BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Pajak merupakan peranan yang sangat penting dalam perkembangan Ekonomi maupun pembangunan negara. Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, dalam perpajakan meliputi sebesar Rp676,1 Triliun atau 44,8% dan tumbuh sebesar 15,3%. Pemerintah selalu berusaha dalam peningkatan kualitas perpajakan, pemerintah terus mengeluarkan kebijakan tentang perpajakan agar mendapatkan hasil yang diinginka, ebijakan tersebut dapat berupa pembangunan struktur dan infrastruktur dan termasuk pengembangan kualitas pelayanan para pegawai pajak.
Sumber penerimaan negara yang paling bisa di andalkan iyalah dari sektor minyak dan gas (migas) tapi seiring berjalannya waktu sektor tersebut semakin menurun dan menipis produksinya maka dari itu, untuk membantu menjalankan roda pemerintahan, pemerintah menggerakkan segala potensi dari masyarakat berupa pajak (Aritonang 2017). Tujusn membayar pajak ialah sebagai sumber penerimaan negara yang selanjutnya digunakan untuk pembiayaan atau pengeluaran rutin, seperti belanja negara atau alat tulis kantor (ATK), pembiayaan fasilitas umum, seperti pembangunan inflastruktur, pembangunan jembatan, pembangunan sekolah dan subsidi bahan bakar minyak (setiowati, 2018).
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022, sumber pendapatan dari sektor pajak memberikan kontribusi 44,8% dan tumbuh sebesar 15,3%. dari total pendapatan negara. Pengertian pajak menurut prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, S.H., bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang –undang (yang dapat dipaksakan )dengam tidak mendapatkan jasa timbal (kontrafrestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2018). Indonesia harus mampu mengandalkan penerimaan dari dalam negeri agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada negara lain dalam menjalankan roda pemerintahan. Karena kemandirian suatu negara dapat terlihat dari seberapa besar penerimaan negara dan terlihat di tingkat kesejahteraan rakyatnya. (Casandara, 2016)
Jenis pajak yang berlaku di Indonesia diantaranya ialah Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Pertambahan Nilai(PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan, Pajak Rokok, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Parkir dan lain sebagainya (Prabandaru, 2018). Pajak memiliki fingsi diantaranya adalah fungsi penerimaan (Budgetair), dan fungsi mengatur (Regularend). Masing-masing fungsi pajak tersebut sangat berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Adapun dalam mengelola pajak, pemerintah harus jujur, wajib pajak wajib membayar atau menyetor pajak yang terutang ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuagan (Casandra, 2016)
Strategi untuk menjalankan fungsi pajak menurut Tjiptardjo mantan Dikerktur Jenderal Pajak yang menjabat pada tahun 2009 hingga tahun 2011, ialah melanjutkan reformasi birokrasi di lingkungan Direktorar Jenderal Pajak, memberikan insentif pada kelompok usaha dana tau sektor- sektor tertentu yang mendorong penerimaan pajak dan potensial, melanjutkan program mapping, profile wajib pajak, dan melaksanakan penegakan hukum. Dalam menjalankan strategi ini peran Account Representative sangat penting, salah satu dari strategi yang di maksud ialah program
mapping, profil wajib pajak yang merupakan standar operasional prosedur (SOP) dari Account Representative harus bisa menjalankan atau melakukan strategi tersebut agar
wajib pajak tetap patuh terhadap kewajiban membayar atau menyetor pajak yang terutang, peran Account Representative sangat berpengaruh dalam wilayah kerja Direktorat Jenderal Pajak, karena pada umunya wajib pajak bisa berkonsultasi dengan Account Representative mengenai pajak atau permasalahan-permasalahan perpajakan yang alami oleh wajib pajak (Casandra, 2016).
Account Representative adalah pegawai yang bertugas di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama. Account Representative juga merupakan pengawai yang sangat diperlukan dalam suatu Pelayan Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Account Representative mempunyai peran dan tugas yang sangat penting dalam mengamankan
penerimaan negara. Dengan adanya pegawai Account Representative maka wajib pajak tidak perlu binggung lagi mengenai perpajakan. Menurut Peraturan Menteri Keuang Republic Indonesia Nomor 79/PMK.01/2015 Tentang Account Representative pada Kantor Pelayanan Pajak, tugas-tugas Account Representative
adalah melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, dan pengalian potensi wajib pajak, menyusun profil wajib pajak, melakukan rekonsiliasi data wajib pajak, melalukan himbauan perpajakan kepada wajib pajak, dengan diterbitnya Peraturan Menteri Keuangan tersebut, maka dapat dikatakan fungsi Account Representative secara langsung berhubungan langusung dengan wajib pajak
yang mencakup konsultasi, edukasi dan pengawasan Dengan adanya Account Representative maka wajib pajak bisa diawasi dalam pemenuhan kewajibannya mematuhi perpajakan, membayar pajak atau ,menyetor pajak (Casandra, 2016)
Kantor Pelayan Pajak Pratama Jambi Telanaipura merupakan perpanjangan tangan Menteri Keuagan dalam penguruan Pelayanan Pajak. Apabila Wajib Pajak melakukan kesalahan dalam penyetoran pajak atau penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan maupun masa dan lain sebagainya, maka Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III
Dapat membimbing wajib pajak tersebut agar tidak melakukan kesalahan lagi dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya. Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III diminta agar tetap mematuhi kode etik pegawai di limgkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Account Representative yang bekerja di bindang pengawasan kepatuhan wajib pajak dan potensial wajib pajak.
Sepertinya masing banyak yang kurang memahami bagaimana prosedur pelayanan wajib pajak yang di lakukan oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura. Maka dari itu penulis tertarik umtuk menyusun laporan tugas akhir yang berjudul “ Prosedur Pelayanan Wajib Pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura”.
1.2 Pokok Masalah Laporan
Berdasarkan uraian Latar Belakang di atas menarik beberapa masalah pokok laporan, yaitu :
1. Bagaimana Prosedur Pelayanan Wajib Pajak Oleh Account Represesntative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura ?
2. Apa Saja Kendala Yang Di Alami Oleh Salah Satu Account Representative Seksi Pengawasan Dan Konsultasi III Saat Menghadapi Wajib Pajak ? 1.3 Tujuan Laporan
Adapun Tujuan penulisan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.
2. Mengetahui Kendala-Kendala yang dialami oleh salah satu Account Reprsentaive Seksi Pengawasan dan Konsultasi III saat menghadapi Wajib
Pajak.
1.4 Manfaat Laporan
Adapun Manfaat penulisan ini yang dicapai dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.
2. Sebagai bahan pertimbangan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura dalam meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak.
1.5 Metode Penulisan
1.5.1 Jenis dan Sumber Data
Data yang di butuhkan dalam penulisan laporan tugas akhir ini adalah data primer dan data sekunder.
1) Data Primer
Data yang di peroleh dari pengamatan langsung di lapangan serta melakukan langsung wawancara kepada salah satu pegawai Account Representative terkait Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi
Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.
2) Data Sekunder
Data yang di peroleh secara tidak langsung melalui literature yang berkaitan dengan Pelayan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Pemecahan masalah yang dilakukan berdasarkan informasi data-data yang diperoleh dari lapangan yang berkaitan dengan Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Jambi Telanaipura. Dalam melakukan pengumpulan data penulis mencari dari berbagai sumber agar mencapai hasil yang maksimal.
Data yang terdapat dalam laporan tugas akhir ini meliputi:
1. Observasi
Penulisan melakukan pengamatan secara langsung kelapangan Atas
kegiatan Prosedur Pelayanan Wajib Pajak oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara secara langsung kepada salah satu pegawai Account Representarive Seksi Pegawasan dan Konsultasi III di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data ini di peroleh dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pelayanan wajib pajak oleh Account Representative.
1.5.2 Metode Analisis Data
Penulisan laporan tugas akhir dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Deskriptif kualitatif
1.6 Waktu Dan Lokasi Magang
Adapun kegiatan magang yang dilaksanakan penulis berlangsung selama 2 bulan, yaitu sejak tanggal 17 februari sampai 17 april 2022, di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura. Yang beralamat di Jl. Jend.A.Thalib,pematang sulur,kec.Telanaipura,Kota Jambi,Jambi 36124.waktu Jam Kerja : 08.00 WIB-16.30 WIB
1.7 Sistematika Penulisa Laporan
Untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas laporan tugas akhir ini Ditulis dan dibagi menjadi beberapa sub bagian, yaitu BAB I – BAB IV adapun isi dari masing bab tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Pada bagian ini menjalaskan tentang latar belakang, masalah pokok laporan, tujuan menulisan, mamfaat menulisan, metode penulisan, waktu dan lokasi magang, serta systemmatika penulisan laporan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini menjelaskan tentang Pengertian Pajak, Fungsi Pajak,Pengelompokan Pajak, Definisi Pajak Penghasilan,Pengertian Wajib Pajak, Pengertian Wajib Pajak Badan, Pengertian Wajib Pajak Orang Pribadi, SPT Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi, Pengertian Surat Pemberitahuan, Fungsi Surat Pemberitahuan, Macam-Macam SPT (Surat Pemberitahuan), Batas Waktu Penyampaian SPT (Surat Pemberitahuan), Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT (Surat Pemberitahua), Kewajiban Perpajakan, Pengertian Account Representative, Tugas Account Representative, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III.
BAB III: PEMBAHASAN
Pada bagian ini menjelaskan tentang sejarah berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Lokasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanaipura, Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jambi Telanipura, Prosedur Pelayanan Wajib Pajak Oleh Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Jambi Telanaipura, Kendala yang dialami oleh salah satu Account Representative Seksi Pengawasan dan Konsultasi III saat menghadapi wajib pajak.
BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan keseluruhan penulisan laporan tugas akhir serta saran yang sesuai dengan pembahasan laporan tugas akhir ini.