• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN EDUKASI DENGAN MEDIA BOOKLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP ASI TERHADAP BAYI USIA 6-24 BULAN DI PMB SUGIYATI PETANAHAN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH PENERAPAN EDUKASI DENGAN MEDIA BOOKLET UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP ASI TERHADAP BAYI USIA 6-24 BULAN DI PMB SUGIYATI PETANAHAN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

i

STIKES Muhammadiyah Gombong KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN EDUKASI DENGAN MEDIA BOOKLET UNTUK

MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP ASI TERHADAP BAYI

USIA 6-24 BULAN DI PMB SUGIYATI PETANAHAN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh : EMIYATI FATIMAH

B1501268

PROGRAM STUDI PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(2)

ii

STIKES Muhammadiyah Gombong KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN EDUKASI DENGAN MEDIA BOOKLET UNTUK

MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP ASI TERHADAP BAYI

USIA 6-24 BULAN DI PMB SUGIYATI PETANAHAN

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh : EMIYATI FATIMAH

B1501268

PROGRAM STUDI PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

STIKES Muhammadiyah Gombong KARYA TULIS ILMIAH

PENERAPAN EDUKASI DENGAN MEDIA BOOKLET UNTUK

MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN MP ASI TERHADAP BAYI

USIA 6-24 BULAN DI PMB SUGIYATI PETANAHAN ¹

Emiyati Fatimah², Eni Indrayani, S.SiT., M.P.H³ INTISARI

Latar Belakang : Menurut data World Health Organization (WHO), (2014), terdapat 178 juta balita mengalami stunting (gangguan perkembangan akibat kekurangan gizi). Prevalensi balita stunting, secara nasional tahun 2013 adalah 37,2% (terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek), ini berarti terjadi peningkatan dibanding Tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Keadaan gizi balita di Indonesia, belum bisa terlepas dari masalah gangguan pertumbuhan (stunting). Oleh karena itu penulis menerapkan asuhan inovasi edukasi dengan media booklet untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP ASI bayi usia 6-24 bulan

Tujuan : Mengetahui penerapan edukasi dengan media booklet untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemberian MP ASI terhadap bayi usia 6-24 bulan di PMB Sugiyati.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik jenis studi kasus. Partisipan adalah 5 ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan, mengalami gizi kurang, tidak mengalami kenaikan berat badan selama 2 bulan berturut-turut. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi.

Hasil : Setelah dilakukan edukasi dengan media booklet pengetahuan partisipan meningkat, dari point 80 menjadi 100 (partisipan 1), point 85 menjadi 95(partisipan 2), point 75 menjadi 95 (partisipan 3), point 65 menjadi 95 (partisipan 4), point 80 menjadi 100 (partisipan 5) dan 2 partisipan mengalami peningkatan dari kategori sedang (partisipan 3,4) menjadi baik, serta 3 parisipan (partisipan 1,2,5) tetap dalam kategori baik.

Kata kunci : edukasi, pengetahuan, MP ASI Kepustakaan : 71 Literatur (2001-2017) Jumlah halaman : xii+77 Lembar+6 Lampiran 1Judul

2Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan

(7)

vii

STIKES Muhammadiyah Gombong SCIENTIFIC PAPER

IMPLEMENTATION OF EDUCATION USING BOOKLET MEDIA TO IMPROVE KNOWLEDGE OF MOTHERS ABOUT GIVING

BREASTMILK– ADDITIONAL FOOD FOR INFANTS IN THE AGE OF 6-24 MONTHS OLD IN

INDEPENDENT MIDWIFERY CLINIC OF SUGIYATI

AT PETANAHAN¹

Emiyati Fatimah², Eni Indrayani, S.SiT., M.P.H³ ABSTRACT

Background: According to World Health Organization (WHO), in 2014 there were 178 million children under five suffering from stunting (developmental disorders due to malnutrition). The national prevalence of stunting children under five in 2013 was 37.2%, consisting of very short children (18.0%) and short children (19.2%). It means there was an increase compared with the prevalence in 2010 (35.6%) and in 2007 (36.8% ). The nutrition of children under five in Indonesia can not be separated from the problem of growth disorder (stunting). Therefore, the writer is interested in implementing an innovative education by using booklet media to improve knowledge of mothers about giving breast-milk and additional food to their infants aged 6-24 months.

Objective: To know the implementation of education using booklet media to improve knowledge of mothers about giving their infants aged 6 – 24 months breast-milk and additional food in Independent Midwifery Clinic of Midwife Sugiyati.

Method: This study was conducted by using an analytical descriptive method with a case study approach. The participants were 5 mothers having infants aged 6-24 months with malnutrition and no weight-gain for consecutively 2 months. Data were obtained through interview and observation.

Result: After baing given education, there was an improvement of the knowledge of all participants, i.e. from point 80 to be 100 (participant 1), from point 85 to be 95 (participant 2), from point 75 to be 95 (participant 3), from point 65 to be 95 (participant 4), and from point 80 to be 100 (participant 5). There were 2 participants (participant 3 and 4) with category of enough became good category, 3 participants (participant 1, 2, and 5) with good category.

Keywords : Education, knowledge, breast-milk and additional food. Literature : 71 references (2001-2017)

Number Of Pages : xii + 77 pages + 6 appendices

1 Title

2 Student of D III Program Of Midwifery Department

(8)

viii

STIKES Muhammadiyah Gombong KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah subhanahuwata’ala (SWT), yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Penerapan Edukasi dengan Media Booklet untuk Meningkatkan Pengetahuan ibu Tentang Pemberian MP ASI Terhadap Bayi Usia 6-24 Bulan di PMB Sugiyati Petanahan”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar ahli madya kebidanan.

Selama penyusunan proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Hj. Herniyatun, S.Kep.Ners, Sp. Mat selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Muhammadiyah Gombong,

2. Eka Novyriana, S.ST., M.P.H selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes Muhammadiyah Gombong

3. Eni Indrayani, S. SiT., M.P.H selaku Pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

4. Lutfia Uli Na’mah, S.ST., M.Kes selaku dosen penguji 1 yang telah membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

5. Sugiyati, Amd. Keb selaku Pembimbing Lahan yang telah membimbing dan membantu penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

6. Kedua orang tua dan kakak yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moral, dorongan semangat dan doa yang tiada henti,

7. Sahabatku dan teman-teman seperjuangan, yang telah membantu, memberi semangat dan do’a.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya Karya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Gombong, Juli 2018

(9)

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI ... 6

1. Bayi ... 6

2.Status gizi ... 6

3.Stunting pada anak balita ... 8

4.Penilaian status gizi ... 14

5.Klasifikasi status gizi ... 16

6.Makanan Pendamping air susu ibu (MP ASI)... 17

7. Pengetahuan ... 37

B. KERANGKA TEORI ... 43

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ... 44

B. Partisipan ... 44

C. Tempat dan waktu penelitian ... 45

D. Pengambilan Data ... 45

E. Instrumen ... 47

F. Metode Penerapan Inovasi ... 48

G. Etika Penelitian ... 50

BAB IV MANAJEMEN KASUS, HASIL DAN PEMBAHASAN A. Manajemen Kasus ... 53

B. Hasil ... 62

C. Pembahasan... 67

D. Keterbatasan Penelitian ... 73

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75 DAFTAR PUSTAKA

(10)

xi

STIKES Muhammadiyah Gombong DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Tahapan Pemberian ASI dan MP ASI ... 29

Tabel. 2 Contoh Pola Jadwal Makan Bayi dan Balita ... 30

Tabel. 3 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin ... 62

Tabel. 4 Distribusi responden berdasarkan usia bayi ... 63

Tabel. 5 Distribusi responden berdasarkan usia ibu... 63

Tabel. 6 Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu ... 63

Tabel. 7 Tabel Hasil pre test tingkat pengetahuan ibu sebelum dilakukan penerapan edukasi dengan media booklet ... 64

Tabel. 8 Tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu sebelum di lakukan penerapan pemberian edukasi dengan media booklet ... 64

Tabel. 9 Tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan ibu setelah di lakukan penerapan pemberian edukasi dengan media booklet ... 65

Tabel. 10 Tabel hasil pre test dan pos test efektifitas penerapan pemberian edukasi dengan media booklet terhadap peningkatan pengetahuan ibu ... 65

Tabel. 11 Tabel hasil pre test dan pos test efektifitas penerapan pemberian edukasi dengan media booklet terhadap peningkatan pengetahuan ibu ... 66

Tabel. 12 Tabel distribusi frekuensi efektifitas penerapan pemberian edukasi dengan media booklet terhadap peningkatan pengetahuan ibu ... 66

Tabel. 13 Hasil akhir Efektifitas penerapan pemberian edukasi dengan media booklet terhadap kenaikan BB anak ... 67

(11)

x

STIKES Muhammadiyah Gombong DAFTAR GAMBAR

(12)

xii

STIKES Muhammadiyah Gombong DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Informed Consent Lampiran 3. Booklet MP ASI

(13)

1

STIKES Muhammadiyah Gombong BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) adalah makanan atau

minuman yang mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia

6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari ASI. MP-ASI

berupa makanan padat atau cair yang diberikan secara bertahap sesuai

dengan usia dan kemampuan pencernaan bayi. Pada usia 6-24 bulan ASI

hanya menyediakan 1/2 kebutuhan gizi bayi. Usia 12-24 bulan ASI

menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya, sehingga MP-ASI harus

diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan (Republik Indonesia, Kementrian

Kesehatan (Kemenkes RI), 2014).

MP-ASI diberikan secara bertahap sesuai dengan usia anak, mulai

dari MP-ASI bentuk lumat, lembik sampai anak menjadi terbiasa dengan

makanan keluarga. MP-ASI disiapkan keluarga dengan memperhatikan

keanekaragaman pangan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi mikro.

Berdasarkan komposisi bahan MP-ASI dikelompokan menjadi dua yaitu:

MP-ASI lengkap yang terdiri dari makanan pokok, seperti lauk hewani,

lauk nabati, sayur dan buah. MP-ASI sederhana terdiri dari makanan

pokok yaitu, lauk hewani atau nabati dengan sayuran atau buah (Republik

(14)

2

STIKes Muhammadiyah Gombong Data World Health Organization (WHO), menyebutkan terdapat

51% angka kematian anak bawah lima tahun (balita) disebabkan oleh

pneumonia, diare, campak, dan malaria. Lebih dari separuh kematian

tersebut erat hubungannya dengan masalah gizi. Oleh karena itu prioritas

utama penanganan utama adalah memperbaiki pemberian makan kepada

bayi dan anak serta perbaikan gizi ibunya (Republik Indonesia,

Kementrian Kesehatan (Kemenkes RI), 2014).

Menurut data World Health Organization (WHO), (2014) terdapat

178 juta balita mengalami stunting (gangguan perkembangan akibat

kekurangan gizi). Afrika dan Asia menjadi dua benua dengan angka

kejadian balita stunting tertinggi di dunia dengan persentase

masing-masing 40% dan 36%. Indonesia sendiri masuk dalam 10 besar negara

dengan kasus balita stunting tertinggi di Asia bersama dengan negara Asia

lainnya yaitu Bangladesh, Tiongkok, India, Pakistan dan Filipina. Situasi

gizi balita di Indonesia, belum bisa terlepas dari masalah gangguan

pertumbuhan (stunting).

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), (2013) menunjukan

prevalensi balita stunting, secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%

(terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek), yang berarti terjadi

peningkatan dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%).

Data terkait pertumbuhan balita di Jawa Tengah yakni pada tahun

2014 terdapat jumlah kasus gizi buruk sebanyak 3.942 balita atau 0,16%

(15)

3

STIKes Muhammadiyah Gombong Tengah pada tahun 2014 sebanyak 20.945 kasus atau 1% dari jumlah

balita yang ada di Jawa Tengah. Pada tahun 2015 jumlah kasus gizi buruk

sebanyak 922 kasus atau 0,03% dari jumlah balita yang ada di Jawa

Tengah dan kasus gizi kurang sebanyak 19. 836 kasus atau 1% dari jumlah

balita yang ada di Jawa Tengah (Republik Indonesia, Departemen

Kesehatan (Depkes RI), 2014)

Kekurangan gizi pada bayi akan menimbulkan gangguan

pertumbuhan dan perkembangan, apabila tidak diatasi secara dini dapat

berlanjut hingga dewasa. Usia 0 – 24 bulan merupakan masa pertumbuhan

dan perkembangan yang pesat, atau disebut juga sebagai periode emas

sekaligus periode kritis. Periode emas dapat terwujudkan apabila pada

masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh

kembang optimal. Menurut Soetjiningsih , bahwa faktor eksternal seperti

pola asuh orang tua, asupan gizi (pemberian, frekuensi dan durasi

pemberian ASI serta pemberian MP-ASI), stimulasi dan social ekonomi

sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan bayi. WHO dan United Nations

Children’s Fund (Unicef) merekomendasikan empat hal untuk mencapai

pertumbuhan optimal pada anak yaitu pemberian ASI pasca 30 menit bayi

dilahirkan, ASI eksklusif, MP-ASI pada usia 6 – 24 bulan, pemberian ASI

sampai usia 24 bulan (World Health Organization (WHO), 2005).

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan dilapangan,

tepatnya di praktek mandiri bidan (PMB) Sugiyati, Petanahan. Pada bulan

(16)

4

yang diberikan pada bidan adalah memberikan pengetahuan tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi pada balita. Oleh kaena itu maka penulis

menerapkan asuhan inovasi penerapan media booklet untuk meningkatkan

pengetahuan ibu tentang pemberian MP ASI bayi usia 6-24 bulan di PMB

Sugiyati Petanahan

B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penerapan pemberian edukasi dengan media

booklet terhadap peningkatan pengetahuan ibu tentang pemberian

MP-ASI terhadap bayi usia 6- 24 bulan di PMB Sugiyati

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP ASI 6

-24 bulan sebelum diberi edukasi.

b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian MP ASI 6

-24 bulan setelah diberi edukasi.

c. Mengetahui efektivitas media booklet terhadap peningkatan

(17)

5

STIKes Muhammadiyah Gombong C. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Institusi

Bagi Institusi pendidikan dapat di gunakan sebagai referensi

diperpustakaan yang dapat di manfaatkan bagi mahasiswi Prodi

D3 Kebidanan yang akan melakukan penelitian selanjutnya

b. Bagi Penulis

Studi kasus ini dapat menambah wawasan tentang penerapan

edukasi menggunakan metode booklet dan demonstrasi

pembuatan MP ASI dengan menerapkan teori yang telah

diperoleh selama perkuliahan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Bidan

Sebagai referensi edukasi dalam upaya untuk meningkatkan

pengetahuan tentang sikap dan praktik ibu dalam pemberian

makan anak, serta asupan zat gizi anak secara signifikan pada

bayi usia 6-24 bulan .

b. Bagi Orang Tua

Menambah pengetahuan ibu tentang meningkatkan pengetahuan,

sikap, dan praktik ibu dalam pemberian makan anak, serta asupan

zat gizi anak dan pentingnya nutrisi bagi pertumbuhan bayi usia

(18)

STIKes Muhammadiyah Gombong DAFTAR PUSTAKA

Amalia, E. L., Dachlan, H. S., & Santoso, P. B. (2014). Integrasi Sistem Pakar dan algoritma genetika untuk mengidentifikasi status gizi pada balita . Jurnal EECCIS volume 8 nomor 1, 1-6.

Anggraeni, D., & Sutomo, B. (2010). Menu Sehat Alami untuk Batita dan Balita. Jakarta: PT. Agromedia Pustaka.

Anjasmara, J., Susant, H., & Pratiwi, I. (2015).. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dengan Partisipasi Ibu melakukan IMD. Jurnal Ilmu Keperawatan FIKES Universitas Muhammadiyah Malang volume 07 nomor 1 , 1-10.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Azzahra, N., & Janniata, N. (2012). Makanan Sehat Bayi dan Batita cetakan 1. Jakarta: Puspa Swara.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (BAPPENAS RI). (2011). Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015. Jakarta: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS).

Binadiknakes. (2001). Elektromedik dan pengembangannya. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Dewi. (2015). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Deepublish.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Yogyakarta. (2015). Sanitari Makanan dan Jajanan. Yogyakarta: Dinkes DIY.

Dodge, J., Short, J., & Gray, O. (2010). Sinopsis Pediatri. Tangerang: Binarupa Aksara.

Efendi, F., & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Fida & Maya. (2012). Pengantar Kesehatan Anak. Yogyakarta: D-Medika.

(19)

STIKes Muhammadiyah Gombong Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data

Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika.

. (2009). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data . Jakarta: Salemba Medika.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (2015). Rekomendasi Praktik Pemberian Makan Berbasis Bukti Pada Bayi dan Batita di Indonesia untuk Mencegah Malnutrisi. Jakarta: Badan Penerbit IDAI.

Indriyawati, I. (2010). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Dini pada Bayi Usia 6-24 Bulan. Skripsi Universitas Diponegoro, 1-71.

Jumiyati. (2014). Pemberian MP ASI Setelah 6 Bulan. Jakarta: Puspa Swara

Kartikawati, P. (2011). Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunted Growth pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Skripsi Universitas Negeri Jember.

Kusharisupeni. (2011). Peran Status Kelahiran Terhadap Stunting Pada Bayi : Sebuah Studi Prospektif. Jurnal Kedokteran Trisakti vol 23 no 3 , 79.

Mufida, L., & Widyaningsih, T. (2015). Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP ASI) Untuk Bayi Usia 6-24 Bulan. Jurnal Pangan dan Argoindustri Vol 3 No 4 , 1646-1651.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Paudel, R., Pradhan, B., Wagle, R., Pahari, D., & Onta, S. (2012). Risk Factors for Stunting Among Children: A Community Based Case Control Study In Nepal. Kathmandu University Med J vol 39 no 3 , 18-24.

Purwanto. (2008). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Putu& Dewa, N. (2012). Media Pendidikan Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahmawati, R. (2014). Gambaran Pemberian MP ASI pada bayi usia kurang dari 6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatulloh.

(20)

STIKes Muhammadiyah Gombong Republik Indonesia, Departemen Kesehatan (Depkes RI) . (2009). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Republik Indonesia, Kementrian Kesehatan (Kemenkes RI). (2010). Buku Saku Antropometri. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

. (2012). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun 2013. Jakarta: Riset Kesehatan Dasar.

Roymond, S. S. (2009). Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.

Saragih, F. S. (2010). Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Makanan Sehat dan Gizi Seimbang di Desa Merek Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Tahun 2010 .Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Sarin, J., Podder, L., Kumari, H., & Sujata, N. (2008).. Astudy To Determine the prevalence of anemia registered antenatal mother in MMIMs & R antenatal OPD with a view to develop and evaluate a planed health education programme on prevention and management of anemia in pregnancy in terms of knowledge and pract. Nursing And Midwife Research Jurnal vol 4 no 2, 39-50.

Sihadi, & Djaiman, S. P. (2011). Faktor Risiko Untuk Mengurangi Stunted Berdasarkan Perubahan status Panjang/Tinggi Badan Anak Usia 6-11 Bulan ke Usia 3-4 Tahun . Jakarta: Buletin Penelitian Kesehatan.

Soenardi, T. (2006). Gizi Seimbang Untung Bayi dan Balita Hidup Sehat, Gizi Seimbang Dalam Siklus Kehidupan Manusia. Jakarta: PT. Primamedia Pustaka.

(21)

STIKes Muhammadiyah Gombong Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Supariasa. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Talibo, S. D. (2013). Hubungan pengetahuan ibu dengan peningkatan berat badan badan balita di desa berlian kecamatan tilongkabila kabupaten bone bolango. Jurnal Poltekkes Kemenkes Gorontalo, 1-7.

Wirata, I. M. (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan Dan Penerangan Ekonomi Dan Sosial.

Wolley, Nikmatiah, Gunawan, Stefanus, & Warouw. (2016). Perubahan Status Gizi Pada Anak dengan Leukimia limfoblastik akut selama pengobatan. Jurnal e-Clinic vol 4 no 1 , 1-8.

World Health Organization (WHO). (2005). Maternal Mortality. Geneva: World Health Organization.

.(2014). Maternal Mortality. Geneva: World Health Organization.

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)

Gambar

Gambar. 1 Kerangka Teori ....................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional

Pengaruh campuran beton normal dengan substitusi agregat kasar dengan daur ulang limbah plastik dan penambahan kawat bendrat terhadap beton normal dengan hasil

Dalam sistem hukum penyelenggaraan pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah hendaknya semua instrumen atau peraturan perundang-undangan harus memperhatikan

terhadap penciptaan kualitas strategi pemasaran dan keunggulan bersaing dalam meningkatkan kinerja bisnis, sehingga yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini

Program loyalitas mempengaruhi probabilitas responden memilih melakukan pembelian kembali dan merekomendasikan kepada konsumen lain lebih tinggi dibandingkan dengan

Dalam praktik jual beli menggunakan diskon dengan berjangka waktu di Ramayana kota Salatiga, masih ada beberapa yang mengandung unsur Tadlis dan Gharar

Hasil perhitungan rasio keserasian Kota Makassar tahun anggaran 2007-2011 yang menunjukkan masih rendahnya rasio belanja pembangunan apabila dibandingkan dengan

Pameran yang diselenggarakan dalam rangka memperinga 60 tahun pendidikan asritektur di Indonesia ini akan menampilkan 1) prol instusi pendidikan arsitektur di Indonesia, 2)