• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Metode QFD dan TRIZ Dalam Perancangan Tenda Camping.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Metode QFD dan TRIZ Dalam Perancangan Tenda Camping."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Saat ini setiap usaha bisnis dituntut untuk selalu cermat dan memperhatikan keinginan pasar serta meningkatkan kualitas produknya. Para penyedia tenda camping selalu berusaha untuk menarik minat dan perhatian dari para konsumennya. Dengan adanya pemenuhan kebutuhan konsumen akan produk yang diberikan maka akan memengaruhi kesetiaan konsumen terhadap produk yang ada. Saat ini masalah yang sering dihadapi oleh CV. Tenda Jaya adalah penurunan jumlah permintaan tenda camping.

Untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi maka diperlukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas produk dengan melakukan peracangan tenda yang baru sehingga mampu menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen yaitu tenda camping yang ringan, jahitan tenda yang tidak mudah rusak, serta pasak dan rangka yang mampu menahan kestabilan tenda.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Quality Function Deployment (QFD). Pertama mencari variabel yang menjadi kebutuhan konsumen dengan menggunakan kuesioner terbuka dan tertutup kepada 30 mahasiswa pecinta alam di Bandung, didapatkan 27 variabel. Kemudian dilakukan validasi konstruk dan didapat 26 variabel kebutuhan konsumen untuk kuesioner pendahuluan yang disebarkan kepada 30 responden menggunakan teknik Purposive Sampling untuk uji valid dan reliabel lalu penyebaran kuesioner akhir kepada 46 resonden. Data hasil penyebaran kuesioner pendahuluan dan kusioner akhir kemudian diolah, dihitung, dan disajikan dalam House of Quality.

Setelah House of Quality selesai dibuat, terdapat 9 kontradiksi pada bagian technical corellation sehingga diperlukan penyelesaian lebih lanjut menggunakan metode TRIZ. Lalu pilih parameter kontradiksi apa yang sesuai kemudian dicari prinsip penyelesaiannya dengan menggunakan prinsip-prinsip yang terdapat pada tabel kontradiksi. Setelah ditemukan prinsip yang sesuai maka dicari ide penyelesaiannya.

Dari pembuatan House of Quality dan TRIZ, didapat usulan yang dapat membantu CV. Tenda Jaya dalam memperbaiki kualitas produk. Customer needs yang menjadi prioritas utama adalah keringanan tenda ketika dibawa setelah dipacking dengan ItC 3,513. Technical response yang menjadi prioritas utama adalah ukuran pasak sesuai dengan ukuran tenda dengan nilai contribution 1,372.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 Pembatasan Masalah ... 1-2 1.4 Rumusan Masalah ... 1-3 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-4 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

(3)

2.6 Quality Function Deployment ... 2-13 2.7 TRIZ (Theory of Inventive Problem Solving) ... 2-21 2.8 Hubungan TRIZ dan QFD ... 2-25

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan ... 3-1 3.2 Studi Pustaka ... 3-2 3.3 Identifikasi Masalah ... 3-3 3.4 Pembatasan Masalah ... 3-3 3.5 Perumusan Masalah ... 3-7 3.6 Tujuan Penelitian ... 3-7 3.7 Penentuan Metode Penelitian ... 3-8 3.8 Penyusunan Kuesioner Awal ... 3-8 3.9 Penyusunan Kuesioner Pendahuluan ... 3-10 3.10 Uji Validasi Konstruk ... 3-10 3.11 Penentuan Teknik Sampling ... 3-10 3.12 Penentuan Jumlah Sampel... 3-10 3.13 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan ... 3-11 3.14 Uji Validitas ... 3-11 3.15 Uji Reliabilitas ... 3-12 3.16 Penyebaran Kuesioner Akhir ... 3-12 3.17 Pengolahan Data dengan QFD Tahap 1 ... 3-13 3.18 Penggunaan Metode TRIZ ... 3-15 3.19 Analisis ... 3-17 3.20 Kesimpulan dan Saran... 3-17

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(4)

4.2 Pengumpulan Data Kuesioner Pendahuluan ... 4-5 4.2.1 Kuesioner Pendahuluan Sebelum Validasi Konstruk... 4-5 4.2.2 Kuesioner Pendahuluan Setelah Validasi Konstruk ... 4-5 4.2.3 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan ... 4-8 4.3 Pengumpulan Data Kuesioner Akhir ... 4-9

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

(5)
(6)

5.3.1 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “Ukuran tenda 220x220x80 cm yang sesuai untuk kapasitas 3-4 orang” dan “Fleksibilitas kapasitas tenda” ... 5-36 5.3.2 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “bahan tenda mampu

membuat suhu ruangan menjadi hangat”dan “bahan badan tenda ringan” ... 5-39 5.3.3 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “terdapat flysheet anti

air” dan “bahan badan tenda ringan” ... 5-42 5.3.4 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “tenda mudah dirakit”

dan “rangka tenda kokoh” ... 5-45 5.3.5 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “rangka tenda kokoh”

dan “rangka tenda memiliki kelenturan yang baik” ... 5-48 5.3.6 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “pasak tenda kokoh” dan “pasak tenda ringan” ... 5-50 5.3.7 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “rangka tenda kokoh”

dan “bahan rangka tenda ringan” ... 5-53 5.3.8 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “fleksibilitas kapasitas

tenda” dan “rangka tenda kokoh” ... 5-56 5.3.9 Penyelesaian tradeoff Hubungan antara “terdapat lapisan

(7)

5.6.4 Pasak ... 5-70 5.6.5 Tali ... 5-70 5.6.6 Resleting ... 5-70 5.6.6 Resleting ... 5-70 5.6.6 Backpack ... 5-71

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 6-1 6.2 Saran ... 6-8

DAFTAR PUSTAKA ... xvii

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 The 39 Engineerings Parameters 2-24

4.1 Kuesioner Awal 4-2

4.2 Hasil Penyebaran Kuesioner Awal Tertutup 4-3

4.3 Hasil Penyebaran Kuesioner Awal Terbuka 4-4

4.4 Variabel Sebelum Konstruk 4-4

4.5 Uji Konstruk I 4-6

4.6 Variabel Setelah Konstruk I 4-7

4.7 Uji Konstruk II 4-7

4.8 Variabel Setelah Konstruk II 4-8

5.1 Rangkuman Uji Valid Tingkat Kepentingan Tahap I 5-2

5.2 Variabel Perbaikan 5-3

5.3 Rangkuman Uji Valid Tingkat Kepentingan Tahap II 5-4 5.4 Rangkuman Uji Valid Tingkat Kepuasan Mountain Tahap II 5-5 5.5 Rangkuman Uji Valid Tingkat Kepuasan Eiger Tahap II 5-6 5.6 Nilai Importance to Customer (ItC), Customer 5-15

Satisfaction Performance (CuSP), Competitive

Satisfaction Performance (CoSP), Goal, Improvement Ratio (IR)

5.7 Nilai ItC, Sales Point (SP) dan Raw Weight (RW), dan 5-24 Improvement Ratio (IR)

5.8 Nilai Normalized Raw Weight (NRW) dan Cumulative 5-26 Normalized Raw Weight (Cum NRW)

5.9 Prioritas untuk tiap technical response 5-30

5.10 Tabel Competitive Benchmarks, Own Performance, dan 5-32 Targets

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Macam-macam Teknik Sampling 2-7

2.2 Teknik Simple Random Sampling 2-8

2.3 Teknik Proportionate Stratified Random Sampling 2-8

2.4 Teknik Cluster Sampling 2-9

2.5 Sampling Sistematis. No populasi kelipatan -tiga yang 2-9 diambil

3.1 Flowchart Penelitian 3-4

3.1 Flowchart Penelitian 3-1

5.1 Rancangan Tenda Perbaikan Tampak Depan 5-34

5.2 Rancangan Tenda Perbaikan Tampak Belakang 5-34

5.3 Rancangan Tenda Perbaikan Tampak Samping 5-35

5.4 Ide Penggunaan Zipper 5-39

5.5 Ide Penggunaan Nylon 5-42

5.6 Ide Penggunaan Jahitan 5-45

5.7 Rangka Ketika Ditutup 5-47

5.8 Rangka Ketika Dibuka 5-48

5.9 Ide Penggunaan Carbon Fiber 5-50

5.10 Ide Penggunaan Material Pasak 5-52

5.11 Ide Penggunaan Pasak 5-53

5.12 Ide Mengubah Rangka Tenda 5-56

5.13 Ide Penggunaan Kelambu 5-61

5.14 Penutup Resleting Tenda 5-64

5.16 Rancangan Perspektif Tenda Perbaikan 5-65

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Awal L1-1

2 Uji Validasi Konstruk I L2-1

3 Uji Validasi Konstruk II L3-1

4 Kuesioner Pendahuluan L4-1

5 Kuesioner Akhir L5-1

6 Hasil Penyebaran Kuesioner Tahap 1 Tingkat Kepentingan L6-1 7 Hasil Penyebaran Kuesioner Tahap 2 Tingkat Kepentingan L7-1 8 Hasil Penyebaran Kuesioner Tahap 2 Tingkat Kepuasan L8-1

Mountain

9 Hasil Penyebaran Kuesioner Tahap 2 Tingkat Kepuasan Eiger L9-1

10 The 39 Engineering Parameters L10-1

11 Altshuller’s Table of Contradictions L11-1

(11)

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

Nama mahasiswa : Silfia Maria Wijaya

NRP : 0823006

Judul Tugas Akhir : Aplikasi Metode QFD Dan TRIZ Dalam Perancangan Tenda Camping

Komentar dan Saran Dosen Penguji: 1. Good luck

2. Ada yang terlewat mengenai ketahanan dari tas ransel yang dirancang 3. Saran penelitian mengenai desain tas

4. Technical response mengenai jahitan tas dengan tenda agar tahan air terlewat 5. Baik

(12)

DATA PENULIS

Nama : Silfia Maria Wijaya

Alamat di Bandung : Permata Cimahi blok R2 No. 3, Cimahi 40552 No. Telepon di Bandung : (022) 662 3534

No. Handphone : 08562160806

Alamat email : swartepid_11@yahoo.com

Pendidikan : SMAK 3 BPK Penabur, Bandung

Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Nilai Tugas Akhir : A

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan sebuah kota yang kaya akan tempat wisata alam dengan daerah pegunungan, misalnya gunung Manglayang, gunung Rinjani, dan masih banyak lagi. Pegunungan tersebut banyak didaki oleh para pendaki gunung yang senang memacu adrenalin untuk dapat menikmati keindahan Indonesia dari puncak gunung yang tinggi.

Bagi para pendaki gunung, istirahat yang cukup merupakan salah satu hal yang penting karena energi yang dibutuhkan cukup banyak untuk melakukan pendakian, terutama apabila rute yang digunakan untuk mendaki gunung sangat panjang dan sulit sehingga dibutuhkan pendirian tenda camping di beberapa titik rute pendakian untuk tempat beristirahat sementara. Mengingat pentingnya kebutuhan akan tenda camping, diperlukan adanya sebuah produk atau sarana yang dapat digunakan oleh pendaki gunung untuk melindungi mereka dari bahaya, kuat dalam menghadapi berbagai macam cuaca, lebih tahan lama daripada produk yang ada saat ini, mudah dibawa, mudah didirikan, dan yang memudahkan pendaki gunung untuk melanjutkan perjalanannya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, tenda camping yang ada saat ini memiliki jahitan yang kurang baik karena rata-rata setelah 10 kali penggunaan jahitan tenda mudah robek dan bahan yang digunakan untuk memperbaiki kerobekan pada tenda cukup mahal. Kerangka yang digunakan untuk mendirikan tenda sangat berat sehingga menyulitkan para pendaki untuk melakukan pendakian. Selain itu, tidak terdapatnya ventilasi yang cukup pada tenda sehingga udara di dalam tenda menjadi sangat pengap dan panas.

(14)

Bab I Pendahuluan 1 - 2

dilakukan karena QFD dapat menghasilkan produk yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen.

Namun, ketika melakukan pengembangan produk seringkali timbul kontradiksi pada karakteristik produk untuk menjadi lebih baik. Contohnya, ketika menghendaki agar tenda camping lebih kuat untuk menahan angin, maka dilakukan perubahan seperti menambah ketebalan pada bahan tenda. Hal ini menghasilkan kontradiksi pada temperatur di dalam tenda dan menambah berat tenda sehingga sulit untuk dibawa. Metode TRIZ memiliki fungsi utama untuk menghilangkan kontradiksi yang terjadi dalam pengembangan produk. TRIZ digunakan bersama dengan QFD untuk menyempurnakan QFD itu sendiri. Masalah kontradiksi yang terdapat pada matriks HOQ dapat diselesaikan dengan metode TRIZ sehingga dapat dihasilkan produk dengan konsep baru yang lebih baik.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, masalah yang terdapat pada produk tenda camping yaitu :

Jahitan yang terdapat pada tenda camping kurang bagus sehingga tenda mudah

robek dan mahalnya bahan yang digunakan untuk menambal tenda apabila terjadi kerobekan pada tenda.

Beratnya kerangka tenda ketika tenda dibawa.

 Tidak ada ventilasi yang cukup sehingga udara di dalam tenda menjadi sangat

panas dan menyebabkan penerangan yang kurang baik di dalam tenda.

 Tersedianya ukuran tenda yang besar untuk menampung kapasitas yang banyak namun dapat dilipat kecil.

Kurang kuatnya pasak untuk menahan tenda sehingga tenda mudah roboh.

1.3Pembatasan Masalah

(15)

Bab I Pendahuluan 1 - 3

Perhitungan biaya desain tenda camping tidak diperhitungkan. Responden penelitian adalah para pendaki gunung di kota Bandung.

 Tenda yang diteliti merupakan merk mountain dan eiger karena kedua merk

tenda ini mempunyai brand, range harga tenda yang sama, dan spesifikasi tenda yang ditawarkan hampir sama.

 Dalam perancangan tenda, QFD yang digunakan hanya sampai QFD tahap 1 karena pada bagian ini sudah diperoleh karakteristik komponen yang dibutuhkan dalam perancangan tenda.

 Dalam penggunaan metode TRIZ, yang digunakan hanya sampai tahap 6

karena pada tahap ini sudah bisa dihasilkan solusi yang sesuai dengan keinginan konsumen dalam perancangan tenda dan sudah diketahui potensi masalah yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Rancangan tas tenda hanya sampai pada bahan yang digunakan.

1.4Perumusan Masalah

Masalah-masalah yang ditemukan kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan seperti berikut :

1. Faktor apa saja yang dianggap penting bagi konsumen dalam memilih atau membeli tenda camping ?

2. Bagaimana quality characteristics untuk rancangan tenda camping yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen ?

3. Bagaimana rancangan tenda camping yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen ?

4. Apa saja kontradiksi-kontradiksi yang terjadi pada saat melakukan perancangan tenda ?

5. Bagaimana rancangan tenda camping untuk mengatasi kontradiksi-kontradiksi yang terjadi ?

(16)

Bab I Pendahuluan 1 - 4

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui :

1. Mengetahui faktor apa saja yang dianggap penting bagi konsumen mengenai tenda camping.

2. Mengetahui quality characteristics untuk rancangan tenda camping yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

3. Mengetahui rancangan tenda camping yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

4. Mengetahui kontradiksi-kontradiksi yang terjadi pada saat melakukan perancangan tenda camping.

5. Membuat rancangan tenda camping untuk mengatasi kontradiksi-kontradiksi yang terjadi.

6. Membandingkan desain tenda camping saat ini dengan tenda camping yang baru.

1.6Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Berisi teori-teori dan konsep yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Berisi flowchart dari sistematika penelitian yang dilakukan mulai dari awal hingga penelitian selesai.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

(17)

Bab I Pendahuluan 1 - 5

Berisi pengolahan data yang telah terkumpul, pengolahan data, dan penganalisaan data-data yang telah terkumpul dan diolah.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1Kesimpulan

Dari hasil pengolahan data dan analisis yang dilakukan terhadap masalah-masalah yang dihadapi maka kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu :

Faktor yang dianggap penting bagi konsumen mengenai tenda camping : 1. Keringanan tenda ketika dibawa setelah dipacking

2. Kemampuan tenda menampung pendaki dan barang bawaannya sesuai dengan kapasitas tenda

3. Kemudahan diperbaiki apabila jahitan tenda rusak 4. Tenda mudah dibawa ketika mendaki

5. Bahan tenda tidak mudah robek

6. Ketersediaan garansi perbaikan tenda setelah pembelian

7. Kemudahan merk untuk diingat karena memiliki image yang baik 8. Ukuran pasak dapat menahan kestabilan tenda

9. Kemudahan untuk dibersihkan

10.Tenda tidak mudah roboh ketika digunakan 11.Tenda mampu menahan air hujan masuk 12.Warna tenda yang menarik

13.Terdapat fasilitas untuk pertukaran udara di dalam tenda agar tidak pengap 14.Resleting tidak cepat rusak

15.Resleting tidak mudah macet

16.Kemudahan diperbaiki apabila resleting rusak

17.Tenda mampu melindungi konsumen dari suhu yang dingin 18.Kemudahan tenda untuk dipacking

19.Proses perakitan tenda sesuai dengan manual book 20.Alas tenda mampu menahan air hujan dari tanah 21.Ketahanan rangka tenda (tidak karat)

(19)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 2

23.Kemudahan mendapatkan komponen penyusun tenda 24.Alas tenda tidak cepat rusak

25.Kemudahan membedakan dengan merk lain berjenis tenda dome 26.Ukuran tenda camping sesuai dengan kapasitas tenda

Quality characteristics untuk rancangan produk tenda camping yang sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah :

1. Kapasitas tenda lebih besar untuk 3-4 orang berukuran 220x200x130 cm 2. Bahan tenda terbuat dari bahan anti air

3. Jahitan badan tenda rapat 4. Terdapat flysheet anti air 5. Pasak tenda ringan 6. Resleting tenda rapat

7. Bahan tenda mampu membuat suhu ruangan menjadi hangat 8. Bahan alas tenda tahan robek

9. Jahitan alas tenda rapat 10. Bahan rangka tenda ringan 11. Bahan badan tenda ringan 12. Bahan alas tenda ringan 13. Pasak tenda kokoh

14. Tenda dapat dilipat jadi kecil

15. Bahan tenda mudah dilipat setelah digunakan 16. Rangka tenda mudah dilepas setelah digunakan 17. Terdapat lapisan kelambu di pintu tenda

18. Terdapat ventilasi udara di dalam tenda 19. Jumlah variasi warna yang ditawarkan 20. Petunjuk dengan bahasa mudah dimengerti 21. Tenda mudah dirakit

22. Ukuran pasak sesuai dengan ukuran tenda 23. Bahan rangka tenda anti karat

(20)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 3

25. Kekuatan bahan tenda ketika pemasangan dan pelepasan rangka tenda 26. Kekuatan resleting

27. Rangka tenda memiliki kelenturan yang baik 28. Rangka tenda kokoh

29. Bahan pasak dapat mengikuti tekstur tanah sehingga pasak mudah digunakan

30. Panjang tali sesuai dengan ukuran tenda 31. Kekuatan jahitan badan tenda

32. Fleksibilitas kapasitas tenda

33. Tersedia petunjuk membersihkan tenda 34. Bahan alas tenda mudah dibersihkan 35. Bahan tenda mudah dibersihkan 36. Kekuatan benang

37. Terdapat backpack untuk membawa tenda 38. Ketebalan bahan backpack

Rancangan tenda camping yang memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen :

Gambar 6.1

(21)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 4

Kontradiksi yang terjadi pada techincal response yaitu :

1. Hubungan antara “Ukuran Ukuran tenda 220x200x130 cm yang sesuai

untuk kapasitas 3-4 orang” dan “fleksibilitas kapasitas tenda”

2. Hubungan antara “bahan tenda mampu membuat suhu ruangan menjadi

hangat” dan “bahan badan tenda ringan”

3. Hubungan antara “terdapat flysheet anti air” dan “bahan badan tenda

ringan”

4. Hubungan antara “tenda mudah dirakit” dan “rangka tenda kokoh”

5. Hubungan antara “rangka tenda kokoh” dan “rangka tenda memiliki

kelenturan yang baik”

6. Hubungan antara “pasak tenda kokoh” dan “pasak tenda ringan”

7. Hubungan antara “rangka tenda kokoh” dan “bahan rangka tenda ringan”

8. Hubungan antara “fleksibilitas kapasitas tenda” dan “rangka tenda kokoh”

9. Hubungan antara “terdapat lapisan kelambu di pintu tenda” dan “bahan

badan tenda ringan”

Rancangan tenda camping untuk mengatasi kontradiksi-kontradiksi yang terjadi.

(22)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 5

Gambar 6.3 Ide Penggunaan Tas

Gambar 6.4 Ide Penggunaan Pasak

Gambar 6.5

(23)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 6

Gambar 6.6

Ide Penggunaan Bahan Tambahan

Gambar 6.7 Rangka Ketika Ditutup

(24)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 7

Gambar 6.9

Ide Penggunaan Material Pasak

Gambar 6.10

Ide Mengubah Rangka Tenda

Gambar 6.11

Ide Penggunaan Kain Cordura

(25)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 8

Gambar 6.13 Ide Penggunaan Nylon

Perbandingan desain tenda camping saat ini dengan tenda camping yang baru.

Perbedaan desain tenda camping saat ini dengan tenda camping yang baru adalah berbeda bentuk, bahan yang digunakan dan komponen penyusun tenda yang digunakan.

6.2Saran

Saran diberikan setelah dilakukannya penelitian serta mendapatkan hasil dari penelitian yang ada. Saran dari hasil penelitian tugas akhir yaitu :

1. Saran untuk CV. Tenda Jaya, yaitu :

Diharapkan perusahaan melakukan perbaikan kualitas tenda camping

berdasarkan usulan-usulan yang telah diberikan sehingga dapat meningkatkan kepuasan dari konsumen.

2. Saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu :

Perbaikan kualitas tenda camping yang ada diharapkan dapat berjalan

secara terus-menerus. Perusahaan akan tertinggal apabila tidak mengikuti perkembangan zaman yang ada.

(26)

Bab VI Kesimpulan dan Saran 6 - 9

Penelitian ini dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengetahui part deployment dan process planning.

Rancangan tenda camping dapat dikembangkan dengan menggunakan

ukuran anthropometri yang lebih rinci.

 Rancangan tas dapat dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian

(27)

DAFTAR PUSTAKA

1. Lou Chen (2000). Quality Function Deployment : How To Make QFD Work For You.

2. Otto, Kevin N., and Kristin L. Wood. (2001). Product Design. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.

3. Silverstein, David., Neil DeCarlo, and Michael Slocum. (2008). Insourcing Innovation : How To Achieve Competitive Excellence Using TRIZ. Aurbach Publication. New York.

4. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta. Bandung.

5. Ulrich, Karl T., and Steven D. Eppinger. (2001). Perancangan & Pengembangan Produk. Second Edition. McGraw-Hill Book Co Singapore dan Penerbit Salemba Teknika. Jakarta.

6. Barry, Katie, Ellen Domb, and Michael S. Slocum, (2006), TRIZ

What Is TRIZ, (ON-LINE),

http://www.triz-journal.com/archives/what_is_triz/, 4 Januari 2008.

7. Frenklach, Gregory, (2007), Effectively Using The Contradiction Matrix, (ON-LINE), http://www.triz-journal.com/archives/2007/07/04/, 26 Febuari 2008.

8. Hentschel, Claudia, (2008), Unorthodox Use : TRIZ for Non-intended

Product Use, (ON-LINE),

http://www.triz-journal.com/archives/2008/02/03/, 6 Maret 2008.

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 6.1 Usulan Rancangan Tenda Perbaikan
Gambar 6.3 Ide Penggunaan Tas
+3

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi : Dilanjutkan Seminar Proposal / Ikut PTTA (coret yang tidak perlu)..

Menurut Djajasudarma (1994: 7), wacana lisan wujudnya berupa: (1) sebuah percakapan atau dialog yang lengkap dari awal sampai akhir, misalnya obrolan di warung, seperti warung

Pengukuran kelangkaan dengan scarcity rent didasarkan pada teori capital sumber daya dimana rate of return manfaat yang diperoleh dari asset sumber daya alam, harus setara

Dalam faktor kualitas pelayanan, terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas jika mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan..

Ditemukan peningkatan tajam dari ekspresi marker stres oksidatif pada trofoblas pada umur kehamilan 8 hingga 9 minggu yang berhubungan dengan onset sirkulasi pada kehamilan

Data primer yang dikumpulkan meliputi data karakteristik tiap jenis kendaraan (sedan, minibus, jeep, pickup, mikrobus, bus, truk, sepeda motor dan roda tiga) di

Apabila partisipasi dilakukan dengan baik, maka akan diperoleh minimal dua hasil terbaik, yaitu perubahan dan keterikatan terhadap tujuan yang dilandasi kesadaran akan tanggung

Untuk analisis sistem waralaba jaringan minimarket Indomaret, biaya investasinya tidak terlalu besar sebesar Rp.483.514.950, dalam bekerjasama menjadi terwaralaba Indomaret,