DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... v
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... vi
DAFTAR ISI ... vii
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ……….. 2
1.3 Tujuan Perancangan ………... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……….. 3
1.5 Skema Perancangan ………... 4
1.6 Sistematika Penulisan 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pariwisata ... 6
2.2 Pengertian Kampung Adat ... 6
2.3 Nilai-Nilai Budaya ... 7
2.4 Definisi Fotografi ... 9
2.5 Sejarah Fotografi ... 10
2.6 Perkembangan Fotografi ... 11
2.7 Jenis-Jenis Fotografi ... 12
2.7.1 Foto Manusia ... 12
2.7.2 Foto Nature ... 13
2.7.4 Foto Still Life ... 15
2.7.5 Foto Jurnalistik ... 15
2.8 Fotografi Esai... 15
2.9 Pengertian Desain Grafis ... 18
2.9.1 Elemen Desain Grafis ... 19
2.10 Pengertian Pameran ... 19
2.11 Exhibition Property ... 20
2.12 Exhibition Design ... 21
BAB III URAIAN DATA DAN ANALISIS 3.1 Data dan Fakta ... 23
3.1.1 Kampung Naga ... 23
3.1.2 Agama Kampung Naga ... 27
3.1.3 Sistem Pemerintahan Kampung Naga ... 29
3.1.4 Bangunan yang Terdapat di Kampung Naga ... 29
3.2 Mandatori dan Sponsor ... 32
3.2.1 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya ... 32
3.2.2 Canon ... 34
3.3 Hasil Wawancara ... 35
3.3.1 Wawancara terhadap Bapak Asep Herman ... 35
3.3.2 Wawancara terhadap Bapak Ucu ... 36
3.4 Hasil Kuisioner ... 38
3.5 Tinjauan Karya Sejenis ... 43
3.5.1 Pameran Foto “Hanya Ada di Bandung” ... 43
3.5.2 Pacujawi, Seni Budaya yang Paling Fotografis ... 46
3.6 Analisis Permasalahan ... 48
3.7 Analisis STP (Segmenting, Targeting, and Positioning) ... 49
3.8 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) ... 50
4.2.1 Konsep Kreatif Pameran Fotografi ... 53
4.2.2 Konsep Kreatif Promosi Pameran Fotografi ... 54
4.2.3 Konsep Kreatif Stand Exhibition ... 55
4.3 Konsep Media ... 55
4.3.1 Esai Foto ... 55
4.3.2 Poster ... 56
4.3.3 Flyer ... 56
4.3.4 Katalog atau Booklet ... 57
4.3.5 Umbul-umbul ... 57
4.3.6 Kartu Undangan ... 57
4.3.7 X-Banner ... 57
4.3.8 Merchadise ... 58
4.3.9 Timeline Promosi Selama 2 Bulan (Februari – Maret 2013) ... 58
4.4 Hasil Karya ... 59
4.4.1 Karya Fotografi ... 59
4.4.2 Media Publikasi ... 77
4.4.3 Merchandise ... 87
4.4.4 Stand Exhibition ... 89
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ... 90
5.2 Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 92
RIWAYAT PENDIDIKAN PENULIS ... 93
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tangga Menuju Kampung Naga ... 24
Gambar 3.2 Kampung Naga Tampak Atas ... 24
Gambar 3.3 Sketsa Denah dan Rumah Kampung Naga ... 25
Gambar 3.4 Hutan Larangan di Kampung Naga ... 26
Gambar 3.5 Pemukiman di Kampung Naga... 26
Gambar 3.6 Kandang Ternak di Kampung Naga ... 27
Gambar 3.7 Baju Adat Khas Kampung Naga ... 28
Gambar 3.8 Bentuk Bangunan Rumah Kampung Naga ... 31
Gambar 3.9 Bentuk Bangunan Rumah Kampung Naga (Tampak Depan) ... 31
Gambar 3.10 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tasikmalaya ... 32
Gambar 3.11 Logo Canon ... 34
Gambar 3.12 Pameran Foto “Hanya Ada di Bandung” ... 44
Gambar 3.13 Foto “Hanya Ada di Bandung” ... 45
Gambar 3.14 Foto “Hanya Ada di Bandung” ... 45
Gambar 3.15 Foto “Hanya Ada di Bandung” ... 46
Gambar 3.16 Poster Pameran Foto Pacu Jawi ... 47
Gambar 3.17 Suasana Pameran Foto Pacu Jawi ... 48
Gambar 3.18 Suasana Pameran Foto Pacu Jawi ... 48
Gambar 4.1 Memulai Hari dengan Membuka Jendela ... 59
Gambar 4.2 Sudah Mengantri untuk Mandi ... 60
Gambar 4.3 Menyiapkan Hidangan ... 60
Gambar 4.4 Berjalan untuk Mendimba Ilmu ... 61
Gambar 4.5 Memeriksa Keadaan Padi... 61
Gambar 4.6 Tak Mau Ketinggalan Rejeki ... 62
Gambar 4.7 Segala Aktifitas di Depan Mesjid ... 62
Gambar 4.8 Menemani Pengunjung ... 63
Gambar 4.9 Berlatarkan Atap Jerami ... 63
Gambar 4.11 Kaum Tua pun Tidak Mau Kalah ... 64
Gambar 4.12 Sang Penjaga Padi... 65
Gambar 4.13 Menumbuk Padi ... 65
Gambar 4.14 Menghentikan Aktifitas Sejenak ... 66
Gambar 4.15 Belajar Kelompok atau Kerja Sama? ... 66
Gambar 4.16 Berdendang ... 67
Gambar 4.17 Tidak Pulang dengan Tangan Kosong ... 67
Gambar 4.18 Selalu Hidup Berdampingan ... 68
Gambar 4.19 Menunaikan Ibadah Sholat Maghrib ... 68
Gambar 4.20 Bersyukur Atas Hari yang Telah Diberikan ... 69
Gambar 4.21 Belajar dengan Cahaya yang Minim ... 69
Gambar 4.22 Terus Berkarya ... 70
Gambar 4.23 Menutup Hari dengan Tidur ... 70
Gambar 4.24 Tidak Ada Aktifitas pada Hari Ini ... 71
Gambar 4.25 Berkumpul Sebelum Memulai Upacara ... 71
Gambar 4.26 Berangkat Menuju Makam Para Leluhur ... 72
Gambar 4.27 Menyiapkan Hidangan untuk Upacara ... 72
Gambar 4.28 Berkunjung Menemui Sanak Keluarga ... 73
Gambar 4.29 Kembali dari Makam Para Leluhur ... 73
Gambar 4.30 Mengantri di Depan Mesjid ... 74
Gambar 4.31 Memasukkan Tumpeng Lewat Mesjid ... 74
Gambar 4.32 Menunggu ... 75
Gambar 4.33 Pemberkatan Tumpeng ... 75
Gambar 4.34 Mengambil Kembali ... 76
Gambar 4.35 Menunjukkan Tumpeng Khas Kampung Naga ... 76
Gambar 4.36 Poster Teaser ... 77
Gambar 4.37 Poster Informing ... 77
Gambar 4.38 Flyer ... 78
Gambar 4.39 Foto Flyer ... 78
Gambar 4.40 Iklan Majalah ... 79
Gambar 4.41 Foto pada Iklan Majalah National Geographic ... 79
Gambar 4.43 Kartu Undangan Tampak Bellakang ... 80
Gambar 4.44 Foto Kartu Undangan ... 80
Gambar 4.45 Jejaring Sosial Facebook ... 81
Gambar 4.46 Jejaring Sosial Twitter ... 81
Gambar 4.47 Website Forum Jendela Waktu Kampung Naga ... 82
Gambar 4.48 Umbul-Umbul ... 83
Gambar 4.49 Foto Umbul-Umbul di Jalan ... 83
Gambar 4.50 X-Banner ... 84
Gambar 4.51 Pengaplikasian X-Banner ... 84
Gambar 4.52 Sampul Depan Booklet ... 85
Gambar 4.53 Contoh Layout Halaman Booklet ... 85
Gambar 4.54 Foto Booklet ... 85
Gambar 4.55 Baju Panitia ... 86
Gambar 4.56 Foto Baju Panitia ... 86
Gambar 4.57 Kartu Pos ... 87
Gambar 4.58 Foto Kartu Pos ... 87
Gambar 4.59 Perangko Seri ... 88
Gambar 4.60 Foto Perangko Seri ... 88
Gambar 4.61 Denah Stand Exhibition ... 89
Gambar 4.62 Template Stand Exhibition ... 89
Gambar 4.63 Stand Exhibition (Tampak Keseluruhan) ... 90
Gambar 4.64 Stand Exhibition (Tampak Belakang Atas)... 90
Gambar 4.65 Stand Exhibition (Tampak Depan) ... 90
Gambar 4.66 Stand Exhibition (Tampak Dalam 1) ... 91
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 3.1 Responden Mengetahui Kampung Naga ... 38
Diagram 3.2 Responden Pernah Mengunjungi Kampung Naga ... 39
Diagram 3.3 Responden Mengetahui Akses ke Kampung Naga ... 39
Diagram 3.4 Gambaran Umum Kampung Naga ... 39
Diagram 3.5 Responden Menyukai Fotografi ... 40
Diagram 3.6 Jenis Foto yang Disukai Responden ... 40
Diagram 3.7 Pemahaman Responden Mengenai Fotografi Esai ... 41
Diagram 3.8 Responden Mengunjungi Fotografi Esai ... 41
Diagram 3.9 Peran Pameran Fotografi untuk Menginformasikan Kampung Naga kepada Responden ... 42
Diagram 3.10 Ketertarikan Responden untuk Pameran Fotorgrafi Esai... 42
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 4
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya ... 33
Tabel 4.1 Timeline Promosi ... 58
Tabel 4.2 Harga Media Publikasi dan Stand Pameran ... 92
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki banyak bentuk masyarakat yang antara satu daerah
dengan daerah lainnya memiliki perbedaan, di pulau Jawa khususnya Jawa Barat dan
Banten terdapat beberapa bentuk masyarakat yang masih memegang teguh
adat-istiadat dan kebudayaannya dengan sangat baik, diantaranya masyarakat Baduy di
Banten, masyarakat Kampung Dukuh di Garut, dan masyarakat Kampung Naga di
Tasikmalaya. Ada satu yang berbeda dari 3 kampung adat yang terdapat di Jawa
Barat, yaitu Kampung Naga. Masyarakat Kampung Naga ini mampu bertahan
dibawah pengaruh modernisasi saat ini. Walaupun masih memegang teguh adat dan
tradisinya ternyata mereka juga tidak menutup diri dari dunia luar bila dibandingkan
dengan masyarakat lainnya.
Dalam sejarah tataran Sunda, memegang teguh adat adalah hal mutlak bagi
setiap warganya. Jejak kental memegang teguh adat ini masih dapat ditemukan di
beberapa kampung adat di daerah Sunda, salah satunya adalah Kampung Naga di
Tasikmalaya. Mereka mungkin tertinggal dalam takaran teknologi dan rasionalitas,
akan tetapi mereka telah membuktikan bahwa tradisi tradisional Sunda yang
dipegang teguh memiliki kekuatan yang sakral dan unik dalam melanggengkan
kehidupan harmonis dengan alam semesta. Pesona alamnya masih terpelihara dengan
sangat natural, jauh dari polusi dan pencemaran lingkungan. Masyarakat adat
Kampung Naga memiliki banyak kearifan yang patut kita pelajari untuk menciptakan
keseimbangan hidup dengan ekosistem alam.
Kampung Naga secara administratif berada di wilayah Desa Neglasari,
Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Jarak tempuh dari
Kota Tasikmalaya ke Kampung Naga kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari
Kota Garut jaraknya sekitar 26 kilometer. Untuk mencapai perkampungan Naga
lebih dari 430 anak tangga yang dibuat berkelok hingga ke tepi sungai Ciwulan
dengan jarak kira-kira 500 meter.
Banyak ragam jenis kehidupan di Kampung Naga dalam upaya
mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya. Dimulai dari mata pencaharian utama
penduduk Kampung Naga adalah bertani sistem tadah hujan atau irigasi dari air
pegunungan. Selain bertani, penduduk Kampung Naga juga menekuni produksi
barang handicrafts atau kerajinan tangan untuk dijual kepada wisatawan yang
berkunjung ke Kampung Naga. Kemudian juga dapat dilihat dari arsitektur rumah
yang masih tradisional. Ada juga upacara adat yang dilakukan setiap tahunnya, dan
masih banyak lagi jenis kegiatan yang dilakukan oleh penduduk kampung naga.
Untuk mengetahui hal ini maka penulis mencoba memaparkan tentang
kehidupan masyarakat Kampung Naga, sehingga masyarakat pada umumnya
mengetahui dan dapat melihat bagaimana upaya masyarakat Kampung Naga dalam
mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya dari jaman yang sudah serba modern ini
dengan mendekatkan diri kepada alam sekitarnya.
Maka melalui Tugas Akhir penulis yang berjudul “Perancangan Pameran
Fotografi Tentang Keunikan Kampung Naga”. Melalui pameran fotografi ini, penulis
berharap agar masyarakat luas terutama anak muda Bandung dapat mengetahui
keberadaan Kampung Naga dan mau untuk mengunjunginya.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka pokok
permasalahannya adalah masih banyak masyarakat belum mengetahui keberadaan
dan aktivitas Kampung Naga terutama yang mengandung nilai dan norma positif,
sehingga masyarakat pada umumnya dapat datang berkunjung sekaligus melihat
langsung kehidupan di Kampung Naga. Banyak jenis kegiatan yang dilakukan oleh
penduduk Kampung Naga, sehingga masyarakat perlu melihat kegiatan ini sebagai
Bagaimana cara memperkenalkan dan mengekspos jenis kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga?
Melalui “Perancangan Pameran Fotografi Tentang Keunikan Kampung
Naga” diharapkan masyarakat dapat mengetahui keberadaan dan jenis aktifitas yang
dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga.
1.3 Tujuan Perancangan
1. Untuk menginformasikan kepada masyarakat umum tentang kegiatan sehari-hari
Kampung Naga yang memiliki nilai dan norma positif, terutama dalam menjaga
nilai tradisinya.
2. Perancangan stand exhibition fotografi dibuat dengan berbagai macam material
yang terdapat di Kampung Naga, dengan tujuan nuansa saat pameran seperti di
Kampung Naga.
3. Dengan menyajikan foto realita kehidupan masyarakat Kampung Naga,
diharapkan penyaji foto dapat membagikan pengalamannya di Kampung Naga
kepada audience.
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang akan digunakan dalam perancangan pameran fotografi di
Kampung Naga adalah:
1. Observasi, pengumpulan data mengenai kegiatan penduduk Kampung Naga
2. Wawancara, kepada petinggi di Kampung Naga
3. Studi Literatur, pencarian data mengenai kegiatan Kampung Naga di internet
1.5 Skema Perancangan
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dapat dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN: Bagian ini menjelaskan Latar Belakang Masalah,
Permasalahan, Fokus, Tujuan Perancangan, Cara Pengumpulan Data, Skema
Perancangan, dan Pembabakan.
BAB II LANDASAN TEORI: Bagian ini memaparkan berbagai teori yang
dianggap relevan dan dipergunakan dalam penelitian termasuk didalamnya Definisi
Fotografi dan Pengertian Pameran.
BAB III URAIAN DATA DAN ANALISIS: Bagian ini menjelaskan bagaimana
teori yang telah dipilih digunakan. Data berasal dari hasil wawancara, kuesioner,
observasi, dan studi pustaka.
BAB IV PEMECAHAN MASALAH: Bagian ini memaparkan analisa, bagaimana
bentuk visual, dan cara mengkomunikasikan pameran fotografi berdasarkan data dan
fakta yang telah didapat sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN: Bagian ini merupakan penutupan dari seluruh isi laporan.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Saat ini fotogafi telah berkembang menjadi berbagai cabang fotografi, diantaranya adalah fotografi dokumentasi, fotografi alam, fotografi fashion, fotografi jurnalistik, fotografi esai dan lainnya. Cabang fotografi tersebut akan terus berkembang sesuai kebutuhannya masing-masing.
Dalam dunia Desain Komunikasi Visual, fotografi dapat digunakan sebagai bahasa visual untuk menyampaikan suatu pesan yang universal. Dalam hal ini fotografi dapat menggantikan kata-kata untuk menyampaikan sebuah realita dengan lebih imajinatif.
Banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat oleh setelah merancang photography exhibition “Jendela Waktu Kampung Naga”. Penulis dapat
menyimpulkan bahwa masyarakat modern saat ini sudah meninggalkan nilai-nilai positif yang terdapat pada masyarakat tradisional. Maka dari itu pameran fotografi ini berperan penting untuk menginformasikan kegiatan-kegiatan masyarakat tradisional Kampung Naga yang memiliki nilai-nilai positif dan dapat dipelajari oleh masyarakat modern saat ini. Pameran ini dirancang agar masyarakat tidak perlu repot-repot mengunjungi Kampung Naga, karena di satu sisi juga masyarakat Kampung Naga tidak ingin dirinya terlalu di promosikan. Mereka akan tersinggung apabila masyarakat luar berbondong-bondong datang hanya untuk menyaksikan mereka, cukup dengan melihat pameran ini maka gambaran Kampung Naga sudah dapat terlihat.
5.2 Saran
nilai-nilai positif dari masyarakat tradisional dan dapat menerapkannya dalam kegiatan sehari-hari. Masyrakat umum juga dapat mengetahui bahwa masih ada bentuk masyarakat yang hidup dalam mempertahankan adat istiadatnya. Kemudian masyarakat juga dituntun agar lebih menghargai warisan nenek moyang bangsa sendiri.
Saran untuk pemerintah setempat agar terus mengelola dengan baik lokasi khas adat Kampung Naga. Bukan hanya Kampung Naga saja yang harus dikelola, tetapi semua warisan peninggalan kebudayaan yang ada di seluruh dataran Indonesia ini. Tempat tersebut harus tetap dijaga kelestariannya, karena masyarakat Indonesia lainnya dapat mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Terakhir saran untuk Faklutas Seni Rupa Maranatha, yaitu untuk lebih memperhatikan fasilitas belajar mengajar. Sistem belajar mengajar harus lebih diperhatikan untuk menjaga efektifitas perkuliahan. Terakhir dapat menerapkan nilai-nilai yang seharusnya dipakai saat kegiatan belajar mengajar atau perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Crawford, William, 1979, The Keepers of Light: A History and Working Guide to Early Photographic Processes, New York, Dobbs Ferry
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/505/jbptunikomp-gdl-andiruswan-25226-2-unikom_a-i.pdf
http://wirasaputra.wordpress.com/2011/10/13/nilai-budaya-sistem-nilai-dan-orientasi-nilai-budaya/
Nugroho, Yulius Widi, 2011, Jepret! Panduan Fotografi dengan Kamera Digital dan DSLR, Yogyakarta, Familia
Rismawan, Farid Wahdiono, 2007, Photo Techniques Vital Skills Guide, Jakarta, PT Penerbitan Sarana Bobo Gramedia Majalah
Sukarya, G. Denik, 2009, Kiat Sukses Dalam Fotografi dan Stok Foto, Jakarta, PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia