• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SETELAH MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 6KOTA JAMBI TAHUN AJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SETELAH MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 6KOTA JAMBI TAHUN AJARAN "

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SETELAH MASA PANDEMI COVID-19 DI SMP NEGERI 6KOTA JAMBI TAHUN AJARAN

2022/2023

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi

Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi

Oleh :

RITA SUSANTI RRA1E115031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022

(2)

i ABSTRAK

Judul : Pengaruh Peran Orang Tua Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Setelah Mas Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi Tahun Ajaran 2022/2023

SMK Negeri 2 Kota Jambi Nama : RITA SUSANTI

NIM : RRA1E115031

Pembimbing 1 : Drs. Nelyahardi, M.Pd

Pembimbing 2 : Fellicia Ayu Sekonda, S.Psi., M.Pd

Pendidikan bermutu merupakan hak setiap warga negara serta orang tua memiliki peran kuat dalam memberikan pendidikan dasar kepada anak serta pemerintah wajib untuk mendukung hal ini dengan memberikan akses serta menjamin pendidikan terselenggara secara bermutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas peran orang tua siswa setelah masa pandemi, kualitas hasil belajar siswa, dan pengaruh perang orang tua terhadap hasil belajar setelah pandemi.

Peran orang tua dalam penelitian ini adalah tugas utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada anaknya dilihat dari Orang tua sebagai fasilitator. Selain itu Hasil belajar siswa adalah nilai harian siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi yang tertulis dalam rapor semester tahun pelajaran 2022

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian ex post facto dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian berjumlah 70 siswa. Analisis yang dilakukan menggunakan tehnik analisis regresi linier sederhana dan pengolahan analisis regresi menggunakan bantuan program SPSS 22.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Peran Orang tua berada pada Kualitan “Sangat Baik” dengan persentase sebesar 80,60 %. Kualitas Hasil Belajar berada pada klasifikasi “Baik” dengan persentase sebesar 77,80 %.

Sedangkan Koefisien determinasi yang dimiliki oleh variabel X terhadap variabel Y yaitu sebesar 0,947 dengan tafsiran pengaruh parsial mengunakan determinasi berada pada kriteria Sangaat Tinggi atau Sangat Kuat. Dengan kata lain, variabel X mempengaruhi variabel Y sebesar 0,947 atau dengan persentasi 94,7

%. Dari gambaran tersebut, dapat membantu guru Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan layanan Bimbingan dan Konseling untuk selanjutnya dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan melakukan berbagai pembaharuan sistem dengan fokus pengembangan potensi siswa.

Kata Kunci: Peran Orang tua, Hasil Belajar

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena kasih dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: Pengaruh Peran Orang Tua Siswa terhadap Hasil Belajar Siswa Setelah Mas Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi Tahun Ajaran 2022/2023 SMK Negeri 2 Kota Jambi.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian prasyarat guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Jambi. Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik karena adanya bantuan berbagai pihak.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menunjukkan rasa hormat dan penghargaan serta mengucapkan terimakasih secara tulus kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi.

2. Bapak Prof. Dr. M Rusdi, S.Pd., M.Sc selaku Dekan FKIP Universitas Jambi.

3. Bapak Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

4. Bapak Drs. Nelyahardi Gutji, M.Pd selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNJA dan selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

5. Ibu Fellicia Ayu Sekonda, S.Psi., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Dilingkungan Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UNJA yang telah memberikan ilmu, kritik dan saran selama penelitian untuk penyusunan skripsi ini.

(4)

iii

7. Kepala Sekolah, Guru dan Staff di SMP Negeri 6 Kota Jambi yang telah memberikan izin dan turut melancarkan penelitian selama di sekolah tersebut.

8. Keluarga yang sangat saya cinta dan saya sayangi yang selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk saya, selalu jadi motivasi dan penguat hidup saya.

Akhir kata peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Jambi, Desember 2022

Rita Susanti

Nim. RRA1E115031

(5)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Batasan Penelitian ...5

C. Rumusan Masalah ...5

D. Tujuan Penelitian ...5

E. Manfaat Penelitian ...6

F. Anggapan Dasar ...7

G. Hipotesis Penelitian ...7

H. Definisi Operasional ...7

I. Kerangka Konseptual ...8

BAB II TINJAUAN PUSTIKA A. Hasil Belajar ...9

1. Pengertian Belajar ...9

2. Pengertuan Hasil Belajar ...10

3. Unsur-Unsur Hasil Belajar ...12

4. Evaluasi Hasil Belajar ...19

5. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar (Pendidikan) ...23

6. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar ...24

B. Peran Orangg Tua ...25

1. Pengertian Orang Tua...25

2. Peran Orang Tua...28

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peran Orang Tua ...29

4. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran ...30

5. Indikator Penelitian Peran Orang Tua Siswa ...31

(6)

v

C. Pengaruh Peran Orang Tua Siswa setelah Masa Pandemi Covid-19

terhadap Hasil Belajar Siswa ...32

D. Penelitian Relevan ...35

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...39

B. Populasi dan Sampel ... ...39

C. Jenis Data ...41

D. Teknik Pengumpul Data ...42

E. Teknik Analisis Data ...43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrpsi Data ...48

B. Hasil Penelitian ...50

C. Pembahasan Hasil Penelitian ...55

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI A. Simpulam ...59

B. Saran ...59

C. Implikasi dalam Bimbingan dan Konseling ...60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(7)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Jambi ... 40

Tabel 2. Sampel siswa Kelas VII di SMP Negeri 6 Kota Jambi ... 41

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Penelitian Peran Oran tua ... 42

Tabel 4. Kriteria Tafsiran Persentase ... 43

Tabel 5. Kriteria Tafsiran Pengaruh Parsial ... 42

Tabel 6. Sebaran Data Hasil Belajar Siswa di Kelas VII tahun Ajaran 2022/2023 ... 48

Tabel 7. Uji Normalitas Kolmograv Smirnov ... 50

Tabel 8. Hasil Uji Linearitas ... 51

Tabel 9. Tabel Hasil Uji Regresi Sederhana ... 52

Tabel 10. Tabel Koefisien Determinasi ... 53

Tabel 11. Tabel Koefisien Regresi Linear Sederhana ... 54

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Histogram Uji Normalitas ... 51

(9)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-Kisi Angket ... 64

Lampiran 2. Angket Uji Coba Penelitian ... 65

Lampiran 3. Hasil Uji Coba Penelitian ... 66

Lampiran 4. Tabulasi Angket Uji Coba Penelitian ... 70

Lampiran 5. Hasil Output SPSS Uji Coba Penelitian ... 73

Lampiran 7. Tabulasi Sebaran Angket Penelitian ... 90

Lampiran 8. Output SPSS Penelitian ... 92

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dunia yang pertama kali dikenal oleh anak adalah lingkungan keluarga.

Dalam sebuah keluarga peran orang tua sangatlah penting bagi anak, karena awal kehidupannya anak berada ditengah-tengah ibu dan ayah nya, terlebih lagi ketika anak mulai memasuki tahap awal dalam menempuh pendidikan. Orang tua dalam kaitannya dengan pendidikan anak adalah sebagai pendidik pertama dan utama yang memberikan pendidikan di dalam rumah, maka dari itu tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak diantara yaitu memberikan motivasi atau dorongan yang berupa kasih sayang, pujian, tanggung jawab moral, tangggung jawab sosial, tanggung jawab atas kesejahteraan anak baik lahir maupun batin, serta kebahaiaan dunia dan akhirat.

Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, memotivasi dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, orang tua baik ayah atau ibu harus turut berpartisipasi dalam mendidik anak-anaknya. Karena pada dasarnya, anak sangat membutuhkan bimbingan dan kasih sayang pada keduanya. Orang tua yang baik adalah mereka yang mengungkapkan cinta dan kasih sayang, mendengarkan anak, membantu anak merasa aman, mengajarkan aturan dan batasan, memuji anak, menghindari kritikan dengan berfokus pada perilaku, selalu konsisten, berperan sebagai model, meluangkan waktu untuk anak, dan memberi pemahaman spiritual.

(11)

2

Orang tua mempunyai kewajiban memberikan pendidikan kepada anak.

Bantuan orang tua dalam membantu anak belajar sangatlah diperlukan, karena disamping keluarga menjadi pendidik yang pertama dan utama, anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama orang tuanya dari pada di lingkungan sekolah. Anak yang belajar di rumah dengan adanya perhatian dan pengawasan dari orang tuanya, ketersediaannya fasilitas belajar, buku-buku pelajaran dan jadwal untuk belajar serta meluangkan waktu untuk mengajar, akan membantu anak lebih berpeluang dalam mencapai prestasi yang baik.

Artinya, anak akan termotivasi dan semangat bilamana ada dukungan yang positif dari kedua orang tuanya.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2017 membahas secara lebih lanjut tentang pentingnya peran orang tua dalam pendidikan dasar kepada anak dan menjabarkan tentang fokus orang tua dalam membentuk karakter, moral serta disiplin anak. Benner (2016:6) Menjabarkan bahwa kesuksesan anak dalam dunia pendidikan sangat dipengaruhi oleh keterlibatan orang tua dalam pendidikannya. Menurut Jimmi (2017) “Peran orang tua adalah mengemban tugas yang harus dilaksanakan ayah dan ibu untuk mengarahkan dan bertanggung jawab terhadap keluarga yang tidak hanya memenuhi kebutuhan material, pendidikan, tetapi juga harus mempunyai kematangan berpikir, kearifan sikap, kehatihatian dalam bertindak dan dapat membawa keluarganya ke arah yang lebih baik”. Sedangkan menurut Ningrum (2019) “Peran orang tua adalah memberikan masukan, arahan dan pertimbangan atas pilihan yang telah dibuat anak untuk menjadi orang sukses.

(12)

Orang tua juga memfasilitasi kebutuhan bagi anak untuk mencapai cita-citanya seperti memenuhi keperluan sekolah dan mengikut sertakan bimbingan belajar ketika hal itu dirasakan perlu bagi anak”.

Dimasa pandemi yang telah lalu, dimana pembelajaran dilakukan secara daring, diperlukannya teknologi yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran selama dari rumah, hal ini dibutuhkannya peran orang tua dalam membimbing siswa dalam belajar dirumah. Tentu bukan hal yang mudah bagi semua elemen pendidikan terutama orang tua dalam menghadapi transisi dalam sistem pembelajaran ini. Selama terjadinya pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu berdasarkan keterangan dari guru BK SMP Negeri 6 Kota Jambi juga menyebutkan bahwa selama pandemi beberapa bulan yang lalu mengakibatkan perubahan nilai pada siswa, siswa sering mengulur-ulur waktu saat mengumpulkan tugas, siswa yang terbiasa bermain dan bersantai ketika belajar dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar. Hal tersebut terjadi ketika awal pandemi ketika mulai adaptasi nya siswa dan orang tua menghadapi sistem cara belajar yang menuntut peran besar orang tua dirumah. Beberapa orang tua siswa juga terlihat kesulitan menemani dan membantu siswanya belajar dirumah, kesulitan-kesulitan tersebut seperti sulit membahas soal yang diberikan oleh guru, mempelajari rumus-rumus yang sudah lama tidak dipelajari kembali. Bahkan ada orang tua yang membiarkan siswanya belajar sendiri, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang tidak efektif terutama bagi aktivitas belajar siswa.

(13)

4

Menurut salah satu keterangan dari orang tua siswa kelas 7 di SMP Negeri 6 Kota Jambi ibu NY juga menyebutkan bahwa ketika di awal pandemi merupakan awal yang sulit bagi kondisi orang tua dirumah, ketika harus membagi waktu antara bekerja dari rumah, dan harus membantu siswa belajar memahami materi. Ibu NY merasa sulit untuk memahami dan menjelaskan ulang pelajaran karena telah lama tidak mempelajari hal tersebut. Butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan perubahan, namun ketika pandemi telah hampir berakhir, dimana kondisi keluarga dan ekonomi mulai stabil, orang tua mulai terbiasa dengan perubahan sistem yang ada, termasuk dengan peran mendukung anak belajar dari rumah.

Namun kondisi pandemi tersebut telah dilalui oleh siswa dan orang tua yang mana pada masa semester baru tahun ajaran 2022/2023 pemerintah telah menetapkan zona hijau dan menjalankan sistem pendidikan pembelajaran anak menjadi tatap muka sepenuh nya. perubahan yang terjadi kiranya juga memberikan dapat yang tidak sedikit bagi anak, selama 2 tahun pandemi, seperti hal nya saat awal pandemi mengubah gaya belajar anak dan peran orang tua dalam proses belajar, pun disaat memasuki proses yang berubah lagi, anak akhirnya terbiasa dengan belajar santai dirumah. Tidak menutup kemungkinan pengaruh positif yang di rasakan oleh anak dan oran tua ketika anak mulai kembali belajar tatap muka di sekolah. Sebagai gambaran lebih lanjut yang terdapat di SMP Negeri 6 Kota Jambi banyak orang tua yang hingga saat ini ikut serta menanyakan perkembangan belajar di sekolah, serta perubahan pada anak, ada anak yang makin aktif, ada juga yang malah hasil belajarnya

(14)

menurun. Yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memperoleh nilai dimana dalam proses belajar baik pembelajaran ilmu pengetahuan, pemahaman, sikap dan ketrampilan siswa dalam belajar. Hasil belajar juga merupakan salah satu indikator dari proses belajar yang membawa perubahan perilaku siswa setelah mengalami dan menjalani aktivitas belajar (Anni, 2004:4). Hasil belajar merupakan pemahaman yang didapatkan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang ditunjukkan dari perubahan perilaku, sikap, keterampilan dan pengetahuan. Dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak pandai menjadi pandai, tidak paham menjadi paham. Namun, kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum maksimal. Masih banyak siswa yang nilai belajarnya masih di bawah standar yang telah ditetapkan oleh sekolah, sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan gambaran fenomena diatas, peneliti sangat tertarik melakukan penelitian ini mengingat sejauh mana peran orang tua dalam membimbing siswa selama pembelajaran setelah pasca covid. Maka dari itu peneliti menarik sebuah judul “ pengaruh peran orang tua siswa terhadap hasil belajar siswa setelah masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi”.

B. Batasan Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Peran Orang tua yang akan dibahas pada penelitian ini adalah hanya membahas mengenai Peran orang tua sebagai fasilitator kepada anak.

(15)

6

2. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini menggunakan hasil belajar dengan nilai harian siswa yang ada dalam raport siswa pada kelas VII SMP Negeri 6 Kota Jambi.

C. Rumusan Penelitian

Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas peran orang tua siswa setelah masa pandemi Covid- 19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi ?

2. Bagaimana kualitas hasil belajar siswa setelah masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi ?

3. Apakah ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap hasil belajar siswa setelah di masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana kualitas peran orang tua dalam kegiatan belajar anak setelah masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas hasil belajar siswa setelah masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh dari peran orang tua dalam kegiatan belajar daring anak setelah masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis :

(16)

Hasil penelitian ini dapat menjadi landasan dalam penelitian selanjutnya bagi mahasiswa untuk meneliti variabel yang sama.

2. Manfaat Praktis : a) Bagi siswa:

- Memberikan pemahaman kepada siswa bahwa orang tua bukanlah satu-satunya yang mampu untuk membangkitkan hasil belajarnya.

- Memberi pengetahuan bahwa peran orang tua sangat membantu dalam meningkatkan hasil belajar di sekolah.

- Memberikan pengetahuan bahwa bantuan orang tua, guru sangat mendukung dalam memperbesar hasil belajar

- Memberikan pengetahuan bahwa besarnya peran orang tua sangat berpengaruh dalam mencapai dan meningkatkan hasil belajar.

b) Bagi guru

Menambah masukan tentang alternatif pemberian motivasi pada siswa sehingga cara belajar dan hasil belajar dapat meningkat.

c) Bagi sekolah

Diharapakan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan agar siswa termotivasi belajarnya, sehingga cara dan hasil belajar dapat meningkat.

d) Bagi peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang sangat berguna bagi peneliti saat mengajar.

(17)

8

F. Anggapan Dasar

Adapun anggapan dasar yang dipakai penulis sebagai titik tolak landasan berpikir dalam penelitian ini yaitu:

1. Peran orang tua siswa SMP Negeri 6 Kota Jambi sangatlah berbeda-beda.

2. Hasil belajar siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi dipengaruhi banyak oleh faktor.

3. Hasil angket yang diperoleh dari responden atau siswa dianggap sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

G. Hipotesis Penelitian

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini sebagai jawaban sementara atas permasalahan penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh peran orang tua siswa terhadap hasil belajar siswa setelah masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi.

H. Definisi Operasional

Berikut definisi operasional dan pengukurannya : 1. Peran Orang Tua

Peran orang tua dalam penelitian ini adalah tugas utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada anaknya dilihat dari Orang tua sebagai fasilitator.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa adalah nilai harian siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi yang tertulis dalam rapor semester tahun pelajaran 2022.

(18)

I. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang dan tujuan dari penelitian diatas, maka kerangka konseptual yang akan digambarkan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Peran Orang Tua (X)

Hasil Belajar Y

(19)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Belajar terjadi seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan manusia. Bagi seorang pelajar, belajar merupakan sebuah kewajiban. Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Djamarah (2013:13) bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Syah (2013:68) belajar merupakan tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Sedangkan Sardiman (2014:20) mendefinisikan belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Bahwa sebenarnya ada beberapa kata kunci di balik

(20)

definisi kata belajar, yaitu perubahan, pengetahuan, perilaku, pribadi, permanen dan pengalaman. Jika dirumuskan maka belajar merupakan aktivitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen.

Dari beberapa uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan, baik perubahan tingkah laku maupun aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan. Perubahan ini dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti bertambah pengetahuannya kecakapan semakin kuatnya daya penerimaan dan reaksinya serta aspek lain yang ada pada diri individu yang bersangkutan.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku yang merupakan proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku disebut hasil belajar.Umumnya hasil belajar dibedakan menjadi :

a. Hasil belajar tinggi b. Hasil belajar sedang c. Hasil belajar rendah

Menurut Djamarah dan Zain (2013:45) Hasil belajar mengajar adalah suatu proses tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila Tujuan Intruksional Khusus (TIK) nya dapat tercapai. Petunjuk

(21)

12

yang menunjukkan bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut:

a) Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b) Perilaku yang digariskan dalam Tujuan Instruksional Khusus (TIK) telah tercapai oleh siswa, baik individu maupun kelompok.Namun demikian, indikator yang banyak digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap.

Menurut Hamalik (2013:30) memberikan pengertian tentang hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu. Sementara, menurut Dimyanti dan Mudjiono (2013:3), mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.

Sudjana (2011:49) mendefinisikan hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku, secara tehnik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar atau hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa

(22)

setelah mengikuti suatu proses belajar, hasil belajar merupakan umpan balik yang diberikan oleh siswa. Hasil belajar yang diperoleh tidak hanya sekedar berupa pengetahuan melainkan juga dapat berbentuk prilaku yang ditunjukkan siswa.

3. Unsur-unsur Hasil Belajar

Sudjana (2011:50) Mengungkapkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam hasil belajar:

1) Tipe hasil Belajar bidang kognitif a. Pengetahuan hafalan (knowledge).

Pengetahuan hafalan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata knowledge dari Bloom. Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu di ingat kembali seperti batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus, dan lain- lain.

b. Pemahaman

Tipe belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep.

c. Penerapan (aplikasi)

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan, dan mengabstrakkan suatu konsep, ide, rumus, hukum dan situasi yang baru. Misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu.

(23)

14

d. Analisis

Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurangi suatu integritas (suatu kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti, atau mempunyai tingkat / hirarki.

e. Sintesis

Sintesis adalah lawan dari analisis. Bila pada analis tekanan pada kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang bermakana, sedangkan pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi suatu integritas.

f. Evaluasi

Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Tipe hasil belajar evaluasi tekanan pada pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya dengan mengguankan kriteria tertentu.

2) Tipe hasil belajar bidang afektif

Ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatkan tersebut dimulai tingkat yang dasar/ sederhana sampai tingkatan kompleks.

a) Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah situasi, gejala.

b) Responding (jawaban), yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

(24)

c) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi.

d) Organisasi, yakni pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain dan kemantapan.

e) Karakteristik nilai atau internalisasi , yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dari tingkah lakunya.

3) Tipe hasil belajar psikomotorik

Hasil belajar bidang psikomorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill), kemampuan individu (seseorang). Menurut Sudjana (2011:50) Ada 6 tingkatan keterampilan yakni:

a. Gerakan refleks ( keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).

b. Keterampilan pada gerakan gerakan dasar.

c. Kemampuan perseptual termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.

d. Kemampuan dibidng fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.

e. Gerakan-gerakan skill mulai dri keterampilan sederhana sampai pad keterampian yang kompleks.

f. Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi seperti gerakan ekspresif, interpretatif.

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

(25)

16

Setelah mengetahui tentang definisi hasil belajar, maka penulis akan menggali sepintas tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar menurut Syah (2013:145) yaitu sebagai berikut:

a) Faktor Internal

1. Faktor biologis yang meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan.

2. Faktor psikologis adalah faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:

a. Intelegensi Siswa

Menurut Rebber yang dikutip oleh Syah (2013:148) bahwa Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko dan fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat misalnya kecerdasan emosional. Sejak lahir manusia sudah dikaruniai oleh Allah SWT kecerdasan atau intelegensi. kecerdasan tersebut tidak sama pada setiap anak namun demikian sebagian besar dipengaruhi oleh pembawaan dan keturunan. Jadi, intelegensi ialah kemampuan seseorang yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang untuk berbuat sesuatu dengan cara tertentu.

b. Sikap Siswa

(26)

Sikap atau etika (attitude) siswa yang positif, terutama pada guru dan mata pelajaran yang diberikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikan dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

c. Bakat Siswa

Menurut Slameto (2013:57).Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial (potential ability) yang dimiliki seseorang yang merupakan kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan/dilatih untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat adalah kemampuan untuk belajar dimana kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bakat adalah suatu kondisi dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus.

Anak sejak lahir telah mempunyai pembawaan yang berbeda- beda, antara yang satu dengan yang lainnya. di dalam agama Islam pembawaan itu dikenal dengan sebutan „Fitrah‟ yang dapat berkembang dengan adanya pendidikan.

d. Minat Siswa

Minat Secara sederhana, minat (interest) berati kecenderungan dan keinginan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

(27)

18

sesuatu. Sedangkan Menurut Slameto (2013 :57) mengatakan minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat adalah kecenderungan hati kepada sesuatu yang timbul dalam diri individu untuk memperhatikan, menerima dan melakukan sesuatu tanpa ada yang menyuruh dan Sesuatu itu dinilai penting atau berguna bagi dirinya.

e. Motivasi Siswa

Menurut Sumanto(2013:200) motivasi itu berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Motivasi tersebut ada yang datang dari dalam diri manusia dan ada pula yang datang dari luar. motivasi yang mendorong seseorang untuk berhasil yaitu dengan Kecenderungan untuk mencapai sukses atau memperoleh apa yang menjadi tujuan akhir yang dikehendaki dan keterlibatan diri seseorang terhadap sesuatu tugas.

f. Kematangan Siswa

Faktor kematangan bagi siswa mengandung banyak sekali kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang baik jasmani maupun rohani agar mencapai taraf pertumbuhan baik bentuk, ukuran maupun perimbangan bagian-bagiannya. Faktor Latihan juga sangat mempengaruhi taraf kemajuan belajar anak dalam

(28)

segi kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap program pengajaran yang telah ditentukan.

b) Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan keluarga

Keluarga sebagai salah satu dari tri pusat pendidikan bertugas membentuk kebiasaan-kebiasaan (habit formation) yang positif sebagai pondasi yang kuat dalam pendidikan informal. Dengan pembiasaan tersebut anak-anak akan menyesuaikan diri bersama keteladanan orang tuanya. Orang tua yang tidak otoriter, akan dapat menoleransi kemauan anak-anaknya, dengan demikian akan terjadi sosialisasi yang positif dalam rumah/keluarga.

2. Faktor Lingkungan sekolah

Setelah masuk sekolah anak harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi serta aturan-aturan yang berlaku di sekolah. Untuk itulah secara berangsur-angsur sosialisasi di sekolah harus dilakukan oleh anak, di samping guru juga harus menyesuaikan diri dengan tuntutan/kondisi sekolah.

3. Faktor Masyarakat

Di dalam keluarga anak akan mendapat pengawasan dan pembinaan dari orang tuanya, di sekolah ia dibina di bawah pengawasan guru, sedang di masyarakat kemungkinan akan

(29)

20

tergelincir dalam pergaulan yang menyesatkan/merugikan dirinya.

Maka kewaspadaan harus lebih ditingkatkan, demi kesejahteraan masyarakat.

4. Faktor sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana meliputi tempat belajar, kelas yang tersedia, alat pelajaran yang sesuai, laboratorium, perpustakaan, lapangan olahraga, tempat ibadah dan lain-lain sebagainya.

5. Faktor Waktu

Bahwa waktu (kesempatan) memang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar seseorang, dan sebenarnya yang sering menjadi masalah bagi siswa atau mahasiswa bukan ada atau tidak adanya waktu, melainkan bisa atau tidaknya mengatur waktu yang tersedia untuk belajar.

4. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran pada khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya, evaluasi merupakan kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi, baik evaluasi hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pendidikan. Menurut Arikunto (2013:24) Ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi yaitu adanya “triangulasi” atau hubungan erat tiga komponen antara tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Dalam dunia

(30)

pendidikan, kegiatan evaluasi sering digunakan. Karena selama suatu periode berlangsung, orang perlu mengetahui hasil atau prestasi yang telah dicapai, baik oleh pihak pendidikan maupun oleh siswa, hal ini dapat dirasakan dalam semua bentuk dan jenis pendidikan, baik pendidikan formal, non formal maupun informal.

5. Tujuan Evaluasi Hasil Belajar (Pendidikan)

Menurut Syah (2013:198) ada lima tujuan evaluasi hasil belajar adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam satu kurun waktu proses belajar tertentu. Hal ini berarti dengan evaluasi guru dapat mengetahui kemajuan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil proses belajar dan mengajar yang melibatkan dirinya selaku pembimbing dan pembantu belajar siswanya itu.

b. Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya. Dengan demikian hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai alat penetap apakah siswa tersebut termasuk kategori cepat, sedang, atau lambat dalam arti mutu kemampuan belajarnya.

c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.

Hal ini berarti bahwa dengan evaluasi, guru akan dapat mengetahui gambaran tingkat usaha siswa.

d. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kapasitas kognitifnya ( kemamapuan kecerdasan yang dimilikinya )

(31)

22

untuk keperluan belajar. Jadi, hasil evaluasi itu dapat dijadikan guru sebagai gambaran realisasi pemanfaatan kecerdasan siswa.

e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar yang telah diguankan guru dalam proses mengajar-belajar (PBM).

6. Fungsi Evaluasi Hasil Belajar

Menurut Syah (2013:200) secara umum evaluasi (penilaian) memiliki banyak fungsi. Fungsi- fungsi tersebut antara lain:

a. Fungsi administratif, yaitu untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian rapor siswa.

b. Fungsi promosi, yaitu untuk menetapkan kenaikan atau kelulusan.

c. Fungsi diagnostik, yaitu untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching (pengajaran perbaikan).

d. Sebagai sumber data BP yang dapat memasok data siswa tetentu ang memerlukan bimbingan dan penyuluhan (BP).

e. Sebagai bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputi pengemabangan kurikulum, metode dan alat-alat untuk proses PMB.

f. Fungsi Psikologis yang cukup signifikan bagi siswa maupun guru dan orang tuanya. Bagi siswa, penilaian guru merupakan alat bantu untuk mengatasi kekurangmampuan atau ketidakmampuan dalam menilai kemampuan-kemajuan dirinya sendiri.

B. Peran Orang Tua

(32)

1. Pengertian Orang Tua

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013:659) orang tua adalah ayah ibu kandung. Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu yang merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sebagai pendidik pertama dan utama, orang tua wajib membantu mengembangkan seluruh potensi jasmani, rohani, maupun akalnya. Pengembangan potensi tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya, pendidikan didalam keluarga itu bukan hanya sekedar kesadaran dan pengertian dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami dalam membentuk dan membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak (Darajat, 2012:35)

Menurut Ricky Rinaldy (2016) mengatakan pendidik dalam membantu anak menjadi manusia hendaknya mengarahkan integrasi berkembangnya potensi keimanan, daya pikir, dan akhlak mulia. Proses membantu anak dalam mengembangkan seluruh potensi tersebut tentu tidak dapat dipikul sendiri oleh orang tua sebagai pendidik pertama dan utama. Untuk pendidikan lebih lanjut anak dibantu oleh pendidik

(33)

24

pendamping pada lembaga pendidikan formal sejak jenjang pendidikan usia dini hingga perguruan tinggi. Namun pada umumnya dimasyarakat pengertian orang tua adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak. Selain melahirkan kita didunia ini, ibu dan bapak juga yang mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan cara yang baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga telah memperkenelkan anaknya kedalam hal-hal yang terdapat didunia ini dan menjawab secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengertioleh anak.

Jadi orang tua atau ibu dan bapak memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anak.

Orang tua harus berperan aktif dalam mengarahkan, membimbing dan menstimulasi anak agar ia memiliki tingkat kecerdasan yang lebih baik, dan mencukupi kebutuhan psikologis anak. Dalam hal ini orang tua wajib memberikan bimbingan dan arahan berupa pendidikan yang baik dan bermanfa‟at, sehingga anak memiliki mental dan kepribadian yang baik. Jadi sebagai orang tua harus berusaha memberikan rangsangan dan latihan-latihan berharga. Latihan-latihan akan membuatnya merasa nyaman dan percaya diri sehingga anak tidak akan merasa minder dan takut.

Orang tua yang bertanggung jawab tentunnya mampu mengenal setiap perubahan yang terjadi dalam diri anak-anaknya. ia mengenal sekali setiap karakter dan kebiasaan anak-anaknya setiapharinya. Bila ada yang berbeda pada sikap dan tingkah lakunya, berarti ada sesuatu yang

(34)

terjadi. Orang tua yang bijak segera tanggap dan tidak membiarkan terjadinya perubahan. Hendaklah orang tua menanyakan apa yang terjadi.

Bila kebaikan, maka orang tua harus mengingatkan anaknya untuk bersukur dan mawas diri. Bila keburukan yang terjadi, maka orang tua harus menasihatinya, memberi saran agar tetap tabah dan sabar. Seorang anak yang diperlakukan demikian bijak oleh orang tuanya, akan merasa berbangga karena mempunyai orang tua yang cepat tanggap dan perhatian. Anakpun tidak sungkan-sungkan bertukar pikiran dan meminta saran terhadap permasalahan yang dihadapi.

Orang tua yang tanggap dan peka serta perhatian kepada setiap tingkah laku anak-anaknya, juga menjadikan anak-anaknya lebih terbuka, tidak menutupi diri dan mau berterus terang. Kalau sudah demikian, maka komunikasi yang harmonis antara orang tua dan anak akan terjalin erat. Selanjutnya, orang tua mudah memberikan pendidikan moral dan agama terhadap anak-anaknya.

2. Peran Orang Tua

Orang tua yaitu terdiri dari ayah dan ibu. Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing dan mendampingi anak-anaknya baik dalam pendidikan formal maupun non-formal. Peran orang tua itu sendiri dapat mempengaruhi perkembangan anak dalam aspek kognitif, efektif, dan psikmotor.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013:854) Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang

(35)

26

berkedudukan dalam masyarakat. Sedangkan Hamalik (2011:33) menyatakan bahwa peran adalah pola tingkah laku tertentu yang merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari pekerjaan atau jabatan tertentu.

Menurut Lestari (2012:153) Peran orang tua merupakan cara yang digunakan oleh orang tua berkaitan dengan pandangan mengenai tugas yang harus dijalankan dalam mengasuh anak. Sedangkan Hadi (2016:102) menyatakan bahwa orang tua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran orang tua yaitu cara yang digunakan oleh orang tua atau keluarga dalam menjalankan tugas dalam mengasuh, mendidik, melindungi, dan mempersiapkan anak dalam keidupan bermasyarakat. Peran orang tua sangat penting dalam perkembangan anak baik dari aspek kognitif, efektif dan psikomotor. Selain itu peran orang tua juga sangat penting dalam keluarga.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peran Orang Tua

Menurut Roqib (2013:41)diantara beberapa peran orang tua, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peran orang tua terhadap aktivitas keagamaan remaja, antara lain:

1) Keterbatasan waktu yang tersedia para orang tua. Sedikitnya waktu luang yang dimiliki orang tua menyebabkan terabaikannya masalah pendidikan anak, mereka lebih mengandalkan guru ataupun ustadz di sekolah ataupun TPQ dll.Kesibukan yang dimiliki oleh orang tua

(36)

sehingga mengesampingkan masalah pendidikan agama anaknya yang berimbas pada masa setelahnya yaitu remaja. Keberhasilan agama tidak dapat tercapai jika hanya mengandalkan peran guru TPQ, orang tualah yang seharusnya memliki peran penuh dalam pendidikan agama, jika pendidikan agama berjalan maka aktifitas keagamaan pun juga berjalan.

2) Keterbatasan penguasaan ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh para orang tua. Tidak semua orang tua memiliki latar belakang pendidikan yang baik, dan tidak sedikit pula para orang tua yang ingin menjadikan anaknya mendapatkan pendidikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan orang tuanya.

3) Efisiensi biaya yang dibutuhkan dalam proses pendidikan anak.

Media pembelajaran tentulah sangat membantu dalam menunjang keberhasilan pendidikan anak, sebagai alat yang dapat mempermudah orang tua atau guru ketika mengajar, sehingga membutuhkan biaya yang memadai untuk terwujudnya media tersebut.

4) Efektifitas program kependidikan anak. pada umumnya siswa lebih konsentrasi dan serius belajar apabila diajar oleh pendidik (guru) di sekolah daripada diajar oleh orang tuanya sendiri meskipun orang tuanya mungkin lebih berkualitas dan mumpuni dalam penguasaan ilmu yang dibutuhkan anak.

4. Peran Orang tua dalam Pembelajaran

(37)

28

Menurut Dwi Nurjani (2020) peran orang tua kepada anak dengan membantu anak agar pembelajaran berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Peran orang tua sangat penting dalam proses pembelajaran , hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai berikut:

1) Orang tua memberikan dukungan, dorongan serta memberikan motivasi semangat belajar kepada anak agar menjadi lebih giat dalam belajar.

Seperti saat hendak melakukan pembelajaran orang tua berkata kepada anak “Semangat belajarnya yaa, ibu yakin kamu pasti bisa dan jangan lupa berdoa sebelum belajar yaa”.

2) Orang tua menjadi madrasah pertama bagi anak, orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak seperti bertanggung jawab, taat beribadah menunaikan sholat lima waktu, saling menghargai, saling menghormati dan hidup dengan penuh cinta, kasih dan sayang. Ini sangat berpengaruh pada pembentukan pribadi dan karakteristik anak.

3) Membantu dan mendampingi anak agar anak merasa aman.

4) Orang tua juga berperan sebagai guru dirumah, jika anak kurang memahami pembelajaran orang tua harus bisa memberikan penjelasan tentang materi yang diberikan.

5) Orang tua harus kreatif karena selama proses pembelajaran daring anak akan merasa jenuh dan bosan. Untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan orang tua bisa mengajak anak untuk membuat suatu karya dengan memanfaatkan barang yang sudah tidak terpakai dirumah.

(38)

6) Belajar menyenangkan, orang tua harus bisa memberikan tempat yang nyaman untuk mendukung anak dalam belajar. Suasana belajar yang nyaman akan membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan dapat menumbuhkan kebiasaan belajar kepada anak.

5. Indikator Penelitian Peran Orang Tua Siswa

Terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran menurut Cahyati (2020:155) yaitu:

a. Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yaitu orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarak jauh dari rumah.

b. Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.

c. Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik.

d. Orang tua sebagai pengarah atau director, Orang tua mempunyai peran untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai keberhasilan di masa yang akan datang. Orang tua juga berperan untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak.

Hal ini dikarenakan anak mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk mewujudkan cita-citanya. Anak harus selalu dingatkan agar tidak larut dalam situasi libur sekolah. Jadi, peran yang dimaksud pada penelitian ini adalah tugas utama atau kewajiban yang harus dilaksanakan

(39)

30

oleh orang tua kepada anaknya. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian tentang peran orang tua siswa setelah di masa pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi tahun pelajaran 2022/2023.

C. Pengaruh Peran Orang Tua Siswa Setelah Masa Pandemi Covid-19 Terhadap Hasil Belajar Siswa

Menurut Kamil (2020:123) Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbang dan Perbukuan) Totok Suprayitno menyampaikan orang tua memiliki peran yang cukup sentral dalam pelaksanaan belajar dari rumah. Ketika di masa pandemi hampir 90%

orang tua mendampingi anaknya belajar dari rumah di semua jenjang pendidikan “Saya kira ini hal yang positif ketika orang tua tergerak untuk mendampingi anaknya. Meskipun ada keluhan yang menonjol, di antaranya orang tua tidak paham materi ajar” disampaikan Totok pada rapat kerja bersama anggota Komisi X DPR RI melalui telekonferensi (22/6/2020).

Sebagian besar siswa telah belajar sepenuhnya dari rumah meskipun masih terdapat 3,3% siswa yang belajar bergantian di rumah dan di sekolah.

Sebanyak 0,1% siswa yang masih belajar penuh dari sekolah beralasan karena tidak ada yang mendampingi belajar dari rumah. Siswa-siswa tersebut berdomisili di wilayah 3T yang tidak terdampak Covid-19. Jaringan internet yang tidak memadai menjadi salah satu alasan sehingga sejumlah siswa melakukan pembelajaran dari rumah dan di sekolah secara bergantian. Selain itu, survei menunjukkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami

(40)

materi. Kemudian, lanjut Totok, masih banyak guru yang hanya memberikan penugasan mengerjakan soal-soal saja. Hal ini dikhawatirkan akan membuat anak kehilangan konsep inti dari kurikulum yang seharusnya dikuasai lebih dulu. Jika dilihat dari cara-cara siswa belajar dari rumah, baik di wilayah 3T maupun non-3T, sebagian besar siswa belajar dengan mengerjakan soal dari guru, sedangkan pembelajaran interaktif dilakukan kurang dari 40 persen siswa. Namun cukup banyak siswa yang juga memanfaatkan belajar melalui televisi, buku, maupun sumber belajar lainnya.

Menurut Pohan (2020) Dampaknya semua kegiatan yang mengharuskan berinteraksi langsung dengan banyak orang harus diubah sistem nya tetapi tetap harus berjalan sesuai fungsi dan tujuan nya.Misalnya sekolah, saat ini semua sekolah mepaksanakan proses pembelajaran secara daring secara menyeluruh. Dimana siswa dan pendidik tidak bertemu langsung, melainkan melalui perantara media, seperti group whatsapp, google classroom, dan banyak lagi. Dimana dengan aplikasi itu pendidik dan siswa berinteraksi dan melakukan proses pembelajaran.

Pohan (2020)menyatakan sangat banyak yang orang tua bisa lakukan untuk menunjang nilai akademi anaknya. Ini pastinya membuat siswa tidak terlalu strees dan terbebani dengan pembelajaran daring ini. Tidak harus melakukan hal-hal rumit atau memaksa diri menjadi guru super pintar untuk anak nya. Namun hal hal sederhana seperti berikut ini sangatlah membantu.

1) Sebisa mungkin dampingi anak saat pembelajaran dilakukan, hal ini dilakukan bukan hanya untuk memastikan siswa belajar dengan benar,

(41)

32

namun agar kita sebagai orang tua juga mengerti pembelajaran tersebut dan ikut belajar bersama anak.

2) Ajaklah siswa untuk mengulang materi pembelajaran nya di malam hari, saat semua mata pelajaran sudah selasai, hal ini juga membantu anak untuk lebih memahami materi pembelajaran tersebut dan siap untuk memulai materi yang baru.

3) Jadilah orang tua yang bijak dengan tidak memperbolehkan siswa meminta seseorang seperti, abang ataupun kakaknya untuk menuliskan tugas yang diterimanya, hal ini juga membantu pembentukan karakter tanggung jawab kepada siswa, bahwa jika tugas yang diberikan untuknya harus diselesaikan nya sendiri. Tapi jika membantu dalam hal menngajari itu tidak apa apa.

4) Tanamkanlah sifat disiplin bagi siswa, dengan selalu mengingatkan untuk langsung mengerjakan tugas yang ia terima dan tidak menunda-nundanya.

5) Jika hari libur biarkan anak melakukan apapun yang ia sukai, untuk merefresh kembali fikiran anak, karena sudah melakukan pembelajaran dengan baik, agar anak tidak merasa terbebani dan stress dengan pembelajaran daring ini. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang berlaku.

D. Penelitian Relevan

Berdasarkan studi pendahuluan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(42)

1. Kusmawati (2016) Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi. Dengan hasil perhitungan diperoleh rxy hitung sebesar 0,731. Koefisien korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel r pada taraf signifikasi 5% yaitu sebesar 0,2706 lebih besar dari r tabel sebesar 0,2706. rhitung >rtabel (0,731 >

0,2706) dengan uji analisis diketahui bahwa pada taraf signifikansi 5%

menunjukkan nilai thitung>ttabel(7.643 > 2.0057) Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi, dapat disimpulkan bahwa Terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua (X)dengan variabel motivasi belajar (Y) siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kota Jambi.

2. Badriyah(2014) Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Siswa SD Negeri No. 19/IV Jelutung Kota Jambi. Berdasarkan hasil analisis data penelitian besar keterhubungan antara media perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa adalah 𝑟𝑥𝑦 0,434 dengan kategori baik. Setelah melakukan analisis besarnya angka signifikansi hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar siswa dengan data angket yaitu 𝐹ℎ 𝑖𝑡>𝐹𝑡𝑎atau 0,434 > 0,05. Adapun harga dari analisis data observasi adalah 𝐹ℎ 𝑖𝑡>𝐹𝑡𝑎= 3,27 > 1,84 dengan masing-masing dk pembilang=3 dan dk penyebut =40. Hal ini disimpulkan bahwa pengaruh variabel X terhadap Y signifikan dan Ha diterima sedang Ho ditolak, yang berarti hipotesis penelitian diterima. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel perhatian orang

(43)

34

tua (X) dan variabel hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri No. 19/IV Jelutung Kota Jambi (Y).

3. Aeni (2014). Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran Sains Kelas V SDN No.80/VIII Kec.Rimbo Ulu Kab.Tebo. Hasil penelitian ini menunjukkan, perhatian orang tua memiliki hubungan yang baik terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat pada persentase tiap indikator penilaian, yaitu pada indikator perhatian terhadap kebutuhan sekolah sebesar 83,3%%, indikator perhatian terhadap belajar anak di rumah sebesar 84,9%, indikator perhatian terhadap keberangkatan anak kesekolah sebesar 84,3%% dan indikator perhatian terhadap prestasi belajar anak sebesar 84,3%. Tidak terdapatnya pengaruh antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas V SDN No.80/VIII Kec.Rimbo Ulu Kab.Tebo dengan thitung 1,896 > ttabel 2,080 pada taraf sigifikan α = 5%. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas V SDN No.80/VIII Kec.Rimbo Ulu, Kab.Tebo.

Dari ketiga hasil penelitian terdahulu seperti pemaparan di atas, terdapat kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu perhatian orang tua dan motivasi belajar. Akan tetapi dari kedua penelitian tersebut tidak ada yang benar-benar sama dengan masalah yang akan diteliti.Untuk hasil penelitian yang kedua dan ketiga, persamaannya terletak pada hasil belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Badriyah adalah hanya ingin mengetahui seberapa besar hubungan antara perhatian orang tua

(44)

dengan hasil belajar. Untuk penelitian yang dilakukan oleh Nurul Aeni, yang membahas pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran sains kelas V SDN No.80/VIII Kec.Rimbo Ulu Kab.Tebo. Hal ini merupakan titik perbedaannya karena pada penelitian ini akan diteliti hubungan perhatian orang tua dan motivasi belajar hanya meneliti dua variabel. Sedangkan hasil penelitian yang terdahulu, meneliti dua variabel letak perbedaannya berada di variabel Y nya yaitu hasil belajar.

Dari pemaparan di atas telah jelas mengenai perbedaan dan persamaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan hasil penelitian-penelitian yang sudah dilakukan. Oleh karena itu penelitian yang berjudul “Pengaruh Peran Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Siswa Setelah Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 6 Kota Jambi” dapat dilakukan karena masalah yang akan diteliti bukan duplikasi dari penelitian–penelitian yang sebelumnya. Sehingga nampak bahwa, orang tua memiliki hubungan yang dapat menentukan keberhasilan anak. Sebab orang tua sebagai peletak dasar pendidikan bagi anak dalam keluarga yang selanjutnya akan menjadi dasar kepribadian anak di kemudian hari. Apabila anak sejak dini telah dilatih kedisiplinan, ketekunan, dalam belajar maka akan berpengaruh selanjutnya kepada anak di masa-masa yang akan datang. Demikian pula bimbingan, asuhan orang tua akan ikut membentuk hasil belajar bagi anak.

(45)

48 BAB III

METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif yang dipakai untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antar variabel. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 6 Kota Jambi khususnya pada kelas VII. Pendeketan kuantitatif yaitu penelitian yang akan bekerja dengan angka sebagai perwujudan gejala yang diamati dan dalam menganalisa data menggunakan teknik analisa data statistik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian ex post facto atau kausal komparatif. Lebih lanjut dikatakan expost facto karena di dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh peran orang tua sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar sebagai variabel terikat (Y) kelas VII di SMP Negeri 6 Kota Jambi

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Suryabrata (2013:08) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.

Sedangkan Sutja, dkk (2017:64) populasi adalah lingkup wilayah atau tempat keberadaan dari karakteristik subjek yang diteliti dan akan disimpulkan nantinya. Populasi biasanya dinyatakan pada judul penelitian.

(46)

Jadi dapat dipahami bahwa populasi merupakan sasaran atau objek dari suatu himpunan yang akan di teliti. Maka dari pengertian yang di maksud di atas bahwa populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang berjumlah 236 siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi.

Tabel 1. Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Jambi

NO KELAS VII Populasi

1 A 37 siswa

2 B 39 siswa

3 C 40 siswa

4 D 40 siswa

5 E 39 siswa

6 F 41 siswa

Jumlah 236 siswa

Sumber : Tata Usaha SMP N 6 Kota Jambi 2. Sampel

Menurut Sutja, dkk (2017:64) Sampel adalah wakil representatif yang terpilih dari populasi untuk dijadikan sumber data atau responden. Pada penelitian ini, untuk menentukan jumlah sampel dilakukan dengan perhitungan menggunakan formula dari slovin. Formula ini mengkaitkan jumlah sampel dengan tingkat signifikansi yang ditetapkan peneliti, penelitian ini yang berpedoman pada kategori Sutja dan populasi diperkirakan heterogen, karena setiap siswa berasal dari orang tua yang berbeda. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini Proportional Random Sampling.

Pengambilan sampel secara proporsi di lakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dalam masing-masing strata atau wilayah (Arikunto, 2013). Dengan menggunakan tehnik Proportional Random Sampling

(47)

50

didapatkan jumlah sampel sebanyak 70 orang siswa, adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing kelas dengan mengunakan rumus menurut Sutja (2017:67)

n =

n = Jumlah sampel representatif yang diperlukan N = Jumlah populasi keseluruhan

e = Tingkat signifikansi (error) yang ditetapkan peneliti n =

n = = 70.23

Jadi jumlah sampel adalah 70 responden.

Tabel 2. Sampel siswa Kelas VII di SMP Negeri 6 Kota Jambi

NO KELAS II Sampel

1 A 12 siswa

2 B 12 siswa

3 C 12 siswa

4 D 12 siswa

5 E 11 siswa

6 F 11siswa

Jumlah 70 siswa

C. Jenis Data

Adapun jenis yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data langsung diperoleh dari responden yang menjadi objek penelitian mengenai pengaruh peran orang tua siswa di masa pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi.

a) Data tentang peran orang tua, data ini diperoleh melalui angket yang akan diisi oleh responden berhubungan aktivitas dalam belajar,

b) Data hasil belajar siswa data ini diperoleh melalui nilai raport

(48)

D. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpukan data penelitiannya. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas dalam mengumpukan data. Instrumen penelitian membantu pekerjaan peneliti menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket. Angket tersebut disusun berdasarkan sasaran atau tujuan penelitian yaitu bagaimana pengaruh peran orang tua siswa setelah di masa pandemi Covid-19 terhadap hasil belajar siswa di SMP Negeri 6 Kota Jambi. Kisi-kisi penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Penelitian Peran Oran tua

No Variabel Indikator Deskriptor Item Jml

Item favo unfavo

1

Peran orang tua

Jurnal(Cahyati, Nika. 2020.

Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Setelah Pandemi Covid-19.

Jurnal Golden Age,

Universitas Hamzanwadi

Orang tua sebagai fasilitator

Membimbing untuk mengatasi masalah belajar

1-2 3-4 4

Menciptakan rumah sebagai tempat belajar yang nyaman

5-6 7-8 4

Memberikan ruang belajar bagi anak

9-10 11 3

Melengkapi sarana

belajar anak

12-13 14-15 4

Memberikan semangat serta dukungan kepada anak

16-17 18 3

Memberikan pengaruh atau director kepada anak

19 20 2

E. Teknik Analisa Data

(49)

52

1. Deskripsi Data

Untuk melihat seberapa besar tkualitas dari masing masing variabel digunakan analisis data dengan menggunakan persentase pada tiap variabel.

Analisis data yang digunakan dalam deksipsi data adalah analisis deskriptif yaitu teknik untuk menggambarkan kondisi nyata subjek (Sutja. dkk, 2017:105-106). Dalam analisis data ini menggunakan rumus persentase, yaitu rumus persentase skala, yaitu sebagai berikut:

P = ∑fb X100%

∑n (i) (bi) Keterangan:

p : persentase yang di hitung

∑fb : jumlah bobot dari frekuensi data yang diperoleh n : banyaknya data/subjek

i : banyaknya item soal bi : bobot ideal

Hasil perhitungan persentase dapat ditafsirkan secara kualitatif agar diperoleh makna dan mudah dipahami. Penafsiran persentase dapat di lihat dari kriteria penafsiran untuk persentase dapat dilihat dengan menggunakan tabel kriteria persentase (Sutja, dkk, 2017:98-99), yaitu sebagai berikut:

Tabel 4. Kriteria Tafsiran Persentase

PERSENTASE KUALITAS

89-100 Sangat baik

60-88 Baik

41-59 Sedang

12-40 Kurang baik

< 12 Tidak baik

2. Pengujian Asumsi Statistik 1) Uji Asumsi Statistik

(50)

Penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis statistik parametik atau inferensial perlu melakukan pengujian asumsi statistik. Ini adalah persyaratan yang harus terpenuhi agar formula statistik parametik itu dapat digunakan. Penelitian yang mengukur korelasi, kontribusi, atau regresi sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat normalitas, dan linearitas. (Sutja dkk, 2017:203) a) Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data diperlukan untuk menguji apakah data tersebut menggambarkan kondisi umum kehidupan, mendapatkan kepastian apakah data memprasyaratkan distribusi normal sehingga dapat ditetapkan dalam teknik statistik tidak Uji normalitas penelitian ini menggunakan alat uji satu sampel Kolmogorov Smirnov (K-S), dihitung dengan bantuan SPSS 22 Uji (K-S).

Uji (K-S) menetapkan apakah skor-skor dalam sampel dapat dianggap berasal dari populasi yang sama dengan distribusi teoritis tertentu. Dikarenakan peneliti mengelola data melalui program SPSS, maka kriteria menentukan normal tidaknya kurva mempedomani pengujian signifikansi asimtotik (asym.Sig.) 0,05 (Sutja, dkk, 2017:208).

Dengan kriteria tafsiran:

(1) Jika nilai signifikan yang diperoleh > 0,05 maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

(51)

54

(2) Jika nilai signifikan yang diperoleh < 0,05 maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b) Uji Linearitas

Uji linearitas sesungguhnya adalah untuk menganalisis apakah kedua variabel memiliki keterkaitan yang searah atau tidak. Kedua data dikatakan linear apabila penambahan pada variabel X akan menyebabkan perubahan yang konstan yang searah variabel Y (Sutja, dkk, 2017:216).

Dalam pengujian Annova melalui bantuan program SPSS 22 banyak hasil pengujian yang dapat ditampilkan dengan dasar pengambilan keputusan dilihat dari tabel Anova terutama nilai signifikansi asimtotik pada linierity dan deviation from linierity.Data dapat dikatakan benar apabila:

(1) Dilihat dari nilai signifikansi, antara lain 1) Apabila nilai signifikansi < 0,05 maka data kedua variabel linier, 2) Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data kedua variabel tidak linier.

(2) Dilihat dari nilai F hitung dan F tabel, antara lain: 1) Apabila nilai F hitung< F tabel maka data kedua variabel linier, 2) Apabila nilai F hitung > F tabel maka data kedua variabel tidak linier.

3. Uji Hipotesis Penelitian

(52)

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji analisis regresi yang digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil prediksi suatu variabel terhadap variabel lainnya dengan cara melihat pengaruh satu atau beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) melalui persamaan X dengan Y dalam kondisi konstan dan kondisi terpengaruh.

Dimana jika penelitian memiliki hanya satu variabel bebas dan satu variabel terikat,maka persamaan Y dan X disebut persamaan regresi sederhana (Sutja, dkk, 2017:125).

Peneliti menggunakan analisis regresi sederhana, karena hanya memiliki satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Analisis regresi linear sederhana pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 22. Berdasarkan persamaan rumus yang digunakan yaitu :

Y = a + bX Keterangan:

Y = variabel dependen (variabel terikat) X = variabel independen (variabel bebas) a = konstanta

b = koefisien regresi

Untuk menentukan Koefisien persamaan regresi perlu dicari terlebih dahulu nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

a = ( )

b =

Menurut Sutja, dkk, (2017;100) mengemukakan bahwa untuk penelitian expo facto, hasil perhitungan dapat di tafsirkan meskipun pengaruh belum menggambarkan saling memperlihatkan pengaruh/

mempengaruhi antar dua variabel yang di teliti, tetapi baru berupa keterkaitan atau independensi antar variabel yang diteliti. Baik pengaruh

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, Berdirinya perkebunan kelapa sawit membawa perubahan mata pencaharian bagi masyarakat Desa Mekar Sari yang dulunya hanya berladang dengan

terhadap PMB online STMIK AMIKOM Yogyakarta disertai grafik perbandingan penilaian pada gambar 3.10. Sehingga dalam perbadingannya dari sisi kualitas sistem PMB

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

di Bali memiliki cara yang bersumber dari sastra agama dan kearifan lokal dalam menyikapi wabah dengan mengembalikan keseimbangan alam semesta secara niskala, antara

Maka dengan melayani konsumen yang sifatnya homogen maka strategi pemasaran yang direncanakan dapat lebih mengarah dalam menyusun marketing mix yang meliputi perencanaan

Menurut Subardhini (2016) ciri-ciri seseorang mengalami trauma, yaitu: 1) terdapat perubahan yang sangat mendadak, sering dalam bentuk kehilangan; 2) sangat

Adapun persepsi negatif dari orang tua terhadap pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh anaknya di masa pandemi Covid-19 adalah tersitanya waktu orang tua dalam

diri atau kepribadian anak. Karakteristik perkembangan sosial dan kepribadian anak-anak, remaja serta implikasinya dalam pendidikan. Perkembangan sosial merupakan