuan Menjadi Orang Tua di Wilayah Kerja Puskesmas Gombong II

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan remaja dengan ketidakmampuan menjadi orang tua?

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari studi kasus ini adalah mampu mengaplikasikan hasil asuhan keperawatan keluarga pada tahap perkembangan remaja dengan ketidakmampuan menjadi orang tua di wilayah kerja puskesmas Gombong II

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu memaparkan hasil pengkajian pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua.

b. Mahasiswa mampu memaparkan hasil analisa data keluarga dengan tahap perkembangan remaja dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua.

c. Mahasiswa mampu memaparkan intervensi keperawatan pada keluarga dengan tahap perkembangan remaja dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua.

(16)

5

e. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari implementasi yang telah dilakukan.

D. Manfaat

Karya tulis ini, diharapkan memberikan manfaat bagi : 1. Masyarakat

Keluarga dapat menerapkan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah ketidakmampuan menjadi orang tua.

2. Bagi Pengembang Ilmu Teknologi Keperawatan

Menambah keluasaan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam keperawatan keluarga dengan keluarga pada tahap perkembangan remaja dengan ketidakmampuan menjadi orang tua. 3. Penulis

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Agus, W. (2012). Pendidikan Karakter Usia Dini. Yongyakarta: Pustaka Pelajar. Budiman. (2013). Kapita Selekta Kuisioner. Jakarata : Salemba Medika.

Chasmini. (2007). Emotional Parenting. Yogyakarta: Nuansa Aksara.

Dariyo, A. (2011). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung : PT. Refika Aditama.

Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2016). NANDA International Nursing Diagnoses : Definitions & Classification, 2015-2017 (10nd ed). Oxaford: Wiley Blackwell.

Jahja, Y. (2012). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. (2008). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kemenkes RI. (2012). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Kharie, R. R, Pondang, L. & Lolong, J. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Merokok pada Anak Laki-laki Usia 15-17 Tahun Di Kelurahan Tanah Raja Kota Ternate. Ternate: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulagi Manado. Mubarak, W. I., dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Murwani, A. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Muwarni, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Edisi Revisi 2010. Jakarta : Balai Pustaka.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika

Polit, D.F & Beck, C.T. (2012). Nursing Research: Principle and Methods, appraisal an untilization. Lippinot Williams Wilkins.

(18)

Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN. (2016). Survei Prevalensi Penyalahgunaan Narkoba pada Rumah Tangga di 20 Provinsi Tahun 2015. Jakarta: Puslitdatin-BNN.

Sarwono. (2011). Psikologi RemajaEdisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers. Setiadi. 2008. Konsep & keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha ilmu.

Setiawati, S. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media

Sholehudin, M. S. (2008). Psikologi Perkemangan dalam Perspektif Pengantar. Pekalongan: STAIN Press.

Silvanora, R. (2014). Hubungan Peran Ayah Dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Di SMP Muhammadiyah 10 Yogyakarta Tahun 2014. Yogyakarta: Program Studi Bidan Pendidik Jenjang DIV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan keluarga dengan pendekatan keperawatan transkultural ; editor, Esty Wahyuningsih. Jakarta : EGC Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

(19)

PEDOMAN WAWANCARA

A. Data Umum

1. Tinggal di rumah bersama siapa saja?

2. Yang menjadi kepala keluarga suami? Namanya siapa? 3. Pekerjaannya apa?

4. Pendidikan suami apa? 5. Alamat rumah lengkap ?

6. Bisa ceritakan silsilah dari keluarga ibu? 7. Pendapatan di peroleh dari mana saja?

8. Bagaimana dengan pemenuhan hiburan, apakah pergi atau di rumah saja?

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

- Sudah mempunyai berapa anak? - Lalu usianya berapa ?

2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi

- Menurut ibu apakah perkembangan anak ibu sudah terpenuhi? - Anaknya saat ini sudah bisa apa saja?

- Apakah sudah tahu tugas perkembangan seusia anak ibu? - Kalau belum, apakah ibu ingin mengetahuinya?

3. Riwayat keluarga inti

- Apakah saat ini keluarga ada yang sakit? - Jika ada, sakit apa?

(20)

4. Riwayat keluarga sebelumnya

C. Pengkajian Lingkungan 1. Karakteristi rumah

- Kira-kira luas rumah ibu berapa? - Kepemilikan rumah: pribadi/ngontrak? - Ada berapa jumlah ruangan? Apa saja? - Jarak septictank dari sumber air?

- Apakah ada tempat pembuangan sampah? Tertutup/terbuka - Sumber air yang di gunakan?

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW - Rata-rata pekerjaan tetangga ibu apa? - Bagaimana sifat tetangga?

- Jarak rumah dengan tetangga?

- Bagaimana sosialisasi dengan tetangga? - Bagaimana kebiasaan warga/tetangga? 3. Mobilitas geografis keluarga?

Apakah keluarga ibu sudah pernah berpindah tempat tinggal? 4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

- Apakah sering berkumpul dengan keluarga? - Jika iya, pada saat apa?

- Kapan waktunya?

- Apa kegiatan yang dilakukan saat berkumpul - Inetraksi dengan tetangga bagaimana?

(21)

5. System pendukung keluarga

- Apakah ada fasilitas kesehatan dirumah? (seperti kotak P3K, tempat tidur nyaman)

- Layanan kesehatan yang sering digunakan saat ada keluarga yang sakit? - Jarak yankes dari rumah?

- Apakah ada fasilitas kesehatan lain (spt BPJS dll)?

- Apakah keluarga ibu sering mengikuti penyuluhan tentang kesehatan? - Jika iya, temanya apa?

D. System pendukung keluarga 1. Pola komunikasi keluarga

- Bagaimana komunikasi antar keluarga? - Bahasa yang di gunakan apa ?

- Apakah saat ada masalah di komunikasikan dengan baik? 2. Struktur kekuatan keluarga

- Bagaimana cara agar hubungan tetap baik, terutama dalam penyelesaian masalah?

- Saat ada masalah yang mengambil keputusan siapa? 3. Struktur peran

- Peran formal dan informal ibu? - Peran formal dan informal suami? - Peran formal dan informal anak? 4. Nilai/norma keluarga

- Nili/ keyakinan apa yang di yakini oleh keluarga terkait dengan kesehatan? - Bagaimana kebiasaan mencuci tangan?

- Apakah sudah mengetahui langkah cuci tangan yang baik dan benar? - Jika belum, apakah ingin mengetahuinya?

(22)

E. Fungsi Keluarga 1. Fungsi afektif

- Bagaimana kasih saying antar anggota keluarga?

- Bagaimana cara mempertahankan kasih sayang tersebut? 2. Fungsi sosialisasi

- Bagaimana interaksi antar anggota keluarga?

- Apakah anaknya sering berinteraksi dengan tetangga/teman sebaya? 3. Fungsi perawatan kesehatan?

- Apakah sering mencari informasi terkait masalah ksesehatan?

- Apakah saat ada keluarga yang sakit memutuskan untuk membawa ke laykes?

- Apakah saat ada anggota keluarga yang sakit di rawat dengan baik?

- Bagaimana menciptkan lingkungan, terutama saat ada anggota keluarga yang sakit?

4. Fungsi reproduksi

- Apakah sedang merencanakan untuk mempunyai keturunan? - KB yang di gunakan apa saat ini?

5. Fungsi ekonomi

- Apakah pendapatan yang diperoleh mnecukupi untuk kebutuhan sehari-hari?

- Apakah ada dana khusus untuk kesehatan?

F. Stress dan koping keluarga 1. Stressor jangka pendek

- apakah ada masalah yang sedang di hadapi < 6 bulan ini? - Jika iya, masalahnya apa?

2. Stressor jangka pendek

(23)

3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor?

- Bagaimana respon keluarga terhadap masalah yang sedang di hadapi? - Apakah penyelesaian masalah dengan cara yang baik/otoriter?

4. Strategi adaptasi fungsional

- Apakah saat ada masalah di bicarakan dengan baik?

- Apakah anak diikutsertakan dalam pengambilan keputusan?

G. Harapan Keluarga

(24)

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Menurut Susanto (2012)

1. Data Umum

a. Nama kepala keluarga (KK) : ………

b. Usia : ………

c. Pendidikan : ………

d. Pekerjaan kepala keluarga : ………

e. Alamat : ………

f. Komposisi anggota Keluarga : No Nama JK Hub dengan

KK

Umur Pendidikan Pekerjaan

1. 2. 3.

g. Genogram : ………

h. Tipe keluarga : ………

i. Suku bangsa : ………

j. Agama : ………

k. Status sosial ekonomi keluarga : ……… l. Aktivitas rekreasi keluarga : ………

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

(25)

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

……… ……… ……… c. Riwayat keluarga inti

……… ……… ……… d. Riwayat keluarga sebelumnya

……… ……… ………

3. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

……… ……… ……… b. Karakteristik tetangga dan komunitas

……… ……… ……… c. Mobilitas geografis keluarga

……… ……… ……… d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

(26)

e. Sistem pendukung keluarga

……… ……… ………

4. Struktur Keluarga

a. Pola komunikasi keluarga

……… ……… ……… b. Struktur kekuatan keluarga

……… ……… ……… c. Pola peran keluarga

……… ……… ……… d. Nilai dan norma budaya

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi afektif dan koping

……… ……… ……… b. Fungsi sosialisasi

……… ……… ……… c. Fungsi reproduksi

(27)

……… ……… d. Fungsi Ekonomi

……… ……… ……… e. Fungsi Fisik & keperawatan keluarga

……… ……… ………

6. Stress dan Koping Keluarga 1. Stressor jangka pendek

……… ……… ……… 2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

……… ……… ……… 3. Strategi koping yang digunakan

……… ……… ……… 4. Strategi adaptasi disfungsional

(28)

7. Pemeriksaan Fisik keluarga

……… ……… ………

8. Harapan Keluarga terhadap asuhan keperawatan keluarga

(29)

KUESIONER PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA

IDENTITAS PENGAMBIL KASUS Nama : Sri Uripah

NIM : A01401975 Prodi : DIII Keperawatan

IDENTITAS ANAK DAN ORANG TUA Identita anak

Nama :

Jenis kelamin :

Usia :

Agama :

Identitas orang tua

Nama :

1. Apakah anda memberikan pengarahan/ mengajarkan anak anda tentang perbuatan yang baik untuk dilakukannya?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

2. Ketika anak anda berbuat kesalahan, apakah anda langsung memarahi anak anda?

a. Selalu

(30)

3. Jika anda mau memberikan perintah atau menyuruh, apakah anda menyuruhnya dengan tegas dan keras?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

4. Apakah anda menerapkan kedisiplinan dalam segala hal pada anak anda? melanggar kedisiplinan yang anda terapkan tersebut?

a. Selalu langsung memberikan permintaan anak tersebut?

a. Selalu

(31)

9. Apakah anda menuruti permintaan/keinginan anak anda walaupun menurut anda hal itu adalah hal yang salah atau kurang baik?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

10. Pernahkah anak mengamuk jika anda menolak permintaanya tersebut?

a. Sering b. Jarang c. Tidak pernah

11. Apakah anak anda pernah melukai dirinya sendiri jika ia marah? a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

12. Apakah anak anda pernah melukai orang-orang disekitarnya jika marah?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

13. Apakah anak anda sering merusak barang-barang yang ada disekitarnya?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

14. Apakah anak anda melakukan komunikasi kepada anda setiap harinya?

a. Selalu

b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

(32)

b. Tidak

16. Siapa sajakah anggota keluarga yang merokok? a. Ayah

b. Ibu c. Anak

17. Berapa banyak anda merokok dalam sehari? a. <3 batang

b. <6 batang c. >sebungkus

18. Dimana biasanya anda merokok? a. Di rumah

b. Di tempat nongkrong c. Dimana saja

19. Apakah anak anda ikut merokok? a. Ya

b. Tidak

20. Pernahkah orang tua dan anak merokok bersama? a. Ya

b. Tidak

21. Pernahkah orang tua memberikan jatah untuk membeli rokok? a. Pernah

b. Tidak

22. Apakah ada keinginan untuk berhenti merokok? a. Ya

b. Tidak

23. Apa keuntungan merokok bagi anda?

... ... ... 24. Menurut anda, apa dampak merokok bagi perokok?

(33)

... ... 25. Menurut anda, apa dampak merokok bagi lingkungan?

(34)
(35)
(36)
(37)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( S A P )

BAHAYA MEROKOK

Disusun Oleh:

SRI URIPAH A01401975

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(38)

SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. Topik : Bahaya Merokok

2. Sub topik : Bahaya merokok terhadap kesehatan 3. Pertemuan : Ke-3

4. Tujuan :

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan remaja dan keluarga klien mampu mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan.

Tujuan Khusus :

Klien dapat menjelaskan kembali tentang bahaya merokok meliputi : a. Pengertian merokok

b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok c. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok d. Cara mencegah merokok

e. Cara Berhenti Merokok

5. Waktu : 13 Juli 2017 6. Tempat : Rumah Tn. H

7. Sasaran : Remaja dan keluarga 8. Metode :

1. Ceramah 2. Tanya jawab

9. Media : Leafleat dan Lembar balik 10. Pelaksana : Sri Uripah

11. Materi : Terlampir

12. Strategi pelaksanaan

(39)

5 menit Pre interaksi 1. Salam

2. Menyepakati kontrak waktu dengan klien

3. Menjelaskan maksud dan tujuan

Menjawab salam

15 menit Interaksi

Memvalidasi pengetahuan klien sebelum memberikan penyuluhan, Remaja dan keluarga menjelaskan tentang : a. Pengertian merokok

b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok

c. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok

d. Cara mencegah merokok e. Cara Berhenti Merokok

Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada keluarga klien

- Klien menjawab sesuai

pengetahuan yang dimiliki sebelum

diberikan penyuluhan

- Memperhatikan

- Perawat

menjawab sesuai pertanyaan klien

10 Menit Terminasi

1. Menanyakan perasaan keluarga klien setelah diberikan penyuluhan dan setelah diajarkan senam kaki 2. Menanyakan kembali :

a. Zat-zat yang terkandung dalam rokok

b. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok

c. Cara mencegah merokok

- Menjawab perasaan klien

- Menjawab pertanyaan yang diajukan

(40)

d. Cara Berhenti Merokok

Memberikan pujian atas jawaban yang benar

Pamitan pada keluarga klien dan mengucapkan salam

13. Daftar pustaka

(41)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( S A P )

BAHAYA MEROKOK

Disusun Oleh: SRI URIPAH A01401975

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(42)

SATUAN ACARA PENYULUHAN 1. Topik : Bahaya Merokok

2. Sub topik : Bahaya merokok terhadap kesehatan 3. Pertemuan : Ke-3

4. Tujuan :

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan remaja dan keluarga klien mampu mengetahui bahaya merokok terhadap kesehatan.

Tujuan Khusus :

Klien dapat menjelaskan kembali tentang bahaya merokok meliputi : a. Pengertian merokok

b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok c. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok d. Cara mencegah merokok

e. Cara Berhenti Merokok

5. Waktu : 17 Juli 2017 6. Tempat : Rumah Ny. S

7. Sasaran : Remaja dan keluarga 8. Metode :

3. Ceramah 4. Tanya jawab

9. Media : Leafleat dan Lembar balik 10. Pelaksana : Sri Uripah

11. Materi : Terlampir

(43)

WAKTU KEGIATAN RESPON 5 menit Pre interaksi

4. Salam

5. Menyepakati kontrak waktu dengan klien

6. Menjelaskan maksud dan tujuan

Menjawab salam

15 menit Interaksi

Memvalidasi pengetahuan klien sebelum memberikan penyuluhan, Remaja dan keluarga menjelaskan tentang : a. Pengertian merokok

b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok

c. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok

d. Cara mencegah merokok e. Cara Berhenti Merokok

Memberikan kesempatan untuk bertanya kepada keluarga klien

- Klien menjawab sesuai

pengetahuan yang dimiliki sebelum

diberikan penyuluhan

- Memperhatikan

- Perawat

menjawab sesuai pertanyaan klien

10 Menit Terminasi

3. Menanyakan perasaan keluarga klien setelah diberikan penyuluhan dan setelah diajarkan senam kaki 4. Menanyakan kembali :

e. Zat-zat yang terkandung dalam pertanyaan yang diajukan

(44)

g. Cara mencegah merokok h. Cara Berhenti Merokok

Memberikan pujian atas jawaban yang benar

Pamitan pada keluarga klien dan mengucapkan salam

13. Daftar pustaka

(45)
(46)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 1 Tanggal : 06 Juli 2017

I. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap perkembangan remaja. Kehidupan remaja tidak akan lepas dari berbagai macam konflik dalam perkembangannya, selain masalah kesehatan, masalah lain yang muncul pada tahap perkembangan yaitu masalah sosial dan masalah kesehatan.

Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masing-masing manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka masing-masing dalam setiap harinya. Selain masalah kesehatan, ada pula masalah sosial. Perilaku remaja yang demikian, dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga atau peran orang tua dalam mendidik remaja. Salah satu contoh peran orang tua dalam perkembangan remaja adalah pola asuh. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.

(47)

mengambil keluarga tersebut dilatarbelakangi karena adanya masalah ketidakmampuan menjadi orang tua dengan remaja yang merokok. Dimana kita ketahui bahwa perilaku merokok adalah perilaku yang dapat mengganggu kesehatan.

`

II. Rencana Keperawatan A. Diagnosa : -

B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Menanyakan kesediaan dan mengadakan kontrak waktu untuk dilakukan kunjungan pengelolaan sebagai keluarga binaan

C. Tujuan khusus

Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga 1 10 Menit Memberi Salam

Perkenalan

Menjelaskan tujuan kunjungan Menjelaskan prosedur wawancara

- Menjawab Salam - Memutuskan untuk

bersedia atau tidak di lakukan pengkajian

2 5 menit Penutup

- Meminta kontrak kembali untuk kunjungan pengkajian - Mengucapkan terimakasih dan

meminta maaf - Mengucapkan salam

- Memutuskan kontrak yang akan datang - Menjawab salam

(48)

C. Setting Tempat

Ket : A : Perawat

B : Keluarga Tn. H

D. Metode : Wawancara dan observasi E. Media dan alat :

a. Wawancara

- Panduan wawancara - Bolpoin

- Format pengkajian b. Observasi

- Lembar observasi kuisioner - Bolpoin

- Senter

IV.Kriteria evaluasi A. Kriteria Struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format pengkajian B. Kriteria Proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja yang ada dalam keluarganya

C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Diharapkan dari hasil pengkajian wawancara dapat ditemukan masalah keperawatan apa saja yang terjadi di dalam keluarga Tn. H tersebut dengan prosentase >90%

(49)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 2 Tanggal : 07 Juli 2017

I. Latar Belakang

Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masing-masing manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka masing-masing dalam setiap harinya. Selain masalah kesehatan, ada pula masalah sosial. Perilaku remaja yang demikian, dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga atau peran orang tua dalam mendidik remaja. Salah satu contoh peran orang tua dalam perkembangan remaja adalah pola asuh. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut yang terjadi pada keluarga Tn. H dengan masalah yang terjadi yang ada di dalam keluarga tersebut yang terjadi pada Sdr. E yaitu perilaku merokok. Penulis mengambil keluarga tersebut dilatarbelakangi karena adanya masalah ketidakmampuan menjadi orang tua dengan remaja yang merokok. Dimana kita ketahui bahwa perilaku merokok adalah perilaku yang dapat mengganggu kesehatan.

(50)

B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan 2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga C. Tujuan khusus

3. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat 4. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga

5. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya dengan masalah kesehatan

6. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping keluarga, pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan keluarga Tn. H yaitu mengenai ketidakmampuan menjadi orang tua dan kebiasaan Sdr. E dalam merokok

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga 1 3 Menit - Memberi Salam

- Menanyakan kabar

- Meminta waktu pengkajian

- Menjawab Salam - Menjawab

2 25 menit Pelaksanaan wawancara :

- Menanyakan tentang data umum pada keluarga hingga melakukan pengkajian sampai lingkungan fisik - Observasi lingkungan rumah dari

depan hingga belakang rumah, luar dan dalam rumah

- Menanyakan tentang struktur keluarga, bagaimana pola

(51)

komunikasinya, kekuatan keluarganya bagaimana, peran masing-masing anggota keluarganya apa, nilai dan norma yang dianut dalam keluarga apa saja.

- Menanyakan fungsi keluarga, apakah dalam keluarga saling menyayangi, sosialisasinya bagaimana.

- Menanyakan stress dan koping keluarga

- Melakukan pemeriksaan fisik semua anggota keluarga

- Menanyakan harapan keluarga untuk pelayanan kesehatan dan harapan untuk keluarga

3 2 menit Penutup

- Meminta kontrak kembali untuk kunjungan penghitungan skoring - Mengucapkan terimakasih dan

meminta maaf - Mengucapkan salam

- Memutuskan kontrak yang akan datang - Menjawab salam

B. Waktu dan tempat : Rumah keluarga Tn. H C. Setting Tempat

Ket : A : Perawat

B : Keluarga Tn. H

(52)

D. Metode : Wawancara E. Media dan alat :

a. Wawancara

- Panduan wawancara - Bolpoin

- Format pengkajian

IV. Kriteria evaluasi A. Kriteria Struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format pengkajian B. Kriteria Proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja yang ada dalam keluarganya

C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

(53)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 3 Tanggal : 13 Juli 2017

I. Latar Belakang

Dari beberapa diagnosa keperawatan yang telah dimunculkan. Keluarga juga dapat menentukan proritas masalah keperawatan yaitu dengan skor nilai paling tinggi yaitu diagnosa perilaku kesehatan cenderung beresiko.

Untuk mengatasi masalah demikian sesuai dengan intervensi yang sudah direncanakan maka pada pertemuan ke-3 akan dilakukan implementasi keperawatan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok

II. Rencana Keperawatan

A. Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan impelementasi penkes (pendidikan kesehatan). Tujuan khusus

Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok dan cara berhenti merokok.

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta

1 2 Menit

Pembukaan : Memberi Salam

Menjelaskan tujuan kunjungan

Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

- Menjawab Salam - Mendengarkan

dan

(54)

2 15 menit

Pelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur

Materi :

a. Pengertian merokok

b. Zat-zat yang terkandung dalam rokok c. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok d. Cara mencegah merokok

e. Cara Berhenti Merokok

Menyimak dan memperhatikan

3. 5 menit

Evaluasi

Meminta keluarga menjelaskan atau menyebutkan kembali :

i. Zat-zat yang terkandung dalam rokok j. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok k. Cara mencegah merokok

l. Cara Berhenti Merokok

Memberikan pujian atas jawaban yang benar.

Bertanya dan

- Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam

- Melakukan kontrak selanjutnya untuk melakukan evaluasi

(55)

D. Metode : penjelasan, Tanya jawab, mendemonstrasikan E. Media dan alat : Lembar balik, leaflet, kertas koran, kursi

IV. Kriteria evaluasi A. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan instrument lembar balik dan leaflet B. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati. Keluarga kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatan

C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

(56)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 4 Tanggal : 14 Juli 2017

I. Latar Belakang

Dari implementasi yang telah dilakukan yaitu penyuluhan tentang bahaya merokok, keluarga saat diberikan pertanyaan sudah mampu menjawab dengan benar.

II. Rencana Keperawatan

A. Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan evaluasi keluarga tentang bahaya merokok dan cara pola asuh yang efektif.

C. Tujuan khusus

1. Mengetahui apakah keluarga sudah menerapkan pola asuh yang efektif bagi remaja

2. Mengetahui apakah keluarga sudah menerapkan pengurangan konsumsi rokok

3. Mengetahui apakah ada perbedaan jika keluarga telah mempraktekkannya

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta

1 2 Menit

Pembukaan : Memberi Salam

Menjelaskan tujuan kunjungan

(57)

2 5 menit

Pelaksanaan :

- Menanyakan pola asuh yang efektif - Menanyakan tentang penerapan pola asuh

yang efektif

- Menanyakan adakah perubahan setelah menerapkan pola asuh yang efektif

- Menanyakan bagaimana dengan kebiasaan Sdr. E yang merokok

- Apakah sudah dikurangi atau belum - Menanyakan pada keluarga, sudahkah

mencoba mengganti rokok dengan permen

Menjawab Menceritakan

3. 2 menit

Penutup

- Mengucapkan terimakasih

- Meminta maaf jika ada kesalahan dari kunjungan awal hingga terakhir - Mengucapkan salam

(58)

IV. Kriteria evaluasi A. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga Menyiapkan form evaluasi B. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati. Keluarga kooperatif menjawab pertanyaan dari perawat

Keluarga mampu menceritakan pengalaman-pengalaman yang telah dilakukan C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Diharapkan dari penyuluhan yang sudah diberikan tentang pengetahuan bahaya merokok keluarga dapat mematuhi pola hidup sehat apa yang sudah diajarkan perawat 100 %

Dalam peningkatan koping keluarga diharapkan menghadapi masalah kesehatan tersebut harus tetap dipertahankan hingga mencapai 95%

Dalam dari perilaku kesehatan Sdr. E diharapkan sudah mampu mengurangi konsumsi rokok dengan prosentase 70 %

(59)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 1 Tanggal : 06 Juli 2017

I. Latar Belakang

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga memiliki berbagai macam tahap perkembangan. Masing-masing tahap perkembangan memiliki tugas perkembangan masing-masing, salah satu contohnya yaitu keluarga dengan tahap perkembangan remaja. Kehidupan remaja tidak akan lepas dari berbagai macam konflik dalam perkembangannya, selain masalah kesehatan, masalah lain yang muncul pada tahap perkembangan yaitu masalah sosial dan masalah kesehatan.

Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masing-masing manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka masing-masing dalam setiap harinya. Selain masalah kesehatan, ada pula masalah sosial. Perilaku remaja yang demikian, dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga atau peran orang tua dalam mendidik remaja. Salah satu contoh peran orang tua dalam perkembangan remaja adalah pola asuh. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.

(60)

mengambil keluarga tersebut dilatarbelakangi karena adanya masalah ketidakmampuan menjadi orang tua dengan remaja yang merokok. Dimana kita ketahui bahwa perilaku merokok adalah perilaku yang dapat mengganggu kesehatan.

`

II. Rencana Keperawatan A. Diagnosa : -

B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Menanyakan kesediaan dan mengadakan kontrak waktu untuk dilakukan kunjungan pengelolaan sebagai keluarga binaan

C. Tujuan khusus

Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga 1 10 Menit Memberi Salam

Perkenalan

Menjelaskan tujuan kunjungan Menjelaskan prosedur wawancara

- Menjawab Salam - Memutuskan untuk

bersedia atau tidak di lakukan pengkajian

2 5 menit Penutup

- Meminta kontrak kembali untuk kunjungan pengkajian - Mengucapkan terimakasih dan

meminta maaf - Mengucapkan salam

- Memutuskan kontrak yang akan datang - Menjawab salam

(61)

C. Setting Tempat

Ket : A : Perawat

B : Keluarga Tn. H

D. Metode : Wawancara dan observasi E. Media dan alat :

a. Wawancara

- Panduan wawancara - Bolpoin

- Format pengkajian b. Observasi

- Lembar observasi kuisioner - Bolpoin

- Senter

IV.Kriteria evaluasi A. Kriteria Struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format pengkajian B. Kriteria Proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja yang ada dalam keluarganya

C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Diharapkan dari hasil pengkajian wawancara dapat ditemukan masalah keperawatan apa saja yang terjadi di dalam keluarga Tn. H tersebut dengan prosentase >90%

(62)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 2 Tanggal : 07 Juli 2017

I. Latar Belakang

Kesehatan merupakan masalah terpenting dalam setiap kehidupan manusia, sebab dengan sehat fisik, psikologis, sosial, jasmani dan rohani, maka masing-masing manusia akan lebih mudah dalam melakukan segala hal aktivitas individu mereka masing-masing dalam setiap harinya. Selain masalah kesehatan, ada pula masalah sosial. Perilaku remaja yang demikian, dapat dipengaruhi oleh faktor keluarga atau peran orang tua dalam mendidik remaja. Salah satu contoh peran orang tua dalam perkembangan remaja adalah pola asuh. Pola asuh merupakan salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk atau mempengaruhi perilaku dan karakter seorang anak, hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan pendekatan proses keperawatan atau mengelola keluarga binaan untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada keluarga khususnya yang ada kaitannya dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua. Penulis akan mengelola keluarga binaan pada keluarga dengan masalah ketidakmampuan menjadi orang tua yang ada didalam keluarga tersebut yang terjadi pada keluarga Tn. H dengan masalah yang terjadi yang ada di dalam keluarga tersebut yang terjadi pada Sdr. E yaitu perilaku merokok. Penulis mengambil keluarga tersebut dilatarbelakangi karena adanya masalah ketidakmampuan menjadi orang tua dengan remaja yang merokok. Dimana kita ketahui bahwa perilaku merokok adalah perilaku yang dapat mengganggu kesehatan.

(63)

A. Diagnosa : -

B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

1. Melakukan pengkajian dari data umum hingga pengkajian lingkungan 2. Melakukan pengkajian dari struktur keluarga hingga harapan keluarga C. Tujuan khusus

1. Membina hubungan saling percaya antara klien dengan perawat 2. Melakukan pengkajian data dasar status kesehatan keluarga

3. Menggali masalah apa saja yang terjadi pada keluarga yang ada kaitannya dengan masalah kesehatan

4. Menggali masalah tentang fungsi keluarga,fungsi keluarga, koping keluarga, pemeriksaan fisik. Khususnya memperdalam maslah kesehatan keluarga Tn. H yaitu mengenai ketidakmampuan menjadi orang tua dan kebiasaan Sdr. E dalam merokok

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Kunjungan Kegiatan Keluarga 1 3 Menit - Memberi Salam

- Menanyakan kabar

- Meminta waktu pengkajian

- Menjawab Salam - Menjawab

2 25 menit Pelaksanaan wawancara :

- Menanyakan tentang data umum pada keluarga hingga melakukan pengkajian sampai lingkungan fisik - Observasi lingkungan rumah dari

depan hingga belakang rumah, luar dan dalam rumah

- Menanyakan tentang struktur

(64)

keluarga, bagaimana pola komunikasinya, kekuatan keluarganya bagaimana, peran masing-masing anggota keluarganya apa, nilai dan norma yang dianut dalam keluarga apa saja.

- Menanyakan fungsi keluarga, apakah dalam keluarga saling menyayangi, sosialisasinya bagaimana.

- Menanyakan stress dan koping keluarga

- Melakukan pemeriksaan fisik semua anggota keluarga

- Menanyakan harapan keluarga untuk pelayanan kesehatan dan harapan untuk keluarga

3 2 menit Penutup

- Meminta kontrak kembali untuk kunjungan penghitungan skoring - Mengucapkan terimakasih dan

meminta maaf - Mengucapkan salam

(65)

B : Keluarga Tn. H D. Metode : Wawancara E. Media dan alat :

a. Wawancara

- Panduan wawancara - Bolpoin

- Format pengkajian

IV.Kriteria evaluasi A. Kriteria Struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan kuisioner, panduan wawancara, menyiapkan format pengkajian B. Kriteria Proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati.

Keluarga kooperatif dan bersikap terbuka untuk menyampaikan apa saja yang ada dalam keluarganya

C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

(66)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 3 Tanggal : 13 Juli 2017

I. Latar Belakang

Dari beberapa diagnosa keperawatan yang telah dimunculkan. Keluarga juga dapat menentukan proritas masalah keperawatan yaitu dengan skor nilai paling tinggi yaitu diagnosa perilaku kesehatan cenderung beresiko.

Untuk mengatasi masalah demikian sesuai dengan intervensi yang sudah direncanakan maka pada pertemuan ke-3 akan dilakukan implementasi keperawatan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok

II.Rencana Keperawatan

A. Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan impelementasi penkes (pendidikan kesehatan). Tujuan khusus

Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang bahaya merokok dan cara berhenti merokok.

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta

1 2 Menit

Pembukaan : Memberi Salam

Menjelaskan tujuan kunjungan

Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

- Menjawab Salam - Mendengarkan

dan

(67)

2 15 menit

Pelaksanaan :

Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur

Materi :

f. Pengertian merokok

g. Zat-zat yang terkandung dalam rokok h. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok i. Cara mencegah merokok

j. Cara Berhenti Merokok

Menyimak dan memperhatikan

3. 5 menit

Evaluasi

Meminta keluarga menjelaskan atau menyebutkan kembali :

m. Zat-zat yang terkandung dalam rokok n. Bahaya yang ditimbulkan akibat rokok o. Cara mencegah merokok

p. Cara Berhenti Merokok

Memberikan pujian atas jawaban yang benar.

Bertanya dan

- Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam

- Melakukan kontrak selanjutnya untuk melakukan evaluasi

(68)

D. Metode : penjelasan, Tanya jawab, mendemonstrasikan E. Media dan alat : Lembar balik, leaflet, kertas koran, kursi

IV.Kriteria evaluasi A. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga

Menyiapkan instrument lembar balik dan leaflet B. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati. Keluarga kooperatif saat dilakukan pendidikan kesehatan

C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

(69)

PRE PLANNING KELUARGA

Pertemuan ke : 4 Tanggal : 14 Juli 2017

I. Latar Belakang

Dari implementasi yang telah dilakukan yaitu penyuluhan tentang bahaya merokok, keluarga saat diberikan pertanyaan sudah mampu menjawab dengan benar.

II.Rencana Keperawatan

A. Diagnosa : Perilaku kesehatan cenderung beresiko B. Tujuan umum (kegiatan hari ini)

Melakukan evaluasi keluarga tentang bahaya merokok dan cara pola asuh yang efektif.

C. Tujuan khusus

1. Mengetahui apakah keluarga sudah menerapkan pola asuh yang efektif bagi remaja

2. Mengetahui apakah keluarga sudah menerapkan pengurangan konsumsi rokok

3. Mengetahui apakah ada perbedaan jika keluarga telah mempraktekkannya

III. Rancangan Kegiatan A. Strategi Pelaksanaan

NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta

1 2 Menit

Pembukaan : Memberi Salam

Menjelaskan tujuan kunjungan

(70)

2 5 menit

Pelaksanaan :

- Menanyakan pola asuh yang efektif - Menanyakan tentang penerapan pola asuh

yang efektif

- Menanyakan adakah perubahan setelah menerapkan pola asuh yang efektif

- Menanyakan bagaimana dengan kebiasaan Sdr. E yang merokok

- Apakah sudah dikurangi atau belum - Menanyakan pada keluarga, sudahkah

mencoba mengganti rokok dengan permen

Menjawab Menceritakan

3. 2 menit

Penutup

- Mengucapkan terimakasih

- Meminta maaf jika ada kesalahan dari kunjungan awal hingga terakhir - Mengucapkan salam

(71)

IV.Kriteria evaluasi A. Kriteria struktur :

Menyiapkan pre planning Kontrak waktu dengan keluarga Menyiapkan form evaluasi B. Kriteria proses :

Keluarga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati. Keluarga kooperatif menjawab pertanyaan dari perawat

Keluarga mampu menceritakan pengalaman-pengalaman yang telah dilakukan C. Kriteria Hasil (sebutkan persentase pencapaian yang diinginkan)

Diharapkan dari penyuluhan yang sudah diberikan tentang pengetahuan bahaya merokok keluarga dapat mematuhi pola hidup sehat apa yang sudah diajarkan perawat 100 %

Dalam peningkatan koping keluarga diharapkan menghadapi masalah kesehatan tersebut harus tetap dipertahankan hingga mencapai 95%

Dalam dari perilaku kesehatan Sdr. E diharapkan sudah mampu mengurangi konsumsi rokok dengan prosentase 70 %

(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)

Referensi

Dokumen terkait

c) Huraikan dua kesan peningkatan suhu kepada proses geomorfologi [4m] c1. Peningkatan proses luluhawa- suhu tinggi, batu mengembang, percepat luluhawa kimia c2. Peningkatan

Apabila Orang tua calon siswi tidak dapat hadir wawancara pada waktu yang sudah ditentukan, mohon konfirmasi ke SMA Stella Duce 2 di No Telp 0274 513129 atau ke Bapak Y. Himawan

Na diklofenak merupakan derivat fenil asetat, yang mempunyai efek farmakologi adalah penghambat siklooksigenase yang kuat dengan efek antiinflamasi, analgetik dan

Oleh karena itu perlu adanya suatu program aplikasi yang bisa membantu karyawan dalam mengisi data lembur dengan data lebih akurat dan perhitungan oleh Admin karena

Daerah proyek yang keadaan lapanganya atau pada tempat – tempat lokasi bangunan yang masih berupa hutan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, agar terlebih

Hiperbilirubinemia / Ikterus neonatorum) adalah keadaan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir yaitu meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler

Jumlah famili yang paling banyak ditemukan yaitu pada penelitian Elmi (2007) pada Kawasan Gua Berangin kapur Batu Laki Desa Malutu kecamatan padang batung

Bermain adalah hal yang paling disukai oleh anak dan menjadi fitrahnya. Beragam permainan menjadi pesona dan daya tarik anak, baik itu permainan yang dilakukan