• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Efek Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Arabika (Coffea arabica) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Laki-Laki Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Efek Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Arabika (Coffea arabica) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Laki-Laki Dewasa."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

v

ABSTRACT

THE COMPARISON of THE EFFECTS of ROBUSTA COFFEE

(Coffea canephora) and ARABICA COFFEE (Cofeea arabica)

TOWARD THE VIGILANCE and THE METICULOUSNESS of

THE ADULT MEN

Yohanes Adhitya P.S.P., 2012, First tutor : Pinandojo Djojosoewarno, Drs., dr., AIF Second tutor : Fen Tih, dr., M.Kes

Background : In order to perform the daily jobs, the vigilance and meticulousness are significant and necesary matter for human. There are various factor that can influence ones, vigilance as well as meticulousness, and the most famous ones are robusta coffee (Coffea canephora) and arabica coffea (Coffea arabica).

Objective : The research objective was to understand and to compare the effects of robusta coffee and arabica coffee on developing adult men’s vigilance and meticulousness.

Method : This research has the quality of real prospective experimental by using complete randomized design (RAL) and is comparative characterized with pre and post test program. This research is done to 40 adult men. The data is evaluated by using Jhonson Pascal Test and examined thoroughly by using Additional Sheet Test. The data is analyzed by examination method paired t and unpaired t with α = 0,05 using computer software signified based on p ≤ 0,05.

Result : Based on the result of measurements of the level of vigilance average before

given robusta coffee is 123,87 seconds and after given robusta coffee is 89,02 seconds. The result of measurements of the level of vigilance average before given arabica coffee is 108,90 seconds and after given arabica coffee is 91,95 seconds. Robusta coffee and arabica coffee increase the vigilance, but it is robusta coffee that takes more significant on developing vigilance compared to arabica coffee (p<0,01). The result of measurements of the level of meticulousness before given robusta coffee is 58,92 and after given robusta coffee is 74,82. The result of measurements of the level of meticulousness before given arabica coffee is 53,94 and after given arabica coffee is 64,14. Robusta coffee and arabica coffee increase the meticulousness, but it is robusta coffee that takes more significant on developing meticulousness compared to arabica coffee (p<0,01).

Conclusion : Robusta coffee and arabica coffee can develop vigilance and

meticulousness of adult men. Robusta coffee has better effect compared to arabica coffee.

(2)

iv

ABSTRAK

PERBANDINGAN EFEK KOPI ROBUSTA (Coffea canephora)

DAN ARABIKA (Coffea arabica) TERHADAP KEWASPADAAN

DAN KETELITIAN LAKI

LAKI DEWASA

Yohanes Adhitya P.S.P., 2012, Pembimbing 1 : Pinandojo Djojosoewarno, Drs., dr., AIF Pembimbing 2 : Fen Tih, dr., M.Kes

Latar belakang : Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting

dan diperlukan setiap manusia dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti mengerjakan tugas, soal ujian, praktikum, bekerja, berkendara, serta aktivitas sehari-hari. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kewaspadaan dan ketelitian seseorang salah satunya adalah kopi. Ada beberapa macam kopi di dunia dan yang paling terkenal adalah kopi robusta (Coffea canephora) dan arabika (Coffea arabica).

Tujuan penelitian : Untuk mengetahui dan membandingkan efek kopi robusta

dan arabika dalam meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian laki – laki dewasa.

Metode : Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental sungguhan dengan

menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan memakai rancangan pre dan post tes. Penelitian dilakukan pada 40 orang laki – laki dewasa. Data yang diukur adalah efek kopi robusta dan arabika terhadap peningkatan kewaspadaan dengan menggunakan Jhonson Pascal Test dan ketelitian dengan menggunakan Additional Sheet Test. Analisis data dengan metode uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer signifikasi ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

Hasil penelitian : Hasil pengukuran tingkat kewaspadaan sebelum diberi kopi

robusta 123,87 detik dan setelah diberi kopi robusta 89,02 detik. Pengukuran tingkat kewaspadaan sebelum diberi kopi arabika 108,90 detik dan setelah diberi kopi arabika 91,95 detik. Kopi robusta dan arabika meningkatkan kewaspadaan tetapi kopi robusta lebih signifikan dalam meningkatkan kewaspadaan dibandingkan kopi arabika (p < 0,01). Hasil pengukuran tingkat ketelitian sebelum diberi kopi robusta 58,92 dan setelah diberi kopi robusta 74,82. Pengukuran tingkat ketelitian sebelum diberi kopi arabika 53,94 dan setelah diberi kopi arabika 64,14. Kopi robusta dan arabika meningkatkan ketelitian tetapi kopi robusta lebih signifikan dalam meningkatkan ketelitian dibandingkan kopi arabika (p < 0,01).

Kesimpulan : Kopi robusta dan arabika dapat meningkatkan kewaspadaan dan

ketelitian pada laki – laki dewasa. Kopi robusta mempunyai efek lebih baik dibandingkan dengan kopi arabika.

(3)

viii

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ... 4

1.4.2 Mnafaat Praktis ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 6

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat... 7

2.1.1 Cerebrum ... 8

(4)

ix

2.1.3 Formatio Retikularis ... 11

2.1.4 Sistem Limbik ... 13

2.2 Fisiologi Sistem Saraf Pusat ... 15

2.2.1 Peran Fasilitas Sinaptik dan Inhibisi Sinaptik ... 15

2.2.2 Klasifikasi Ingatan ... 16

2.2.2.1 Ingatan Jangka Pendek ... 17

2.2.2.2 Ingatan Jangka Menengah ... 17

2.2.2.3 Ingatan Jangka Panjang ... 17

2.2.3 Proses Konsolidasi Ingatan ... 18

2.3 Kewaspadaan dan Ketelitian ... 18

2.4 Kopi Robusta dan Arabika ... 21

2.4.1 Sejarah Kopi ... 21

2.4.2 Kopi Robusta ... 22

2.4.3 Kopi Arabika ... 24

2.4.4 Manfaat Kopi ... 26

2.5 Kafein ... 27

2.5.1 Sejarah Kafein ... 27

2.5.2 Manfaat dan Sediaan Kafein ... 27

2.5.3 Farmakodinamik Kafein ... 29

2.5.4 Farmakokinetik Kafein ... 30

Bagan kerangka pemikiran ... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 34

3.1.1 Alat dan Bahan ... 34

3.1.2 Subjek Penelitian ... 34

3.2 Metode Penelitian ... 35

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

3.2.2 Variabel Penelitian ... 35

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 35

(5)

x

3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 36

3.2.4 Prosedur Penelitian ... 37

3.2.5 Analisis Data ... 40

3.2.5.1 Hipotesis Statistik ... 40

3.2.5.2 Kriteria Uji ... 41

3.3 Aspek Etik Penelitian ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Jhonson Pascal Test ... 43

4.1.2 Additional Sheet Test ... 45

4.2 Pembahasan... 47

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 49

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 53

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

LAMPIRAN ... 57

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Transmitter dan Lokasinya ... 19 Tabel 2.2 Beberapa Perbedaan Antara Kopi Robusta dan Arabika ... 26 Tabel 2.3 Kadar Kafein Dalam Makanan dan Minuman ... 29 Tabel 4.1 Rerata Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal

Test Sebelum dan Sesudah Diberikan Kopi Robusta dan Arabika ... 43 Tabel 4.2 Perbandingan Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson

Pascal Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta atau Arabika Dengan Uji “t” berpasangan ... 44 Tabel 4.3 Perbandingan Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembagian Susunan Saraf Pusat ... 8

Gambar 2.2 Pembagian Lobus Korteks Serebri ... 9

Gambar 2.3 Serabut – serabut Formatio Retikularis ... 12

Gambar 2.4 Sistem Aktivasi Retikular... 13

Gambar 2.5 Sistem Limbik ... 14

Gambar 2.6 Biji Kopi Robusta ... 22

Gambar 2.7 Tanaman Kopi Robusta ... 23

Gambar 2.8 Biji Kopi Arabika ... 24

Gambar 2.9 Tanaman Kopi Arabika ... 25

Gambar 2.10 Struktur Turunan Metil Xantin ... 31

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Diberikan Kopi Robusta ... 57 Lampiran 2 Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan Sesudah Diberikan Kopi Arabika ... 58 Lampiran 3 Jumlah Angka yang Dapat Dijumlahkan Dalam Waktu Tertentu

Pada Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta ... 59 Lampiran 4 Jumlah Angka yang Dapat Dijumlahkan Dalam Waktu Tertentu

Pada Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Arabika ... 60 Lampiran 5 Rerata Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson

Pascal Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta dan

Arabika ... 61 Lampiran 6 Rerata Jumlah Angka yang Dapat Dijumlahkan Dalam Waktu

Tertentu Pada Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta dan Arabika ... 62 Lampiran 7 Kopi Robusta (pre dan post) dan Kopi Arabika (pre dan post)

Terhadap Jhonson Pascal Test Dengan Metode “t” test berpasangan...63

Lampiran 8 Kopi Robusta (pre dan post) dan Kopi Arabika (pre dan post) Terhadap Additional Sheet Test Dengan Metode “t” test

berpasangan ... 64 Lampiran 9 Perbandingan Kopi Robusta dan Arabika Terhadap Jhonson Pascal

(9)

xiv

Lampiran 10 Perbandingan Kopi Robusta dan Arabika Terhadap Additional

Sheet Test Dengan Metode t test tidak berpasangan ... 66

Lampiran 11 Jhonson Pascal Test ... 67

Lampiran 12 Additional Sheet Test ... 68

Lampiran 13 Informed Consent ... 69

Lampiran 14 Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian... 70

(10)

71

RIWAYAT HIDUP

Nama : Yohanes Adhitya Prakasa S.P.

NRP : 0910049

Tempat dan Tanggal Lahir : Yogyakarta, 17 Oktober 1989 Alamat : Jl. Brigjen Katamso 185 Yogyakarta Riwayat Pendidikan :

TK Pangudiluhur Yogyakarta, 1996 SD Pangudiluhur Yogyakarta, 2002 SLTP Stella Duce 1 Yogyakarta, 2005 SMA Kolese de Britto Yogyakarta, 2008

(11)

33

BAGAN KERANGKA PEMIKIRAN

KETERANGAN :

Adenosin  merupakan nukleotida yang berfungsi untuk mengurangi aktivitas sel saraf saat terdapat pada reseptornya.

SUMBER :

 Tortora G.J., Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. John Wiley & Sons

 Weinberg, B.A., dan B.K. Bealer, The World of Caffeine, 2001. In: The Miracle of

Caffeine. 2010

(12)

Email: ethic_fkukmrsi@

med.maranatha. edu

KOMISI ETIK PENELITIAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL

BANDUNG

SOP/008/01.0 Berlaku mulai: Desember 2008 Hal 69 dari 2

Judul:

Formulir Protokol

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :

U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:

setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:

Perbandingan Efek Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Arabika (Coffea

arabica) Terhadap Kewaspadaan dan Ketelitian Laki – laki Dewasa

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan. Bandung, ...

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( Yohanes Adhitya Prakasa S.P. ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

2. ……… ( )

(13)

57

LAMPIRAN 1

Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan

Sesudah Diberikan Kopi Robusta

(14)

58

LAMPIRAN 2

Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum dan

Sesudah Diberikan Kopi Arabika

(15)

59

LAMPIRAN 3

Jumlah Angka yang Dapat Dijumlahkan Dalam Waktu Tertentu Pada Additional Sheet

Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta

(16)

60

LAMPIRAN 4

Jumlah Angka yang Dapat Dijumlahkan Dalam Waktu Tertentu Pada Additional Sheet

Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Arabika

(17)

61

LAMPIRAN 5

Rerata Waktu yang Diperlukan Untuk Menyelesaikan Jhonson Pascal Test Sebelum

dan Sesudah Diberi Kopi Robusta dan Arabika

Kopi Sebelum (detik) Sesudah (detik) %penurunan

Robusta 123,87 89,02 27,36%

Arabika 108,90 91,95 15,36%

(18)

62

LAMPIRAN 6

Rerata Jumlah Angka yang Dapat Dijumlahkan Dalam Waktu Tertentu Pada

Additional Sheet Test Sebelum dan Sesudah Diberi Kopi Robusta dan Arabika

Kopi Sebelum Sesudah %peningkatan

Robusta 58,92 74,82 28,77%

Arabika 53,94 64,14 20,26%

(19)

(20)

63

LAMPIRAN 7

Kopi Robusta (pre dan post) dan Kopi Arabika (pre dan post) Terhadap Jhonson Pascal Test Dengan Metode “t” test berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 arb_pre 108.9000 40 14.65816 2.31766

arb_post 91.9500 40 13.19275 2.08596

Pair 2 rob_pre 123.8750 40 24.62872 3.89414

rob_post 89.0250 40 16.41839 2.59598

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper

Pair 1 arb_pre - arb_post 16.95000 9.64751 1.52540 13.86458 20.03542 11.112 39 .000

Pair 2 rob_pre - rob_post 34.85000 15.33481 2.42465 29.94569 39.75431 14.373 39 .000

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 arb_pre & arb_post 40 .765 .000

(21)

64

LAMPIRAN 8

Kopi Robusta (pre dan post) dan Kopi Arabika (pre dan post) Terhadap Additional Sheet Test Dengan Metode “t” test berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 arb_pre 53.9425 40 11.26446 1.78107

arb_post 64.1400 40 10.31724 1.63130

Pair 2 rob_pre 58.9200 40 10.76593 1.70224

rob_post 74.8200 40 8.70082 1.37572

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 arb_pre & arb_post 40 .962 .000

Pair 2 rob_pre & rob_post 40 .938 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of the

Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper

Pair 1 arb_pre - arb_post -10.19750 3.13773 .49612 -11.20100 -9.19400 -20.555 39 .000

(22)

65

LAMPIRAN 9

Perbandingan Kopi Robusta dan Arabika Terhadap Jhonson Pascal Test Dengan Metode “t” test tidak berpasangan

Group Statistics

kopi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

jhonson arabika 40 15.3620 7.60097 1.20182

robusta 40 27.3615 8.78998 1.38982

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

jhonson Equal variances assumed -6.531 78 .000 -11.99950 1.83738 -15.65744 -8.34156

Equal variances not

assumed

(23)

66

LAMPIRAN 10

Perbandingan Kopi Robusta dan Arabika Terhadap Additional Sheet Test Dengan Metode “t” test tidak berpasangan

Group Statistics

kopi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

additional arabika 40 20.2575 8.27007 1.30761

robusta 40 28.7683 11.10097 1.75522

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the

Difference

t df Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference Lower Upper

additional Equal variances assumed -3.888 78 .000 -8.51075 2.18875 -12.86822 -4.15328

Equal variances not

assumed

(24)

67

LAMPIRAN 11

JHONSON PASCAL TEST

Nama :

Umur :

KUNCI JAWABAN

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z P N X B T D U M C O Z W Q I C V Y E G F H A J R L S

D R G S A E H U P Y

R B Y M J A V T N B

C E P T J Q E H C I

T P K A P L N I Z H

W D F K A F N O W Y

Sebelum mengonsumsi kopi :

(25)

68

LAMPIRAN 12

ADDITION SHEET TEST

5 5 2 8 1 1 4 7 5 3 1 2 0 6

4 1 4 5 8 2 6 3 4 9 0 3 2 4

6 2 2 4 4 2 2 7 2 8 3 4 5 3

7 5 5 6 8 5 2 4 5 6 0 6 6 4

3 4 2 7 2 6 4 2 8 1 9 8 2 1

2 7 5 1 1 7 6 4 1 4 7 3 1 5

3 3 3 2 4 3 8 5 1 9 6 0 4 6

7 6 5 5 6 4 2 2 8 0 6 5 5 7

7 9 7 3 3 1 1 1 8 5 5 1 5 9

5 3 9 7 2 2 8 3 3 1 4 7 7 5

7 0 1 2 4 6 0 4 8 5 2 0 4 9

8 7 1 3 9 8 2 5 1 0 2 4 6 2

5 4 2 4 5 0 4 7 0 4 1 6 4 3

4 3 3 7 3 5 8 3 4 8 2 8 2 6

6 1 5 5 2 7 2 2 2 7 3 3 6 2

2 4 8 9 1 4 1 4 1 4 3 7 4 6

5 6 0 4 4 0 5 5 4 0 2 3 1 2

7 8 8 9 5 5 8 2 7 4 1 6 4 8

2 4 0 3 1 3 0 1 0 6 5 8 8 0

1 8 6 7 1 5 8 3 4 3 0 1 1 4

5 4 2 9 0 1 4 4 7 7 6 3 2 6

0 8 4 2 7 6 0 5 0 1 5 2 4 1

1 1 5 4 9 9 4 3 8 4 0 1 6 3

4 2 1 7 4 3 2 2 4 3 9 3 6 6

2 3 1 4 2 6 4 4 1 7 8 4 3 4

3 6 6 8 5 5 7 0 2 9 7 1 4 6

6 2 9 1 2 0 3 3 3 7 4 1 7 8

(26)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kewaspadaan dan ketelitian merupakan hal yang penting dan diperlukan setiap manusia dalam melaksanakan kegiatannya sehari-hari, seperti mengerjakan tugas, soal ujian, praktikum, bekerja, berkendara, serta aktivitas sehari-hari. Kewaspadaan yang kurang baik dapat mengakibatkan penurunan kinerja kerja, kecelakaan kerja, bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas sedangkan penurunan ketelitian dapat mengakibatkan seseorang memperoleh hasil prestasi belajar yang buruk (Anang Prayudi, 2006).

Kemampuan untuk selalu fokus pada suatu aktivitas menyebabkan terkurasnya energi pada tubuh. Selain itu, diperlukan juga kecepatan respon dan kemampuan berpikir logis untuk bisa memecahkan suatu masalah dalam kehidupan sehari – hari. Kemampuan ini sering diasosiasikan dengan istilah “intelegensi” atau

“kecerdasan” yang sampai saat ini merupakan kunci sukses dalam setiap hal

(Anang Prayudi, 2006).

(27)

2

1974).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kewaspadaan dan ketelitian seseorang, seperti makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya, aktivitas sehari – hari, kesehatan tubuh, dan penggunaan zat - zat tertentu. Salah satu yang digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian adalah kopi (Media Perkebunan, 2012).

Saat ini banyak orang yang mengonsumsi kopi, bahkan ada orang yang mengonsumsi kopi sebagai kebutuhan sehari – hari mereka. Kopi merupakan zat yang dianggap dapat membantu agar tetap fokus dan terjaga. Banyak penelitian saat ini yang meneliti tentang manfaat kopi tersebut. Banyak penelitian menunjukkan bahwa kopi yang dianggap dapat meningkatkan kewaspadaan dan menyebabkan seseorang terjaga merupakan hasil yang sangat istimewa. Selain itu, banyak berbagai fakta yang telah diketahui bahwa pada orang dewasa, kopi mempunyai banyak manfaat yaitu dapat meningkatkan konsentrasi, memperbaiki suasana hati, mempercepat respon, meningkatkan ketelitian, meningkatkan daya ingat, menajamkan logika, dan meredakan serangan migrain. Kopi memberikan manfaat – manfaat tersebut secara aman tanpa menyebabkan efek samping yang berat sehingga saat ini banyak orang yang mengonsumsi kopi (ico).

Di Indonesia terdapat dua jenis kopi yang umum, yaitu kopi robusta (Coffea canephora) dan kopi arabika (Coffea arabica). Kandungan kafein biji kopi

robusta (1,57 – 2,68 %) lebih besar dibandingkan biji kopi arabika (0,94 – 1,59 %), sehingga kopi robusta mempunyai efek yang lebih kuat daripada kopi arabika (Wilbaux, 1963).

Kafein dalam kopi didapatkan dari biji kopi robusta dan kopi arabika. Kafein merupakan senyawa yang bersifat stimulan terhadap sistem saraf pusat dan juga otak, merupakan senyawa dari family Rubiaceae yang secara alami banyak terkandung pada berbagai produk hasil bumi seperti dalam biji kopi. Karena secara alami banyak terkandung dalam produk hasil bumi, maka kafein banyak dikonsumsi oleh masyarakat umum (media perkebunan).

(28)

3

untuk meneliti lebih lanjut tentang perbandingan efek kedua kopi tersebut terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada laki - laki dewasa.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah kopi robusta meningkatkan kewaspadaan pada laki - laki dewasa. 2. Apakah kopi robusta meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa. 3. Apakah kopi arabika meningkatkan kewaspadaan pada laki - laki dewasa. 4. Apakah kopi arabika meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa.

5. Apakah kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki – laki dewasa.

6. Apakah kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian adalah untuk memperoleh suatu zat yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian pada laki - laki dewasa.

Tujuan penelitian adalah untuk :

1. Mengetahui efek kopi robusta dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki - laki dewasa.

2. Mengetahui efek kopi robusta dalam meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa.

3. Mengetahui efek kopi arabika dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki - laki dewasa.

4. Mengetahui efek kopi arabika dalam meningkatkan ketelitian pada laki – laki dewasa.

(29)

4

6. Mengetahui kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat Akademis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah mengungkapkan khasiat dan perbandingan efek kopi robusta dan arabika terhadap kewaspadaan dan ketelitian pada laki - laki dewasa terutama di kalangan mahasiswa.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberi pengetahuan yang cukup kepada masyarakat tentang khasiat dan perbandingan efek kopi robusta dan arabika terhadap kewaspadaan dan ketelitian.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Kewaspadaan dan ketelitian selalu diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan berpusat di otak. Informasi yang pernah diterima akan diolah di otak akan kembali diingat, dan dipecahkan. Proses ini menggunakan pikiran yang merupakan hasil dari “pola” perangsangan berbagai sistem saraf pada saat yang bersamaan dan dalam urutan yang pasti, dimana melibatkan korteks serebri, talamus, sistem limbik, dan bagian atas formatio retikularis batang otak. Proses ini disebut teori holistik dari pikiran (Guyton dan Hall, 2008).

(30)

5

Secara kimiawi, kafein merupakan golongan alkaloid dan bagian dari kelompok senyawa yang dikenal sebagai methylxanthine. Substansi lain dari golongan methylxanthine yang juga banyak dikenal adalah theophyllin dan theobromine. Nilai kafein normal dalam satu gelas kopi (150ml) yang berasal dari

biji kopi mengandung 85 mg kafein. Absorbsi kafein pada saluran pencernaan cepat dan lengkap sekitar 20 – 40 menit setelah minum. Kadar puncak kafein dalam plasma mencapai 15 – 120 menit setelah minum (Goodman&Gillman, 2008).

Kafein juga dikatakan mampu meningkatkan kewaspadaan dan ketelitian serta dapat menurunkan tingkat kesalahan pada tugas – tugas kognitif (media perkebunan).

Mekanisme kerja kafein adalah sebagai suatu antagonis reseptor adenosine di dalam otak yang menghalangi adesonin. Molekul kafein strukturnya serupa dengan adenosine dan terikat pada reseptor adenosine pada permukaan sel. Penurunan adenosine mengakibatkan meningkatnya neurotransmitter dopamin. Dopamin merupakan neurotransmitter yang berperan mengatur gerakan dan membentuk ingatan (Nelson and Gilbert, 2005) sehingga dengan meningkatnya dopamin maka performa ingatan pun akan meningkat, demikian juga dengan fungsi kognitif. Penggunaan kafein akut juga dapat meningkatkan kadar serotonin sehingga dapat menyebabkan perubahan mood (Goodman&Gillman, 2008).

Di Indonesia terdapat dua jenis kopi yang umum, yaitu kopi robusta (Coffea canephora) dan kopi arabika (Coffea arabica). Kandungan kafein biji kopi

robusta (1,57 – 2,68 %) lebih besar dibandingkan biji kopi arabika (0,94 – 1,59 %), sehingga kopi robusta mempunyai efek yang lebih kuat daripada kopi arabika (Wilbaux, 1963).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

(31)

6

3. Kopi arabika meningkatkan kewaspadaan pada laki - laki dewasa. 4. Kopi arabika meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa.

5. Kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki – laki dewasa.

6. Kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan ketelitian pada laki - laki dewasa.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini bersifat ekperimental sungguhan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dan bersifat komparatif dengan memakai rancangan pre dan post tes. Data yang dinilai adalah kewaspadaan dan ketelitian pada laki - laki dewasa sebelum dan sesudah meminum kopi robusta atau arabika.

Analisis data mengunakan statistik dengan metode uji “t” berpasangan dan dengan metode uji “t” tidak berpasangan dengan α = 0,05 menggunakan perangkat lunak komputer kemudian signifikasi ditentukan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian : Laboratorium Faal Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

(32)

53

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Kopi robusta meningkatkan kewaspadaan pada laki – laki dewasa. 2. Kopi robusta meningkatkan ketelitian pada laki – laki dewasa. 3. Kopi arabika meningkatkan kewaspadaan pada laki – laki dewasa. 4. Kopi arabika meningkatkan ketelitian pada laki – laki dewasa.

5. Kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan kewaspadaan pada laki – laki dewasa.

6. Kopi robusta lebih berefek dibandingkan arabika dalam meningkatkan ketelitian pada laki – laki dewasa.

5.2 Saran

1. Disarankan untuk mengonsumsi kopi arabika terutama bila melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian yang meningkat dan mengonsumsi kopi robusta bila akan melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian yang lebih tinggi lagi.

2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji toksisitas kopi robusta dan arabika.

3. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek kopi robusta dan arabika terhadap fungsi kognitif.

(33)

54

Daftar Pustaka

Anang Prayudi. 2006. Perbandingan tingkat kewaspadaan serta faktor yang mempengaruhi pada sopir truk hauling shift siang dan malam kontraktor tambang batubara. http://eprints.ui.ac.id/48243/1/98533-T%2017699 Perbandingan%20tingkat.pdf. (cited 20 Desember 2010).

Anne Ahira. 2009. Otak. http://www.anneahira.com/pencegahan-penyakit/otak.htm. (cited 15 Agustus 2009).

Barrett K. E., Barman S. M., Boitano S., Brooks H. L. 2010. Ganong’s Review of Medical Physiology. 23rd ed. Boston: McGraw Hill

Daniel S. Wibowo. 2008. Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia Publishing.

David S. Tatro, Drug Facts and Comparisons. 14th ed.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins

Dement, W.C., dan C. Vaugham, The promise of Sleep, 1999. In: The Miracle of Caffeine. 2010

Drake, R. L., Vogl, W., Mitchell, A. W. M. 2005. Grays Anatomy for Students. China: Elsevier Churchill Livingstone.

Fitzgerald M. J. T., Gruener G., Mtui E. 2007. Clinical Neuroanatomy and Neuroscience. 5th ed. Philadelphia, PA: Elsevier Saunders.

Gagne R. M. 1974. Essentials of Learning for Instruction. 2nd ed. Hinsdale, IL: The Dryden Press.

Gunawan dan Sulistia.2009.Farmakologi dan Terapi.Edisi 5.Jakarta: Fakultas Kedokteran UI

Guyton A.C., Hall J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC.

Hilary. 2007. Pembagian Otak Manusia.

http://hil4ry.wordpress.com/2007/07/26/pembagian-otak-manusia/. (cited 4 Oktober 2011).

Kaplan, H. I., Sadock, BJ., Grebb, JA. 2010. Sinopsis Psikiatri. Edisi 7. Jilid I. Jakarta : Binarupa Aksara. Hal : 590-2.

(34)

55

Kinomura S., Larsson J., Gulyas B., Roland P. E. 1996. Activation by Attention of the Human Reticular Formation and Thalamic Intralaminar Nuclei.

Science 271(5248): 512-5.

Meyers, Hannah. ""Suave Molecules of Mocha" — Coffee, Chemistry, and Civilization".2007. avaible from URL www.cat.inist.com

Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, diterjemahkan oleh Widianto, M.B., dan Ranti, A.S., Penerbit ITB, Bandung

Nelson, Aaron P., Ph.D., M.D., Gilbert, Susan. 2005. The Harvard Medical School Guide to Achieving Optimal Memory. New York: McGraw Hill. http://unikunik.wordpress.com/2009/05/03/pengaruh-kafein-terhadap-kemampuan-mengingat/

Phytomedical technologies ; 2006, Caffeine . Diakses Tanggal 20 Maret 2012 Rall, TW. The Methylxanthines. In: Goodman and Gilman’s Pharmacological

Basic of Therapeutics, McGraw-Hill, 9th ed, Hardman, J (ED), New York 1993.

R. Wilbaux, Coffee processing, food and agriculture, 1963 In: H.Lestari Kandungan Kafein, Asam Khlorogenat dan Trigonellin Biji Kopi.2005. Sherwood, L. 2006. The Central Nervous System. In: Human Physiology. New

York: Thomson Brooks / Cole.

Sidharta Priguna, M.D.,Ph.D.(2005).Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum.Dian Rakyat: Jakarta.

Siswoputranto, P.S. 1978. Perkembangan Teh, Kopi, dan Coklat Internasional. Gramedia : Jakarta.

Sloane, E. 2003, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Snell R. S. 2010. Clinical Neuroanatomy. 7th ed. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.

Sunaryo, Wilmana. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit FK UI: 224-33

Tortora G. J., Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed. John Wiley & Sons.

(35)

56

Referensi

Dokumen terkait

a. Lingkungan kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Lingkungan kerja mempengaruhi 11,7% perubahan motivasi kerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya, (2008) tentang pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen Starbucks Coffee di Yogyakarta dengan hasil bahwa citra merek yang

Strategi adalah rencana tentang serangkaian manuver, baik yang kasat mata maupun yang tak kasat mata, untuk lebih menjamin keberhasilan mencapai tujuan pembangunan

Dana yang bersumber dari penyisihan atas penerimaan desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan.

PENERAPAN PRINSIP 5 C TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT GUGUK SARAI. Bidang Studi

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh PDAM Kota Semarang sangat berguna bagi masyarakat setempat dan sangat memudahkan bagi

Kebiasaan makan seorang remaja yang seringkali tidak mementingkan kandungan gizi makanan, membuat seorang remaja lebih suka mengkonsumsi makanan cepat saji, sehingga

Dalam Pasal 7 UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, disebutkan, penanganan terorisme sebagai salah satu tugas operasi militer selain perang (OMSP) TNI. Militer dapat