• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERPAAN FILM ANIMASI SHIVA DALAM IMITASI PERILAKU ANAK DI DESA BOJONGLOA KECAMATAN KASOMALANG KABUPATEN SUBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "TERPAAN FILM ANIMASI SHIVA DALAM IMITASI PERILAKU ANAK DI DESA BOJONGLOA KECAMATAN KASOMALANG KABUPATEN SUBANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

TERPAAN FILM ANIMASI SHIVA DALAM IMITASI PERILAKU ANAK DI DESA BOJONGLOA KECAMATAN KASOMALANG KABUPATEN

SUBANG

(Studi Deskriptif Kuantitatif Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang)

Oleh : Irma Nurlela

E1A.18.0531

SKRIPSI

Disusun untuk Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SUBANG

2022

(2)

ii UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

IRMA NURLELA E1A.18.0531

Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang (Studi Deskriptif Kuantitatif Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan

Kasomalang Kabupaten Subang)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah mengenai Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Ddesa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang. Konsep Terpaan Media menurut Rosengren (1974), terpaan media dapat diukur melalui frekuensi, durasi dan atensi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan kuantitatif menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak Di Desa Bojongloa yang berjumlah 72 orang anak. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka, observasi pra penelitian, dan angket/kuisioner. Menggunkan pendekatan pengukuran gejala pusat (Central Tedency), distribusi proposisi, Variansi Kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil dari ketiga indikator yakni : Frekuensi, durasi dan Atensi menunjukan angka 78,21% setuju, bahwa adanya Terpaan film animasi shiva dalam imitasi perilaku anak.

Kata Kunci : Terpaan Media, Film Animasi, Imitasi Perilku Anak

(3)

iii UNIVERSITY SUBANG

FACULTY OF COMMUNICATION SCIENCE COMMUNICATION PROGRAM

IRMA NURLELA E1A.18.0531

Exposure to Shiva Animated Film in Imitation of Child Behavior in Bojongloa Village, Kasomalang District, Subang Regency (Quantitative Descriptive Study of Exposure to Shiva Animated Film in Imitation of Child Behavior in Bojongloa Village, Kasomalang District, Subang Regency)

ABSTRACT

This study aims to answer the formulation of the problem regarding the Exposure of Shiva Animated Films in Imitation of Child Behavior in Bojongloa Village, Kasomalang District, Subang Regency. According to Rosengren (1974), media exposure can be measured by frequency, duration and attention.

This study uses a quantitative approach, where the quantitative approach describes or explains a problem whose results can be generalized. The population in this study were children in the village of Bojongloa, totaling 72 children. The sampling technique used is saturated sampling. Collecting data in this study using library research methods, pre-research observations, and questionnaires/questionnaires. Using a central symptom measurement approach (Central Tedency), proposition distribution, Group variance.

The results showed that the average results of the three indicators, namely:

Frequency, duration and Attention showed a figure of 78.21% agree, that the exposure of Shiva animated films in imitation of children's behavior.

Keywords: Media Exposure, Animated Film, Imitation of Child Behavior

(4)

iv UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Nama : Irma Nurlela

NIM : E1A.18.0531

Judul Skripsi : TERPAAN FILM ANIMASI SHIVA DALAM IMITASI PERILAKU ANAK DI DESA BOJONGLOA KECAMATAN KASOMALANG KABUPATEN SUBANG

(Studi Deskriptif Kuantitatif Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan

Kasomalang Kabupaten Subang)

Subang, 27 Juni 2022

Pembimbing II Pembimbing I

Asep Awaludin, S.I.Kom, M.I.Kom Akhmad Basuni, S.Ag., M.Si

(5)

v UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Irma Nurlela

NIM : E1A.18.0531

Judul Skripsi : Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.

(Studi Deskriptif Kuantitatif Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan

Kasomalang Kabupaten Subang).

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi :

Hari : Selasa

Tanggal : 02 Agustus 2022 Pukul : 12.00 - 13.00 WIB Dan telah dinyatakan : LULUS

Tim Penguji Skripsi Tanggal

Ketua Sidang :

Nur’aeni S.Psi., M.Si.

(02 Agustus 2022)

Penguji :

Adhie Surachman.,S.P., M.M (02 Agustus 2022)

Nur’aeni S.Psi., M.Si.

Pembimbing :

(02 Agustus 2022)

Akhmad Basuni, S.Ag., M.Si (02 Agustus 2022)

Asep Awaludin S.I.Kom.,M.I.Kom (02 Agustus 2022)

(6)

vi UNIVERSITAS SUBANG

FAKULKTAS ILMU KOMUNIKASI PROGRAM ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI

Nama : IRMA NURLELA

Npm : E1A.18.0531

Judul Skripsi : Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang (Studi Deskriptif Kuantitatif Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan

Kasomalang Kabupaten Subang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar. Dan jika di kemudian hari terbukti ada kesalahan dan atau plagiarisme, maka saya bersedia untuk menanggung semua konsekuensi, termasuk dibatalkannya kelulusan saya.

Subang, 28 Mei 2022

Irma Nurlela E1A.18.0531

(7)

vii UNIVERSITAS SUBANG

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

LEMBAR PERSEMBAHAN

Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang

kamu kerjakan.” (Q.S Al-Maidah:11).

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Keberhasilan ada bersama Kesabaran, Kelapangan ada bersama Kesusahan, dan Sesungguhnya bersama

Kepayahan ada Kesenangan.” (HR. At-Tirmidzi)

“Hidupkanlah dalam hatimu

Sebuah Proses adalah Jalan Menuju sebuah hal yang kamu raih Hidupkanlah dalam pikiranmu

Bahwa proses adalah suatu hal yang harus lebih kamu hargai Hidupkanlah dalam tindakanmu

Bahwa kamu berhak untuk berproses menjadi lebih baik lagi”.

(8)

viii KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kedadirat Allah SWT yang telah memberikan ilmu pengetahuan, kekuatan dan petunjuk-Nya, yang maha pengasih lagi maha penyayang, dengan segala nikmat dan karunia yang tak mungkin dapat terhitung oleh hamba-Nya yang penuh kekurangan. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Adapun maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran untuk perbaikan kedepan. Pada kesempatan ini dengan segala rasa tulus dan kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas segala do’a, usaha, dukungan, motivasi seta pertolongan yang tak terhingga dalam proses penelitian dan penulisan skripsi ini kepada :

1. Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala nikmat yang tidak terhitung jumlahnya (terutama nikmat sehat), anugerah dan karuniaanya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kedua orang tua tercinta, Ibu Titi dan Bapak Eman yang selalu memberi kekuatan, do’a yang tiada hentinya dan dukungan berupa fasilitas serta material kepada peneliti untuk memudahkan aktivitas perkuliahan sampai selesainya skripsi ini.

3. Dr. Drs. Ir, H. A. Moeslihat Komara, M.Si, selaku Rektor Universitas Subang

4. Bapak Achmad Basuni S.Ag, M.Si sebagai pembimbing I yang dengan sabar membimbing dan mendorong peneliti untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.

5. Bapak Asep Awaludin, S.I.Kom., M.I.Kom sebagai pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan memberikan semangat peneliti selama proses penyusunan skripsi.

6. Ibu Nur’aeni S.Psi, M.Si sebagai dosen wali yang telah banyak membantu dan memberikan semangat selama 4 tahun perkuliahan .

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti.

(9)

ix 8. Teruntuk kakak tercinta Rina Umul H, dan kedua adik saya (Azi Muhammad A R dan Syifa Marwah) yang telah memberikan motivasi serta dorongan dalam proses penyelesaian penulisan penelitian ini.

9. Kepada Nenek Ane, yang tak hentinya memberikan dukungan dan Do’a kepada penulis.

10. Kepada seluruh responden (anak-anak) di Lingkungan Desa Bojongloa yang telah memberikan waktunya untuk menjawab seluruh angket/kuisioner yang diberikan.

11. Teman-teman terbaik Nuraeni Hidayat, Finong, dan Mutia Machbubah yang dengan senang hati dan penuh kesabaran membantu dalam proses penelitian dan penulisan skripsi.

12. Teman-teman organisasi At-taqwa peduli, terutama Dinda dan Nurhayati.

Yang selalu nemanin penulis untuk menenangkan pikiran selama proses penyusunan skripsi.

13. Untuk seluruh angkatan Fikom khususnya teman seperjuangan Fikom 18 terimakasih atas kenangan yang berharga selama 4 tahun kuliah, tak lupa juga kepada keluarga besar Fikom Unsub, staff dan karyawan akademik Fikom yang tak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

14. Untuk teman-teman KKN yang sudah menjadi bagian kisah perjalanan kuliah penulis, (Dita, Rizky, Firastiyan, Faisal dan mpam dari Fakultas Teknik) Dan Widia Puspa Ligar temen seFakultas.Terimakasih sudah memberikan pengalaman dan pembelajaran yang begitu berharga semasa program KKN berlangsung, serta kenangan yang tidak akan pernah terlupakan.

Terimakasih atas pembelajaran dan kenangan yang sangat berharga sampai detik ini. Semoga semua do’a, semangat, bantuan, dorongan dan kasih saying yang telah diberikan mendapat keberkahan dan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin Allahumma Aamiin.

Irma Nurlela

(10)

x DAFTAR ISI

COVER/JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR ORISINALITAS SKRIPSI ... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Identifikasi Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.5.1 Secara Teoritis : ... 9

1.5.2 Secara Praktis : ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Penelitian Sejenis ... 10

2.2 Tinjauan Pustaka ... 13

2.2.1 Komuniasi Massa ... 13

2.2.2 Media Massa ... 13

2.2.3 Film ... 14

2.2.4 Film animasi ... 14

2.3 Terpaan Media ... 15

2.4 Masa Usia Sekolah Dasar ... 15

2.5 Perilaku Imitasi ... 15

2.6 Konsep Terpaan Media ... 16

2.7 Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 20

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 20

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 21

3.2.1 Populasi ... 21

(11)

xi

3.2.2 Sampel ... 21

3.2.3 Teknik Sampling ... 22

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.3.1 Penelitian Pustaka ... 22

3.3.2 Metode Angket/Kuesioner ... 22

3.3.3 Observasi ... 23

3.4 Variabel Penelitian ... 23

3.5 Operasional Variabel ... 23

3.6 Penskalaan ... 26

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 26

3.7.1 Uji Validitas ... 26

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 27

3.8 Teknik Analisis Data ... 29

3.8.1 Pengukuran Gejala Pusat (Central Tendency) ... 29

3.8.2 Distribusi Proposisi ... 31

3.8.3 Pengukuran Variansi Kelompok ... 32

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.9.1 Lokasi Penelitian ... 33

3.9.2 Waktu Penelitian ... 34

BAB IV TEMUAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA ... 35

4.1 Temuan Data ... 35

4.1.1 Profil Desa Bojongloa ... 35

4.1.2 Data Responden ... 36

4.1.3 Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia ... 36

4.1.4 Deskripsi Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

4.2 Analisis Data Penguji Statistik ... 38

4.2.1 Hasil Uji Validitas ... 38

4.2.2 Hasil Uji Reabilitas ... 39

4.2.3 Hasil Data Kuesioner ... 40

4.2.4 Analisis Hasil Data Keseluruhan ... 41

4.2.4.1 Hasil Data Indikator Frekuensi ... 41

4.2.4.2 Hasil Data Indikator Durasi ... 44

4.2.4.3 Hasil Data Indikator Atensi ... 46

4.2.5 Analisis Data Hasil Penelitian ... 50

4.2.5.1 Analisis Data Indikator Frekuensi ... 50

4.2.5.2 Analisis Data Indikator Durasi ... 52

4.2.5.3 Analisis Data Indikator Atensi ... 53

(12)

xii 4.2.5.4 Analisis Data Keseluruhan Indikator terpaan media dalam imitasi

perilaku anak ... 55

4.3 Interpretasi Hasil Penelitian ... 57

4.3.1 Interpretasi Hasil penelitian Frekuensi Terpaan film animasi dalam imitasi perilaku anak ... 57

4.3.2 Interpretasi Hasil Penelitian Durasi Terpaan film animasi shiva dalam imitasi perilaku anak ... 58

4.3.3 Interpretasi Hasil Penelitian Atensi Terpaan film animasi shiva dalam imitasi perilku anak ... 58

4.3.4 Interpretasi Hasil Penelitian Keseluruhan Terpaan film animasi shiva dalam imitasi perilaku anak ... 59

BAB V ... 61

KESIMPULAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 67

KUISIONER PENELITIAN ... 68

(13)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 3.1 Oprasional Variabel ... 24

Tabel 3.2 Kategori Respon ... 26

Tabel 3.3 Nilai Tingkat Kerendahan Alpa Cronbach’s ... 288

Tabel 3.4 Rencana Penelitian ... 344

Tabel 4.1 Pengelompokan Responden Menurut Usia ... 36

Tabel 4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas ... 38

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 39

Tabel 4.5 Variabel Terpaan Film ... 40

Tabel 4.6 Statistics ... 41

Tabel 4.7 Distribusi Proposisi Indikator Frekuensi ... 41

Tabel 4.8 Central Tedency Indikator Frekuensi ... 42

Tabel 4.9 Variansi Kelompok Indikator Frekuensi ... 43

Tabel 4.10 Distribusi Proposisi Indikator Durasi ... 44

Tabel 4.11 Central Tedency Indikator Durasi ... 45

Tabel 4.12 Variansi Kelompok Indikator Durasi ... 46

Tabel 4.13 Distribusi Proposisi Indikator Atensi ... 46

Tabel 4.14 Central Tedency Indikator Atensi ... 47

Tabel 4.15 Variansi Kelompok Indikator Atensi ... 49

Tabel 4.16 Range Presentasi Hasil Penelitian ... 50

(14)

xiv DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 18

Gambar 4.1 ... 35

Gambar 4.2 PETA Desa Bojongloa, Kecamatan Kasomalang ... 36

Gamabar 4.3 Diagram Data Responden Berdasarkan Usia ... 37

Gambar 4.4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 37

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Saat ini, seperti yang kita ketahui bersama, perkembangan teknologi media massa sangat pesat. Media massa memegang peranan penting dalam kehidupan terutama dalam penggunaan media online dalam kehidupan sehari-hari. Hampir setiap aspek aktivitas manusia, baik yang dilakukan secara individu maupun kolektif, erat kaitannya dengan aktivitas komunikasi, dan masyarakat tidak dapat melakukannya tanpa terpaan media massa.

Televisi merupakan media massa yang sangat populer dengan jangkauan yang luas. Sebagai media massa, televisi cenderung mempengaruhi dan memenuhi kebutuhan khalayak, termasuk anak-anak. Televisi populer karena teknologi audiovisual yang digunakannya yang memungkinkan pemirsa untuk menikmati suara dan melihat gambar. Sifat audiovisual ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Penyajian televisi begitu pragmatis sehingga tontonan yang disajikan dapat menjadi pedoman hidup (Darwanto, 2007). Televisi mempunyai manfaat positif untuk menyebarkan informasi (informing), mendidik (education), menghibur (entertainment), dan mempengaruhi (influencing) masyarakat luas (Effendy, 2002). Potensi besar media televisi bagi kehidupan masyarakat telah menjadi kontroversi karena berdampak besar pada proses sosial anak. Bentuk umum dari proses sosial adalah interaksi sosial karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas sosial (Soekanto, 2017).

Televisi memungkinkan anak-anak untuk menonton semua program yang mempertunjukkan berbagai bentuk interaksi sosial, mulai dari bentuk interaksi sosial asosiatif (seperti nilai persahabatan, gotong royong, toleransi, dan perilaku

(16)

2 prososial lainnya) hingga interaksi sosial disjungtif seperti kekerasan (tawuran).

Saat ini, dalam berbagai jenis film yang ditayangkan, terdapat unsur-unsur vulgar seperti pertengkaran, konflik, kekerasan, pornografi, dan lain-lain, yang dapat dilihat dan ditiru oleh anak-anak. Banyak acara TV yang dibuat hanya untuk hiburan dan tidak membekali anak dengan nilai etika yang baik. Potensi anak-anak sebagai penonton Televisi sangat luas. Kenaikan terlihat pada Program Anak-anak dan series. Hasil survei AC Nielsen Media Research menunjukkanSegmen pemirsa Anak (usia 5-9 tahun) meningkat signifikan, dari rata-rata rating 12% menjadi 15,8% di tanggal 18 Maret. Bahkan di Jakarta kepemirsaan di segmen ini mencapai rating tertinggi yaitu 16,2%.Nielsen TAM di Indonesia melakukan pengukuran kepemirsaan atas semua televisi nasional terhadap lebih dari 8,000 orang berusia 5 tahun keatas di 11 kota di Indonesia (Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Semarang, Surakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Makassar dan Banjarmasin).

Hasil pengukuran tersebut tertuang dalam nilai rating, share dan indeks (Nielsen 2022). Televisi memainkan peran yang rentan dalam berpotnsi menggangu interaksi sosial anak-anak baik interaksi sosial dengan teman sebaya maupun dengan yang lebih tua, yang berpotensi merusak moral anak.

Industri Televisi secara total bermigrasi ke digital karena tuntutan perkembangan teknologi. Sebelumnya terdapat televisi analog yang hanya berisi program-program dari chanel swasta maupun pemerintah yang memiliki jadwal tayang tertentu. Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal gambar, suara dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran televisi digital, perkembangan dari system siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti

(17)

3 computer. Standardisasi yang harus segera ditentukan baik untuk perangkat dan teknologi yang akan digunakan, Adanya TV Digital ini akan sangat membuat masyarakat mendapatkan kualitas per televisian yang lebih baik. Perkembangan dalam dunia pertelevisian ini harus selalu diikuti dan dikembangkan, tetapi dengan adanya TV Digital ini, kita secara otomatis juga dituntut untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih cerdas dan dapat memilah seluruh tontonan serta informasi yang akan ditonton maupun diterima agar tidak terjadi kerusakan moral dan etika yang akan berdampak kepada diri sendiri maupun bangsa. Tontonan yang baik ialah tontonan yang dapat memberikan edukasi serta pengaruh positif kepada penontonnya yang dalam hal ini adalah masyarakat, dan bukan merusak dan memperburuk moral suatu individu maupun masyarakat.

Film animasi adalah film yang dihasilkan dari pengolahan gambar tangan menjadi gambar dinamis. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat dengan beberapa lembar kertas gambar, kemudian kertas gambar tersebut diputar untuk memberikan efek gambar bergerak. Film animasi mulai berkembang di Amerika Serikat sekitar abad ke-18. Teknologi animasi stop motion sangat populer saat itu.

Teknik ini menggunakan rangkaian gambar diam/bingkai yang dirangkai untuk memberikan kesan bahwa gambar bergerak.

Animasi adalah gambar tunggal yang dapat menyampaikan banyak arti, dan biasanya digunakan untuk menyampaikan informasi komunikasi dari satu orang ke orang lain. Film animasi merupakan program yang aman dan memang tergolong untuk anak-anak. Meskipun tidak semua film animasi cocok untuk ditonton anak- anak, beberapa film animasi memiliki cerita yang sederhana dan menarik, menampilkan karakter-karakter unik, seperti superhero, karakter hewan, dan

(18)

4 karakter menarik lainnya. Sebagian besar program animasi yang ditayangkan di Indonesia adalah film animasi asing yang diadopsi oleh stasiun Televisi Indonesia.

Shiva adalah serial televisi aksi animasi India yang ditayangkan di Nickelodeon. Serial yang diproduksi oleh Cosmos-Maya dan Viacom18. Ini adalah salah satu acara televisi dengan rating tertinggi di India. Acara ini juga populer di Bangladesh dan banyak Shiva adalah seorang anak kecil yang tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah kota fiksi bernama Kota Vedas, kota yang setiap hari ada penjahat di India. Walau dirinya masih kecil, Shiva sudah menjadi superhero yang banyak mengalahkan penjahat yang ingin menghancurkan kedamaian di kotanya. Shiva menghadapi banyak penjahat yang mencoba menyakiti atau merusak kedamaian setiap orang, harta benda maupun pemilik kota itu. Shiva berkelahi dengan penjahat menggunakan sepeda teknisnya yang bisa terbang dan mengapung di atas air layaknya speedboat. Dia sering menjalankan menggunakan remote saat jatuh atau saat berkelahi.

Shiva dibantu dengan 3 orang temannya dan juga dibantu dengan seorang inspektur yang bernama Ladoo Singh untuk membantu dalam pertarungannya tapi selalu kalah. Setelah penjahat kalah, penjahat tersebut dimasukkan ke dalam penjara oleh inspektur Ladoo Singh. Berkat keberanian Shiva dan kawan-kawannya, mereka selalu diberi penghargaan dari Pemerintah India.

Shiva memiliki motto yaitu "Jangan panggil aku anak kecil, Paman. Aku Shiva, Namaku adalah Shiva".negara-negara di Asia.

Strategi ANTV dalam menyusun jadwal acara di tengah wabah Corona (Covid-19) yang melanda terbilang beda. ANTV menghadirkan film-film India lawas dan program kartun anak di slot prime time-nya. Seperti diketahui bersama,

(19)

5 beberapa stasiun TV lain pasca Corona melanda memilih untuk menayangkan ulang sinetron-sinetron andalan mereka yang pernah atau sedang tayang. Sementara seperti di muka telah ditulis, ANTV punya strategi berbeda. Salah satu kartun anak yang kini tayang di slot early prime time adalah serial Shiva. Awalnya, sejak Rabu 1 April 2020 ANTV hadirkan Shiva di slot 17.00 WIB. Sehari berselang, Shiva diberikan dua slot tayang sekaligus, pukul 09.30 WIB dan 17.30 WIB.

Terpaan film “Animasi Shiva” tidak serta merta memberikan dampak atau dampak bagi penontonnya, ada beberapa hal yang menyebabkan film tersebut mempengaruhi penontonnya yaitu intensitas menonton film “Animasi Shiva”.

Intensitas dapat diartikan sebagai tingkat kualitas atau kuantitas aktivitas menonton yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu tertentu (Frisnawati, 2012).

Menurut Jauhari (2006) menonton merupakan proses persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan panca indera. Prosesnya dimulai dengan input sensorik, yang dipengaruhi oleh masa lalu seseorang, dan melibatkan kecerdasan emosional dan kekuatan fokus mental. Kombinasi dari semua elemen tersebut akan menghasilkan persepsi yang diperoleh dari objek sebuah film atau acara TV.

Keunggulan televisi yaitu efek audio visual mempunyai pengaruh yang kuat terhadap persepsi penonton. Pesona TV terletak pada teks, musik, efek suara dan elemen visual dalam gambar, yang merupakan gambar dinamis yang dapat meninggalkan kesan mendalam pada penonton.

Intensitas visi televisi dapat digambarkan sebagai tindakan menyetujui program televisi pada waktu tertentu dan mencerminkan frekuensi seberapa sering memusatkan perhatiannya terhadap acara yang ditayangkan di televisi. Terdapat empat aspek dalam mengukur intensitas yaitu: 1) Daya atensi atau konsentrasi

(20)

6 selama penglihatan 2) Apresiasi pemahaman program televisi, 3) Durasi dan 4) Frekuensi atau frekuensi siaran langsung. (Azjen 2005 dikutip oleh Cendra, 2014).

Frekuensi menonton film animasi Shiva adalah keadaan tingkat sering menonton atau menonton tayangan dengan panca indera. Selain itu, Cendra (2014) menitikberatkan pada perhatian, konsistensi, semangat, dan konsentrasi individu menonton acara TV. Cendra (2014) menyebut apresiasi sebagai tingkat keterikatan emosional, perasaan, dan imajinasi saat menonton televisi; sedangkan durasi diartikan sebagai kualitas, durasi, dan keseriusan individu menonton suatu program televisi.

Proses terjadinya interaksi yang berkesinambungan didasari oleh beberapa faktor, dengan kata lain interaksi sosial juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor imitasi (Bonner 1953, 2010 dikutip oleh Gerungan). Faktor imitasi sangat penting dalam proses interaksi sosial. Imitasi sebagai teori yang mendasari interaksi sosial ditemukan oleh Grabiel Trade, menurutnya imitasi adalah contoh apa yang dilakukan individu dari individu lain dalam hidupnya (Santoso, 2010). Salah satu aspek positifnya yaitu imitasi dapat mendorong orang untuk mengikuti aturan dan nilai yang berlaku. Namun peniruan juga dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif dimana yang ditiru adalah perbuatan yang menyimpang (Soekanto, 2017). Selain itu, teori model Bandura menjelaskan bahwa orang belajar dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain.

Masa kanak-kanak merupakan masa dimana anak akan meniru segala sesuatu yang dilihatnya. Setiap anak memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda- beda. Proses utama perkembangan anak adalah hubungan antara proses sosial emosional dan proses kognitif. Kedua hal ini akan saling mempengaruhi dan berjalan dalam kehidupan manusia. Dalam proses perkembangannya, anak

(21)

7 mungkin menghadapi berbagai masalah yang menghambat perkembangan selanjutnya. Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat dari perilaku anak saat mengikuti proses pembelajaran atau bermain di dalam kelas. Berbagai faktor penyebab gangguan perkembangan anak tidak hanya akan menghambat perkembangan emosional dan sosial, tetapi juga menghambat perkembangan fisik, intelektual, kognitif dan bahasa.

Dalam menanggapi hal ini peneliti melihat adanya perubahan pada anak yaitu perilaku, dan pergaulan. Dimana anak lebih menirukan apa yang mereka lihat, tidak menutup kemungkinan sikap anak tersebut akan mengikuti apa yang mereka tonton. Adapun pengaruh perilaku positif yang dapat ditirukan oleh anak anak contohnya saja, menolong sesama teman, dan kekompakan dalam berteman sedangkan prilaku negatif yang ditirukan oleh anak tersebut seperti bermain dengan menggunakan sepedanya (balapan sepeda, adegan jumping) dan bahkan sampai tidak mau belajar.

Sedangkan pergaulan itu sendiri ialah dalam keseharian anak anak mereka sering berinteraksi dengan teman sebaya, dan mengekspresikan segala sesuatu yang ia lihat sebelumnya. Selain itu, informasi yang berkembang pada anak-anak melalui media massa seperti televise mengenai film animasi anak-anak semakin tertarik untuk menonton film animasi. Objek penelitian merupakan masa akhir anak-anak yang berumur 10 sampai 12 tahun.

Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian diatas, tentang film Shiva menjadi tiruan dalam berinteraksi terhadap satu sama lain khususnya anak di desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang. Seperti suka bermain sepedah, saling tolong-menolong dari film Shiva ataupun anak-anak yang

(22)

8 menggunakan perlengkapan sekolah seperti buku, tas, jam tangan atau benda lainnya yang bersimbolkan Shiva. Hal inilah yang dapat mempengaruhi perilaku anak sehingga penulis berusaha menganalisis dan mencari tahu mengenai

“Seberapa Besar Terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar terpaan Film Animasi Shiva Dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa.

1.3 Identifikasi Masalah

1) Seberapa besar frekuensi Film Animasi Shiva dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang?

2) Seberapa besar Durasi Film Animasi Siva dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang?

3) Seberapa besar Atensi (perhatian) Film Animasi Shiva dalam Imitas Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang sudah diuraikan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1) Mengetahui seberapa besar frekuensi Film Animasi Shiva dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.

(23)

9 2) Mengetahui seberapa besar durasi Film Animasi Siva dalam Imitasi Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.

3) Mengetahui seberapa besar atensi Film Animasi Shiva dalam Imitas Perilaku Anak Di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian, diantaranya :

1.5.1 Secara Teoritis :

1) Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat kepada pembacanya yang ingin mengetahui penerapan konsep komunikasi massa melalui pesan-pesan yang disampaikan pada film animasi di berbagai media televisi.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan/referensi mengenai terpaan media massa sebagai bagian ilmu komunikasi khususnya tentang terpaan film animasi terhadap anak-anak dan dapat menjadi acuan penulisan skripsi selanjutnya.

1.5.2 Secara Praktis :

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak orangtua agar mengantisipasi tumbuhnya perilaku negatif yang bisa melekat pada anak-anak di Desa Bojongloa Kecamatan Kasomalang Kabupaten Subang.

2) Sebagai syarat dalam memperoleh gelar sarjana (S1) Ilmu Komunikasi Universitas Subang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang dan sesuai dengan identifikasi masalah, maka peneliti merumuskan permasalahan pada penelitian ini

dimaksud dengan pelanggaran lalu lintas adalah perbuatan yang bertentangan dengan Perundang-undangan lalu lintas dan/atau peraturan lalu lintas baik yang menimbulkan

Dibandingkan dengan proses konstruksi tradisional, hal yang menonjol dalam produksi beton pracetak adalah penggunaan mesin dalam pabrik untuk menghasilkan komponen

Sistem pemasaran kedelai di Kabupaten Lamongan dimulai dari penjualan kedelai oleh petani kedelai kepada pedagang perantara (tengkulak) di tingkat desa. Kondisi ini

Alat analisis yang digunakan yaitu, dengan uji normalitas data dan uji Wilcoxon Signed Rank Test yang menujukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan

Penelitian ini menggunakan total sampling, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang ada di instalasi rawat inap ruang bedah yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap pengangguran terbuka di Jawa Timur dengan nilai sig

BAVIT (Bandung Visit Travel): Aplikasi Pariwisata Modul Akomodasi (Hotel dan Transportasi) adalah aplikasi berbasis website yang digunakan membantu para wisatawan dalam