• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Myob Accounting dalam Pembelajaran Komputer Akuntansi pada Peserta Didik Kelas XI AKL di SMK Negeri 1 Atambua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Myob Accounting dalam Pembelajaran Komputer Akuntansi pada Peserta Didik Kelas XI AKL di SMK Negeri 1 Atambua"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

30 Faktor-Faktor Kesulitan Belajar Myob Accounting dalam Pembelajaran Komputer

Akuntansi pada Peserta Didik Kelas XI AKL di SMK Negeri 1 Atambua

Mayela Natalia Tahu1*, Jacob Abolladaka1, & Ari Data1

1Universitas Nusa Cendana, Indonesia

*e-mail: mayelatahu@gmail.com

Abstrak: Salah satu tujuan sekolah formal yakni memprioritaskan mutu kompetensi peserta didik agar menghasilkan tenaga kerja pada tingkatan menengah siap kerja yang mempunyai keahlian, terdidik, penuh kreativitas serta mempunyai pengetahuan lebih pada bidangnya adalah Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor- faktor yang berpengaruh pada kesulitan belajar MYOB Accounting dalam pembelajaran Komputer Akuntansi pada peserta didik Kelas XI AKL. Penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, metode pengumpulan data yang digunakan observasi wawancara serta dokumentasi. Subjek Penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI AKL SMK Negeri 1 Atambua. Analisis data memakai model Miles dan Huberman. Hasil wawancara menunjukkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar MYOB Accounting adalah kesulitan peserta didik dalam mengoperasikan kumputer, kesulitan dalam menginput transaksi ke dalam komputer akuntansi, kurangnya kemampuan bahasa inggris peserta didik dan fasilitas laboratorium komputer yang kurang.

Hasil penelitian ini, diharapkan bisa menjadi sumber informasi dan tolak ukur bagi pendidik agar meningkatkan kualitas pengajaran dan untuk peserta didik, diharapkan lebih termotivasi untuk belajar aplikasi MYOB Akuntansi.

Kata Kunci: Faktor Kesulitan, Komputer, Akuntasi

Abstract: One of the goals of formal schools is to prioritize the quality of student competence to produce a workforce at the middle level ready to work who is skilled, educated, full of creativity, and has more knowledge in their field, namely Vocational High Schools. This study aims to determine the factors that influence MYOB Accounting learning difficulties in learning Computer Accounting for Class XI AKL students. This research is descriptive research with a qualitative approach, the data collection method used is observation, interviews, and documentation. The subjects of this study were class XI AKL students at SMK Negeri 1 Atambua. Data analysis uses the Miles and Huberman model. The interview results show that the factors that influence MYOB Accounting learning difficulties are students' difficulties in operating computers, difficulties in inputting transactions into accounting computers, students' lack of English skills, and lack of computer laboratory facilities. The results of this study are expected to be a source of information and benchmarks for educators to improve the quality of teaching and for students, it is hoped that they will be more motivated to learn the MYOB Accounting application.

Keywords: Difficulty Factors, Computer, Accounting

PENDAHULUAN

Pendidikan mempunyai target penting untuk mencapai puncak wawasan kebangsaan (Saragih et al., 2022; Siregar, 2022). Salah satu cara mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

dilakukan dengan pengembangan ilmu pengetahuan agar peserta didik mampu bersaing di era globalisasi (Saragih &

Simbolon, 2022). Sumber daya manusia dapat ditingkatkan melalui pendidikan formal salah satunya adalah Sekolah

(2)

31 Menengah Kejuruan yang mengutamakan

pengembangan kompetensi peserta didik dan merupakan lembaga pendidikan yang mengupayakan agar menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah siap kerja yang terampil, terdidik, inovasi, kreatif dan wawasan yang luas dibidangnya. Slameto, (2015) mengatakan peserta didik yang merasa terkendala saat belajar akan susah menerima materi pelajaran yang diberikan pendidik sehingga menyebabkan peserta didik malas belajar, tidak memahami materi, mengabaikan tugas-tugas yang diberikan pendidik dan menghindar saat mata pelajaran berlangsung. Ahmad &

Supriyanto, (2004) menjelaskan bahwa peserta didik dikatakan kesulitan belajar dalam situasi peserta didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya.

Berdasarkan observasi awal menunjukkan terdapatnya kesulitan belajar pada peserta didik dimana bagi sebagian peserta didik pelajaran komputer akuntansi ialah pelajaran yang susah sebab tidak hanya menuntut penjelasan akuntansi sendiri serta memerlukan kemampuan komputer sehingga tidak terdapat kesalahan dalam proses pembuatan laporan keuangan, minimnya pemahaman bahasa Inggris karena dalam mengoperasikan komputer akuntansi semuanya menggunakan istilah bahasa Inggris, fasilitas juga menjadi salah satu kendala yang membuat proses belajar mengajar menjadi belum optimal.

Menurut Kepala Kompetensi Keahlian yang mengasuh mata pelajaran MYOB Accounting mengatakan kesulitan yang dialami oleh peserta didik tidak hanya pada materinya tetapi lebih banyak peserta didik yang mengalami kesulitan mongoperasikan komputer karena kurangnya mata pelajara TIK dan banyak peserta didik yang berasal dari perbatasan sehingga belum pernah menggunakan komputer sebagai media pembelajarannya.

Nuraeni & Syihabuddin, (2020) menjelaskan bahwa menurunnya prestasi belajar adalah salah satu tanda kesulitan belajar yang dirasakan peserta didik, namun

kesulitan belajar dibuktikan juga dengan timbulnya kelainan sikap dan tingkah laku peserta didik yang pada umumnya menimbulkan faktor-faktor kesulitan belajar MYOB Accounting di antaranya (1) pengetahuan bahasa, sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk memahami bahasa yang akan digunakan. Kemampuan bahasa yang kurang akan menimbulkan kesulitan dalam mengerti serta menguasai materi- materi tertentu. (2) Keterampilan TIK, teknologi informatika dan komunikasi merupakan alat bantu buat memperbaiki serta tingkatkan proses belajar mengajar.

Dalam hal ini yang sangat diutamakan merupakan proses belajar itu sendiri serta alat- alat yang digunakan untuk menunjang proses belajar tersebut (Jamun, 2018;

Prabowo et al., 2020). Oleh sebab itu TIK berfungsi buat menganalisis serta mendesain urutan ataupun langkah- langkah belajar berlandaskan tujuan yang ingin dicapai. (3) Perhatian belajar, agar bisa menjamin hasil belajar yang lebih baik, sehingga peserta didik wajib mempunyai perhatian terhadap materi yang hendak dipelajari. Bila materi pelajaran tersebut tidak jadi perhatian peserta didik, sehingga akan muncul rasa bosan yang membuat peserta didik tidak tertarik untuk belajar (Mahmudi et al., 2020;

Sihombing et al., 2020). (4) Kesiapan belajar, kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau reaksi yang di terima saat peserta didik menerima materi yang diberikan. Kesiapan sendiri wajib lebih diperhatikan dalam proses belajar, sebab peserta didik sudah mesti mempersiapkan diri disaat belajar, sehingga hasil belajar yang diterima akan lebih baik (Effendi, 2003; Nihaya & Yuniarsih, 2020). (5) Minimnya buku sumber, buku ataupun modul ialah penunjang yang sangat utama dalam proses pendidikan oleh sebab itu sangat dibutuhkan bermacam sumber buku pelajaran supaya menunjang aktivitas belajar dapat berjalan dengan baik, sebab apabila sumber buku pelajaran kurang bisa menimbulkan kesulitan belajar bagi peserta

(3)

32 didik sehingga hasil belajar yang didapat

juga tidak optimal (Chayani & Januardi, 2019; Supriadi, 2015).

METODE

Penelitian ini menggambarkan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penentuan letak penelitian menggunakkan metode purposive area yaitu SMK Negeri 1 Atambua dengan subjek penelitian siswa kelas XI AKL yang mendapatkan nilai dibawah KKM (75) dan infoman pendukung yaitu Kepala Kompetensi Keahlian yang mengasuh mata pelajaran komputer akuntansi. Metode pengambilan data yang digunakan ialah observasi, wawancara serta dokumentasi. Tahap–

tahap analisis data yang digunakan ialah pengumpulan data, reduksi data serta penyajian informasi dan kesimpulan dan verfikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan mewawancarai 20 siswa dan guru mata pelajaran MYOB Accounting, terdapat beberapa faktor kesulitan belajar MYOB Accounting dalam pembelajaran komputer akuntansi. Faktor- faktor kesulitan belajar tersebut antara lain kemampuan pemahaman bahasa Inggris peserta didik yang sangat kurang, kemampuan peserta didik dalam mengoperasikan komputer akuntansi yang kurang, kemapuan dalam memahami materi akuntansi dasar dan materi MYOB yang rendah, fasilitas komputer dan jaringan yang belum maksimal.

Menurut Fransiskus Naisau salah satu peserta didik yang diwawancarai , “Untuk materi yang jelaskan pak saya paham karena di jelaskan satu per satu sampai mengerti hanya saya kurang mengerti bahasa Inggris dan tutup akun saja kalau komputer dan akuntansi dasar sudah paham”. Berbeda dengan Sarah yang mengatakan “saya susah saat membuat data awal perusahaan dan setting pajak jadi

pakai modul dan sambil liat penjelasan dari pak”. Pemaparan narasumber menunjukkan kalau rata- rata peserta didik kelas XI AKL mempunyai kemampuan aplikasi pengerjaan program MYOB Accounting yang kurang sehingga diperlukannya latihan yang sering dalam mengerjakan transaksi akuntansi supaya lebih memahami fitur- fitur program yang terdapat dalam MYOB Accounting.

Tabel 1 Hasil Tes MYOB Accounting Peserta Didik

Dilihat dari tabel 1 diatas diketahui bahwa dari setiap poin soal yang dikerjakan oleh peserta didik terdapat kesulitan masing-masing mulai dari dasar pembuatan data baru perusahaan 12% atau 16 peserta didik sudah bisa sedangkan 3% atau 4 peserta didik masih salah dalam membuat data baru, untuk item soal men-setting link pajak 4% atau 6 peserta didik yang bisa membuat link pajak dengan benar sedangkan 10% atau 14 peserta didik lainnya masih salah setting link pajak, selanjutnya untuk men-setting link akun dilakukan secara manual terdapat 13% atau

(4)

33 18 peserta didik yang sudah bisa

memasukkan akun secara manual sedangkan 1% atau 2 peserta didik yang masih mengalami kesulitan, berikutnya item soal mengedit daftar akun terdapat 6% atau 8 peserta didik yang bisa mengedit daftar akun dengan benar sedangkan 8% atau 12 peserta didik masih mengalami kesulitan karena semakin banyak perintah-perintah dari aplikasi yang menggunakan bahasa Inggris sedangkan pemahaman dan pengetahuan bahasa Inggris peserta didik masih sanggat rendah.

Selanjutnya untuk item soal mengisi neraca saldo terdapat 8% atau 11 peserta didik yang sudah bisa memasukkan saldo neraca sedangkan 6% atau 9 peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mengisi saldo awal neraca saldo karena salah memasukkan nominal sehingga neraca saldonya tidak seimbang, untuk item soal membuat daftar pelanggan terdapat 9% atau 12 peserta didik yang benar membuat daftar pelanggan sedangkan 6% atau 8 peserta didik masih salah dalam membuat daftar pelanggan, untuk item soal membuat buku besar pembantu utang dan piutang masih banyak peserta didik yang keliru dan akhirnya membuat buku besar pembantu yang tertukar hanya 4% atau 5 peserta didik yang benar dalam membuat buku besar pembantu sedangkan 11% atau 15 orang masih salah dalam membuat buku besar pembantu,

Berikutnya item soal membuat list barang dan saldo persediaan terdapat 5%

atau 7 peserta didik yang sudah bisa membuat list barang dan saldo persediaan dengan benar sedangkan 9% atau 13 peserta didik masih salah dalam membuat list barang dan saldo persediaan, untuk item soal mencatat transaksi pembelian kredit dan tunai terdapat 5% atau 7 peserta didik yang bisa mencatat transaksi dengan benar sedangkan 9% atau 13 peserta didik masih salah dalam mencatat transaksi antar pembelian kredit dan tunai,

Selanjutnya untuk item soal mencatat transaksi penjualan terdapat 7% atau 9 peserta didik yang bisa mencatat transaksi dengan benar sedangkan 8% atau 11 peserta

didik masih salah dalam membedakan antara penjualan tunai dan kredit, untuk pembayaran piutang dagang terdapat 8%

atau 11 peserta didik yang mencatat pembayaran piutang dengan benar sedangkan 6% atau 9 peserta didik masih salah dalam pencatatan piutang, selanjutnya untuk pembayaran utang terdapat 6% atau 8 peserta didik yang benar dalam pencatatan pembayaran utang sedangkan 8% atau 12 peserta didik masih salah dalam pencatatan utang,

Berikutnya untuk item soal pengeluaran atau penerimaan kas terdapat 3% atau 4 peserta didik yang benar dalam pencatatan sedangkan 11% atau 16 peserta didik masih salah pencatatan karena belum bisa membedakan antara penerimaan dan pengeluaran kas karena tidak paham dalam bahasa Inggris, untuk item soal yang terakhir back up data terdapat 12% atau 16 peserta didik yang sudah bisa memback up data dengan benar sedangkan 3% atau 4 peserta didik yang masil salah saat back up data.

Pembahasan

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan 20 peserta didik yang dijadikan subjek dan guru mata pelajaran komputer akuntansi, maka hasil wawancara yang diperoleh dari Benyamin Kabu, S.ST yang merupakan kepala kompetensi keahlian AKL sekaligus guru mata pelajaran komputer akuntansi mengatakan, kendala yang banyak di temui saat mengajar di lab.

Komputer itu banyak peserta didik yang belum bisa mengoperasikan komputer karena berasal dari daerah-daerah perbatasan yang tidak memiliki lab.

komputer sehingga guru komputer akuntansi tidak hanya mengajar tentang aplikasi MYOB tetapi juga mengajar dari awal membuka komputer sampai mengoperasikan fitur-fitur komputer.

Peserta didik juga belum menguasai akuntansi dasar sehingga proses belajar menjadi terhambat karena sulit untuk peserta didik memahami aplikasi MYOB Accounting yang menggunakan bahasa

(5)

34 Inggris. Kesulitan-kesulitan yang alami

peserta didik dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan antara lain kurangnya kemampuan bahasa Inggris, pembelajaran MYOB Accounting yaitu pelajaran yang istilah-istilah didalamnya menggunakan bahasa Inggris sehingga peserta didik dituntut harus memiliki keahlian bahasa Inggris yang bagus, tetapi peserta didik kelas XI AKL di SMK Negeri 1 Atambua masih rendah kemampuannya dalam memahami istilah-istilah bahasa Inggris yang ada di aplikasi MYOB Accounting sehingga menjadi penyebab peserta didik terkendala dalam pembelajaran MYOB Accounting.

Hasil penelitian ini sangat signifikan dengan riset yang dilakukan Dina, (2019) pada skripsinya yang berjudul“ Analisis Kesulitan Memakai Komputer Akuntansi MYOB serta Accurate Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun Pelajaran 2018/ 2019”. Hasil penelitian yang dilakukan memperlihatkan kurangnya bakat mahasiswa dalam pelajaran komputer akuntansi MYOB dari pada Accurate.

Perihal tersebut dilihat dari minimnya keterampilan mahasiswa dalam menguasai materi MYOB Accounting. Hingga peserta didik yang kemampuannya kurang dalam bahasa Inggris mengakibatkan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran komputer akuntansi. Rendahnya keterampilan dalam mengoperasikan komputer, tidak hanya keterampilan peserta didik dalam bahasa Inggris yang kurang pelajaran komputer akuntansi juga menuntut peserta didik untuk

mempunyai keahlian dalam

mengoperasikan komputer.

Pelajaran komputer akuntansi merupakan pelajaran penerapan yang mewajibkan peserta didik dapat mengoperasikan komputer dengan baik.

Tetapi peserta didik kelas XI AKL ketermpilannya dalam mengoperasikan komputer masih kurang, dilihat disaat peserta didik menghidupkan komputer ataupun mematikan komputer masih sangat

kebinggungan. Saat mengetik nama-nama akun pada aplikasi MYOB Accounting juga masih mengenakan sebelas jari ataupun satu- satu, semestinya peserta didik dapat mengetik dengan sepuluh jari. Pada dikala mengeprint hasil laporan keuangan yang sudah selesai peserta didik masih kesulitan dan meminta bantuan pada guru mata pelajaran.

Hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hardianti et al., (2020) dengan jurnal penelitian yang berjudul “Analisis Kesulitan Belajar MYOB Accounting Peserta Didik Kelas XII Akuntansi SMKN 1 Sungai Raya”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas XII Akuntansi di SMKN 1 Sungai Raya kurang memiliki bakat dalam mengoperasikan komputer akuntansi. Hal ini dapat dilihat dengan masih kurangnya peserta didik dalam menguasai materi akuntansi yang di pelajari. Sesuai dengan riset sebelumnya riset ini peserta didik kurang mempunyai keterampilan dalam mengoperasikan komputer sebab tidak terbiasa sehingga jadi hambatan untuk peserta didik dalam pembelajaran MYOB Accounting. Pemahaman akuntansi dasar yang masih kurang, mata pelajaran komputer akuntansi merupakan mata pelajaran yang berkaitan langsung dengan mata pelajaran dasar- dasar akuntansi yang didapat sebelumnya.

Kunci utama agar peserta didik lebih mudah menginput dan memasukkan transaksi yang ada dalam fitur MYOB Accounting yaitu dengan menguasai akuntansi dasar. Namun peserta didik mengakui kalau mereka terkendala dalam pembelajaran MYOB Accounting karena kurangnya pengetahuan akuntansi dasar, peserta didik kurang paham dan sering salah menentukan transaksi kedalam jurnal.

Peserta didik memperoleh pelajaran dasar- dasar akuntansi menggunakan sebutan dalam bahasa Indonesia sebaliknya MYOB Accounting menggunakan sebutan dalam bahasa Inggris jadi peserta didik lebih kesulitan disaat mengentry harian.

(6)

35 Hal ini dibuktikan dengan terdapatnya

kesamaan riset terdahulu yang dilakukan oleh Ningtyas, (2019) pada skripsinya yang berjudul “Analisis Kesulitan Belajar MYOB Accounting kelas XI Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batik 2 Surakarta Tahun 2018/ 2019”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan pemahaman akuntansi peserta didik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar MYOB Accounting. Pemahamn tentang akuntansi dasar serta pengantar akuntansi memiliki pengaruh terhadap hasil belajar MYOB, karena materi akuntansi yang berhubungan ialah bagian siklus akuntansi serta pengisian kode akun hingga tahap laporan keuangannya. Apabila peserta didik tidak memahami dasar- dasar akuntansi maka dapat dipastikan tidak akan mempunyai hasil belajar MYOB Accounting yang baik demikian juga sebaliknya. Ketidaktertarikan belajar MYOB, salah satu sebab yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah ketertarikan belajar. Disamping itu ketertarikan belajar juga menunjang serta mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah. Namun pada kenyataannya pendidik mendapatkan kesulitan saat mengajar dikelas karena minimnya atensi peserta didik dalam materi yang di informasikan. Ketertarikan peserta didik dalam belajar masih sangat kurang, hal tersebut dapat dilihat dari antusias dan semangat peserta didik yang bosan dalam megikuti pembelajaran MYOB Accounting.

Fasilitas sekolah yang kurang memadai, fasilitas dapat mempermudah dan memperlancar pelaksanaan kegiatan serta merupakan sarana serta prasarana yang diperlukan dalam memperlancar suatu kegiatan.

Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negara 1 atambua fasilitas yang dipakai saat pembelajaran komputer akuntansi kurang mencukupi dari segi laboratorium komputernya, peserta didik sering mengeluh karena komputer yang digunakan terkadang tidak ada sinyal dan mati saat sedang digunakan sehingga transaksi yang seang di

kerjakan hilang dan harus membuatnya dari awal.

SIMPULAN

Bersumber pada hasil serta pembahasan riset, hingga ditarik kesimpulan bahwa aspek pemicu kesulitan belajar MYOB Accounting dalam pembelajaran komputer akuntansi antara lain dari faktor internal (kemampuan dan minat) dan eksternal (fasilitas sekolah). Aspek yang sangat dominan menimbulkan peserta didik kesulitan mengaplikasikan MYOB Accounting merupakan faktor internal (kemampuan bahasa inggris).

Daftar Pustaka

Ahmad, A., & Supriyanto, W. (2004).

Psikologi Pendidikan (Cet. 2). PT. Rineka Cipta.

Chayani, L., & Januardi, J. (2019).

Pengaruh Fasilitas Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa di SMK Negeri 1 Pendopo Pali. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Ekonomi Akuntansi,

3(2), 249–258.

https://doi.org/10.31851/neraca.v3i2.4 144

Dina, R. (2019). Analisis Kesulitan Menggunakan Komputer Akuntansi Myob dan Accurate pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Tahun Pelajaran 2018/2019. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Effendi. (2003). Hubungan Readiness ( Kesiapan ) Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMK Muhammad 03 Sukaraja. Jurnal Pendidikan Fisika, 5(1), 15–24.

Hardianti, R., Genjik, B., & Warneri.

(2020). Analisis Kesulitan Mengaplikasikan Myob Accounting Peserta Didik Kelas XII Akuntansi SMKN 1 Sungai Raya. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 9(4), 1–10.

Jamun, Y. M. (2018). Dampak Teknologi

(7)

36 Terhadap Pendidikan. Jurnal Pendidikan

Dan Kebudayaan Missio, 10(1), 48–52.

http://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index .php/jpkm/article/view/54

Mahmudi, A., Sulianto, J., & Listyarini, I.

(2020). Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa.

Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 3(1), 122–129.

https://doi.org/10.23887/jp2.v3i1.244 35

Nihaya, S. S., & Yuniarsih, T. (2020).

Pengaruh kesiapan dan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 5(2), 267–280.

https://doi.org/10.17509/jpm.v4i2.180 08

Ningtyas, E. Y. S. (2019). Analisis Kesulitan Belajar Myob Accounting Kelas XI Akuntansi di SMK Batik 2 Surakarta Tahun 2018/2019. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nuraeni, & Syihabuddin, S. A. (2020).

Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa dengan Pendekatan Kognitif. Jurnal BELAINDIKA (Pembelajaran Dan Inovasi Pendidikan), 2(1), 19–20.

https://doi.org/10.52005/belaindika.v2 i1.24

Prabowo, B., Juanda, A., & Pamungkas, I.

B. (2020). Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Faktor Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Semarak, 3(1), 60–74.

Saragih, F., Saragi, C. N., & Manurung, L.

W. (2022). Pengaruh Kesiapan Belajar terhadap Kemandirian Belajar pada Masa Pandemi Covid 19 (Studi Kasus Penerapan Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Jurnal Pendidikan Tambusai, 6, 7992–7999.

Saragih, F., & Simbolon, G. (2022). Apakah Faktor Internal Masih Relevan Dalam Menentukan Jurusan Kuliah ? Education For All: Jurnal Pendidikan, 1(April).

Sihombing, S., Sipayung, R., & Tanjung, D.

S. (2020). Pengaruh Perhatian Orangtua

terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri 097350 Parbutaran Simalungun.

School Education Journal, 10(4), 314–322.

https://doi.org/10.24114/sejpgsd.v10i4 .20936

Siregar, N. (2022). Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Era Globalisasi. Educate:

Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Pengajaran, 1(2), 255–266.

Slameto. (2015). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Rineka Cipta.

Supriadi. (2015). Pemanfaatan Sumber Belajar Dalam Proses Pembelajaran.

Lantanida Journal, 3(2), 127–139.

https://doi.org/10.22373/lj.v3i2.1654

Referensi

Dokumen terkait

Perlakuan dosis pupuk anorganik tidak menunjukan beda nyata pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman dan kering tanaman, bobot basah

Hasil analisis menyatakan bahwa adanya hubungan bermakna secara statistik antara kadar hemoglobin dengan terjadinya koinfeksi Tuberkulosis pada pasien HIV/AIDS di

7 Ketentuan pasal 1330 KUHPerdata mereka yang oleh hukum dinyatakan tidak cakap untuk melakukan perbuatan hukum untuk dirinya sendiri adalah anak yang belum dewasa,

Pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Dua bulan Juli tahun Dua Ribu Enam Belas, kami Pokja Pekerjaan Konstruksi Dana Alokasi Umum (DAU) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai

jawabar perdata' dari doktcr bettqiuan unnrk mcrnperoleh kompcnsasi atas kerugian yang diderita" disamping uutuk :rnencegph terjadirrya: hal-hal yang tidak diinginkan dari

Ini bukan kondisi normal lagi ketika perdagangan antar negara terjadi karena saling membutuhkan, ini sih negara yang jualan udah ngga bisa timbal balik beli barang kita..

Berdasarkan Berita Acara Hasil Klarifikasi dan Negoisasi Nomor : 07PENG/PPB/Cetak- PDRB,IKKIPM/Dalitbang/BappedaMlIl20L4 tanggalJumat, 22 Agustus 2014 bersama ini.

Sultan Üçüncü Murat zamanında 1574 yılın­ dan 1592 yılma kadar saray hekim- başısı olarak bulunan Kudüslü Y a­ hudi Dominiko bu kalelerden birisi­ nin altın