• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, dapat dikatakan bahwa aplikasi edukasi LASIK ini mudah untuk digunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, dapat dikatakan bahwa aplikasi edukasi LASIK ini mudah untuk digunakan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN

4.1 Deskripsi Produk

Produk hasil pengembangan ini adalah aplikasi edukasi berbasis android dengan nama Literasi Asik atau yang disingkat “LASIK”. Pengembangan media pembelajaran ini bertujuan untuk memfasilitasi siswa-siswi kelas rendah (kelas satu dan kelas dua) sekolah dasar inklusif dalam melaksanakan pembelajaran literasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Gambar 1. Halaman Depan Aplikasi LASIK

Aplikasi LASIK ini mudah digunakan karena dapat diunduh pada seluruh tipe atau seri android. Ukuran aplikasi LASIK ini relatif kecil sehingga tidak memakan ruang yang besar pada memori gadget pengguna. Aplikasi LASIK ini juga tidak memakan banyak daya baterai saat sedang digunakan. Dengan keunggulan-keunggulan tersebut, dapat dikatakan bahwa aplikasi edukasi LASIK ini mudah untuk digunakan.

Berdasarkan data observasi lapangan yang telah didapat, materi yang dikembangkan pada produk ini ditujukan kepada siswa kelas rendah (kelas satu dan kelas dua) sekolah dasar inklusif serta telah disesuaikan dengan tingkat

(2)

38

kebutuhan dan kemampuan peserta didik di SD Tumbuh 3 Yogyakarta.

Aplikasi edukasi ini dikembangkan menggunakan model Four-D yang didalamnya terdapat 4 (empat) tahapan utama, yaitu: Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran).

4.2 Deskripsi Model

Penelitian pengembangan ini menggunakan model Four-D yang dikembangkan oleh S. Thiagarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I.

Semmel pada tahun 1974. Model ini dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran. Berikut penjelasan keempat tahapan model Four-D yang digunakan dalam pengembangan aplikasi LASIK ini:

4.2.1 Define (Pendefinisian)

Tahapan ini dimulai dengan front-end analysis (analisa awal) guna mengidentifikasi serta menentukan dasar permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Hasil analisa awal yang mendasari karya tulis ini ialah rendahnya kecakapan literasi siswa kelas rendah di SD Tumbuh 3 Yogyakarta. Hal inilah yang menjadi dasar permasalahan pada penelitian dan pengembangan ini.

Tahapan kedua dilakukan learner analysis (analisis peserta didik) guna mengidentifikasi karakter peserta didik yang menjadi sasaran pada pengembangan aplikasi edukasi ini. Ditemukan bahwa perkembangan kognitif siswa di SD Tumbuh 3 Yogyakarta sangat beragam dan spesial, disamping itu kemampuan akademik yang dimiliki siswa tergolong cukup baik.

Berdasarkan hasil observasi terhadap peserta didik, didapati bahwa beberapa siswa kelas rendah sekolah dasar inklusif mengalami keterlambatan berbicara (speech delay) dan kesulitan dalam mengeja maupun menulis. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya komunikasi dan rangsangan di lingkungan tempat tinggal mereka. Peserta didik juga kurang mendapat bimbingan dari orang

(3)

39

tuanya untuk berlatih di rumah. Hal ini dapat terjadi karena minimnya waktu kebersamaan dan kesadaran orang tua serta dari diri peserta didik untuk mau belajar dan mengejar ketertinggalan.

Dengan kata lain, perkembangan kemampuan berbicara pada anak dipengaruhi oleh pola asuh dan stimulasi yang diberikan oleh orang tua maupun lingkungan sekitar (Fitriyani et al., 2019).

Task analysis (analisa tugas) dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi tugas pokok yang harus dikuasai peserta didik agar mereka dapat mencapai kompetensi minimal yang ditetapkan. Tugas pokok yang dimaksud meliputi latihan mendengarkan atau menyimak, berbicara, serta menulis.

Tahap concept analysis (analisa konsep) meliputi analisa standar kompetensi yang bertujuan untuk menentukan jumlah dan jenis bahan ajar serta analisis sumber belajar, dengan kata lain melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber yang mendukung penyusunan bahan ajar.

Bahan ajar yang akan digunakan untuk mengumpulkan data ialah lembar kerja siswa atau student worksheet. Dari hasil pekerjaan siswa maka akan dapat diketahui sejauh mana kemampuan literasi siswa tersebut. Konsep pokok yang akan diajarkan antara lain:

mendengar, berbicara, dan membaca serta menulis huruf, angka, suku kata, kata, kalimat, hingga paragraf.

Tahapan akhir dari proses pendefinisian (define) ialah specifying instructional objectives (perumusan tujuan pembelajaran). Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu peserta didik memiliki kecakapan berliterasi sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan usia perkembangannya masing- masing. Dengan kata lain, tujuan spesifik yang ingin dicapai ialah peserta didik kelas rendah sekolah inklusif mampu membaca, menulis, dan berbicara dengan lancar serta mandiri tanpa bantuan (dieja) oleh pendidik di sekolah maupun orang tua di rumah.

(4)

40

Hal ini penting agar peserta didik terhindar dari gap atau tidak tertinggal jauh dari teman-teman sebayanya. Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan yang setara dengan teman sebayanya meski dengan waktu dan kesulitan belajarnya masing- masing. Hendaknya peserta didik tidak merasa terhambat dengan kesulitan belajarnya dalam berliterasi dasar.

4.2.2 Design (Perancangan)

Langkah pertama dalam tahap design yaitu constructing criterion-referenced test atau penyusunan standar tes. Bedasarkan hasil tahap pendefinisian, tes acuan patokan yang telah disusun mengacu pada kemampuan kognitif dan evaluasi karakter peserta didik (Thiagarajan et al., 1976). Hasil penskoran tes menggunakan panduan evaluasi yang membuat panduan penskoran dan kunci jawaban soal.

Media yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan aplikasi edukasi sebagai sarana belajar dan latihan secara mandiri oleh peserta didik, serta internet yang digunakan untuk mengunduh aplikasi ini. Pemilihan media dalam pengembangan aplikasi edukasi ini adalah media audio visual, guna meningkatkan minat belajar siswa.

Berikut format pengembangan media pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan subyek penelitian.

Sumber (Widyastuti, 2019) dengan modifikasi.

(5)

41

FORMAT PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Tahap Persiapan

Tabel 6. Format Pengembangan Media Pembelajaran

No. Indikator Keterangan

1. Judul/nama media : LASIK (Literasi Asik) 2. Tujuan penggunaan

media

: Membantu siswa mencapai tingkat kecakapan literasi baca dan tulis sesuai dengan usia perkembangannya.

3. Materi pokok : Membaca dan menulis – huruf dan angka 4. Jenis media yang

dikembangkan

: Aplikasi berbasis audio dan visual

5. Bahan dan alat a. Bahan b. Alat

: :

Aplikasi LASIK

Telepon genggam/komputer/laptop 6. Strategi : Pembelajaran Daring

7. Metode : Student centered learning dan Simulasi 8. Sumber pembelajaran : Materi literasi kelas rendah

B. Tahap Pelaksanaan

1. Langkah-langkah Pengembangan (Produksi) a. Penyusunan materi

b. Pelaksanaan uji validasi materi, bahasa, dan media c. Perbaikan materi, bahasa, dan media

d. Pembuatan desain aplikasi e. Pembuatan aplikasi

f. Pelaksanaan uji coba terbatas g. Penyempurnaan aplikasi h. Penyebarluasan aplikasi

(6)

42

2. Langkah-langkah Penggunaan Media a. Telepon genggam (android):

1) Unduh aplikasi melalui Google PlayStore.

2) Buka aplikasi.

3) Klik tombol “Belajar” untuk mulai mendalami materi.

4) Klik tombol “Latihan” untuk mulai berlatih.

b. Komputer atau laptop:

1) Akses aplikasi melalui tautan Google Drive tertera.

2) Unduh seluruh file.

3) Buka file aplikasi yang telah diunduh.

4) “Install” aplikasi dengan cara klik kanan pada file Lasik Literasi Asik.exe dan klik “install here”.

5) Ikuti instruksi yang muncul pada layar.

6) Tunggu hingga proses intalasi aplikasi selesai dengan sempurna.

7) Buka aplikasi.

8) Klik tombol “Belajar” untuk mulai mendalami materi.

9) Klik tombol “Latihan” untuk mulai berlatih.

Rancangan awal aplikasi edukasi LASIK ini meliputi berbagai aktivitas pembelajaran terstruktur dan praktik kemampuan pembelajaran yang berbeda melalui praktik mengajar atau microteaching. Selanjutnya, peneliti menyusun materi yang akan dimasukkan ke dalam aplikasi. Setelah itu, materi dan kelengkapannya diserahkan ke pihak game developer untuk dibuat menjadi aplikasi edukasi sesuai yang dibutuhkan oleh peneliti dan subyek peneliti. Rancangan materi dapat dilihat pada bagian lampiran.

(7)

43 4.2.3 Develop (Pengembangan)

Pada tahap pengembangan ini terdiri dari dua langkah yaitu expert appraisal (penilaian ahli) yang disertai revisi dan developmental testing (uji coba pengembangan).

a. Expert Appraisal (Penilaian Ahli)

Berikut adalah tabel saran perbaikan dan penilaian dari validator ahli:

Tabel 7. Saran Perbaikan Ahli Bahasa

Saran perbaikan ahli bahasa diatas sebagian mengarah pada teknis media serta arahan untuk memperjelas konten sesuai dengan target sasaran yang dituju. Secara garis besar, aplikasi LASIK ini menarik dan layak untuk diujicobakan di lapangan.

No. Saran Perbaikan

1. Menambah konten latihan di setiap kategori.

2. Memperjelas target sasaran aplikasi.

3. Menyesuaikan tingkat kesulitan konten ajar dengan jenjang sasaran.

4. Melakukan penyesuaian jumlah goresan pada pola angka.

5. Memeriksa kembali penggunaan huruf kapital.

6. Menambah fitur final score pada kategori latihan.

7. Melakukan perbaikan pada audio agar sesuai dengan konten.

8. Melengkapi sajian angka pada konten ajar.

9. Memberikan efek tambahan pada jawaban benar maupun jawaban salah.

Komentar secara umum

1. Aplikasi layak diujicobakan di lapangan.

2. Aplikasi menarik dan berpotensi memotivasi siswa untuk belajar literasi bahasa dan numerasi.

3. Pengembang perlu mendalami konsep inklusif yang akan disasar untuk mengakomodasikannya dalam kegiatan pembelajaran melalui aplikasi ini.

(8)

44

Tabel 8. Saran Perbaikan Ahli Media

Saran perbaikan ahli media tersebut mengarah pada perlunya beberapa penyusaian dalam konten, seperti volume musik, ukuran font, dan penamaan materi konten ajar. Menurut para ahli media, penambahan maskot atau item lainnya dapat dilakukan saat melakukan pembaharuan aplikasi di kemudian hari karena bersifat tidak urgent. Secara garis besar, aplikasi LASIK ini mudah digunakan dan cocok dengan target sasaran yaitu anak tingkat sekolah dasar.

Tabel 9. Saran Perbaikan Ahli Materi

No. Saran Perbaikan

1. Mengganti nama aplikasi.

2. Menambahkan karakter/maskot pada aplikasi.

3. Menyesuaikan volume musik dengan isi konten.

4. Memisahkan sub-kategori suku kata berdasarkan jumlah suku kata.

5. Menyamakan ukuran font pada setiap tampilan.

6. Menyesuaikan panjang-pendeknya cerita yang ditampilkan per layar.

7. Mengganti judul “paragraf menjadi “cerita”.

8. Mengganti perintah “menulis kalimat” menjadi “mengetik kalimat”.

Komentar secara umum

1. Aplikasi cukup memenuhi kaidah edukasi.

2. Kualitas aplikasi baik dan sesuai topik.

3. Aplikasi menarik dan mudah digunakan.

4. Aplikasi cocok untuk anak tingkat sekolah dasar.

No. Saran Perbaikan

1. Memperbaiki penggunaan huruf kapital.

2. Menggunakan angka atau suku kata dari dalam cerita agar konten ajar lebih integratif.

(9)

45

Saran perbaikan ahli materi tersebut berfokus pada penggunaan kosa kata, tanda baca, dan penulisan-penulisan yang kurang tepat.

Secara garis besar, para ahli materi berpendapat bahwa aplikasi LASIK ini baik namun soal latihan yang diberikan kurang mencapai tingkatan HOTS (Higher Order Thinking Skill) .

b. Developmental Testing (Uji Coba Pengembangan) Berikut adalah hasil uji validasi ahli:

a) Uji Validasi Ahli Bahasa

Uji validasi ahli bahasa bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas dan kelayakan bahasa yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran aplikasi edukasi LASIK. Penilaian dilakukan oleh dua validator ahli bahasa.

Berikut tabel hasil uji validasi ahli bahasa beserta dengan angka presentase akhir.

Tabel 10. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Bahasa

No. Ahli Bahasa Skor Ideal

Skor Aktual

Angka

Presentase Keterangan

1. Ahli Bahasa 1 65 54 83,08% Sangat Tinggi

2. Ahli Bahasa 2 65 49 75,38% Tinggi

Jumlah Skor Rata-Rata 65 51,5 79,23% Tinggi 3. Memperjelas instruksi penggunaan huruf kapital dan tanda baca

yang benar pada kategori latihan menulis kalimat.

4. Memberi jeda antar soal latihan.

5. Memberi umpan balik pada jawaban benar maupun jawaban salah.

6. Memperbaiki penulisan waktu yang kurang tepat.

7. Memperbaiki penggunaan tanda baca yang kurang tepat.

8. Memperbaiki penggunaan kosa kata dan kata hubung agar lebih efektif.

Komentar secara umum

1. Produk sudah bagus tetapi soal latihan kurang HOTS.

(10)

46 𝐴𝑃 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%

𝐴𝑃 = 51,5

65 𝑥 100%

𝐴𝑃 = 79,23%

Jumlah skor aktual yang diberikan oleh validator ahli bahasa yaitu 51,5. Maka angka presentase yang didapat dari penilaian validator ahli bahasa yaitu 79,23% sehingga dapat dikatakan valid dan termasuk dalam kategori “Tinggi”. Oleh karena itu produk LASIK ini dapat disebarluaskan.

b) Uji Validasi Ahli Media

Uji validasi ahli media bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran aplikasi edukasi LASIK.

Penilaian dilakukan oleh dua validator ahli media. Berikut tabel hasil uji validasi ahli media beserta dengan angka presentase akhir.

Tabel 11. Rekapitulasi hasil Validasi Ahli Media

No. Ahli Media Skor Ideal

Skor Aktual

Angka

Presentase Keterangan

1. Ahli Media 1 100 82 82% Sangat Tinggi

2. Ahli Media 2 100 92 92% Sangat Tinggi

Jumlah Skor Rata-Rata 100 87 87% Sangat Tinggi

𝐴𝑃 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%

𝐴𝑃 = 87

100 𝑥 100%

𝐴𝑃 = 87%

(11)

47

Jumlah skor aktual yang diberikan oleh validator ahli media yaitu 87. Maka angka presentase yang didapat dari penilaian validator ahli bahasa yaitu 87% sehingga dapat dikatakan valid dan termasuk dalam kategori “Sangat Tinggi”. Oleh karena itu produk LASIK ini dapat disebarluaskan.

c) Uji Validasi Ahli Materi

Uji validasi ahli materi bertujuan untuk mengetahui kelayakan materi hingga menyempurnakan kekurangan serta kelebihan materi secara konseptual. Penilaian dilakukan oleh dua validator ahli materi. Berikut tabel hasil uji validasi ahli materi beserta dengan angka presentase akhir.

Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Validasi Ahli Materi

No. Ahli Materi Skor Ideal

Skor Aktual

Angka

Presentase Keterangan

1. Ahli Materi 1 55 50 90,9% Sangat Tinggi

2. Ahli Materi 2 55 46 83,64% Sangat Tinggi

Jumlah Skor Rata-Rata 55 48 87,27% Sangat Tinggi

𝐴𝑃 = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐴𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑥 100%

𝐴𝑃 = 48

55 𝑥 100%

𝐴𝑃 = 87,27%

Jumlah skor aktual yang diberikan oleh validator ahli bahasa yaitu 48. Maka angka presentase yang didapat dari penilaian validator ahli bahasa yaitu 87,27% sehingga dapat dikatakan valid dan termasuk dalam kategori “Sangat Tinggi”. Oleh karena itu produk LASIK ini dapat disebarluaskan.

(12)

48

Tabel 13. Rekapitulasi Skor Hasil Uji Validasi Ahli

No. Ahli Bahasa Angka

Presentase Keterangan

1. Ahli Bahasa 79,23% Tinggi

2. Ahli Media 87% Sangat Tinggi

3. Ahli Materi 87,27% Sangat Tinggi Rata-rata Keseluruhan 84,5% Sangat Tinggi

Skor rata-rata keseluruhan nilai dari para validator ahli menunjukkan angka 84,5% dimana masuk dalam kategori “Sangat Tinggi” yang oleh karenanya dapat dikatakan valid sehingga aplikasi edukasi LASIK ini layak disebarluaskan.

Keseluruhan saran dan masukan dari ahli bahasa, ahli media, dan ahli materi akan dijadikan acuan untuk memperbaiki media yang dikembangkan. Revisi yang telah dilakukan ialah revisi pada naskah materi saja. Produk aplikasi literasi asik ini belum mengalami revisi baik dari segi bahasa, media, maupun isi materi (konten di dalam aplikasi). Langkah revisi produk tidak dapat dilakukan dikarenakan adanya keterbatasan waktu bagi peneliti.

4.2.4 Disseminate (Penyebaran)

Langkah akhir dari model ini ialah tahap penyebarluasan. Tahap ini akan ditujukan kepada seluruh siswa kelas rendah di SD Tumbuh 3 khususnya Lower A dan Lower B (meliputi siswa yang belum bisa membaca, siswa yang lambat membaca, dan siswa yang lancar membaca) pada semester 2 tahun ajaran 2021-2022. Cara penyebarluasan aplikasi edukasi ini melalui sosialisasi langsung ke sekolah terkait yaitu SD Tumbuh 3.

Dalam tahapan ini pengembang mengalami keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat menyebarluaskan aplikasi edukasi LASIK secara khusus di SD Tumbuh 3 yang menjadi obyek penelitian. Oleh sebab itu, peneliti memutuskan untuk menggunakan Google Play

(13)

49

Store sebagai sarana penyebarluasan aplikasi edukasi ini. Melalui media ini, aplikasi edukasi LASIK ini dapat diakses oleh siswa kelas berapapun dan dari sekolah manapun.

Gambar 2. Penyebarluasan Aplikasi Melalui Google Play Store

4.3 Keterbatasan Pengembangan

Pengembangan aplikasi edukasi ini mengalami beberapa keterbatasan, diantaranya:

1. Aplikasi ini hanya tersedia bagi pengguna android saja, dikarenakan pihak game developer belum dapat melakukan pengembangan aplikasi berbasis iOS.

2. Aplikasi edukasi ini tidak mengalami perbaikan atau revisi berdasarkan saran dan masukan dari validator ahli dikarenakan keterbatasan waktu peneliti dalam menyelesaikan penelitian dan pengembangan ini.

3. Disamping itu, keterlambatan waktu pengembangan membuat waktu uji coba menjadi bertepatan dengan waktu libur kenaikan kelas sehingga data dan subyek penelitian sudah tidak valid untuk dilakukan uji coba.

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1) Latar belakang Sosial, Ekonomi, Politik dan Pendidikan Semaun, 2) Perjuangan Semaun dari Sarekat

kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah ditetapkan. Dalam konteks penilaian hasil belajar, maka instrumen harus sesuai dengan domain hasil

Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang validitas kelayakan media web yang dapat dilihat dari dari validasi oleh ahli materi PKn, validasi

S (melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. N); memberikan motivasi kepada Nn. Y dan keluarga untuk merawat kehamilannya dengan baik dan memeriksakan kehamilannya

Peran penyuluh pertanian sebagai mediator Kemampuan penyuluh menjembatani kelompok petani dalam bimbingan teknis dengan pemerintah maupun non-pemerintah, petugas

Menurut pasal 19 ayat (1) huruf (k) tersebut salah satu syarat untuk lulus dalam evaluasi kualifikasi peserta/calon peserta pengadaan barang/jasa pemerintah disamping

38 SELASA 2 Gedung E Lantai II E-2 AA S1 Ekonomi Pembangunan EKU1205 MATEMATIKA EKONOMI LANJUTAN 3 Al Muizzuddin Fazaalloh, SE.,ME.. 38 SELASA 2 Gedung E Lantai II E-3 AB S1

638/BPBD/2016 tanggal 26 Agustus 2016 tentang Perpanjangan Penetapan Status Siaga Darurat Penanggulangan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi