KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama
Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan Oleh :
ANA NURHIDAYATI A11300855
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
vi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES Muhammadiyah Gombong Skripsi, Juni 2017
Ana Nurhidayati1), Marsito, M.Kep.,Sp.Kom2), Tri Sumarsih, S.Kep.Ns.,MNS3) Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi
Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong
xvii + 41 + 2 gambar + 7 tabel + 14 lampiran Abstrak
Latar Belakang: Gagal ginjal kronik yaitu penurunan fungsi ginjal secara progresif dan irreversible. Terapi yang dapat dilakukan pada GGK yaitu hemodialisa. Pasien hemodialisa memiliki respon tidur terganggu, sehingga menyebabkan penurunan kualitas tidur. Sebanyak 80% pasien hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Gombong, mengatakan memiliki masalah tidur
Tujuan : Mengetahui kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Gombong berdasarkan faktor – faktor.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Pengambilan responden menggunakan total sampling dengan kriteria inklusi, dan didapatkan 61 respoden.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian kualitas tidur pasien GGK yang menjalani hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Gombong berdasarkan faktor penyakit berkategori buruk 53 responden (86,9%), faktor latihan dan kelelahan berkategori buruk 53 resonden (86,9%), faktor stres berkategori buruk 52 resonden (85,2%), faktor nutrisi berkategori buruk 55 responden (90,2%), faktor lingkungan berkategori buruk 58 resonden (95,1%)
Kesimpulan : Mayoritas pasien hemodialisa memiliki kualitas tidur buruk.
Rekomendasi : Perawat diharapkan melakukan screening gangguan tidur dan memberikan intervensi keperawatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Kata Kunci:Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Kualitas Tidur. Referensi : …. (2017 – 2016)
1
Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong 2
Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong 3
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Research, June 2017
Ana Nurhidayati1), Marsito, M.Kep.,Sp.Kom2), Tri Sumarsih, S.Kep.Ns.,MNS3) Sleep Quality Of Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis
Therapy In PKU Muhammadiyah Gombong Hospital
xvii + 41 pages + 2 charts + 7 tables + appendices Abstract
Background: Chronic renal failure is the progressive and irreversible decline of renal function. Therapies that can be performed on cytonucleosis hemodialysis. Hemodialysis patients have a disturbed sleep response, leading to decrease in sleep quality. As many as 80% of hemodialysis patients in PKU Muhammadiyah Gombong Hospital said to have trouble sleeping.
Objective : To determine sleep quality of patients with chronic renal failure who underwent hemodialysis therapy in PKU Muhammadiyah Gombong Hospitas based on factors.
Metods Research: This research is descriptive research with survey approach. How to take participants in this study using total sampling with inclusion criteria, and got 61 respondents.
Result Research : Result of research of sleep quality of CRF in PKU Muhammadiyah Hospital based on disease factors categorized badly 53 respondents (86,9%), factors of exercise and fatigue categorized bad 53 respondents (86,9%), stress factors categorized bad 52 respondents (85,2%), nutritional factors categorized as bad 55 respondents (90,2%), environmental factors categorized bad 58 respondents (95,1%).
Conclusion : The majority of hemodialysis patients have poor sleep quality. Recommendation : Nurses are expected to screen for sleep distrubation and provide appropriate nursing interventions to improve the sleep quality of chronic renal failure patients undergoing hemodialysis.
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji kepada
Allah SWT yang telah memberikan segala
kenikmatan yang tiada batasnya dan
melancarkan segala urusanku hingga skripsi ini
dapat diselesaikan, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Bapak Samsul hidayat & Ibu Nuryati tercinta
yang senantiasa memberikan dukungan moril
maupun materil, dan do’a yang tiada
hentinya, serta senantiasa menguatkanku
hingga saat ini.
2. Mba – mba ku tersayang Fitria Nurhidayati
& Lulu Hidayati yang selalu memberikan
dukungan dan semangat serta do’a kepadaku. 3. Mas – mas ku Muhammad Hakim & Wahid
Nasihudin yang memberikan motivasi dan
do’a.
4. Ponakan – ponakan ku Syifa, Ekta, Malika,
Zahra, & Kayla yang selalu menjadi supporter
setia ku.
5. Keluarga besarku yang selalu memberikan dukungan, semangat dan do’a.
6. My besties Arum Faradina sahabat terbaik
yang sudah aku anggap keluargaku sendiri,
curhatku, yang selalu memberikan dukungan
& menyemangati ku dalam pembuatan skripsi
ini.
7. Sahabatku Anis Dwi Prasetyowati sahabat
setiaku, sahabat yang selalu mensupportku,
mendukung, dan memberikan semangat
kepada ku.
8. Irfanuddin Wakhid my Best Partner yang selalu memberikan support, do’a, semangat
dan motivasi untuk ku.
9. Teman – teman S1 Keperawatan kelas A
angkatan 2013 – 2017 yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
10. Sahabat – sahabat kost pondok Fatimah arum,
anis, iis, nani, putri, gita, iti, siti, santi, yuyun,
nadia, tutut, melinda, ami, hesti, ria, nava,
x MOTTO
“Sesungguhnya Ridho Allah SWT terletak pada Ridho kedua
Orang Tua, dan Murka Allah SWT terletak pada murka
Orang Tua” (H.R. At – Tirmidzi).
“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal
ia amat buruk bagimu ; Allah Maha Mengetahui sedangkan
kamu tidak mengetahui” (Q.S. Albaqoroh : 216).
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada
kemudahan” (Q.S. Al – Insyiroh: 5).
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada
komitmen untuk menyelesaikannya.
Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun
dia terlihat lebih baik dari diri kita.
Jika kamu terjatuh ribuan kali, berdirilah jutaan kali karena
kamu tidak pernah tahu seberapa dekat kamu dengan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”, Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penulis mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Mat selaku ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Ibu Isma Yuniar, M. Kep selaku ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak H. Marsito, M. Kep, Sp. Kom selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Ibu Tri Sumarsih, S. Kep. Ns, MNS selaku pembimbing II yang telah berkenan membimbing serta mengarahkan.
5. Ibu Ike Mardiati Agustin, M. Kep., Sp. Kep. J sebagai penguji sidang proposal dan hasil skripsi yan telah berkenan memberikan masukan serta arahannya.
6. Pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong yang telah mengizinkan saya melakukan studi pendahuluan dan penelitian di Ruang Hmodialisa.
7. Ibu Sofiyatun S. Kep. Ns selaku Kepala Ruang Hemodialisa beserta perawat – perawat yang telah berkenan memberikan waktunya untuk membimbing saya melakukan penelitian di Ruang Hemodialisa
xii
9. Kepada kedua orang tua saya Ibu Nuryati dan Bapak Samsul Hidayat yang telah memberikan dukungan moril, spiritual, dan materil, serta senantiasa memberikan do’a dan semangat setiap waktu hingga saat ini, serta seluruh keluarga besar saya yang juga selalu memberikan semangat kepada saya sampai saat ini.
10.Seluruh teman-teman Program Studi S1 Keperawatan kelas A angkatan 2013 STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan semangat dan motivasi.
Semoga bimbingan serta dukungan yang telah diberikan kepada saya mendapatkan balasan yang lebih baik dari Alloh SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis berharap kepada semua pihak yang terkait untuk berkenan memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun agar lebih baik lagi. Penulis juga berharap proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan dibidang ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan.
Gombong, Juni 2017
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERNYATAAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...viii
MOTTO ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ...xiii
DAFAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan ... 5
D. Manfaat ... 6
E. Keaslian Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
A. Tinjauan Teori ... 9
1. Gagal Ginjal Kronik ... 9
xiv
b. Penyebab Gagal Ginjal Kronik ... 9
c. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik ... 10
d. Proses Terjadinya Gagal Ginjal Kronik ... 10
e. Klasifikasi ... 11
f. Penatalaksanaan ... 12
2. Terapi Hemodialisa ... 12
a. Pengertian ... 12
b. Tujuan Hemodialisa ... 13
c. Indikasi Hemodialisa ... 14
d. Komponen Hemodialisa ... 14
e. Dosis Hemodialisa ... 16
f. Komplikasi Hemodialisa ... 16
g. Perubahan Pada Pasien Hemodialisa ... 18
3. Tidur ... 19
a. Pengertian Tidur ... 19
b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tidur ... 19
c. Jenis – Jenis Tidur ... 24
d. Gangguan Tidur ... 26
e. Kualitas Tidur ... 27
f. Komponen Kualitas Tidur ... 28
B. Kerangka Teori ... 30
C. Kerangka Konsep ... 31
D. Hipotesis ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Metode Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel ... 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 34
D. Variabel Penelitian ... 34
E. Definisi Operasional ... 34
F. Teknik Pengumpulan Data ... 37
H. Instrumen Penelitian ... 39
I. Validitas dan Realiabilitas Instrumen ... 42
J. Etika Penelitian ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47
A. Hasil Penelitian ... 47
1. Distribusi frekuensi data kualitas tidur berdasarkan faktor – faktor ... 47
2. Distribusi frekuensi data kualitas tidur PSQI ... 49
B. Pembahasan ... 50
1. Kualias tidur pasien gagalginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan faktor - faktor ... 50
2. Kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA
xvi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Table 2.1: Klasifikasi penyebab GGK ... 9
Tabel 2.2: Tanda dan gejala GGK ... 10
Tabel 2.3: Klasifikasi GGK ... 11
Tabel 3.1: Definisi operasional ... 35
Tabel 3.2:Keterangan instrumen PSQI ... 40
Tabel 4.1: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor penyakit ... 47
Tabel 4.2: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor latihan dan kelelahan ... 48
Tabel 4.3: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor stres ... 48
Tabel 4.4: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor nutrisi ... 48
Tabel 4.5: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor lingkungan ... 49
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin studi pendahuluan
Lampiran 2. Surat ijin penelitian RS PKU Muhammadiyah Gombong Lampiran 3. Surat ijin uji validitas
Lampiran 4. Surat keterangan lolos etik Lampiran 5. Lembar informed consent
Lampiran 6. Lembar persetujuan menjadi rsponden
Lampiran 7. Kuesioner kualitas tidur berdasarkan faktor – faktor dan PSQI Lampiran 8. Kuesioner kualitas tidur PSQI bahasa inggris
Lampiran 9. Keterangan skoring PSQI
Lampiran 10. Lembar uji validitas dan reliabilitas Lampiran 11. Lembar revisi proposal
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia. Ginjal berfungsi mempertahankan homeostasis dengan cara mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit (Baradero dkk, 2008). Seseorang dikatakan gagal ginjal apabila fungsi kedua ginjal mengalami gangguan sampai keduanya tidak mampu menjalankan fungsi regulatorik dan ekskretorik untuk mempertahankan keseimbangan (Lukman dkk, 2013).
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal yang terjadi apabila kedua ginjal mengalami kerusakan secara progresif dan irreversible yang disebabkan karena adanya eksaserbasi nefritis, obstruksi saluran kemih, kerusakan vaskuler akibat penyakit sistemik (diabetes mellitus, hipertensi) dan membentuk jaringan parut pada pembuluh darah (Baradero dkk, 2008). Selain itu dapat ditandai dengan peningkatan ureum kreatinin dan penurunan laju filtrasi glomerulus (Baradero dkk, 2008).
Jumlah penderita gagal ginjal meningkat setiap tahunnya, berdasarkan data dari RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) menunjukkan, pada tahun 2013 prevalensi gagal ginjal kronik berdasarkan diagnosa dokter di Indonesia sebesar 0,2%. Prevalensi tertinggi di wilayah Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, kemudian untuk wilayah DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengan masing – masing menempati urutan ke 3 dengan prosentase 0,3% (RISKESDAS, 2013).
2
Penderita gagal ginjal kronik di Indonesia mencapai 150 ribu orang, dan sekitar 10 ribu orang hidupnya bergantung pada mesin dialisis (Ismail, Hasanuddin & Bahar, 2014). Sebanyak 23% pasien gagal ginjal disebabkan oleh penyakit DM, 46% penyakit hipertensi, 11% penyakit kardiovaskuler, 2% penyakit serebrovaskuler, 2% penyakit saluran pencernaan, 3% penyakit saluran kemih, 1% penyakit Tb, 2% penyakit HBSAG/ Hepatitis B, 2% penyakit hepatitis C/ anti HCV, 4% keganasan, 5% lain-lain, dan 78% dari seluruh pasien yang mengalami penyakit ginjal menjalani terapi hemodialisa (PERNEFRI, 2011).
Menurut Dinkes Jateng (2011) prevalensi penderita gagal ginjal kronik di wilayah kabupaten Kebumen yaitu 3% atau 456. Dari masalah tersebut, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk pasien gagal ginjal kronik salah satunya yaitu terapi hemodialisa.
Hemodialisa adalah terapi pengganti fungsi ginjal yang rusak dengan mengalirkan darah dalam tubuh melalui dialiser secara difusi dan ultrafiltrasi, kemudian darah kembali lagi kedalam tubuh pasien untuk mengeluarkan kelebihan cairan dan sisa hasil metabolisme dari dalam tubuh (Baradero dkk, 2008). Biasanya dilakukan 2 kali seminggu setiap hemodialisa 5 jam atau 3 kali seminggu dengan setiap hemodialisa 4 jam (Suwitra, 2006). Pasien hemodialisa memiliki respon yang terganggu, salah satunya pada kualitas tidurnya.
Tidur merupakan keadaan dimana seseorang mengalami perubahan status kesadaran pada waktu dan periode tertentu (Potter & Perry, 2006). Menurut Virginia Henderson dalam Asmadi (2008) istirahat dan tidur termasuk dalam urutan kelima dari ke 14 komponen kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi untuk membantu proses pemulihan kondisi seseorang. Tidur harus tercukupi agar mendapatkan kualitas tidur yang baik. Kualitas tidur yang menurun dapat dialami oleh siapapun termasuk pasien hemodialisa (HD).
3
haemodialysis patient menyatakan bahwa prevalensi kualitas tidur yang rendah pada 88 pasien hemodialisa kronis selama 4 bulan yaitu 79,5%, kualitas tidur rendah (65,9%) (Sabri, et al, 2006). Kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh gangguan tidur yang dialami seseorang bergantung pada tercapainya frekuensi tidur dan lama durasi tidur yang dialami pasien gagal ginjal kronik. Kualitas tidur merupakan gambaran pencapaian kepuasan seseorang terhadap tidurnya (Alimul, 2006).
Menurut Potter & Perry (2006) pengaruh yang muncul dari kebutuhan tidur yang tercukupi adalah perasaan tenang dipagi hari, energik, tidak ada keluhan gangguan tidur. Sehingga kualitas tidur yang baik sangat penting bagi kesehatan semua orang.
Pasien hemodialisa cenderung memiliki kualitas tidur yang kurang baik, yang dapat disebabkan karena beberapa faktor antara lain yaitu faktor penyakit, latihan dan kelelahan, stress psikologis, nutrisi, dan lingkungan (Alimul, 2006). Dampak dari kualitas tidur yang buruk adalah gangguan aktifitas sehari – hari, penurunan kinerja, kurang konsentrasi dalam menjalankan aktifitas dan sulit membuat keputusan (Potter & Perry, 2006).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Listiyati tahun 2014 tentang “Tingkat Stress pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Cilacap” didapatkan hasil bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisa memiliki tingkat stress yang tinggi, sehingga salah satu dampak dari stress tersebut dapat berpengaruh pada penurunan kualitas tidurnya.
4
sebanyak 9 orang, satu diantaranya sebagai kepala ruang, dan dilengkapi dengan 1 dokter konsultan ginjal.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17 dan 18 Januari 2017 jumlah pasien ruang hemodialisa dihitung per Januari 2017 sebanyak 132 pasien. Peneliti melakukan wawancara terhadap 10 pasien hemodialisa. Sebanyak 80% pasien mengatakan mereka memiliki masalah dalam tidur seperti susah tidur, mudah terbangun dimalam hari dan sulit melanjutkan tidur, serta sering mengantuk disiang hari. Sedangkan 20% lainnya mengatakan hanya kadang-kadang mengalami kesulitan tidur, terlebih setelah pasien melakukan cuci darah. Permasalahan dalam tidur yang dialami oleh 80% pasien GGK tersebut disebabkan karena beberapa hal. Sebanyak 30% diantaranya disebabkan karena sering berpikiran negatif tentang kondisi dan penyakitnya, kadang merasa putus asa dan stress, 30% lagi mengatakan sering mengalami sakit kepala yang menetap, pusing dan mual bahkan ada juga yang mengalami muntah pada malam hari sehingga sering terbangun dan sulit melanjutkan tidur, dan 20% lainnya mengatakan tidak tahu alasan mengapa mereka sering terbangun dimalam hari. Pasien juga mengatakan selama menjalani proses hemodialisa sering tertidur, dikarenakan pada malam hari pasien sering mengalami masalah tidur. Sehingga pasien merasa waktu mereka terbalik, seharusnya malam hari merupakan waktu yang tepat untuk istirahat dan tidur, tetapi mereka sering terbangun dan sulit untuk tidur, sedangkan pagi harinya mereka menjadi mengantuk dan aktivitas yang dikerjakan kurang maksimal.
5
dialami oleh pasien pada malam hari sehingga kadang keluarga merasa terganggu. Penelitian ini penting dilakukan mengingat peran perawat yang harus menangani pasien secara menyeluruh, salah satunya yaitu pada kualitas tidur pasien. Penelitian tentang kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa juga belum pernah dilakukan di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang “Bagaimana kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong berdasarkan faktor – faktor.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan penyakit.
b. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan latihan dan kelelahan.
c. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan nutrisi.
6
e. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Penelitian ini memberikan informasi tentang kualitas tidur pasien hemodialisa, sehingga melalui informasi ini peneliti berharap keluarga dapat memotivasi dan memfasilitasi pasien untuk meningkatkan kualitas tidurnya saat dirumah terutama pada malam hari, seperti memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang sehingga pasien dapat memperbaiki pola tidurnya dan mendapatkan kualitas tidur yang baik.
2. Bagi Perawat Hemodialisa
Sebagai bahan acuan meningkatkan standar asuhan keperawatan, dan perlunya meningkatkan kemampuan perawat dalam mengidentifikasi berbagai masalah keperawatan bukan hanya faktor fisik tetapi juga faktor psikologis dan masalah lainnya secara komperhensif. Perawat diharapkan mampu melakukan screening tentang gangguan tidur yang dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisa. Selain itu perawat juga diharapkan mampu memberikan hemodialisa yang adekuat sehingga walaupun pasien sudah menjalani hemodialisa dalam waktu lama, pasien dapat terhindar dari komplikasi penyakit dan komplikasi terapi hemodialisa yang dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk.
3. Bagi Rumah Sakit
7
kebutuhan tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa agar mendapat kualitas tidur yang baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya, serta dapat dilakukan penelitian dalam bentuk kualitatif karena adanya keterbatasan responden dalam mengisi kuesioner penelitian.
E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sejenis dengan pnelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Dewantri (2016) Gambaran Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Stikes Ngudi Waluyo Semarang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kualitas tidur pada mahasiswa profesi ners fakultas kedokteran Universitas Diponegoro dan mahasiswa profesi ners Ngudi Waluyo Semarang. Desain penelitian yang digunakan yaitu research desain, yaitu strategi penelitian mengidentifikasi masalah yang ada sebelum pengumpulan data dan menjelaskan struktur penelitian yang akan dilakukan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling, yaitu teknik menggunakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Perbedaan dengan yang akan penulis teliti yaitu tempat penelitian dan populasi yang akan diteliti. Persamaan penelitiannya terletak pada desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.
8
DAFTAR PUSTAKA
Adam, R. G., & Vaziri. (2005). Skeletal Muscle Disfunction in Chronic Renal Failur : effect of exercise. Diperoleh dari http://ajprenal.physiology.org. diakses pada tanggal 17 Juli 2017.
Al Anam, Munir. (2007). Hubungan Antara Kelemahan Otot dan Status Albumin pada Penderita Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis Rutin. Diunduh dari http://arc.ugm.ac.id. Diakses pada tanggal 17 Juli 2017 Almatsier. Sunita. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
_______. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
_______. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Bakri, S. (2005). Deteksi Dini Upaya-upaya Pencegahan Progresivitas Penyakit Ginjal Kronik. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasssar Sulawesi selatan.
Baradero, Mary, dkk. (2008). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal, Edisi 2. Jakarta: EGC.
Basirun. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat STIKES Muhammadiyah Gombong.
Black & Hawks. (2005). Medical Surgical Nursing Clinical Management For Positive Outcome 7th Edition. Canada: Elsevier Saunders. St Louis Missouri.
_______. (2009). Medical surgical Nursing 8th Edition. Canada: Elsevier Saunders. Brunner, & Suddarth. (2005). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC. Buss, Jaime Stockslager, Diane labus. (2013). Buku Saku Patofisiologi, Edisi 2.
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3. Jakarta: EGC.
Dairot, Gatot. (2003). Rasio Reduksi Ureum Dializer 0,9; 2,10 dan Dializer Seri 0,9 dengan 1,20. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Daugirdas, J. T., et al. (2007). Handbook of Dialysis. (4th ed). Lippicott: Philadelphia. Dinkes Jateng. (2011). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang: Depkes Jateng. Hawari, D. (2008). Manajemen Stress, Cemas, dan depresi. Jakarta: FKUI. Herijulianti, dkk. (2001). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
_______. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
Ignatavicius & Workman. (2006). Medical surgical Nurshing Critical Thingking for Collaborative Care. Vol 2. Elsevier Sauders: Ohia.
Ismail, Hasanuddin & Bahar, B. (2014). Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan Motivasi dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudiro HusodoMakassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 1 No. 3.
Japardi, Iskandar. (2002). Penyakit Degeneratif pada Medula Spinalis. Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara.
Khasanah, K., & Hidayati, W. (2012). Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial “MANDIRI” Semarang. Journal Nursing Studies, I.
Listiyati. (2014). Gambaran Tingkat Stress pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Cilacap. Stikes Muhammadiyah Gombong.
Lukman, dkk. (2013). Hubungan Tindakan Hemodialisa dengan tingkat Depresi Klien Penyakit Ginjal Kronik di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1 No. 1.
Luthfian, dkk. (2016). Hubungan Kepatuhan Diet dengan Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa di RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. STIKES Muhammadiyah Pekajangan.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_______. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurchayati, Sofiana. (2010). Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap dan Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. Jakarta: FKUI.
Ni Komang, dkk. (2014). Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Tidur pada Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Unit Hemodialisa RSUP Sanglah Denpassar. Bali: STIKES Wira Medika. PERNEFRI. (2003). Konsensus dialysis Perhimpunan Nefrologi Indonesia Jakarta. _______. (2011). Konsensus Manajemen Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik,
Perhimpunan Nefrologi (PERNEFRI). Jakarta.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Funda Mental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.
_______. (2006). Buku Ajar Fundamental: Konsep, Prosesdan Praktik. Jakarta: EGC. Price, S.A, & Wilson, L.M. (2003). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta: EGC.
_______. (2005). Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Edisi 6. Vol 2. Jakarta: EGC.
Puspita, Amelia. (2014) Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Unit Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian RI Tahun 2013. Diakses: 6 Oktober 2016. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesd as%202013.pdf.
Riwidikdo, 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia.
Riyanto. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Dr. D Kandou Manado. Fakultas Kedokteran: Universitas Sam Ratulangi.
Rosdiana. Ida. (2010). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Insomnia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya dan Garut. Fakultas Ilmu Keperawatan: Universitas Indonesia.
Sabbatini, M., Minale, B., Crispo, A., et al. (2002). Insomnia in Maintenance Hemodialysis Patients. Nephrology Dialysis Transplantation 17: 852-856. http://ndt.oxfordjournals.org/cgi/content/short/17/5/8/52.
Sabri, Luknis & Hastono, S. P. (2006). Statistic Kesehatan, Edisi 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sabry, A. A., Zenah, H. A., Wafa, E., Mahmoud, K., et al. (2010). Sleep Disorders in Hemodialysis Patients. Saudy Journal of Kidney Diseases and Transplantion. Vol. 21 (2): 300-305.
Santoso, dkk. (2016). Hubungan Lama Hemodialisis dengan Penurunan Nafsu Makan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisa RSUD Ulin Banjarmasin.
Santoso, Mochamad Istiadjid Eddy. (2012). Buku Ajar Etik Penelitian Kesehatan. Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).
Saputri, D. (2009). Hubungan antara Sleep Hyegiene dengan Kualitas tidur pada Lanjut Usia di Dusun Sendowo, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press. Sherry, A., Greenberg. (2012). The Geriatric Depression Scale (GDS). New York: The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University, College of Nursing.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3, Volume 2. Jakarta: EGC.
_______. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth (Edisi 8, Volume 1 dan 2) dengan Alih Bahasa Agung Waluyo. Jakarta: EGC. _______. (2011). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W & Sunden SJ. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC. Sudoyo, A. W., dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid III.
Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Sulistyaningsih, Dwi Retno. (2010). Efektivitas Latihan Fisik Selama Hemodialisis Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.
Suwitra, Ketut. (2006). Penyakit Ginjal Kronik, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Swartzendruber et al. (2008). Hemodialysis Procedures and Complication. Diunduh dari http://www.emedicine.com/med/topic683.htm. Diakses tanggal 20 Maret 2017.
Tarwoto, dan Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Uliyah Musrifatul, dan A. Aziz Alimul Hidayat. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
USRDS. (2013). Annual Data Report, Cost of Chronic Kidney disease, Vol I.
Vitorino, dkk. (2015). Gangguan Kualitas Tidur pada Pasien Hemodialisis di RSUP Sanglah Denpasar. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Wavy, W. (2008). The Relationship Between Time Management, Received Stress, Sleep Quality and Academic Performance among University Students.
http://libproject.hkbu.edu.hk/trsimage/hp/06636306.pdf. Diakses 10
Januari 2017.
Widyastuti, R. (2014). Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis dengan Indeks Massa Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal Gizi Volume 1 No. 2. Riau: Poltekes Kemenkes Riau. Yasmara, Deni dkk. (2016). Rencana Asuhan Keperawatan medikal Bedah:
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
JL.Yos Sudarso No. 461, Telf / Fax (0287) 472433, 473750, GOMBONG, 54413
INFORMED CONSENT
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan hormat, Dengan ini saya :
Nama : Ana Nurhidayati
Nim : A11300855
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 461 Gombong – Kebumen
Dalam rangka penelitian yang berjudul “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”. Peneliti dengan hormat memohon kepada saudara/ saudari untuk bersedia menjadi responden pada penelitian ini dan responden memberikan jawaban sejujur - jujurnya atas pertanyaan yang disampaikan dengan ikhlas tanpa ada prasangka apapun. Jawaban yang diberikan semata - mata hanya berguna untuk kepentingan penelitian ilmiah atau pengembangan ilmu pengetahuan saja, tanpa ada maksud lain.
Atas partisipasi yang telah diberikan, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kebumen, ……….
Peneliti,
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
JL.Yos Sudarso No. 461, Telf / Fax (0287) 472433, 473750, GOMBONG, 54413
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong, tentang “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai diri saya dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan data – data penelitian.
Demikian dengan suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Kebumen, ……….
Responden
JADWAL PENELITIAN 1 Mengajukan judul
2 Menetapkan judul 3 Penyusunan proposal 4 Mengajukan sidang
proposal
5 Perbaikan proposal 6 Mengajukan izin
penelitian
7 Uji coba kuisioner 8 Penelitian
9 Pengolahan data 10 Penyusunan laporan
skripsi
KETERAGAN SKORING Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
KOMPONEN Keterangan Skor
Komponen 1 Skor pertanyaan no #9
Komponen 2 Skor pertanyaan #2 + #5a
Skor pertanyaan #2 ( < 15 menit = 0), (16 – 30 menit = 1), (31 – 61 menit = 2), ( > 60 menit = 3) + skor pertanyaan #5a, jika jumlah skor dari kedua pertanyaan tersebut jumlahnya 0 maka skornya = 0, jika jumlahnya 1 – 2 = 1 ; 3 – 4 = 2 ; 5 -6 = 3
Komponen 3 Skor pertanyaan #4 ( > 7 = 0 ; 6 – 7 = 1 ; 5 – 6 = 2 ; <5 = 3)
Komponen 4 Jumlah jam tidur pulas (#4) / jumlah jam
ditempat tidur( kalkulasi #1 dan #3) x 100% (> 85% = 0 ; 75 – 84% = 1 ; 65 – 74% = 2 ; < 65% = 3)
Komponen 5 Jumlah skor 5b hingga 5j (bila jumlahnya 0
maka skornya = 0, jika jumlahnya 1 – 9 = 1 ; 10
– 18 = 2 ; 19 – 27 = 3
Komponen 6 Skor pertanyaan #6
Kompoen 7 Skor pertanyaan #7 + #8, jika jumlahnya 0 maka
skornya = 0, jika jumlahya 1 – 2 = 1 ; 3 – 4 = 2 ; 5 – 6 = 3
Total Skor Jumlah skor komponen 1 –7 (≤ 5 = Baik, > 5 –
KUISIONER A
DATA DEMOGRAFI
Petunjuk:Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda centang (V) pada kotak dengan jawaban sesuai dengan kondisi anda.
1. Kode Responden : ………
2. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan.
3. Umur : ……..Tahun
4. Alamat : ………
………
5. Pendidikan terakhir : Tidak Sekolah SD
SMP SMA
Perguruan tinggi
6. Pekerjaan : Bekerja Tidak Bekerja
7. Status : Menikah Belum Menikah
KUISIONER B
Petunjuk: Beri tanda (V) pada kolom Sering , Kadang – kadang, atau Tidak Pernah. Jawablah menurut pedapat anda.
KUESIONER KUALITAS TIDUR BERDASARKAN FAKTOR - FAKTOR
1. Faktor Penyakit
No Pertanyaan Sering
Kadang-kadang
4. Saya sulit untuk tidur saat merasakan nyeri 5. Saya sulit untuk tidur saat merasakan mual
dan muntah
6. Saat terbangun dimalam hari, saya sulit untuk melanjutkan tidur ke pagi hari
7. Saya sulit tidur saat merasa sakit kepala
2. Faktor Latihan dan Kelelahan
No Pertanyaan Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
1. Saya sulit untuk tidur saat banyak aktifitas
2. Saya sulit untuk tidur saat merasa kelelahan
3. Saya sulit tidur dengan nyenyak saat
aktifitas dibatasi
4. Saya mudah mengantuk saat beraktifitas
5. Saya mudah lelah saat beraktifitas
6. Saya mudah mengantuk pada pagi hari
3. Faktor Psikologis
No Pertanyaan Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
1. Saat malam hari saya mengalami sulit tidur
karena mencemaskan kondisi saya
2. Saya merasa sangat takut pada penyakit
saya
3. Saya merasa terbebani dengan penyakit
yang saya derita
4. Saya khawatir akan terjadi hal – hal yang tidak diinginkan pada diri saya
5. Selama menderita penyakit ini saya
khawatir akan mengganggu pekerjaan saya
6. Saya terbangun dimalam hari dan sulit
melanjutkan tidur kepagi hari karena merasa cemas dengan penyakit saya
7. Saya sulit untuk tidur ketika merasa stress dengan penyakit saya
4. Faktor Nutrisi
No Pertanyaan Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
1. Saya merasa selera makan saya berkurang
sehingga tidak dapat mengahabiskan makanan yang disediakan
2. Saya malas mengkonsumsi makanan
bergizi, sayur dan buah – buahan
3. Saya malas mengkonsumsi makanan tinggi
protein ( seperti: telur, ikan, daging, dll)
4. Saya mengkonsumsi minuman berkafein
(seperti kopi)
5. Saya sulit membatasi asupan cairan anda seperti yang sudah dianjurkan
6. Saya sulit membatasi konsumsi makanan
yang tinggi natrium/ garam
7. Saya sulit membatasi makanan tinggi
5. FaktorLingkungan
No Pertanyaan Sering
Kadang-kadang
Tidak pernah
1. Saya sulit untuk tidur jika lingkungan kotor 2. Saya sulit untuk tidur jika suhu ruangan
panas
3. Saya sulit untuk tidur jika suasana
lingkungan berisik
4. Saya sulit untuk tidur jika cahaya ruangan terlalu terang
5. Saya merasa sulit untuk tidur ketika
dirumah
6. Saya dapat tidur saat menjalani cuci darah
7. Saya merasa nyaman tidur diruang
KUESIONER C
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Petunjuk: Pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur anda selama menjadi pasien heomodialisa (cuci darah). Jawaban anda harus menunjukkan jawaban yang paling akurat. Jawablah semua pertanyaan.
1. Selama menjadi pasien hemodialisa, jam berapa anda biasanya pergi tidur dimalam hari?... 2. Selama menjadi pasien hemodialisa, berapa menit biasanya anda habiskan waktu ditempat tidur, sebelum anda akhirnya tertidur?... 3. Selama menjadi pasien hemodialisa, jam berapa anda biasanya bangun
setiap pagi?... 4. Selama menjadi pasien hemodialisa, berapa jam anda tidur dimalam hari? (jumlah jam pada tidur malam)………. 5. Selama menjadi pasien hemodialisa, seberapa sering ansda mengalami
kesulitan tidur? :
Pertanyaan Tidak pernah
f. Merasa
i. Merasa nyeri atau
Pertanyaan Sangat Baik
(0)
Baik (1)
Buruk (2)
Sangat Buruk
(3)
9. Selama menjadi
pasien hemodialisa,
bagaimana anda
menilai kualitas tidur
anda secara
1. Faktor Penyakit
Correlations
skor_total item_1 Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .863**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .783**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_4 Pearson Correlation .464*
Sig. (2-tailed) .039
N 20
item_5 Pearson Correlation .863**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .646**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_7 Pearson Correlation .863**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
skor_total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.786 8
2. Faktor Latihan dan kelelahan
Correlations
skor_total item_1 Pearson Correlation .620**
Sig. (2-tailed) .004
N 20
item_2 Pearson Correlation .783**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .539*
Sig. (2-tailed) .014
N 20
item_4 Pearson Correlation .783**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_5 Pearson Correlation .539*
Sig. (2-tailed) .014
N 20
item_6 Pearson Correlation .567**
Sig. (2-tailed) .009
N 20
item_7 Pearson Correlation .567**
Sig. (2-tailed) .009
N 20
N 20
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.753 8
3. Faktor Stres psikologis
Correlations
skor_total item_1 Pearson Correlation .799**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .660**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_3 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_4 Pearson Correlation .492*
Sig. (2-tailed) .028
N 20
item_5 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_6 Pearson Correlation .705**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_7 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .001
skor_total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
.768 8
4. Faktor Nutrisi
Correlations
skor_total item_1 Pearson Correlation .910**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .800**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .910**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_4 Pearson Correlation .800**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_5 Pearson Correlation .916**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .910**
Sig. (2-tailed) .000
Sig. (2-tailed) .000
N 20
skor_total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) item_1 Pearson Correlation .527*
Sig. (2-tailed) .017
N 20
item_2 Pearson Correlation .879**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .645**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_4 Pearson Correlation .879**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_5 Pearson Correlation .938**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .784**
N 20 item_7 Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
skor_total Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items