370
PENGARUH PERTUMBUHAN ASSET, PROFITABILITAS,
RISIKO BISNIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI (2010-2013)
Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya riitapra@yahoo.com
ABSTRAK
Sampel penelitian terdiri dari 6 perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Data penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perumbuhan asset,profitabilitas dan risiko bisnis berpengaruh secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal, ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Koefisien determinasi dari model regresi yang diperoleh adalah sebesar 0,748 atau 74,8 persen. Hal ini berarti bahwa variable struktur modal dipengaruhi oleh pertumbuhan asset,profitabilitas,risiko bisnis dan ukuran perusahaan sebesar 74,8 persen dan sisanya sebesar 25,2 persen dipengaruhi oleh factor-faktor lain diluar penelitian ini.
Kata Kunci: Struktur modal, pertumbuhan asset, profitabilitas, risiko bisnis, ukuran perusahaan
ABSTRACT
The study sample consisted of 6 food and beverages company listed on the Indonesia Stock Exchange and selected by purposive sampling. The research data is secondary data obtained from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The results of this study indicate that perumbuhan assets, profitability and business risk influence simultaneously significant effect on capital structure, company size and significant positive effect on the capital structure, company size is partially significant effect on the capital structure. The coefficient of determination of the regression model obtained is equal to 0.748, or 74.8 percent. This means that the variable capital structure is influenced by the growth in assets, profitability, business risk and the size of the company amounted to 74.8 percent and the remaining 25.2 percent is influenced by other factors outside of the study.
371 PENDAHULUAN
Pertumbuhan perekonomian di era globalisasi saat ini menunjukkan perkembangan yang pesat dan menyebabkan persaingan usaha yang semakin ketat dan keras. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin ketat dan keras telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat dilakukan melalui peningkatan kemakmuran kepemilikan atau para pemegang saham. Keberadaan para pemegang saham dan peranan manajemen sangatlah penting dalam menentukan besar keuntungan yang nantinya akan diperoleh. Menghadapi kondisi demikian, setiap perusahaan dituntut untuk mampu membaca dan melihat situasi yang terjadi sehingga dapat melakukan pengelolaan fungsi-fungsi manajemen dengan baik di bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia dan keuangan dengan baik agar lebih unggul dalam persaingan.
Perusahaan food and beverage digunakan dalam penelitian ini, karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang produknya sering digunakan oleh orang banyak dan mampu bertahan dalam kondisi kebijakan model apapun sehingga seburuk apapun kebijakan yang dibuat hampir pasti produk perusahaan ini tetap dibeli dan diminati oleh konsumen. Jadi, bisa dikatakan bahwa produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Apabila kegiatan produksi tersebut tersendat beberapa waktu maka hal tersebut dianggap bad news bagi perusahaan karena proses produksinya memerlukan waktu yang relatif cepat. Untuk itu perusahaan harus memperkuat faktor internal agar dapat tetap berkembang dan bertahan, salah satu usaha untuk memperkuat faktor internalnya adalah dengan mengelola struktur modal dengan baik. Kondisi struktur modal food and beverage
mengalami ketidakstabilan sehingga menyebabkan fluktuasi harga dan dalam tampilan laporan keuangan yang dipublikasikan tampak adanya perubahan laba perusahaan yang mengalami fluktuasi tajam. Penyebab masalah yang terjadi tersebut diduga karena struktur modal yang dimiliki oleh food and beverage
kurang stabil, sehingga menyebabkan kurangnya sumber daya untuk membiayai usahanya.
372 Pertumbuhan Asset
Martono dan Harjito (2008), pertumbuhan asset didefinisikan sebagai perubahan tahunan dari total aktiva. Tingkat pertumbuhan yang tinggi akan bergantung pada sumber dana eksternal dikarenakan sumber dana internal tidak mencukupi untuk mendukung tingkat pertumbuhan asset yang tinggi bagi perusahaan. Peningkatan asset yang diikuti peningkatan hasil operasi mampu menambah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi penggunaan sumber dana hutang semakin besar dibanding modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditur atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya asset yang dimiliki perusahaan.
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam memperoleh laba. Perusahaan yang menggunakan tingkat hutang yang relatif kecil mempunyai tingkat pengembalian sangat tinggi atas investasi (Brigham dan Houston, 2006). Tingkat pengembalian (return) yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian pendanaan secara internal.
Risiko Bisnis
Risiko usaha (business risk) mungkin merupakan faktor penentu struktur modal yang paling penting. Menurut Brigham dan Houston (2000), risiko didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Menurut Hamada dalam Moh’d, perry dan Rimbey (1998), risiko bisnis merupakan risiko yang mencakup intrinsic business risk, financial leverage risk, dan operating leverage risk.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan dimana dapat diukur dengan total aktiva perusahaan dengan asumsi investor akan menggunakan laporan keuangan perusahaan sebagai bahan pertimbangan apakah investor akan menanamkan sahamnya pada perusahaan tersebut dengan tujuan untuk mengetahui status perusahaan apakah perusahaan itu
373
memiliki keuangan untuk kontinuitas produksinya dimasa mendatang atau sebaliknya. Riyanto (2011) ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai tolak ukur besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan, ataupun hasil nilai total asset yang dimiliki perusahaan.Tingkat ukuran perusahaan ditunjukkan oleh perubahan volume penjualan yang menyebabkan adanya perubahan secara tidak proporsional dalam laporan laba rugi perusahaan.
METODE PENELITIAN Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan food and beverage
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode tahun 2010-2013. Jumlah populasi penelitian ini sebanyak 15 perusahaan.
Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini dalah metode non probability sampling dimana teknik pengambilan sampel ini tidak memberi peluang ataupun kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Berdasarkan pendekatan metode
non probability sampling, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan tertentu dimana syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi oleh sampel dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang
374 Kerangka Konseptual
Sumber: Peneliti (2016)
Hipotesis Penelitian
1. Bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel pertumbuhan asset, profitabilitas, risiko bisnis dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan food and beverage?
2. Bahwa terdapat pengaruh signifikan variabel pertumbuhan asset, profitabilitas, risiko bisnis dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan food and beverage?
3. Bahwa ukuran perusahaan berpengaruh dominan terhadap struktur modal pada perusahaan food and beverage?
Pertumbuhan Asset (X1) Profitabilitas (X2) Riskiko Bisnis (X3) Ukuran perusahaan (X4) Struktur Modal (Y) Gambar 1 Kerangka Konseptual
375 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dimana penelitian ini dilakukan adalah Bursa Efek Indonesia di Surabaya. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan maret 2016 dan penelitian ini dilakukan kurang lebih satu bulan
Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdapat di Bursa Efek Indonesia atau melalui website www.bei.idx.com
Uji Normalitas
Tabel 1
Perhitungan Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 24
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 2.88780135
Most Extreme Differences Absolute .116
Positive .087
Negative -.116
Kolmogorov-Smirnov Z .570
Asymp. Sig. (2-tailed) .902
a. Test distribution is Normal. Sumber : Peneliti (2016)
Dari hasil pengujian normalitas yang tersaji pada tabel di atas, memperlihatkan besarnya signifikansi berada di atas 0,05 atau 5%, yaitu sebesar 0,902. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data seluruh variabel memiliki distribusi normal.
376 Uji Multikolinearitas
Tabel 2
Hasil Perhitungan Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Pertumbuhan aset (X1) .792 1.262 Profitabilitas (X2) .183 5.473 Risiko bisnis (X3) .100 10.000 Ukuran perusahaan (X4) .326 3.067 Sumber: Peneliti (2016)
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai VIF dari setiap variabel tidak ada yang bernilai di atas 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi tidak terdapat gejala multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Peneliti (2016)
Gambar 2
Grafik Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik di atas, maka diketahui titik-titik data yang digunakan pada penelitian ini menyebar di sekitar garis horisontal (sumbu Y) dan tidak membentuk pola tertentu sehingga tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
377 Uji Autokorelasi
Adapun hasil pengujian autokorelasi dengan uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Perhitungan Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .865a .748 .695 3.17727 1.419 Sumber: Peneliti (2016)
Nilai Durbin Watson dari hasil SPSS didapatkan 1,419 yang memenuhi kriteria -2 < DW < 2 sehingga dapat disimpulkan bahwa regresi bebas dari autokorelasi.
Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4
Hasil Analisis Regresi Berganda
Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) -82.263 14.730 Pertumbuhan aset (X1) 7.367 3.933 Profitabilitas (X2) -3.028 4.177 Risiko bisnis (X3) 31.075 15.876 Ukuran perusahaan (X4) 5.321 .875 a. Dependent Variable: ROE (Y)
Sumber: Peneliti (2016)
Adapun persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai berikut : Y = –82,263 + 7,367 X1 – 3,028 X2 + 31,075 X3 + 5,321 X4
378 Pengujian Hipotesis
a. Uji F
Hasil Perhitungan Uji F
Tabel 5
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 568.515 4 142.129 14.079 .000a
Residual 191.806 19 10.095
Total 760.321 23
Sumber: Peneliti (2016)
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 14,079 sedangkan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat bebas df1 = k = 4 dan df2 = n-k-1 = 24-4-1 = 19 didapatkan nilai Ftabel sebesar 2,895. Hal ini berarti bahwa Fhitung > Ftabel maka kesimpulannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima.
Jadi variabel bebas yang terdiri dari pertumbuhan aset, profitabilitas, risiko bisnis dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat struktur modal.
b. Uji t
Tabel 6
Hasil Perhitungan Uji t
Model T Sig. 1 (Constant) -5.585 .000 Pertumbuhan aset (X1) 1.873 .076 Profitabilitas (X2) -.725 .477 Risiko bisnis (X3) 1.957 .065 Ukuran perusahaan (X4) 6.079 .000 a. Dependent Variable: Struktur modal (Y)
Sumber: Peneliti (2016)
Hasil Uji sebagai berikut :
Jika thitung > ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak yang secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
379 Uji variabel Dominan
Tabel 7
Uji Pengaruh Dominan
Variabel Beta
Pertumbuhan aset (X1) .243 Profitabilitas (X2) -.195
Risiko bisnis (X3) .713
Ukuran perusahaan (X4) 1.227
Dari Tabel 6 dapat diketahui bahwa variabel independen yang mempunyai nilai Beta terbesar adalah variabel Ukuran perusahaan (X4) dengan nilai Beta sebesar 1,227. Hasil ini menunjukkan bahwa total aktiva yang merupakan proksi dari variabel ukuran perusahaan merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap struktur modal.
SIMPULAN
1. Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F) pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari pertumbuhan aset, profitabilitas, risiko bisnis dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu struktur modal.
2. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel pertumbuhan aset terhadap struktur modal menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan aset secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal.
3. Hasil uji koefisien determinasi (R square) menunjukkan bahwa 74,8% struktur modal dipengaruhi oleh variabel bebas yang terdiri dari pertumbuhan aset, profitabilitas, risiko bisnis dan ukuran perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar 25,2% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian ini.
380
4. Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel profitabilitas terhadap struktur modal menunjukkan bahwa variabel profitabilitas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal.
5. Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel risiko bisnis terhadap struktur modal menunjukkan bahwa variabel risiko bisnis secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal.
6. Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel ukuran perusahaan terhadap struktur modal menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel struktur modal.
SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian serta beberapa kesimpulan, maka saran-saran yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah :
1. Disarankan kepada perusahaan, penentuan struktur modal dengan menggunakan hutang pada tingkat tertentu, sejauh manfaatnya lebih besar, maka tambahan hutang masih diperkenankan sebagai sumber pendanaannya untuk dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2. Pengambilan risiko bisnis yang tinggi untuk mendapatkan laba yang tinggi bisa jadi menyebabkan hasil yang berbeda yang mengakibatkan kerugian yang tak terduga karena hal ini berkaitan dengan risiko ketidakpastian (uncertainty). 3. Peningkatan pertumbuhan aset yang positif menunjukkan peningkatan ukuran perusahaan yang memiliki potensi tinggi untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang.
4. Penelitian ini masih terbuka bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan berbeda serta pada periode pengamatan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Hapsari, L.I 2010, Analisis factor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesisa Periode
2006-381
2008 (studi kasus pada sector Automotive and Allied product ). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro, Semarang.
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2012, Standar Akuntansi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Weston dan Brigham. 1994. Dasar-dasar Manajeman Keuangan. Cetakan kelima. Bandung: Erlangga.
Alam, Fide Fiko. 2008. "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)".
Skripsi. Padang: Universitas Andalas.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit – Undip.